CURICULUM VITAE

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 1

CURICULUM VITAE

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 2

 FACHRY AMBIA TANDJUNG
DICKY MULYADI

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 3

INTRODUCTION

DEFINITION :
REDUCE OF THE BONE MASS.

This simple definition does not represent the importance

of what, where and when this terminology become
utmost important
Many other definitions .

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 4

 Def. Osteoporosis : so many

Definitions:
1. A systemic skeletal disease characterized by low bone mass and
micro architectural deterioration resulting an increased risk of
fracture
2. A clinical manifestation of bone atrophy and has at least one bone
fracture
3. If some one has less bone than been expected on his/her age
4. Reduction in one mass per unit volume to a level leading fracture
5. Etc

6. The definition : the quality and the

quantity of the bone
PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 5
introduction
the importance of avoiding complication and to
maintenance the good quality of life especially in the
elderly

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 6

 Newest Definition of Osteoporosis:
NIH Consensus Conference
Osteoporosis is a skeletal disorder characterized by
compromised bone strength predisposing to an
increased risk of fracture
Bone strength reflects the integration of two main
features:
bone density
bone quality

NIH Consensus Development Panel. JAMA. 2001;285:785.

There are no symptoms from low bone mass

unless fracture occurs
PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 7
Pathology
Osteoporosis is defined as a skeletal disorder characterized by
compromised bone strength predisposing a person to an increased
risk of fracture. Bone strength primarily reflects the integration of bone
density and bone quality.

Normal Osteoporosis
NIH Consensus Development Panel on Osteoporosis. JAMA 285 (2001): 785-95
PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 8
 Prevalensi Osteoporosis
WHO 200.000.000 orang menderita Osteoporosis di seluruh
dunia. Tahun 2050, angka hip fracture meningkat dua kali lipat
pada wanita dan tiga lipat pada pria.
Di dunia, 1 dari 3 wanita usia 50tahun akan mengalami fraktur
akibat osteoporosis dan di pria adalah 1 dari 5.

PEROSI (2006) meningkat 23% pada usia 50-80 tahun dan

menjadi 53% usia 70-80 tahun

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2010, insiden fraktur

tulang paha atas sekitar 200/100.000 kasus pada wanita dan pria
usia 40 tahun

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 9

 50% fraktur tulang paha atas cacat
seumur hidup, angka kematian sampai
30% akibat komplikasi imobilisasi (belum
termasuk patah tulang belakang dan lengan
bawah tanpa perawatan RS)

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 10

 NON-VERTEBRAL FRACTURE :
SATU TAHUN SETELAH PATAH TULANG PANGGUL

Tidak dapat melakukan

paling tidak 1 kegiatan
sehari-hari

80%

Tidak dapat
berjalan sendiri
Cacat tetap 40%
Meninggal
dalam 1 tahun 30%
20%

Cooper C, Am J Med, 1997;103(2A):12S-17S

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 11

FAKTOR-FAKTOR RESIKO TERJADINYA OSTEOPOSIS

(1) Wanita yang telah mengalami menopause

(2) Berusia lanjut (di atas 65 tahun)
(3) Bertubuh kurus
(4) Memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur
(5) Beretnik Kaukasia atau Asia
(6) Jarang berolah raga
(7) Memiliki pola makan dengan kandungan kalsium yang
rendah (< 700 mg/hari).
(8) Merokok atau minum alkohol, soft drink dan kopi terlalu
banyak
(9) Ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis
(10) Menderita kencing manis, gagal ginjal dan penyakit
hipertiroid
(11) Minum obat steroid dan fenitoin dalam waktu yang lama.

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 12

TANDA-TANDA OSTEOPOROSIS

Osteoporosis lazim terjadi secara diam-diam

tanpa menimbulkan gejala & tanpa disadari
oleh pengidapnya (silent disease).

Osteoporosis tidak menyebabkan nyeri sendi.

Bagaimana diagnosis osteoporosis?

mudah

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 13

5 characteristic of osteoporosis
1. Sistemic
2. Low BMD T Score < - 2,5
3. Defect on bone microarchitecture
4. Increase in bone fragility
5. Increase in risk of fractures

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 14

3 types of osteoporosis
1. Tipe I-OST (PMO: Post menopause OST), Age 55 -
70 th
2. Tipe II-OST (ARO: Age related OST): Intestinal
and Kidney Aging, Usia 70 - 90 th
3. Tipe III-OST ( CIO: Corticosteroid-induced OST):
Chronic Usage Corticosteroid (> 2,5 - 7,5 mg/hari)

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 15

TULANG
Masa dalam kandungan
1. Sudah terbentuk sejak umur janin 3/12
2. Berkembang terus menjadi panjang/ lebar
3. Aktifitas sel-sel
osteoblast : pembentuk tulang
osteoclast : penghancur tulang
osteocyte : sel tulang
osteoprogenitaor: sebagai sumber sel osteoblast

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 16

TULANG
Proses ini berlanjut seumur hidup

Tingkat kesimbangan, pembentukan dan

penghancuran yang berbeda

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 17

AGE
Bone formation started during gestation of 10-12
weeks.
Formation > resorption ; 25 - 30 years
Formation = resorption : 25 40/45 years
Formation < resorption : > 45 years old
It will end when we died.

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 18

 Keseimbangan tulang
Bayi remaja : pembentukan
tulang >>> daripada
penyerapan tulang tulang
tumbuh
Setelah itu: penyerapan >>>
dari pembentukan tulang
keropros tulang

Bone turnover

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 19

PERUBAHAN PADA TULANG
BONE TURN OVER :
Dipengaruhi oleh banyak faktor:
faktor internal
faktor eksternal
Terjadi pada semua tulang

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 20

PERUBAHAN PADA TULANG
Beberapa horman yg sudah diketahui berperan:
1. Growth hormone
2. Insulin like growth factor 1 and 2
3. Bone morphogenic protein
4. Tgf beta
5. Fibroblast growth factor
6. Platelet derived growth factor
7. Vascular endothelial growth factor

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 21

PERUBAHAN PADA TULANG
(remodeling)
1. Osteoprotegerin Thyroid
2. Parathiroid Prostaglandine
3. Insulin Leukotrein
4. Growth hormon sitokin
5. 1,25 dihydrovitamin D
6. Kalsitonin
7. Glucocortikoid
8. estrogen

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 22

 Faktor yg mempengaruhi
eksternal:
1. Persediaan tulang masa muda
2. Aktifitas sehari-hari
3. Obat-obatan
4. Penyakit infeksi
5. Penyakit kronis / metabolisme
6. Merokok / kopi / alkohol

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 23

osteoporosis
PATHOPHYSIOLOGY.

1 % PER TAHUN KEHILANGAN TULANG

SEMASA HIDUP:

LAKI-LAKI 20-30%
WANITA 40-50%

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 24

 Bone Strength

Structural Properties: Material Properties:

Geometry Mineral
Size Mineral to matrix ratio
Shape Crystal size
Collagen
Microarchitecture Type
Trabecular architecture Cross links
Cortical thickness/porosity Microdamage/microfracture

Bone Turnover (Remodelling)

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 25

 THE IMPORTANCE OF ARCHITECTURE INTEGRITY

10% decrease in 10% decrease in BMD due to

BMD due to loss loss in trabecular number
Perubahan masa dan arsitektur tulang fracture
in trabecular 70% reduction in bone strength
thickness
equals
Silva MJ, Gibson LJ. Bone 1997:21;1919
20% reduction in Parfitt AM. Am J Med 1991; 91 (Suppl5B):42S-
PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 26
bone strength 46S.
PENANGANAN
PREVENTIVE

CURATIVE

AFTER COMPLICATIONS OCCUR

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 27

PENCEGAHAN
PRINSIP PERSEDIAAN TULANG YANG >>>
WAKTU MUDA

Hindari faktor resiko yang bisa

dilakukan

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 28

PENCEGAHAN
1. Pola makan (diet) yang kaya kalsium dan vitamin D

Kebutuhan kalsium harian:

a. 0-10 th : 400 mg/hari
b. 1-10 th : 800-1200 mg/hari
c. 11-24 th : 1200-1500 mg/hari
d. 25-50 th : 1000 mg/hari
e. > 50 th : 1500 mg/hari
f. Wanita hamil/menyusui : 1200-1500 mg/hari

Pola makanan sehari-hari mengandung sekitar 400-500

mg/hari.
Perlu suplemen kalsium minimal 500mg/hari.

Makanan yang mengandung kalsium: susu, keju, yogurt, sarden, makanan

laut (ikan, kerang, kepiting), dan sayuran yang berwarna hijau.

Vitamin D dihasilkan kulit dengan paparan sinar matahari.

Berjemur selama 15PIT menit
IDI JABARsehari
0KT 2016sudah memadai.
BANDUNG 29
PENCEGAHAN

2. Berolah raga yang memadai dan teratur.

Yang mengandung unsur pembebanan pada anggota gerak dan

tulang belakang: jalan, jogging, aerobik, atau naik dan turun
tangga, serta tai chi.

Berenang : bermanfaat menjaga kelenturan tubuh

dan anggota gerak.

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 30

PREVENTION

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 31

preventive
Pada usia lanjut preventive juga bisa dilakukan untuk
mempertahankan masa tulang sehingga menurunkan
/ mencegah terjadinya patah tulang.

Activity daily living

Lingkungan : lantai,tangga, kamar mandi dsb

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 32

Summary:Prevention of
osteoporosis
1. Optimize nutrition during youth high peak bone mass
2. Encourage adequate intake of Ca and Vitamin D
3. Identify and treat subject with vitamin D deficiency eq children
female and elderly
4. Recommend regular weight bearing exercise
5. Avoidance tobacco and alcohol intake
6. Assess every post menopause woman for risk fracture.
7. Early treatment of second osteoporosis
8. Prevention and treament for steroid patient
9. BMD

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 33

Early diagnosis
Recommendation for BMD
1. Post menopause especially over 65 y
2. Male over 65 years with the presence of fracture
3. Early estrogen deficiency: premature menopause or prolong
secondary amenorrhea
4. Primary or secondary hypogonadism
5. Corticosteroid therapy ( >5mgr/day for more than 3 months
6. Maternal history of hip fracture
7. Low body mass index ( < 19kgs/m2) or weight < 57 kgs
8. Current smoker
9. Weakness of extremities and tendency to fall.

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 34

Early diagnosis
Recommendation for BMD
1. Anorexia nervosa
2. Malabsorption syndrome
3. Primary hyperparathyroidsm
4. Post transplantation
5. Chronic renal failure
6. Hyperthyroidsm
7. Prolonged immobilization
8. Cushings syndrome
9. Chronic anti convulsant therapy
10. Chronic heparin therapy

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 35

PENANGANAN
A. NON B. PHARMACOLOGIC:
PHARMACOLOGIC: 1. Treat secondary osteoporosis
1. CHANGE LIFE STYLE 2. Treat pain discomfort
2. PREVENT FALL 3. Increase bone mass
3. MAINTAIN OR IMPROVE
MOBILITY
4. INCREASE WEIGHT
BEARING EXCERCISES

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 36

PENGOBATAN
Paling sulit menganjurkan orang berobat tampa
gejala sakit apapun
Edukasi yang jelas sangat penting.
JANGAN MENAKUT NAKUTI PASEN
Mencegah terjadinya komplikasi/ patah tulang

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 37

Goal in Osteoporosis treatment

Not to reduce bone resorption

Not to increase bone density

But to reduce fracture risk

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 38

 Pengobatan tidak dapat
mengembalikan kepadatan
massa tulang
seperti keadaan semula, tetapi
hanya untuk memperlambat
proses
pengeroposan yang sudah
terjadi.

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 39

PENGOBATAN
Ditujukan pada penderita osteoporosis dan osteopenia:

1. Aktifitas sehari hari.

2. Pemberian:
a. Tambahan kalsium dan vitamin D.
b. Hormon estrogen (estrogen replacement therapy).
c. Obat biphosphonate (untuk menekan perombakan tulang).
Obat minum: tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan.
Obat infus: tiap tiga bulan atau tiap tahun sekali.
regimen anti osteoporosis harus mengandung biphosphonate.
(IOC,2003)

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 40

PENGOBATAN OSTEOPOROSIS
MEDICAMENTOUS THERAPHY.
1. CALCIUM:
diet :
< 11 years : 400-700 mg/ DAY
11-25 years : 1300 mg / DAY
maintenance : 500 mg / day
post menopause : 1500 mg /day

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 41

CALCIUM
KARENA SELALU DIPAKAI MAKA SEBAIKNYA
DIPILIH YANG :
1. BEBAS LEMAK / LAKTOSA
2. BEBAS PEWARNA / PENGAWET
3. BEBAS GULA

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 42

PENGOBATAN OSTEOPOROSIS
MEDIKAMENTOUS therapy

2. vitamin D.
excellent result : 17 out of 46 cases
( VIT D, Ca DAN FLUORIDE)
( Mackie 1989)

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 43

PENGOBATAN OSTEOPOROSIS
MEDIKAMENTOUS therapy.

3. CALCITONIN (CALCITRIOL).
- Analgesic effect
4. hormonal: estrogen.
5. SERM

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 44

PENGOBATAN OSTEOPOROSIS
MEDIKAMENTOSA therapy
6. BIPHOSPONATE.
Against OSTEOCLAST resorption and depress bone
replacement ALLENDRONATE, PAMIDRONATE,
RISENDRONATE, TILUDRONATE,
CLONODRONATE

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 45

Potency of bone resorption of
biphosphonate

Potency to inhibit
1X 10 X 100X 1000X 10,000x 10,000X

etidronate Clodronate Nerdronat Alendronate Ibandronate Minodronat

tiludronate e EB 1053 risendronate e
pamidronat Incadroante zolendronat
e Olpadronate e

46
PENGOBATAN OSTEOPOROSIS
Biphosphonate selalu digunakan
BEBERAPA PENELITIAN OBAT APAPUN
SEBAIKNYA DIKOMBINASI DENGAN CALCIUM
HASIL AKAN LEBIH BAIK
DIHARAPKAN KEJADIAN KOMPLIKASI PATAH
TULANG MENURUN.
Kesulitan: compliance yang rendah

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 47

AFTER COMPLICATIONS OCCUR
Setelah terjadi fraktur
MEDICAL : sama seperti pada saat osteopenia
SURGICAL: perlu pertimbangan matang mengenai
keuntungan dan kerugiannya
Persiapan sebelum selama dan setelah operasi: apa
prediksi hasilnya. Ini yg selalu ditanyakan px

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 48

Fraktur tulang pangkal paha

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 49

OSTEOPOROSIS
NECK FEMUR
SINGH : 1970 THE SEVERITY OF OSTEOPOROSIS
HIGHEST
IN FRACTURE

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 50

NECK FEMUR FRACTURE.

HEMI ARTHROPLASTY
ATAU
TOTAL ARTHROPLASTY

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 51

 NECK FEMUR FRACTURE

PEMASANGAN SPESIAL
PLATE SCREW ( ?)
BANYAK PERTIMBANGAN

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 52

VERTEBRAL FRACTURE
KONSERVATIVE
OPERATIVE :
VERTEBROPLASTY
STABILISASI

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 53

PERGELANGAN TANGAN

KONSEVATIVE
OPERATIVE

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 54

PROXIMAL HUMERUS
ARTHROPLASTY
FIKSASI DENGAN PLATE SCREW ( INDIKASI
HARUS JELAS).
KONSERVATIVE: ARM SLING
SALUTE POSISITION DSB

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 55

PIT IDI JABAR 0KT 2016 BANDUNG 56