Professional Documents
Culture Documents
PEDOMIIN PENI/ELENr.r.nRIIIIN
f lfTEM fUllUEILIINf
EPIDEMIOL061 llEfEHIITIIN
Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular
dan Penyehatan Lingkungan
Tahun 2004
KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1116/MENKES/SKNlll/2003
TENT ANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Scjnlan dcni;an pcmhuhan pada era otonomi daerah p,_.nyckn:;garaan pcmcrinlahan. maka hcllcrara
dacrah n,cngalu mi pcngcmbangnn wilayuh kabupatcn maupM propinsi. scrta hanyak tcrjadi mutasi petugas
survcilans bbupalcn/kma.schini:i;a pctugas-pcrugax baru kabupatcnrkota Jan rrnpin.,i 1,crh1 mcnllapatlan
informasi tcntang pclaksanaan .wr\'cilans cpidcmiologi.
Den1ikian pula dcngan pcruhahn Struktur Organis.asi UP'f lkpkc, yang pembleuunnya Jih~"~h
Dircktorm Jcntlcral PPM&PL ~cpcni BTKL PPM dan KKP scna RS. Pu.-.al lnfchi Sulianti Samso. pcrlu
mcmpcrok:h landasan kcrja khosusnya dibilla11g Survcilans Epidcmiologi dalam hcnluk rcfcrcn.\ipcrundang
undangan.
Terimakasih dis.ampaikan kepada Au5-Aid scrta WHO yang tclah rncmhcrikan dukungan dana
pcngganlla:mprodukhukumyangbcrkai1anllcngansurvcilansi11i.
Akhirnya saya hcrharnp produk hukum survcilans ini dapa1 Jigunakan secara optimal ol(.'h .~cmua
pihuk1crkaitschinggarncmpcrkual kcmhali pcransurvcila nsdimasayangakanllatas
o;~::7
Jakana. 13 Dcscmhcr 2004
PPM & PL.
NOMOR 1116/MENKES/SKNlll/2003
TENT ANG
PEOOMAN PENYELENGGARAAN
SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
OitetapkandiJakarta
Pada tangga11 Agustus 2003
il~j
~
MEHTERIKESEHAT.t.N
REPUBLIK ... DONESIA
Lampiran
Keputusan Menterl Kesehatan
Nomor 1116/Menkes/SKNlll/2003
Tanggal 1 Agustus 2003
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
SISTEM SURVEILANS EPIOEMIOLOGI KESEHATAN
I. PENOAHULUAN
A. Latar Belakamg
Pusat dan Oaerah Penerapan undang-undang tersebut memberikan otonomi luas pada
KabupatenlKota dan otonomi terbatas pada Propinsi, sehingga pemerintah daerah akan
semakin leluasa menentukan prioritas pembangunan daerahnya, oleh karena itu daerah
harus memiliki kemampuan memilih priorilas penanggulangan masalah kesehatan yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan daerah. serta mencari sumber-sumber dana
yang dapat digunakan mendukung penyelesaian masalah.
Sebelum berlakunya undang-undang tersebut di alas telah diselenggarakan kegiatan
surveilans datam rangka mendukung peny&diaan informasi epidemiologi untuk
pengambi!an keputusan yang meliputi Sistem Surveitans Terpadu (SST), Surveitans
Sentinel Puskesmas, Surveilans Acute Flaccid Paralysis, Surveilans Tetanus Neonatorum,
Surveilans Campak, Surveilans lnfeksi Nosokomial, Surveilans HIV/AID. Surveilans
Dampak Krisis, Surveilans Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit dan Bencana, Surveilans
Penyakit Tidak Menular serta Survei1ans Kesehatan Lingkungan untuk mendukung
penyelenggaraan program pencegahan dan pemberantasan penyakit, Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKC)..KLB) dan penetitian
Pada Peraturan Pemerintah RL No.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, BAB II Pasal 2 ayat 3.10.j menyatakan
bahwa salah satu kewenangan Pemerintah di Bidang Kesehatan adalah survei/ans
epidemiologi sete pengaturan pemberantasan dan penanggulangan wabah penyakit
menular dan kejadian luar biasa, sementara pada BAB II Pasal 3 ayat s.g.d menya1akan
bahwa salah salu kewenangan Propinsi di Bidang Kesehalan adalah survei/ans
epidemiologi sete penanggu/angan wabah penyakit dan kejadian luar biasa. Oleh karena
ilu. untuk mewujudkan visi Indonesia sehat dan tercapainya tujuan nasional pembangunan
kesehatan serta teiwujudnya tujuan pembangunan kesehatan daerah yang spesifik dan
lokal yang memer1ukan penerapan konsep pengambilan keputusan berdasarkan fakta,
maka diselenggarakan sistem surveilans epidemiologi kesehatan yang handal, sehingga
para manajer kesehatan dapat mengambil keputusan p(ogr,1;m yang berhasil guna (efektif
serta berdaya guna (efisien) sesuai dengan masalah yang dihadapi.
B. Pengertian
Selama ini pengertian konsep surveilans epidemiologi sering dipahami hanya sebagai
kegiatan pengumpulan data dan penanggutangan KLB, pengertian seperti itu
menyembunyikan makna analisis dan penyebaran informasi epidemiologi sebagai bagian
yang sangat pent1ng dari proses kegiatan surveilans epideme1ologi. Menurut WHO
survei1ans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara
srstematnc dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan .
untuk dapat mengambil tindakan. Oleh karena itu per1u dikembangkan suatu definisi
surveilans ep1demiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi serta
pemanfaatan informasl epidemiologl, tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan
dan pengolahan data.
Dalam Sistem ini yang dimaksud dengan surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis
secara sistematis dan terus menerus teihadap penyakit atau masaiahmasalah kesehatan
dan kond1si yang mempengaruh1 terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
MENTERIMESEHATAM
REPUBUKrtlOOMESIA
Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh ~rbagai sebab. oleh karena itu secara
operasional masalah-masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan o!eh sektor kesehatan
sendiri. diper1ukan tatalaksana terintegrasi dan komprehensif dengan kerjasama yang
harmonis antar sektor dan antar program, sehingga per1u dikembangkan subsistem
survailans epidemiologi kesehatan yang terd\ri dari Surveilans Ep1dem1ologi Penyakit
Menular. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Survei!ans Epidemiologi
Kesehatan lingkungan Dan Perilaku. Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan. dan
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Maira.
Merupakan anatisis terus menerus dan sistematis terhadap masala!i kesehatan dan
faktor risiko untuk mendukung program-program kesehatan tertentu
A. VISI
Manajemen kesehatan berbasis fakta yang cepat, tepat. dan akurat.
B. MISI
1. Memperkuat sistem surveilans disetiap unit pelaksana program kesehatan
2. Menmgkatkan kemampuan analisis dan rekomendasi epidemiologi yang berkualitas
danbermanfaat.
3. Menggalang dan meningkatkan kerjasama dan kemitraan unit surveilans dalam
pertukaran serta penyebaran informasi.
4. Memperkuat sumber daya manusia di bidang epidemiologi untuk manajer dan
fungsiona\
C. TUJUAN
Tersedianya data dan mrormsst epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk
pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan. pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan
tepat secera nasional. propinsi dan kabupatenfkota menuju Indonesia sehat 2010
D. STRATEGI
1. Advokasi dan dukungan perundang-undangan.
2 Pengernbangan sistem surveilans sesuai dengan kemampuan dan kebuluhan program
secara nasional, propmsi dan Kabupaten/Kota, termasuk penyelenggaraan sistem
kewaspaoaan dini kejadian luar biasa penyakit dan bencana
3. Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi
4. Peningkalan profesionalisme tenaga epidemiologi
5 Pengel'l)bangan tim epidemiologi yang handal.
6 Penguatan jejaring survailans epidemiologi.
7 Peningkatan surveilans epidemiologi setiap tenaga keseha!an
8. Penmgkatan pemanfaatan teknologi komunikasi lntormasr eiekfrornerna yang
tenntegrasi dan interakt1f.
A. Pengorganisasian
B. Mekanisme Kerja
C. Jenis Penyelenggaraan
a. Pola Kedaruratan, adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang
beriaku untuk penanggutangan KLB dan atau wabah dan atau bencana
D. Sasaran Penyelenggaraan
komitmen nntas sektor serta sasaran spesifik lokal atau daerah. Secara rinci sasaran
penyelenggaran sistem surveilans epidemiologi kesehatan adalah sebagai berikut :
g. Surveilans rumah sakil dan sarana pelayanan kesehatan lainnya, termasuk infeksi
nosokomial.
E. Komponen Sistem
1 Tujuan yangJelasdandapa1d1u1<.ur
2 Unit surveilaos eodemio!ogi yang terdm dan kelompok keqa surveuans epidemio1091
dengandukungan tenaga crcreecner
MEN TERI KESEHATAH
REPU8UM:lHDOHE.$1A
12
MENTEFUKIESEHATAN
REPIJBLIK INDONUIA
PerguruanTinggi
BPS
Jejaring
BMG LSM
Survailans
ProfesiBadan
Epidemlologi
lnternasional
unit-unit
Regionaldan
utama
BilateralBadan
Depkes
POMdan
sebagainya.
Jejaring
SurvaWans
Epidemiologi
unit-unitketja
DinkesPropinsi
Jejaring
Survairans
Epidemiologi
unit-unitkerja
Dinkes KablKota
Hubungan struktural/komando
1. Sumber Data
Sumber data survei1ans epidemiologi meliputi
a. Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat.
b. Data kematian yang dapat dipero1eh dari unit pelayanan kesehatan sena laporan
kantor pemerintah dan masyarakat.
c. Data demografi yang dapat diperoleh darl unit staUstik kependudukan dan
masyarakat.
d. Data geograft yang dapat diperoleh dari unit unit meleorologi dan geoftsika.
e. Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pe1ayanan kesehatan dan
masyarakat.
f. Data kondisi lingkungan.
g. laporan wabah
h. laporan penyelidikan wabahlKLB
laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
j. Studi epidemiology dan hasil penelitian lainnya
k. Data hewan dan vektor sumber penular penyakit yang dapat diperoleh dari unit
pelayanan kesehatan dan masyarakat.
Laporan kondisi pangan.
m. Data dan mformasi penting lainnya
2. Pea,poran
Unit sumber data menyed\akan data yang diperlukan dalam penyelenggaraan
survei1ans epidemiologi termasuk rumah sakil, puskesmas, laboratorium, unit
penelitian. unit program sektor dan unit statistik lainnya.
14
IIIIEHTEAIKESEHA.TA.H
REPUBUK IHDOHESIA.
15
MENTERJl<ESEHATAN
REPU9Ul<tNOONESIA
11. PuskHmas.
a. Pelaksana surveRans epidemiologi nasional di wi!ayah puskesmas.
b. Me1aksanakan pencatatan dan pelaporan penyakit dan masalah kesehatan
16
MENTERIKESEHATAN
REPU8LIKINOOHFSIA
13. Mitra
a. Sebagai sumber data dan informasi serta referensi yang berkaitan dengan faktor
risiko penyakit dan masalah kesehatan lainnya
b. Kerjasama dalam k.ajian epidemiologi penyakil dan masalah kesehatan
c. Kerjasama datam pembangunan teknologi dan metOde surveilans epidemiologi.
d. Kemilraan dalam mengupayakan dana dail sarana penyetenggaraan survei!ans
epidemiologi.
H. SUMBER DAYA
Sumber daya penyelenggaraan sistem survei1ans ep1demiologi kesehatan meliputi
Admlnistrasi S-rna
Pusat a. Jaringan eleklromedia.
17
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INOONESIA
c. Komputerdan perlengkapannya.
d. Referensi surveilans epidemiologi, penelitian dan kajian
kesehalan.
e. Pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program
aplikasi komputer.
Peralatankegiatansurveilans
a. Sarana transaortasi.
Propinsi a. Jaringanelektromedia.
b. Kompvterdan perlengkapannya.
c. Komunikasi (telepon, faksimili, SSB dantelekomunikasi lainya).
d. Referensi surveilans epidemiologi, penelitian dan kajian
kesehalan.
e. Pedomen pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program
aplikasikomputer.
f. Peralatanpelaksanaan surveilans.
g. Saranatransportasi.
a. Jaringanelektromedia.
Kabupaten/Kota b. Komunikasi (telepon,faksimi1i. SSS dan
c. Komputer dan per1engkapaMya.
d. Referensi surveilans epidemiologi, penelitian dan kajian
kesehatan.
e. Pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan program
aplikasi komputer.
f. Formulir perekamandata surveilans epidemiologisesuaidengan
pedoman.
g. Peralatan pelaksanaansurveitans.
h. Sarana transportasi.
18
MENTERIKESEHATAN
Rl!l'U8UKIN00NE$1A
3. Pemblayaan
19
MENTERIIIESEHATAN
REPUBUl<INOONESIA
3. PuskHmH
a. 1 paket komputer.
b. 1 paket alat komunikasi {telepon, faksimib,
dan Rumah $$8)
Sa kit c. 1 paket kepustakaan
d. 1 paket pedoman pelaksanaan scrveitans
epidemiologi dan program aplikasi komputer.
e. 1 paketformulir.
f. 1 paket pera1atan pelaksanaan surveilans
epidemiologi.
D. 1 rodadua.
20
MENTERIMESEHATA.N
REPUBLIKINOONEStA
21