You are on page 1of 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN


(Studi Pada Karyawan PT. Entrepreneur Independent Bank (EIB)
Indonesia Surabaya)

Trias Waliningsuci, M.Al Musadieq, Djamhur Hamid


Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Email: triassuci@gmail.com

ABSTRACT

The objective is to analyze the influence of organizational culture on employee job satisfaction at PT.
Entrepreneur Independent Bank Surabaya, to analyze the influence of leadership style on job
satisfaction of employees, to analyze the effect of job satisfaction on employee performance, to analyze
the influence of organizational culture on employee performance, to analyze the influence of leadership
style on the performance of employees. The type of this research use explanatory research with a
quantitative approach. The sample in this research amount to 87 employees and the sample use random
sampling. This analysis using path analysis (path analysis) shows that organizational culture variables
(X1) has a direct and significant effect on job satisfaction variables (Y1) with a path coefficient of 0.305.
Leadership style variable (X2) has a direct and significant effect on job satisfaction (Y1) with a path
coefficient of 0.249. Job satisfaction variable (Y1) has a direct and significant effect on employee
performance (Y2) with a path coefficient of 0,472. Organizational culture variable (X1) has a direct and
significant effect on employee performance (Y2) with a path coefficient of 0,449. Leadership style
variable (X2) has a direct and unsignificant on employee performance (Y2) with a path coefficient of
0,138.

Keywords: Organizational Culture, Leadership Style, Job Satisfaction, Employee Performance.

ABSTRAK

Dalam penelitian ini, tujuan utamanya adalah pengaruh analisis budaya organisasi terhadap kepuasan
kerja pada karyawan PT. Entrepreneur Independent Bank Surabaya, pengaruh analisis gaya
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada karyawan, pengaruh analisis kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan pada karyawan, pengaruh analisis budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada
karyawan, pengaruh analisis gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada karyawan. Penelitian
penjelasan (explanatory research) dan kuantitatif. Sampel acak 87 karyawan. Path analysis menunjukkan
pengaruh signifkan dan langsung variabel budaya organisasi (X1) terhadap variabel kepuasan kerja (Y1)
nilai koefisien path sebesar 0,305. Pengaruh langsung dan signifikan variabel gaya kepemimpinan (X2)
terhadap kepuasan kerja (Y1) nilai koefisien path sebesar 0,249. Pengaruh langsung dan signifikan
variabel kepuasan kerja (Y1) terhadap kinerja karyawan (Y2) nilai koefisien path sebesar 0,472.
Pengaruh langsung dan signifikan variabel budaya organisasi (X1) terhadap variabel kinerja karyawan
(Y2) nilai koefisien sebesar 0,449. Pengaruh tidak signifikan dan langsung variabel gaya kepemimpinan
(X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y2) nilai koefisien sebesar 0,138.

Kata kunci: Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

1
PENDAHULUAN mengambil resiko, memperhatikan rincian
Gaya seorang manajer dalam memimpin pekerjaan dan berorientasi pada pencapaian
bawahannya mempunyai dampak yang hasil. Pihak manajemen dalam dalam membuat
signifikan terhadap sikap dan kinerja keputusan harus memperhatikan kepentingan
karyawan. Karakteristik bawahannya dan para karyawan dan kerjasama tim. Seluruh
terkait dengan proses komunikasi yang terjadi anggota organisasi dituntut untuk bersikap
antara pemimpin dan bawahan, hal ini dinamis dalam mencapai pertumbuhan tanpa
dipengaruhi oleh efektifitas pemimpin. Bagi mengabaikan perlunya stabilitas dalam
karyawan agar bekerja sesuai dengan program, pekerjaan.
maka sangat besar peran seorang pemimpin. Budaya organisasi memiliki peranan
Oleh karena itu, seorang pemimpin dalam penting dalam menjaga stabilitas sistem sosial
membangkitkan kinerja karyawan adalah hal karena mampu membentuk sikap dan perilaku
utama yang perlu diperhatikan. karyawan. Budaya organisasi dengan ini juga
Masalah yang timbul yaitu bagaimana meningkatkan para karyawan terhadap
karyawan diarahkan supaya dapat pencapaian tujuan organisasi sehingga
menghasilkan kinerja yang optimal sehingga disamping menggambarkan identitas
tujuan perusahaan dapat tercapai. Banyak hal organisasi, budaya organisasi juga
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. memberikan batasan nilai-nilai organisasi yang
Untuk itu, perusahaan harus berusaha dimiliki yang berbeda dengan budaya
menjamin agar faktor-faktor yang berpengaruh organisasi yang lain.
terhadap kinerja karyawan dapat dipenuhi
secara maksimal. Gaya Kepemimpinan
EIB Indonesia merupakan nama agency Gaya kepemimpinan menurut Davis
usaha dagang jasa perantara properti yang (1985) adalah pattern of over all leader acts as
didirikan sejak tahun 2010. EIB Indonesia perceived by employees ( Pola tindakan
adalah penyedia layanan jasa jual beli properti pemimpin secara keseluruhan seperti yang
dengan dua konsep bisnis yang berbeda, yaitu dipersepsikan oleh para pegawainya). Seorang
property primary dan property secondary. pemimpin adalah seseorang yang dengan
Pemilik EIB menggunakan nama Bank dalam antusias memiliki kemampuan untuk
perusahaannnya karena Bank diartikan sebagai mempengaruhi orang lain demi mencapai
sekumpulan usaha menjadi satu kesatuan tujuan organisasi. Sangat mungkin organisasi
manajemen dalam hal ini manajemen jasa tersebut bias untuk mencapai sasarannya
perantara properti. apabila manajer mampu melaksanakan fungsi-
Tujuan penelitian antara lain pengaruh fungsinya dengan baik. Oleh karena itu
kepuasan kerja yang dianalisis oleh budaya pemimpin yang efektif, yang memiliki
organisasi, pengaruh kepuasan kerja yang kemampuan mempengaruhi perilaku
dianalisis oleh gaya kepemimpinan, pengaruh anggotanya adalah pemimpin yang dibutuhkan
kinerja karyawan yang dianalisis oleh oleh organisasi.
kepuasan kerja, pengaruh kinerja karyawan Gaya kepemimpinan merupakan norma
yang dianalisis oleh budaya organisasi, perilaku yang di pakai seseorang saat orang
pengaruh kinerja karyawan yang dianalisis tersebut berusaha mempengaruhi orang lain
oleh gaya kepemimpinan. dengan berbagai kelebihan dan kelemahan.
Seorang pemimpin akan menggunakan gaya
LATAR BELAKANG TEORI DAN kepemimpinan sesuai dengan kemampuan dan
HIPOTESIS kepribadiannya (Marzuki, 2002).
Budaya Organisasi Menurut Asad (1991), ada enam tipe
Budaya organisasi memiliki beberapa gaya kepemimpinan yang diakui
fungsi, yaitu menetapkan tapal batas, keberadaannya secara luas, yaitu (1) Tipe
memberikan rasa identitas pada anggota otokratik adalah sesorang yang sangat egois
organisasi. dengan menunjukkan sikap yang menonjolkan
Karakteristik budaya organisasi tersebut keakuannya. (2) Tipe karismatik adalah tipe
merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman yang memiliki daya tarik, kekuatan energi, dan
para karyawan dalam perilaku kerja mereka. pembawaan yang luar biasa untuk
Para karyawan dituntut untuk lebih inovatif, mempengaruhi orang lain sehingga ia

2
mempunyai pengawal-pengawal yang bisa performance will be reduced If any of these
dipercaya serta pengikut yang sangat besar factors reduced or no (Terdapat tiga faktor
jumlahnya. (3) Tipe Paternalistik atau utama mempengaruhi bagaimana individu
Maternalistik adalah kepemimpinan dengan yang ada bekerja yaitu (1) Pekerjaan individual
sifat kebapakan atau keibuan. (4) Tipe yang mampu dilakukan, (2) Pencurahan
Militeristik, tipe ini mirip dengan tipe tingkat usaha dan, (3) Dukungan dari
kepemimpinan otoriter. (5) Tipe Demokratis, organisasi).
selalu bertitik tolak bahwa manusia adalah Mathis dan Jackson (2009:378)
makhluk termulia di dunia sehingga selalu mengemukakan bahwa kinerja dapat diindikasi
menggerakkan bawahan (6) Tipe Laissez atau diukur melalui kuantitas, kualitas, jangka
Faire, tipe ini bersifat permisif. waktu dan kehadiran di tempat kerja.

Kepuasan Kerja Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian


Kepuasan kerja biasanya hanya Kajian teori dan empiris yang telah
melukiskan suatu rata-rata hasil dari dipaparkan pada bab II, menjelaskan bahwa
perbandingan beberapa keadaan pada suatu penelitian ini akan mengkaji dua variabel yang
saat tertentu. Yang paling baik adalah bahwa mempengaruhi kepuasana kerja dana kinerja
suatu saat tertentu seorang pekerja merasa karyawan yaitu budaya organisasi dan gaya
lebih puas dengan suatu segi dari pekerjaannya kepemimpinan. Kerangka konseptual
daripada saat yang lain. penelitian ini menggambarkan pengaruh Gaya
Wexley dan Yukl (1988) berpendapat Kepemimpinan, Budaya Organisasi Terhadap
bahwa General job satisfaction is an attitude Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan seperti
toward work that is based on the evaluation of yang dijelaskan dalam bab II.
the different aspects of each employee.
Attitudes towards work will describe the sense Hubungan Budaya Organisasi dengan
of like or dislike the job as well as expectations Kepuasan Kerja
regarding future experience (Kepuasan kerja Kepuasan kerja semakin tinggi
secara global merupakan perilaku terhadap disebabkan oleh semakin banyak aspek yang
pekerjaan yang didasarkan pada evaluasi sesuai dengan keinginan individu tersebut.
terhadap aspek-aspek yang berbeda bagi setiap
karyawan. Perilaku seseorang terhadap
pekerjaannya tersebut akan men deskripsikan Budaya Kepuasan
rasa senang atau tidak senang dalam pekerjaan Organisasi Kerja
serta harapan meng enai pengalaman dimasa
depan). Gambar 1 Hubungan Budaya organisasi
Lanjut menurut Masud (2004), dengan kepuasan kerja
terdapat lima faktor-faktor yang Dari penjelasan tersebut dapat
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu pekerjaan disimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan
itu sendiri, gaji atau upah, kesempatan untuk akan meningkatkan jika terlaksana budaya
dipromosikan, supervisi (pengawasan), organisasi yang baik.
dukungan rekan kerja.
Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan
Kinerja Karyawan Kepuasan Kerja
Menurut Asad (1995) kinerja Siagian (1995) menyatakan kualitas
karyawan merupakan kesuksesan seseorang kepemimpinan yang menyatu pada diri orang
didalam melakukan suatu pekerjaan yang yang menduduki posisi sebagai pemimpin di
dipengaruhi oleh karyawan sendiri maupun dalam organisasi menentukan keberhasilan
kelompok. Menurut Mathis dan Jackson atau kegagalan dialami sebagian besar
(2004) There are three main factors organisasi.
influencing how individuals existing works: (1)
the individual's ability to perform the job,(2) Gaya Kepuasan
the level of effort expended and, (3) support Kepemimpinan Kerja
organization. Individual performance
increased to a level where there are three Gambar 2 Hubungan Gaya Kepemimpinan
components in the self-employees but the dengan kepuasan kerja

3
Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan
Terdapat suatu kesimpulan dari dua Kinerja Karyawan
pengertian tentang gaya kepemimpinan dan
kepuasan kerja bahwa jika menerapkan gaya
kepemimpinan dengan tepat mengarahkan Gaya Kinerja
tujuan organisasi dengan aspek-aspek / tujuan Kepemimpinan Karyawan
yang diharapkan individu atas pekerjaannya
akan mempengaruhi peningkatan kepuasan Gambar 5 Hubungan Gaya Kepemimpinan
kerja. dengan Kinerja Karyawan
Penulis menyimpulkan bahwa semakin
tingginya kepuasan kerja karyawan akan Manajemen sumber daya manusia yang
disesuaikan kepada penerapan gaya dikaitkan dengan para karyawan yang berada
kepemimpinan. dalam kewenangannya termasuk tanggung
jawab dalam seluruh proses yang dimiliki oleh
Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja setiap manajer atau pimpinan organisasi
Karyawan tertentu.
Nurtjahjani dan Masreviastuti (2007)
mengatakan bahwa kepuasan kerja terhadap Model Konsep Penelitian
kinerja karyawan terdapat pengaruh yang Dari dasar teori dan kajian empirik yang
signifikan dan positif. dijelaskan di depan maka dapat dirumuskan
kerangka konsep penelitian tentang Pengaruh
Kepuasan Kinerja Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan
Kerja Karyawan terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan disajikan pada Gambar sebagai
Gambar 3 Hubungan kepuasan kerja dengan berikut:
kinerja karyawan

Hubungan Budaya Organisasi dengan Budaya


Kinerja Karyawan Organisasi
Rivai (2004) menyatakan bahwa budaya
organisasi yang semakin baik akan membuat
kinerja yang semakin tinggi begitu pula
sebaliknya. Kepuasan Kinerja
Kerja Karyawan

Budaya Kinerja
Organisasi Karyawan
Gaya
Gambar 4 Hubungan Budaya Organisasi Kepemimpinan
dengan Kinerja Karyawan
Budaya organisasi mengacu kepada Gambar 6 Model Konsep Penelitian
sistem makna yang dianut oleh anggota-
anggota organisasi yang membedakan Pada gambar di atas dapat dijelaskan
organisasi tersebut dengan organisasi yang lain bahwa budaya organisasi yang tumbuh
yang mampu memacu menuju kearah yang menjadi kuat mampu memacu organisasi
lebih baik (Robbins, 2006). kearah perkembangan yang lebih baik.
Semakin banyak aspek yang sesuai dengan
keinginan individu tersebut maka akan
semakin tinggi kepuasan kerjanya. Kemudian
semakin sesuai penerapan gaya kepemimpinan
maka akan semakin tinggi kepuasan kerja
karyawannya. Kepuasan kerja mengakibatkan
adanya kinerja karyawan yang baik, maka
apabila kepuasan kerja meningkat maka
kinerja karyawan juga meningkat.

4
Model Hipotesis Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Model hipotesis dalam penelitian ini: Dalam penelitian ini pengkonsepan
variabel adalah sebagai berikut :
Budaya a) Variabel bebas yang terdiri dari :
Organisasi 1. Budaya Organisasi (X1)
H4 Indikator dari Budaya Organisasi yaitu
H1 :
a. Profesionalisme karyawan
Kepuasan H3 Kinerja Dengan item yaitu berani
Kerja Karyawan mengambil resiko dan
bertanggung jawab; perlakuan
H2 organisasi terhadap prestasi
karyawan
Gaya b. Jarak dari manajemen
Kepemimpinan H5 Dengan item yaitu kelancaran dari
atasan/pimpinan ke
bawahan/karyawan
c. Sikap terbuka
Gambar 7 Model Hipotesis Penelitian Dengan item yaitu kesempatan
karyawan untuk menyampaikan
METODE PENELITIAN ide; proses komunikasi dalam
Jenis Penelitian organisasi
Penelitian ini menggunakan pendekatan d. Keteraturan karyawan
kuantitatif. Metode ini menekankan pada Dengan item yaitu kerapian dan
pengujian teori melalui pengukuran variabel kebersihan dalam pelayanan;
penelitian dengan menggunakan prosedur menjaga kedisiplinan dalam
statistika. bekerja
Penelitian ini bersifat deskriptif yang e. Rasa tidak curiga kepada rekan
bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang kerja.
ciri-ciri variabel Budaya Organisasi, Gaya Dengan item yaitu kepercayaan
Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Kinerja terhadap sesama rekan kerja;
Karyawan marketing associate PT. kelompok kerja yang saling
Entrepreneur Independent Bank (EIB) mendukung.
Surabaya. f. Integritas karyawan.
Dilihat dari permasalahan yang diteliti, Dengan item yaitu setiap
jenis penelitian ini merupakan penelitian karyawan memahami tujuan dan
kausalitas (causal analysis), yang bertujuan sasaran yang ingin dicapai; saling
untuk menganalisis hubungan dan pengaruh membantu jika terdapat kesulitan
sebab-akibat antara dua atau lebih variabel, dalam bekerja.
melalui pengujian hipotesis (Sekaran, 2007), 2. Gaya Kepemimpinan (X2)
sehingga harus ada variabel independen atau Indikator dari Gaya Kepemimpinan
variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) yaitu :
dan variabel dependen atau variabel terikat a. Directive
(variabel yang dipengaruhi). Apabila untuk Dengan item yaitu memberi
data yang sama, peneliti menjelaskan pengarahan kepada anak buah;
hubungan kausal antar variabel melalui bertindak sesuai peraturan
pengujian hipotesis, maka penelitian tersebut organisasi.
merupakan penelitian penjelasan atau disebut b. Supportive
juga explanatory research (Singarimbun Dengan item yaitu memuji dan
dalam Effendi dan Tukiran (Ed), 2012). menghargai; memperhatikan
Teknik analisis yang digunakan untuk secara pribadi; dan memberikan
menguji eksistensi variabel antara terhadap bantuan kepada yang bekerja
hubungan antara variabel X dan variabel Y keras.
adalah pengertian dari analisis jalur (path c. Partisipative
analysis).

5
Dengan item yaitu berkonsultasi menyelesaikan pekerjaan;
dengan anak buah; dan kecepatan merespon keluhan; dan
memperlakukan anak buah secara kecepatan menyelesaikan tugas.
adil. b. Kuantitas kerja
d. Orientasi prestasi Dengan item yaitu jumlah tugas
Dengan item yaitu pekerjaan yang terselesaikan; pelaksanaan
selesai tepat waktu; dan disiplin pencatatan dan pelaporan;
dalam menjalankan tugas. pemeliharaan kebersihan ruang
b) Variabel terikat yang terdiri dari : kerja; penyusunan rencana kerja
1. Kepuasan Kerja (Y1) sebelum melakukan tugas;
Indikator dari kepuasan kerja yaitu: pekerjaan pokok dapat
a. Pekerjaan itu sendiri diselesaikan sesuai standar
Dengan item yaitu puas karena kuantitas (jumlah) yang ditetapkan
pekerjaan sangat menarik; puas organisasi.
karena pekerjaan sangat c. Ketepatan waktu kerja
menantang; puas dengan nilai dari Dengan item yaitu kesediaan
pekerjaan yang dikerjakan lembur mengejar target pekerjaan;
sekarang; dan puas karena pekerjaan diselesaikan tepat
pekerjaan ini memiliki waktu; mengikuti pertemuan
perkembangan karir. berkala yang diadakan; datang
b. Gaji atau upah kerja tepat waktu; hasil pekerjaan
Dengan item yaitu kesesuaian dengan alokasi waktu yang telah
pemberian gaji; dan ketepatan ditetapkan; dan efektif
waktu pemberian gaji. memanfaatkan waktu.
c. Kesempatan untuk dipromosikan. d. Kehadiran
Dengan item yaitu puas karena Dengan item yaitu disiplin waktu
mendapatkan kesempatan untuk dan kehadiran di tempat kerja.
berprestasi; dan puas karena
promosi berdasarkan kinerja. Perhitungan Analisis Path
d. Supervisi Adapun hasil analisis hipotesis tertuang
Dengan item yaitu puas sebagai berikut :
mendapatkan perlakuan yang adil Diagram Jalur
ditempat kerja; puas karena Lebih jelasnya hasil analisis jalur dapat
mendapatkan kebebasan dalam disajikan pada gambar berikut :
melakukan pekerjaan; puas karena
diberi kesempatan untuk
berpartisipasi; puas karena Budaya Organisasi
pimpinan memberikan dukungan 0,449 (S)
nasehat dan bantuan; serta puas 0,305 (S)
karena pimpinan peduli terhadap
bawahan. Kepuasan 0,472 (S) Kinerja
e. Dukungan rekan kerja Kerja Karyawan
Dengan item yaitu puas dalam hal
berelasi dengan rekan kerja; puas 0,249 (S)
karena rekan kerja sangat 0,138 (TS)
kooperatif; dan puas karena Gaya
mendapat dukungan dari rekan Kepemimpinan
kerja
Gambar 8 Perhitungan Analisis Path
2. Kinerja karyawan (Y2)
Indikator dari Kinerja karyawan yaitu: KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kualitas kerja Pengaruh langsung antara budaya
Dengan item yaitu mutu atau organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap
kualitas; ketelitian memelihara kepuasan kerja. Pengaruh langsung dari
peralatan kantor; ketelitian budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan

6
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Bass, Bernard M and Bruce J. Avolio. 1993.
Kemudian pengaruh tidak langsung terdapat Transformational Leadership and
pada budaya organisasi terhadap gaya Organizational Culture. PAQ Spring
kepemimpinan melalui kepuasan kerja.
Selanjutnya budaya organisasi dan gaya Biswas, Soumendu. 2009. Organization
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan Culture & Transformational Leadership
kinerja karyawan adalah untuk pengaruh total as Predictors of Employee
pada penelitian ini. Performance.The Indian Journal of
Sebaiknya pimpinan harus cukup jeli Industrial Relations.Vol.44, No.4, April
dalam memilih gaya kepemimpinan. Pada
situasi dan obyek tertentu, gaya kepemimpinan Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno.
bisa saja akan berubah. Pimpinan dapat 2008. Pengaruh motivasi kerja,
menggunakan salah satu atau kombinasi dari kepemimpinan dan budaya organisasi
empat gaya kepemimpinan untuk terhadap kepuasan kerja karyawan
mempengaruhi persepsi para karyawan dan serta dampaknya pada kinerja
mampu memberikan motivasi kepada perusahaan PT. Pei Hai Internasional
karyawan tentang kejelasan-kejelasan Wiratama Indonesia. Jurnal Manajemen
tugasnya, mencapai tujuan, komitmen Kewirausahaan. Vol.10, No.2
karyawan dari pelaksanaan efektif. September

DAFTAR PUSTAKA Byars, 1984.Manajemen Sumber Daya


Abdul Rashid, M.Z. M Sumbasiun & J. Johan. Manusia. Andi Offset. Yogyakarta.
2003. The Influence of Cooperate
Culture and Organizational Chang, S.C dan Ming-Sing Lee. 2007. A Study
Commitment on Performance. Journal on relationship among leadership,
of Management Development organizational culture, the operation of
learning organizational and employees
Arep, Ishak. Tanjung, Hendri, 2004. job satisfaction. The learning
Manajemen Motivasi. PT. Grasindo, Organization, Vol.14, No.2
Jakarta
Chen, L.Y. 2004.Examining the effect of
Asad, Mohammad. 1991. Kepemimpinan organizational culture and leadership
Effektif dalam Perusahaan, Suatu behaviors on organizational
Pendekatan Psikologis. Edisi Kedua. commitment job satisfactions and job
Liberty. Yogyakarta performance at small and middle-sized
firms of twins.Journal of American
Atwood, Tom, 1990. Coorporate Culture: For Academy of Business Cambridge.
or Against You. Management September.pp.432-438
Accounting
Cherrington and David, J. 1994. The
Augusty, Ferdinand, 2006.Metode Penelitian Management of Human Resource, 2nd
Manajemen. Badan Penerbit Universitas Edition.NewYork. Prentice Hall Inc.
Diponegoro Semarang Eaglewood Clifts

Baker G.A. 1992. Cultural Leadership: Inside Church, Allen, H. 1997. Managerial Behavior
Americas Community College. and Work Group Climate as Predictor of
Washington DC: American Association Employee Outcomes.Human Business
of Community and Junior Colleges Development Quantity. Vol. 6

Bass, B.M. & Avolio, B.J. 1994.Improving Crossman and Abou Zaki. 2003. Job
Organizational Effectiveness: Through Satisfaction and Employee Performance
Transformasional Leadership. London: of Lebanese Banking Staff. Human
Sage Publications, Inc Business of Managerial Psychology,
Vol.4.No.2

7
Denison and Misara, 1995.Toward of Predictors of Business Unit
Organizational Culture and Performance.Journal of Managerial
Effectiveness. Organization Science, Psycology.Vol.21. No.6. 2006
Vol.6.No.2. March-April
Killman, R.H, Mary J Saxton, Roy Serpa.
Dessler, Garry. 1992. Manajemen Sumber 1986. Issues in Understanding and
Daya Manusia. PT. Prehalindo, Jakarta Changing Culture.California
Management Review. Col. XXVIII,
Fraser, T.M. 1985. Stress dan Kepuasan kerja. No.2
PT.Pustaka Binaman Pressindo
Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya
Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Organisasi Terhadap Motivasi dan
Multivariate dengan Program SPSS. Kepuasan Kerja serta Kinerja
Badan Penerbit UNDIP. Semarang Karyawan pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah di
Gibson, James L. John M Ivancevich, James H, Jawa Timur.Journal Manajemen dan
H. Donnel. 1982. Organization, Kewirausahaan.Vol.7.No.2. September.
Behavior, Structure, Processes, 4th
Edition. Richard D Irwin. Inc Kreitner, Robert dan Angelo Kinichi. 2005.
Perilaku Organisasi. Salemba Empat.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Jakarta
Statistik 2 (Statistik Inferensif). Bumi
Aksara. Jakarta Likert, Rensis. 1986. Organisasi Manusia:
Nilai dan Manajemen (Terjemahan).
Hasibuan, Melayu SP. 2001. Manajemen Penerbit Erlangga. Jakarta
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Bumi Aksara. Jakarta Lodge.B dan C. Derek. 1993. Organizational
Behaviour and Design. Terjemahan
Hofstede, G, N. Bram Denise, Geert .S. 2003. Sularso Tjiptowardoyo, Gramedia,
Measuring Organizational Culture: A Jakarta.
Qualitative and Quantitative Study
Across Twenty Cases. Administrative Lok, Peter dan John Crawford. 2004. The
Science Quarterly Effect of Organizational Culture and
Leadership Style on Job Satisfaction and
Hofstede, G. 1990. Cultures and Organization: Organizational Commitment (cross-
Software of the Mind. McGraw Hill national comparison). Journal of
Book Company. London. Managemet Development. Vol.23.No.4.
September
Humpreys, J.H. 2002.Trasformational Leader
Behavior, Proximity and Successful Lumbanraja, Prihatin. 2009. Pengaruh
Service Marketing.Journal of Service Karakteristik Individu, Gaya
Marketing.Vol.16.No.6 Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Kepuasan Kerja dan
Kartini, K. 1994. Pemimpin dan Komitmen Organisasi (Studi pada
Kepemimpinan.PT. Raja Grafindo pemerintah daerah Provinsi Sumatera
Persada. Jakarta Utara). Jurnal Aplikasi Manajemen.
Vol.7. No.2
Kasper, Hans. 2002. Culture of Leadership in
Market-Oriented Service Organization. Lund, Daulatram, B. 2003. Organizational
European Journal of Marketing. Culture and Job Satisfaction.Journal of
Vol.36.No.9 Business and industrial Marketing.
Vol.18. No.3
Keniku, Athena dan Maria Simosi. 2006.
Organizational Culture and Luthan, Fred. 2005. Perilaku Organisasi. Edisi
Transformational Leadership as 10, Penerbit Andi. Yogyakarta

8
Ostroff, Chori. 1992. The Relationship
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, Dr. 2005. Between Satisfaction, Attitude, and
Perilaku dan Budaya Organisasi. Performance An Organizational Level
Bandung. PT. Refika Aditama Analysis. Journal of Applied
Psychology.Vol.77. No.6
Marzuki, Sukarno. 2002. Analisis Pengaruh
Perilaku Kepemimpinan terhadap Prabowo, Trisno. 2005. Pengaruh
Kepuasan Kerja dan Kinerja Account Kepemimpinan Terhadap Komitmen
Officer: Studi Empirik pada Kancah BRI Organisasi melalui Keadilan
Wilayah Jatim. Tesis. Pascasarjana Organisasi dan Kepuasan Kerja para
Magister Manajemen Universitas Guru SMA Negeri dan Swasta di
Diponegoro. (Tidak dipublikasikan) Jakarta.Media Riset Bisnis dan
Manajemen.Vol.5. No.2. Agustus
Masud, Fuad. 2004. Survey Diagnosis
Organizational. Badan Penerbit Rich, Gregory. 1997. The Sales Manager as a
Universitas Diponegoro. Semarang Role Model: Effect on trust, Job
Satisfaction and Performance of Sales
Mathis, Robert dan Jackson, John H. People. Journal of The Academy of
2004.Manajemen Sumber Daya Marketing Science. Vol. 25. No. 4
Manusia. Edisi 2 Jilid 2. Salemba
Empat. Jakarta Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi. Jakarta. PT. Raja
McNeese, Donna and Smith. 1995. Increasing Grafindo Persada
Employee Productivity, Job Satisfaction
and Organizational Commitment. Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi.
Journal of Psychology University of Prentice Hall, edisi kesepuluh.
California. Los Angeles
Robbins, Stephen P and Timothy Judge. 2008.
Morrison, Kimberly. 1997. How Franchise Job Perilaku Organisasi Edisi 12. Jakarta.
Satisfaction and Personality Affect Salemba Empat
Performance, Organizational
Commitment, Franchisor Relations, and Ruvendi, Ramlan. 2005. Imbalan dan Gaya
Intention to Remain. Journal of Small Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap
Business Management. Vol.35. No.3 Kepuasan Kerja Karyawan di Balai
Besar Industri Hasil Pertanian. Jurnal
Munandar, Asher Sunyato. 2008. Psikologi Ilmiah Binaniaga. Vol.01 No.1
Industri dan Organisasi. Penerbit
Universitas Indonesia (UI Press) Saifuddin, Azwar. 1992. Reliabilitas dan
Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Nurtjahjani, Fullchis dan Masreviastuti. 2007.
Analisa Pengaruh Budaya Organisasi Sainul. 2002. Komitmen dan Pengaruhya
terhadap Kepuasan Kerja dan Pengaruh terhadap Kinerja Aparatur pada Sekda
pada Kinerja Karyawan Lembaga Kabupaten Kendari. Tesis. Program
Perbankan Syariah di Pascasarjana Magister Manajemen
Malang.Arthavidya.Tahun 8. No.1. Universitas Gajah Mada (Tidak
Februari dipublikasikan)

OReilly III C.A. Chatman J. Caldwell D.F. Schein, E. 1985.Organizational Culture and
1991. People and Organizational Leadership.San Fransisco Jossey-Bass
Culture: A Profile Comparison
Approach to Assesing Person- Schuler Randall S, Jackson Susan E. 1996.
Organizational Fit. Academy of Human Resource Management
Management Journal.Vol.13. May (Terjemahan) Jilid I. Edisi Keenam.
Penerbit Erlangga. Jakarta

9
Seashore, Stanley E dan Thomas D Taber. Riset Bisnis Indonesia.Vol.1. No.1.
1975. Job Satisfaction Indicators and Januari
Their Correlates. The American
Behavioral Scientist. February Supomo, Bambang dan Nur Indrianto. 1999.
Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE.
Sekaran, Uma. 2007. Metode Penelitian Untuk Yogyakarta
Bisnis Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta
Sutanto, Aftoni. 2002. Peran Budaya
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Organisasional Untuk Meningkatkan
Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan.BENEFIT.Vol.6. No.2.
Sigit, Suhardi. 2001. Esensi Teori Perilaku Desember
Organisasional. Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjana Wiyata Taman Umar, Yohanes. 2006. Pengaruh Budaya
Siswa. Yogyakarta Organisasi, Program Diklat dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Sinaga, Bonar M. 1994. Berbagai Metode Karyawan dan Kepuasan Kerja
Sampling.Metode Penelitian Sosial karyawan pada PT. Bank Riau. Jurnal
Ekonomi. Direktorat Perguruan Tinggi Eksekutif. Vol.3 No.2. Agustus
Swasta. Dirjen Dikti. Jakarta
Tadjudin.1995. Menciptakan SDM
Singarimbun, Masri. Effendi, Sofian. Tukiran Bermutu.Usahawan. No.1. Januari
(Ed). 2012. Metode Penelitian Survei.
Penerbit LP3ES. Jakarta Thoyib, Armanu. 2005. Hubungan
Kepemimpinan, Budaya, Strategi dan
Soedjono.2005. Pengaruh Budaya Organisasi Kinerja: Pendekatan Konsep. Jurnal
Terhadap Kinerja Organisasi da Manajemen & Kewirausahaan.Vol.7.
Kepuasan Kerja Karyawan pada No.1. Maret
Terminal Penumpang Umum di
Surabaya.Jurnal Manajemen dan Tierney, Pamela, Farmer, S, Graen. B. 1999.
Kewirausahaan.Vol.7. No.1. Maret An Examination of Leadership and
Employee Creativity: The Relevance of
Soeprihantono, J. 1988. Penilaian Traits and Relationship. Personel
Pelaksanaan Pekerjaan dan Psychology. Vol.52
Pegembangan Karyawan.BPFE.
Yogyakarta Wallach, EJ. 1994. Individual and
Organizations: The Culture Match.
Suarniki, Ni Nyoman. 2005. Kepemimpinan Training and Development Journal. Vol.
dan Budaya Kerja. Jurnal Ekonomi dan 37 No.2
Manajemen.Vol.6. No.3. Oktober
Waridin dan Masrukhin. 2006. Pengaruh
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
Administrasi. Bandung: Alfabeta. Budaya Organisasi dan Kepemimpinan
terhadap Kinerja Pegawai.
Sugiono. 2010. Metode Peneliltian Bisnis EKOBIS.Vol.7. No.2. Juni
:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Edisi kelimabelas. Bandung: Wexley, K.N and Yukl, L.A. 1988.
Alfabeta. Organizational Behaviour and
Personnel Psychology. Boston. Richard
Suharto dan Budhi Cahyono.2005.Pengaruh D. Irwin Inc
Budaya Organisasi, Kepemimpinan,
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Yulk, Garry. 1998. Leadership in
th
Sumber Daya Manusia di Sekretariat Organization. 4 Edition.Internasional
DPRD Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Edition.

10
Yuwalliatin, Sitty. 2006. Pengaruh Budaya
Organisasi, Motivasi dan Komitmen
Terhadap Kinerja serta Pengaruhnya
Terhadap Keunggulan Kompetitif
Dosen Unisulla Semarang.
EKOBIS.Vol.7. No.2. Juni

11

You might also like