You are on page 1of 7

J. Tek. Ling Vol. 12 No. 2 Hal.

225 - 231 Jakarta, Mei 2011 ISSN 1441-318X

ANALISIS INDEKS KUALITAS AIR LINGKUNGAN


PERTAMBANGAN BATUBARA PT KPC SUBDAS
SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

Wage Komarawidjaja

Peneliti Ekotoksikologi Perairan


Pusat Teknologi Lingkungan BPPT
wkwidjaja@scientist.com

Abstract

Water quality index (IKA) is one tool to quickly predict the environmental quality status
of an ecosystem or region to obtaining an alternative of the future management. To
analyze the status of these indices utilize only data of environmental parameters that
have been established as a key parameter determining the IKA.
From the analysis of the mining area of PT KPC IKA with key parameters TDS, DO,
COD, nitrogen (N) and phosphorus. (P) derived from the water quality of agricultural
ecosystems, industry / mines and residential showed an index value of less well with the
category (54.6163) on the interval 40 IKA <60. The low index value is proportional to
the low value of ecosystem quality index industry / mining IKA (I) with a value of 45.82
with categories of less well on the interval 40 IKA <60. Consider, that the index value
of ecosystem quality residential IKA (H) and agricultural ecosystem quality index IKA
(P) with good and excellent categories, then the ecosystem of industry / mining is the
focus that needs to be considered for improved management efforts.

Key words: Environmental quality index,Water quality index, ecosystem, key parameters

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Sangatta yang bermuara ke Selat Makasar.


Beberapa anak sungai juga bermuara ke
Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta di Sungai Sangatta, seperti Sungai Benumuda,
Kabupaten Kutai Timur Propinsi Kalimantan Sungai Murung, Sungai Kedapat, Sungai
Timur, merupakan salah satu DAS dimana Mandili, Sungai Kenyamukan, Sungai Villa,
kegiatan penambangan batubara oleh Lembah Bendili, Sungai Jorang, dan Sungai
PT Kaltim Prima Coal (KPC) dilakukan1). Tempadan2).
Sedangkan gambaran karakteristik DAS Saat ini Sungai Villa, Lembah Bendili,
Sangatta tersebut dapat dilihat pada Tabel Sungai Jorang, dan Sungai Tempadan
1 di bawah ini2). merupakan badan penerima air dari kawasan
Sungai Sangatta merupakan salah tambang PT. KPC yang pada akhirnya
satu sungai besar yang berada di wilayah akan masuk ke aliran Sungai Sangatta

Analisi Indeks Kualitas Air,... J.Tek. Ling. 12 (2): 225 - 231 225
dan bermuara di Selat Makasar. Untuk terhampar kolam pasca tambang dengan
itu, pengertian Subdas Sangatta adalah potensi sumberdaya air yang relative
meliputi sungai Sangatta dan anak sungai besar sebagaimana disajikan pada Tabel
Sangatta yang menjadi penerima air dari 2, untuk dapat dimanfaatkan bagi berbagai
kawasan tambang tersebut2). peruntukkan2).
Tabel 1. Karakteristik DAS Sangatta

Nama DAS Luas DAS (Ha) Nama Sungai Panjang Sungai (m)

S. Banumuda 58.819,72
1 Sangatta 377.492,01 S. Sangatta 159.287,94
S. Santan 68.538,66

Dikawasan ini, sebagai kawasan Adanya kegiatan penambangan


penambangan, selain dijumpai aktifitas batubara di Subdas Sangatta ini, selain
penambangan, teredia fasilitas perkantoran, telah menciptakan kolam-kolam raksasa
pemukiman karyawan dan lain-lain, juga akibat galian tambang juga diperkirakan
dijumpai pula kolam sedimentasi seperti akan timbul tekanan terhadap ekosistem
Kolam KNJ dan bekas kolam sedimentasi lingkungan Subdas Sangatta, akibat adanya
seperti Kolam S2 serta void atau cekungan perubahan struktur batuan yang diikuti
bekas penambangan yang sudah terisi dengan perubahan kualitas fisika dan kimia
air seperti Kolam Sangatta North dan tanah serta air di sekitarnya.3) Dampak
Kolam Surya yang dikemudian hari dapat negatif dikawatirkan akan muncul pada
dimanfaatkan2). kecukupan pasokan air yang memenuhi
Kolam Sangatta North dan kolam kriteria baku mutu bagi kelangsungan
Surya ini, merupakan kolam raksasa di kehidupan, karena proses pemulihan secara
bekas areal penambangan batubara yang alam (self recovery) suatu ekosistem,
telah digenangi air. Kolam ini merupakan memerlukan proses waktu yang cukup
kolam pasca tambang batubara peninggalan panjang dan bertahap. Oleh karena
perusahaan penambangan batubara itu, untuk memperoleh gambaran kondisi
sebelum manajemen PT. KPC mengambil kualitas lingkungan kawasan penambangan
alih kegiatan penambangan di kawasan ini. PT KPC di Subdas Sangatta, perlu adanya
Selanjutnya di Kawasan Tambang Subdas penelaahan secara cepat dengan
Sangatta ini, akan ada beberapa kolam memanfaatkan formula Indeks Kualitas
pasca tambang yang terbentuk, sehingga Lingkungan, khususnya dari sisi gambaran
pada akhir masa penambangan akan kualitas air.
Tabel 2. Potensi Air Kolam Pasca Tambang

Potensi Air Potensi Air Pengambilan


Potensi Air (m3/
No Nama Kolam Minimal Maksimal Air (10% dr
tahun)
(m3/bulan) (m3/bulan) Potensi Mak)m3/hari
1 Kolam Porodisa 681.088,0 -16.167,9 163.592,7 10.413,0
2 Kolam Surya 4.282.000,2 -101.647,5 1.028.507,1 65.466,5
3 Kolam Pelikan 26.267.293,2 -623.541,7 6.309.223,9 401.594,7
4 Kolam Bendili 27.430.818,5 -651.161,9 6.588.694,7 419.383,6
5 Kolam Inul 71.608.455,4 -1.699.865,2 17.199.860,5 1.094.805,5

226 Komarawidjaja, W., 2011


1.2. Indeks Kualitas Air (IKA) secara cepat kondisi lingkungan yang
digambarkan oleh nilai Indeks Kualitas Air
Indeks Kualitas Air adalah merupakan dari beberapa parameter kunci lingkungan
bagian dari formula Indeks Kualitas perairan, sehingga diperoleh gambaran
Lingkungan (IKL), dimana IKL dinyatakan kawasan atau ekosistem yang sudah
dengan nilai numerik yang diperoleh dari mengalami perbaikan dan yang perlu dikelola.
penjumlahan Indeks Kualitas Udara (IKU),
Indeks Kualitas Air (IKA) dan Indeks 2. METODOLOGI
Kualitas Lahan/Tanah (IKT) menjadi suatu
nilai tunggal4). Untuk mengetahui kualitas lingkungan
Selanjutnya Indeks Kualitas Air (IKA) secara cepat, dilakukan kompilasi data
dinyatakan sebagai penjumlahan dari nilai sekunder dan pengambilan data primer
Indeks Parameter Kunci Kualitas Air pada beberapa parameter kunci lingkungan
masing-masing ekosistem (ekosistem perairan pada ekosistem pertanian, industri/
Pertanian, Hunian dan Industri). Parameter tambang dan hunian, seperti parameter total
kunci tersebut dapat bersifat fisik, kimia dan partikel terlarut (TDS), Oksigen terlarut (DO),
biologi4). kebutuhan oksigen Kimiawi (COD), Nitrogen
Lebih lanjut, ditetapkan suatu Nilai (N), Fosfor (P) dan mikroba .
Indeks Kualitas Air yang berkisar antara
0 100, dimana nilai IKA= 0 menunjukkan 2.1. Peralatan dan Pengukuran
kualitas lingkungan paling buruk sedangkan Contoh Air
nilai IKA=100 menunjukkan kualitas
lingkungan paling baik (sempurna) 4). Parameter kualitas air diukur
menggunakan Chlorotec probe (Chlorotec,
1.3. Tujuan type AAQ1183, Alec Electronics) yang
merekam secara langsung (in-situ) parameter
Tujuan dari analisis Kualitas Air kualitas air, seperti suhu, Turbiditas, dan pH,
menggunakan formula Indeks Kualitas sedangkan untuk parameter TSS, TDS, N,
Air (IKA) di kawasan penambangan ini dan P diambil sampelnya untuk dianalisa di
dimaksudkan untuk mendapat gambaran Laboratorium.5)

Tabel 3. Parameter Kunci Ekosistem Hunian, Industri Tambang dan Pertanian

Ekosistem
Ekosistem
Pertanian
Pertanian
Parameter
Parameter Satuan
Satuan
11 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 89 910 10
TDS
TDS mg/l
mg/l 2090
2090 2140
2140 18801880 1900 1900 1960 19601760 17601680 1680
2060 2060
2000 2000
1900 1900
DO mg/l
mg/l 6,50
6,50 5,005,00 6,506,50 4,104,10 6,50 6,505,00 5,00 6,80 6,80
4,80 4,80
6,20 6,20
3,60 3,60
COD
COD mg/l
mg/l <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 38.722
38.722 <5,570
<5,570<5,570<5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
24.833 24.833
Total
TotalPP mg/l
mg/l 0.010
0.010 <0,008
<0,008 0.0130.013 0.0100.010 0.013 0.0130.008 0.0080.013 0.013
<0,008 <0,008
0.011 0.011
<0,008 <0,008
Total
Total NN mg/l
mg/l 0.701
0.701 0.345
0.345 0.6780.678 0.4900.490 0.534 0.5340.477 0.4770.449 0.449 0.349 0.349
0.357 0.357
0.719 0.719

Ekosistem
Ekosistem
Pertanian
Pertanian Ekosistem
Ekosistem
Industri Industri EkosistemEkosistem
Hunian Hunian
Parameter
Parameter Satuan
Satuan
1111 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 1819 1920 20
21 21
TDS
TDS mg/l
mg/l 730730 810810 810 810 860 860 890 890 800 8002080 2080350 350
4500 4500
3600 3600
5260 5260
DO mg/l
mg/l 6.66.6 4.94.9 6.8 6.8 3.58 3.58 6.8 6.8 4.1 4.1
COD
COD mg/l
mg/l <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570<5,570<5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
<5,570 <5,570
Total
TotalPP mg/l
mg/l <0,008
<0,008 0.010.01 <0,008 <0,008<0,008<0,0080.010 0.0100.011 0.011
<0,008 <0,008 <0,008 <0,008
0.011 0.011
0.031 0.031
0.010 0.010
Total
Total NN mg/l
mg/l 0.537
0.537 0.462
0.462 0.6750.675 0.3950.395 0.269 0.2690.689 0.6891.005 1.005 0.644 0.644
0.485 0.485
0.786 0.786
0.475 0.475

Analisi Indeks Kualitas Air,... J.Tek. Ling. 12 (2): 225 - 231 227
Gambar 1. Peta Sebaran Stasiun Sampel Parameter Kualitas Air di Kawasan
Penambangan PT KPC, Subdas Sangatta

2.2. Lokasi dan Hasil Pengukuran


Contoh Air

Lokasi contoh air dari Kolam bekas


tambang (Kolam Surya dan Sangatta
North) sebagai ekosistem pertanian,
Kolam sedimentasi (KNJ dan DS2)
sebagai ekosistem industri/tambang dan Dimana:
Sungai Sangatta ( R1, R2 dan R3) sebagai IKA= Indeks Kualitas Matra Air
ekosistem hunian, disajikan pada peta Bip = Bobot parameter Kualitas Air
Gambar 1. Data Parameter Kualitas Air Ekosistem Pertanian
disajikan pada Tabel 3. Bih = Bobot parameter Kualitas Air
Ekosistem Hunian
2.3. Analisa Data Kualitas Air Bii = B o b o t p a r a m e t e r K u a l i t a s A i r
Ekosistem Industri
Data kualitas air yang diperlukan Sip = Skoring parameter Kualitas Air
untuk melakukan anlisis kualitas Air Ekosistem Pertanian
dikelompokkan berdasarkan tipe ekosistem Sih = Skoring parameter Kualitas Air
(Pertanian, Industri dan Hunian) dan dihitung Ekosistem Hunian
dengan menggunakan formula Indeks Sii = Skoring parameter Kualitas Air
Kualitas Air (IKA). Ekosistem Industri
Selanjutnya dilalkukan analisis kualitas
air dengan menggunakan formula Indeks
Kualitas Air (IKA) sebagai berikut 4):

228 Komarawidjaja, W., 2011


3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Analisis Data Kualitas Air


atau
Dari hasil pengelompokan data kualitas
air berdasarkan ekosistem Pemukiman IKA = 12.88*IKA(P)+626.52*IKA(H)
atau Hunian (H), Industri, Tambang (I) +60.61*IKA(I)
dan Pertanian (P) disajikan pada Tabel
3, dilanjutkan dengan penyusunan skor Berdasarkan hasil komputasi, nilai
dan bobot dari masing masing parameter IKA kawasan Subdas Sangatta adalah
kualitas air tersebut, seperti dicantumkan 54.6163, sebagaimana disajikan pada
pada Tabel 4. Tabel 5. Nilai Indeks tersebut merupakan
hasil penjumlahan Indeks Hunian, industri
Tabel 4. Skoring dan Pembobotan Parameter tambang dan Pertanian yang sudah dikalikan
Kualitas Air dengan masing masing koefisiennya.

Parameter Pemukiman Pertanian Industri Tambang 3.2. Status Indeks Kualitas Air
Kunci SKOR BOBOT SKOR BOBOT SKOR BOBOT
TDS 686.53 4.5 53.340 17.3 66.18 5.1 Untuk menentukan status Indeks
Kualitas Air kawasan Pertambangan PT
DO 0 32 80.320 9.9 0 35.2 KPC di Subdas Sangatta tersebut ditetapkan
COD 97.39 14.6 92.9 5.2 97.39 25 berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Total P 102.81 8.4 103.32 28.8 103.33 9.4 a) Nilai perhitungan berkisar : 80
IKL 100 dikatakan sangat baik,
Total N 102.48 8.4 102.63 28.8 102.02 8.9 artinya kegiatan pembangunan sudah
memperhatikan kaidah dayadukung
Dari data skor dan bobot yang disajikan lingkungan. Hal ini dapat mencerminkan
pada Tabel 4, dengan rumus IKA ekosistem jaminan peningkatan kesejahteraan
dapat dihitung, Indeks Kualitas Air masing tanpa merusak kondisi kualitas
masing ekosistem (IKA-ekosistem) pada lingkungan4).
kawasan Subdas Sangatta, Kalimantan b) Nilai perhitungan berkisar : 60 IKL
Timur. < 80 dikatakan baik, artinya kegiatan
Hasil komputasi nilai IKA ekosistem pembangunan pada umumnya sudah
tersebut menunjukkan bahwa IKA(P) > berwawasan lingkungan, namun
IKA(H) > IKA (I). dengan nilai masibngmasing demikan masih ada beberapa sektor
indeks sebagai berikut: IKA ekosistem pembangunan yang harus tetap
Pertanian atau IKA(P) adalah 81.32, IKA dipantau perkembangannya, apakah
ekosistem Hunian atau IKA (H) adalah cenderung merusak lingkungan atau
61.73 dan IKA ekosistem Industri atau IKA(I) tidak4).
adalah 45.82, sebagaimana disajikan pada c) Nilai perhitungan berkisar : 40 IKL
Tabel 5. < 60 dikatakan Kurang baik , artinya
Selanjutnya, dari perhitungan IKA kegiatan pembangunan yang bertumpu
masing masing ekosistem, dilakukan pada sumberdaya alam telah berakibat
komputasi untuk nilai IKA Kawasan pada semakin menurunnya kaulitas
Penambangan di Subdas Sangatta dengan lingkungan. Sehingga perlu segera
menggunakan formula sebagai berikut : dilakukan pengendalian dan pemulihan
pada sektor-sektor yang merusak
lingkungan4).

Analisi Indeks Kualitas Air,... J.Tek. Ling. 12 (2): 225 - 231 229
Tabel-5. Hasil Perhitungan Indeks Kualitas Air Kawasan Penambangan DAS Sangatta,
Kalimantan Timur.

No. Ekosistem IKA (I) IKA (H) IKA (P) Koefisien I Koefisien H Koefisien P
1 Industri 45.82 - - 60.61 - - 27.77
2 Hunian - 61.73 - - 26.52 - 16.37
3 Pertanian - - 81.32 - - 12.88 10.47
Total Nilai IKA 54.61

d) Nilai perhitungan berkisar 0 IKL sangat baik. Kondisi tersebut tidak jauh
< 40 dikatakan Tidak baik, artinya berbeda dengan kajian status kualitas
mayoritas sumberdaya pembangunan lingkungan kolam Sangatta North dan kolam
telah diekspliotasi dengan cara yang Surya yang dinyatakan masih memenuhi
tidak mengindahkan kaidah lingkungan, standar baku mutu air kelas I dan II (Kolam
sehingga pengambil kebijakan perlu Sangatta North), kelas III dan IV (Kolam
segera melakukan reorientasi dan Surya)6,7,8).
peninjauan ulang strategi dan kebijakan Sedangkan untuk nilai IKA (H)
pembangunannya4). meskipun masuk dalam kategori baik, tapi
dari segi kualitas fisik, masih memerlukan
Berdasarkan kriteria penetapan Indeks, penanganan dalam pemanfaatan sumber
kawasan penambangan di Subdas Sangatta air, karena dari observasi lapang masih
dengan nilai IKA 54.6163 termasuk pada menunjukkan kekeruhan yang tinggi
kategori kurang baik karena memiliki nilai (turbidity, TDS dan TSS).
berkisar 40 IKA< 60. Dengan besaran nilai Sebaliknya hasil analisis IKA tataran
tersebut, artinya kegiatan yang bertumpu ekosistem, industri tambang atau IKA (I)
pada penambangan sumberdaya alam menunjukkan nilai paling kecil (45.82)
telah berakibat pada semakin menurunnya dan masuk pada kategori kurang baik
kaulitas lingkungan. Sehingga perlu segera karena memiliki nilai berkisar 40 IKA< 60.
dilakukan pengendalian dan pemulihan pada Dengan demikian, kualitas air ekosistem
sektor-sektor yang merusak lingkungannya4). industri tambang yang digambarkan oleh
Untuk mengetahui, pada tataran mana kolam sedimentasi KNJ, DS2 dan kolam
penanganan lingkungan harus dilakukan, sedimentasi lainnya, pengelolaannya perlu
telaah dilanjutkan dengan memeriksa nilai ditingkatkan, sehingga air kolam sedimentasi
Indeks pada tataran ekosistem, apakah tersebut menjadi lebih baik sebelum dialirkan
ekosistem hunian, ekosistem industry ke ekosistem lain menuju perairan terbuka
tambang atau ekosistem pertanian yang (sungai dan laut).
harus dilakukan pembenahan.
Dengan demikian dapat dikatakan,
Dari hasil analisis IKA tataran ekosistem,
bahwa kawasan penambangan PT KPC
ternyata nilai indeks ekosistem pertanian
IKA (P) memiliki nilai paling besar (81.32),
di Subdas Sangatta, menunjukkan nilai
termasuk pada kategori sangat baik IKA yang kurang baik, khususnya pada
karena memiliki nilai berkisar 80 IKA< 100, ekosistem kegiatan tambang yang di-
sedangkan nilai indeks ekosistem hunian IKA wakili oleh nilai IKA (I).
(H) memiliki nilai 61.73, yang termasuk pada
kategori baik karena memiliki nilai berkisar 4. PENUTUP
60 IKA< 80,
Nilai IKA (P) yang tinggi artinya kualitas Hasil pengelompokan data ekosistem
lingkungannya ekosistem pertanian masih di kawasan tambang PT KPC kedalam

230 Komarawidjaja, W., 2011


eksistem pertanian, industry/tambang 4. Anonymous. 2006. Laporan Akhir
dan hunian, menunjukkan: (1) nilai IKA (Final Report) Studi Penyusunan
kawasan penambangan yang kurang baik Indeks Kualitas Lingkungan (IKL).
(54.6163), (2) rendahnya nilai IKA kawasan Badan Perencanaan Pembangunan
penambangan tersebut dipengaruhi Nasional (Bappenas)
oleh rendahnya nilai IKA (I) ekosistem 5. APHA. 1995. Standard methods.
Industri/tambang (45.82), (3) perhitungan 19th Edition. American Public Health
dengan formula IKA ini dapat membantu Association. Washington DC.
menunjukkan ekoisitem mana yang perlu 6. Komarawidjaja, W. 2009. Status
mendapat prioritas pengelolaan. Kualitas Perairan Kolam Sangatta
North Bekas Kolam Sedimentasi
DAFTAR PUSTAKA Tambang Batubara di Kalimantan
1. . 2009. Peta Administrasi Timur. Jurnal Hidrosfir Indonesia, PTL-
K a b u p a t e n K u t a i Ti m u r. h t t p : / / BPPT 4(1):29 - 35
id.wikipedia.org/Berkas:Locator_Kutim. 7. Komarawidjaja, W. 2011. Status
jpg Ekosistem Lingkungan Void Surya,
2. 2009. Laporan Akhir Studi Kolam Pasca Penambangan Batubara
Pemanfaatan Air Kolam (Void Water) Di Kalimantan Timur. Jurnal Hidrosfir
Pasca Tambang PT. Kaltim Prima Coal Indonesia, PTL-BPPT 6(1):
Sangatta Kalimantan Timur. PTL - 8. Santoso, A D, dan W Komarawidjaja.
BPPT. 2009. Tinjauan Limnologi Danau
3. . 2 0 0 9 . S u s t a i n a b i l i t y Buatan Bekas Tambang Studi kasus
Through the Global Financial Crisis. Danau Sangatta North di Kalimantan
Sustainability Report. PT Kaltim Timur. Jurnal Hidrosfir Indonesia, PTL-
Prima Coal. Sangatta, Kutai Timur, BPPT 4(3):153 - 159
Kalimantan Timur.

Analisi Indeks Kualitas Air,... J.Tek. Ling. 12 (2): 225 - 231 231

You might also like