You are on page 1of 10

194 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

ULASAN PUSTAKA: POTENSI LUTEIN DAN ZEAXANTIN SEBAGAI


PENCEGAH KATARAK

Brenda Widya Kencana1

ABSTRACT
Cataract is one of degerative disease. The definition of cataract itself is a
condition where there is an opacity of lens that decrease someone’s vision
ability. World Health Organization (WHO) estimates that the number of people
with visual impairments worldwide in 2018 will be 1.3 billion and cataract
occupies the first position as a cause of blindness in the world with a
prevalence of 51%. The results of Indonesia's basic health research in 2013
stated that cataracts ranked third in the highest eye disorders in Indonesia
(1.8%). Factor that cause this degerative disease, include aging, heredity,
abnormalities in the eye, multisystem syndrome, metabolic disorders,
maternal infections, side effects from corticosteroids or radiation exposure,
and due to trauma to the eye. From these various causes, oxidative stress is
used as the basic mechanism of cataracts. According to research, oxidative
stress can be prevented by antioxidants. Lutein and zeaxhantine are the only
carotenoids that found in the lens of the human eye. Both have the ability as
powerful antioxidants, filtering and absorbing shortwave light which is
potentially damaging, and reduces oxidative stress. The unique structure of
both, with the polyone and conjugated chain ionone rings, allows it to
contribute to several types of reactions that can neutralize reactive oxygen
species. This indicates that they might play a protective role in cataract
formation.

Keywords : Lutein, Zeaxhantine, Prevention, Cataract

ABSTRAK
Katarak merupakan salah satu penyakit degeneratif. Definisi katarak sendiri
ialah suatu kondisi dimana terjadi kekeruhan pada lensa sehingga
menurunnya fungsi penglihatan seseorang. World Health Organization (WHO)
mengetimasikan jumlah orang dengan gangguan penglihatan di seluruh dunia
pada tahun 2018 adalah 1,3 milyar orang dan katarak menempati posisi
pertama sebagai penyebab kebutaan di dunia dengan prevalensi 51%. Hasil
riset kesehatan dasar Indonesia pada tahun 2013 menyatakan bahwa katarak
menempati posisi ketiga pada kelainan mata tertinggi di Indonesia (1,8%).
Penyebab katarak yang merupakan penyakit degeneratif, antara lain idiopatik,
penuaan, keturunan, kelainan pada mata, sindrom multisistem, kelainan
metabolik, infeksi maternal, efek samping dari kortikosteroid atau paparan
radiasi, dan akibat adanya trauma pada mata. Dari berbagai penyebab
tersebut, stress oksidatif dijadikan sebagai mekanisme dasar terjadinya
katarak. Menurut penelitian, stress oksidatif dapat dicegah dengan
antioksidan. Lutein dan zeaxhantine merupakan satu-satunya carotenoid yang
ditemukan pada lensa mata manusia. Keduanya memiliki kemampuan sebagai
antioksidan kuat, menyaring dan menyerap cahaya gelombang pendek yang
berpotensi merusak, serta mengurangi stress oksidatif. Struktur keduanya
yang unik, dengan cincin ionone rantai poliena dan terkonjugasi,
memungkinkannya untuk berkontribusi dalam beberapa jenis reaksi yang
dapat menetralisir spesies oksigen reaktif. Hal ini mengindikasikan bahwa
mereka mungkin memainkan peran protektif dalam pembentukan katarak.

1. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung


JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 195

Kata kunci : Lutein, Zeaxantin, Pencegahan, Katarak

PENDAHULUAN seorang penderita baru katarak.


Katarak adalah keadaan Penduduk Indonesia juga memiliki
dimana keruhnya lensa kristalin kecenderungan menderita katarak
dalam mata yang dapat 15 tahun lebih cepat dibandingkan
menurunkan fungsi penglihatan penduduk di daerah subtropis. Hasil
(Thompson and Lakhani, 2015). riset pada tahun 2013 terdapat tiga
Kekeruhan lensa yang berkaitan kelainan mata tertinggi di Indonesia
dengan usia merupakan salah satu yaitu pterygium (8,3%), kekeruhan
penyebab utama kebutaan. kornea (5,5%), dan katarak (1,8%)
Penelitian mengatakan bahwa (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
katarak kini telah berkorelasi Kataraktogenesis adalah
dengan gangguan depresi dan proses multifaktorial (Liu et al.,
secara singkat dapat menurunkan 2017). Etiologi katarak antara lain,
kualitas hidup penderitanya (Lee idiopatik, keturunan, kelainan pada
and Afshari, 2017). mata, sindrom multisistem,
World Health Organization kelainan metabolik, infeksi
(WHO) mengetimasikan jumlah maternal, efek samping dari
orang dengan gangguan kortikosteroid atau paparan radiasi,
penglihatan di seluruh dunia pada dan akibat adanya trauma pada
tahun 2018 adalah 1,3 milyar mata. Diantara berbagai penyebab
orang. Katarak merupakan tersebut, stres oksidatif berperan
penyebab gangguan penglihatan penting dalam mekanisme
terbanyak kedua di seluruh dunia molekuler pembentukan katarak
(33%) setelah gangguan refraksi (Ho et al., 2010).
yang tidak terkoreksi (42%). Saat ini, strategi pengobatan
Namun, katarak menempati posisi terbaik pada katarak melibatkan
pertama sebagai penyebab operasi katarak yang
kebutaan di dunia dengan dikombinaskan dengan implantasi
prevalensi 51% (WHO, 2014). lensa. Namun, tindakan ini tidak
Prevalensi katarak di terlepas dari berbagai komplikasi
Indonesia pada semua umur tahun yang mungkin terjadi (Daien et al.,
2013 adalah 1,8%. Perkiraan 2015). Oleh karena itu, upaya
insiden katarak adalah 0,1% untuk menghasilkan terapi alternatif
pertahun atau setiap tahun di lain untuk setidaknya mencegah
antara 1.000 orang terdapat atau menghambat terjadinya
196 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

katarak akan memiliki manfaat lensa yang keruh yang dapat terjadi
yang besar (Abdelkader, Alany and akibat adanya hidrasi (penambahan
Pierscionek, 2015). cairan) lensa, denaturasi protein
Beberapa penelitian lensa, atau terjadi akibat keduanya.
sebelumnya telah mengevaluasi Kekeruhan yang terjadi umumnya
faktor resiko yang berkaitan dengan melibatkan kedua mata dan
terjadinya katarak, antara lain berjalan progresif ataupun dapat
diabetes, merokok, paparan sinar tidak mengalami perubahan dalam
matahari, body mass index, tingkat waktu yang lama (Ilyas and
pendidikan, dan refraksi. Namun, Yulianti, 2017). Katarak dicirikan
banyak juga suplementasi yang oleh opasitas lensa yang dapat
telah diuji efektivitasnya pada diakibatkan oleh paparan berlebihan
katarak yang disebabkan oleh terhadap cahaya yang
oksidan atau radikal bebas, antara menghasilkan oksigen reaktif
lain vitamin C, vitamin E, dan β- spesies (ROS) yang mengarah ke
karoten (Hobbs and Bernstein, peroksidasi membran lipid dan
2014). kristal protein lensa.
Lutein dan zeaxantin Katarak dapat
merupakan jenis karotenoid yang diklasifikasikan menjadi katarak
ditemukan pada retina dan lensa terkait penuaan, katarak sekunder
mata manusia. Keduanya memiliki dan katarak terkait trauma
fungsi ganda di kedua jaringan (Thompson and Lakhani, 2015).
untuk bertindak sebagai antioksidan Saat ini, katarak berhasil diobati
kuat dan untuk menyaring energi dengan operasi pengangkatan
tinggi cahaya biru (Biochemistry, lensa, diikuti dengan implantasi
2005). lensa buatan pada saat operasi.
Tujuan dari artikel ini adalah Prosedur pembedahan ini
untuk menyajikan ringkasan memberikan peningkatan yang
tentang kegunaan lutein dan sangat baik dalam ketajaman
zeaxantin pada pencegahan penglihatan pasien dan kualitas
katarak. hidupnya. Namun, biaya perawatan
yang tinggi dan komplikasi yang
ISI mungkin dapat terjadi pasca-
Katarak berasal dari bahasa operasi akan menantang ekonomi
Latin, yaitu cataracta yang berarti jangka panjang dan stabilitas
air terjun, dimana penglihatan sistem perawatan kesehatan.
seperti tertutup air terjun akibat Dengan demikian, mengidentifikasi
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 197

faktor yang tersedia untuk Lutein dan zeaxantin adalah


mencegah atau menunda jenis xantofil, karotenoid yang
pengembangan katarak adalah teroksidasi, yang dilaporkan
strategi yang penting (Jia et al., memiliki efek anti-inflamasi. Lutein
2017). dan zeaxantin adalah satu-satunya
Katarak kini telah menjadi jenis karotenoid yang dapat
masalah kesehatan yang terus ditemukan pada lensa mata
berkembang yang menyebabkan manusia (Hobbs and Bernstein,
penurunan pengihatan karena 2014). Keduanya hanya didapatkan
oksidasi struktur lensa (Liu et al., manusia dari makanan karena
2017). Oksidasi kumulatif protein manusia tidak dapat menyintesis
dan lipid pada lensa dilaporkan karotenoid sendiri dalam tubuh
banyak terlibat dalam proses (Eroglu and Harrison, 2013).
patogenesis katarak, dan Banyak studi melaporkan bahwa
antioksidan dapat mencegah atau lutein dapat menurunkan resiko
meminimalkan kerusakan oksidatif kanker, meningkatkan kesehatan
pada lensa (Zhang et al., 2012) kardiovaskular, dan khususnya
(Selin et al., 2013). sangat berguna untuk kesehatan
Pola konsumsi makanan yang mata (Bjørklund and Chirumbolo,
tinggi antioksidan dilaporkan dapat 2017).
menurunkan resiko terjadinya Pertimbangan teoritis dan
penyakit kronik. Karotenoid adalah beberapa studi observasional
salah satu jenis antioksidan yang menyatakan bahwa karotenoid,
dapat ditemukan pada makanan, khususnya lutein/zeaxantin,
khususnya pada buah dan sayur mungkin memainkan peran dalam
(Fiedor and Burda, 2014). pencegahan katarak. Keduanya
memiliki kemampuan untuk
menyaring dan menyerap cahaya
gelombang pendek yang berpotensi
merusak, serta mengurangi stress
oksidatif. Struktur keduanya yang
unik, dengan cincin ionone rantai
poliena yang terkonjugasi

Gambar 1. Struktur lutein dan memungkinkannya untuk

zeaxantin (Ribaya-Mercado and berkontribusi dalam beberapa jenis

Blumberg, 2004). reaksi yang dapat menetralisir


spesies oksigen reaktif. Hal ini
198 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

mengindikasikan bahwa mereka yang baik pada kesehatan mata,


mungkin memainkan peran terutama pencegahan katarak yang
protektif dalam pembentukan disebabkan stress oksidatif
katarak (Fernández-Robredo et al., (Christen et al., 2008).
2013). Inkubasi sel epitel lensa
Beberapa penelitian telah manusia dengan lutein dan
mengamati bahwa lutein dan zeaxantin sebelum terpapar
zeaxantin menghambat kaskade hidrogen peroksida atau radiasi
protein pro-inflamasi (Chung et al., cahaya ultraviolet-B (UVB) dapat
2017) dan faktor transkripsi NF-KB melindungi sel lensa dari oksidasi
(T. Liu et al., 2017). Ada juga bukti protein, peroksidasi lipid, dan
kuat bahwa keduanya dapat kerusakan DNA, dan juga
mengurangi produksi spesies menghasilkan peningkatan kadar
oksigen reaktif (ROS) dan aktivasi glutation dalam menanggapi stres
sistem komplemen (Tian et al., oksidatif (Gao et al., 2011).
2015). Melalui semua mekanisme Penelitian observasional juga
ini, sangat mungkin bahwa lutein telah menemukan korelasi yang
berperan penting mengatur jalur signifikan antara konsentrasi tinggi
imun, memodulasi respons lutein plasma dan penurunan risiko
inflamasi, dan mengurangi perkembangan katarak (Karppi,
kerusakan oksidatif. Laukkanen and Kurl, 2012), serta
Percobaan lain telah dilakukan adanya hubungan negatif antara
pada hewan dan secara invitro jumlah asupan lutein harian dan
membuktikan bahwa lutein dan risiko katarak, terutama katarak
zeaxantin memiliki aktivitas nuklear (Christen et al., 2008).
antioksidan dan menunjukkan Perbedaan dalam hubungan
bahwa lutein mampu mencegah antara subtipe katarak dan serum
katarak dalam sel-sel lensa mata lutein dan zeaxantin mungkin
sapi dengan menghambat proliferasi dikarenakan perbedaan patogenesis
dan migrasi sel-sel lensa, serta untuk setiap jenis katarak terkait
untuk mencegah kerusakan sel-sel penuaan (Ghaem et al., 2012).
lensa mata akibat ultraviolet (Hu Dengan bertambahnya usia,
and Xu, 2008). penurunan persentase glutation
Banyak penelitian yang pada nukleus lensa dapat terjadi,
melaporkan bahwa pengonsumsian hal ini membuat nukleus lensa
lutein juga baik melalui makanan menjadi kurang mampu untuk
ataupun suplemen memiliki efek melakukan perbaikan kerusakan
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 199

oksidatif (Beebe, Holekamp and terkait penuaan, terutama katarak


Shui, 2010). Sebaliknya, tingkat nuklear dengan cara respon dosis
glutation di korteks luar lensa tetap terhadap lutein dan zeaxantin
tinggi, bahkan dalam keadaan telah menunjukkan efek menguntungkan
terjadinya katarak nukleaR (Kui-Yi dalam pencegahan katarak (Ma et
and Lou, 2010). Oleh karena itu, al., 2014) (Jia et al., 2017).
katarak nuklear mungkin lebih
sensitif terhadap hubungan yang RINGKASAN
signifikan dengan serum lutein dan Katarak adalah keadaan
zeaxantin. dimana berkurangnya fungsu
Selain itu, Gale et al. telah penglihatan akibat lensa yang keruh
menemukan bahwa risiko terjadinya yang dapat terjadi akibat adanya
katarak subkapsular posterior hidrasi (penambahan cairan) lensa,
adalah yang paling rendah pada denaturasi protein lensa, atau
mereka yang memiliki lutein dengan terjadi akibat keduanya.
konsentrasi yang lebih tinggi. Beberapa penelitian
Namun, katarak subkapsular sebelumnya telah mengevaluasi
posterior adalah tipe yang paling faktor resiko yang berkaitan dengan
jarang terjadi di antara tiga jenis terjadinya katarak, antara lain
utama katarak terkait penuaan dan diabetes, merokok, paparan sinar
studi lebih lanjut diperlukan untuk matahari, body mass index, tingkat
mengonfirmasinya (Koo et al., pendidikan, dan refraksi. Namun,
2013). Selain itu, Liu et al (2014) banyak juga suplementasi yang
menunjukkan bahwa peningkatan telah diuji efektivitasnya pada
konsentrasi lutein dan zeaxantin katarak yang disebabkan oleh
memiliki keterkaitan dengan antioksidan atau radikal bebas,
berkurangnya risiko katarak antara lain vitamin C, vitamin E,
nuklear. dan b-caroten.
Banyak studi epidemiologi Oksidasi kumulatif protein dan
telah menyelidiki hubungan antara lipid pada lensa dilaporkan banyak
asupan makanan dan tingkat lutein terlibat dalam proses patogenesis
dan zeaxantin darah dan risiko katarak, dan antioksidan dapat
katarak terkait penuaan (Christen mencegah atau meminimalkan
et al., 2008). Oleh karena itu, kerusakan oksidatif pada lensa.
asupan makanan lutein dan Lutein dan zeaxhantin
zeaxantin juga memiliki keterkaitan merupakan jenis carotenoid yang
dengan penurunan risiko katarak memiliki aktivitas antioksidan kuat
200 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

yang memungkinkannya kumulatif lipid dan protein lensa


memainkan peran dalam mata.
pencegahan katarak. Keduanya
hanya didapatkan manusia dari DAFTAR PUSTAKA
makanan karena lutein tidak dapat
Abdelkader, H., Alany, R. G. and
menyintesis karotenoid sendiri Pierscionek, B. (2015). Age-
Related Cataract And Drug
dalam tubuh.
Therapy: Opportunities And
Lutein dan isomer struktural Challenges For Topical
Antioxidant Delivery To The
zeaxantin adalah satu-satunya
Lens. Journal of Pharmacy and
karotenoid yang ditemukan di Pharmacology 67(4):537–550.
dalam lensa manusia. Keduanya
Beebe, D. C., Holekamp, N. M. and
memiliki kemampuan untuk Shui, Y. B. (2010). Oxidative
Damage And The Prevention
menyaring dan menyerap cahaya
Of Age-Related Cataracts.
gelombang pendek yang berpotensi Ophthalmic Research. 44(3):
155–165.
merusak dan mengurangi stress
oksidatif. Struktur keduanya yang Biochemistry, I. (2005). Lutein and
zeaxanthin. Alternative
unik, dengan cincin ionone rantai
Medicine Review. 10(2):128–
poliena dan terkonjugasi, 135.
memungkinkannya untuk
Bjørklund, G. and Chirumbolo, S.
berkontribusi dalam beberapa jenis (2017). Role Of Oxidative
Stress And Antioxidants In
reaksi yang dapat menetralisir
Daily Nutrition And Human
spesies oksigen reaktif. Hal ini Health. Nutrition. 33: 311–
321.
mengindikasikan bahwa mereka
mungkin memainkan peran Christen, W. G. et al. (2008). A
Prospective Study Of Dietary
protektif dalam pembentukan
Carotenoids, Vitamins C And
katarak. E, And Risk Of Cataract In
Women. Arch Ophthalmol.
126(1):102–109.
KESIMPULAN
Chung, R. W. S. et al. (2017).
Lutein dan zeaxantin adalah
Lutein Exerts Anti-
satu-satunya karotenoid yang Inflammatory Effects In
Patients With Coronary Artery
ditemukan pada lensa mata dan
Disease. Atherosclerosis.
bertindak sebagai antioksidan. Oleh 262:87–93.
karena itu, lutein dan zeaxhantin
Daien, V. et al. (2015). Incidence,
memiliki efek protektif dan dapat Risk Factors, and Impact of
Age on Retinal Detachment
mencegah perkembangan katarak
after Cataract Surgery in
yang disebabkan oleh oksidasi France: A National Population
Study. Ophthalmology.
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 201

Elsevier Inc, 122(11):2179– 21.


2185.
Hobbs, R. P. and Bernstein, P. S.
Eroglu, A. and Harrison, E. H. (2014). Nutrient
(2013). Carotenoid Supplementation For Age-
Metabolism In Mammals, Related Macular
Including Man: Formation, Degeneration, Cataract, And
Occurrence, And Function Of Dry Eye. Journal of
Apocarotenoids. Journal of Ophthalmic and Vision
Lipid Research, 54(7):1719– Research. 9(4):487–493.
1730.
Hu, Y. and Xu, Z. J. (2008). Effects
Fernández-Robredo, P. et al. Of Lutein On The Growth And
(2013). Effect Of Lutein And Migration Of Bovine Lens
Antioxidant Supplementation Epithelial Cells In Vitro.
On VEGF Expression, MMP-2 Huazhong Univ. Sci. Technol.
Activity, And Ultrastructural Med. Sci. 28:360–363.
Alterations In Apolipoprotein
E-Deficient Mouse. Oxidative Ilyas, S. and Yulianti, S. R. (2017).
Medicine and Cellular Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:
Longevity. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Fiedor, J. and Burda, K. (2014).
Potential Role Of Carotenoids Jia, Y. P. et al. (2017). The
As Antioxidants In Human Pharmacological Effects Of
Health And Disease. Nutrients. Lutein And Zeaxanthin On
6(2):466–488. Visual Disorders And Cognition
Diseases. Molecules. 22(4):1–
Gale, C. R. et al. (2001). Plasma 22.
Antioxidant Vitamins And
Carotenoids And Age-Related Karppi, J., Laukkanen, J. A. and
Cataract. Ophthalmology. Kurl, S. (2012). Plasma Lutein
108(11):1992–1998. And Zeaxanthin And The Risk
Of Age-Related Nuclear
Gao, S. et al. (2011). Lutein And Cataract Among The Elderly
Zeaxanthin Supplementation Finnish Population. Br. J. Nutr.
Reduces H2O2-Induced 108:148–154.
Oxidative Damage In Human
Lens Epithelial Cells. Molecular Kementerian Kesehatan RI. (2013).
Vision. 17:3180–3190. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Jakarta: Kementerian
Ghaem, M. H. et al. (2012). Kesehatan RI.
Metabolic Syndrome And Risk
Of Age-Related Cataract Over Koo, E. et al. (2013). Ten-Year
Time: An Analysis Of Interval- Incidence Rates Of Age-
Censored Data Using A Related Cataract In The Age-
Random-Effects Modle. Related Eye Disease Study
Ophthalmol. V. Sci. 54:641– (AREDS): AREDS Report No.
646. 33. Ophthalmic Epidemiology.
20(2):71–81.
Ho, M. C. et al. (2010). Senile
Cataracts And Oxidative Kui-Yi, X. and Lou, M. F. (2010).
Stress. Journal of Clinical Effect Of Age On The
Gerontology and Geriatrics. Thioltransferase
Elsevier Taiwan LLC. 1(1):17– (Glutaredoxin) And
202 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

Thioredoxin Systems In The Selin, J. Z. et al. (2013). High-Dose


Human Lens. Investigative Supplements Of Vitamins C
Ophthalmology and Visual And E, Low-Dose
Science. 51(12):6598–6604. Multivitamins, And The Risk Of
Age-Related Cataract: A
Lee, C. M. and Afshari, N. A. Population-Based Prospective
(2017). The Global State Of Cohort Study Of Men. Am. J.
Cataract Blindness. Current Epidemiol. 177:548–555.
Opinion in Ophthalmology.
28(1):98–103. Thompson, J. and Lakhani, N.
(2015). Cataracts. Primary
Liu, T. et al. (2017). Lutein Protects Care: Clinics in Office Practice.
Against Β-Amyloid Peptide- 42(3):409–423.
Induced Oxidative Stress In
Cerebrovascular Endothelial Tian, Y. et al. (2015). Lutein
Cells Through Modulation Of Supplementation Leads To
Nrf-2 And NF-Κb. Biol.Toxicol. Decreased Soluble
33:57–67. Complement Membrane Attack
Complex Sc5b-9 Plasma
Liu, X. H. et al. (2014). Association Levels. Acta Ophthalmology.
Between Lutein And 93:141–145.
Zeaxanthin Status And The
Risk Of Cataract: A Meta- WHO. (2014). Priority Eye Disease.
Analysis. Nutrients. 6(1):452– Available at:
465. https://www.who.int/blindnes
s/causes/priority/en/index1.ht
Liu, Y.C. et al. (2017). Seminar ml
Cataract. The Lancet.
390:600–612. Zhang, J. et al. (2012). Ultraviolet
Radiation-Induced Cataract In
Ma, L. et al. (2014). A Dose- Mice: The Effect Of Age And
Response Meta-Analysis Of The Potential Biochemical
Dietary Lutein And Zeaxanthin Mechanism. Investigative
Intake In Relation To Risk Of Ophthalmology and Visual
Age-Related Cataract. Graefe’s Science. 53(11):7276–7285.
Archive for Clinical and
Experimental Ophthalmology.
252(1):63–70.

Reddy, A. K., Liss, E. and Shildkrot,


E. Y. (2016). Bilateral Iris
Prolapse Secondary To Eye
Rubbing Following Cataract
Surgery. JAMA
Ophthalmology.
134(1):22908.

Ribaya-Mercado, J. D. and
Blumberg, J. B. (2004). Lutein
and Zeaxanthin and Their
Potential Roles in Disease
Prevention. Journal of the
American College of Nutrition.
23(6):567S–587S.

You might also like