Professional Documents
Culture Documents
Amirul Yahya
ABSTRACT
One purpose of the heat treatment process is for hardening steel (hardening), which is the process of
heating the steel to a temperature at or above the county critical areas followed by rapid cooling called
quench, (Djafrie, 1995). Due to the steel hardening process, the onset voltage in the (internal stress),
which will increase the violence but sometimes resulted in steel becomes brittle (britlle), particularly at
high carbon steel. This study discusses the extent to which variations in the cooling medium effect on the
increase in tensile strength of medium carbon steel (ST37). So if known level of its strength comparison
to the application and its use, it can be taken a decision to use the quench process in the right media, in
order to save time and cost of production. Further assessment of the impact factor differences quench
media, can be done through testing of materials. The test material used is testing the tensile strength.
From the results obtained testing the tensile strength of the highest load obtained in the treatment
medium quench water cooler. The low tensile strength of the load with rapid immersion treatment using
aqueous media because of the possibility of cracking.
8
Yahya Amirul, Jurnal ROTOR, Volume 9 Nomor 2, April 2017
9
Yahya Amirul, Jurnal ROTOR, Volume 9 Nomor 2, April 2017
berbeda. Pada material tanpa perlakuan panas pada Pada pengujian saat ini pada baja yang telah
grafik 1. dapat menghasilkan nilai tegangan dan dilakukan perlakuan panas menghasilkan kekuatan
regangan tinggi akibat sifat mekaniknya yang ulet tanpa tarik yang rendah dibanding yang tidak dilakukan
perlakuan panas. Sedangkan pada material yang telah perlakuan panas. Hal ini disebabkan karena baja
dilakukan perlakukan panas pada grafik 2. hasilnya yang telah dilakukan perlakuan panas berubah sifat
menunjukan nilai dari tegangan dan regangan rendah unsurnya menjadi martensit yang mempunyai sifat
karena dipengaruhi oleh sifat mekaniknya yang getas getas yang menyebabkan baja tersebut memiliki
akibat dilakukan perlakuan panas dengan pendinginan sifat ulet yang rendah.
cepat.
SARAN
Benda Hasil Uji Tarik : Saran yang dapat diajukan agar percobaan
berikutnya dapat lebih baik dan dapat
menyempurnakan percobaan yang telah dilakukan
dalam penelitian ini, yaitu: perlu adanya kalibrasi
pada alat uji dan juga alat ukur yang baik. Alat
yang tidak pernah dikalibrasi akan mempengaruhi
hasil pengujian. Pengujian tersebut perlu ditambah
variasi pengujan agar lebih banyak data yang
diperoleh seperti penambahan spesimen uji yang
telah diperlakuan panas lainya.
Gambar 4. Spesimen hasil uji tarik tanpa heat treatment.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Budiman, H. 2016. Analisis Pengujian Tarik
(Tensile Test) Pada Baja St37 Dengan Alat Bantu
Ukur Load Cell. Majalengka. Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Majalengka.
[2] Salindeho, R. D. Dkk. Pemodelan Pengujian
Tarik Untuk Menganalisis Sifat Mekanik
Material. Jurusan Teknik Mesin Universitas
Sam Ratulangi.
[3] Saputra, H. Dkk. 2014. Analisis Pengaruh Media
Gambar 5. Spesimen hasil uji tarik dengan heat Pendingin Terhadap Kekuatan Tarik Baja St37
treatment. Pasca Pengelasan Menggunakan Las Listrik.
Banjarbaru. Fakultas Teknik Universitas
KESIMPULAN Lambung Mangkurat Kalimantan selatan.
Pengujian tarik digunakan untuk mengetahui sifat [4] Wattimena, W. M. E., Louhenapessy, J. 2014.
mekanik logam. Pada pengujian ini menggunakan Pengaruh Holding Time Dan Quenching
spesimen ST 37 yang telah diperlakukan panas dan Terhadap Kekerasan Baja Karbon St 37 Pada
tidak diperlakukan panas. Proses Pack Carburizing Menggunakan Arang
Dari hasil penelitian uji tarik pada baja ST 37 akan Batok Biji Pala (Myristica Fagrans). Poka
dipengaruhi sifat mekanik dari baja tersebut. Sifat Ambon. Fakultas Teknik Universitas Pattimura.
mekanik dapat dirubah dengan jalan perlakuaan panas. [5] Zacharov,B., Heat Treatment of Metal, Peace
Publisher, Moscow, 1962.
10