Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhanperawatan Pada Pasien Post Operasi Katarak Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Sulawesi Utara
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhanperawatan Pada Pasien Post Operasi Katarak Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Sulawesi Utara
KEPATUHANPERAWATAN
PADA PASIEN POST OPERASI KATARAK DI BALAI KESEHATAN MATA
MASYARAKAT SULAWESI UTARA
NOVITA MALORING
ADELIEDA KAAWOAN
FRANLY ONIBALA
Abstrak:
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan
lensa didalam kapsul lensa. Keberhasilan pengobatan katarak tidak luput juga dari
perawatan
pasca operasi. Perawatan pasca operasi juga sangat menentukan keberhasilan dari
pengobatan
katarak antara lain yaitu pengetahuan dan sikap serta kepatuhan dalam perawatan
post
operasi katarak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap
dalam perawatan pada pasien post operasi katarak di Balai Kesehatan Mata
masyarakat
Sulawesi utara. Desain penelitian bersifat observasi analitik dengan pendekatan
cross study.Telah di laksanakan pada 10-18 juli 2014,jumlah sampel 63 responden.
sectional
Hasil
Uji statistik uji chi square
menunjukan
(x) adanya hubungan pengetahuan dengan kepatuhan
perawatan post operasi katarak di Balai kesehatan Mata Masyarakat Sulawesi Utara,
( a= 0,00
< = 0,05). Serta ada hubungan Sikap dengan kepatuhan perawatan post operasi
katarak
Balai
dijadikan disebagaiMata
kesehatan Masyarakat
referensi Sulawesi Utara
dalam perpustakaan dan( informasi
= 0,011 <dalam
a = 0,05).
melakukan
Diharapkan
selanjutnya
penelitian
Kata dapat
kunci :yang
Pengetahuan,
berkaitan sikap,
dengankepatuhan
katarak. perawatan,
1 pasien post operasi katarak.
PENDAHULUAN
Kebutaan dan gangguan penglihatan harapan hidup penduduk Indonesia pada
merupakan masalah kesehatan periode 2005-2010 (69,1 tahun) dibanding
masyarakat. Kebutaan karena katarak atau periode 2000-2005 (66,2 tahun).
kekeruhan lensa mata merupakan masalah Prevalensi kebutaan di Indonesia
kesehatan global yang harus segera mencapai 1,5 % dari jumlah penduduk di
diatasi, karena kebutaan dapat Indo nesia menurut hasil survey pada
menyebabkan berkurangnya kualitas tahun 1996. Berdasarkan angka tersebut,
sumber daya manusia dan kehilangan katarak merupakan penyeb ab utama
produktifitas serta membutuhkan biaya kebutaan dengan presentase sebesar 0,78
yang cukup besar untuk pengobatanya. %. Walaupun katarak umumnya adalah
(Depkes, 2007). penyakit usia lanjut, namun 16 20 %
buta katarak telah dialami oleh penduduk
Katarak merupakan keadaan dimana Indo nesia pada usia 40 54 tahun.
terjadi kekeru han pada serabut atau bahan (Depkes, 2008).Data nasional ada 10
lensa didalam kapsul lensa.Katarak adalah kabupaten/kota dengan prevalensi katarak
suatu keadaan patologik lensa dimana pada umur > 30 tahun tertinggi adalah
lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairanprovinsi Aceh Selatan (53,2 %), Boalemo
lensa atau denaturasi protein (47,6 %), Aceh Barat Daya (41,5 %),
lensa.Kekeruahan itu terjadi akibat Pidie (40,6 %), Jeneponto (40,0 %),
gangguan metabolisme tubuh normal Pasaman (39,2 %), Maluku Tenggara
lensa yang dapat timbul pada berbagai (38,5 %), Timor Tengah Utara (36,7 %),
usia tertentu (Ilyas, 2006). Kampar (35,6 %) dan Luwu Utara (35,5
%). (Riskesdas, 2007).
World Health Organization (2000),
menyatakan sekitar 38 juta orang Pengetahuan, dan sikap masyarakat
menderita kebutaan dan hampir 110 jutaIndo nesia terhadap kesehatan mata masih
orang menderita penurunan penglihatan. kurang dalam pencegahannya. Karena
Hal ini menunjukkan bahwa ada sekitar kurangnya akses informasi mengenai
150 juta orang menderita gangguan penyebab penyakit katarak dan cara
penglihatan. Tidak terdapat data mengenai pengobatannya. Keberhasilan pengobatan
insiden kebutaan yang tersedia dengan katarak tidak luput juga dari perawatan
baik. Meskipun demikian, diperkirakan pasca operasi. Perawatan pasca operasi
jumlah orang buta di seluruh dunia akan juga sangat menentukan keberhasilan dari
meningkat 1-2 juta orang per tahun. Pada pengobatan katarak antara lain yaitu
tahun 2006, WHO mengeluarkan estimasi pengetahuan dan sikap serta kepatuhan
global terbaru, yaitu 314 juta orang di dalam perawatan post operasi katarak.
dunia menderita gangguan penglihatan, 45 Berdasarkan data yang diperoleh oleh
juta dari mereka menderita kebutaan peneliti yang bersumber dari Balai
(Trithias 2011). Kesehatan Mata Masyarakat Sulawesi
Utara para pasien yang melakukan operasi
Laporan Depkes RI (2008), berdasarkan
hasil
Nasional
di
5%
sebesar
menurut
peningkatan
berkaitan
Indonesia
- Riset
9%),
1,8%
SKRT
tahun
erat
Kesehatan
kebutaan
jumlah
adalah
(meningkat
dengan
2001).
2007,kasus
sebesar
Patut
0,9%,
proporsi
Dasar
peningkatan
dari
katarak
diduga
dan
4,8%
(Riskesdas)
1,2%
low
katarak
bahwa
(Asia
ini
umur berjumlah
vision studi
sebesar
Masyarakat
2judul
2017
Januari-Desember
sadar
pendahuluan
(pasien)
28
penelitian
%. pasien
memelihara
yangBalai
Danpada selama
terhadap
sebelum
peneliti
2013.
Kesehatan
waktu ituperiode
kesehatan
Pasien
menetapkan
pengunjung
melakukan
Mata
hadir
mata
yang
sebanyak 27 orang yang akan
memeriksakan mata.
METODE PENELITIAN
HASIL
Peneletian ini bersifat observasional
1. ANALISA UNIVARIAT
analitik dengan desain penelitian cross
sectional study. Penelitian telah Tabel 1 Distribusi responden
dilaksanakan di Balai Kesehatan Mata berdasarkan umur pada pasien post
Masyarakat Sulawesi Utara.Peneltian ini operasi katarak di Balai Kesehatan
telah dilaksanakan pada tanggal 10-18 Juli Mata Masyarakat Sulawesi Utara
2014.Populasi yang digunakan adalah
pasien post operasi katarak di Balai Usia N %
Kesehatan Mata Masyarakat Sulawesi
Utara.Teknik pengambilan sampel 40-50 Tahun 29 46, 0
mengunakan metode purposive sampling. 51-60 Tahun 14 22,2
Sampel pada penelitian ini adalah pasien 60-70 Tahun 10 15,9
yang melakukan perawatan post operasi >70 Tahun 10 15,9
katarak yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi. Jumlah sampel adalah 63
responden yang melakukan perawatan Total 63 100
post operasi katarak.
Departemen
Ilyas S.Kedokteran
Hasil
Jakarta
Jakarta:
2006.
Kesehatan
R iset
Balai
Ilmu
Universitas
Kesehatan
Penerbit
RI.
Penyakit
2008.
Indonesia.
Fakultas
Daerah
Laporan
Mata . 8 .
9