You are on page 1of 12

Accelerat ing t he world's research.

Potensi Antioksidan sebagai


Antidiabetes
Wahyu Widowati

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Skripsi ELVI
Imron Rosyadi Rahman

Paper of Research Result Seminar


Cik Riana

T he Effect of Wat er Ext ract of Pandan Wangi Leaf t o Decrease Blood Glucose Levels and Pancreas Hi…
nurul chanifah
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes

Wahyu Widowati
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kedokteran Dasar (LP2IKD)
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Abstrak
Diabetes mellitus (DM) is a syndrome that is marked by elevated blood sugar level. DM is
categorized into two types: type 1 DM is called insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) and type 2
DM is called non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM).
Glucose can be oxidized before or after bound with protein (glycated protein), producing
Reactive Oxygen Species (ROS). Diabetic patients indicate lipid peroxide and Thiobarbituric Acid
Reactive Subtances (TBARS) plasma levels that are higher than normal individuals. The combination of
glycation and glucose oxidation forms AGEs (Advanced Glycogen End-products). Glycated protein and
AGEs modified protein can cause oxidative stress by releasing O2*- ,H2O2 and carbonyl toxic can
damage protein.
Many kinds of plants contain active compounds that can inhibit carbohydrate hydrolysis and
glucose absorption, regenerate -cells so as to increase the release of insulin, inhibit aldose reductase and
control the glucose level. Synthetic as well as natural antioxidant compounds from various plants can
control glucose level and inhibit diabetic complications. Polyphenolic active compounds in plants have
antioxidant and hypoglycemic activities.
To reduce the amount of type 1 DM patients it is necessary to change the life style, among others
by consuming enough vegetables and fruits as antioxidant sources.

Keywords: IDDM, NIDDM, ROS, AGEs, TBARS, hypoglycemia, antioxidant, polyphenol

Pendahuluan dua belas juta orang pada 2005.


Diperkirakan 143 juta penduduk Peningkatan itu terutama disebabkan
dunia menderita diabetes mellitus (DM), oleh pertumbuhan populasi,
hampir lima kali dibanding 10 tahun peningkatan jumlah orang usia lanjut,
yang lalu, jumlah ini mungkin akan urbanisasi, pola makan dan gaya hidup
mengalami peningkatan dua kali lipat yang tidak sehat. 2
pada tahun 2030. Berdasarkan laporan DM adalah sindroma yang
World Health Organization (WHO) bahwa ditandai oleh gula darah yang tinggi
DM termasuk salah satu pembunuh (hiperglikemia) menahun karena
terbesar di Asia tenggara dan Pasifik gangguan produksi, sekresi insulin atau
barat.1 Menurut data WHO jumlah resistensi insulin. Penyakit ini sangat
penderita diabetes di Indonesia penting karena jumlah penderitanya
menempati urutan ke-6 di dunia setelah makin meningkat, saat ini diduga secara
India, China, Rusia, Jepang dan Brasil global jumlah penderita adalah 200 juta.
yaitu pada tahun 1995 terdapat lima Disamping itu DM menjadi sangat
juta penderita diabetes dan diperkirakan penting karena komplikasi yang
terjadi peningkatan sebanyak 230.000 ditimbulkannya. Komplikasi menahun
pasien per tahun, sehingga mencapai DM terutama didasari oleh kelainan

1
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -

vaskuler yaitu pembuluh darah kecil demikian juga glukosa setelah berikatan
(mikroangiopati) dan pembuluh darah dengan protein (glycated protein) dapat
besar (makroangiopati). Manifestasi teroksidasi menghasilkan Reactive
mikroangiopati terutama pada retinopati Oxygen Species (ROS). Kombinasi glikasi
diabetik yang dapat mengakibatkan dan oksidasi glukosa menghasilkan
kebutaan, pada ginjal terjadi nefropati pembentukan AGEs (advanced glycogen
diabetik akhirnya dapat megakibatkan end-products). Oleh karena itu ROS
gagal ginjal. Makroangiopati dapat disebut fixatives of glycation. Akumulasi
bermanifestasi di tungkai bawah yang AGEs pada protein lebih lanjut diikuti
dapat mempermudah terjadinya dengan browning, peningkatan
ganggren diabetik yang mungkin fluorescence dan cross-linking. Proses
memerlukan amputasi. Makroangiopati pembentukan AGEs merupakan proses
dapat bermanifestasi di pembuluh darah irreversible yang berlangsung lama dan
menyebabkan penyakit jantung koroner dapat menimbulkan kerusakan
(PJK). 3 jaringan.3, 5
DM dapat dibedakan atas DM Pada penderita diabetes AGEs
tipe 1 (DM-1) atau insulin-dependent juga dijumpai pada LDL dalam sirkulasi
diabetes mellitus (IDDM) dan DM tipe 2 dan lesi aterosklerotik (atheroclerotic
(DM-2) atau noninsulin-dependent diabetes lesion). Pembentukan AGEs diduga
mellitus (NIDDM). Pada DM-1 berperan dalam kerusakan endotelial sel
kerusakan pankreas berat, produksi (jejas endotel). Ikatan glukosa pada
insulin tidak ada atau minimal, sehingga gugus amino LDL akan memfasilitasi
mutlak memerlukan insulin dari luar oksidasi dan pembentukan aldehid
tubuh. Maka DM-1 disebut juga DM sitotoksin seperti 4-HNE yang dapat
tergantung insulin, DM-1 dapat timbul memodifikasi apoB. Produk-produk
pada umur muda (anak-anak, remaja). AGEs juga dapat terbentuk langsung
Pada DM-2 terjadi kekurangan insulin, pada apoB. Pembentukan AGEs cara lain
tetapi tidak seberat pada DM-1. Pada dengan mengoksidasi glukosa kemudian
DM-2 selain kekurangan insulin, juga produk oksidasi bereaksi dengan
disertai resistensi insulin yaitu adanya protein. Monosakarida dapat dioksidasi
insulin tidak bisa mengatur kadar gula dan dikatalisis oleh ion Fe dan Cu
darah untuk keperluan tubuh secara menghasilkan O2*- , H2O2, *OH dan
optimal, sehingga ikut berperan karbonil toksik yang dapat merusak
terhadap meningkatnya kadar gula protein, reaksi ini disebut Maillard
darah. DM-2 biasanya muncul setelah browning. Struktur kimia AGEs meliputi
umur 30-40 tahun, bahkan timbul pada carboxymethyllysine dan pentosidine suatu
umur 50 atau 60 tahun. Hasil penelitian fluorescent cross-link residu lisin dan
menunjukkan tingkat kekerapan DM-1 arginin dalam AGEs modified protein.
sekitar 10–20% dan DM-2 adalah 80-90% Pada diabetes kadar methylglyoxal yang
dari seluruh penderita diabetes.1,2,4 terbentuk dari intermediate glikolisis
meningkat dan berperan dalam
pembentukan AGEs.5, 6
Glikasi Non-Enzimatik dan Glycated protein dan AGEs
Glikooksidasi modified protein dapat mengakibatkan
Glukosa dapat teroksidasi stres oksidatif, keduanya dapat
sebelum berikatan dengan protein melepaskan O2*- , H2O2 secara langsung

2
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )

dan dapat mengaktifkan fagosite. diabetes, rematik artritis. Meningkatnya


Berbagai sel seperti makrofag, monosit hasil glikosidasi dan liposidasi di dalam
dan endotel mampu mengenal AGEs plasma dan jaringan protein karena
melalui cell-surface receptor meningkatnya stres oksidatif pada
(RAGE=receptor for AGE). Dalam diabetes mellitus. 7
keadaan normal RAGE menyebabkan Bahan diabetonik diantaranya
makrofag mampu mengenali dan adalah aloksan dapat menyebabkan stres
menelan sel-sel yang mengalami oksidatif pada sel , demikian pula
glikosilasi (AGEs-modified erythro-cytes). pasien menderita diabetes sering
RAGE juga ditemukan pada sel endotel, mengalami stres oksidatif.5 Komplikasi
paparan AGE terhadap RAGE dapat diabetes berkaitan dengan stres oksidatif
mengaktifkan faktor transkripsi NF-κB, khususnya pembentukan radikal bebas
aktivasi ini dapat menurunkan GSH. superoksida. 8
AGEs modified protein diduga Sumber stres oksidasi pada
mempengaruhi proliferasi pembuluh diabetes diantaranya perpindahan
darah yang berlebihan pada retinopati keseimbangan reaksi redoks karena
diabetik. 5 perubahan metabolisme karbohidrat dan
lipid yang akan meningkatkan
pembentukan ROS dari reaksi glikasi
Mekanisme Stres Oksidasi dan oksidasi lipid sehingga menurunkan
Menimbulkan Diabetes Mellitus sistem pertahanan antioksidan
Stres oksidatif dan kerusakan diantaranya GSH. 5
oksidatif pada jaringan biasanya
berakhir dengan timbulnya penyakit
kronis diantaranya aterosklerosis,

Glikasi Glycated O2
protein

Glukosa oksidasi AGEs

Dikarbonil protein
oksidasi
reaktif

Gambar 1. Reaksi glikooksidasi 5

3
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -

Gambar 2. Metabolisme karbohidrat dan proses yang menyebabkan timbulnya diabetes


S-Glut-1: Sodium glucose co-transporter-1; GIP: gastrointestinal peptide; VIP: Vasoactive intestinal
peptide; EI: Entero-insular axis; glu-R: Glucose receptor; IR: Insulin receptor; IR-s: Insulin receptor
substrate; Tk: Tyrosine kinase enzyme; PTP: Protein phosphotyrosin phosphatase; TNF: Tumour
necrosis factor; Ald-Red: Aldose reductase; Hk: Hexokinase; LPL: Lipoprotein lipase 1

Hiperglikemia akan resistensi insulin melalui penurunan


memperburuk dan memperparah autofosforilasi (auto-phosphorylation) dari
pembentukan ROS melalui beberapa reseptor insulin, perubahan reseptor
mekanisme. ROS akan meningkatkan insulin substrat1 menjadi inhibitor
pembentukan ekspresi Tumour necrosis insuline receptor tyrosine kinase activity,
factor- (TNF- ) dan memperparah stres penurunan insuline-sensitive glucose
oksidatif. TNF- dapat mengakibatkan transporter (GLUT-4), meningkatkan

4
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )

sirkulasi asam lemak, merubah fungsi mencegah kerusakan oksidatif (Gambar


sel , meningkatkan kadar trigliserida 3). 1
dan menurunkan kadar HDL. Hasil Hiperglikemia akan
penelitian menunjukkan injeksi TNF mengkatalisis pembentukan radikal
pada hewan uji sehat akan menurunkan anion superoksida (O2*-) dari sumber
sensitifitas insulin yang diakibatkan mitokondria dan sitoplasma yang akan
karena hiperglikemia tanpa disertai menyebabkan terjadinya lipoksidasi dan
penurunan kadar insulin plasma. 1 menghasilkan glyoxal merupakan
Stres oksidatif pada penderita prekusor carboxymethyllise (CML).
diabetes akan meningkatkan Penderita diabetes kadar methylglyoxal
pembentukan ROS di dalam yang terbentuk dari intermediate
mitokondria yang akan mengakibatkan glikolisis meningkat selanjutnya
berbagai kerusakan oksidatif berupa membentuk carboxyethylly-sine (CEL).
komplikasi diabetes dan akan Baik CML maupun CEL akan berikatan
memperparah kondisi penderita dengan Cu atau Fe menghasilkan
diabetes, untuk itu perlu menormalkan CML/CL-metal-protein complex9 (Gambar
kadar ROS di mitokondria untuk 4).

Gambar 3. Mekanisme stres oksidatif pada hiperglikemia 1

5
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -

Gambar 4. Hubungan diabetes dan hiperlipidemia dalam produksi radikal bebas *OH 9

Mekanisme Kerja Menurunkan Kadar kelompok ini adalah bawang putih


Gula Darah (Allium sativum L.), daun sendok
Mekanisme kerja berbagai (Plantago mayor L.), duwet atau jamblang
tanaman sebagai antidiabet adalah: (Eugenia cumini L.), keji beling
1). Mempunyai kemampuan sebagai (Strobilanthus crispus L), kumis kucing
astringen yaitu dapat (Orthosiphon aristatus L.), labu parang
mempresipitasikan protein selaput (Cucurbita moschata L.); 3). Mempercepat
lendir usus dan membentuk suatu keluarnya glukosa melalui peningkatan
lapisan yang melindungi usus, sehingga metabolisme atau memasukan ke dalam
menghambat asupan glukosa sehingga deposit lemak. Proses ini melibatkan
laju peningkatan glukosa darah tidak pankreas untuk memproduksi insulin.
terlalu tinggi. Beberapa tanaman yang Beberapa tanaman yang termasuk
termasuk dalam kelompok ini adalah: kelompok ini adalah: lidah buaya (Aloe
alpukat (Persia americana Mill.), buncis vera L.), brotowali (Tinospora crispa L.),
(Phaseolus vulgaris), jagung (Zea may L.), pare (Momordica charantia L.), sambiloto
jambu biji (Psidium guajava L.), lamtoro (Andrographis paniculata Nees). 10
atau kemlandingan (Lecauna glauca sensu Hasil penelitian ekstrak kasar
Bth.), mahoni (Swietenia mahagoni Jacq. ), buncis (Phaseolus vulgaris) memberikan
salam (Eugenia polyantha Wight.); 2). efek hipoglisemik pada kelinci diabetes
Mempercepat keluarnya glukosa dari yang diinduksi alloxan mampu
sirkulasi, dengan cara mempercepat menurunkan kadar glukosa darah
peredaran darah yang erat kaitannya sampai 30%11. Hasil penelitian pada
dengan kerja jantung dan dengan cara tikus menunjukkan bahwa ekstrak daun
mempercepat filtrasi dan ekskresi ginjal sambiloto (Andrographis paniculata Ness)
sehingga produksi urin meningkat, laju 0,5 g/kg bb, 1 g/kg bb dan 1,5 g/kg bb
ekskresi glukosa melalui ginjal dapat menghambat kenaikan kadar
meningkat sehingga kadar glukosa glukosa. 12
dalam darah menurun. Beberapa
tanaman yang termasuk dalam

6
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )

Antioksidan Mengurangi Stres Vitamin C, vitamin E, -karoten,


Oksidatif pada Diabetes Mellitus -lipoic acid dan N-acetyl cysteine adalah
Pemberian antioksidan berupa sumber antioksidan yang banyak
vitamin dapat mengurangi stres ditemukan pada buah dan sayuran
oksidatif bagi penderita DM-1 baik segar, untuk itu penderita diabetes
kronis maupun akut.13 Sebagian besar disarankan mengkonsumsi sumber
antioksidan dalam plasma dapat antioksidan sebagai tindakan
berkurang pada pasien DM-2 terapeutik.5, 14
dikarenakan komplikasi diabetes yang Antioksidan golongan fenol
menyebabkan berbagai komplikasi seperti katekin dan antioksidan sintetik
antara lain aterosklerosis dan penyakit BHT (butylated hydroxy toluen) dan BHA
jantung koroner.1 (butylated hydroxy anisole) dapat
Antioksidan vitamin bermanfaat menghambat proses Maillard. 5
dapat mengurangi kerusakan oksidatif Pemberian antioksidan dan
pada penderita diabetes. Hasil penelitian komponen senyawa polifenol
di Turki menunjukkan pada tiga puluh menunjukkan dapat menangkap radikal
penderita DM-2 ditemukan adanya bebas, mengurangi stres oksidatif,
ketidakseimbangan oksidan dan menurunkan ekspresi TNF- . Senyawa
antioksidan dalam plasma penderita fitokimia ternyata mampu
diabetes dibanding kontrol. Demikian memanipulasi dengan berbagai
juga berdasarkan hasil penelitian Centers mekanisme sehingga dapat mengurangi
for Disesase Control and Prevention (CDC) komplikasi diabetes melalui
kadar vitamin A, vitamin E lebih rendah, pengurangan stres oksidatif, ROS dan
tidak untuk konsentrasi vitamin C pada TNF- . 1
penderita diabetes dibanding kontrol. Penelitian di Shiga-Jepang
Pemberian vitamin C dosis tinggi 2g/ pemberian antioksidan vitamin E dapat
hari dapat memperbaiki kesehatan memperbaiki komplikasi diabetes,
penderita diabetes. 14, 15, 16 memperbaiki fungsi ginjal (ren),
Vitamin C membantu mencegah menormalkan hipertensi pada hewan uji
komplikasi DM-2 dengan penghambatan yang menderita DM-2 hal ini
produksi sorbitol. Sorbitol adalah hasil menunjukkan bahwa stres oksidatif
sampingan dari metabolisme gula yang berperan dalam perkembangan diabetes
akan diakumulasikan di dalam sel dan nefropati dan antioksidan sebagai
berperan terhadap perkembangan terapeutik DM-2. Penelitian di Swedia
neuropati dan katarak. Pemberian menunjukkan bahwa pemberian -
vitamin C 1000 - 3000 mg/hari pada tocopherol ternyata dapat mencegah
penderita diabetes dapat mengurangi diabetes dan melindungi gangguan
produksi sorbitol.14 Dianjurkan bagi ginjal pada tikus. Pemberian diet yang
penderita diabetes untuk banyak kaya tocotrienol dapat menurunkan
mengkonsumsi makanan mengandung kadar glukosa darah dibanding pada
kandungan vitamin C cukup tinggi hewan uji kontrol. Pemberian vitamin E
diantaranya adalah jeruk, jambu biji, setiap hari selama 4 bulan pada pasien
cabe hijau, kecambah dan brokoli, ternyata dapat melindungi dari diabetes
karena konsumsi vitamin C dosis tinggi nefropati. 14, 16
dapat mencegah berbagai komplikasi Terapi menggunakan
diabetes.14 antioksidan Coenzyme Q10 (CoQ10)

7
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -

bermanfaat bagi penderita DM tipe 2 antioksidan endogenous pada tikus


melalui mekanisme memperbaiki fungsi diabetes.16, 17
mitokondria dalam sel pankreas Pemberian ekstrak Gymnema
sehingga memperbaiki produksi insulin. sylvestre pada mencit ternyata dapat
Pemberian CoQ10 selama 12 minggu memperbaiki fungsi insulin dan
pada 74 orang penderita DM-2 dapat mengontrol kadar glukosa darah,
menurunkan tekanan darah systolic dan pemberian ekstrak Gymnema montanum
diastolic sehingga dalam jangka panjang dapat mengurangi kadar glukosa darah
dapat memberikan efek terhadap dan meningkatkan kadar insulin plasma.
glycemic control. Penelitian yang lain Spesies Gymnema mempunyai aktivitas
pada penderita DM-2 ternyata antioksidan dan antihiperglikemia.16
pemberian CoQ10 dapat memperbaiki Fenugreek (Trigonella foenum
kadar glisemik, melindungi jantung graecum) mempunyai aktivitas
dengan meningkatkan fungsi antihiperglikemia, pemberian fenugreek
endothelial. 16 setelah 15 hari dapat menurunkan
Pemberian ALA (alpha-lipoic 14,4% kadar glukosa darah dan dapat
acid) pada tikus yang diinduksi diabetes menurunkan 46,6% kadar glukosa darah
menunjukkan bahwa ALA dapat setelah 30 hari pemberian. Hasil
meningkatkan aktivitas glutation penelitian juga menunjukkan bahwa
peroksidase (GPx) pada ginjal, fenugreek pada DM-2 ternyata mampu
menormalisasi aktivitas superoksida memperbaiki kadar glisemik serta
dismutase (SOD) pada jantung serta menurunkan insuline resistance.
dapat mengurangi stres oksidatif. Fenugreek juga mampu meningkatkan/
Pemberian ALA secara intravena pada memperbaiki kesehatan dan kerja
penderita diabetes neuropati dapat jantung dengan menurunkan kadar
mengurangi gejala neuropati. Pemberian trigliserida, LDL, total kolesterol serta
ALA dapat mencegah meningkatnya meningkatkan kadar HDL. Fenugreek
tekanan darah, resistensi insulin dan ternyata juga mampu memperbaiki
mampu mengontrol kadar gula darah. 16 keseimbangan status antioksidan pada
Pycnogenol adalah ekstrak penderita diabetes.16,18
batang tanaman pinus yang tumbuh di Hasil penelitian di Hebrew
pinggiran laut Perancis sebagai tanaman University of Jerusalem hasil isolasi
obat untuk menyembuhkan luka fraksi fenugreek menunjukkan aktivitas
mengandung 70 % prosianidin, asam hipoglisemik dan hipokolesterolemik
fenolat, derivat asam benzoat, derivat baik pada hewan uji maupun manusia.
asam sinamat sebagai food supplement Salah satu jenis fraksi fenugreek jenis
tidak toksik, non-alergenik, non- asam amino adalah 4-hydroxyisoleucine
mutagenik. Pycnogenol sebagai (4-OH-Ile) yang mampu memperbaiki
antioksidan ternyata dapat mencegah glucose-induced insulin response setelah
komplikasi vaskuler diabetes, mencegah diberikan secara intravena pada hewan
diabetes retinopathy dengan pemberian uji penderita DM tipe 2. Setelah 6 hari
ekstrak pycnogenol 20-160 mg/hari 16, 17. pemberian fraksi 4-OH-Ile ternyata
Pemberian ekstrak pycnogenol secara mampu mengurangi hiperglikemia dan
signifikan dapat mengurangi kadar insulinemia serta memperbaiki glucose
glukosa darah dan meningkatkan sistem tolerance. Penelitian di Perancis
menunjukkan bahwa pemberian fraksi

8
Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes
(Wahyu Widowati )

4-OH-Ile secara invitro mampu berbagai jenis buncis (Phaseolus) me-


mengendalikan kadar glukosa darah ngandung serat tinggi dengan indek
melalui produksi insulin, hal ini glisemik (GI) rendah, bawang putih
dikarenakan 4-OH-Ile mampu (Allium sativum), berbagai jenis kacang
merangsang sel pankreas. 16 macadamia (Macadamia) mengandung
Fraksi lain yang dapat diisolasi serat tinggi dengan GI rendah, marsh
dari fenugreek adalah galaktomanan, mallow (Althaea officinalis) mengandung
pemberian ekstrak galaktomanan pektin. 18
dengan nama FenuLife ternyata mampu
menurunkan kadar glukosa darah yaitu
pemberian 4 g/hari pada penderita DM-
2 selama 8 minggu ternyata secara cepat Simpulan
dapat menurunkan kadar glukosa Glukosa dapat teroksidasi
darah.16 sebelum berikatan atau setelah berikatan
Pemberian isoflavon dari dengan protein (glycated protein)
ekstrak kacang kedelai 132 mg/hari menghasilkan Reactive Oxygen Species
selama 12 minggu secara signifikan (ROS). Penderita DM kadar peroksida
dapat memperbaiki resistensi insulin. 16 lipid dan kadar Thiobarbituric Acid
Konsumsi sayur dan buah- Reactive Subtances (TBARS) plasma lebih
buahan yang mengandung kadar tinggi dibanding orang normal.
karotenoid tinggi dapat melindungi Kombinasi glikasi dan oksidasi glukosa
terhadap hiperglikemia, kadar lutein menghasilkan pembentukan AGEs
dan -karotenoid plasma secara tidak (advanced glycogen end-products). Glycated
langsung dapat menjaga kadar glukosa protein dan AGEs modified protein dapat
darah pada relawan yang sehat. 16 mengakibatkan stres oksidatif dengan
Pemberian karotenoid, melepaskan O2*- , H2O2 dan karbonil
astasantin dapat menurunkan kadar toksik yang dapat merusak protein.
glukosa darah non puasa pada hewan Senyawa antioksidan sintetik
uji DM-2. 16 maupun alami (dari berbagai tanaman)
Karotenoid adalah pigmen mampu mengontrol kadar glukosa
tanaman yang larut lemak, sedangkan darah dan mencegah komplikasi
flavonoid adalah pigmen yang larut air. diabetes. Senyawa aktif golongan
Ekstrak dari biji anggur mengandung polifenol pada tanaman mempunyai
sejumlah flavonoid yaitu aktivitas antioksidan dan hipoglisemik.
proantosianidin dapat meningkatkan
sensitifitas insulin serta mengurangi
pembentukan radikal bebas. Pemberian Saran
flavonoid quercetin ternyata mampu 1. Perlu penelitian mencari bahan
menghambat perkembangan katarak pangan yang mempunyai indek
diabetik.16 glisemik (GI) tinggi, mempunyai
Beberapa jenis tanaman obat aktivitas antioksidan dan
yang diyakini dapat mengatur kadar antidiabetes.
glukosa darah antara lain adalah biji 2. Perlu penelitian mencari golongan
fenugreek (Trigonella foenum-graecum) senyawa dengan uji fitokimia yang
mengandung serat mucilage, bawang mempunyai aktifitas hipoglisemik
(Allium cepa) sebagai sumber kuersetin, secara in vitro dan in vivo dari

9
JKM. Vol.7 No.2 Februari 2008: -

berbagai tanaman di Indonesia yang http://www.pubmedcentral.nih.gov.co


secara tradisional diakui sebagai m, 2001; 107(7): 799–801.
antidiabetes. 10. Suryowinoto. S. Mengenal Beberapa
Tanaman yang Digunakan Masyarakat
Sebagai Antidiabetik untuk
Menurunkan Kadar Gula dalam Darah.
Daftar Pustaka Badan Pengawas Obat dan Makanan.
1. Tiwari, A.K., J.M. Rao. Diabetes mellitus http://www.pom.go.id/default.asp,
and multiple therapeutic approaches of 2005.
phytochemicals: Present status and 11. Andayani, Y. Potensi Kandungan
future prospect. Current Science, 2002; Kimiawi Ekstrak Kasar Buncis
vol 83, 1 (30-38). (Phaseolus vulgaris ) Sebagai Antidiabet.
2. D~Net. Mewaspadai Komplikasi Kongres Nasional Obat Tradisional
Diabetes. http://www.dyvia.com. 2005. Indonesia (KONAS OTI). Prosiding
3. Kariadi, S.H. K.S. Peranan Radikal Bebas Abstrak Sidang Pleno & Simposium
dan Antioksi dan pada Penyakit Ilmiah Surabaya, 2000.
Degeneratif Khususnya Diabetes 12. Suryadhana, A. Pengaruh Ekstrak Daun
Mellitus. Bagian Penyakit dalam. Sambiloto (Andrographis paniculata
Fakultas Kedokteran/RS Hasan Sadikin. Ness) Secara Oral terhadap Uji Toleransi
Bandung, 2001. Glukosa Darah pada Tikus Putih.
4. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kongres Nasional Obat Tradisional
Mengenal Diabetes Mellitus. RS PKU Indonesia (KONAS OTI). Prosiding
Muhammadiyah Yogyakarta. Abstrak Sidang Pleno & Simposium
http://www.suara- Ilmiah. Surabaya, 2000.
muhammadiyah.or.id/new/content/vie 13. Lee, D.M. Issue 122 Item 9 Antioxidant
w/124/27/ ,2005 Vitamins Helpful in Diabetic
5. Halliwel, B., J.M.C. Gutteridge. Free Ketoacidosis Treatment.
Radicals in Biology and Medicine. http://www.diabetesincontrol.com/aser
Oxford University Press. New York, ver/adclick.php?n=a97aadea, 2002.
1999. 14. Steelsmith, L. Antioxidant nutrients help
6. Prodia. Status Antioksidan pada offset diabetes.
Penderita Diabetes Melitus. Informasi http://www.gannett.com/, 2001.
Laboratorium. Laboratorium Klinik 15. Vaziri, N. Synthetic antioxidant to
Prodia. Bandung, 2000. combat diabetes.
7. Halliwell, B. Free radicals, Antioxidant http://www.lifeextensionvitamins.com/
and Human Diseases. London: King nsearch.html
College, 1994. 16. Schoenhals, K. Prepared Foods. Virgo
8. Oberley, LW. Free Radicals and Publishing. Health & Nutrition Division.
Diabetes. Free Radic Biol Med, 1988; 5(2): http://www.vpico.com, 2005.
113-24. 17. Hughes, K. An Antioxidant for Diabetes.
9. Pennathur. Hydroxyl radical–mediated http://www.bnpmedia.com/, 2003
protein damage in early atherosclerosis 18. The Green Pharmacy Herbal Hand-book.
in diabetes. J Clin Invest. American Diabetes. Mother Nature.
Society for Clinical Investigation 2001 http://www.mothernature.com/library
April 1; /indexcfm, 2005.

10
11

You might also like