You are on page 1of 15

The Influence Of Giving Mangosteen Rind Extract (Xanthone) To LDL Level To

Diabetes Mellitus Type 2 Sufferer

Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis (Xanthone) Terhadap Kadar LDL


Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Nurul Rohmawatiningrum1, Adang M. Gugun2


1
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
nurulrohmawati87@yahoo.com
2
Bidang Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

Abstract

Diabetes mellitus type 2 (DM-2) is a metabolic disorder that characterized by relative or absolute deficiency of insulin
secretion and/or insulin resistance that causes chronic hyperglycemia and impaired carbohydrates, lipids, and proteins metabolism.
Diabetes mellitus has been known as an oxidative stress disorder caused by imbalance between free radical formation and the
ability of the bodys natural antioxidants and have a role in systemic inflammation, endothelial dysfunction, impaired secretion of
pancreatic cells and impaired glucose utilization in peripheral tissues. Antioxidants can be considered because its showed
effectiveness in lowering the risk of developing diabetes and its complications. Various antioxidants have been developed for
oxidative stress treatment in DM, including the use of vitamins and supplements as well as the use of some components of plants and
fresh fruits for example is mangosteen rind extract that contained of xanthones.
Design of this study is experimental quation, using Paired sample t-Test and Chy Square to know the influence of
mangosteen rind extract (xanthone) consumption at LDL level of DM-2 sufferer and proportion difference on LDL level between
experiment group and control group after consumption mangosteen rind extract in DM-2 sufferer.
From 33 DM-2 sufferers were recruited, contains of 14 women and 19 men between 45-80 years old, divided into 2
groups, experiment group who consuming mangosteen rind extract during 3 weeks contains of 17 subjects and control group who
didnt consump the extract contains of 16 subjects.
Seven subjects in experiment group whose LDL level decrease and 8 subjects were increase pretest mean is 139,73
35,15 and posttest is 141,60 38,87 (p=0,0797). In control group, 2 subjects whose LDL level decrease and 14 subjects were
increase pretest mean is 140,75 29,61and posttest 161,00 26,93 (p=0,002). From proportion difference test shows the
correlation is means (p=0,036).
From the result above shows that there is no decrement in LDL level before and after consumption mangosteen rind
extract (xanthone) in DM-2 sufferer and there is proportion difference on LDL level between experiment group and control group
after consuming mangosteen rind extract in DM-2 sufferer.

Keyword : Diabetes mellitus type 2, Mangosteen rind extract, xanthone, LDL, antioxidant

Abstrak

Diabetes mellitus tipe 2 (DM-2) merupakan gangguan metabolik yang dikarakteristikkan dengan defisiensi relatif atau
absolut dari sekresi insulin dan/atau resistensi insulin yang menyebabkan hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid, serta protein. Diabetes mellitus diketahui sebagai gangguan stres oksidatif akibat ketidakseimbangan
pembentukan radikal bebas dan antioksidan tubuh serta berperan pada inflamasi sistemik, disfungsi endotel, gangguan sekresi sel
pankreas dan gangguan utilisasi glukosa pada jaringan perifer. Antioksidan dapat dipertimbangkan penggunaannya pada diabetes
mellitus karena telah menunjukkan efektifitas dalam menurunkan risiko perkembangan diabetes mellitus dan komplikasinya. Saat
ini berbagai macam antioksidan telah dikembangkan dalam penanganan stres oksidatif pada DM, antara lain penggunaan vitamin
dan suplemen khususnya yang berasal dari komponen dari tanaman dan buah-buahan, salah satunya adalah ekstrak kulit manggis
salah satunya adalah ekstrak kulit manggis yang mengandung xanthone.
Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan uji Paired sample t Test dan Chy Square untuk
mengetahui pengaruh sebelum dan setelah pemberian ekstrak kulit manggis (xanthone) terhadap kadar LDL pada penderita DM-2
serta mengetahui perbedaan proporsi individu yang mengalami penurunan kadar LDL antara kelompok uji dan kontrol setelah
pemberian ekstrak kulit manggis (xanthone) pada penderita DM-2.
Dari 33 subjek terdapat 14 wanita dan 19 laki-laki dengan rentang umur 45-80 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok,
kelompok uji yang mengkonsumsi ekstrak kulit manggis selama 3 minggu berjumlah 17 orang dan kelompok kontrol yang tidak
mengkonsumsi ekstrak berjumlah 16 orang.
Pada kelompok uji, 7 subjek mengalami penurunan kadar LDL dan 8 subjek mengalami peningkatan dengan rata-rata
kadar LDL pretest 139,73 35,15 dan posttest 141,60 38,87 (p=0,0797). Pada kelompok kontrol, 2 subjek mengalami penurunan
kadar LDL dan 14 subjek mengalami peningkatan kadar LDL dengan rata-rata kadar LDL pretest 140,75 29,61dan posttest 161,00
26,93 (p=0,002). Uji beda proporsi secara kualitatif menunjukkan hubungan yang bermakna (p=0,036).
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat penurunan kadar LDL sebelum dan setelah pemberian
ekstrak kulit manggis (xanthone) dan terdapat perbedaan proporsi individu yang mengalami penurunan LDL antara kelompok uji
dibanding kelompok kontrol setelah pemberian ekstrak kulit manggis (xanthone) pada penderita DM-2.

Kata Kunci : Diabetes mellitus tipe 2, Ekstrak kulit manggis, xanthone, LDL, antioksidan

1
PENDAHULUAN

Diabetes mellitus tipe 2 (DM- 30-40 tahun, bahkan timbul pada

2) atau Noninsulin-Dependent umur 50 atau 60 tahun2.

Diabetes Mellitus (NIDDM) DM-2 merupakan penyakit

merupakan suatu kelompok penyakit dengan komponen stres oksidatif,

metabolik dengan karakteristik dimana hiperglikemia yang tejadi

hiperglikemia yang dapat disebabkan dapat menyebabkan peningkatan

oleh dua hal, yaitu penurunan respon stres oksidatif yang ditandai dengan

jaringan perifer terhadap insulin peningkatan produksi radikal bebas

(resistensi insulin) atau penurunan dan penurunan antioksidan dalam

kemampuan sel pankreas untuk tubuh3 karena terjadi perubahan

mensekresi insulin sebagai respon aktivitas antioksidan endogen serta

terhadap beban glukosa, dan meningkatnya kerusakan biomolekul

mempunyai gejala khas terdiri dari secara oksidatif4. Stres oksidatif yang

poliuria (peningkatan sekresi urin), berlangsung terus-menerus dapat

polidipsi (peningkatan rasa haus), menyebabkan komplikasi makro dan

polifagi (peningkatan nafsu makan), mikrovaskuler5.

dan penurunan berat badan tanpa Terjadinya komplikasi pada

sebab yang jelas1. makrovaskuler khususnya pada

Prevalensi diabetes mellitus penyakit arteri koronaria disebabkan

secara global terus mengalami oleh dislipidemia, yaitu suatu

peningkatan dari tahun ke tahun. kelainan dimana terjadi peningkatan

DM-2 biasanya muncul setelah umur atau penurunan kadar satu atau lebih

2
lipid atau lipoprotein plasma, lahan akan membentuk tumpukan-

kelainan fraksi lipid yang sering tumpukan yang mengendap, seperti

terjadi adalah kenaikan kadar plak pada dinding-dinding pembuluh

kolesterol total, kadar trigliserid, dan darah, akibatnya saluran darah

kadar kolesterol LDL, serta terganggu dan dapat meningkatkan

penurunan kadar kolesterol HDL. resiko penyakit pada tubuh seseorang

Dari laporan hasil penelitian seperti stroke, jantung koroner, dan

MONICA tahun 2002, pada lain sebagainya7.

penderita DM diperoleh Upaya pencegahan

hiperkolesterolemia >250 mg/dl, peningkatan stres oksidatif yang

glukosa darah 200 mg/dl, HDL terjadi pada DM-2 dapat dilakukan

40 mg/dl, LDL 160 mg/dl, melalui asupan yang mengandung

trigliserida 160 mg/dl, serta rasio antioksidan. Antioksidan merupakan

kolesterol total / HDL 5 6. substansi yang dapat menetralkan

Low Density Lipoprotein aksi radikal bebas, dimana molekul

(LDL) adalah salah satu jenis tersebut memicu kerusakan sel,

lipoprotein yang mengangkut paling meningkatkan risiko kanker dan

banyak kolesterol dan lemak di penyakit jantung. Oleh karena itu

dalam darah. Kadar LDL yang tinggi diperlukan antioksidan eksogen

dan pekat ini akan menyebabkan sebagai penghambat kerusakan

kolesterol lebih banyak melekat pada oksidatif di dalam tubuh5.

dinding-dinding pembuluh darah. Penggunaan antioksidan eksogen

Kolesterol yang melekat perlahan- yang berasal dari komponen dari

3
tanaman dan buah-buahan segar antiplasmodial, dan aktivitas

sebagai suplemen DM dapat sitotoksik11.

dipertimbangkan karena antioksidan Salah satu senyawa yang

telah menunjukkan efektifitasnya penting yang terdapat pada kulit

dalam menurunkan risiko manggis adalah xanthone, yang

perkembangan DM dan diketahui mengandung alfa-

komplikasinya8. mangostin dan gamma-mangostin.

Salah satu buah yang kini Alfa-mangostin pada xanthone

semakin populer di dunia kesehatan memiliki aktivitas antioksidan dan

khususnya di Indonesia adalah penangkal radikal bebas, adanya

manggis9. Di beberapa negara sudah aktivitas antioksidan ini dapat

sejak lama manggis dijadikan menghambat proses oksidasi

sebagai obat dan bahan terapi, lipoprotein densitas rendah (LDL)

terutama bagian kulitnya10. Berbagai yang sangat berperan dalam

hasil penelitian menunjukkan kulit aterosklerosis sebagai salah satu

buah manggis kaya akan antioksidan faktor risiko komplikasi pada

terutama antosianin, xanthone, penderita DM12.

tannin dan asam fenolat yang Oleh karena itu perlu

berguna sebagai antidiabetes, dilakukan penelitian untuk

antikanker, antiperadangan, mengetahui pengaruh pemberian

hepatoprotektif, meningkatkan ekstrak kulit manggis (xanthone)

kekebalan tubuh, aromatase terhadap kadar LDL pada penderita

inhibitor, antibakteri, antifungi, diabetes mellitus tipe 2 dan

4
perbedaan proporsi individu yang (xanthone) selama 3 minggu

mengalami penurunan LDL antara sebanyak 17 orang dan kelompok

kelompok uji dibanding kelompok kontrol yang tidak mengkonsumsi

kontrol setelah pemberian ekstrak ekstrak kulit manggis sebanyak 16

kulit manggis (xanthone) pada orang. Pemilihan sampel dilakukan

penderita diabetes mellitus tipe 2. dengan teknik Accidental Sampling

METODE dengan kriteria inklusi meliputi

Penelitian ini merupakan adanya manifestasi klinis dan telah

penelitian quasi eksperimental terdiagnosis dokter menderita

dengan pendekatan Non-equivalent diabetes mellitus tipe 2, berusia 40

Control Group. Penelitian telah tahun, bersedia menjadi responden

dilaksanakan pada bulan Mei Juni penelitian dan bekerja sama selama

2013 di klub PROLANIS (Program proses penelitian berlangsung,

Pengelolaan Penyakit Kronis) dan bersedia dilakukan pemeriksaan

salah satu laboratorium swasta di profil lipid (LDL) dan diambil

Yogyakarta. darahnya, serta bersedia

Populasi pada penelitian ini mengkonsumsi ekstrak kulit manggis

adalah penderita diabetes mellitus sebagai perlakuan dengan dosis dan

tipe 2 yang tergabung dan terdaftar waktu yang telah ditentukan,

di klub PROLANIS berjumlah 33 sedangkan kriteria eksklusi dalam

orang yang dibagi menjadi 2 pengambilan sampel adalah hanya

kelompok, kelompok uji yang mempunyai gejala mirip diabetes

mengkonsumsi ekstrak kulit manggis mellitus tipe 2, memiliki penyakit

5
penyerta sebelum maupun selama bersedia dan memenuhi kriteria

penelitian, mengkonsumsi alkohol diberikan informed consent,

dan obat-obatan yang mempengaruhi kemudian dilakukan anamnesis serta

lipid, mengkonsumsi suplemen pengukuran tekanan darah yang

tertentu sebelum maupun selama diisikan pada blangko responden,

penelitian. Didapatkan 2 responden serta dilakukan pengambilan darah

pada kelompok uji yang berhenti dari setelahnya untuk dilakukan

penelitian (Drop out). pengecekan kadar LDL. Sebelumnya

Sebagai variabel bebas adalah seluruh responden diminta untuk

pemberian ekstrak kulit manggis berpuasa terlebih dahulu selama

(xanthone) sebanyak 2 botol ekstrak minimal 8 jam. Responden pada

kulit manggis terdiri dari 60 kapsul kelompok uji diberikan penjelasan

ditambah dengan 6 kapsul dengan lebih detail mengenai tata cara

dosis tiap kapsul 400 mg per kapsul, konsumsi ekstrak kulit manggis,

sedangkan variabel tergantung pemberian checklist dan tata cara

adalah kadar LDL pada penderita pengisiannya, serta diberikan satu

diabetes mellitus tipe 2. Pelaksanaan botol ekstrak kulit manggis yang

penelitian diawali dengan penentuan berisi 60 kapsul (pada kelompok uji).

sampel sesuai dengan kriteria inklusi Checklist yang diberikan kepada

dan eksklusi setelah pemaparan responden bertujuan untuk

mengenai tujuan dan mekanisme memudahkan responden dalam

penelitian pada anggota klub mencatat ekstrak kulit manggis yang

PROLANIS. Responden yang telah dikonsumsi, keluhan yang

6
dirasakan, sekaligus menjadi antara kadar LDL kelompok uji

pengingat untuk mengkonsumsi sebelum dan sesudah mengkonsumsi

ekstrak kulit manggis. Dilakukan ekstrak kulit manggis (xanthone,

pengecekan kadar LDL kembali serta kadar LDL pada kelompok

setelah tiga minggu konsumsi yang tidak mengkonsumsi ekstrak

ekstrak kulit manggis (xanthone), kulit manggis (xanthone).

kemudian hasilnya akan dibedakan

HASIL PENELITIAN manggis (xanthone) pada kelompok

A. Hasil Data Kuantitatif uji disajikan dalam grafik di bawah

Kelompok Uji ini,

Hasil kadar LDL sebelum dan

setelah konsumsi ekstrak kulit

250
200
150
100
50
0
A B C D E F G H I J K L M N O

Kadar LDL Pre Kadar LDL Post

Grafik 1. Kadar LDL sebelum dan setelah pemberian ekstrak kulit


manggis (xanthone) pada kelompok uji

Pada grafik 1 memperlihatkan diabetes mellitus tipe 2 yang

bahwa dari 15 orang penderita mengkonsumsi ekstrak kulit manggis

7
yang telah diperiksa kadar LDLnya, B. Hasil Data Kuantitatif

7 orang diantaranya mengalami Kelompok Kontrol

penurunan kadar LDL, sedangkan 8


Hasil kadar LDL pada
orang lainnya mengalami kenaikan
kelompok kontrol disajikan dalam
kadar LDL.
grafik di bawah ini,

250

200

150

100

50

0
P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE

Kadar LDL Pre Kadar LDL Post

Grafik 2. Kadar LDL pada kelompok kontrol


Pada grafik 2 memperlihatkan LDLnya, 14 orang diantaranya

bahwa dari 16 orang penderita mengalami kenaikan kadar LDL,

diabetes mellitus tipe 2 yang tidak sedangkan 2 orang lainnya

mengkonsumsi ekstrak kulit mengalami penurunan kadar LDL.

manggis yang telah diperiksa kadar

8
Tabel 1. Rerata hasil pengukuran kadar LDL pada kelompok uji dan kelompok
kontrol
Kadar LDL Kelompok Kadar LDL Kelompok
Uji (mg/dl) Kontrol (mg/dl)
Mean Mean
Rerata Sebelum Perlakuan 139,73 35,15 140,75 29,61
Rerata Setelah Perlakuan 141,60 38,87 161,00 26,93
Rerata Perubahan Sebelum
1,87 27,62 20,25 21,86
dan Setelah Perlakuan
Nilai Signifikansi (Paired t-
0,797* 0,002**
Test)
*p > 0.05 **p < 0.05

Tabel 1 memperlihatkan sedangkan pada kelompok uji hanya

kadar LDL responden pada 1,87 27,62 mg/dl.

kelompok uji sebelum diberi ekstrak Hasil uji menunjukkan

kulit manggis (xanthone) memiliki probabilitas 0.797 (p>0.05), dapat

rata-rata 139,73 35,15 mg/dl, diartikan bahwa kadar LDL sebelum

setelah diberi ekstrak kulit manggis dan setelah konsumsi ekstrak kulit

rata-rata kadar LDL 141,60 38,87 manggis (xanthone) pada kelompok

mg/dl, sedangkan pada kelompok uji tidak memiliki perbedaan yang

kontrol yang tidak mengkonsumsi signifikan, atau dengan kata lain

ekstrak kulit manggis (xanthone) ekstrak kulit manggis (xanthone)

memiliki rata-rata kadar LDL 140,75 tidak efektif dalam menurunkan

29,61 mg/dl dan 161,00 26,93 kadar LDL secara nyata. Hasil uji

mg/dl. Pada kedua kelompok terjadi pada kelompok kontrol sebelum dan

kenaikan rata-rata kadar LDL setelah setelah perlakuan menunjukkan

diberikan perlakuan, pada kelompok probabilitas 0.002 (p<0.05), dapat

kontrol sebesar 20,25 21,86 mg/dl, diartikan bahwa kadar LDL

kelompok kontrol yang tidak

9
mengkonsumsi ekstrak kulit manggis memiliki perbedaan yang signifikan.

(xanthone) sebelum dan setelahnya

Hasil perbandingan proporsi


C. Hasil Data Kualitatif
perubahan kadar LDL pada
Antara Kelompok Uji dan
kelompok uji dan kontrol disajikan
Kontrol
dalam tabel di bawah ini,

Tabel 2. Proporsi Perubahan Kadar LDL kelompok uji dan kelompok


kontrol
KELOMPOK + (PENURUNAN) - (PENINGKATAN) TOTAL
UJI 7 8 15
KONTROL 2 14 16
TOTAL 9 22 31
Signifikansi
0.036*
(Chy Square)
* p < 0.05

Tabel 2 menunjukkan 7 orang dapat diartikan bahwa terdapat

pada kelompok uji (22,6%) perbedaan proporsi individu yang

mengalami penurunan kadar LDL mengalami penurunan LDL antara

dan 8 orang (25,8%) mengalami kelompok uji dibanding kelompok

peningkatan kadar LDL, sedangkan kontrol pada penderita diabetes

pada kelompok kontrol terdapat 2 mellitus tipe 2.

orang (6,5%) yang mengalami DISKUSI

penurunan kadar LDL, dan 14 orang Hiperglikemi pada diabetes

(71,0%) mengalami peningkatan mellitus tipe 2 menyebabkan

kadar LDL. Hasil uji menunjukkan terjadinya autooksidasi glukosa,

probabilitas 0.036 (p<0.05) atau glikasi protein, dan aktivasi jalur

10
metabolisme poliol yang dapat Lipoprotein (LDL), dan penurunan

mempercepat pembentukan senyawa kadar High Density Lipoprotein

oksigen reaktif (ROS) seperti (HDL)13. Low Density Lipoprotein

superoxide (O2-), nitrit oxide (NO-), (LDL) adalah salah satu lipoprotein

dan non radikal spesies seperti yang mengangkut paling banyak

peroxynitrite (ONOO-) dimana kolesterol dan lemak di dalam darah,

ketiga spesies tersebut memegang fungsi utama LDL adalah untuk

peranan yang sangat penting mengangkut kolesterol dari hati ke

terhadap timbulnya komplikasi jaringan dengan menggabungkannya

kardiovaskular. Pembentukan ke dalam membran sel, akibatnya

senyawa oksigen reaktif tersebut saluran darah terganggu dan dapat

dapat meningkatkan oksidasi lipid meningkatkan resiko penyakit seperti

yang menyebabkan stroke, jantung koroner, dan lain

ketidakseimbangan antara sebagainya7.

antioksidan protektif (pertahanan Antioksidan merupakan

antioksidan) dan peningkatan senyawa yang dapat menunda atau

produksi radikal bebas sehingga mencegah terjadinya reaksi oksidasi

meningkatkan morbiditas dan radikal bebas dalam oksidasi lipid

mortalitas komplikasi dalam konsentrasi yang lebih rendah

kardiovaskular. Kelainan fraksi lipid dari substrat yang dapat dioksidasi14.

yang sering terjadi adalah kenaikan Antioksidan bereaksi dengan radikal

kadar kolesterol total, kadar bebas sehingga mengurangi kapasitas

trigliserida (TG), Low Density radikal bebas untuk menimbulkan

11
kerusakan sel akibat oksidasi radikal antara kelompok uji dibandingkan

bebas, menghambat proses penuaan, kelompok kontrol. Kenaikan kadar

dan mencegah penyakit LDL pada kelompok uji yang

degenerative. Antioksidan yang diberikan ekstrak kulit manggis

terkandung dalam ekstrak kulit (xanthone) selama 3 minggu dapat

manggis (xanthone) berfungsi disebabkan oleh faktor perancu

sebagai penangkap radikal bebas lainnya yang dapat menyebabkan

(radical scavenger) yang terbentuk peningkatan kadar LDL, misalnya

pada diabetes mellitus tipe 2 diet lemak yang tidak terkontrol,

sekaligus menghambat aktivitas merokok, dan kurangnya olahraga,

radikal bebas yang terjadi pada sehingga konsumsi ekstrak kulit

oksidasi lipid sehingga dapat manggis (xanthone) kurang efektif

menghambat terbentuknya LDL dalam menurunkan kadar LDL.

dalam darah dan mengurangi resiko Orozco (2008) dalam penelitiannya

penyakit kardiovaskular4. Exercise or exercise and diet for

Pada penelitian ini preventing type 2 diabetes mellitus

menunjukkan bahwa pemberian menjelaskan bahwa aktivitas fisik

ekstrak kulit manggis (xanthone) atau kombinasi antara diet dan

tidak mampu menurunkan kadar aktivitas fisik menunjukkan

LDL pada penderita diabetes pengaruh pada berat badan, diameter

mellitus tipe 2 dan terdapat lengan, dan tekanan darah pada

perbedaan proporsi individu yang penderita DM tipe 2. Aktivitas fisik

mengalami penurunan kadar LDL pada penderita diabetes mellitus tipe

12
2 juga dapat membantu menurunkan terdapat pada kulit manggis terhadap

berat badan dan mengurangi perubahan kadar LDL pada mencit

resistensi insulin yang terjadi. atau tikus, sedangkan pada manusia

Aktivitas fisik seperti olahraga yang masih jarang, seperti pada penelitian

teratur merupakan salah satu terapi S. Muruganandan, et all. (2005),

utama pada penderita diabetes Periyar Selvam Sellamuthu et all.

mellitus. Olahraga yang dilakukan (2008), dan Novita Sabuluntika dkk.

secara teratur oleh penderita diabetes (2013) dimana ketiga penelitian ini

mellitus terbukti efektif dalam menunjukkan bahwa aktivitas

mencegah dan menunda onset antioksidan (xanthone) pada kulit

diabetes mellitus tipe 2, manggis dapat menurunkan kadar

meningkatkan sensitivitas insulin, LDL pada diabetes mellitus tipe 2.

serta memperbaiki metabolisme Begitu pula dengan penelitian B.

glukosa. Kebiasaan merokok dan Dineshkumar et all. (2010)

kurangnya aktivitas fisik juga dapat menunjukkan bahwa antioksidan

meningkatkan kadar LDL kolesterol pada manggis berfungsi sebagai agen

dalam tubuh yang dapat antidiabetik sekaligus sebagai agen

meningkatkan komplikasi yang akan hipolipidemik dimana dapat

terjadi pada penderita diabetes menurunkan kadar gula darah puasa,

mellitus tipe 2. kolesterol total, trigliserid, LDL,

Hasil penelitian di atas VLDL, serta meningkatkan kadar

berbeda dengan beberapa jurnal yang HDL pada tikus yang diinduksi

telah membahas efek xanthone yang diabetes mellitus tipe 2.

13
KESIMPULAN resiko yang dapat menyebabkan

Pemberian ekstrak kulit kenaikan kadar LDL pada saat

manggis (xanthone) tidak mampu penelitian berlangsung hingga

menurunkan kadar LDL pada berakhirnya penelitian untuk

penderita diabetes mellitus tipe 2 dan menghindari peningkatan kadar LDL

terdapat perbedaan proporsi individu pada saat konsumsi ekstrak kulit

yang mengalami penurunan LDL manggis (xanthone) seperti diet

antara kelompok uji dibanding rendah lemak, mengurangi aktivitas

kelompok kontrol setelah pemberian merokok, dan meningkatkan

ekstrak kulit manggis (xanthone) olahraga atau aktivitas fisik, serta

pada penderita diabetes mellitus tipe perlunya dilakukan penelitian dengan

2. cakupan tempat yang lebih luas

SARAN sehingga hasil penelitian pengaruh

Dari penelitian di atas pemberian ekstrak kulit manggis

disarankan bahwa ekstrak kulit (xanthone) terhadap kadar LDL pada

manggis (xanthone) dapat digunakan penderita diabetes mellitus tipe 2

sebagai suplemen untuk menurunkan lebih efektif dan memuaskan.

kadar LDL pada diabetes mellitus


DAFTAR PUSTAKA
tipe 2, perlunya penambahan sampel 1. Wahyuni, E. S. (2006). Evaluasi
Tatalaksana Terapi Diet Pada
yang lebih besar, penambahan waktu Penderita Diabetes Mellitus Di
Ruang Rawat Inap Badan RSUD
yang lebih lama sehingga hasil yang Dr. M. Ashari Pemalang.
Semarang: Program Studi Ilmu
didapatkan dapat lebih efektif dan Gizi Universitas Diponegoro.
2. Widowati, Wahyu. (2008).
memuaskan, pengendalian faktor Potensi Antioksidan Sebagai

14
Antidiabetes. JKM, 7 (2), 193- Menjadi Kandidat Suatu
202. Obat. Universitas Gadjah Mada:
3. Sabuluntika, N. 2013. Kadar - Yogyakarta.
karoten, Antosianin, Isoflavon, 11. Permana, A.W. (2010). Kulit
dan Aktivitas Antioksidan Pada Buah Manggis Dapat Menjadi
Snack bar Ubi Jalar Kedelai Minuman Instan Kaya
Hitam Sebagai Alternatif
Antioksidan. Warta Penelitian
Makanan Selingan. Jurnal Ilmu
Nutrisi. (Online), Volume 2, No. dan Pengembangan Pertanian.
4, (http://ejournal- (32). 2.
s1.undip.ac.id/index.php/jnc, 12. Zatalia, S.R., & Sanusi, H.
diakses 6 November 2013). (2013). The Role of
4. Setiawan, B. 2005. Stres Antioxidants in the
Oksidatif dan Peran Antioksidan Pathophysiology,Complications,
pada Diabetes Melitus. Majalah and Management of Diabetes
Kedokteran Indonesia, LV (2): Mellitus. Diakses 20 November
86-91. 2013, dari
5. Sabuluntika, N. 2013. Kadar - http://www.inaactamedica.org/ar
karoten, Antosianin, Isoflavon, chives/2013/23770795.pdf
dan Aktivitas Antioksidan Pada 13. Gandha. 2009. Hubungan
Snack bar Ubi Jalar Kedelai Perilaku Dengan Prevalensi
Hitam Sebagai Alternatif Dislipidemia Pada Masyarakat
Makanan Selingan. Jurnal Ilmu Kota Ternate Tahun 2008.
Nutrisi. (Online), Volume 2, No. Skripsi Tidak Diterbitkan.
4, (http://ejournal- Jakarta: Fakultas Kedokteran UI
s1.undip.ac.id/index.php/jnc, 14. Hadriyono. 2011. Karakter Kulit
diakses 6 November 2013). Manggis, Kadar Polifenol Dan
6. Sulistyowati, T. (2009). Peran Potensi Antioksidan Kulit
Kolesterol HDL Terhadap Manggis (Garcinia Mangostana
Penyakit Kardiovaskuler. L.) Pada Berbagai Umur Buah
Padang: Gizi Indonesia. Dan Setelah Buah Dipanen.
7. Graha, C. K. (2010). Kolesterol. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor:
Jakarta: PT Elex Media Fakultas Pertanian Institut
Komputindo Pertanian Bogor.
8. Setiawan, B. 2005. Stres 15. Orozco, L.J. (2008). Exercise or
Oksidatif dan Peran Antioksidan exercise and diet for preventing
pada Diabetes Melitus. Majalah type 2 diabetes mellitus. The
Kedokteran Indonesia, LV (2): Cochrane Library. (Online),
86-91. (http://onlinelibrary.wiley.com/d
9. Mardiana, L. (2011). Ramuan oi/10.1002/14651858.CD003054
dan Khasiat Kulit Manggis. .pub3/abstract, diakses 17
Jakarta: Penebar Swadaya. Desember 2013).
10. Nugroho, Agung Endro.
(2008). Manggis (Garcinia
mangostana L.) : Dari Kulit
Buah Yang Terbuang Hingga

15

You might also like