Professional Documents
Culture Documents
Jurper1 5 Luth PDF
Jurper1 5 Luth PDF
ABSTRACT
This Research design is correlation with sectional cross. Its population is Adolescent of
class of XI in SMAN 1 Bangsal Mojokerto, big of sampel 173 taken responder by using sampling
random simple. Independent variable is the understanding of religion level and variable its him
is behavior of free seks. Instrument at this research use kuesioner and analysed with correlation
test of spearman's rho with level mistake of value p < 0,05.
Result of research show most understanding of religion level is good category (38,7%),
and most behavior of free seks at adolescent is negative category (63%). After by statistical
test of rho spearman's assess corelation -0,733 with the meaning H1 accepted, that there is
relation between understanding of religion level with behavior of free seks at is adolescent.
Conclusion of which can taken away from by this research is there is relation of
understanding of religion level with behavior of free seks at is adolescent. See result of this
research hence understanding of religion level of vital importance to lessen behavior of free
seks. Is expected adolescent more is improving is understanding of its religion to avoid behavior
of free seks.
Remaja indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilai-
nilai dan gaya hidup mereka. Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya
remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adakah hubungan pemahaman tingkat agama (religiusitas) dengan perilaku seks bebas pada
remaja di SMAN 1 Bangsal Mojokerto.
Desain penelitian ini adalah korelasi dengan cross sectional. Populasinya adalah Remaja
kelas XI di SMAN 1 Bangsal Mojokerto, besar sampel 173 responden yang diambil dengan
menggunakan simple random sampling. Variabel independen adalah pemahaman tingkat
agama dan variabel dependennya adalah perilaku seks bebas. Instrumen pada penelitian ini
menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji korelasi spearmans rho dengan tingkat
kesalahan p value < 0,05
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pemahaman tingkat agama adalah kategori
baik (38,7%), dan sebagian besar perilaku seks bebas pada remaja adalah kategori negatif
(63%). Setelah dilakukan uji statistik spearmans rho nilai korelasi -0.733 yang artinya H1
diterima, bahwa ada hubungan antara pemahaman tingkat agama dengan perilaku seks bebas
pada remaja.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada hubungan pemahaman
tingkat agama dengan perilaku seks bebas pada remaja. Melihat hasil penelitian ini maka
pemahaman tingkat agama sangat penting untuk mengurangi perilaku seks bebas tersebut.
Diharapkan remaja lebih meningkatkan pemahaman agamanya untuk menghindari perilaku
seks bebas.
Remaja indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilai-
nilai dan gaya hidup mereka (Suryoputro, 2006). Masalah agama belum menjadi upaya
sungguh-sungguh dari orang tua dan guru terhadap diri remaja. Padahal saat ini banyak orang-
orang yang berusaha agar agama remaja makin tipis. Sebagian dari mereka sudah termakan
kampanye barat dengan meniru gaya hidup mereka yang bebas terutama hubungan
perempuan dengan laki-laki, seperti pergaulan bebas atau seks bebas (Willis, 2010). Ternyata
di salah satu SMA di Mojokerto, masih ditemukan kejadian kehamilan di luar nikah.
Hasil penelitian di sejumlah kota besar di Indonesia menunjukkan sekitar 20%-30%
remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks (Priono, 2008). Di Jakarta, menurut Riset
Strategi Nasional Kesehatan Remaja yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2005
menyebutkan 5,3 % pelajar SMA di Jakarta pernah berhubungan seks. Survei yang dilakukan
BKKBN tahun 2008 menyebut 63% remaja di beberapa kota besar di Indonesia telah
melakukan seks pra nikah (Utami, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan perilaku seksual
remaja yang sedang pacaran, dimana semakin tinggi religiusitas maka perilaku seksual
semakin rendah, dan sebaliknya (Idayanti, 2002). Dari hasil wawancara terhadap 39 siswa di
SMAN 1 Bangsal Mojokerto, didapatkan sebanyak 24 siswa belum pernah mendapatkan
informasi tentang seks bebas dan sudah pernah berpacaran dan juga mereka beranggapan
bahwa berkencan, berpegangan tangan, berpelukan serta berciuman adalah hal yang wajar
dalam berpacaran. Sedangkan sebanyak 15 siswa sudah pernah mendapatkan informasi
tentang seks bebas dan belum pernah berpacaran. Menurut guru BK (Bimbingan dan
Konseling) mengatakan bahwa, data kehamilan di luar nikah yang terjadi pada siswi SMAN 1
Bangsal Mojokerto tercatat sebanyak 4 orang pada tahun 2006, 5 orang pada tahun 2007 dan
terakhir sampai nopember 2008 sebanyak 3 orang.
Berbagai permasalahan di kalangan remaja sebagaimana disebutkan diatas pada
dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor : media massa, pengaruh orang lain yang dianggap
penting, pengaruh faktor emosional dan pengaruh kebudayaan. Akibatnya remaja di masa
puber, belum selektif terhadap pengaruh informasi yang salah, menyesatkan, dan tidak
bertanggung jawab, mengingat masih labilnya kepribadian dan minimnya pengetahuan remaja
tentang seks bebas. Hal ini membuat remaja terdorong untuk melakukan hubungan seksual di
luar nikah tanpa mempedulikan dampak yang akan di timbulkan (Rahmawati, 2003). Sehingga
dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah.
Pemahaman agama yang baik akan menumbuhkan perilaku yang baik. Remaja
memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang baik, sehingga remaja mampu
menyelesaikan masalah mereka dengan efektif. Sekolah dan orang tua harus bekerja sama
bagaimana memberikan pemahaman agama secara baik, mantap, dan sesuai dengan kondisi
remaja saat ini. Berdasarkan masalah diatas, penting bagi tenaga kesehatan untuk
meningkatkan penyuluhan tentang seks bebas. Peran orang tua dan guru juga penting dalam
memberikan pengawasan serta mengarahkan remaja agar senantiasa meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan, sehingga remaja menyadari dampak dari seks bebas dan tidak mencoba.
Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah (1) Mengidentifikasi pemahaman tingkat
agama (religiusitas) pada remaja di SMAN 1 Bangsal Mojokerto, (2) Mengidentifikasi perilaku
seks bebas pada remaja di SMAN 1 Bangsal Mojokerto dan (3) Menganalisis hubungan
pemahaman tingkat agama (religiusitas) dengan perilaku seks bebas pada remaja di SMAN 1
Bangsal Mojokerto.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik Korelasi yang bertujuan untuk
menegakkan hipotesis mengenai kemungkinan hubungan antar variabel. Jenis penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional. Pada penelitian ini populasinya ialah Remaja
kelas XI di SMAN 1 Bangsal Mojokerto sebanyak 306 responden. Sampel yang akan diambil
pada penelitian ini adalah remaja sebanyak 173 responden yang diambil dengan menggunakan
teknik simple random sampling. Instrument pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner
tertutup. Untuk mengetahui hubungan pemahaman tingkat agama (religiusitas) dengan perilaku
seks bebas dilakukan menggunakan uji Korelasi Spearmans Rho dengan alpha 0,05 dan
tingkat kepercayaan 95%. Signifikan atau bermakna, apabila p value < 0,05. Seluruh
pengelolaan data diolah dengan sistem komputerisasi menggunakan program SPSS 16.0 for
windows.
Dari tabel diatas diketahui bahwa hampir setengah responden (38,7%) mempunyai
pemahaman agama kategori baik.
Dari tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden (63%) mempunyai
perilaku seks bebas kategori negatif.
Nonparametric Correlations
Correlations
Pemahaman Perilaku seks
tingkat agama bebas remaja
**
Spearman's rho Pemahaman tingkat Correlation Coefficient 1.000 -.733
agama Sig. (2-tailed) . .000
N 173 173
**
Perilaku seks bebas Correlation Coefficient -.733 1.000
remaja Sig. (2-tailed) .000 .
N 173 173
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pembahasan
Diknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta : Balai Pustaka
Haditono. et al. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Monks J.F. et al. 2002. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Edisi
keempatbelas. Yogyakarta : Gadjah Mada University Perss
Muda.A.K.A. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran. Edisi revisi. Surabaya : Gramedia Press
Nugraha D.B. 2004. Problema Seks dan Cinta Remaja. Jakarta : Sinar Grafika Offset
Nursalam. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto
Setiadi. 2007. Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Suryoputro Antono.et al. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di
Jawa Tengah. http://journal.ui.ac.id/aploud/artikel/pdf.