You are on page 1of 25

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA

RANCANGAN PERCOBAAN

oleh :

Kelompok II

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017

1
HALAMAN PENGESAHAN:

RANCANGAN PERCOBAAN

oleh:

Kelompok II

Yogyakarta, 12 Oktober 2017

Anggota:

Nama NIM Tanda tangan

Ainun Khuluqun Adzim 16312244002

Ayu Rischi Utami 16312244006

Diyah Palupi Trie Utami 16312244015

Refina Nurmala Riyanti 16312244028

Ochtania Widyaningrum 16312244042

Diserahkan pada tanggal 12 Oktober 2017, jam 09.20-11.00 WIB.

Mengetahui:

Dosen Pembimbing/Asisten Praktikum

Ir. Ekosari Roektiningroem, M.P

2
DAFTAR ISI

1. Judul: Observasi KIT 1


2. Halaman Pengesahan 2
3. Tujuan Praktikum 4
4. Kajian Pustaka 4
5. Metode Praktikum
a. Tempat dan Waktu Praktikum 9
b. Alat dan Bahan 9
c. Prosedur 9
6. Hasil dan Pembahasan10
7. Kesimpulan dan Saran23
8. Daftar Pustaka 23
9. Lampiran-lampiran 24

3
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik penyiapan dan penggunaan alat-alat tersebut dalam
percobaan IPA sesuai KTSP SMP/MTs.
2. Untuk dapat merangkai dan rancang bangun percobaan-percobaan dengan alat KIT
IPA.
B. Kajian Pustaka

Pengelolaan merupakan suatu proses mendayagunakan sumber daya secara


efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal
dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan hendaknya
dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencaan,
pengorganisasian, pemberian komando, pengoordinasian, dan pengendalian. (Fayol,
1986 : 86).

Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah


perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan,
pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran. Dalam pengelolaan laboratorium
meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut.

1. Perencanaan
2. Penataan
3. Pengadministrasian
4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Menurut Moejadi (1994 : 35 ) mengatakan bahwa alat peraga adalah suatu alat
biasanya tidak dalam bentuk perangkat ( set ) , yang jika digunakan dapat membantu
memudahkan memahami suatu konsep secara tidak langsung. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah model, cara , poster. Alat peraga dibuat karena barang atau alat
yang sebenarnya sulit dihadirkan dalam ruang belajar.

Dalam Arsyad ( 2004 : 39 ) alat peraga memiliki kelebihan sebagai berikut :

a. Umumnya murah harganya


b. Mudah didapat dan mudah digunakan
c. Dapat memperjelas suatu benda dan lebih realistis
4
d. Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan ruang dan waktu

Namun demikian alat peraga juga memiliki keterbatasan, antara lain :

a. Semata-mata hanya media visual


b. Ukuran gambar sering sekali kurang tepat untuk pengajaran dalam
kelompok besar
c. Memerlukan keterbatasan sumber dan keterampilan , dan kejelasan guru
untuk dapat memanfaatkannya.

Menurut Budiningsih dalam Jurnal Teknologi Pendidikan ( 1996 : 41 )


mengemukakan bahwa media yang diproduksi dan dikemas dalam bentuk kotak unit
pengajaran ( KIT ), yang dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaannya adalah
untuk menanamkan konsep atau pemahaman siswa terhadap suatu objek atau
peristiwa-peristiwa pembelajaran secara utuh.

KIT merupakan salah satu peralatan dalam laboratorium. KIT adalah


kepanjangan dari Kotak Instrumen Terpadu. KIT merupakan system pengemasan alat
peraga pendidikan dimana seluruh komponen atau instrument disusun secara terpadu,
sehingga dapat dilakukan berbagai percobaan oleh praktikan. ( Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan , 2015 : 47 )

KIT dibedakan berdasarkan tingkatannya , yaitu KIT Sekolah Dasar/ Madrasah


Ibtidaiyah, KIT Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah, dan KIT
Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pada SD/MI terdapat KIT IPA. Pada
SMP/MTS terdapat KIT Fisika dan KIT Biologi. Dan pada SMA/MA terdapat KIT
Fisika, KIT Kimia, dan KIT Biologi. ( Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan , 2015
: 48 )

Proses belajar dan mengajar yang menggunakan alat peraga KIT Ilmu
Pengetahuan Alam , diupayakan menuju keberhasilan. Supaya siswa lebih memahami
proses dari semua peristiwa yang terjadi mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Guru harus meyakinkan diri bahwa para siswa mengetahui nama yang
benar dari bagian-bagian peralatan.
2. Guru harus memberikan petunjuk yang jelas bagaimana cara
menggunakannya.

5
3. Guru meminta siswa untuk melakukan pengamatan dengan teliti dan
akhirnya menunjukkan kepada mereka bagaimana mengamati suatu
percobaan serta focus perhatian.
4. Guru harus selalu memperhatikan bahwa para siswa hanya mencatat hasil
pengamatan dari apa yang benar-benar mereka lihat dan perhatikan.
5. Siswa menulis pengamatan masing-masing dengan menggunakan buku
catatan Ilmu Pengetahuan Alam. Jika perlu guru menyediakan suatu format
tertentu untuk mencatat pengamatan siswa.
6. Guru berkeliling untuk melihat bagaimana hasil kerja para siswa.
7. Guru perlu mengetahui kapan kegiatan pengamatan berakhir dan menjaga
agar semua siswa memperhatikan kegiatan belajar mengajar yang sedang
berlangsung.
8. Guru harus memutuskan kapan mengumpulkan peralatan dan harus selalu
menjaga peralatan agar tidak rusak.
(Depdikbud, 2000 : 37 )
Macam macam KIT IPA antara lain, yaitu KIT Listrik & Magnet, KIT Mekanika, KIT
Optika, KIT Hidrostattik, dan KIT Magnet. Dalam KIT Hidrostatika ada beberapa percobaan
yang dapat dilakukan yaitu Tekanan Hidrostatis dan Gaya angkat ke atas dalam zat cair

TEKANAN HIDROSTATIS

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada
dalam kesetimbangan atau statis. Bila suatu zat cair berada dalam keadaan
kesetimbangan atau statis, maka setiap bagian zat cair itu juga berada dalam keadaan
kesetimbangan atau statis. (Kusumawardhani, 2014 : 2)
Menurut Hartono (2012 : 7),Hukum Pokok Hidrostatika dapat digunakan
untukmenentukan massa jenis zat cair dengan menggunakanpipa U. Zat cair yang
sudah diketahuimassa jenisnya (2) dimasukkan dalam pipa U, kemudianzat cair yang
akan dicari massa jenisnya (1) dituangkanpada kaki yang lain setinggi h1. Adapun
h2 adalah tinggizat cair mula-mula, diukur dari garis batas kedua zat cair. Berdasarkan
Hukum Pokok Hidrostatika, maka:

6
PA= PB
1.g.h1=2 .g.h2
1.h1 =2 .h2

GAYA ANGKAT KE ATAS ZAT CAIR


Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau berpindah akibat pengaruh
tekanan yang sangat kecil atau sedikit saja. Fluida memiliki dua wujud yaitu cair dan
gas. Komponen yang bekerja pada fluida statis adalah gaya angkat keatas dan
tekanan hidrostatis. Gaya angkat keatas atau gaya apung (buoyancy) adalah resultan
gaya yang dilakukan terhadap suatu benda oleh fluida statis tempat benda itu tercelup.
Jadi, gaya angkat keatas dipengaruhi oleh volume benda yang tercelup kedalam
zatcair. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini
terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Hubungan antara tekanan hidrostatik dengan gaya angkat terletak pada perbedaan
kedalaman benda tercelup, dimana benda yang tercelup akan mempengaruhi
perbedaan tekanan hidrostatis yang dialami benda, semakin dalam benda tercelup
maka semakin besar tekanan hidrostatis yang dialami benda. Perbedaan tekanan
hidrostatis yang dialami benda mempengaruhi perbedaan gaya angkat keatas(FA)
pada masing-masing benda (Giancoli, 1999).
Gaya angkat keatas atau gaya apung adalah salah satu gaya yang bekerja pada
fluida. Gaya apungataugayaangkatkeatasadalahresultangaya yang
dilakukanterhadapsuatubendaolehfluidastatistempatbendaituterendamatauterapung.
Gaya apungselalubereaksivertikalkeatas, jaditidakmungkinterdapatkomponen
horizontal dariresultangayanya. Gaya-gayayang
bekerjapadapermukaantiapelemenfluidaberasaldaritekanan.
Perluditegaskanbahwatekananadalahbesaranskalar,
karenaitubekerjakesemuaarahdenganharga yang samabesar. Vektor
luasselalumenunjukankearah yang normal terhadappermukaan, dan
besarnyasamadenganluasitusendiri. Jadi, gaya yang
terjadiakibattekananadalahsebuahvektoryang besarnyaadalahhasil kali
antaraintensitastekanandanluas. Gaya angkat zat cair juga tergantung pada massa jenis
fluida dan banyaknya fluida yang dipindahkan oleh benda (Giancoli, 1999).
7
FA = g V

Keterangan:
FA = gaya apung( N)
= massa jenis fluida( kg/m3)
g = percepatangarvitasi( m/s2)
V = volume benda yang tercelup (m3)
Konsepgayaangkatkeataspertama kali dikenalolehilmuan yang bernama Archimedes
yang terkenaldenganprinsip Archimedes. Prinsip Archimedes berbunyi
Ketikasebuahbendatercelupseluruhnyaatausebagian di dalamzatcair,
zatcairakanmemberikangayakeatas (gayaapung) padabenda,
dimanabesarnyagayakeatas (gayaapung) samadenganberatzatcair yangdipindahkan
(Supramono, 2005).
Gaya apung yang bekerjapadasuatubenda yang
tercelupdalamfluidabisadiperolehdenganmenggunakanmetodemenimbangbenda di
udaradanmenimbangbendasetelahdicelupkandalamfluida,
makagayaapungbisadidapatmenggunakanpersamaanberikut, Fa = W Wa. Dimana W
adalahberatbendasaatditimbang di udaradanWaadalahberatbendasaatditimbang di
dalamfluida (Supramono, 2005).
Beratbendapadasaatdiudaradansetelahterbenamdalam air
tawar.Ketikasuatubendamemilikiberat 40 N jikaditimbang di udara, danmemilikiberat
30 N jikaditimbang di dalam air.Dalamhalinimasabendatidakberubah, namun yang
berubahadalahresultangayanya.Berkurangnyaberatbendatersebutdiakibatkanadanyagay
atekankeatasdari air yang dipindahkanolehbagianbenda yang adadidalam air (force of
buoyancy), denganarahkerjagayanyamengarahkeatas,
sedanggariskerjagayanyasegarisdengangariskerjadarigayaberatbenda (Widodo, 2015).

8
Sedangkan beberapa percobaan pada KIT Optika, antara Pembiasan Pada Lensa Cekung
dan .
PEMBIASAN PADA LENSA CEKUNG
Pembiasanadalahpersitiwapembelokancahaya yang terjadikarenacahayamelewatibatas
medium yang berbedaindeksbiasnya. Banyakkejadiansehari-hari yang
dapatdijelaskandengankonseppembiasan, sepertidasarbakmandi yang berisi air
terlihatlebihikan-ikandankarang di pantaiterlihatlebihjelasdariatasperahu, dansebagainya
(Giancoli.D.C,2001)
Pembiasan cahaya pada bidang 2 medium disebabkan oleh kecepatan cahaya dalam
kedua medium yang berbeda. Besarnya kecepatan penjalaran cahaya dalam suatu
medium ditentukan oleh indeks bias mutlaknya, yang didefinsikan sebagai berikut:
karena c=3x108 m/s selalu lebih besar daripada kecepatan cahaya dalam medium v,
maka indeks bias mutlak suatu medium n selalu lebih besar dari 1. Jadi indeks bias mutlak
adalah indeks bias relatif suatu medium relatif terhadap indeks bias udara (cahaya berasal dari
udara menuju medium tersebut). Sedangkan indeks bias relatif didefinsikan sebagai rasio
indeks bias mutlak dari dua medium.
Lensacekungbersifatseperticermincembung, akantetapimempunyaititikapi (fokus) yang
dinyatakandengannegatif. Agar lebihmudahmemahamipembentukanbayangan yang terjadi,
maka perhatikanbagian-bagianlensacekung di bawahini: (Jim Berithaupt,2009)

Adapun tiga sinar istimewa pada lensa cekung:


a. Sinar datang sejajar sumbu utama (SU) akan dibiaskan seolah-olah dari titik api (f1)

b. Sinardatangseolah-olahmenujutitikapi (f2) akandibiaskansejajarsumbuutama (SU)

9
c. Sinardatangmelaluititikpusatoptiklensa (O) tidakdibiaskanmelainkanditeruskan.

10
C. Metode Praktikum
1. Tempat dan Waktu Praktikum
a. Tempat : Laboratorium IPA 2 FMIPA UNY.
b. Waktu Praktikum : 09.20-11.00 WIB.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) KIT Hidrostatika
2) KIT Optika
3) Alat Tulis
4) Kamera
b. Bahan : -
3. Prosedur
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk observasi

Menyusun 2 rancangan percobaan yang dapat dilakukan menggunakan KIT yang


tersedia

Menuangkan hasil observasi KIT dan rancangannya ke dalam tabel

11
D. Hasil dan Pembahasan

Pada percobaan yang berjudul merancang percobaan yang bertujuan untuk


mengetahui teknik penyiapan dan penggunaan alat-alat tersebut dalam percobaan IPA
sesuai KTSP SMP/MTs, dan ntuk dapat merangkai dan rancang bangun percobaan-
percobaan dengan alat KIT IPA.

Pada percobaan ini kami menggunakan dua KIT IPA, yaitu KIT Hidrostatika,
dan KIT Optika. Dalam KIT Hidrostatika ada beberapa percobaan yang dapat
dilakukan yaitu Tekanan Hidrostatis dan Gaya angkat ke atas dalam zat cair.
Sedangkan beberapa percobaan pada KIT Optika, antara Pembiasan Pada Lensa
Cekung dan .

KIT HIDROSTATIKA

Rancangan Percobaan I

A. Judul Percobaan
Tekanan Hidrostatis
B. Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekananhidrostatis.
C. Alat dan Bahan
Nama Alat Jumlah Gambar
DasarStatif 2 buah

BatangStatif 2 pendek, 1 panjang

12
Pipa 2buah

Slang Plastik 2buah

Silinder 1buah

Pemegang U Manometer 1buah

PelacakTekanan 1 buah

BalokPendukung 1 buah

13
D. Skema Percobaa

E. Langkah Percobaan

Menyiapkan alat-alat KIT yang akan digunakan.

Merangkai Peralatan sesuai dengan skema percobaan.

Masukan air pada slang hingga mengisi sebagian isi slang.

Mengatur tinggi slang dan pelacak tekanan.

Mencelupkan pelacak tekanan sedalam 3 cm.

Mengukur tinggi permukaan air dalam manometer. Inilah yang disebut sebagai
tekanan hidorstatis.

Memvariasikan kedalaman pencelupan pelacak tekanan.

14
F. Data Hasil Percobaan
h (perbedaankedalaman)
No Posisi Ujung Slang
3 cm .
1. Keatas
2. Kebawah
3. KeSampng

Pembahasan rancangan percobaan tekanan hidrostatika ;

Rancangan percobaan yang berjudul tentang tekanan hidrostatika bertujuan untuk


Menyelidiki pengaruh kedalaman terhadap tekananhidrostatis. Alat yang digunakan dalam
merangkai perconbaan yaitu statis sebagai penopang dalam percobaan. Pipa dan selang digunakan
untuk mengalirkan air . Silinder digunakan untuk menampung air.

Rancangan percobaan 2

A. Judul Percobaan
Gaya angkat keatas dalam zat cair
B. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh gaya angkat air terhadap suatu benda
C. Alat dan Bahan

NamaAlat Jumlah Gambar


DasarStatik 1 buah

15
Kaki Statik 1buah

BatangStatikPanjangdanPendek 1 buah

BalokPendukung 1 buah

Balok 1buah

NeracaPegas 1 buah

16
Gelas beaker 250 ml 1 buah

D. Skema Percobaan

17
E. Langkah Percobaan

Menyiapkan alat-alat KIT yang akan digunakan.

Merangkai alat sesuai dengan gambar di atas

Mengisi gelas beaker 250 ml dengan air kira-kira 3/4

Menimbang berat balok di udara dengan neraca pegas

Menurunkan balok pendukung, sehingga balok tercelup ke air sedalam 2 cm

Mengamati dan mencatat hasil penunjukan neraca pegas

Mengulangi langkah 5 dan 6 untuk keadaan balok tercelup ke air sedalam 4 cm, 6
cm, 8 cm, dan 10 cm

Pembahasan rancangan percobaan Gaya angkat keatas dalam zat cair :


Rancangan percobaan yang berjudul tentang Gaya angkat keatas dalam zat cair
bertujuan untuk Mengetahui pengaruh gaya angkat air terhadap suatu benda. Alat yang
digunakan dalam merangkai perconbaan Gaya angkat keatas dalam zat cair, yaitu
statis sebagai penopang dalam percobaan. Pipa dan selang digunakan untuk mengalirkan air .
gelas beker digunakan untuk menampung air. Neraca pegas di gunakan untuk menarik beban
atau mengangkat beban.

18
KIT Optika

Rancangan percobaan I

A. Judul Percobaan

Pembiasaan Pada Lensa Cekung


B. Tujuan
Menyelidiki sifat pembiasaan pada lensa cekung.
C. Alat Dan Bahan
No Nama Jumlah Fungsi Gambar
1. Pemegang slaid 1 Untuk
diafragma meletakkan
diafragma

2. Kertas hvs putih 1 Sebagai alas

3. Lensa +100 mm 1 Sebagai lensa


bertangkai yang
membiaskan

19
4. Meja Optik 1 Sebagai alas
meja

5. Rel Presisi 1 Untuk


meletakkan
tumpukan
berpenjepit

6. Tempat Lampu 1 Sebagai sumber


Bertangkai cahaya

7. Tumpakan Berpenjepit 3 Sebagai alas


untuk menjepit
lensa, tempat
lampu, dan
pemegang salid
diafragma

8. Keping Penutup 2 Sebagai penutup


pada pemegang
slaid diafragma

20
9. Lensa Bikonkaf FPT 1 Sebagai lensa
16.24 bikonkaf yang
membiaskan

10. Kabel penghubung 2 Untuk


menghubungkan
listrik

11. Diafragma 5 celah 1 Sebagai yang


memberi celah

12. Catu Daya 1 Sebagai


perangkat
elektronik
pemasok energi
listrik

D. Skema Percobaan

21
E. Langkah kerja

Menyiapkan alat-alat KIT yang akan digunakan.

Menyusun alat-alat sepeti pada skema alat.

Meletakkan kertas yang telah diberi garis diatas meja optik.

Meletakkan lensa bikonkaf diatas kertas HVS dengan posisi seperti pada skema.

Mengatur lensa bikonkaf sehingga berkas sinar datang yang tengah dan berkas sinar tembusnya merambat
melalui garis NM.

Menandai berkas sinar datang dan berkas sinar biasnya.

Mengangkat lensa. Menggambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris.

Meletakkan kembali kertas HVS hasil langkah diatas meja optik dengan posisi M didepan.

Meletakkan kembali lensa bikonkaf diatas kertas HVS ditempat semula.

Mengganti diafragma 5 celah menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser kedua keping penutup.

Mengatur sinar datang sehingga berimpit dengan gariss MN.

Mengulangi langkah diatas, mengarahkan berkas sinar datang seolah menuju titik fokus.

Mengangkat lensa, menggambar jejak-jejak sinar dengan menggunakan penggaris dan memberikan anak
panah untuk sinarnya, kemudian menempelkan hasilnya pada hasil pengamatan

22
Pembahasan Pada rancangan percobaan Pembiasaan Pada Lensa Cekung
adalah :
Rancangan percobaan yang berjudul Pembiasaan Pada Lensa Cekung bertujuan untuk
Menyelidiki sifat pembiasaan pada lensa cekung Pada percobaan ini yang menjadi variabel
kontrol yaitu meja optik, sedangkan yang menjadi variabel bebas lensa cekung. Sehingga
variabel terikatnya yaitu sifat pembiasaan pada lensa cekung.

Rancangan percobaan 2

E. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil merancang KIT dapat disimpulkan bahwa :


1. Untuk mengetahui teknik penyiapan dan penggunaan alat-alat tersebut dalam
percobaan IPA sesuai KTSP SMP/MTs, kita harus melihat buku panduan untuk
mengetahui alat alat apa saja yang terdapat didalam KIT serta fungsi dari masing
masing alat tersebut.
2. Untuk dapat merangkai dan merancang bangun percobaan percobaan dengan alat
KIT IPA harus memperhatikan langkah langkah dalam buku panduan yang
terdapat pada masing masing KIT.

Saran dari merancang percobaan, lebih memperhatikan alat berdasarkan fungsi


yang telah ditentukan dan lebih banyak memvariasikan rancangan yang akan
dilakukan.

F. Daftar Pustka
Arsyad .2004. Media Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Breithaupt, Jim.2009. Swaddik Fisika. Pakar Raya,Bandung
Fayol, Henry.1986. Industri and Management .London : Sir Isaac and Song.
Giancoli,C.Douglas.2001.Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Giancoli.D.C.2001.Fisika Jilid 2 Edisi Kelima.Erlangga.Jakarta
23
Gullick. 1993. Notes on the Theory of Organization. Callifornia : Brooks Publishing
Company.
Hartono, B. 2012. Dasar-DasarFisika. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Daftar spesifikasi Alat Pendidikan
SMP. diakses di www.kemdikbud.go.id pada hari Selasa tanggal 26 September
2017 pukul 16.00 WIB.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Panduan Teknis Perawatan
Peralatan Laboratorium Fisika. diakses di www.kemdikbud.go.id pada hari
Selasa tanggal 26 September 2017 pukul 16.10 WIB.
Kusumawardhani, S. 2014. Modul 1 Tekanan Hidrostatis. Jakarta : UPJ Press.
Moejadi . 1994. Model Pemanfaatan KIT IPA SD yang Efektif Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran IPA. Jakarta : Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.
Nasiruddin. 2014. Media Pembelajaran KIT IPA. diakses di
digiling.uinsby.ac.id. pada hari Rabu tanggal 27 September jam 21.00 WIB.
Purwoko.2007.Fisika. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sarojo,G.2011.Gelombang dan Optika.Jakarta: SalembaTeknika.

Soedojo,Peter.2004.Fisik Dasar. Yogyakarta : andi.

G. Lampiran lampiran
Rancangan Tekanan Hidrostatik

24
Rancangan Gaya Angkat Ke Atas zat cair

Rancangan Pembiasan Pada Lensa Cekung

25

You might also like