You are on page 1of 53

METABOLISME LIPID

FBS 1 Case 4 : Titan

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA


Pondok Labu, Jakarta Selatan

1
FBS 1 CASE 4 : LIPID
Kelompok Tutorial A4

Anggota :

Riana Andardewi 081.0211.032


Harimunsyi A.P. 081.0211.034
Imaniar Swariandina 081.0211.035
Nico Adrian 081.0211.036
Lira Fitriant 081.0211.037
Gilar Kusuma 081.0211.038
Widya Dwi A. 081.0211.039
Yosie Putri Lestari 081.0211.040
Fadilah Fitriana 081.0211.041
Dodi Prastka 081.0211.046
Angga A. 207.311.029

FBS 1 CASE 4 : LIPID

2
PAGE 1

Titan, 20 years old was a handsome young man with an athletcal posture. That
was untl he suddenly found that his body weight extremely big in his
bedrooms mirror and he feels easily exhausted lately. His mother bring him to
a doctor near near the house for a consultaton. The anamnesis start with his
daily intake. It seems that Titans family donot get used to breakfast in the
morning. So, Titans buy food after arriving in his campus. And his favorites are
2 big packs of gorengan with 2 bottles of ice tea, since it more cheap, fulfill &
crispy. In the midday, he prefer to buy mie ayam bakso, considering his money
are preferred to buy books. At night, a dinner at 07.30 pm with his own mother
delecious food make him eat as much as he want. At 10.00, during his study at
night, martabak seller with come and send him cheese & eggs martabak to
accompany his study. And at the midnight, to make his eyes keep awake, he
make his own fried rice. According to Titan, his habit begin when he feels that
as medecal student, he must read & do a lot of home work. It means that he
has through 2 years of excenssive eatng, since now he is in second years of his
medical study.

PAGE 2

The physical examinatons, his weight is 150 kg and his height is 178 cm. His
vital sign and general examinatons are in normal conditon. The doctor axplai
to Titan that to loose his weight it will require dietary and lifestyle changes,
such as, arrange his menu in a day, reduce oily food & increase physical actvity.
Titan agree to changes his eatng habbit and eat the menu as his doctors order.
Titan hope that in his graduaton he will look propotonal & hansome as he
was.

3
4
FBS 1 CASE 4 : LIPID
PEMBAHASAN

DEFINISI
a/ salah 1 kelompok senyawa organik yg trdpt dlm tumbuhan, hewan, dan manusia,
yg sangat berguna bagi kehidupan manusia. (dasar-dasar biokimia, Anna .P)

a/ kelompok heterogen lemak dan zat mirip lemak yg ditandai dg sifat tdak larut dlm
air dan bisa diekstrak dg larutan nonpolar, spert alkohol, eter, klorofom, benzen, dll.
(Dorlan)

a/ kelompok heterogen senyawa yg lbih berhubungan karena sifat2 fisiknya daripada


sifat2 kimianya. (Harper)

KLASIFIKASI
Menurut komposisi kimia

1. Lipid sederhana

- lemak netral

cnth monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester as. Lemak dg gliserol)

-ester lemak dg alkohol berberat molekul tnggi

malam, ester sterol, ester nonsterol,ester vitamin A & D

2. Lipid majemuk

fosfolipid & Lipoprotein

3. Lipid turunan

- as. Lemak

5
- sterol :

kolesterol & ergosterol, hormon steroida, vitamin D, garam empedu

Menurut fungsi biologiknya

1. Lemak simpanan

terdiri atas trigliserida yg disimpan di dlm depot2 dlm jaringan tumbuhan dan hewan.

2. Lemak struktural

terdiri atas fosfolipid dan kolesterol

As. Lemak menurut jmlh karbon

1. As. Lemak rantai pendek(6 atom karbon/kurang)

2. As. Lemak rantai sedang (8-12 karbon)

3. As. Lemak rantai panjang (14-18 karbon)

4. As. Lemak rantai sangat panjang (20 atom karbon/lebih)

As. Lemak menurut tingkat kejenuhannya

1. As lemak jenuh

a/ as lemak yg terdiri atas rantai karbon yg mengikat semua hidrogen yg dpt


diikatnya. Contoh butrat, kaprat, kaprilat, palmiat

2. As lemak tdk jenuh tunggal

a/ as. Lemak yg mengandung 1 ikatan rangkap. Contoh oleat

3. As. Lemak tdk jenuh ganda

as. Lemak yg mengandung 2/lebih ikatan rangkap. Contoh omega 6 dan omega 3

KLASIFIKASI BERDASARKAN BIOKIMIA


Berdasarkan sifat kimia

6
Lipid sederhana: asam lemak

Lipid gabungan: fospolipid, sereblosida

Derivat lipid: asam lemak, gliserol dan sterol

Nomenklatur umum Istilah kimia sumber

Jenuh dan rantai nebula pendek

butrat Butanoat Mentega

Rantai sedang

Kaprilat Oktanoat Minyak kelapa

Kaprat Dekanoat Minyak kelapa sawit

kacang panjang

palmiat Heksadekanoat Lemak hewan, minyak


tumbuhan

Tdk jenuh tunggal

Oleat Asam 9-oktadesenoat Sebagian besar lemak


dan minyak,terurtama
minyak zaitun

Tdk jenuh ganda Omega 6

Linoleat As. 9,12-oktadekaienoat Minyak jagung, kapas,


kacang kedelai, wijen,
bunga matahari

Arakidonat As. 5,8,11,14- Minyak kacang tanah


eikosatetraenoat

Omega 3

7
Linolenat As. 9,12,15- Minyak kacang kedelai,
oktadekatrienoat kecambah, gandum

Eikosapentaenoat As. 5,8,11,14,17- Minyak ikan tertentu


eikosapentaenoat

STRUKTUR LEMAK
Yang dimaksud dengan lemak disini adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol.

gliserol : suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas 3 atom


karbon. Jadi, tap atom karbon mempunyai gugus OH.

Satu molekul gliserol dapat mengikat 1, 2, atau 3 molekul asam lemak dalam bentuk
ester yang disebut monogliserida, digliserida, atau trigliserida.

HO CH2 R1 COO CH2 HO CH2

HO CH HO CH R2 COO CH

HO CH2 HO CH2 R3 COO CH2

Gliserol Monogliserida Digliserida

R1 COO CH2

R2 COO CH

R3 COO CH2

Trigliserida

8
Satu molekul gliserol mengikat 3 molekul asam lemak. Oleh karena itu lemak adalah
trigliserida. R1-COOH, R2-COOH, dan R3-COOH ialah molekul asam lemak yang terikat pada
gliserol. Ketga molekul asam lemak itu boleh sama, boleh berbeda.

Asam lemak yang terdapat dalam alam ialah asam palmitat, stearat, oleat, dan
linoleat.

Poedjiadi, Anna.1994.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.hal:59

STRUKTUR LIPID
PEMBAGIAN LIPID MENURUT BLOOR

LIPID SEDERHANA

COMPOUND LIPID

DERIVAT LIPID

LIDIP SEDERHANA

Trigliserid. Jika di hidrolisis akan menghasilkan 3 asam lemak dan 1 gliserol

Malam, merupakan ester2 asam lemak tnggi + alkohol

KOMPONEN LIPID

Fosfolipid. Asam lemak + asam fosfat atau gliserol

Glikolipid / spingolipid. Asam2 lemak + sfingosin+karbohidrat

Lipoprotein

Lipoprotein Density Diameter Protein % Phospholipid Triacylglycerol


class (g/mL) (nm) of dry wt % % of dry wt

HDL 1.063-1.21 5 15 33 29 8

LDL 1.019 18 28 25 21 4
1.063

9
IDL 1.006-1.019 25 50 18 22 31

VLDL 0.95 1.006 30 80 10 18 50

chylomicrons < 0.95 100 500 1-2 7 84

Composition and properties of human lipoproteins

most proteins have densities of about 1.3 1.4 g/mL and lipid aggregates usually

have densities of about 0.8 g/mL

DERIVAT LIPID

Steroid

Aldehida

Keton bodies

sterol

ASAM ASAM LEMAK


Adalah asam karboksilat yng diperoleh dari hidrolisis ester terutama gliserol dan
kolesterol

Ada 2 macam asam lemak jenuh dan asam lemak tdak jenuh

Asam lemak jenuh mempunyai ikatan carbon tunggal. C : Asam asetat ( CH3COOH),
Asam propionat (CH3OH2COOH)

Asam lemak tak jenuh, mempunyai ikatan carbon rangkap. C : asam oleat, asam
palmit oleat

10
PROSES PENCERNAAN, PENYERAPAN, DAN
EKSKRESI LIPID

Triasilgliserol/ trigliserida yang


sebagian besar lemak makanan, harus dipecah menjadi gliserida dan asam lemak sebelum
dapat diabsorpsi. Sebagian besar orang dewasa dapat mencerna dan mengabsorpsi lemak
secara efisien hingga 95% dari yang dikonsumsi.

Agar lemak dapat bercampur baik


dengan air, dan enzim dapat bekerja untuk mencernakan lemak, terlebih dahulu lemak harus
mengalami proses emulsifikasi.

EMULSIFIKASI
Emulsifikasi terjadi di dalam usus
halus dengan bantuan cairan empedu. Cairan empedu terdapat sebagai asam empedu dan
garam empedu. Asam empedu dibuat oleh hat dari kolesterol untuk kemudian disimpan di
dalam kantung empedu.

Pada salah satu ujung molekul asam


empedu terdapat rantai samping yang terdiri atas asam amino yang menarik air, sedangkan
pada ujung lainnya terdapat sterol yang menarik lemak. Demikianlah asam empedu dapat
menarik molekul lemak yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil ini ke dalam cairan
tubuh. Enzim lipase yang berasal dari dinding usus halus dan pankreas kemudian
mencernakan lemak dalam bentuk emulsi ini

PENCERNAAN LIPID
Sebagian besar pencernaan
trigliserida terjadi di dalam usus halus. Enzim utama yang berperan adalah lipase. Lipase
sebagian besar dibentuk oleh pankreas dan selebihnya oleh dinding usus halus.

Fosfolipida dicernakan oleh enzim


fosfolipase yang dikeluarkan oleh pankreas dengan cara yang sama. Hasil pencernaan adalah
dua asam lemak dan lisofosfogliserida.

11
Ester kolesterol dihidrolisis oleh
enzim kolesterol esterase yang dikeluarkan oleh pankreas.

RINGKASAN PROSES PENCENAAN LIPID

SALURAN PENCERNAAN PROSES PENCERNAAN


MULUT Mengunyah, mencampur dengan air ludah
dan ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan
enzim lipase lingual.
ESOFAGUS Tidak ada pencernaan.
LAMBUNG Lipase lingual dalam jumlah terbatas
memulai hidrolisis trigliserida menjadi
digliserida dan asam lemak. Lemak susu
lebih banyak dihidrolisis lemak dalm jumlah
terbatas.
USUS HALUS Bahan empedu mengemulsi lemak. Lipase
berasal dari pankreas dan dinding usus halus
menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi
menjadi digliserida, monogliserida, gliserol,
dan asam lemak. Fosfolipase berasal dari
pankreas menghidrolisis fosfolipida menjadi
asam lemak dan lisofosfogliserida. Kolesterol
esterase berasal dari pankreas
menghidrolisis ester kolesterol.
USUS BESAR Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung
dalam serat makanan, dikeluarkan melalui
feses.

Mulut Lemak teremulsi Lemak belum teremulsi

empedu

Lambung

Lemak sudah teremulsi

Intestnal Lipase

12
Pancreatc Lipase

Usus halus

Asam lemak Monogliserida Digliserida

+ /

gliserol Trigliserida

ABSORSI LIPID
Terjadi di jejunum

Diabsorpsi ke dalam mukosa usus halus

Kolesterol teresterifikasi dikatalis asetl KoA dan kolesterol asetltransferase

Lipid diabsorpsi oleh usus halus dalam bentuk monogliserida, asam lemak rantai
pendek dan asam lemak rantai panjang

C pendek
Asam lemak rantai pendek (10-12
atom C) melewat sel epitel usus halus secara difusi dan mengikut jalur yang sama ditempuh
oleh monosakarida dan asam amino.

Asam lemak rantai pendek dalam


lumen diabsorpsi langsung melalui proses difusi menembus mikrovilli kapiler darah
,melalui sistem vena porta hepatca hat (oksidasi)

C Panjang
Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak rantai
penjang (12/lebih).

Monogliserida, asam lemak rantai panjang, dan micelles yang berada di lumen usus halus
berdifusi melalui mikrovilli ke sel epitel usus halus. Dari sel epitel, monogliserida dicerna
menjadi gliserol dan asam lemak oleh lipase sel epitel.

Trigliserida berhent di RE untuk disintesis bersama fhosfolipid dan kolesterol dilapisi oleh
protein dan merekat satu sama lain membentuk massa Kilomikron.

13
Kilomikron lakteal pada villi
ditransport melalui pembuluh limfatk duktus toraxicus sistem peredaran darah vena
pada tulang belakang hat (melalui arteri hepatka).

Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol dan fosfolipida) yang terbentuk di dalam usus
halus dikemas untuk diabsorpsi secara aktf dan ditransportasi oleh darah. Bahan-bahan ini
bergabung dengan protein-protein khusus dan membentuk alat angkut lipida yang
dinamakan lipoprotein.

Tubuh membentuk empat jenis lipoprotein, yaitu:

Kilomikron : berasal dari penyerapan


triasilgliserol dalam usus. Kilomikron terbanyak mengandung triasilgliserol.

Low Density Lipoprotein / LDL : merupakan katabolisma akhir dari VLDL. LDL
terbanyak tersusun atas kolesterol.

Very Low Density Lipoprotein / VLDL : berasal dari hat yang berperan
mengeluarkan triasilgliserol. Penyusun VLDL terbanyak adalah triasilgliserol.

High Density Lipoprotein / HDL : merupakan lipoprotein yang bertanggungjawab


dalam metabolisme VLDL, kilomikron, dan kolesterol. HDL terbanyak tersusun atas
fosfolipid.

RINGKASAN PROSES ABSORPSI LIPID

HASIL PENCERNAAN LIPIDA ABSORPSI


Gliserol Asam lemak rantai pendek Diserap langsung ke dalam darah
Asam lemak rantai menengah
Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di dalam
Monogliserida sel-sel usus halus
Trigliserida Kolesterol Fosfolipida Membentuk kilomikron, masuk ke
dalam limfe, kemudian ke dalam
aliran darah

14
EKSRESI LEMAK
Terutama dalam bentuk kolesterol

Sintesis asam (garam) empedu: asam kolat dan asam kenedeoksikolat

Asam empedu kembali ke hat pada sirkulasi enterohepatk

Sintesis asam empedu diatur pada tahap 7a-hidroksilase

SINTESIS ASAM EMPEDU


Kolesterol 7a-hidroksikolesterol

7a-hidroksikolesterol Kolil-koA asam taurokalat atau asam glikokalat asam


deoksikolat

7a-hidroksikolesterol kenodeoksikolil-koA asam tauro dan glikodenodeoksikolik


asam litokalat

SIKLUS ENTEROHEPATIK
Kolesterolempedu (hat)

Disimpan dalam kantung empedu

Mengemulsikan lemak (intestnum)

Ada yang dibuang, ada yang diabsorpsi kembali ke darah

KEBUTUHAN LEMAK
15-30% dari kebutuhan kalori total (WHO,1990)

10% dari energi total berasal dari lemak jenuh

3-7% dari lemak tak jenuh

Konsumsi kolesterol 300 mg sehari

15
PENGELUARAN LIPID

Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi:

Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil pencernaan (dalam bentuk feses)

Ekskresi: pengeluaran zat sisa hasil metabolisme (pengeluaran CO2)

Sekresi: pengeluaran getah yang masih berguna bagi tubuh (pengeluaran enzim dan
hormon)

PERAN LIPID DALAM TUBUH


There are three different functions for lipids in our bodies:

Energy source

Energy storage

Forming the membranes around our cells.

Hormones and vitamins (facilitate absorpton of fat-soluble vitamins (A, D, E and K)


and carotenoids)

Fats are stored as triglycerides in both the muscle tissue and adipose (fat) tissue.

Essentally, a lipid molecule consists of one glycerol molecule and three fatty acid
molecules to form triglyceride

Rekomendasi yang dikeluarkan oleh kelompok ahli FAO/WHO untuk masalah


konsumsi lemak /minyak minimal adalah sebagai berikut : (1) bagi sebagian besar
orang dewasa, konsumsi lemak/minyak harian harus dapat menyumbang paling tdak
15 persen dari total energi/kalori yang dibutuhkan perhari, (2) wanita dalam masa
reproduksi hendaknya mengkonsumsi lemak paling tdak 20 persen dari total kalori
perhari,

FUNGSI LIPID
16
1. Sumber Energi

Lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar.

Lemak minyak : sumber energi paling padat, menghasilkan 9kkal untuk tap gr, yaitu 2 kali
besar energi yang dihasilkan oleh KH dan protein .

Lemak tubuh disimpan sbb:

50% di jaringan bawah kulit (subkutan)

45% di sekeliling organ dalam rongga perut

5% di jaringan intramuskuler

2. Sumber Asam Lemak Esensial

Lemak merupakan sumber asam lemak esensial asam linoleat dan linolenat.

3. Alat Angkut Vitamin Larut Lemak

Lemak mengandung vitamin larut lemak tertentu.

Lemak membantu transportasi dan absorpsi vitamin larut lemak, yaitu A, D, E, K

4. Menghemat Protein

Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tdak
digunakan sebagai sumber energi.

5. Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan

Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung,


sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama.

Lemak memberi tekstur & kelezatan pada makanan.

6. Sebagai Pelumas

Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.

7. Memelihara Suhu Tubuh

Lapisan lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh
secara cepat.

8. Pelindung Organ Tubuh

17
Lapisan lemak yang menyelubung organ-organ tubuh, sepert jantung, hat, ginjal membantu
menahan organ-organ tersebut tetap di tempatnya & melindunginya dari benturan dan
bahaya lain.

SIMPANAN LEMAK
Simpanan lemak dalam tubuh terutama dilakukan di dalam sel lemak dalam
jaringan adiposa.

Sel-sel adiposa mempunyai enzim khusus : lipoprotein lipase (LPL), fungsi :


melepas trigliserida & lipoprotein, menghidrolisisnya, dan meneruskan hasil
hidrolisis ke dalam sel.

Di dalam sel terdapat enzim lain yang merakit kembali bahan-bahan hasil
hidrolisis menjadi trigliserida untuk disimpan sebagai cadangan energi.

Sel-sel adiposa menyimpan lemak setelah makan jika kilomikron dan VLDL
yang mengandung lemak melewat sel-sel tersebut.

PENGARUH HORMON
Pengaruh Hormon terhadap Metabolisme Lemak di Jaringan Adiposa

Pembebasan asam lemak, sebagai produk lipolisis triasilgliserol di jaringan adiposa ke dalam
sirkulasi darah untuk didistribusi ke jaringan tubuh lainnya ternyata dibutuhkan beberapa
macam hormon, diantaranya:

Insulin

Epinefrin

Norepinefrin

Glukagon

ACTH (adrenocorticotropic hormone)

TSH (tirotropic hormon, tiroid stimulating hormone)

GH (growth hormone)

Vasopressin

18
PENGARUH HORMON INSULIN

Kerja utama hormon insulin dalam jaringan adiposa :

menghambat aktvitas hormone sensitive lipase.

berart, mengurangi lipolisis Triasilgliserol (mengurangi jumlah asam lemak bebas dan
gliserol yang dijumpai di jaringan adiposa.

Jaringan adiposa sangat sensitf terhadap hormon insulin bila dibandingkan dengan
jaringan tubuh lainnya.

PENGARUH HOMON LAINNYA

Bekerja mempercepat pembebasan asam lemak dari jaringan adiposa ke sirkulasi


darah

Bersifat meningkatkan kadar asam lemak bebas yang terdapat dalam plasma darah,
yang berasal dari produk lipolisis triasilgliserol di dalam jaringan adiposa.

PENGGUNAAN LEMAK UNTUK ENERGI


Bila sel membutuhkan energi :

1. trigliserida gliserol + asam lemak (melepaskanya ke dalam pembuluh darah)

2. Di sel-sel yang membutuhkan, komponen-komponen ini dibakar dan menghasilkan


energi + CO2 + H2O

3. Pada tahap akhir hidrolisis, setap pecahan dari lemak mengikat pecahan berasal dari
glukosa sebelum akhirnya dioksidasi menjadi CO2 + H2O

Lemak tubuh tdak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa KH, karena akan
diperoleh hasil antara pembakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat
menimbulkan ketosis.

Tubuh mempunyai kapasitas tak terhingga untuk menyimpan lemak. Namun tdak
sepenuhnya dapat menggantkan KH sebagai sumber energi.

otak, sistem saraf, dan sel darah merah membutuhkan glukosa sebagai sumber energi.

oksidasi
19
Oksidasi asam lemak di dalam mitokondria menyebabkan pembentukkan sejumlah
besar ATP melalui proses beta-oksidasi, yaitu proses yang akan memisahkan unit-unit
asetl KoA secara sekuensial dari rantai asil lemak.

Oksidasi-beta asam lemak

Terdiri dari 4 proses utama:

Dehidrogenasi

Hidratasi

Dehidrogenasi

Thiolisis

Berapakah jumlah reaksi yang dibutuhkan untuk menghidrolisis asam palmitat


menjadi asetl Co A semua?

Step 1 : dehidrogenasi /
oksidasi
Step 1 :

dehidrogenasi / Berperan pada
pembentukan rantai

oksidasi ganda antara atom C2


C3.

Mempunyai akseptor
+.
hidrogen FAD

Antara asam lemak yg berbeda panjangnya beda enzimnya,

Step2 : Hidratasi

20
Mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA

Penambahan gugus hidroksi pada C no. 3

Enzim bersifat stereospesifik

Menghasilkan 3-L-hidroksiasil Co. A

Step 3 : dehidrogenasi

Mengkatalisis oksidasi -OH pada C no. 3 / C menjadi keton

Akseptor elektronnya : NAD+

Step 4 : thiolisis

-Ketothiolase
mengkatalisis
pemecahan ikatan
thioester.

Acetyl-CoA dilepas
dan tersisa asam lemak asil ko A yang terhubung dgn thio sistein mll ikatan toester.

Tiol HSCoA menggantkan cysteine thiol, menghasilkan fatty acyl-CoA (yang telah
berkurang 2 C).

21
Degradasi asam lemak tak jenuh

Membutuhkan 2 enzim tambahan :

Enoyl CoA isomerase

2,4 dienoyl CoA reduktase

OKSIDASI LEMAK JENUH DAN LEMAK TAK JENUH


Lemak Jenuh : Asam Lemak yang terdiri dari rantai karbon yang mengikat semua hidrogen

Lemak Tidak Jenuh : Asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana
sebetulnya dapat diikat tambahan atom hidrogen

22
Oksidasi asam lemak jenuh

1.Pembentukan asil KoA dari asam lemak R-CH2CH2COOH berlangsung dengan katalis
enzim asil KoA sintase atau disebut juga tokinase dalam 2 tahap yaitu: mula-mula
asam lemak bereaksi dengan ATP dan enzim membentuk kompleks enzim-
asiladenilat. Molekul asiladenilat terdiri atas gugus asil yang berikatan dengan gugus
fosfat pada AMP. Molekul ATP dalam reksi ini diubah menjadi AMP dan pirofosfat.
Kemudian Asil AMP bereaksi dengan koenzim A membentuk Asil KoA. Pirofosfat
dengan segera terhidrolisis menjadi 2 gugus fosfat. Reaksi ini menyebabkan
pembentukan Asil KoA berlangsung dengan baik.

2. Reaksi pembentukan Enoil KoA dengan cara oksidasi. Enzim Asil KoA dehidroginase
berperan sebagai katalis dalam reksi ini. Koenzim yang dibutuhkan dalam reksi ini

23
adalah FAD yang berperan sebagai Akseptor Hidrogen. 2 Molekul ATP dibentuk untuk
tap pasang elektron yang ditranspartasikan dari molekul FADH2 melalui sistem
transpor elektron.

3. Enzim Enoil KoA Hidratase merupakan katalis yang menghasilkan L-hidroksiasil


koenzim A. Reaksi ini adalah reksi hidrasi terhadap ikatan rangkap antara C-2 dan C-3

4. Reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil koenzim A menjadi ketoasil koenzim A.


Enzim L-Hidroksiasil koenzim A dehidrogenase merupakan katalis dalam reaksi ini
dan melibatkan NAD yang direduksi menjadi NADH. Proses oksidasi kembali NADH ini
melalui transpor elektron dapat membentuk 3 molekul ATP

5. Reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan asetl koenzim A dan Asil
koenzim A yang mempunyai jumlah atom C dua buah lebih pendek dari molekul
semula.

Asil koenzim A yang terbentuk pada reaksi tahap lima, mengalami metabolisme lebih
lanjut melalui reaksi tahap dua hingga tahap lima dan demikian seterusnya sampai
rantai C pada asam lemak terpecah menjadi molekul-molekul asetl koenzim A.
Selanjutnya koenzim asetl A dapat teroksidasi menjadi CO2 dan H2O melalui siklus
asam sitrat atau digunakan untuk reaksi-reaksi yang memerlukan asetl koenzim A.
Propionil koenzim A diubah menjadi D-Metlmalonil koenzim A dengan karboksilasi
yang menggunakan HCO3- dan ATP. Propionil koenzim A karboksilase adalah suatu
enzim biotnyang menjadi katalis dalam reaksi tersebut. Kemudian isomer D dari
Metlmalonil koenzim A segera membentuk isomer L dengan katalis enzim
Metlmalonil KoA rasemase. L-Metlmalonil koenzim A ini pada reaksi berikutnya
diubah menjadi suksinil koenzim A, dengan enzim metalmalonil KoA mutase sebagai
katalis dan deoksiadenosilkobalaminsebagai koenzim(B12)

24
Oksidasi Asam Lemak Tidak Jenuh

Tahap pertama pembentukan asil koenzim A selanjutnya molekul Asil koenzim A dari asam
lemak tdak jenuh tersebut mengalami pemecahan melalui proses oksidasi sepert molekul
asam lemak jenuh, hingga terbentuk senyawa-sis-sis-asil KoA atau trans-sis-Asil KoA, yang
tergantung pada letak ikatan rangkap pada molekul tersebut. Untuk mendapatkan Linoleil
KoA yang terbentuk pada tahap pertama, kemudian dipecah melalui proses oksidasi,
sehingga menghasilkan 3 molekul asetl KoA.

25
BESAR ATP YANG DIHASILKAN OKSIDASI ASAM
LEMAK
Pengangkutan elektron pada rantai respirasi dari FADH2 dan NADH akan
menghasilkan sintesis 5 fosfat energi-tnggi untuk setap 7 molekul pertama asetl-
KoA yang dibentuk melalui beta-oksidasi palmitat
7 X 5 = 35 mol ATP

Asetl KoA yg terbentuk berjumlah total 8 mol

setap mol menghasilkan 12 mol ATP

pada oksidasi dlm siklus asam sitrat 8 X 12 = 96 mol ATP +

131 mol ATP

Aktvasi inisial asam lemak 2 mol ATP -

Total 129 mol ATP


Atau 129 X 51,6* = 6656 kJ

Energi bebas hasil pembakaran asam palmitat : 9791 kJ/mol

Maka proses tsb mendapat sbg fosfat energi tinggi sebanyak 68 % dr total energi hasil
pembakaran lemak.

BIOSINTESIS ASAM LEMAK JENUH DAN TAK


JENUH
BIOSINTESIS ASAM LEMAK JENUH
Biosintesis ini berlangsung di dalam sitosol sel beberapa jaringan tubuh, misalnya hat, ginjal,
otak, paru-paru, kelenjar mammae, jaringan adiposa. Biosintesis ini NADPH, kofaktor Mn,
bikarbonat HCO3 sebagai sumber CO, dan ATP. Asetl-SKoA sebagai substratnya dan
palmiat bebas sebagai produk akhirnya.

26
Bikarbonat HCO3 bertndak sebagai sumber CO pada reaksi awal, yang berupa reaksi
karboksilasi asetl-SKoA yang membentuk malonil-SKoA. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
asetl-SKoA karboksilase yang mengkaitkan ATP dan biotn.

Ada dua tpe enzim sintase asam lemak, yaitu:

1. Protein pembawa radikal asli (ACP; acyl carrier protein)

2. Molekul multenzim, mempunyai dua gugus-SH yaitu:

Gugus-SH molekul sistein dari residu


molekul enzim multenzim, yang dinamakan sebagai gugus-SH perifer.

Gugus-SH molekul pantetein dari residu molekul multenzim, yang dinamakn sebagai
gugus-SH sentral.

Molekul asetl-SKoA yang pertama (priming molecule) bergabung denan gugus-SH perifer
membentuk komplek mult enzim-asetl. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim asetl transasilase.

27
Molekul malonil-SKoA bergabung denan gugus-SH sentral membentuk komplek multenzim-
asetl-malonil. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim malonil-transasilase.

Gugus asetl molekul komplek multenzim Enz-asetl-malonil akan menyerang gugus metlen
residu malonil intra molekuler dan dihasilkan komplek mult Enz- ketoasil ( ketoasil terikat
pada SH sentral sedangkan SH perifer bebas kembali) dan CO. Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim -ketoasil sintase.

Selanjutnya residu -ketoasil molekul komplek multenzim- ketoasil berturut-turut


mengalami proses reduksi, dehidrasi dan reduksi kembali sehingga menghasilkan komplek
Enzim-S-asil yang jenuh dimana residu asli mempunyai panjang rantai dengan jumlah atom
karbon dua lebih banyak dari rantai semula.Dan pada akhir reaksi dihasilkan komplek mult
Enzim-S-asil jenuh yang panjang rantai gugus asilnya memiliki jumlah atom karbon 16
(palmitl).

ASETIL-KOA MERUPAKAN UNSUR PEMBANGUN UTAMA


ASAM-ASAM LEMAK
Asetl KoA dibentuk dari karbohidrat
melalui oksidasi piruvat di dalam mitokondria. Namun asetl KoA tdak mudah berdifusi ke
dalam sitosol di luar mitokondria, yaitu tempat utama sintesis as.Lemak. Sepert halnya
enzim malat, aktvitas enzim ekstra mitokondria ATP sitrat liase akan meningkat dalam
keadaan kenyang. Penggunaan piruvat untuk lipogenesis kini diyakini berlangsung lewat
senyawa sitrat. Lintasan ini melibatkan glikolisis yang diikut oleh dekarboksilasioksidatf
piruvat menjadi asetl KoA di dalam mitokondria dan kondensasi selanjutnya dengan
oksaloasetat untuk membentuk sitrat. Proses ini diikut oleh translokasi sitrat ke dalam
kompartemen ekstramitokondria melalui pengangkut trikarboksilat, dan di kompartemen ini
dengan adanya koA serta ATP, senyawa sitrat tersebut menjalani pemecahan menjadi asetl
KoA dan oksaloasetat yang dikatalisis oleh enzim ATP sitrat liase. Asetl koA kemudian
tersedia bagi pembentukan malonil koA dan sintesis menjadi palmitat.

Oksaloasetat yang dihasilkan dapat


membentuk malat lewat enzim malat dehidrogenase yang terkait NADH, lalu diikut oleh
produksi NADPH lewat enzim malat. Selanjutnya akan tersedia NADPHuntuk lipogenesis.
Lintasan ini merupakan sarana pemindahan sejumlah ekuivalen pereduksi dari NADH
ekstramitokondria ke NADP. Sebagai alternatf lain, malat dapat ditranspor ke dalam
mitokondria dan disini senyawa tersebut mampu membentuk kembali oksaloasetat. Perlu
diperhatkan bahwa pengangkutan sitrat (trikarboksilat) di membran mitokondria
memerlukan malat untuk ditukar dengan sitrat.

28
29
BIOSINTESIS ASAM LEMAK TAK JENUH
Sintesis asam lemak yang memiliki ikatan rangkap tunggal (monounsat .F.A)

Hat merupakan organ utama dalam proses interkoversi asam lemak tak jenuh, karena
retkulum endoplasma sel hat mengandung satu enzim untuk keperluan itu.

Stearil-SKoA + Enzim Stearil-ENZIM Hidroksistearil-ENZIM Oleil-ENZIM Oleil-SKoA


+ ENZIM

Reaksi tersebut menggambarkan pembentukan oleil-SKoA yang berasal dari stearil-SKoA


melalui reaksi yang mengkaitkan oksigen, NADPH dan sistem enzim monoksigenase, enzim
hidroksilase.

Sintesis asam lemak yang memiliki banyak ikatan rangkap (polyunsat.F.A)

Umumnya tambahan ikatan rangkap pada rantai molekul asam lemak yang mengandung
ikatan rangkap tunggal, ternyata menghasilkan letak ikatan rangkap yang satu dengan yang
lainnya hanya dipisahkan oleh gugus metlen.

Di dalam jaringan tubuh, adanya asam lemak tdak jenuh dengan isomer trans mengalami
metabolisme asam lemak jenuh, sedangkan asam lemak yang memiliki banyak ikatan
rangkap, isomer transnya tdak merupakan asam lemak yang esensial dan bahkan
keberadaannya akan memperberat keadaan defisiensi asam lemak esensial.

LINTASAN UTAMA BAGI SINTESIS DE NOVO ASAM LEMAK


(LIPOGENESIS) TERDAPAT DI DALAM SITOSOL
Sistem ini terdapat pada banyak
jaringan tubuh, termasuk jaringan hat, ginjal, otak, paru, kelenjar payudara dan adiposa.

Kofaktornya mencakup NADPH, ATP,


Mn2+, biotn, dan HCO3- (sebagai sumber CO2). Asetl koA merupakan substrat segera, dan
palmitat bebas adalah produk akhir

30
KOMPLEKS ENZIM SINTASE ASAM LEMAK MERUPAKAN
POLIPEPTIDA YANG MENGANDUNG TUJUH AKTIVITAS
ENZIM
Kompleks Enzim sintase as.lemak merupakan sebuah dimer. Setap monomer adalah
identk dan terdiri atas satu rantai polipeptda yang bisa ditandai serta mengandung
tujuh aktvitas enzim sintase as. Lemak dan sebuah ACP dengan gugus 4-
fosfopantetein-SH. Didekatnya terdapat 3-ketoasil sintase (enzim kondensasi) dari
monomer lain. Keadaan ini terbentuk karena kedua monomer tersebut berada dalam
konfigurasi kepala-ekorKarena kedua tol ikut serta dalam aktvitas sintase, maka
bentuk yang aktf hanya dimer.

SINTESIS, PENGANGKUTAN DAN EKSRESI


KOLESTEROL
Kolesterol Terdapat didalam jaringan atau lipoprotein plasma dalam bentuk kolesterol
bebas maupun gabungan dengan asam lemak rantai-rantai panjang sebagai ester kolesteril.
Unsur ini disintesis di banyak jaringan dari asetl KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh
dalam empedu sebagai garam kelosterol atau empedu.

31
Kolesterol merupakan lipid amfipatk dan pada keadaan demikian menjadi komponen
struktural pembentuk membran sel serta lapisan eksterna lipoprotein plasma. Lipoprotein
mengangkut kolesterol bebas dalam sirkulasi darah.

Kolesterol adalah kelompok sterol. Yaitu senyawa yang mempunyai karakteristk


struktur cincin kompleks steroid dengan berbagai variasi.

Kolesterol terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa dalam
bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai
ester kolesteril.

ASETIL KOA SEBAGAI SUMBER ATOM KARBON


Biosintesis kolesterol dibagi 5 tahap:

Mevalonat, senyawa 6 karbon disintesis dari asetl KoA

Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat dengan menghilangkan CO 2

6 unit isoprenoid mengadakan kondensasi membentuk intermediat skualen

Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk, lanosterol

Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah beberapa tahapan lebih lanjut

TAHAP 1
Asetl KoA membentuk HMG KoA dan mevalonat: Pada mulanya 2 molekul asetl KoA
berkondensasi membentuk asetoasetl KoA dan reaksi ini dikatalisis oleh enzim sitosol
tolase. Reasi alternatf lainnya berlangsung di hat, yaitu senyawa asetoasetat yang dibuat di
mitokondria pada lintasan ketogenesis berdifusi ke dalam sitosol dan dapat diaktfkan

32
menjadi asetoasetl KoA oleh enzim asetoasetl KoA
sintase, membutuhkan ATP dan KoA.

Asetoasetl berkondensasi dengan molekul asetl KoA


lainnya yang dikatalisis oleh enzim HMG KoA sintase
membetuk HMG KoA. HMG KoA dikonversi menjadi
mevalonat pada proses reduksi 2 tahap oleh NADPH dan
dikatalisis enzim HMG KoA reduktase.

TAHAP 2
Mevalonat membentuk unit isoprenoid yang aktf:
mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP untuk membentuk beberapa intermediat
terfosforilasi aktf. Dengan cara dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktf yaitu
isopentenil difosfat.

TAHAP 3
6 unit isoprenoid membentuk skualen: melibatkan kondensasi 3 molekul isopentl difosfat
untuk membentuk farnesil difosfat. Proses ini terjadi lewat isomerasi senyawa isopentl
difosfat yang melibatkan pergeseran ikatan rangkap membentuk dimetlalil difosfat, yang
kemudian diikut oleh molekul isopentenil difosfat lainnya untuk membentuk intermediat
dengan 10 karbon yaitu geranil difosfat.

33
Kondensasi isopentenil
difosfat lebih lanjut
menghasilkan farsenil
difosfat. 2 molekul
farsenil difosfat
berkondensasi pada
ujung difosfat pada
reaksi yang melibatkan
eliminasi pirofosfat
anorganik untuk
membentuk praskualen
difosfat dan diikut
reduksi dengan NADPH
yang diikut eliminasi
radikal pirofosfat
anorganik lainnya.
Senyawa yang dihasilkan
adalah skualen.

TAHAP 4
Skualen dikonversi menjadi lanosterol: skualen memilliki struktur yang sangat mirip dengan
int steroid. Sebelum terjadi penutupan cincin, skualen dikonversi menjadi skualen 2,3-
epoksida oleh enzim oksidase dengan fungsi campuran di dalam RE, yaitu enzim skualen
epoksidase. Reaksi siklisasi dikatalisis oleh enzim oksidoskualen: lanosterol siklase.

TAHAP 5
Lanosterol dikonversi menjadi kolesterol: berlangsung didalam membran RE dan melibatkan
perubahan int steroid serta rantai samping. Gugus metl C14 dioksidasi menjadi CO2
membentuk 14-desmetl lanosterol. 2 gugus metl pada C4 dikeluarkan untuk memproduksi
zimosterol. Desmosterol dibentuk oleh pergeseran ikatan rangkap cincin B untuk mengambil
posisi diantara C5 dan C6. Kolesterol dibentuk ketka ikatan rangkap rantai samping direduksi
(peristwa ini dapat berlangsung pada segala tahap proses konversi). Urutan tepat tahap-
tahap reaksi masih belum diketahui dengan past.

34
SINTESIS KOLESTEROL DIKENDALIKAN OLEH REGULASI HMG
KOA REDUKTASE
Regulasi sintesis kolesterol dilakukan di dekat awal lintasan, pada tahap HMG KoA reduktase.
Saat berpuasa, terjadi penurunan aktvitas HMG KoA reduktase (penurunan sintesis
kolesterol saat berpuasa). HMG KoA reduktase di hat dihambat oleh mevalonat yang
merupakan intermediat dan oleh kolesterol yang merupakan produk utama lintasan
tersebut. Sintesis kolesterol juga dihambat oleh LDL-kolesterol yang diambil lewat reseptor
LDL.

Pemberian hormon insulin atau hormon troid akan meningkatkan aktvitas HMG KoA
reduktase, sedangkan hormon glukagon atau glukokortkoid akan menurunkannya.

Kolesterol yang disintesis merupakan bagian terbesar dari kolesterol di dalam tubuh.
Sedangkan sebagian kecil saja kolesterol berasal dari kolesterol yang terdapat dalam
makanan

35
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan kolesterol dalam jaringan
Peningkatan dapat terjadi akibat:

Ambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor. Misalnya reseptor


LDL atau skavenger

Ambilan kolesterol bebas dari lipoprotein yang kaya akan kolesterol ke membran sel

Sintesis kolesterol

Hidrolisis eter kolesteril oleh enzim ester kolesteril hidrolase

Penurunan terjadi akibat:

Aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein yang potensial kolesterolnya
rendah, khususnya HDL3 atau HDL diskoid dan didorong oleh enzim LCAT
(lesitn:kolesterol asiltransferase)

36
Esterifikasi kolesterol oleh enzim ACAT (asil KoA:kolesterol asiltransferase)

Penggunaan kolesterol untuk sintesis senyawa streroid lainnya sepert hormon, asam
empedu

RESEPTOR LDL
Terdapat pada permukaan sel di dalam lekukan yang tersalut pada sisi sitosol membran sel
dengan sebuah protein yang dinamakan klatrin. Reseptor tersebut merupakan glikoprotein
yang merentangkan membran sel. Setelah pengikatan dengan reseptor, LDL diambil secara
utuh melalui endositosis, kemudian dipecah dalam lisosom (translokasi kolesterol ke dalam
sel). Reseptor tersebut tdak dihancurkan tetapi kembali kepermukaan sel. Aliran masuk
kolesterol ini menghambat kerja HMG KoA sintase serta HMG KoA reduktase.

PENGANGKUTAN KOLESTEROL
Kolesterol diangkut di dalam lipoprotein pada plasma dengan proporsi terbesar pada LDL.
Kolesterol makanan membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengimbangi kolesterol di
dalam plasma dan beberapa minggu untuk mengimbangi kolesterol didalam jaringan.

37
Pergantan kolesterol di hat relatf lebih cepat, kolesterol yang tdak teresterifikasi dalam
plasma dan hat akan seimbang dalam waktu beberapa jam saja karena pemindahan
kolesterol antar membran sel terjadi dengan mudah.

Ester kolesteril di dalam makanan dihidrolisis menjadi kolesterol yang kemudian bercampur
dengan kolesterol yang tdak teresterifikasi dari makanan dan kolesterol empedu sebelum
penyerapan dari usus. Senyawa ini bercampur dengan kolesterol yang disintesis diusus dan
disatukan ke dalam kilomikron.

Kolesterol yang diserap 80-90% akan mengalami esterifikasi dengan asam lemak rantai
panjang dalam mukosa usus. Senyawa sterol nabat (sitosterol) sulit diserap.

Kilomikron bereaksi dengan lipoprotein lipase (5% ester kolesteril hilang) dan sisanya diambil
hat ketka bereaksi dengan reseptor LDL dan dihidrolisis menjadi kolesterol.

Unsur ini disintesis di banyak jaringan dari Asetl KoA dan akhirnya dikeluarkan dari
tubuh didalam empedu sebagai garam kolesterol atau empedu.

Kolesterol merupakan perkursor semua senyawa steroid lainya di dalam tubuh,


sepert kortkosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin D.

Kolesterol secara khas adalah produk metabolisme hewan dan karenanya terdapat
di makanan yang berasal dari hewan sepert kuning telur, daging, hat dan otak

EMPEDU
Sekitar 1 gr kolesterol dieliminasi tubuh setap harinya, separuhnya dalam feses setelah
dikonversi menjadi garam empedu. Sisanya dieksresikan dalam bentuk kolesterol. Sejumlah
besar kolesterol yang diekskresikan ke dalam empedu akan direabsorbsi.

Koprestanol merupakan sterol utama dalam feses yang dibentuk dari kolesterol oleh bakteri
di usus besar. Sebagaian eksresi garam empedu kemudian direabsorbsi ke dalam sirkulasi
porta, diambil oleh hat dan dieksresikan kembali dalam bentuk empedu. Peristwa ini
dikenal sebagai sirkulasi enterohepatk.

ASAM EMPEDU DIBENTUK DARI KOLESTEROL

38
Asam empedu primer disintesis dari kolesterol, terdiri atas asam kolat dan asam
kenodeoksilat yang keduanya dibentuk dari prekursor (yang berasal dari kolesterol).

Reaksi 7 A-hidroksilasi merupakan proses awal biosintesis asam empedu, dikatalisis enzim 7
A-hidroksilase, memerlukan O2, NADPH serta sitokrom P450. Defisiensi vitamin C
menghambat proses ini. Tahap hidroksilasi dikatalisis oleh enzim monooksigenase.

Lintasan biosintesis asam empedu akan terbagi menjadi satu sub lintasan yang menghasilkan
kolil KoA dan yang lain menghasilkan kenodeoksikolil KoA. Kedua lintasan melibatkan reaksi
hidroksilasi dan pemendekan rantai samping yang akan memberikan struktur asam empedu
dengan gugus A-OH dan saturasi penuh pada int steroid.

Asam empedu primer ini memasuki getah empedu sebagai konjugat glisin atau taurin,
konjugasi berlangsung di peroksisom. Getah empedu mengandung kalium serta natrium dan
PH-nya basa. Selanjutnya aktvitas bakteri di usus melakukan dekonjugasi dan 7A-
dehidroksilasi menghasilkan asam empedu sekunder (asam deoksikolat dan asam litokolat).

SIRKULASI ENTEROHEPATIK
Asam empedu primer dan sekunder hampir tanpa kecuali diserap di illeum, melalui sirkulasi
porta mengalir balik ke hat, sekitar 98-99% asam empedu yang dieksresikan ke dalam usus.
Suatu kecil fraksi garam empedu yang lolos dari absorbsi dieliminasi di feses. Sirkulasi
enterohepatk garam empedu sangat efisien, asam empedu didaur melalui usus 6-10 kali
dengan kehilangan 1-2% per kali lintasan yang akan digantkan dari sintesis kolesterol oleh
hat.

39
Di antara unsur lipid serum, kolesterol adalah yang paling sering dianggap sebagai
satu satunya lipid yang terlibat dalam hubungan aterosklerosis dan penyakit jatung
koroner.

Aterosklerosis ditandai dengan deposisi kolesterol dan ester kolesteril dan


lipoprotein yang mengandung apo B-100 pada jaringan ikat dinding pembuluh arteri.
Penyakit dengan meningkatnya kadar VLDL, IDL, dan sisa kilomikron atau LDL di
dalam darah (misal, penyakit diabetes melitus, nefrosis lipid, hipotroidisme serta
keadaan hiperlipidemia lainnya) yang berkepanjangan, seringkali disertai dengan
pembentukan aterosklerosis yang dini dan lebih berat. Di antara konsentrasi HDL dan
penyakit jantung koroner juga dapat berbanding terbalik sehingga sebagian ahli
beranggapan bahwa hubungan yang paling prediktf adalah rasio LDL : HDL
kolesterol. Hubungan ini dapat dijelaskan dalam peranan HDL pada pengangkutan
kolesterol ke jaringan dan peranan HDL yang bertndak sebagai skavanger
(penangkap) kolesterol pada pengangkutan balik kolesterol

Kadar kolesterol darah yang rendah menupakan ciri khas penderita hipertroid

Kenaikan kadar asam lemak bebas di dalam plasma akan meningkatnkan sekresi
VLDL oleh hat, yang melibatkan keluaran triasilgliserol dan kolesterol tambahan ke
dalam sirkulasi darah. Faktor faktor yang menyebabkan kadar asam lemak bebas
menjadi lebih tnggi atau berfluktuatf mencakup stress emosional, merokok, minum
kopi, dan kebiasaan jarang makan tetapi sekali makan jumlahnya besar dan
bukannya makan secara terusterusan. Wanita pramenopouse tampak lebih
terlindung dari faktor fakto diatas. Dan hal ini mungkin terjadi karena wanita
pramenopouse memiliki kadar HDL yang lebih tnggi dibandingkan pada laki laki dan
wanita wanita pascamenopouse. Ada kaitan antara konsumsi alkohol sedang dengan

40
insiden penyakit jantung koroner. Mungkin disebabkan oleh kenaikan konsentrasi
HDL yang terjadi akibat peningkatan sintesis apo A-I dan perubahan pada aktfitas
protein pemindah ester kolesteril. Dikatakan bahwa anggur merah terutama
berkhasiat mungkin karena kandungan antoksidan di dalamnya

Olahraga teratur memberikan pengaruh baik pada profil lipid plasma. Konsentrasi
kolesterol total diturunkan sebagai akibat menurunya LDL, sedangkan HDL
meningkat. Konsentrasi triasilgliserol juga diturunkan, tampaknya akibat sensitvitas
insulin meningkat, yang meningkatkan ekspresi lipoprotein lipase.

Obat obat hipolipidemik akan menurunkan kadar kolesterol dan trisilgliserol serum

BADAN KETON
Ketka tubuh kekurangan/habis glukosa dalam tubuh maka lemak yang dibongkar pertama.
Kolesterol merupakan lemak yang dimetabolisme untuk membantu menghasilkan energi
menggantkan peran glukosa sebagai penghasil energi utama. Hasil dari metabolisme lemak
ini menghasilkan benda-benda keton.

Keton : hasil oksidasi alkohol skunder.

Badan keton : Badan keton terdiri atas


aseton, asetoasetat, serta 3-
hidroksibusirat ; badan keton merupakan
bahan bakar alternatf yang bersifat larut air
di dalam jaringantubuh dan sumber energi
pentng pada keadaan tertentu
(misal kelaparan)

Peningkatan oksidasi asam lemak merupakan ciri khas kelaparan (starvaton) dan diabetes
melitus yang mengakibatkan produksi badan keton (keton bodies) oleh hat (ketosis). Badan
keton ini bersifat asam dan kalau diproduksi dengan jumlah yang berlimpah untuk periode
waktu yang lama, sepert yang terjadi pada penyakit diabetes, akan menyebabkan
ketoasidosis dengan akibat akhir yang fatal. Karena glukoneogenesis bergantung pada
oksidasi asam lemak, setap gangguang pada oksidasi asama lemak akan menyebabkan

41
hipoglikemia. Peristwa ini terjadi pada berbagai keadaan defisiensi karnitn atau defisiensi
enzim yang esensial dalam oksidasi asam lemak, misal kartnin palmotoiltransferase, atau
inhibisi oksidasi asam lemak oleh sejumlah racun, sebagai misal hipoglisin.

Pada kondisi metabolik tertentu yang disertai oksidasi asam lemak dengan kecepatan tnggi,
hat menghasilkan sejumlah besar senyawa asetoasetat dan d(-)-3-hidroksibutrat (b-
hidroksibutrat). Senyawa asetoasetat terus-menerus mengalami dekarboksilasi spontan
hingga menghasilkan aseton. Ketga substansi ini secara kolektf dikenal sebagai badan
keton(jg disebut badan aseton atau secara keliru senyawa keton). Rasio 3-
hidroksibutrat/asetoasetat di dalam darah bervariasi antara 1:1 dan 10:1. Konsentrasi total
badan keton di dalam darah pada mamalia yang diberi makan kenyang biasanya tdak
melampaui 0,2 mmol/L. Ekskresi badan keton lewat urin biasanya kurang dari 1 mg/ 24 jam
pada manusia.

Hat menambahkan badan keton dengan jumlah yang bermakna ke dalam darah. Jaringan
ekstrahepatk akan menggunakan badan keton sebagai substrat respirasi. Aliran neto badan
keton dari hat ke jaringan ekstrahepatk terjadi akibat mekanisme enzimatk aktf di hat
untuk memproduksi badan keton, yang digabungkan dengan aktvitas yang sangat rendah
pada enzim yang bertanggungjawab atas penggunaan badan keton tersebut.

KETOGENESIS

Bila konsentrasi asetil KoA di dalam mitokondria hati tinggi, dua molekul asetl KoA
berkondensasi menjadi asetoasetl KoA. Pemindahan suatu gugus asetl berikutnya
menyebabkan terbentuknya 3-hidroksi-3metlglutarin-KoA (HMG-KoA), yang beralih
menjadi aetoasetat bebas melalui pemecahan asetl KoA. Asetoasetat dapat diubah
menjadi 3-hidroksibusirat menjadi reduksi atau beralih menjadi aseton melalui
dekarboksilasi secara tdak enzimatk. Ketga senyawa ini diberi penamaan yang
kurang begitu tepat, yaitu benda benda keton.

42
Walaupun hat dilengkapi dengan mekanisme enzimatk yang aktf untuk produksi
asetoasetat dari hasil asetoasetl-KoA, asetoasetat yang sudah terbentuk tdak dapat
diaktvasi kembali secara langsung di hat, kecuali di dalam sitosol tempat senyawa
tersebut merupakan prekursor pada sintesis kolesterol, yaitu suatu lintasan yang
kurang aktf. Hal ini menerangkan produksi neto badan keton oleh hat.

Lintasan utama penggunaan badan keton di dalam jaringan ekstrahepatk untuk


mengaktfkan asetoasetat menjadi asetoasetl-KoA dan enzim suksinil-KoA-
asetoasetat KoA transferase. Asetoasetat bereaksi dengan suksinil KoA, dan KoA
dipindahkan untuk membentuk asetoasetl-KoA yang akan meninggalkan suksinat
bebas.

Aseto-asetl-KoA yang terbentuk lewat reaksi ini akan dipecah menjadi asetl-KoA oleh enzim
tolase dan dioksidasi dalam siklus asam sitrat. Badan Keton dioksidasi di jaringan
ekstrahepatk sebanding dengan konsentrasinya di dalam darah. Jika kadarnya dalam darah
meningkat, oksidasi badan keto akan meningkat, dan pada konsentrasi badan keton sekitar
12 mmol/L akan menjenuhkan mesin oksidatf. Kalau hal ini terjadi, sebagian besar konsumsi
oksigen dapat terpakai untuk oksidasi badan keton.

Benda benda keton dilepaskan oleh hat ke dalam darah yang dapat melarutkannya.
Kadar benda benda keton di dalam darah meningkat selama fase kelaparan.
Selanjutnya 3-hidroksibutrat dan asetoasetat berfungsi sebagai pembawa energi
yang utama, disamping asam lemak. Sebaliknya, aseton tdak memiliki art dalam
metabolisme. Aseton akan disekresi melalui paru paru. Setelah fase kelaparan
selama 1-2 minggu, jaringan lemak dapat menggunakan benda benda keton untuk
memenuhi kebutuhan energinya. Tentu saja hal ini untuk mempertahankan
kelangsungan daur asam sitrat dalam keadaan sangat kekurangan glukosa

43
Karena aseton yang dieksresi melalui paru paru, maka meningbulkan bau yang khas
pada penderita penyakit yang menghasilkan badan keton

Bila produksi benda benda keton di dalam hat sudah mencukupi kebutuhan di luar
hat, maka akan terjadi suatu peningkatan konsentrasi benda benda keton di dalam
plasma (ketonemia) dan mungkin juga benda benda keton ikut dieksresikan bersama
urin (ketonuria). Kedua fenomena ini disebut ketosis dan dapat diamat setelah
kelaparan berkepanjangan dan pada diabetes melitus. Dengan muncul konsentrasi
yang tnggi dan benda benda keton yang bersifat asam (pKa sekitar 4) maka nilai pH
darah bergeser (ketoasidosis). Ketonuria dan ketoasidosis dapat megera
mengakibatkan penggeseran keseimbangan elektrolit dan kehilangan kesadaran,
sehingga membahayakan jiwa.

INTEGRASI METABOLISME DAN PENGADAAN


BAHAN BAKAR JARINGAN
Karbohidrat dan lipid memiliki banyak peranan struktural dan metabolik dalam tubuh, kedua
zat gizi tersebut juga penyedia energi terbesar sehingga berkaitan dengan kesehatan dan
penyakit metabolik. Pada keseimbangan kalori yang positf, proporsi yang bermakna dari
makanan akan disimpan dalam bentuk glikogen atau lipid.

Asam lemak lebih cenderung dioksidasi daripada glukosa, pada keadaan kenyang sekalipun,
karena glukosa diperlukan jaringan otak dan eritrosit pada kondisi apapun.

TIDAK SEMUA BAHAN MAKANAN POKOK DAPAT SALING


DIKONVERSIKAN
Karbohidrat mudah dikonversikan menjadi lemak, tetapi manusia memliki keterbatasan
dalam hal konversi glukosa menjadi asam lemak, khususnya pada jaringan adiposa. Reaksi
yang paling bermakna disini adalah konversi asam piruvat menjadi asetl KoA yang
merupakan bahan awal sintesis asam lemak.

Dengan memperhatkan proses kebalikannya, pada hakekatnya konversi asam lemak menjadi
glukosa tdak reversibel. Selain itu, konversi asetl KoA menjadi oksaloasetat tdak dapat
terjadi karena dibutuhkan 1 molekul oksaloasetat untuk berkondensasi dengan asetl KoA,
dan hanya terbentuk 1 molekul oksaloasetat.

44
Banyak kerangka karbon pada asam amino nonesensial dapat diproduksi dari karbohidrat
melalui transaminasi dan siklus asam sitrat. Pembalikannya, asam amino glukogenik mudah
dikonversikan melalui lintasan glukoneogenik menjadi glukosa maupun glikogen.

Dengan alasan yang sama, konversi asam lemak menjadi asam amino glukogenik pun tdak
dapat berlangsung. Meskipun demikian, konversi neto asam amino menjadi lemak bukan
merupakan proses yang bermakna, karena pada diet tnggi protein (pada daging) asupan
lemaknya juga tnggi.

PENGGUNAAN BADAN KETON DAN ASAM LEMAK BEBAS

45
Badan keton dan asam lemak bebas akan menghindarkan oksidasi glukosa di otot dengan
menghambat aliran masuknya ke dalam sel, mencegah proses fosforilasinya, dan
dekarboksilasi oksidatfnya menjadi piruvat.

Pada kondisi kekurangan karbohidrat, bahan bakar yang dioksidasi cenderung memiliki
urutan sepert berikut: 1 badan keton dan asam lemak rantai pendek, 2 asam lemak bebas, 3
glukosa. Mekanisme ini pentng di dalam jaringan dengan kapasitas oksidasi aerob asam
lemak tnggi sepert di otot jantung dan otot yang berkontraksi lambat.

46
Kombinasi berbagai asam lemak bebas menghindarkan pemakaian glukosa didalam otot
dan jantung dan efek umpan baliknya glukosa menghambat mobilisasi asam lemak di dalam
jaringan adiposa, dinamakan siklus glukosa-asam lemak.

HUBUNGAN METABOLISME KARBOHIDRAT, LIPID,


DAN PROTEIN
47
Pada akhirnya. Semua yang kita makan, baik karbohidrat, protein dan lemak keseluruhan
akan masuk kedalam siklus asam sitrat kemudian menghasilkan ATP yang berguna sebagai
sumber energi bagi tubuh.

BMI dan Berat Badan Ideal


Metode Penghitungan BMI (Body Mass Index)
Unit Ukuran Metode Penghitungan

1. Berat badan dalam pound, tnggi badan Berat badan (ibs) x 700
dalam inci
Tinggi badan (inci)

2. Berat badan dalam kilogram, Berat badan (kg)

tnggi badan dalam meter kuadrat Tinggi badan2 (m)

Interpertasi BMI:
Underweight : BMI < 17 Overweight : BMI 26 30

Normoweight : BMI 17 25 Obese : BMI > 30

48
Penggolongan BMI pada Titan :

150 : (1,78 x 1,78) = 150 : 3,1684 = 47, 34Interpretasi BMI : Obese

Hubungan BMI dengan Risiko thd Penyakit

BMI Risiko Terhadap Penyakit

20-25 sangat rendah

25-30 rendah

30-35 sedang

35-40 tnggi

>40 sangat tnggi

BMI Ideal Menurut Umur

Umur (tahun) BMI

19-24 19-24

25-34 20-25

35-44 21-26

45-54 22-27

55-64 23-28

>65 24-29

Nilai BMI meningkat dengan satu unit untuk setap sepuluh tahun hingga umur 65 tahun.

BERAT BADAN IDEAL


Keseimbangan energi dicapai bila energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama
dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal / normal.
Cara mudah untuk menentukan berat badan ideal orang dewasa adalah dengan mengukur
tnggi badannya.

Berat Badan Ideal (kg) = {(Tinggi Badan (cm) - 100) 10%}


Berat badan ideal ini bergantung pula pada besar kerangka dan komposisi tubuh dalam hal
otot dan lemak. Seorang yang berkerangka besar dan atau mempunyai komposisi otot relatf
lebih besar mempunyai berat badan ideal yang lebih besar. Untuk hal ini diberi kelonggaran
10 20%.

Berat badan ideal Titan :

(178-100) 10% = 78 7,8 = 70, 2 kg

Berart, Titan kelebihan berat badan :

150 70,2 = 79,8 kg

PEMBAKARAN LEMAK
Bila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel adipos menghidrolisis simpanan
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Di
sel sel yang membutuhkan, komponen komponen ini kemudian dibakar dan
menghasilkan CO2 dan H2O. Pada tahap akhir hidrolisis, setap pecahan berasal dari lemak
mengikat pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi
CO2 dan H2O.

Lemak di tubuh kita tdak bisa dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat.
Tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil antara pembakaran lemak berupa bahan bahan
keton yang dapat menimbulkan ketosis. Tubuh mempunyai kapasitas tak terhingga untuk
menyimpan lemak. Namun, lemak tdak sepenuhnya dapat menggantkan karbohidrat
sebagai energi. Otak, sistem saraf dan sel darah merah membutuhkan glukosa sebagai
jumlah energi.

Masih banyak orang terjebak anggapan bahwa jenis olahraga yang cepat membakar lemak
adalah olahraga dengan intensitas tnggi dan mengeluarkan banyak keringat sepert lari
cepat, bersepeda dengan kencang atau mungkin bulu tangkis berlama-lama.
Padahal pembakaran lemak yang efektf justru dapat terjadi melalui olahraga berintensitas
rendah, namun dengan durasi yang cukup lama. Supaya efektf, olahraga ringan ini minimal
harus dilakukan lebih dari 30 menit.
Kenapa? Karena saat kita bergerak, tubuh menghabiskan energi dari glukosa (karbohidrat)
dalam darah serta cadangan gula yang ada otot dan sel hat (glikogen). Cadangan ini baru
akan habis bila Anda bergerak selama 30 menit.

Penggunaan lemak sebagai sumber energi terbesar adalah ketka kita melakukan lathan
dengan intensitas menengah, dimana cara menghitungnya adalah 65% dari detak jantung
kita.
Rumusnya adalah (220-umur) x 0.65. Anda akan membakar lemak ketka detak jantung Anda
berada sekitar 65%.
Lalu, apa yang terjadi bila Anda melakukan olahraga berintensitas tnggi dalam waktu lama?
Yang justru terjadi bukanlah pembakaran lemak, namun protein dari otot. Saat berolahraga
berat sepert berlari, tubuh akan menghabiskan cadangan energi yang konstan dan cepat.
Sementara sumber enegi cadangan ini hanya dapat diperoleh dari protein otot dan
bukannya lemak.
Lemak tdak akan bisa menyediakannya karena metabolismenya berlangsung lambat. Oleh
karena itu, program diet tdak akan efektf dengan berolahraga berat, karena yang dibakar
justru bukan lemak.

MENGAPA BISA LEMAS?


Lipid memang merupakan sumber energi yang paling besar. Namun dalam memenuhi
kebutuhan energi, lipid memerlukan waktu yang lama mulai dari proses pencernaan hingga
menghasilkan ATP. Selama masa tersebut. Digunakanlah glukosa sebagai energi utama
karena glukosa lebih mudah diproses oleh tubuh. Kegiatan sehari hari Titan yang hanya
belajar membutuhkan glukosa yang tnggi karena sel syaraf hanya dapat menggunakan
glukosa sebagai sumber energi. Lemas terjadi karena ketka persediaan glukosa habis, lipid
belum selesai menghasilkan ATP. Namun, ketka ATP telah tersedia, Titan tdak melakukan
aktfitas apa apa sehingga kelebihan ATP tersebut terbuang percuma.

ALUR POLA PIKIR


FBS 1 CASE 4 : LIPID

Titan, 20 tahun

Metabolisme Makan Banyak Aktvitas Hanya


Lemak Karbohidrat, Belajar
Protein dan
Lemak

Kurang Olahraga Glukosa Habis


Digunakan Otak
Penumpukan
Lemak

BMI Pencernaan
Lemak
Memerlukan
Obesitas
Waktu

Menurunkan LEMAS
Berat Badan
REFERENSI

Dorland, W. A. Newman. Kamus kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2002.

Murray, Robert K. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2003.

Hardjassasmita, Pantjita. Ikhntsar Biokimia Dasar B. Jakarta. Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia. 2006.

Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 2002.

You might also like