You are on page 1of 22

COLLAGE OF HEALTH SCIENCE FORT DE KOCK BUKITTINGGI

DIV OF MIDWIFERY PROGRAM STUDY


Research, Oktober2017

Elvita Sari
NIM 1615301374

Relations Knowledge, Attitude And The Role of Parents With the development
of the independence of Children Aged 5 Years In Puskesmas Biaro Year 2017

vii + VII Chapter + 86 Weather +8 Table+ 2 Scheme + 11 Appendix

ABSTRACT
self-relianceis the attitude and behavior of someone who reflects actions
that tend independently, without the assistance and help of others. Purpose of this
study is to determine the correlation between knowledge, attitude and role of
parents in the development of children aged 5 years of independence.
Analytic descriptive study with crosssectionalstudy was conducted in
Puskesmas Biaro in September-October 2017. The population is all parents who
have children aged 5 years with the sample is 52 respondents. The sampling
technique is total sampling with questionnaires.
From the results obtained have High Knowledge is as much as 24 or
46.2%, Capital Positive Attitude as much as 21 or 40.4%, Role of Parents either
22 or 42.3%, Progress Independence In accordance many as 25 or 48.1%, Ada the
relationship between knowledge with the development of the independence of the
value of p = 0.006 and OR =6.071,There is a relationship between attitudes
mother with developments independence of the value of p = 0.002and OR
=7.822,There is a relationship between the Parent's Role in development of
independence of the value of p = 0.028 and OR = 11.314
Conclusion of the results of this study indicate that the Knowledge,
Attitudes, Role of Parents There is a connection with independence developments
Anak.Diharapkan respondents to better understand the development of the child's
independence by consulting with health professionals as well as to follow the
extension held in Polindes, health centers and child support families to improve
their development.

Keywords: knowledge, attitude, parenting role and independence development


References: 35 (2005 - 2015)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN BUKITTINGGI
Laporan Tugas Akhir, Oktober2017

Elvita Sari
NIM 1615301374

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Peran Orang Tua Dengan Perkembangan


Kemandirian Anak Usia 5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Biaro Tahun
2017

vii + VII BAB + 85 Halaman + 8 Tabel + 2 Skema + 11Lampiran

ABSTRAK
Kemandirian adalah sikap dan prilaku seseorang yang mencerminkan
perbuatan yang cenderung mandiri, tanpa bantuan dan pertolongan dari orang lain.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan
peran orang tua dengan perkembangan kemandirian anak usia 5 tahun.
Jenis penelitian deskriptif analitik dengan cross sectional, penelitian ini
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Biaro pada bulan September-oktober
tahun 2017. Populasinya adalah seluruh Orangtua yang mempunyai anak berumur
5 tahun dengan sample yaitu 52 responden. Teknik pengambilan sampel secara
total sampling dengan kuisoner.
Dari hasil penelitian diperoleh memiliki Pengetahuan Tinggi adalah
sebanyak 24 atau 46,2%, Sikap Ibu Positif sebanyak 21 atau 40,4%, Peran Orang
Tua baik 22 atau 42,3%, Perkembangan Kemandirian Sesuai sebanyak 25 atau
48,1%, Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Perkembangan Kemandirian
nilai p=0,006 dan OR=6,071, Ada hubungan antara Sikap Ibu dengan
Perkembangan Kemandirian nilai p=0,002dan OR=7,822, Ada hubungan antara
Peran Orang Tua dengan Perkembangan Kemandirian nilai p=0,028 dan
OR=11,314
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengetahuan,
Sikap, Peran Orang Tua Ada hubungan dengan Perkembangan Kemandirian
Anak.Diharapkan kepada responden untuk lebih memahami tentang
perkembangan kemandirian anak dengan cara berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan serta mengikuti penyuluhan yang diadakan di Polindes, Puskesmas
serta anak mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perkembangan
dirinya.

Kata kunci : pengetahuan, sikap, peran orangtua dan perkembangan kemandirian


Referensi :35 ( 2005 - 2015 )
PENDAHULUAN social, kemandirian, emosional dan

Menurut WHO (World Heath intelegensia berjalan sangat cepat.

Organizazier) tahun, 2012 bahwa Masa usia dini (0-6 tahun)

lebih sepertiga dari 200 juta anak di merupakan masa keemasan (golden

bawah usia 5 tahun di Negara-negara age) dimana stimulasi seluruh aspek

berkembang di dunia tidak terpenuhi perkembangan berperan penting

potensinya untuk perkembangan. untuk tugas perkembangan

Padahal, masa lima tahun pertama selanjutnya. Menurut Rousseau

kehidupan merupakan masa yang dalamDesmita (2006), jika anak

sangat peka terhadap lingkungan, dibiarkan berkembang secara wajar,

maka masa balita disebut sebagai maka perkembangannya akan

masa keemasan (golden period), berjalan mengikuti tahapan-tahapan

jendela kesempatan (window of secara teratur, dan pada setiap tahap

opportunity) dan masa kritis perkembangannya, akan menjadi

(critical period) (Depkes RI, 2006). integrasi perkembangan anak secara

Periode penting dalam utuh (Jurnal Penelitian Kesehatan

tumbuh kembang anak adalah masa Suara Forikes 2010,p.249)

balita, karena masa ini pertumbuhan Tumbuh kembang merupakan

dasar yang akan mempengaruhi dan proses yang berkesinambungan yang

menentukan perkembangan anak terjadi sejak konsepsi dan terus

selanjutnya. Pada masa ini berlangsung sampai dewasa. Dalam

perkembangan kemampuan proses mencapai dewasa inilah anak

berbahasa,kreativitas, kesadaran harus melalui bebagai tahap tumbuh


kembang. Tingkattercapainya potensi Kemandirian adalah sikap

biologic seseorang merupakan hasil dan prilaku seseorang yang

interaksi antara factor biologis, fisik, mencerminkan perbuatan yang

dan psikososial. Proses yang unik cenderung individual(mandiri), tanpa

dan hasil akhir yang berbeda-beda bantuan dan pertolongandari orang

memberikan ciri tersendiri pada lain(Ari Sulistyawati, 2014).

setiap anak (Soetjiningsih, 2012:02). Keluarga bagi seorang anak

Pembinaan tumbuh kembang merupakan lembaga pendidikan in

anak secara komprehensif dan formal pertama, dimana mereka

berkualitas dapat diselenggarakan hidup, berkembang dan

melalui kegiatan stimulasi, deteksi matang.Dimana sebuah keluarga,

dan intervensi dini penyimpangan seorang anak pertama kali diajarkan

tumbuh kembang anak melalui pada pendidikan.Pendidikan dalam

program SDIDTK di puskesmas, keluarga tersebut anak mendapatkan

posyandu, PAUD, kelas ibu balita. berbagai pengalaman social dan nilai

Dengan memberikan stimulasi yang moral. Oleh karena itu, orang tua

memadai berarti kita sudah agar dapat berperan sebagai

merangsang otak anak sehingga mendidik, dituntut untuk memiliki

perkembangan, kemampuan gerak, pengetahuan yang cukup tentang

bicara dan bahasa, sosialisasi dan pembelajaran (Slameto, 2010:98)

kemandrian pada anak bisa Salah satu aspek penting

berlangsung secara optimal sesuai dalam hubungan orangtua dan anak

umur anak.(Ari Sulistyawati, adalah gaya pengasuhan yang

2014:59) diterapkan oleh orangtua. Empat tipe


pengasuhan yang dikaitkan dengan berkemampuan sesuai dengan tahap-

aspek aspek yang berbeda dalam tahap perkembangannya.Ada tiga

tingkahlaku sosial anak, yaitu jenis pola asuh orang tua yaitu

authoritarian (otoriter), permissive otoriter, demogratis, dan permisif

(pemanja), authoritative (Israfil, 2015:15).

(demokratis) dan negleceted Perkembangan anak sangat

(penelantar) (Desmita, 2012). dipengaruhi oleh agen sosialnya. Hal

Pengetahuan adalah hasil yang paling utama dalam proses

tahu dari seseorang yang terjadi perkembangan sosial adalah keluarga

setelah melakukan pengindraan yaitu orangtua dan saudara kandung.

terhadap suatu objek tertentu, Anak sebagai bagian dari anggota

pengindraan terjadi melalui panca keluarga, dalam petumbuhan dan

indra manusia yaitu indra perkembangannya tidak akan

penglihatan, indra pendengaran, terlepas dari lingkungan yang

indra penciuman, indra rasa dan raba. merawat dan mengasuhnya (Wahini,

Sebagian besar pengetahuan manusia 2010).

diperoleh melalui mata dan


Orangtua memiliki cara dan
telinga.Pengetahuan atau kognisi
peran tersendiri dalam mengasuh dan
merupakan domain yang sangat
membimbing anak. Cara dan pola
penting untuk terbentuknya tindakan
tersebut tentu akan berbeda antara
seseorang (Notoatmodjo, 2010:10).
satu keluarga dengan keluarga yang
Interaksi orangtua kepada
lainnya. Pola asuh orangtua
anaknya dalam hal mendidik dan
merupakan gambaran tentang sikap
mengasuh anak agar anak dapat
dan perilaku orangtua dan anak
dalam berinteraksi, berkomunikasi Biaro Kabupaten Agam Tahun

selama mengadakan kegiatan 2017.

pengasuhan. Dalam kegiatan 2. Mengetahui Distribusi Frekuensi

memberikan pengasuhan ini, Sikap Orangtua Yang

orangtua akan memberikan Berhubungan dengan

perhatian, peraturan, disiplin, hadiah Perkembangan Kemandirian

dan hukuman, serta tanggapan AnakUsia 5 Tahun diWilayah

terhadap keinginan anaknya. Sikap, Kerja Puskesmas Biaro

perilaku, dan kebiasaan orangtua Kabupaten Agam Tahun 2017.

selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh


3. Mengetahui Distribusi Frekuensi
anaknya yang kenudian semua itu
Peran Orang Tua Yang
secara sadar atau tidak sadar akan
Berhubungan dengan
diresapi kemudian menjadi kebiasaan
Perkembangan Kemandirian
pula bagi anak-anaknya. Hal ini akan
Anak Usia 5 Tahun di Wilayah
berpengaruh terhadap perkembangan
Kerja Puskesmas Biaro
anak (Ismira, 2008).
Kabupaten Agam Tahun 2017.

Ada pun tujuan penelitian ini adalah 4. Mengetahui Distribusi Frekuensi

1. Mengetahui Distribusi Frekuensi Perkembangan Kemandirian

Pengetahuan Orangtua Yang Anak Usia 5 Tahun di Wilayah

Berhubungan Kerja Puskesmas Biaro

denganPerkembangan Kabupaten Agam Tahun 2017.

Kemandirian Anak Usia 5 Tahun 5. Mengetahui Hubungan

di Wilayah Kerja Puskesmas Frekuensi Pengetahuan Orangtua

dengan Perkembangan
Kemandirian Anak Usia 5 Tahun dalam proses perkembangan

diWilayah Puskesmas Biaro kemandirian pada anak.

Kabupaten Agam Tahun 2017. 2. Bagi Peneliti

6. Mengetahui Hubungan Dapat mengaplikasikan ilmu

Frekuensi Sikap Orangtua pengetahuan yang diperoleh selama

dengan Perkembangan mengikuti proses perkuliahan,serta

Kemandirian Anak Usia 5 sebagai media untuk menerapkan

Tahun di Wilayah Kerja ilmu yang telah didapatkan selama

Puskesmas Biaro Kabupaten kuliah khususnya dalam bidang

Agam Tahun 2017. metodologi penelitian.

7. Mengetahui Hubungan 3. Bagi Tempat Penelitian

Frekuensi Peran Orangtua Sebagai bahan masukan bagi

dengan Perkembangan tempat penelitian

Kemandirian Anak Usia 5 4. Bagi Institusi Pendidikan

Tahun di Wilayah Kerja Sebagai bahan bacaan untuk

Puskesmas Biaro Kabupaten menambah wawasan terutama bagi

Agam Tahun 2017. mahasiswa dan sebagai pedoman

untuk penelitian selanjutnya.

Penelitian yang dilakukan

bermanfaat untuk :

1. Bagi Responden

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya orangtua


METODE PENELITIAN 5 tahun diwilayah kerja puskesmas

Desain penelitian biaro kabupaten agam berjumlah 52

menggunakan deskriptif analitik. orang anak.

Penelitian ini dilakukan untuk


Sampel adalah bagian dari
mengetahui hubungan, sikap dan
populasi yang akan diteliti atau
peran orangtua dengan
sebagian jumlah dari karakteristik
perkembangan kemandirian anak
yang dimiliki oleh populasi
usia 5 tahun di wilayah kerja
(Notoatmodjo, 2005). Untuk
puskesmas biaro kabupaten agam
mengetahui jumlah sampel minimal
tahun 2017. Penelitian ini
yang diambil sebagai responden.
menggunakan pendekatan yang

dipakai adalah cross sectional


HASIL PENELITIAN
dengan teknik total sampling yaitu
Prosesn Penelitian
penelitian yang dilakukan dengan
dilaksanakan dari 28 september 11
mengukur variable independen dan
oktober 2017, untuk mengetahui
variable dependen dilakukan secara
Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan
bersama atau sekaligus (Notoatmojo,
Peran Orangtua Dengan
2007).
Perkembangan kemandirian Anak

Populasi adalah keseluruhan Usia5 tahun Di Wilayah Kerja

objek yang akan diteliti dalam Puskesmas Biaro Kabupaten Agam

penelitian ini (Notoatmodjo Tahun 2017.

2010,p115). Pada penelitian ini Data dikumpulkan melalui

menjadi populasi adalah keseluruhan Kuisioner langsung responden

orangtua yang mempunyai anak usia dengan karakteristik responden yang


telah ditentukan. Data terdiri dari responden (59,6%) memiliki sikap

Pengetahuan, Sikap Ibu, Peran Orang kategori Negatif terhadap

Tua, dan Perkembangan perkembangan kemandirian anak

Kemandirian Anak. usia 5 tahun.

Tabel 5.3
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Peran Orang
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tua tentang Perkembangan
Ibu tentang Perkembangan Kemandirian Anak Usia 5 Tahun
Kemandirian Anak Usia 5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Biaro
di Wilayah Kerja Puskesmas Biaro Kabupaten Agam Tahun 2017
Kabupaten Agam Tahun 2017

No Karakteristik F % N Karakteristik F %
1 Rendah 24 46,2 o
2 Tinggi 28 53,8 1 Baik 30 42,3
Jumlah 52 100
2 kurang baikh 22 57,7
dapat diketahui bahwa dari Jumlah 52 100
total 52 orang responden yang dapat diketahui bahwa dari 52
diteliti, lebih separoh yaitu 28
orang responden yag diteliti terdapat
(53,8%) responden memiliki
Pengetahuan kategori Rendah lebih sebagian 30 responden (57,7%)
tentang perkembangan kemandirian a
nak usia 5 tahun. dengan Peran Orang Tua kategori

Tabel 5.2 kurang baik.


Distribusi Frekuensi Sikap Ibu
Tabel5.4
tentang Perkembangan
Distribusi Frekuensi
Kemandirian Anak Usia 5 Tahun
Perkembangan Kemandirian Anak
di Wilayah Kerja Puskesmas Biaro
Usia 5 Tahun di Wilayah Kerja
Kabupaten Agam Tahun 2017
Puskesmas Biaro Kabupaten
Agam Tahun 2017
No Karakteristik F %
1 Positif 21 40,4
2 Negatif 31 59,6 No Karakteristik F %
Jumlah 52 100 1 Sesuai 25 48,1
dapat diketahuai bahwa dari 2 Tidak sesuai 27 51,9
Jumlah 52 100
total 52 orang responden yang dapat diketahui bahwa dari

diteliti, lebih sebagian yaitu 31 total 52 orang responden yang


diteliti, sebagian besar yaitu 27 Pengetahuan Rendah terdapat 8

(51,9%) responden memiliki anak orang (15,4%) dengan

dengan perkembangan kepribagian Perkembangan Kemandirian Anak

kategori tidak sesuai. Usia 5 tahun kategori sesuai, 20

Hubungan Pengetahuan ibu orang (38,5%) dengan


dengan Perkembangan
kemandirian Anak Usia 5 tahun Di Perkembangan kemandirian Anak
Wilayah Kerja Puskesmas Biaro
Kabupaten AgamTahun 2017 Usia 5 tahun kategori tidak sesuai.

Perkembang Jadi untuk mengetahui ada


an
Peng kemendirian hubungan antara Pengetahuan
Total pva OR
etah Tidak
uan sesuai Sesua lue Dengan Perkembangan kemandirian
i
Anak Usia 5 tahun dengan
n % N% n %
Ting 17 32, 7 13, 2 46,
menggunakan uji statistik Chi-
gi 7 5 4 2
renda 8 15, 2 2 53,
Square dengan tingkat kepercayaan
h 4 0 38, 8 8 0, 6,07
5 00 1
95% atau p< (0,05). Jika nilai p
Tot 2 4 2 5 5 1 6
al 5 8 7 1, 2 0
, 9 0 (0,05) maka secara statistic disebut
1
bermakna dan jika nilai p> (0,05)
dapat diketahui diantara 24
maka hasil perhitungan tersebut tidak
responden dengan Pengetahuan
bermakna.
Tinggi , terdapat 17 orang (32,7%)
Hasil uji statistic diperoleh
dengan Perkembangan Kemandirian
nilai p = 0,006 (p < 0,05), maka
Anak Usia 5 tahun kategori sesuai, 7
secara statistic disebut bermakna.
(13,5%) orang dengan
Kesimpulannya adalah ada hubungan
Perkembangan Kepribadian Anak
antara Pengetahuan dengan
Usia 5 tahun kategori tidak sesuai.
Perkembangan Kemandirian Anak
Dan dari 28 responden dengan
Usia 5 tahun. Nilai Odds Ratio (9,8%) dengan Perkembangan

6,071, artinya anak dengan ibu Kemandirian Anak Usia 5 tahun

berengetahuan rendah berpeluang kategori Tidak Sesuai. Dan dari 31

6,071 kali Anak Usia 5 tahun untuk responden Sikap Ibu Negatif terdapat

mengalami gangguan Perkembangan 9 orang (17,3%) dengan

kemandirian dibandingkan dengan Perkembangan Kemandirian Anak

anak dengan ibu berpegetahuan Usia 5 tahun kategori Sesuai, 22

kategori tinggi. orang (42,3%) dengan

Hubungan Sikap ibu dengan Perkembangan Kemandirian Anak


Perkembangan Kepribadian Anak
Usia 5 tahun Di Wilayah Kerja Usia 5 tahun kategori Tidak Sesuai.
Puskesmas Biaro Kabupaten
Agam Tahun 2017 Jadi untuk mengetahui ada

Perkembang hubungan antara Sikap Ibu Dengan


an
kemendirian Perkembangan Kemandirian Anak
Sika Tida Total pva OR
p ibu k lue Usia 5 tahun dengan menggunakan
sesuai
sesu
ai uji statistik Chi-Square dengan
N % N% N %
Posit 16 30, 5 9, 2 40, tingkat kepercayaan 95% atau p<
if 8 6 1 4
Nega 09 17,3 2 42, 3 59, (0,05). Jika nilai p (0,05) maka
tif 3 3 1 6 0,0 7,80
Tot 2 48 2 5 5 1 02 2 secara statistic disebut bermakna dan
al 5 ,1 7 1 2 0
, 0 jika nilai p> (0,05) maka hasil
9
diantara 21 responden Sikap perhitungan tersebut Sesuai

Ibu kategori Positif, terdapat 16 bermakna.

orang (30,8%) dengan Hasil uji statistic diperoleh

Perkembangan Kemandirian Anak nilai p = 0,002 (p < 0,05), maka

Usia 5 tahun kategori Sesuai, 5 orang secara statistic disebut bermakna.


Kesimpulannya adalah ada hubungan

antara Sikap Ibu dengan


diantara 22 responden Peran
Perkembangan Kemandirian Anak
Orang Tua kategori baik, terdapat 15
Usia 5 tahun. Nilai Odds Ratio
orang (28,8%) dengan
7,822 artinnya Anak dengan Sikap
Perkembangan kemandirian Anak
Ibu kategori negatif berpeluang
Usia 5 tahun kategori Sesuai, 7 orang
7,822 kali untuk mengalami
(13,5%) perkembangan kemandirian
Perkembangan Kemandirian Anak
kategori Tidak Sesuai. Dan dari 30
Usia 5 tahun kategori tidak Sesuai
responden Peran Orang Tua kurang
dibandingkan dengan anak yang
baik terdapat 10 orang (19,2%)
memiliki Sikap Ibu Positif.
dengan Perkembangan Kemandirian
Hubungan Sikap ibu dengan
Anak Usia 5 tahun kategori Sesuai,
Perkembang
an 20 orang (38,4%) dengan
Pera kemendirian
n Tida Total pval OR Perkembangan Kemandirian Anak
oran k ue
sesuai Usia 5 tahun kategori Tidak Sesuai
g tua sesu
ai
Jadi untuk mengetahui ada
N % N% N %
Baik 15 28, 7 13, 2 42,
hubungan antara Peran Orang Tua
8 5 2 3
Dengan Perkembangan Kepribadian
Kura 10 19,22 38, 3 57,
ng 0 4 0 7 0,0
Anak Usia 5 tahun dengan
baik 28 11,3
Tot 2 48 2 55 1 14
menggunakan uji statistik Chi-
al 5 ,1 7 12 0
, 0
Square dengan tingkat terpercaya
9
Perkembangan kemandirian Anak
Tidak Sesuaian 95% atau p< (0,05).
Usia 5 tahun Di Wilayah Kerja
Puskesmas Biaro Kabupaten
Jika nilai p (0,05) maka secara
Agam Tahun 2017
statistic disebut bermakna dan jika
nilai p> (0,05) maka hasil 1. pengetahuan
Hasil penelitian yang tergambar
perhitungan tersebut Sesuai
pada tabel 5,1 dapat diketahui bahwa
bermakna.
dari 52 orang responden yang diteliti
Hasil uji statistic diperoleh
sebagian besar (53,8%) dengan
nilai p = 0,028 (p < 0,05), maka
Pengetahuan kategori rendah tentang
secara statistic disebut bermakna.
perkembangan kemandirian anak
Kesimpulannya adalah ada hubungan
usia 5 tahun.
antara Peran Orang Tua dengan

Perkembangan Kemandiriann Anak Pengetahuan didefenisikan

Usia 5 tahun. Nilai Odds Ratio sebagai segala sesuatu yang

11,314, artinnya anak dengan Peran diketahuan, pengetahuan terdiri dari

Orang Tua kategori kurang baik sejumlah fakta dan teori yang akan

berpeluang 11,314 kali untuk memungkinkan seseorang dapat

mengalami Perkembangan memahami segala sesuatu yang

Kemandirian Anak Usia 5 tahun dihadapi. Pengetahuan dapat

kategori tidak Sesuai dibandingkan diperoleh dari pengalaman langsung

dengan anak dengan Peran Orang atau dari orang lain yang sampai

Tua kategori positif. kepada seseorang

(Notoatmodjo.2010,p,10).

Menurut peneliti Pengetahuan

adalah ilmu atau informasi yang

dimiliki seseorang yang diperoleh

PEMBAHASAN dari orang lain, instansi, maupun dari


A. Analisa Univariat masyarakat yang dapat
meningkatkan pengetahuan atau ilmu Menurut peneliti Sikap Ibu

seseorang. adalah suatu reaksi dari seseorang

terhadap suatu peristiwa atau situasi


Dari hasil penelitian yang
yang dapat mempengaruhi tingkah
dilakukan, dapat dilihat pada table
laku seseorang, dalam kehidupan
Pengetahuan pada kategori Tinggi
atau aktifitas sehari-hari.
sebanyak 24 orang (46,2%), dan
Dari hasil penelitian yang
pada kategori Pengetahuan rendah
dilakukan, dapat dilihat pada table
sebanyak 28 orang (53,8%) dari 52
5.2 bahwa Sikap Ibu pada kategori
orang responden.
Negatif sebanyak 31orang (59,6%)
2. Sikap Ibu
dan pada kategori Positif ada 21
Hasil penelitian yang tergambar
orang (40,4%) dari 52 orang
pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa
responden.
dari 52 orang responden yang diteliti,
3. Peran Orang Tua Keluarga
lebih sebagian (59,6%) dengan Sikap
Hasil penelitian yang tergambar
Ibu kategori Negatif.
5.3 dapat diketahui bahwa 52 orang
Sikap belum merupakan suatu
yang diteliti lebih sebagian (57,7%)
tindakan atau aktifitas, akan tetapi
dengan Peran Orang Tua kurang
merupakan predisposisi tindakan
baik.
atau suatu perilaku. Sikap merupakan
Peran Orang Tua keluarga Dengan
kesiapan untuk bereaksi terhadap
demikian, orang tua didalam
objek dilingkungan tertentu sebagai
keluarga merupakan suatu unit yang
suatu penghayatan terhadap objek
paling efektif untuk dapat
(Notoatmodjo, 2007).
mengendalikan perilaku sang anak
dan memberikan pendidikan kepada sebahagian (51,9%) dengan

anak, serta anak dituntut untuk Perkembangan Kemandirian Anak

mematuhi segala perintah dan aturan Usia 5 tahun kategori Tidak Sesuai.

yang diberikan atau dibuat oleh Anak mandiri adalah

orang tua (Kum Hayarti, 2007). anak yang mampu memenuhi

Munurut Peneliti Peran Orang Tua kebutuhannya, baik berupa

keluarga adalah fungsi atau peran kebutuhan naluri maupun kebutuhan

orang tua atauorang yang memiliki fisik, oleh dirinya sendiri secara

ikatan darah dengan anak yang bertanggung jawab tanpa bergantung

berperan dalam memdidik dan pada orang lain. Bertanggung jawab

membimbing anak dalam dalam hal ini berarti mengaitkan

kehidupannya. kebutuhannya yang sama-sama harus

Dari hasil penelitian yang dipenuhi(Ari sulistyawati, 2014).

dilakukan, dapat dilihat pada table Menurut peneliti Perkembangan

5.3 bahwa Peran Orang Tua pada Kemandirian Anak Usia 5 tahun

kategori baik 22 orang (42,3%) dan adalah perkembangan pada tahap

pada kategori Peran Orang Tua tidak motorik maupun kognitif anak yang

baik ada 30 orang (57,7%) dari 52 digunakan untuk mengikuti atau

orang responden. memainkan perannya dalam keluarga

4. Perkembangan Kemandirian dan masyarakat, yang merupakan

Anak Usia 5 tahun proses perkembangan dalam

Hasil penelitian yang kehidupannya yang harus dilalui.

tergambar 5.4 dapat diketahui bahwa


Dari hasil penelitian yang
52 orang yang diteliti lebih dari
dilakukan, dapat dilihat pada table
5.4 bahwa Perkembangan uji statistik didapat p=0,006 (p0,05)

Kemandirian Anak Usia 5 tahun dan OR 6,071. Dapat disimpulkan

pada kategori Tidak Sesuai sebanyak ada hubungan yang bermakna antara

27 orang (51,7%) dan pada kategori Pengetahuan dengan Perkembangan

Sesuai ada 25 orang (48,1%) dari 52 Kemandirian Anak Usia 5 tahunDi

orang responden. Wilayah Kerja Puskesmas Biaro

Kabupaten Agam.
B. Analisa Bivariat
Pengetahuan adalah hasil tahu
1. Hubungan Pengetahuan
dari seseorang yang terjadi setelah
dengan Perkembangan
melakukan pengindraan terhadap
Kemandirian Anak Usia 5
suatu objek tertentu, pengindraan
tahun
terjadi melalui panca indra manusia
Berdasarkan 5.5 diperoleh
yaitu indra penglihatan, indra
informasi di antara 24 responden
pendengaran, indra penciuman,
dengan PengetahuanTinggi, terdapat
indrarasa dan raba. Sebagian besar
17 orang (32,7%) dengan
pengetahuan manusia diperoleh
Perkembangan Kemandirian Anak
melalui mata dan telinga
Usia 5 tahun kategori sesuai, 7 orang
(Notoatmodjo 2010,p.10).
(13,3%) kategori tidak sesuai . Dan
Menurut Peneliti berdasarkan
dari 28 responden dengan
hasil yang diperoleh dari kuisioner
Pengetahuan rendah, terdapat 8
yang diberikan kepada ibu, dapat di
orang (15,4%) dengan memiliki
simpulkan bahwa hasil tersebut
Perkembangan Kemandirian Anak
sesuai dengan teori bahwa ibu
Usia 5 tahun kategori sesuai , 20
dengan Pengetahuan tinggi memiliki
orang (38,5%) kategori Sesuai. Hasil
resiko Perkembangan Kemandirian Hasil uji statistik didapat p=0,002

Anak Usia 5 tahun kategori sesuai (p0,05) dan OR 7,822. Dapat

dari pada ibu dengan dengan disimpulkan ada hubungan yang

Pengetahuanrendah. bermakna antara Sikap Ibu dengan

Perkembangan Kemandirian Anak di


2. Hubungan Sikap Ibu
wilayah kerja puskesmas Biaro
dengan Perkembangan
Kabupaten Agam.
Kemandirian Anak Usia 5
Hal ini sejalan dengan penelitian
tahun
yang dilakukan oleh Endang (2010)
Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh
yang bersifat analitik dengan
informasi bahwa di antara 21
pendekatan cross sectional,
responden Sikap Ibu kategori Positif,
dilakukan di STIKes UBudi Tidak
terdapat 16 orang (30,8%) dengan
Sesuai kelurahan krembang selatan,
Perkembangan Kemandirian Anak
Surabaya. Hasil penelitian yang
Usia 5 tahun kategori Sesuai, 5 orang
diperoleh dari 79 responden
(9,8%) dengan Perkembangan
didapatkan Ada hubungan
Kemandirian Anak Usia 5 tahun
pengetahuan ibu dengan
kategori Tidak Sesuai. Dan dari 31
Perkembangan bahasa anak
responden Sikap IbuNegatif terdapat
didapatkan nilai p Value 0.000. Dari
9orang (17,3%) dengan
hasil penelitian disimpulkan bahwa
Perkembangan Kemandirian Anak
Perkembangan bahasa Anak di
Usia 5 tahun kategori Sesuai, 22
krembang selatan Surabaya yakni
orang (42,3%) dengan
penegatahuan ibu dapat
Perkembangan Kemandirian Anak

Usia 5 tahun kategori Tidak Sesuai.


mempengaruhi perkembangan 3. Hubungan Peran Orang

anaknya (Endang, , Unair 2010). Tua dengan Perkembangan

Menurut salah seorang ahli Kemandirian Anak Usia 5

psikologis social menyatakan bahwa tahun

sikap itu merupakan kesiapan atau Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh

kesediaan untuk bertindak, dan informasi bahwa di antara 22

bukan merupakan pelaksanaan motif responden Peran Orang Tuabaik,

tertentu (Newcomb). Dalam terdapat 15 orang (28,8%) kategori

penentuan sikap yang utuh ini Sesuai memiliki Perkembangan

pengetahuan, berfikir, keyakinan, Kemandirian Anak Usia 5 tahun, 7

dan emosi memegang peranan orang (13,5%) yang memiliki

penting. Sikap sering diperoleh dari Perkembangan Kemandirian Anak

pengalaman sendiri atau dari orang Usia 5 tahun kategori tidak sesuai.

lain (Notoatmodjo, 2007). Dan dari 30 responden Peran Orang

Menurut peneliti Sikap Ibu Tuatidak baik terdapat 10 orang

adalah suatu reksi yang titunjukkan (19,2%) dengan Perkembangan

oleh ibu pada perkembangan Kepribadian Anak Usia 5 tahun

anaknya, dimana sikap ibu dapatt kategori sesuai, 20 orang (66,7%)

mempengaruhi perkembangan memiliki Perkembangan

anakanya nanti. Berdasarkan Kemandirian Anak Usia 5 tahun

kuisionernya diberikan langsung kategori tidak sesuai. Hasil uji

pada responden ditemukan bahwa statistik didapat p=0,028 (p0,05)

sikap ibu sebaguian besar adalah dan OR 11,314. Dapat disimpulkan

kategori negatif. ada hubungan yang bermakna antara


Peran Orang Tua dengan jaminan bagi anak-anak akan

Perkembangan Kemandirian Anak di adaharapan berkarakter Islami atau

wilayak kerja puskesmas Biaro berkepribadian akhlak mulia.

Kabupaten Agam. Menurut Hasan

Hal ini sejalan dengan penelitian Langgulung ada enam bidang-bidang

yang dilakukan oleh Syafiah pendidikan yang dapat

(2013), dilakukan di Fakultas dikembangkan oleh orang tua dalam

Tarbiyah Universitas IslamNegeri rangka pendidikan keluarga, yaitu

Sultan Syarif KasimRiau. Dalam pendidikan jasmani, akal

penelitian dengan judul Peran (intelektual), psikologi dan emosi,

Orang Tua Dalam pembentukan pendidikan agama dan spiritual,

Kemandirian Anak:Tinjauan pendidikan akhlak, serta pendidikan

Psikologi Perkembangan IslamHasil social anak Menurut peneliti Peran

penelitian Kemandirian ideal anak- Orang Tua adalah fungsi yang harus

anak sangat bergantung kepada dijalani oleh orang oarang tua dalam

upaya yang dilakukan kedua orang mendidika anaknya. Seperti yang

tua sedini mungkin hingga anak-anak terdapat dlam kuisioner bahwa

mampu memahami berbagai sebagian besar peran orang tua pada

pengenalan, pengalaman sosial baik kategori kurang baik.

melalui bimbingan, latihan-latihan


4. Keterbatasan Penelitian
dan pendidikan, terutama melalui
Pada penelitian ini, penelitian
proses pembinaan keagamaan
mengalami beberapa keterbatasan
dengan baik. Dengan melalui
dan peneliti banyak sekali
semangat moral spiritual, merupakan
mengalami kekurangan dan
hambatan yang mana keterbatasan 3. Responden dengan Peran

penelitian temui yaitu : instrument Orang Tua keluarga ketegori

dalam pengumpulan data di rancang baik 22 orang (42,3%) dari 52

oleh peneliti sendiri, sehingga orang responden.

mungkin masih banyak kekurangan 4. Responden dengan

dalam penelitian ini Perkembangan Kemandirian

A. KESIMPULAN Anak Usia 5 tahun kategori


Setelah dilakukan penelitian
Sesuai sebanyak 25 orang
pada tanggal dari 28 September - 11
(48,1%) dari52 orang
oktober 2017, untuk mengetahui
Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan responden
Peran Orangtua Dengan
5. Ada hubungan antara
Perkembangan kemandirian Anak
Pengetahuan dengan
Usia 5 tahun Di Wilayah Kerja
Puskesmas Biaro Kabupaten Agam Perkembangan kemandirian
Tahun 2017. Maka dapat diambil
Anak Usia 5 tahun, nilai
kesimpulan sebagai berikut :
p=0,006 dan OR=6,071.
1. Responden dengan
6. Ada hubungan antara Sikap
Pengetahuan kategori Tinggi
Ibu dengan Perkembangan
adalah sebanyak 24 orang
Kemandirian Anak Usia 5
(46,2%) dari 52 orang
tahun, nilai p=0,002 dan
responden.
OR=7,822.
2. Responden dengan Sikap Ibu
7. Ada hubungan antara Peran
kategori Positif sebanyak 21
Orang Tua dengan
orang (40,4%) dari 52 orang
Perkembangan Kemandirian
responden.
Anak Usia 5 tahun, nilai tentang Perkembangan Kemandirian

p=0,028 dan OR=11,314 Anak.

B. Saran 3. Bagi Peneliti

1. Kepada Instansi Pendidikan Kepada peneliti untuk lebih

Kepada institusi pendidikan agar mengembangkan wawasan dan

dapat memberikan motivasi dan pengetahuan Mahasiswa tentang

mengarahkan mahasiswa untuk Perkembangan Kemandirian Anak

membuka wawasan yang lebih luas, Usia 5 tahun.

Sesuaihanya sekedar mendapatkan


4. Bagi responden
Pengetahuanyang diberikan di
Diharapkan ibu-ibu yang
bangku perkuliahan. Sehingga
mempunyai anak usia pra-sekolah
penelitian ini dapat dilanjutkan
dapat meluangkan waktunya untuk
kearah yang lebih baik. Serta
mengikuti penyuluhan dan posyandu
pendidikan diharapkan lebih
yang diadakan oleh pustu atau
memperbanyak buku-buku tentang
puskesmas.
Kebidanan agar dapat memperkaya
DAFTAR PUSTAKA
pengetahauan dan kemampuan

mahasiswa. Adriana, Dian, 2011, Tumbuh


Kembang Dan Terapi Bermain
Pada Anak, Jakarta :Salemba
2. Bagi Tempat Penelitian
Malika, Jakarta : Salemba
Diharapkan kepada petugas Malaika

Ahmadi, Abu, 2012. Perkembangan


kesehatan untuk tetap
Emosional Fase Prasekolah.
mempertahankan dan meningkatkan Jakarta

Informasi masyarakat terutama Ibu ArikuntoSuharsimi, 2002. Prosedur


Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta
Arikunto, Suharmisi, 2006. Prosedur Curtis, Aundrey, 2013,
Penelitian, Edisi Revisi V Perkembangan Fisik Anak
,Rineka Cipta Usia 5 Tahun. Jakarta

Asorori, M.2008.Perkembangan Desmita,M.Si,2010. Psikologi


Peserta Didik. Pontianak : Perkembangan Peserta Didik,
Bhinneka Media Bandung, PT Remaja Rosda
karya
Atabaki,2010 Hubungan Tingkat
Pendidikan Dan Pengetahuan Desmita. 2009. Psikologi
Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Peserta Didik.
Perkembangan Bahasa Bandung: PT Remaja Rosda
Dengan Perkembangan karya.
Bahasa Pada Anak Pra-
Sekolah (3-5 Tahun) Di Tk Eka Izzati, 2009, Metode
Handayani Xii Muncang Perkembangan Social
Kabupaten Palembang. Dinkes Emosional. Jakarta :
(Maret 2014) Perpustakaan Nasional

Azwar, Saifudin, 2008, Sikap Ginting, T. 2002. Hubungan


Manusia. Pustaka Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Pelajar.Yogyakarta Dalam Memantau
Perkembangan Pada Balita Di
Baharuddin. 2009. Pendidikan & Desa Kolam Sei Tuan Medan
Psikologi Perkembangan. Tahun 2012, [Skripsi].
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Universitas Darma Agung,
Medan
Budiyanti, Risma. 2015. Skripsi :
Hubungan Antara
Pengetahuan Dan Sikap
Dengan Perilaku Ibu Dalam
Memberikan Stimulasi
Perkembangan Social Anak
Usia 3-5 Tahun Di Desa
Sidang wangi. Program Studi
Ilmu Keperawatan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Syarif
Hidayatullah. Jakarta

Cahyaningsih, Dwisulistyo, 2011,


Pertumbumbuhan Dan
Perkembangan Anak Dan
Remaja. Jakarta : Perpustakaan
Nasional

You might also like