You are on page 1of 8

Jurnal Pendidikan Kimia Vol.8, No.

1, April 2016, 37-44


ISSN: 2085-3653 http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpk

Pengaruh Penambahan Tepung Maizena Terhadap Daya Terima


Velva Jambu Biji

Nunung Sri Mulyani1*

1Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes, Aceh


Jl. Soekarno Hatta Desa Lagang Lampeneurut Aceh Besar
*Korespondensi: nunungmulyani76@gmail.com

Abstract. Guava is one type of fruit that has not received special attention in Indonesia. Guava fruit in
unfavorable environmental conditions will cause damage guava fruit, both in appearance, texture,
aroma and nutritional value. One way to overcome this problem is by low temperature processing such
as Velva. To obtain good results Velva with a soft texture and smooth to use stabilizers with the right
amount. Objective: To determine the effect of various concentrations of adding cornstarch to receive
power Velva guava. This study is an experimental test using a hedonic liking organoleptic test.
Conducted at the Laboratory of Food Technology Nutrition Department Banda Aceh, on the 29th until
August 31, 2012 with the number of panelists somewhat trained 25 students from the Department of
Nutrition Level III. The research design uses completely randomized design (CRD) non factorial,
processing and analyzing data using Analysis Fingerprint Car (ANSIRA) and continued with Duncan
test to see some real treatment effect. From the test results mean organoleptic guava Velva Velva
acquired taste panelists are most preferred in treatment B (1%), the most preferred color Velva panelist
is in treatment C (1.5%), the most preferred scents Velva panelist is on C treatment (1.5%), and the
texture of the most preferred Velva panelist is in treatment B (1%). The addition of cornstarch
concentration significantly affect flavor and texture, but did not significantly affect the color and aroma
of guava Velva.
Keywords: velva, guava, meizena

PENDAHULUAN kurang baik akan menyebabkan buah jambu


mengalami kerusakan, baik dalam
Jambu biji kebanyakan tumbuh liar di penampakan, kepadatan, aroma maupun nilai
seputar rumah, di daerah-daerah pegunungan gizi (Fitrianti, 2006). Salah satu cara
yang terbuka, dan sekarang sudah banyak mengatasi masalah ini adalah dengan
yang ditanam di dalam pot (Haryoto, 1998). pengolahan. Pengolahan dengan suhu
Produktivitas jambu biji di Aceh mencapai rendah, khususnya teknologi pembekuan
24.268 kwintal per tahun (Badan Pusat merupakan alternatif yang dapat diterapkan
Statistik, 2010).Jambu biji biasanya dalam pengolahan buah jambu biji (Anggia M,
dikonsumsi sebagai buah segar atau dibuat 2009).
minuman segar. Selain itu, jambu biji dapat Menurut Haryadi (1995) penyimpanan
diolah menjadi aneka produk, misalnya dibuat pada suhu rendah akan menekan laju
selai, dodol, kembang gula, atau sirup yang respirasi, laju pertumbuhan mikroorganisme
mempunyai rasa dan aroma khas jambu biji pembusuk, dan laju kerusakan lainnya. Salah
(Haryoto, 1998).Jambu biji juga merupakan satu jenis produk pangan hasil teknologi
salah satu jenis buah-buahan yang belum pembekuan yang sudah dikenal luas adalah es
mendapatkan perhatian khusus di Indonesia. krim. Namun demikian, dewasa ini telah
Umumnya jambu biji diperdagangkan dalam berkembang produk velva, yaitu makanan
keadaan segar setelah dipetik. Masalah yang beku pencuci mulut (frozendessert) yang
sering dihadapi setelah panen adalah keadaan dibuat dari hancuran buah (puree) dengan
teksturnya yang mudah rusak akibat pengaruh campuran air dan sukrosa. Selain itu produk
mekanis, disamping tingkat kematangannya velva lebih kaya akan serat alami dan vitamin
yang sering sekali tidak merata dan penentuan (Warsiki & Indrasti, 2000).
suhu penyimpanan pun menjadi kendala Salah satu parameter penting dalam
sehingga menurunkan nilai jualnya. Buah mengindikasikan stabilitas es krim adalah laju
jambu biji yang menjadi matang selama pelelehannya. Daya leleh es krim dipengaruhi
pengangkutan atau selama proses oleh waktu dan bahan penstabil, begitu juga
penyimpanan, dalam kondisi lingkungan yang dengan velva. Bahan penstabil memiliki
N.S.Mulyani JPKim

kemampuan memerangkap air dalam struktur Adapun bahan-bahan yang diperlukan


gel sehingga meningkatkan kekentalan dan dalam pembuatan velva jambu biji. Bahan
memperlambat waktu pelelehan. Untuk Penelitian: Bahan untuk pembuatan velva
mempertahankan stabilitas velva diperlukan jambu biji yaitu Jambu biji pasar minggu
adanya zat penstabil. Penggunaan bahan matang 4500 gr, air 4500ml, gula pasir
penstabil dalam formulasi velva buah 1800gr, Tepung Maizena 45gr.
merupakan faktor penting yang harus Bahan untuk uji organoleptik: velva
diperhatikan untuk menghasilkan velva jambu biji, air, alat penelitian: blender,
dengan karakteristik yang lembut hingga baskom, pisau stainless, pengaduk kayu,
menyerupai produk es krim. Hal ini terkait panci, gelas ukur, timbangan, saringan,
dengan fungsi bahan penstabil, yaitu untuk kompor, lemari pendingin, alat uji
membentuk tekstur yang lembut, organoleptik: cup/gelas plastic, sendok es
meningkatkan kekentalan, menghasilkan krim, formulir penilain.
produk yang seragam, mencegah
pembentukan kristal es yang kasar, dan Prosedur penelitian
memberikan daya tahan yang baik terhadap Penelitian ini terbagi dalam dua tahap
proses pencairan (Arbuckle, 1996). yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian
Salah satu bahan penstabil yang sering utama.Penelitian pendahuluan bertujuan
digunakan adalah tepung maizena.Tepung untuk mencari formulasi atau konsentrasi
maizena yang mengandung pati jagung penambahan tepung maizena pada velva
berpotensi sebagai pengental maupun jambu biji. Adapun konsentrasi penambahan
penstabil. Salah satu fungsinya adalah sebagai tepung maizena pada velva jambu biji diambil
pengental apabila dicampur dengan air/susu dari berat buah yang digunakan yaitu
yang kemudian dididihkan (Pusat penelitian sebanyak 0,5% untuk formulasi I, 1% untuk
kimia, 2005). Untuk memperoleh hasil velva formulasi II, 1,5% untuk formulasi III, 2%
buah yang baik dengan tekstur yang lembut untuk formulasi IV dan 2,5% untuk formulasi
dan halus, penggunaan bahan harus tepat. V.
Sifat-sifat tekstur velva buah dipengaruhi oleh Penelitian Formulasi-2 terbagi dua, yaitu
jumlah bahan penstabil yang digunakan pembuatan velva jambu biji dan uji daya
(Anggia M, 2009). terima atau uji organoleptik.Pembuatan velva
Dari percobaan yang dilakukan, Velva jambu biji meliputi: Persiapan, Blanching
yang terbuat dari jambu biji pada umumnya dalam air mendidih selama 5 menit, untuk
memiliki tekstur yang masih kasar. mencegah pencoklatan buah pada saat
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik diblender, Penghancuran dan penyaringan :
untuk melakukan penelitian tentang tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk
Pengaruh Penambahan Tepung Maizena mendapatkan bubur jambu biji yang
Terhadap Daya Terima Velva Jambu Biji. kemudian disaring dengan saringan untuk
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memisahkan bijinya, Penambahan gula pasir :
mengetahui jumlah pemakaian tepung tahap ini dilakukan supaya rasa dan aroma
maizena yang tepat dalam pembuatan velva jambu biji menjadi lebih nikmat, Penambahan
jambu biji sehingga diperoleh velva yang tepung maizena: pada tahap ini, air
mempunyai karakteristik dan kualitas yang dipanaskan sampai mendidih, tepung maizena
baik. Sehingga dengan adanya penelitian ini dilarutkan dengan sedikit air kemudian
diharapkan dapat ditemukan konsentrasi dimasukkan dalam air mendidih, sambil
bahan penstabil yang sesuai untuk dilakukan pengadukan sampai masak.
memperbaiki mutu velva jambu biji. Tujuannya adalah agar campurannya nanti
menjadi kental, Pencampuran: jus jambu biji
METODE yang sudah ditambahkan gula dicampur
dengan tepung maizena yang sudah
Jenis penelitian ini adalah eksperimental, dipanaskan dengan air tadi, Pendinginan :
yaitu membuat velva jambu biji dan melihat setelah dipanaskan, tahap selanjutnya produk
pengaruh penambahan tepung maizena harus dilakukan pendinginan terlebih dahulu,
terhadap daya terima velva jambu biji. Pembekuan dilakukan 1 hari, kemudian
Penelitian dilakukan di Laboratorium diblender dan dibekukan lagi. Proses ini
Politeknik Kesehatan Aceh, Banda Aceh. dilakukan sebanyak 2 kali. Tahap ini
bertujuan untuk mendapatkan tekstur
Bahan dan alat campuran yang lembut, kental dan merata,

38
N.S.Mulyani JPKim

Pengemasan: setelah dilakukan pembekuan, disimpan dalam freezer untuk membentuk


produk selanjutnya dikemas dalam cup, tekstur yang lebih baik, dan lebih nikmat saat
Penyimpanan dalm freezer: velva jambu biji dikonsumsi.

Formulasi-1
Tabel 1. Formulasi resep penambahan tepung maizena pada velvajambu biji
Bahan FI F II F III F IV FV
Jambu biji 250 gr 250 gr 250 gr 250 gr 250 gr
Air 250 ml 250 ml 250 ml 250 ml 250 ml
Gula Pasir 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr
Tepung maizena 0,5% 1% 1,5% 2% 2,5%
(1,25 gr) (2,5 gr) (3,25gr) (5 gr) (6,25 gr)

Formulasi-2
Tabel 2. Formulasi resep penambahan tepung maizena pada velva jambu biji.
Bahan FI F II F III
Jambu biji 500 gr 500 gr 500 gr
Air 500 ml 500 ml 500 ml
Gula Pasir 200 gr 200 gr 200 gr
Tepung maizena 0,5% (2,5 gr) 1% (5 gr) 1,5% (7,5gr)

Uji organoleptik Pengolahan dan analisis data


Uji organoleptik pada penelitian ini Hasil uji hedonik ditabulasikan dalam
meliputi penilaian warna, rasa, aroma, dan suatu Tabel, kemudian untuk mengetahui
tekstur yang dilakukan dengan menggunakan pengaruh penambahan tepung maizena
Metode Hedonik Scale Scoring yaitu terhadap daya terima velva jambu. Jika ada
mengetahui sejauh mana tingkat kesukaan
perbedaan yang nyata diantara perlakuan maka
panelis terhadap kualitas velva jambu biji
dengan penambahan tepung maizena. Panelis dilakukan uji lanjut, seperti Uji Duncan yang
yang diambil adalah panelis agak terlatih dapat menyatakan perbedaan diantara masing-
sebanyak 25 orang dari mahasiswa Jurusan masing perlakuan tersebut (Rahayu,
Gizi Politeknik Kesehatan Aceh.Selanjutnya 1998).Untuk memudahkan peneliti dalam
panelis memberikan penilaian terhadap melakukan pengambilan kesimpulan maka
berbagai perlakuan velva yang disajikan hasil penelitian tentang daya terima velva
dengan skor sebagai berikut: 1. Sangat tidak jambu biji disajikan dalam bentuk tabular dan
suka, 2. Tidak suka, 3.Agak tidak suka, 4. Agak tekstular.
suka, 5. Suka dan 6. Sangat suka.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan dalam penelitian Rasa
ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) non
Setelah dilakukan uji organoleptik dan uji
faktorial dengan tiga perlakuan dan tiga kali anova, maka hasil yang diperoleh terhadap
pengulangan (3x3=9 unit percobaan).
rasa velva jambu biji yang ditambahkan
tepung maizena dapat dilihat dari pada Tabel
3.

39
N.S.Mulyani JPKim

Tabel 3. Rata-rata uji organoleptik terhadap rasa velva jambu biji yang ditambahkan tepung
maizena.
Perlakuan Rata-rata nilai F F
kesukaan Hitung Tabel
A (Penambahan tepung maizena 0,5%) 3,96 4,16* 3,23
B (Penambahan tepung maizena 1%) 4,43
C (Penambahan tepung maizena 1,5%) 3,88

Tabel 3 menunjukan rata-rata panelis terima rasa velva jambu biji perlakuan A
memberikan tanggapan agak suka terhadap (0,5%) dan C (1,5%) sama, namun velva jambu
rasa velva jambu biji yang ditambahkan biji perlakuan B (1%) berbeda dengan kedua
tepung maizena pada perlakuan B (1%) perlakuan yang lain. Selain itu dapat pula
dengan nilai rerata tertinggi yaitu 4,43, disimpulkan bahwa rasa velva jambu biji
sedangkan untuk perlakuan A(0,5%) dan C perlakuan B (1%) lebih disukai, karena velva
(1,5%) panelis juga memberikan tanggapan jambu biji B (1%) mempunyai penilaian yang
agak suka dengan nilai rerata 3,96 dan 3,88. paling tinggi yaitu 4,43.
Proses perlakuan dengan jenis berbagai Pada perlakuan A (0,5%) rasa velva yang
konsentrasi tepung maizena diperoleh hasil uji dihasilkan terasa kurang enak, pada
statistik dengan menggunakan anova pada perlakuan B (1%) velva yang dihasilkan lebih
taraf = 0,05, F hitung (4,16) > F Tabel terasa seperti produk es krim dan lebih enak,
(3,23), artinya perlakuan yang berbeda pada perlakuan C (1,5%) velva yang dihasilkan
berpengaruh nyata terhadap rasa velva jambu terasa sangat lengketdi mulut. Hal ini sejalan
biji. Oleh karena itu, dilakukan uji lanjut dengan pendapat Kusbiantoro (2005), bawa
duncan terhadap berbagai perlakuan dan pati pada umumnya mengandung bahan-
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan bahan yang dapat menimbulkan efek sinergis
rasa antara: (a) Perlakuan A (3,96) sama pada cita rasa makanan.
dengan perlakuan C (3,88); (b) Perlakuan B
(4,43) tidak sama dengan perlakuan C (3,88); Warna
dan (c) Perlakuan B (4,43) tidak sama dengan Setelah dilakukan uji organoleptik dan uji
perlakuan A (3,96) anova, maka hasil yang diperoleh terhadap
Dengan demikian dapat disimpulkan warna velva jambu biji yang ditambahkan
bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap daya tepung maizena dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata uji organoleptik terhadap warna velva jambu biji yang ditambahkan tepung
maizena.
Perlakuan Rata-rata nilai F F
kesukaan Hitung Tabel
A (Penambahan tepung maizena 0,5%) 4,26 3TN 3,23
B (Penambahan tepung maizena 1%) 4,14
C (Penambahan tepung maizena 1,5%) 4,28

Tabel 4 menunjukan bahwa panelis jambu biji yang dihasilkan. Oleh karena itu,
memberikan tanggapan yang sama yaitu agak tidak dilakukan uji lanjut Duncan.
suka terhadap warna velva jambu biji yang Faktor kenampakan (warna) merupakan
ditambahkan tepung maizena. Nilai rerata salah satu akibat kualitas yang paling penting.
tertinggi terdapat pada perlakuan C (1,5%) Warna yang dimiliki produk velva jambu biji
yaitu 4,28, perlakuan A (0,5%)yaitu4,26 dan pada berbagai perlakuan relative seragam,
perlakuan B(1%) yaitu 4,14. yaitu merah muda pucat sesuai dengan warna
Proses perlakuan dengan berbagai jenis alami buah jambu biji. Penampilan warna
konsentrasi tepung maizena diperoleh hasil uji yang menarik akan disukai dibandingkan
statistik dengan menggunakan anovapada kenampakan yang tidak menarik dipandang
taraf = 0,05, diketahui F hitung (3) < F karena kenampakan merupakan salah satu
Tabel (3,23), artinya perlakuan yang berbeda penentu suatu bahan dengan cirri khas
tidak berpengaruh nyata terhadap warna velva masing-masing.

40
N.S.Mulyani JPKim

Pemberian tepung maizena pada velva berwarna putih. Pada hasil yang didapatkan
tidak berpengaruh terhadap warna velva membuktikan bahwa tepung maizena dapat
jambu biji, hal ini menunjukkan warna velva mempertahankan warna pada velva.
tetap berwarna merah muda pucat seperti
warna asli dari isi buah jambu biji walaupun Aroma
diberi konsentrasi sampai dengan 1,5%, Setelah dilakukan uji organoleptik dan uji
dikarenakan tepung mizena berwarna putih. anova, maka hasil yang diperoleh terhadap
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan aroma velva jambu biji yang ditambahkan
Sumarwoto (2004) bahwa Tepung maizena tepung maizena dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rata-rata uji organoleptik terhadap aroma velva jambu biji yang ditambahkan tepung
maizena.
Perlakuan Rata-rata nilai F F
kesukaan Hitung Tabel
A (Penambahan tepung maizena 0,5%) 3,99 0,36TN 3,23
B (Penambahan tepung maizena 1%) 4,02
C (Penambahan tepung maizena 1,5%) 4,04

Tabel 5 menunjukan rata-rata panelis menyatakan bahwa yang dipertahankan


memberikan tanggapan yang sama atau agak adalah bahan bakunya yaitu jambu biji, jika
suka terhadap aromavelva jambu biji yang aroma velva berubah maka rasanya mungkin
ditambahkan tepung maizena. Pada perlakuan akan berubah.
A (0,5%) nilai reratanya adalah 3,99, pada Soekarto (1985) juga menyatakan bahwa
perlakuan B (1%) adalah4,02 dan pada tepung maizena merupakan serat larutan yang
perlakuan C(1,5%) adalah 4,04. memiliki tingkat kekentalan yang tinggi secara
Proses perlakuan dengan jenis berbagai alamiah. Aroma merupakan salah satu
konsentrasi tepung maizena diperoleh hasil uji parameter yang mempengaruhi terhadap
statistik dengan menggunakan anova pada presepsi rasa enak terhadap suatu makanan.
taraf = 0,05,diketahui F hitung (0,36) < F Dalam industri pangan uji dalam aroma
Tabel (3,23), artinya tidak terdapat perbedaan sangat penting, karena dengan cepat dapat
antara ketiga perlakuan terhadap indikator memberikan hasil apakah produk yang
aroma pada pembuatan velva jambu biji. diujikan dapat disukai atau tidak oleh panelis.
Velva yang dihasilkan masih kuat dengan
aroma khas jambu biji, karena kita ketahui Tekstur
bahwa pemberian tepung maizena hanya Setelah dilakukan uji organoleptik dan uji
0,5%, 1%, dan 1,5% dari banyaknya bahan anova, maka hasil yang diperoleh terhadap
baku yang digunakan. Tepung maizena tidak tekstur velva jambu biji yang ditambahkan
mempengaruhi aroma pada velva, hal ini tepung maizena dapat dilihat pada Tabel 6.
sesuai pendapat Anonim (2011b) yang

Tabel 6. Rata-rata uji organoleptik terhadap tekstur velva jambu biji yang ditambahkan tepung
maizena.
Perlakuan Rata-rata nilai F F
kesukaan Hitung Tabel
A (Penambahan tepung maizena 0,5%) 3,64 5,16* 3,23
B (Penambahan tepung maizena 1%) 4,22
C (Penambahan tepung maizena 1,5%) 3,82

Tabel 6 menunjukan rata-rata panelis Byaitu 4,22, sedangkan untuk perlakuan


memberikan tanggapan agak suka terhadap A(0,5%) 3,64 dan C (1,5%) 3,82. Proses
rasa velva jambu biji yang ditambahkan perlakuan dengan jenis berbagai konsentrasi
tepung maizena pada perlakuan B (1%) tepung maizena diperoleh hasil uji statistik
dengan nilai rerata tertinggi pada perlakuan dengan menggunakan anova pada taraf =

41
N.S.Mulyani JPKim

0,05, diketahui F hitung (5,16) > F Tabel velva, cara mengolah, dan kondisi
(3,23), artinya perlakuan yang berbeda penyimpanan. Tekstur velva yang baik adalah
berpengaruh nyata terhadap tekstur velva halus/ lembut (smooth), tidak keras, dan
jambu biji. Oleh karena itu, dilakukan uji tampak mengkilap.
lanjut Duncan terhadap berbagai perlakuan
dan didapatkan hasil bahwa terdapat KESIMPULAN
perbedaan tekstur antara: (a) Perlakuan A
(3,46) sama dengan perlakuan C (3,82); (b) 1. Penambahan tepung maizena pada velva
Perlakuan B (4,22) tidak sama dengan jambu biji tidak berpengaruh terhadap
perlakuan A (3,46); dan (c) Perlakuan B (4,22) daya terima warna dan aroma velva jambu
tidak sama dengan perlakuan C (3,82). biji. Namun, sangat berpengaruh terhadap
Dengan demikian dapat disimpulkan daya terima rasa dan tekstur velva jambu
bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap daya biji.
terima tekstur velva jambu biji perlakuan A 2. Pada penambahan tepung maizena 0,5%
(0,5%) dan C (1,5%) sama, namun velva jambu terhadap daya terima velva jambu biji,
biji perlakuan B (1%) berbeda dengan kedua panelis kurang menyukai terhadap daya
perlakuan yang lain. Selain itu dapat pula terima rasa dan tekstur dengan nilai rata-
disimpulkan bahwa tekstur velva jambu biji rata masing-masing 3,96 dan 3,64.
perlakuan B (1%) lebih disukai, karena velva 3. Penambahan tepung maizena 1% terhadap
jambu biji B (1%) mempunyai penilaian yang daya terima velva jambu biji, panelis sangat
paling tinggi yaitu 4,22. menyukai terhadap daya terima rasa dan
Nilai rata-rata tertinggi yang diperoleh tekstur dengan nilai rata-rata masing-
yaitu pada perlakuan penambahan tepung masing 4,43 dan 4,22.
maizena1% yaitu B yang menunjukkan bahwa 4. Pada penambahan tepung maizena 1,5%
panelis menilai velva dengan tekstur yang terhadap daya terima velva jambu biji,
lembut. Tabel 6 menunjukkan penambahan panelis kurang menyukai daya terima rasa
tepung yang tepat akan menghasilkan tekstur dan tekstur velva jambu biji dengan nili
velva yang lembut. Apabila semakin tinggi
rata-rata masing-masing 3,88 dan 3,82.
konsentrasi penambahan tepung
maizenasemakin lembut pula tekstur velva, 5. Velva jambu biji yang terbaik dari segi
namun velva yang dihasilkan sangat kental organoleptik adalah dengan penambahan
sehingga panelis menilai tidak suka. Hal ini 1% tepung maizena (perlakuan B) dengan
sesuai dengan pendapat Clegg (2005) yang nilai rasa 4,43 (agak suka), warna 4,14
menyatakan bahan pembentuk gel (gelling (agak suka), aroma 4,02 (agak suka), dan
agent) adalah bahan tambahan pangan yang tekstur 4,22 (agak suka).
digunakan untuk mengentalkan dan
menstabilkan berbagai macam makanan
seperti jeli, makanan penutup dan permen. DAFTAR PUSTAKA
Bahan ini memberikan tekstur makanan
melalui pembentukan gel. Adi, L.T. 2008. Tanaman Obat dan Jus Untuk
Pada Tabel 6 membuktikan bahwa Mengatasi Penyakit Jantung, Hipertensi,
semakin banyak penstabil yang diberikan Kolesterol, dan Stroke. PT Agromedia
semakin baik pula tekstur yang dimiliki oleh Pustaka, Jakarta.
velva, karena salah satu fungsi dari penstabil Agromedia, Redaksi. 2009. Buku Pintar Budi
adalah memperbaiki tekstur velva. Hal ini Daya Tanaman Buah Unggul Indonesia.
sesuai pendapat Glickman (1983), bahwa PT Agromedia Pustaka, Jakarta.
stabilizer yang digunakan dalam velva Anggia, M. 2009. Pengaruh Penambahan
berfungsi untuk memperbaiki stabilitas Tepung Maizena Terhadap Kualitas
emulsi, meningkatkan kehalusan tekstur dan Velva Mengkudu (Morinda citriforia L.).
memperlambat melelehnya velva saat Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian,
disajikan. Universitas Andalas, Padang.
Suprayitno (2001) juga menambahkan Arbuckle. 1996. Ice Cream, dalam Pengaruh
bahwatekstur velva dipengaruhi oleh ukuran Penambahan Tepung Maizena Terhadap
dari kristal es, globula lemak, gelembung Kualitas Velva Mengkudu (Morinda
udara, dan kristal laktosa. Padaga dan Sawitri citrifolia L.). Fakultas Teknologi
(2005) menyatakan bahwa tekstur lembut Pertanian, Universitas Andalas, Padang.
velva sangat dipengaruhi oleh komposisi BPS. 2010. Aceh Dalam Angka 2011. Badan
Pusat Statistik, Provinsi Aceh.
42
N.S.Mulyani JPKim

Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek Pusat Penelitian Kimia. 2005. Dalam
Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. PT Pengaruh Penambahan Tepung Maizena
Bumi Aksara, Jakarta. Terhadap Kualitas Velva Mengkudu
Fitrianti, J. 2006. Kajian Teknik (Morinda citriforia L.). Fakultas
Penyimpanan dan Pengemasan Jambu Teknologi Pertanian, Universitas Andalas,
Biji (Psidium guajava L. ) dalam Padang.
Kemasan Transportasi. Skripsi, Fakultas Rahayu, WP. 1998. Penuntun Praktikum
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Penilaian Organoleptik. Jurusan
Bogor, Bandung. Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas
Haryadi, P. 1995. Kerusakan Dingin Pada Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Produk Hortikultura, dalam Pengaruh Bogor, Bandung.
Jenis dan Bahan Penstabil terhadap Suryani, A. 2009. Mengenal dan Memilih
Mutu Produk Velva Labu Jepang. Bahan Baku, dalam Bisnis Kue Kering.
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Penebar Swadaya.
Institut Pertanian Bogor, Bandung. Warsiki, E. & N. S. Indrasti. 2000. Velva
Haryoto. 1998. Sirup Jambu Biji, Kanisius. Fruit, dalam Pengaruh Jenis dan Bahan
Yogyakarta. Penstabil terhadap Mutu Produk Velva
Kusbiantoro. 2005. Pengaruh Jenis dan Labu Jepang. Jurusan Teknologi Pangan
Bahan Penstabil terhadap Mutu Produk dan Gizi, Institut Pertanian Bogor,
Velva Labu Jepang. Skripsi, Jurusan Bandung, 1-2.
Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Winarno, F.G. 1989. Fungsi Gula dalam
Pertanian Bogor, Bandung. Pangan, dalam Ilmu Pangan. Universitas
Masykuri. 2002. Teknologi Pembuatan Indonesia, Jakarta.
Eskrim. Jurnal, Fakultas Peternakan Winarti, S. 2006. Minuman Kesehatan.
Universitasa Diponegoro, Semarang. Trubus Agrisarana, Surabaya.

43
N.S.Mulyani JPKim

Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan velva jambu biji.

44

You might also like