You are on page 1of 6

ISSN 2407-733X

E-ISSN 2407-9200 Jurnal Teknik Sipil Unaya


pp. 29-34

KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN


JEMBATAN LAYANG SIMPANG SELAYANG
KOTA MEDAN

Amrizal1, Jeffry Lisra2


1)
Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil,
Politeknik Negeri Medan
Jl. Jemadi Gg. Gembira No. 23 Pulo Brayan Darat II Medan, email:
amrizal75@gmail.com
2)
Peneliti Independen, Praktisi Perencanaan Transportasi
Jl. Karya Jaya Ujung Perumahan Taman Citra Mandiri G 26 Medan, email:
jeffry_lisra@yahoo.com

Abstract: The purpose of this study is to create an economically effective flyover construction
in Medan so that this study can inspire the local official. Total cost of the construction is Rp.
720 billion which consist of Rp 10.8 billion of flyover base structure construction cost,
mobilization and road hardening cost, design and supervision cost; Rp 7.641 billion annual
maintenance unit cost; Rp 22.923 billion/5 years periodically maintenance cost; and Rp
4,375,000/m2 estimated land acquisition cost. The calculated benefit is travel cost cut-off
which is the difference between the total travel cost with and without project. The travel cost
consists of Vehicle Operational Cost and Time Value. Based on year 2014 analysis, the total
amount of the cut-off saving of Simpang Selayang Flyover is Rp 30.06 billion. Economic
feasibility analysis of horizon years for 30 years showed that the benefit obtained based on
NPV, which is Rp 61,1 billion, is not adequate enough for 12,5 % annual interest rate, this can
be seen by the 10.99% Internal Rate Return (IRR), so, the value of Simpang Selayang Flyover
construction is not economically feasible yet.
Keywords : study economic, feasibility flyover simpang selayang

Abstrak: Kajian kelayakan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pembangunan jalan
layang yang efektif di lingkungan Kota Medan pada umumnya sehingga menjadi masukan
bagi para pengambil kebijakan transportasi di Kota Medan. Total biaya konstruksi adalah Rp
720 Milyar yang terdiri dari biaya pembangunan struktur flyover, biaya perkerasan jalan dan
biaya mobilisasi, biaya desain dan supervisi yaitu sebesar Rp 10,8 Milyar, biaya satuan
pemeliharaan rutin sebesar Rp. 7,641 Milyar/tahun dan biaya pemeliharaan periodik sebesar
Rp. 22,923 milyar/5 tahun dan biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Flyover
Simpang Selayang diasumsikan sebesar Rp 4.375.000,-/m2. Manfaat langsung yang
diperhitungkan adalah penghematan biaya perjalanan, yaitu selisih biaya perjalanan total
dengan proyek dan tanpa proyek. Biaya perjalanan terdiri atas Biaya Operasi Kendaraan
(BOK) dan Nilai Waktu. Berdasarkan hasil analisis pada Tahun 2014 Total Penghematan
dengan dibangunnya Flyover Simpang Selayang adalah Rp 30,06 Milyar. Hasil analisis
kelayakan ekonomi untuk horizon years selama 30 tahun menunjukkan bahwa manfaat yang
diperoleh berdasarkan NPV sebesar 61,1 milyar rupiah belum memadai untuk nilai suku
bunga pinjaman sebesar 12,5% pertahun, hal ini dapat dilihat dari nilai tingkat pengembalian
suku bunga (Internal Rate of Return) IRR yang hanya mencapai 10,99%, maka pembangunan
fly over Simpang Selayang tidak layak secara ekonomi.

Kata kunci : kelayakan ekonomi, jembatan layang simpang selayang

Volume 1, No. 1, Januari 2015 29


Jurnal Teknik Sipil Unaya

Peranan jalan, sebagaimana dijelaskan maka dapat diukur dengan beberapa kriteria.
dalam UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Setiap penilaian layak diberikan nilai yang
jalan adalah sebagai bagian sarana standar untuk usaha yang sejenis dengan cara
transportasi mempunyai peranan penting membandingkan dengan rata-rata industri
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, atau target yang telah ditentukan. Kriteria
lingkungan hidup, politik, pertahanan dan yang umumnya digunakan dalam menilai
keamanan. Dengan demikian jalan kelayakan rencana pembangunan atau
merupakan urat nadi dalam kehidupan investasi adalah sebagai berikut :
masyarakat, bangsa dan negara menduduki
Benefit Cost Ratio (BCR)
posisi penting yang strategis di dalam
Metode BCR secara ringkas
kegiatan pembangunan terutama untuk
membandingkan besarnya keuntungan
pembangunan pengembangan wilayah.
dengan biaya yang dikeluarkan pada akhir
Berkaitan dengan hal tersebut diatas,
umur rencana. BCR dengan nilai lebih besar
diperlukan penanganan khusus bagi perilaku
dari 1 menunjukkan bahwa program
lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan agar
pembangunan/peningkatan jalan akan
kemacetan dapat berkurang dan teratasi.
menguntungkan, sebaliknya BCR kurang dari
Kemacetan, kerap kali mengganggu aktifitas
1 menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak
bagi sekian banyak pengguna jalan. Daerah
feasible. Perhitungan biaya dan keuntungan
persimpangan Simpang Selayang dijadikan
dilakukan dengan memberikan faktor diskon
suatu daerah penelitian terhadap dampak
sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku:
kemacetan terhadap aktifitas kendaraan.
n Bt
Solusi yang ingin ditawarkan adalah Bn = (1)
(1 i)
n
t 0
membuat jalan layang dari ruas jalan yang
dimana:
akan ditentukan setelah penelitian dilakukan. Bn = Benefit Tahun sekarang
Kajian kelayakan ini dilakukan dalam rangka Bt = Benefit Tahun tinjauan
mewujudkan pembangunan jalan layang yang n Ct
dan Cn = (2)
efektif di lingkungan Kota Medan pada t 0 (1 i)
n

umumnya dan fly over Simpang Selayang dimana:

pada khususnya sehingga menjadi masukan Cn = Cost Tahun sekarang


Ct = Cost Tahun tinjauan
bagi para pengambil kebijakan transportasi di
Kota Medan. Proyek diterima (layak/feasible) jika BCR > 1
dan ditolak (tidak layak) jika BCR < 1
KAJIAN PUSTAKA
Menentukan layak tidaknya suatu Net Present Value (NPV)
rencana pembangunan atau investasi untuk Dengan menggunakan tingkat bunga
dilaksanakan, ditinjau dari aspek keuangan,

30 Volume 1, No. 1, Januari 2015


Jurnal Teknik Sipil Unaya

untuk memperkirakan selisih antara biaya dan METODE PENELITIAN


manfaat yang ada saat ini dan masa Pada prinsipnya perhitungan kelayakan
mendatang, maka suatu proyek yang dapat pembangunan jalan mengacu pada
diterima memiliki nilai akhir yang lebih besar perbandingan antara kondisi/skenario tanpa
dari nol. Net Present Value (NPV) pada akhir dan dengan proyek (with/without project),
umur rencana harus lebih besar dari nol. sehingga diketahui keuntungan yang timbul

NPV B0 C0 +
B1 - C1 + B1+ C1 + ... + B1 - C1 (3) karena adanya pembangunan jalan baru.
1 + i 1+i2 1+in
Selain itu perhitungan dilakukan atas dasar
dimana: penyesuaian nilai rupiah pada tahun dasar.
NPV = Net Present Value
Evaluasi kelayakan dilakukan untuk
B = Benefit
C = Cost mengetahui kelayakan implementasi rencana
pengembangan simpang tak sebidang
Proyek dinyatakan layak secara sepanjang Jalan Jamin Ginting Medan
ekonomi jika NPV > 0, proyek ditolak jika Tuntungan baik secara ekonomi, teknis,
NPV < 0. maupun perkiraan kemungkinan timbulnya
dampak lain.
Internal Rate of Return (IRR)
Komponen manfaat yang menjadi dasar
Internal Rate of Return digunakan untuk
di dalam evaluasi ekonomi adalah remunerasi
mengetahui tingkat pada kondisi NPV = 0,
dari penurunan biaya transportasi yang
sehingga dengan mengetahui tingkat bunga
selanjutnya akan berpengaruh pada tingkat
saat ini dan juga kecenderungannya di masa
biaya atau tingkat harga dari berbagai
mendatang maka dapat diambil keputusan
komoditas (baik barang maupun jasa) serta
untuk mengimplementasikan suatu kegiatan.
kemampuan konsumsi masyarakat serta
Besarnya IRR harus lebih besar dari tingkat
manfaat lain (efek non-transport) yang
bunga yang digunakan saat ini. Apabila IRR
dirasakan oleh masyarakat. Dengan adanya
lebih rendah maka dapat dikatakan bahwa
skema investasi pada jaringan jalan
biaya pelaksanaan akan lebih menguntungkan
diharapkan akan terjadi perbaikan dalam
bila diinvestasikan di tempat lain untuk
kinerja operasi angkutan yang antara lain
kegiatan yang lain.
ditunjukkan dengan peningkatan kecepatan
n Bt n Ct
= (4) atau penurunan waktu perjalanan yang
t 0 (1i)
n
t =0 1in
selanjutnya akan mengurangi biaya
Dengan proses iterasi maka akan dapat transportasi di dalam sistem.
diperoleh nilai discount rate. Secara umum komponen manfaat yang
dapat dipertimbangkan dalam suatu evaluasi
ekonomi terdiri dari 2 (dua) golongan, yakni:

Volume 1, No. 1, Januari 2015 31


Jurnal Teknik Sipil Unaya

Pengurangan biaya sistem transportasi - Biaya awal (pembangunan atau


Komponen manfaat ini berasal penanganan)
besaran nilai uang harus dikeluarkan - Perawatan rutin dan periodik
oleh pengguna sistem jaringan jalan, - Biaya lain yang diikutsertakan
yang antara lain terdiri dari: (subsidi, kompensasi, dan lain-lain)
pengurangan waktu tempuh, b. Biaya yang dikeluarkan oleh pengguna
pengurangan biaya operasi kendaraan, sistem transportasi, yang meliputi:
pengurangan biaya pemeliharaan, dan - Biaya operasi kendaraan dan nilai
lain-lain. waktu
Penambahan manfaat di luar - Biaya lain yang dapat diikutsertakan
transportasi. Komponen manfaat dari (pajak, tol, parkir, dan lain-lain)
efek ganda (multiplying effect) yang c. Biaya eksternal lain yang mungkin perlu
diterima oleh masyarakat (society) di diperhitungkan, yang meliputi:
wilayah yang terpengaruh. Manfaat - Biaya akibat adanya kecelakaan
ini antara lain terdiri dari naiknya - Biaya akibat dampak lingkungan dan
aksesibilitas di beberapa bagian lain-lain.
wilayah studi, naiknya pendapatan
HASIL PEMBAHASAN
negara dari pajak, peningkatan
Estimasi Biaya
kualitas lingkungan, dan lain-lain.
a. Biaya Konstruksi (Construction Cost).
Komponen biaya merupakan remunerasi Estimasi biaya konstruksi untuk
dari biaya yang harus dikeluarkan baik oleh pembangunan Flyover Simpang
pemerintah, operator, maupun pengguna di Selayang didasarkan pada analisa harga
dalam menyediakan, mengoperasikan, satuan pada Standar Biaya
memelihara, dan/atau menggunakan suatu Penyelenggaraan Jalan Kementerian
sistem trasportasi. Komponen biaya Pekerjaan Umum Tahun 2014. Total
transportasi yang menjadi dasar evaluasi biaya konstruksi adalah
ekonomi secara umum terdiri dari 2 bagian Rp 720 Milyar yang terdiri dari biaya
utama, yakni: pembangunan struktur flyover, biaya
a. Biaya investasi penyediaan prasarana perkerasan jalan dan biaya mobilisasi.
transportasi, yang umumnya dikeluarkan b. Biaya Rekayasa dan Pengawasan
oleh pemerintah sebagai manifestasi (Design dan Supervision Cost).
penjalanan kewajibannya di dalam Diperkirakan besarnya biaya rekayasa,
menyediakan fasilitas transportasi bagi pengawasan dan analisa dampak
masyarakat. Biaya ini meliputi: lingkungan sebesar 1,5% dari biaya
kontruksi, biaya ini meliputi biaya untuk

32 Volume 1, No. 1, Januari 2015


Jurnal Teknik Sipil Unaya

melakukan studi kelayakan, detail Estimasi Manfaat


engineering desain, studi evaluasi Manfaat suatu proyek
dampak lingkungan, serta pengawasan jalan/flyover/underpass dapat dikelompokkan
selama pelaksanaan konstruksi. Rincian ke dalam manfaat langsung dan manfaat tidak
biaya desain dan supervisi yaitu sebesar langsung (direct dan indirect benefit).
Rp 10,8 Milyar. Manfaat proyek adalah perbedaan positif
c. Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost) antara kondisi dengan dan tanpa proyek. Jadi
Setelah Flyover Simpang Selayang ini untuk memperoleh manfaat proyek, perlu di
selesai dibangun, maka selama umur prediksi dan diperbandingkan kondisi-kondisi
layannya flyover ini akan memerlukan pada keadaan tanpa proyek dan pada keadaan
pemeliharaan, yang secara garis besar dengan proyek.
terbagi menjadi 2 jenis pemeliharaan, a. Manfaat Langsung
yaitu biaya pemeliharaan rutin atau Manfaat langsung yang diperhitungkan
tahunan (year maintenance cost) dan adalah penghematan biaya perjalanan,
biaya pemeliharaan periodik atau berkala yaitu selisih biaya perjalanan total dengan
(periodic maintenance cost). Biaya proyek dan tanpa proyek. Biaya
pemeliharaan periodik ini diberlakukan perjalanan terdiri atas Biaya Operasi
setiap selang waktu 5 (lima) tahun. Biaya Kendaraan (BOK) dan Nilai Waktu. BOK
satuan pemeliharaan rutin sebesar Rp. diturunkan dari hasil prediksi lalu lintas
7,641 Milyar/tahun dan biaya berupa total jumlah kendaraan-km harian
pemeliharaan periodik sebesar Rp. dengan kecepatan berjalan rata-rata serta
22,923 milyar/5 tahun. unit BOK untuk masing-masing
d. Biaya Pembebasan Lahan (Land kecepatan. Sementara itu, nilai waktu
Acquisitions) diturunkan dari hasil prediksi lalu lintas
Biaya pembebasan lahan didasarkan berupa total kendaraan-jam harian dan
disesuaikan dengan NJOP (Nilai Jual unit satuan nilai waktu. Perhitungan
Objek Pajak) dari instansi terkait. Biaya manfaat (penghematan BOK dan nilai
pembebasan lahan ini sudah termasuk waktu), dilakukan untuk rentang waktu
biaya ganti rugi bangunan, tanaman dan selama 25 tahun, sejak flyover mulai
relokasi utilitas (PLN, Telkom, PDAM, dioperasikan (sesuai dengan skenario
Gas). Besarnya biaya pembebasan lahan pengembangannya).
untuk pembangunan Flyover Simpang b. Manfaat Tak Langsung
Selayang diasumsikan sebesar Terdapat banyak kemungkinan manfaat
Rp 4.375.000,-/m2. tak langsung dari pembangunan flyover
seperti peningkatan nilai lahan,
keselamatan lalu lintas, peningkatan

Volume 1, No. 1, Januari 2015 33


Jurnal Teknik Sipil Unaya

kegiatan pembangunan, dan sebagainya. KESIMPULAN DAN SARAN


Mengingat sifatnya yang sulit diprediksi Kesimpulan
dan banyak faktor lain yang Hasil analisis kelayakan ekonomi untuk
mempengaruhi, maka manfaat tak horizon years selama 30 tahun menunjukkan
langsung tidak diperhitungkan secara bahwa manfaat yang diperoleh berdasarkan
kuantitatif, namun hanya diberikan NPV sebesar Rp. 61,1 milyar belum memadai
sebagai bahan catatan dan diskusi untuk nilai suku bunga pinjaman sebesar
sebagai manfaat tambahan dari 12,5% pertahun, hal ini dapat dilihat dari nilai
pembangunan flyover Simpang tingkat pengembalian suku bunga (Internal
Selayang. Rate of Return) IRR yang hanya mencapai
10,99%, maka pembangunan fly over
Tabel 1 . Total Manfaat
Simpang Selayang tidak layak secara
ekonomi.
Saran
Perlu dilakukan kajian yang lebih
mendalam dalam rencana pembanguan
Jembatan Layang Simpang Selayang Kota
Medan tidak hanya aspek ekonomi namun
juga aspek-aspek lainnya seperti teknis, sosial
Analisis Kelayakan Ekonomi dan juga lingkungan.
Hasil perhitungan kelayakan ekonomi
pada Flyover Simpang Selayang dapat dilihat DAFTAR PUSTAKA

pada Tabel berikut ini mempunyai nilai BCR Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik.

dengan suku bunga 10% sebesar 1,07 dan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

nilai NPV dalam sebesar Joyowijono, FX Marsudi. 1993. Ekonomi

Rp. 61,100,000,000.00 serta nilai IRR di Teknik. Jakarta: Badan Penerbit

bawah suku bunga yaitu sebesar 10,99%. Pekerjaan Umum.

Berdasarkan hal tersebut di atas Anonim, 2011, Metropolitan Mebidangro

Pembangunan simpang tak sebidang (flyover) Medan-Binjai-Deli Serdang & Karo

untuk Simpang Selayang tidak layak secara Visi 2027, Direktorat Jendral

ekonomi. Penataan Ruang Kementerian


Pekerjaan Umum.
Tabel 2 . Analisis Kelayakan Ekonomi
Anonim, 2013, Laporan Akhir Studi
Kelayakan Pembangunan Flyover
Simpang Selayang, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Medan, tidak dipublikasikan.

34 Volume 1, No. 1, Januari 2015

You might also like