You are on page 1of 8

SEBELAS SYARAT PENENTUAN LOKASI BENDUNG IRIGASI

ELEVEN CONSIDERATIONS TO DETERMINE IRRIGATION WEIR SITE


Oleh:
Soekrasno S
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Sapta Taruna Raya, Komplek PU, Pasar Jumat, Jakarta Selatan
Komunikasi Penulis, email: skras_jkt@yahoo.com
Naskah ini diterima pada 12 Maret 2015; revisi pada 10 April 2015;
Disetujui untuk dipublikasikan pada 22 April 2015

ABSTRACT

Irrigation weir failure beside caused by inaccurate survey and investigation, not thoroughly design, poor construction
implementation, poor operation and maintenance, but also caused by wrong irrigation weir site selection. Initial factor
influencing irrigation weir performances is irrigation weir site selection. Weir would strong enough against external
force, flood impulse, local scouring, river degradation in case of accurate weir site selection.This paper discusses eleven
conditions in selecting irrigation weir site in order to obtain better weir performance, i.e. : topographic condition,
geotechnical consideration, hydraulic, river regime, primary canal, weir site space, irrigation service area, catchment
area, assesment, economic justification, stakeholder acceptance.Analyse of correlation between weir site selection during
design and weir performance, to be combined with weir observation by means of directly site inspection and
communication with weir operator has been carried out to justify those eleven conditions weir site selection.Generally
weir site mis-selection caused by among others are: irrigation engineers incapability, less budget, time and manpower,
and less professional engineer.
Keyword: Irrigation weir failure, eleven conditions weir site selection, initial factor, weir performance, weir site
mis-selection

ABSTRAK
Keruntuhan bendung irigasi di samping disebabkan oleh survei dan investigasi yang tidak akurat, perencanaan yang
tidak seksama, pelaksanaan implementasi yang kurang baik, operasi dan pemeliharaan yang tidak memadai, tetapi
juga disebabkan kesalahan pemilihan lokasi bendung. Faktor awal yang mempengaruhi kinerja bendung adalah
ketepatan lokasinya. Bendung akan kuat menahan gaya yang bekerja, hantaman banjir, gerusan lokal, degradasi
sungai sejauh lokasinya tepat. Tulisan ini menyajikan sebelas syarat dalam pemilihan lokasi bendung untuk
mendapatkan kinerja yang baik, yaitu: kondisi topografi, geoteknik, hidraulik, rejim sungai, saluran induk, ruang
lokasi bendung, luas layanan, daerah aliran sungai, pencapaian, justifikasi ekonomi, tingkat penerimaan pemangku
kepentingan. Analisa korelasi antara pemilihan lokasi bendung saat perencanaan dan kinerjanya, dikombinasikan
dengan pengamatan lapangan dengan melakukan peninjauan langsung dan dialog dengan penjaga operasi bendung
untuk menjustifikasi 11 syarat tersebut. Umumnya penyebab kesalahan pemilihan lokasi bendung antara lain:
kurangnya kemampuan tenaga ahli irigasi, dana yang terbatas, waktu dan sumber daya yang tidak memadai,
rendahnya profesionalisme tenaga ahli irigasi.
Kata kunci: Keruntuhan bendung irigasi, sebelas syarat penentuan lokasi bendung, faktor awal, kinerja
bendung, kesalahan pemilihan lokasi bendung

Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015 33


I. PENDAHULUAN keseimbangan fungsi sumber daya air bagi
masyarakat sekitar bendung dan pemanfaat air di
1.1. Latar Belakang
hilir bendung harus dicermati dengan seksama.
Keruntuhan suatu bendung, selain survei dan
Masalah pokok dalam pemilihan lokasi bendung
investigasi yang kurang cermat, perencanaan yang
adalah keterbatasan ahli irigasi dalam:
tidak akurat, pelaksanaan konstruksi yang tidak
a. Penguasaan pengetahuan dalam pemilihan
tepat, operasi dan pemeliharaan yang kurang baik,
lokasi
juga disebabkan pemilihan lokasi bendung yang
b. Waktu, biaya, dan tenaga ahli yang tersedia
tidak memenuhi syarat. Pemilihan lokasi bendung
c. Semangat profesionalisme tenaga irigasi dalam
merupakan faktor awal yang menentukan
berpegang dalam prinsip.
terhadap keberlangsungan kinerja bendung
selanjutnya. Bendung akan andal terhadap Bila masalah pokok ini tidak diatasi, pemilihan
pengaruh gaya luar, hantaman banjir, gerusan lokasi bendung menjadi kurang tepat, sehingga
lokal, degradasi sungai, kekurangan air berakibat pada buruknya kinerja bendung, dan
tergantung ketepatan lokasi bendung yang kita secara ekstrim dapat menyebabkan keruntuhan
pilih. bendung.
Cara pemilihan lokasi bendung selain didasarkan Maksud tulisan ini adalah menegaskan kembali
pada pengamatan lapangan langsung, juga harus dan memberikan informasi kepada para teknisi
didukung dengan kegiatan survei dan investigasi irigasi tentang syarat-syarat pemilihan lokasi
yang akurat dan mantap, berupa: kegiatan bendung.
pemetaan topografi, geoteknik, hidrologi,
Tujuan tulisan ini adalah agar bendung yang
hidraulik, dan morfologi sungai. Selain itu harus
dibangun di Indonesia merupakan bangunan
dilengkapi dengan pertimbangan ekonomi,
irigasi yang andal terhadap gaya luar, banjir dan
justifikasi sosial, dan perhatian terhadap
kekeringan, dengan cara pemilihan lokasi yang
lingkungan. Kegiatan ini memerlukan waktu yang
tepat.
cukup lama, biasanya 2 sampai 3 tahun.
II. KAJIAN PUSTAKA
Namun kenyataannya dalam beberapa kasus, ahli
irigasi dituntut memutuskan lebih cepat karena Undang-Undang Pengairan No.11/1974 pasal 10
tuntutan masyarakat dan pertimbangan politis mengamanatkan: Pemerintah menetapkan tata
memaksa demikian. Secepat apapun dalam cara pembinaan dalam rangka kegiatan pengairan
memutus lokasi bendung, sebelas syarat menurut bidangnya masing-masing sesuai dengan
pemilihan lokasi bendung harus dipenuhi. fungsi-fungsi dan peranannya, meliputi:
Tentunya tingkat kedalaman dan akurasinya yang menetapkan syarat-syarat dan mengatur
berbeda. perencanaan-perencanaan teknis, penggunaan,
pengusahaan, pengawasan dan perizinan
Tulisan ini menegaskan kembali cara memilih
pemanfaatan air dan atau sumber-sumber air.
lokasi bendung dengan 11 syarat teknis, sosial,
ekonomis dan lingkungan yang harus dipenuhi, Di lain pihak Peraturan Pemerintah No. 23/1982
dengan beberapa pertimbangan serta kelemahan tentang Irigasi pasal 2 mengisyaratkan bahwa
yang akan terjadi kalau syarat tersebut tidak pengurusan dan pengaturan air irigasi dan
dipenuhi. Rekomendasi yang tertuang dalam jaringan irigasi beserta bangunan pelengkapnya
tulisan ini akan bermanfaat bagi teknisi irigasi yang ada di dalam wilayah Daerah, diserahkan
pemula dalam perencanaan bendung. kepada Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
Lokasi bendung semestinya ditentukan dengan Secara tehnis amanat tersebut diterjemahkan
cara yang akurat dan penuh kehati-hatian. dalam Standar Perencanaan Irigasi (SPI) KP 02
Kesalahan pemilihan lokasi bendung akan yang menjelaskan perlunya pemilihan lokasi
mengakibatkan kinerja bendung yang kurang bendung dengan syarat-syarat tertentu agar
andal. Pertimbangan pemilihan adalah teknis, didapatkan kinerja bendung yang memadai
ekonomis, sosial, dan lingkungan. Pendekatan sehingga keberlanjutan bendung bisa didapatkan.
teknis dan ekonomis sudah lazim dan layak
III. METODOLOGI
dilakukan. Tetapi pendekatan sosial dan
lingkungan sering kurang intensif dilakukan. Untuk menyiapkan tulisan ini dilakukan dua
Konsultasi masyarakat untuk mendapatkan macam kegiatan, yaitu kajian pustaka yang
tingkat penerimaan yang tinggi agar tercipta rasa terutama ditujukan untuk menelusuri syarat-
memiliki dan tanggung jawab para petani syarat teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan
pemakai air perlu dilakukan. Demikian juga dalam pemilihan lokasi bendung. Syarat-syarat ini
pertimbangan lingkungan menyangkut berlaku bagi calon lokasi bendung yang secara

34 Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015


alami kondisinya baik dan mudah diatasi, sampai Akhirnya energi yang jatuh dapat dihancurkan
calon lokasi bendung yang kurang baik dan sulit secara efektif dalam kolam olak. Bendung seperti
diatasi. ini berumur lama karena tidak terjadi gerusan
tebing di hulu maupun di hilir bendung. (Memed,
Kegiatan kedua dengan melakukan penelitian
M, 1981
hasil perencanaan bendung dan melakukan
pengecekan kinerja bendung di lapangan.
Pengecekan dilakukan untuk mencermati kinerja
bendung sehubungan dengan penerapan syarat-
syarat pemilihan lokasi bendung. Aspek yang
tidak terpenuhi dicatat, dan dikaji dikaitkan
dengan kinerja bagian bangunan bendung dengan
pengamatan langsung dan wawancara dengan
Petugas Operasi Bendung (POB).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Korelasi Pemilihan Lokasi dan Kinerja
Bendung
Pengecekan kinerja bendung dikaitkan dengan
beberapa aspek teknis untuk menemukan korelasi Gambar 1 Geoteknik lokasi bendung yang kurang baik
antara parameter teknis dalam pemilihan lokasi
dengan kondisi dan fungsi bendung dalam Sebaliknya lokasi bendung pada belokan sungai,
melayani irigasi. arus datang menghantam bendung tidak frontal
dan tidak tegak lurus as bendung; akibatnya
1. Aspek Geoteknik kolam olak tidak bekerja optimal. Akibatnya
Beberapa bendung yang telah dikunjungi masih terdapat sisa energi, yang menggerus
diletakkan pada palung sungai yang mantap, tebing hilir bendung. Di samping itu juga sering
terlihat adanya outcrop berupa batuan andesite terdapat gerusan tebing di hulu bendung.
yang kuat. Tebing kanan dan kiri berupa lereng Bendung pada lokasi ini sering tidak berumur
yang mantap berupa batuan sandstone atau lama. Untuk mempertahankan kinerja yang baik,
limestone. Bendung jenis ini mempunyai kinerja perlu dilakukan rehabilitasi berupa perlindungan
yang baik dan berumur lama. Tidak terlihat ada tebing yang kuat. Gambar 2, adalah kerusakan
gerusan lokal yang membahayakan kestabilan sayap kanan hilir bendung, akibat hantaman arus
bendung. Tebing kanan dan kiri kelihatan mantap, karena bendung terletak pada belokan.
dan tidak ada gerusan samping. 3. Aspek Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sebaliknya beberapa bendung terletak di palung Lokasi bendung yang memangku DAS yang relatif
sungai berupa endapan alluvial yang kurang besar dan kondisi DAS yang terjaga baik, ternyata
mantap, dalam waktu beberapa tahun terjadi memberi stabilitas aliran yang relatif mantap.
gerusan lokal dan degradasi sungai serta Artinya banjir puncak dari tahun ke tahun tidak
kombinasi dengan erosi buluh yang sangat membesar, dan debit andalan dari waktu ke
membahayakan kestabilan bendung. Ganbar 1 waktu tidak mengecil. Ini memberi keuntungan
adalah keruntuhan bendung akibat kondisi terhadap layanan irigasi, kaitannya dengan luas
geoteknik yang kurang baik. Untuk menjaga tanam yang direncanakan.
kinerja bendung dilakukan penambahan panjang
rayapan berupa lantai depan dan tirai fertikal Berbeda dengan lokasi bendung yang DAS nya
serta tambahan rip-rap di belakang bendung. relatif jelek. Banjir puncak membesar dari tahun
Dalam beberapa hal keadaan ini diperparah ke tahun, debit andalan berangsur-angsur
dengan dimensi kolam olak yang tidak memadai, mengecil. Banjir yang membesar dapat
sehingga menyebabkan runtuhnya bangunan mengakibatkan keruntuhan bendung, sedang
bendung. debit andalan yang mengecil akan mengakibatkan
sawah puso.
2. Aspek Hidraulik
4. Manfaat Ketepatan Pemilihan Lokasi
Lokasi bendung yang terletak pada bagian sungai Bendung dalam Sistem Irigasi
yang lurus ternyata memberikan pelayanan yang
relatif baik. Hal ini karena air yang datang Ketepatan pemilihan lokasi bendung akan
mengalir secara frontal melewati puncak bendung mempengaruhi kinerja sistem irigasi yang
berupa arus sejajar tegak lurus as bendung. dilayani. Lokasi bendung yang sembarangan akan

Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015 35


berpengaruh buruk pada fungsi bendung sendiri, pencapaian lokasi bendung yang sulit, akan
sebaliknya lokasi bendung yang dipilih dengan berakibat pada sulitnya OP, keengganan pimpinan
cermat dan penuh pertimbangan akan berkunjung dan melakukan inspeksi. Oleh
berpengaruh positif pada kondisi dan fungsi karenanya, pencapaian lokasi bendung akan
irigasi. berpengaruh pada sistem irigasi yang ada.
5. Aspek Saluran Induk 8. Topografi Situasi Sungai Lokasi Bendung
Lokasi bendung dengan pertimbangan tertentu Situasi sungai lokasi bendung berupa lembah
sering ditarik ke hulu masuk ke perbukitan. Hal bentuk V sangat disukai, karena kebutuhan bahan
ini menyebabkan saluran induk akan menyusuri material yang minimal. Berbeda lembah bentuk U
bukit tajam, di mana saluran relatif tidak stabil. yang memerlukan material relatif banyak. Namun
Terlebih lagi bila bukit tersebut terdiri dari bentuk V yang dimaksud, tentu tidak menyulitkan
batuan akan menyulitkan pekerjaan galian. alat berat dan truk bermanuver pada saat
Pekerjaan dengan peledakan harus dihindari implementasi pembangunan. Bentuk V yang
mengingat sulitnya perijinan dan pertimbangan sedikit lebar biasanya sangat disukai dalam
keamanan. Sistem irigasi seperti ini akan pengembangan sistem irigasi. Artinya biaya tidak
menghadapi sulitnya implementasi pembangunan terlalu mahal tetapi alat berat dapat bermanuver
dan beratnya beban operasi dan pemeliharaan dalam pelaksanaan pembangunan.
kelak kemudian hari.
9. Biaya Pengembangan Irigasi
Setelah pertimbangan teknis, pemilihan lokasi
bendung juga harus memperhatikan per-
timbangan biaya. Biaya yang terlalu tinggi akan
berakibat pada kelayakan ekonomi dari sistem
irigasi yang akan dibangun. Kelayakan ekonomi
sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya investasi
bendung, saluran dan bangunan, sistem
pengelolaan, serta kelembagaan. Di samping itu
dipengaruhi juga hasil pembangunan, berupa luas
layanan, indek pertanaman, hasil panen, dan jenis
komoditas tanam.
4.2. Inovasi Pemilihan Lokasi Bendung
Gambar 2 Kerusakan sayap hilir akibat lokasi bendung Dalam kriteria pemilihan lokasi bendung telah
terletak pada belokan dilakukan berbagai inovasi, baik teknis maupun
manajemen, dengan maksud untuk mendapatkan
6. Luas Layanan Irigasi
infrastruktur dalam sistem irigasi lebih berhasil
Lokasi bendung harus diperhitungkan terhadap guna dan berdayaguna. Beberapa inovasi
luas layanan irigasi yang diharapkan. Tentunya pemilihan lokasi bendung meliputi beberapa
luas layanan irigasi ini harus dikombinasikan aspek di bawah.
dengan kesuburan tanah dan air yang tersedia.
1. Aspek Rejim Sungai
Penggeseran bendung ke arah hulu akan
memperbesar luas layanan irigasi, dan sebaliknya Pada masa lalu pemilihan lokasi bendung belum
penggeseran ke arah hilir akan mengurangi luas mempertimbangkan aspek rejim sungai, sehingga
layanan irigasi (Soenarno, 1972). Lokasi manapun beberapa bendung terletak pada penggal sungai
yang dipilih tidak semata dipertimbangkan luas yang perubahan rejim sungainya mendadak. Dari
layanan, tapi harus ditinjau dari beberapa aspek yang terjal pada bagian atas dan penggal sungai
lainnya, untuk mendapatkan sistem irigasi yang yang datar di bagian tengah sungai. Bagian atas
efisien. banyak gerusan dan angkutan sedimen, sedang
bagian tengah banyak endapan dilepaskan.
7. Pencapaian (Assessment)
Akibatnya bendung terletak pada penggal sungai
Pemilihan lokasi bendung perlu dipertimbangkan di mana akumulasi sedimen akan menumpuk di
kemudahan pencapaiannya. Pencapaian yang depan pintu pengambilan dan di belakang kolam
mudah akan meringankan kegiatan OP, olak. Keadaan ini akan menyulitkan kegiatan OP
kemudahan inspeksi oleh pimpinan, serta irigasi.
kemudahan dalam mobilisasi sarana produksi.
Dengan pertimbangan itu dilakukan inovasi
Kalau kegiatan OP mudah akan mempengaruhi
dengan menganjurkan pemilihan lokasi bendung
kesinambungan sistem irigasi. Sebaliknya

36 Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015


tidak pada penggal sungai dimana terdapat kadang-kadang dapat ditemukan disebelah hulu
perubahan regime sungai yang mendadak. kaki bukit. Sekali ditemukan lokasi yang secara
topografis ideal untuk lokasi bendung, keadaan
2. Ketersediaan Ruang pada Lokasi Bendung
topografi di daerah tangkapan air juga perlu dicek.
Ruang di lokasi bendung sangat diperlukan untuk Apakah topografinya terjal sehingga mungkin
komplek kantor dan rumah jaga bendung serta terjadi longsoran atau tidak. Topografi juga harus
kolam pengendap lumpur. Pada masa lalu kolam dikaitkan dengan karakter hidrograf banjir, yang
pengendap didesain untuk mengendapkan butiran akan mempengaruhi kinerja bendung. Demikian
sedimen dengan diameter 0,074 mm. Akibatnya juga topografi pada daerah calon sawah harus
kolam pengendap menjadi terlalu panjang, sekitar dicek. Yang paling dominan adalah pengamatan
500 sampai dengan 600 m. Sehingga kolam elevasi hamparan tertinggi yang harus diairi.
pengendap lumpur menjadi terlalu mahal, sekitar Analisa ketersediaan selisih tinggi energi antara
25 sampai dengan 35 % harga bendung. elevasi puncak bendung pada lokasi terpilih dan
elevasi muka air pada sawah tertinggi dengan
Dengan pertimbangan menekan biaya dilakukan
keperluan energi untuk membawa air ke sawah
inovasi dengan kriteria butiran dibesarkan
tersebut akan menentukan tinggi rendahnya
menjadi 0,088 mm, yang mengakibatkan panjang
bendung yang diperlukan. Atau kalau perlu
kolam pengendap sekitar 250 sampai dengan 350
menggeser ke hulu atau ke hilir dari lokasi yang
m. Akibatnya biaya kolam pengendap menjadi
sementara terpilih. Hal ini dilakukan mengingat
kecil, sekitar 15 sampai dengan 25% harga
tinggi bendung sebaiknya dibatasi 6-7 m. Bendung
bendung.
yang lebih tinggi akan memerlukan kolam olak
3. Kesepakatan Antar Pemangku ganda (double jump)
Kepentingan (Stakeholder)
2. Kemantapan Geoteknik
Pembangunan bendung pada tempo dulu
Keadaan geoteknik fondasi bendung harus terdiri
diputuskan sendiri oleh pemerintah, biasa disebut
dari formasi batuan yang baik dan mantap. Pada
top down. Pemangku kepentingan lainnya jarang
tanah aluvial kemantapan pondasi ditunjukkan
ditampung aspirasinya, sehingga kesinambungan
dengan angka standar penetration test (SPT)>40.
fungsi bendung kurang terjamin. Terlebih lagi bila
Bila angka SPT<40 sedang batuan keras jauh
aspirasi petani sebagai pemanfaat langsung irigasi
dibawah permukaan, dalam batas-batas tertentu
tidak difasilitasi, kinerja bendung kurang optimal
dapat dibangun bendung dengan tiang pancang.
dan cenderung dirusak.
Namun kalau tiang pancang terlalu dalam dan
Dengan pertimbangan tersebut dilakukan inovasi mahal sebaiknya dipertimbangkan pindah lokasi.
baru dalam pemilihan lokasi bendung, yaitu
Stratigrafi batuan lebih disukai menunjukkan
diharuskannya melakukan konsultasi publik
lapisan miring ke arah hulu. Kemiringan ke arah
untuk menampung aspirasi semua pihak dan
hilir akan mudah terjadinya kebocoran dan erosi
memfasilitasinya dalam bentuk bangunan yang
buluh. Sesar tanah aktif harus secara mutlak
diinginkan. Tetapi kadang kala tidak semua
dihindari, sesar tanah pasif masih dapat
aspirasi dapat difasilitasi; dalam hal demikian
dipertimbangkan tergantung justifikasi ekonomis
konsultasi semua pihak harus dilakukan untuk
untuk melakukan perbaikan fondasi.
mendapatkan kompromi yang diterima semua
pihak. Geoteknik tebing kanan dan kiri bendung juga
harus dipertimbangkan terhadap kemungkinan
4.3. Syarat-Syarat Penentuan Lokasi Bendung
bocornya air melewati sisi kanan dan kiri
Agar mendapatkan infrastruktur bendung yang bendung. Formasi batuan hilir kolam harus dicek
efektif, efisien dan andal, perlu dipenuhi syarat- ketahanan terhadap gerusan air akibat energi sisa
syarat pemilihan lokasi bendung sebagai berikut. air yang tidak bisa dihancurkan dalam kolam olak.
(Kriteria Perencanaan Irigasi KP 02, 2013)
Akhirnya muara dari pertimbangan geoteknik ini
1. Pertimbangan Topografi adalah daya dukung pondasi bendung dan
kemungkinan terjadi erosi buluh dibawah dan
Lembah sungai yang sempit berbentuk huruf V
samping tubuh bendung, serta ketahanan batuan
dan tidak terlalu dalam adalah lokasi yang ideal
terhadap gerusan.
untuk lokasi bendung, karena pada lokasi ini
volume tubuh bendung dapat menjadi minimal. 3. Pengaruh Hidraulik
Lokasi seperti ini mudah didapatkan pada daerah
Keadaan hidraulik yang paling ideal bila
pegunungan, tetapi di daerah datar dekat pantai
ditemukan lokasi bendung pada sungai yang
tentu tidak mudah mendapatkan bentuk lembah
lurus. Pada lokasi ini arah aliran sejajar, sedikit
seperti ini. Di daerah transisi (middle reach)

Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015 37


arus turbulen, dan kecenderungan gerusan dan dapat diatasi dengan rekayasa hidraulik, tetapi hal
endapan tebing kiri kanan relatif sedikit. Dalam yang demikian tidak disukai mengingat
keadaan terpaksa, bila tidak ditemukan bagian memerlukan biaya yang tinggi.
yang lurus, dapat ditolerir lokasi bendung tidak
Untuk itu disarankan memilih lokasi yang relatif
pada bagian sungai yang lurus betul. Perhatian
tidak ada perubahan kemiringan sungai.
khusus harus diberikan pada posisi bangunan
pengambilan yang harus terletak pada tikungan 5. Tingkat Kesulitan Saluran Induk
luar sungai. Hal ini dimaksudkan agar
Lokasi bendung akan membawa akibat arah trace
pengambilan air irigasi bisa lancar masuk ke
saluran induk. Pada saat lokasi bendung dipilih di
intake dengan mencegah adanya endapan didepan
kaki bukit, maka saluran induk biasanya berupa
pintu pengambilan (Memed, M, Erman, M, Syarif S,
saluran kontur pada kaki bukit yang
1981). Maksud ini akan lebih ditunjang apabila
pelaksanaannya tidak terlalu sulit. Namun hal ini
terdapat bagian sungai yang lurus pada hulu
biasanya menyebabkan elevasi puncak bendung
lokasi bendung.
sangat terbatas, sehingga luas layanan irigasi juga
Kadang-kadang dijumpai keadaan yang dilematis. terbatas. Hal ini disebabkan karena tinggi
Semua syarat-syarat pemilihan lokasi bendung bendung dibatasi 6-7 m saja.
sudah terpenuhi, tetapi syarat hidraulik yang
Untuk mencapai ketinggian agar mendapatkan
kurang menguntungkan. Dalam keadaan demikian
luas layanan yang lebih luas, biasanya lokasi
dapat diambil jalan kompromi dengan
bendung digeser ke hulu. Dalam keadaan
membangun bendung pada kopur atau melakukan
demikian saluran induk harus menyusuri tebing
perbaikan hidraulik dengan cara perbaikan sungai
terjal dengan galian yang cukup tinggi. Sejauh
(river training). Bila alternatif kopur yang dipilih
galian lebih kecil 8 m dan timbunan lebih kecil 6
maka bagian hulu bendung pada kopur harus
m, maka pembuatan saluran induk tidak terlalu
lurus dan cukup panjang untuk mendapatkan
sulit. Namun yang harus diperhatikan adalah
keadaan hidraulis yang cukup baik.
formasi batuan di lereng dimana saluran induk itu
4. Pengaruh Regime Sungai terletak. Batuan dalam volume besar dan digali
dengan teknik peledakan akan mengakibatkan
Rejim sungai mempunyai pengaruh yang cukup
biaya yang sangat mahal, dan sebisa mungkin
dominan dalam pemilihan lokasi bendung. Salah
dihindari. Kalau dijumpai hal yang demikian,
satu gambaran karakter rejim sungai yaitu adanya
lokasi bendung digeser sedikit ke hilir untuk
perubahan geometri sungai baik secara horisontal
mendapatkan solusi yang kompromistis antara
ke kiri dan ke kanan atau secara vertikal akibat
luas area yang didapat dan kemudahan
gerusan dan endapan sungai. Bendung di daerah
pembuatan saluran induk.
pegunungan dimana kemiringan sungai cukup
besar, akan terjadi kecenderungan gerusan akibat 6. Ruang untuk Bangunan Pelengkap
gaya seret aliran sungai yang cukup besar. Bendung
Sebaliknya di daerah dataran dimana kemiringan
Meskipun dijelaskan dalam butir 1 bahwa lembah
sungai relatif kecil akan ada pelepasan sedimen
sempit adalah pertimbangan topografis yang
yang dibawa air menjadi endapan tinggi di sekitar
paling ideal, tetapi juga harus dipertimbangkan
bendung. Jadi dimanapun kita memilih lokasi
tentang perlunya ruangan untuk keperluan
bendung tidak akan terlepas dari pengaruh
bangunan pelengkap bendung. Bangunan tersebut
endapan atau gerusan sungai. Kecuali di
adalah kolam pengendap, bangunan kantor dan
pegunungan ditemukan lokasi bendung dengan
gudang, bangunan rumah penjaga pintu, saluran
dasar sungai dari batuan yang cukup kuat,
penguras lumpur, dan komplek pintu penguras,
sehingga mempunyai daya tahan batuan terhadap
serta bangunan pengukur debit. Kolam
gerusan air yang sangat besar, maka regime
pengendap dan saluran penguras biasanya
sungai hampir tidak mempunyai pengaruh
memerlukan panjang 300 500 m dengan lebar
terhadap lokasi bendung.
40 60 m, diluar tubuh bendung. Lahan tambahan
Yang perlu dihindari adalah lokasi dimana terjadi diperlukan untuk satu kantor, satu gudang dan 2-
perubahan kemiringan sungai yang mendadak, 3 rumah penjaga bendung. Pengalaman selama ini
karena ditempat ini akan terjadi endapan atau sebuah rumah penjaga bendung tidak memadai,
gerusan yang tinggi. Perubahan kemiringan dari karena penghuni tunggal akan terasa jenuh dan
besar menjadi kecil akan mengurangi gaya seret cenderung meninggalkan lokasi.
air dan akan terjadi pelepasan sedimen yang
7. Luas Layanan Irigasi
dibawa air dari hulu. Sebaliknya, perubahan
kemiringan dari kecil ke besar akan mengkibatkan Lokasi bendung harus dipilih sedemikian sehingga
gerusan pada hilir bendung. Meskipun keduanya luas layanan irigasi agar pengembangan irigasi

38 Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015


dapat layak. Lokasi bendung ke arah hulu akan Faktor dominan tersebut ada yang saling
mendapatkan luas layanan lebih besar bendung memperkuat dan ada yang saling melemahkan.
cenderung dihilirnya. Namun demikian justifikasi Dari beberapa alternatif tersebut selanjutnya
dilakukan untuk mengecek hubungan antara dipertimbangkan metode pelaksanaannya serta
tinggi luas layanan irigasi. Beberapa bendung pertimbangan lainnya antara lain dari segi O & P.
yang sudah definitif, kadang-kadang dijumpai Hal ini antara lain akan menentukan besarnya
penurunan 1 m, yang dapat menghemat biaya biaya pembangunan. Biasanya biaya
pembangunan hanya mengakibatkan pembangunan ini adalah pertimbangan terakhir
pengurangan luas beberapa puluh hektar saja. untuk dapat memastikan lokasi bendung dan
Oleh karena itu kajian tentang kombinasi tinggi layak dilaksanakan.
bendung dan luas layanan irigasi perlu dicermati
11. Kesepakatan Pemangku Kepentingan
sebelum diambil keputusan final.
Sesuai amanat dalam UU No. 11/1974 tentang
8. Luas Daerah Tangkapan Air
Sumberdaya Air dan Peraturan Pemerintah No.
Pada sungai bercabang lokasi bendung harus 20/2006 tentang Irigasi serta PP No. 22/1982
dipilih sebelah hulu atau hilir cabang anak sungai. tentang Tata Pengaturan air, bahwa keputusan
Pemilihan sebelah hilir akan mendapatkan daerah penting dalam pengembangan sumberdaya air
tangkapan air yang lebih besar, dan tentunya akan atau irigasi harus didasarkan kesepakatan
mendapatkan debit andalan lebih besar, yang pemangku kepentingan lewat konsultasi publik.
muaranya akan mendapatkan potensi irigasi lebih Untuk itu keputusan mengenai lokasi bendungpun
besar. Namun pada saat banjir elevasi deksert harus dilakukan lewat konsultasi publik, dengan
harus tinggi untuk menampung banjir 100 menyampaikan seluas-luasnya mengenai
tahunan ditambah tinggi jagaan (free board) atau alternatif-alternatif lokasi, tinjauan dari aspek
menampung debit 1000 tahunan tanpa tinggi teknis, ekonomis, dan sosial. Keuntungan dan
jagaan. kerugiannya, dampak terhadap para pemakai air
di hilir bendung, keterpaduan antar sektor dan
Lokasi di hulu anak cabang sungai akan
lain sebagainya.
mendapatkan debit andalan dan debit banjir
relatip kecil, namun harus membuat bangunan V. KESIMPULAN DAN SARAN
silang sungai untuk membawa air di hilirnya.
5.1. Kesimpulan
Kajian teknis, ekonomis, dan sosial harus'
dilakukan dalam memilih lokasi bendung terkait Ketepatan pemilihan lokasi bendung adalah salah
dengan luas daerah tangkapan air. satu faktor kinerja bendung, selain survei dan
investigasi yang kurang cermat, perencanaan yang
9. Tingkat Kemudahan Pencapaian
tidak akurat, pelaksanaan konstruksi yang tidak
Setelah lokasi bendung ditetapkan secara definitif, tepat, operasi dan pemeliharaan yang kurang
dilanjutkan tahap perencanaan detail, sebagai sehat.
dokumen untuk pelaksanaan implementasinya.
Bahwa penentuan lokasi bendung harus
Dalam tahap pelaksanaan inilah dipertimbangkan
mempertimbangkan syarat-syarat sebagai
tingkat kemudahan pencapaian dalam rangka
berikut: topografi, geoteknik, hidraulik, regime
mobilisasi alat dan bahan serta demobilisasi
sungai, saluran induk, ruang bendung, luas
setelah selesai pelaksanaan fisik.
layanan irigasi, daerah tangkapan air, tingkat
Memasuki tahap operasi dan pemeliharaan pencapaian, justifikasi ekonomi, kesepakatan
bendung, tingkat kemudahan pencapaian juga pemangku kepentingan.
amat penting. Kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi,
Secara umum kesalahan pemilihan lokasi
dan inspeksi terhadap kerusakan bendung
bendung disebabkan oleh pengambil keputusan
memerlukan jalan masuk yang memadai untuk
dan teknisi irigasi yang kurang memahami
kelancaran pekerjaan.
pentingnya lokasi bendung; keterbatasan waktu,
Atas dasar pertimbangan tersebut maka dalam biaya, dan tenaga; serta semangat profesionalisme
menetapkan lokasi bendung harus teknisi irigasi yang kurang.
dipertimbangkan tingkat kemudahan pencapaian
5.2. Saran
lokasi.
Dalam pembangunan bendung irigasi disarankan
10. Biaya Pembangunan
kepada tehnisi irigasi dan para pemangku
Dalam pemilihan lokasi bendung, perlu adanya kepentingan lainnya untuk memenuhi syarat-
pertimbangan pemilihan beberapa alternatif, syarat pemilihan lokasi bendung sebagai berikut
dengan memperhatikan adanya faktor dominan.

Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015 39


1. Topografi: dipilih lembah sempit dan tidak 8. Luas daerah tangkapan air: lokasi bendung
terlalu dalam dengan mempertimbangkan harus dipilih dengan mempertimbangkan
topografi di daerah tangkapan air maupun luas daerah tangkapan, terkait dengan debit
daerah layanan irigasi andalan yang didapat dan debit banjir yang
2. Geoteknik: dipilih dasar sungai yang mungkin terjadi menghantam bendung. Hal
mempunyai daya dukung kuat, stratigrafi ini harus dikaitkan dengan luas layanan yang
lapisan batuan miring ke arah hulu, tidak ada didapat dan ketinggian lantai layanan dan
sesar aktif, tidak ada erosi buluh, dan dasar pembangunan bangunan melintang anak
sungai hilir bendung tahan terhadap gerusan sungai (bila ada).
air. Di samping itu diusahakan keadaan 9. Pencapaian mudah: lokasi bendung harus
batuan tebing kanan dan kiri bendung cukup refatip mudah dicapai untuk keperluan
kuat dan stabil serta relatif tidak terdapat mobilisasi alat dan bahan saat pembangunan
bocoran samping. fisik maupun operasi dan pemeliharaan.
3. Hidraulik: dipilih bagian sungai yang lurus. Kemudahan melakukan inspeksi oleh aparat
Jika bagian sungai lurus tidak didapatkan, pemerintah juga harus dipertimbangkan
lokasi bendung ditolerir pada belokan masak-masak.
sungai; dengan syarat posisi bangunan intake 10. Biaya pembangunan yang efisien: dari
harus terletak pada tikungan luar dan berbagai alternatif lokasi bendung dengan
terdapat bagian sungai yang lurus di hulu mempertimbangkan faktor-faktor yang
bendung. Kalau yang terakhir inipun tidak dominan, akhirnya dipilih lokasi bendung
terpenuhi perlu dipertimbangkan pembuatan yang biaya konstruksinya minimal tetapi
bendung di sudetan atau dilakukan rekayasa memberikan ouput yang optimal.
perbaikan sungai (river training). 11. Kesepakatan stakeholder: apapun
4. Rejim sungai: hindari lokasi bendung pada keputusannya, yang penting adalah
bagian sungai dimana terjadi perubahan kesepakatan antar pemangku kepentingan
kemiringan sungai secara mendadak, dan lewat konsultasi publik. Untuk itu
hindari bagian sungai dengan belokan tajam. direkomendasikan melakukan sosialisasi
Pilih bagian sungai yang lurus mempunyai pemilihan lokasi bendung
kemiringan relatif tetap sepanjang penggal
DAFTAR PUSTAKA
tertentu.
5. Saluran induk: pilih lokasi bendung Pemerintah Republik Indonesia. 1974. Undang-Undang
sedemikian sehingga pembangunan saluran Republik No: 11/1974, tentang Pengairan.
induk dekat bendung tidak terlalu sulit dan Pemerintah Republik Indonesia. 1982. Peraturan
tidak terlalu mahal. Hindari trace saluran Pemerintah Republik Indonesia No.22/1982
menyusuri tebing terjal apalagi berbatu. tentang Tata Pengaturan Air.
Usahakan ketinggian galian tebing pada
Pemerintah Republik Indonesia. 1982. Peraturan
saluran induk kurang dari 8 m dan Pemerintah Republik Indonesia No.23/1982
ketinggian timbunan kurang dari 6 m. tentang Irigasi.
6. Ruang untuk bangunan pelengkap: lokasi
bendung harus dapat menyediakan ruangan Kementerian Pekerjaan Umum. 2013. Standar
Perencanaan Irigasi (KP 01-07), Direktorat
untuk bangunan pelengkap bendung,
Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
utamanya untuk kolam pengendap dan Pekerjaan Umum.
saluran penguras dengan panjang dan lebar
masing-masing kurang lebih 300 500 m Memed, M. 1981. Cara-cara konstruksi untuk
dan 40 60 m. mengurangi angkutan sedimen yang akan masuk
ke intake dan saluran pengairan. DPMA
7. Luas layanan irigasi: lokasi bendung harus
Bandung.
sedemikian sehingga dapat memberikan luas
layanan yang memadai terkait dengan Memed, M, Erman, M, Syarif S. 1981. Pengelak angkutan
kelayakan sistem irigasi. Elaborasi tinggi sedimen tipe undersluice dengan perencanaan
bendung (yang dibatasi sampai dengan hidrolisnya, Jilid I dan II. DPMA Bandung.
6 7 m), menggeser lokasi bendung ke hulu Soenarno. 1972. Perhitungan bendung tetap. Direktorat
atau ke hilir, serta luas layanan irigasi harus Irigasi. Bandung.
dilakukan untuk menemukan kombinasi
yang paling optimal.

40 Jurnal Irigasi Vol. 10, No. 1, Mei 2015

You might also like