You are on page 1of 6

FITNAH AKHIR ZAMAN

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

Ikhwani fiddin rahimakumullah,

Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Taala dan hati-hatilah terhadap fitnah, baik yang
nampak maupun yang tidak nampak. Berhati-hatilah terhadap hal-hal yang bisa memalingkan
dirimu dari agamamu baik itu harta, keluarga, ataupun anak. Allah berfirman,

Dan ketahuilah bahwa bahwasanya harta-harta kalian, dan anak-anak kalian, adalah fitnah
dan sesungguhnya di sisi Allah terdapat pahala yang agung. (QS. Al-Anfal: 28)

Berhati-hatilah terhadap fitnah perkataan dan amalan, fitnah aqidah serta pemikiran-pemikiran
sesat dan juga kenyataan yang buruk. Karena iu semuanya dapat memalingkan dirimu dari
agamamu, dan dapat mendatangkan kehancuran bagimu.

Sesungguhnya Nabi shalallahu alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada umatnya, tentang
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hingga hari kiamat. Dengan kasih-sayangnya. Nabi
shalallahu alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fintah akhir zaman, agar ummat
berhati-hati dan selalu bertakwa, serta kembali berpegang teguh dengan sesuatu yang dilakukan
oleh para pendahulu. Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fitnah
dalam agama. Beliau bersabda,

Segeralah kalian beramal shalih (sebelum datang) fitnah, seperti malam yang gelap. Seorang
pada pagi harinya dalam keadaan beriman, kemudian pada sore harinya menjadi kafir. Atau
pada sore harinya dalam keadaan beriman, pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya
dengan benda-benda dunia. (HR. Muslim)

Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga mengabarkan tentang fitnah kebodohan, kerakusan, dan
kekacauan. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Zaman semakin dekat, ilmu dicabut, muncul fitnah-fitnah, tersebar kebakhilan-kebakhilan,


banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya, Apakah al haraj itu, ya Rasulullah?
Rasulullah menjawab, Pembunuhan. (Muttafuqn alaih).

Ikhwani fiddin,

Sungguh, ilmu telah dicabut dan sangat sedikit para ulama. Ilmu yang hakiki adalah ilmu yang
bermanfaat, yang akan menjadikan pemiliknya suri tauladan di dalam kebaikan, kezuhudan,
kewaraan, dan dalam mengikuti sunah Rasulullah, para sahabatnya, dan para khulafaurrasyidin.

Sungguh, telah muncul bermacam fitnah dari berbagai sisi; muncul celaan-celaan terhadap Islam,
muncul orang-orang yang memberikan keraguan-keraguan di dalam agama Islam, dan
menjadikan manusia berpaling darinya, sehingga tercabutlah kecintaan para pemeluknya. Ini
merupakan suatu musibah yang besar.

Marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Taala dari fitnah-fitnah ini, dan mudah-
mudahan Allah Subhanahu wa Taala memberikan kita keteguhan serta kemantapan dalam
menempuh jalan lurus ini.
Suatu ketika Hudzaifah radhiallahuanhu bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam, Wahai, Rasulullah. Apakah setelah kebaikan Islam ini akan timbul kejelekan? Beliau
menjawab, Ya. Hudzaifah kembali bertanya, Apakah setelah kejelekan itu ada kebaikan?
Beliau menjawab, Ya. Akan tetapi, di dalamnya ada dahkhn. (Rasulullah ditanya), Apakah
dakhn itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Satu kaum yang mengambil sunah selain dari
sunnahku, dan mengambil petunjuk selain dari petunjukku. Kalian mengetahui hal itu dari
mereka dan kalian mengingkari mereka. Hudzaifah bertanya, Apakah setelah itu akan ada
kejelekan? Beliau menjawab, Ya. (yaitu) dai-dai yang berdiri di pinggir pintu-pintu
Jahannam, barangsiapa yang menerima ajakan mereka, akan dicampakkan ke dalamnya.
Hudzaifah bertanya, Wahai, Rasulullah. (Gambarkanlah) sifat mereka untuk kami. Rasulullah
menjawab, Mereka adalah orang seperti kita dan berbicara dengan bahasa kita. (Al Hadis).

Sungguh, telah tertanam pada diri para hamba sifat bakhil dan tamak, sehingga banyak di antara
mereka yang menolak untuk membayar zakat dan nafkah yang wajib. Banyak orang yang tamak
dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya ia tidak berhak,
sehingga banyak kekacauan dan pembunuhan.

Ikhwani fiddin rahimakumullah,

Di antara fitanh yang besar, yaitu diangkatnya amanah dari pundak-pundak manusia, sehingga
hampir tidak kita dapatkan orang yang betul-betul menunaikan amanahnya. Rasulullah bersabda,
yang artinya, Seorang laki-laki tidur sejenak, sehingga diangkat amanah dari hatinya. Beliau
berkata, Dan manusia terus melakukan jual beli, dan hampir tidak ada di antara mereka yang
menunaikan amanah, maka dikatakan, Sesungguhnya di tempat Bani Fulan terdapat orang yang
maanah, dan dikatakan tentang orang ini, alangkah berakalnya ia, alangkah beruntungnya ia,
alangkah kuatnya ia; padahal di dalam hatinya tidak ada keimanan, (meskipun) seberat biji
dzarrah. (Muttafaqun alaih)

Benarlah apa yang dikabarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, bahwa telah diambil sifat
amanah dari hati manusia, sehingga kita lihat hampir tidak ada orang yang betul-betul amanah.

Telah datang seorang Badui kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan berkata,
Kapankah hari kiamat akan terjadi? Beliau menjawab dengan sabdanya,






Apabila telah disia-siakannya amanah, maka tunggulah hari kiamat! Orang tersebut kembali
bertanya, Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah? beliau menjawab, Apabila suatu
perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tungguhlah hari kiamat. (HR.
Bukhari)

Ikhwani fiddin,

Demikian pula dengan kepemimpinan, ia merupakan satu amanah yang besar. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap
apa yang pimpin.

Pemimpin yang adil dan shalih merupakan dambaan seluruh rakyat, tentunya ia seorang sosok
yang betul-betul paham terhadap hak dan kewajibannya, serta paham terhadap apa yang harus
dilakukannya dalam membimbing masyarakat, yakni agar menjadi masyarakat yang
mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Taala. Akan tetapi tatkala kepemimpinan
dibebankan kepada orang yang sama sekali bukan ahlinya, maka yang akan timbul hanyalah
kekacauan, tidak stabilnya kehidupan bermasyarakat, serta jauhnya dari rahmat dan keridhaan
Allah Subhanahu wa Taala.

Kemudian, di antara fitnah yang besar, yaitu fitnah harta. Sangat sedikit manusia yang selamat
dari fitnah ini. Hanya sedikit saja yang mendapatkannya dengan cara yang halal, dan kemudian
membelanjakannya di jalan yang benar. Sebagian mendapatkannya dengan berbagai cara,
walaupun menggunakan jalan yang diharamkan Allah Subhanahu wa Taala. Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam bersabda,




Sungguh akan datang suatu zaman, yaitu seseorang tidak lagi memikirkan dari mana ia
mendapatkan hartanya, apakah dari jalan yang halal ataukah yang haram. (HR. Bukhari)

Sungguh benar sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam manusia tidak lagi memerdulikan
tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya. Seolah-olah mereka hidup hanyalah untuk
mengumpulkan harta dan kenikmatan-kenikmatan dunia, meskipun harus dengan cara berbuat
curang, atau berdusta, atau dengan korupsi, dan yang lainnya. Manusia tidak lagi ingat,
bahwasanya Allah Subhanahu wa Taala akan menghisab dan meminta pertanggungjawabannya.

Maka, berhati-hatilah, wahai kaum muslimin. Berhati-hatilah dari fitnah-fitnah ini dan jauhilah.
Sesungguhnya, apabila fitnah telah muncul dan bertebaran, ia akan membinasakan semuanya,
Allah Subhanahu wa Taala berfirman,

Dan takutlah kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang yang zhalim di antara kalian
semata dan ketahuilah, bahwa Allah memiliki adzab yang sangat pedih. (QS. Al-Anfal: 25)

Zainab Ummul Mukminin berkata, Suatu ketika, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam
terbangun dari tidurnya dengan wajah kemerah-merahan. Beliau berkata,

Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Celaka bagi orang-orang Arab.
Keburukan telah mendekat. Sungguh telah dibuka pada hari ini benteng Yajuj dan Majuj
seukuran sekian. Beliau melingkarkan jempol dan jari telunjuknya, maka aku (Zainab)
bertanya kepada beliau, Apakah kita akan binasa dan di sekeliling kita masih ada orang yang
shalih? Beliau menjawab, Ya, apabila telah tersebar kekejian. (HR. Bukhari)

,

KHUTBAH JUMAT KEDUA

Ikhwanifiddin arsyadakumullah wa iyyakum,

Fitnah akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Dan dengan kasih-sayangnya Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam telah memberikan solusi kepada umatnya, agar terhindar dari fitnah
tersebut. Yaitu dengan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Taala. Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam telah memerintahkan, agar kita selalu meminta perlindungan
kepada Allah Subhanahu wa Taala dari empat macam fitnah, yaitu: dari fitnah api neraka
jahannam, fitnah adzab kubur, dari fitnah kehidupan serta fitnah kematian.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Taala melindungi kita dari segala macam fitnah, baik
yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga Allah Subhanahu wa Taala
menunjukkan pintu-pintu kebaikan, sehingga kita bisa mengikutinya, dan Dia menunjukkan
kepada kita pintu kejelekan, sehingga kita bisa menjauhinya.







.
. .

.



.




.

You might also like