Professional Documents
Culture Documents
3 5 1 SM
3 5 1 SM
net/publication/331892420
CITATION READS
1 2,324
2 authors, including:
Amrizal Amrizal
Politeknik Negeri Medan
14 PUBLICATIONS 3 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
EVALUASI KINERJA SIMPANG PADA GERBANG TOL MEDAN-KUALANAMU-TEBING TINGGI View project
INTERSECTION PERFORMANCE EVALUATION AND DESIGNING INTERSECTION AT CONCOURSE BETWEEN ARTERIAL ROAD AND RAMP OF MEDAN-KUALANAMU-TEBING
TINGGI HIGHWAY View project
All content following this page was uploaded by Amrizal Amrizal on 20 March 2019.
Abstract: The purpose of this study is to create an economically effective flyover construction
in Medan so that this study can inspire the local official. Total cost of the construction is Rp.
720 billion which consist of Rp 10.8 billion of flyover base structure construction cost,
mobilization and road hardening cost, design and supervision cost; Rp 7.641 billion annual
maintenance unit cost; Rp 22.923 billion/5 years periodically maintenance cost; and Rp
4,375,000/m2 estimated land acquisition cost. The calculated benefit is travel cost cut-off
which is the difference between the total travel cost with and without project. The travel cost
consists of Vehicle Operational Cost and Time Value. Based on year 2014 analysis, the total
amount of the cut-off saving of Simpang Selayang Flyover is Rp 30.06 billion. Economic
feasibility analysis of horizon years for 30 years showed that the benefit obtained based on
NPV, which is Rp 61,1 billion, is not adequate enough for 12,5 % annual interest rate, this can
be seen by the 10.99% Internal Rate Return (IRR), so, the value of Simpang Selayang Flyover
construction is not economically feasible yet.
Keywords : study economic, feasibility flyover simpang selayang
Abstrak: Kajian kelayakan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pembangunan jalan
layang yang efektif di lingkungan Kota Medan pada umumnya sehingga menjadi masukan
bagi para pengambil kebijakan transportasi di Kota Medan. Total biaya konstruksi adalah Rp
720 Milyar yang terdiri dari biaya pembangunan struktur flyover, biaya perkerasan jalan dan
biaya mobilisasi, biaya desain dan supervisi yaitu sebesar Rp 10,8 Milyar, biaya satuan
pemeliharaan rutin sebesar Rp. 7,641 Milyar/tahun dan biaya pemeliharaan periodik sebesar
Rp. 22,923 milyar/5 tahun dan biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Flyover
Simpang Selayang diasumsikan sebesar Rp 4.375.000,-/m2. Manfaat langsung yang
diperhitungkan adalah penghematan biaya perjalanan, yaitu selisih biaya perjalanan total
dengan proyek dan tanpa proyek. Biaya perjalanan terdiri atas Biaya Operasi Kendaraan
(BOK) dan Nilai Waktu. Berdasarkan hasil analisis pada Tahun 2014 Total Penghematan
dengan dibangunnya Flyover Simpang Selayang adalah Rp 30,06 Milyar. Hasil analisis
kelayakan ekonomi untuk horizon years selama 30 tahun menunjukkan bahwa manfaat yang
diperoleh berdasarkan NPV sebesar 61,1 milyar rupiah belum memadai untuk nilai suku
bunga pinjaman sebesar 12,5% pertahun, hal ini dapat dilihat dari nilai tingkat pengembalian
suku bunga (Internal Rate of Return) IRR yang hanya mencapai 10,99%, maka pembangunan
fly over Simpang Selayang tidak layak secara ekonomi.
Peranan jalan, sebagaimana dijelaskan maka dapat diukur dengan beberapa kriteria.
dalam UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Setiap penilaian layak diberikan nilai yang
jalan adalah sebagai bagian sarana standar untuk usaha yang sejenis dengan cara
transportasi mempunyai peranan penting membandingkan dengan rata-rata industri
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, atau target yang telah ditentukan. Kriteria
lingkungan hidup, politik, pertahanan dan yang umumnya digunakan dalam menilai
keamanan. Dengan demikian jalan kelayakan rencana pembangunan atau
merupakan urat nadi dalam kehidupan investasi adalah sebagai berikut :
masyarakat, bangsa dan negara menduduki
Benefit Cost Ratio (BCR)
posisi penting yang strategis di dalam
Metode BCR secara ringkas
kegiatan pembangunan terutama untuk
membandingkan besarnya keuntungan
pembangunan pengembangan wilayah.
dengan biaya yang dikeluarkan pada akhir
Berkaitan dengan hal tersebut diatas,
umur rencana. BCR dengan nilai lebih besar
diperlukan penanganan khusus bagi perilaku
dari 1 menunjukkan bahwa program
lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan agar
pembangunan/peningkatan jalan akan
kemacetan dapat berkurang dan teratasi.
menguntungkan, sebaliknya BCR kurang dari
Kemacetan, kerap kali mengganggu aktifitas
1 menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak
bagi sekian banyak pengguna jalan. Daerah
feasible. Perhitungan biaya dan keuntungan
persimpangan Simpang Selayang dijadikan
dilakukan dengan memberikan faktor diskon
suatu daerah penelitian terhadap dampak
sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku:
kemacetan terhadap aktifitas kendaraan.
n Bt
Solusi yang ingin ditawarkan adalah Bn = (1)
(1 i)
n
t 0
membuat jalan layang dari ruas jalan yang
dimana:
akan ditentukan setelah penelitian dilakukan. Bn = Benefit Tahun sekarang
Kajian kelayakan ini dilakukan dalam rangka Bt = Benefit Tahun tinjauan
mewujudkan pembangunan jalan layang yang n Ct
dan Cn = (2)
efektif di lingkungan Kota Medan pada t 0 (1 i)
n
pada Tabel berikut ini mempunyai nilai BCR Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik.
dengan suku bunga 10% sebesar 1,07 dan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
untuk Simpang Selayang tidak layak secara Visi 2027, Direktorat Jendral