You are on page 1of 5

KESKOM.

2017;3(3):100-104

JURNAL KESEHATAN KOMUNITAS


J ( J O U R N A L O F C O M M U N I T Y H E A LT H )
http://jurnal.htp.ac.id

Determinan Ketidaktahuan Ibu Tentang Tanda


Bahaya Risiko Kehamilan
Factors Related To The Ignorance Of Expectant Mothers
About The Danger Signs Of Pregnancy
Yuyun Priwahyuni

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru

ABSTRACT ABSTRAK
Based on the data from the Basic Health Research (Riskesdas, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), hanya 44% ibu hamil
2013) stated that only 44% of expectant mothers who knew yang tahu tanda bahaya kehamilan. Beberapa faktor yang
about the danger signs of pregnancy. Several factors that mempengaruhi ke daktahuan ibu tentang tanda bahaya
inuence the ignorance of the mother of a danger sign of the kehamilan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, minat,
pregnancy is educa on, a job, age, interest, experience, culture pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar, dan informasi.
the surrounding environment, and informa on. On the other Hanya sekitar 23% kasus komplikasi mendapat pelayanan
hand, there were only 23% of the complicated cases that got the kesehatan. data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Januari-Maret
health care services. Based on the data from City Health Care 2014 menunjukan bahwa ibu hamil yang melakukan kunjungan
Department of Pekanbaru in January March 2014 showed that ke Puskesmas sebanyak 24.964 ibu hamil dan terdeteksi berisiko
there were 24.964 of expectant mothers who visit the kehamilan sebanyak 1.194 (4,8%). Puskesmas Rumbai memiliki
Community Health Centre in Pekanbaru and there were Sasaran ibu hamil yang terbanyak terdeteksi berisiko yaitu 238
1.194(4,8%) of them who were indicated as high-risk pregnancy. (19%) dari 1.196 ibu hamil. Peneli an ini bertujuan untuk
The Community Health Centre in Rumbai had the highest mengetahui faktor yang hubungan dengan ke daktahuan ibu
number of it, there were 238 cases (19%) from 1.196 expectant tentang tanda bahaya risiko kehamilan di Wilayah Kerja
mothers. This research aimed to know the factors related to the Puskesmas Rumbai Pekanbaru 2015. Jenis peneli an adalah
ignorance of expectant mothers about high-risk pregnancy in anali k kuan ta f dengan desain cross sec onal. Pengumpulan
Rumbai Pekanbaru year 2015. This research uses quan ta ve data dengan cara penyebaran kuesioner. Jumlah populasi pada
analy c with cross sec onal design. The data are collected by bulan Januari-Maret 2014 adalah 1.196 orang ibu hamil, dan
using ques onnaire. The popula on in January-March 2014 was jumlah sampel sebanyak 160 ibu hamil, menggunakan teknik
1.196 expectant mothers who were indicated as high-risk random Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis
pregnancy and the sample are 160 expectant mothers, by using univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil
random Sampling technique. The analysis used in this research is peneli an menunjukkan dak ada hubungan pendidikan dengan
univariat analysis to discover the frequency of distribu on and pengetahuan ibu tentang tanda bahaya risiko kehamilan (p value
bivariate analysis by using chi-square. to see the rela onship = 0,186), terdapat hubungan umur dengan pengetahuan ibu
variable devenden and variable indevenden The result showed tentang tanda bahaya risiko kehamilan (p value = 0,0001, POR
that there is a correla on between the age and mothers 20,8), pekerjaan dengan pengetahuan ibu (p value = 0,0001, POR
cogni on about the risks in pregnancy (p value = 0,0001, POR 134,7), sumber informasi dengan pengetahuan ibu (p value =
20,8), job and mothers cogni on about the risks in pregnancy (p 0,0001, POR 0,120), pengalaman dengan pengetahuan ibu (p
value = 0,0001, POR 134,7), source of informa on and mothers value = 0,0001, POR 0,052). Dapat disarankan perlunya
cogni on about the risks in pregnancy (p value = 0,0001, POR peningkatan pengetahuan ibu hamil dengan melakukan
0,120), experience and mothers cogni on about the risks in penyuluhan dan memperluas informasi tentang tanda bahaya
pregnancy (p value = 0,0001, POR 0,052). Based on the research, risiko kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai.
can be suggested that the mothers cogni on need to be
improved by doing counseling and spreading informa on about
the danger signs of pregnancy in Community Health Centre
Rumbai.
Keywords : Community Health Centre Rumbai, Danger signs of Kata Kunci : Ke daktahuan, Puskesmas Rumbai, Tanda Bahaya
pregnancy, Ignorance Kehamilan.
Correspondence : Yuyun Priwahyuni, STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Jl. Mustafa Sari No.5 Tangkerang Selatan, Pekanbaru.
Email : yuyun.priwahyuni@gmail.com, 08127780151-085290087922

Received 20 Februari 2017 Accepted 22 July 2017 p - ISSN : 2088-7612 e - ISSN : 2548-8538
DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol3.Iss3.117
Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve
Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License (h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium
Keskom, Vol. 3, No. 3
101 April 2017

yang dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai bulan


PENDAHULUAN
Juni 2015.
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda yang mengindikasikan Populasi adalah seluruh ibu hamil yang berjumlah 1.196
adanya bahaya yang terjadi selama kehamilan atau periode orang di Puskesmas Rumbai Kota Pekanbaru pada bulan Januari-
antenatal, apabila dak dilaporkan atau dak terdeteksi bisa Maret 2014. Sampel adalah sebagian ibu hamil yang berjumlah
menyebabkan kema an. Adapun tanda-tanda bahaya yang perlu 160 orang di Puskesmas Rumbai Kota Pekanbaru pada bulan
diperha kan dan dian sipasi dalam kehamilan adalah Januari-Maret 2014. Proses pengambilan sampel yaitu
perdarahan pervaginam, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, menggunakan teknik random sampling. Kriteria inklusi Ibu hamil
gerakan janin berkurang, bengkak pada muka dan wajah, nyeri yang bertempat nggal di wilayah kerja Puskesmas Rumbai, Ibu
perut bagian bawah, kurangnya kenaikan berat badan hamil yang bisa berkomunikasi ( dak buta & tuli), Ibu hamil yang
(Kusmiya , 2009). bersedia menjadi responden. Kriteria ekslusi adalah ibu hamil
Beberapa faktor yang mempengaruhi ke daktahuan ibu yang dalam keadaan sakit pada saat pengumpulan data
tentang tanda bahaya kehamilan yaitu pendidikan, pekerjaan, dilaksanakan.
umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar, dan Variabel dependen adalah pengetahuan tentang tanda
informasi (Mubarak, 2011). bahaya risiko kehamilan dengan kategori pengetahuan rendah
Tinggi rendahnya angka kema an ibu dan perinatal menjadi (median < 16) dan pengetahuan nggi (median 16). variabel
ukuran kemampuan pelayanan obstetri suatu negara. Kema an independen adalah pendidikan dengan kategori pendidikan
maternal adalah kema an wanita sewaktu hamil, melahirkan rendah ( dak tamat SD, SD, SMP) dan nggi (SMA-PT), umur
atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab dengan kategori umur beresiko (< 20 tahun dan 35 tahun) dan
apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan ndakan yang dak beresiko (20-35 tahun), pekerjaan dengan kategori bekerja
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan (Prawirohardjo, 2009). (PNS/Swasta) dan dak bekerja apabila responden hanya
Kema an ibu tersebut erat kaitannya dengan karakteris k ibu mengurusi urusan rumah tang ga, keterpaparan
yang melipu umur, pendidikan, paritas dan perilaku yang informasi/sumber informasi dengan kategori dak mendapatkan
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu selama hamil yang apabila responden dak pernah terpapar dengan pesan
dapat mempengaruhi proses persalinan normal atau patologis. informasi melalui media seper televisi, radio internet, majalah
Risiko terjadi komplikasi pada persalinan terjadi 12% pada usia dan mendapatkan informasi apabila responden mendapatkan
kurang dari 20 tahun dan 26% pada usia 40 tahun (Ningrum, informasi seper yang disebutkan di atas, pengalaman dengan
2005). Oleh sebab itu, ngkat pengetahuan ibu hamil tentang kategori pernah mengalami tanda bahaya kehamilan dan dak
risiko nggi kehamilan perlu diketahui mengingat pen ngnya hal pernah mengalami tanda bahaya kehamilan.
tersebut antara lain untuk mencegah atau mengurangi hal-hal Pengumpulan data dilakukan sekali waktu yaitu dengan
yang dak diinginkan (Arikunto, 2006). menggunakan lembar kuesioner. Pengolahan data dimulai dari
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menyebutkan, edi ng, coding, processing, cleaning. Analisis dengan
hanya 44% ibu hamil yang tahu tanda bahaya kehamilan. Selain menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan variabel
itu hanya sekitar 23% kasus komplikasi mendapat pelayanan devenden dengan variabel indevenden.Untuk melihat adanya
kesehatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota hubungan kedua variabel tersebut dengan derajat kepercayaan
Pekanbaru bulan Januari-Maret Tahun 2014 menunjukan bahwa 95 % (=0,05), dikatakan bermakna apabila p value 0,05 maka
ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Puskesmas yang ada di ada hubungan antara variabel independen dengan variabel
Kota Pekanbaru adalah sebanyak 24.964 ibu hamil dan yang dependen. Apabila p value > 0,05 maka dak ada hubungan
terdeteksi berisiko kehamilan sebanyak 1.194 (4,8%) ibu hamil. antara variabel dependen dan variabel independen
Puskesmas Rumbai memiliki Sasaran ibu hamil yang terbanyak
terdeteksi berisiko yaitu 238 (19%) dari 1.196 ibu hamil. HASIL
Peneli an ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan ke daktahuan ibu tentang tanda bahaya Distribusi frekuensi, baik variabel bebas maupun variabel
risiko kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Kota terikat dapat dilihat pada tabel 1.
Pekanbaru 2015.

METODE
Jenis peneli an adalah anali k kuan ta f dengan desain
cross sec onal peneli an dilaksanakan di Puskesmas Rumbai
Kota Pekanbaru. Waktu peneli an ini dimulai dari pengumpulan

h p://jurnal.htp.ac.id
Yuyun Priwahyuni
Determinan Ke daktahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Risiko Kehamilan
Factors Related To The Ignorance Of Expectant Mothers About The Danger Signs Of Pregnancy
102

20 orang (12,5%), jumlah umur yang beresiko yaitu 50 orang


No Variabel Frekuensi Persentase (%)
1 Variabel (31,3%), jumlah yang bekerja yaitu 55 orang (34,4%), jumlah yang
Dependen dak mendapatkan informasi yaitu 59 orang (36,9%), jumlah
Pengetahuan pengalaman yang pernah yaitu 111 orang (69,4%).
a. Rendah 55 34,4 Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada daknya
b. Tinggi 105 65,6 hubungan antara variabel dependen (ke daktahuan ibu tentang
2 Variabel tanda bahaya risiko kehamilan) dengan variabel independen
Independen faktorfaktor yang berhubungan dengan ke daktahuan ibu
1.Pendidikan (pendidikan, umur, pekerjaan, sumber informasi, dan
a. Rendah 20 12,5
pengalaman).
b. Tinggi 140 87,5
2.Umur Tabel 2 dapat diketahui Ibu yang berumur < 20 tahun dan 35
a. Beresiko 50 31,3 tahun berisiko 20.8 kali dak mengetahui tanda bahaya risiko
b. Tidak Beresiko 110 68,8 kehamilan dibandingkan dengan ibu yang berumur 20-35 tahun
3.Pekerjaan (CI 95%: POR = 8,9 -48,9). Ibu hamil yang bekerja 134,7 kali dak
a. Bekerja 55 34,4 mengetahui tanda bahaya risiko kehamilan dibandingkan dengan
b. Tidak Bekerja 105 65,6 ibu yang dak bekerja (CI 95% ; POR = 41,3 439,5). Ibu yang dak
4.Informasi mendapatkan informasi 0,1 kali dak mengetahui tanda bahaya
a. Tidak Mendapatkan 59 36,9 risiko kehamilan dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan
b. Iya Mendapatkan 101 63,1
informasi (CI 95% ; POR = 0,05 0,25). Ibu yang pernah
5.Pengalaman
mengalami tanda bahaya risiko kehamilan 0,05 kali dak
a. Pernah 111 69.4
b. Tidak 49 30,6 mengetahui tanda bahaya risiko kehamilan dibandingkan dengan
ibu dak pernah mengalami tanda bahaya risiko kehamilan (CI
Total 160 100
95% ; POR = 0,022-0,122).
Diperoleh hasil bahwa ibu hamil yang berpengetahuan
rendah yaitu 55 orang (34,4%), Jumlah yang berpendidikan

Tabel 2
Tabel Distribusi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ke daktahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Risiko Kehamilan

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 3, No. 3
103 April 2017

PEMBAHASAN merupakan pengolah dari inforrmasi. Peneli an ini sejalan


dengan teori dari Robert (2008), yang mengatakan informasi
Hubungan pendidikan ibu terhadap ke daktahun tentang kesehatan sangat berpengaruh kepada individu untuk
tanda bahaya risiko kehamilan memutuskan perilaku kesehatan tertentu. Masyarakat cendrung
Orang yang pendidikannya nggi maka cenderung untuk mendapatkan informasi kesehatan untuk memenuhi suatu
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media kebutuhan, apakah itu informasi mengenai penyakit, informasi
massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak mengenai tempat mendapatkan pelayanan dan kepedulian
pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Mubarak terhadap persoalan kesehatan untuk mendapatkan informasi
2007). kesehatan yang dibutuhkan, agar mereka dapat memperbaiki
Hasil peneli an ini dak sejalan dengan peneli an yang ngkat kesehatannya.
dilakukan oleh Sukesih (2012) di Tegal Selatan, bahwa ibu yang Hasil peneli an diatas sejalan dengan peneli an yang
berpendidikan nggi berpeluang 8,1 kali mempunyai dilakukan oleh Mahardani (2011) di Buleleng, yaitu ada
pengetahuan lebih baik mengenai tanda bahaya risiko hubungan yang bermakna antara keterpaparan informasi dengan
kehamilan. pengetahuan. Ibu yang mendapat informasi mempunyai peluang
Hubungan umur ibu terhadap ke daktahuan tentang tanda 6,21 kali berpengetahuan baik dibandingkan dengan yang dak
bahaya risiko kehamilan terpapar informasi.
Peneli an ini sesuai dengan teori yang disampaikan Nursalam Hubungan pengalaman terhadap ke daktahuan tentang tanda
(2008), mengatakan bahwa semakin cukup umur, ngkat bahaya risiko kehamilan
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam Hasil peneli an ini sesuai dengan teori yang disampaikan
berkir dan bekerja, usia kurang dari 20 tahun di mana seseorang Mubarak (2007), mengatakan pengalaman adalah suatu kejadian
dikatakan belum cukup matang terutama dalam menyikapi suatu yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan
masalah dan dianggap kurang bijak dalam mengambil suatu lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang
keputusan karena ngkat emosi yang masih labil sehingga dapat baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika
menyebabkan terjadinya kehamilan risiko nggi. umur yang pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka
beresiko pada ibu hamil yaitu yang berumur < 20 tahun dan 35 secara psikologis akan mbul kesan yang membekas dalam emosi
tahun. sehingga menimbulkan sikap posi f dalam kehidupannya.
Hasil peneli an diatas sejalan dengan peneli an yang Hasil peneli an diatas sejalan dengan peneli an yang
dilakukan oleh Sulyani di Puskesmas Bandar tahun 2013, dilakukan oleh Sukesih (2012) yang dilakukan di wilayah
menunjukkan hasil bahwa dari 38 responden yang usia beresiko Puskesmas Tegal Selatan yaitu menunjukkan pengalaman
sebanyak 6 responden (15,8%) yang berpengetahuan baik responden sebagian besar dak pernah mengalami tanda
terhadap tanda-tanda bahaya selama kehamilan, berar ada 32 bahaya dalam kehamilan yaitu 47 orang (56%) dari 84 orang,
responden berusia beresiko yang berpengetahuan rendah ar nya pengalaman mempengaruhi pengetahuan ibu tentang
terhadap tanda-tanda bahaya resiko kehamilan. tanda bahaya risiko kehamilan.
Hubungan pekerjaan ibu terhadap ke daktahuan tentang
tanda bahaya risiko kehamilan
KESIMPULAN
Peneli an ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Hasil peneli an menunjukkan bahwa Proporsi pengetahuan
Mubarak (2011) yang mengatakan bahwa lingkungan pekerjaan ibu hamil mengenai tanda bahaya risiko kehamilan di Wilayah
dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan Kerja Puskesmas Rumbai Pekanbaru 2015 dalam kategori rendah
pengetahuan, baik secara langsung maupun secara dak yaitu 55 orang (34,4%). Ada beberapa faktor yang berhubungan
langsung. dengan ke daktahuan ibu tentang tanda bahaya risiko
Hasil peneli an diatas sejalan dengan hasil peneli an yang kehamilan, diantaranya umur, pekerjaan, sumber informasi, dan
dilakukan Sugiar di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Jagir pengalaman. Salah satu faktor yang dak beerhubungan dengan
Surabaya (2012), menunjukkan bahwa ibu hamil yang dak ke daktahuan ibu tentang tanda bahaya risiko kehamilan adalah
bekerja mampu melakukan deteksi dini resiko kehamilan 80% pendidikan.
dari 35 orang, dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
Hubungan sumber informasi terhadap ke daktahuan tentang SARAN
tanda bahaya risiko kehamilan Perlunya peningkatan pengetahuan ibu hamil dengan
Hasil peneli an ini sesuai dengan Teori Siberne k dalam melakukan penyuluhan dan memperluas informasi tentang
Nursalam (2008), yang mengatakan informasi akan menentukan tanda bahaya risiko kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas
proses dalam belajar (memperoleh pengetahuan) karena belajar

h p://jurnal.htp.ac.id
Yuyun Priwahyuni
Determinan Ke daktahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Risiko Kehamilan
Factors Related To The Ignorance Of Expectant Mothers About The Danger Signs Of Pregnancy
104

Rumbai. Bagi ibuhamil yang termasuk pada umur berisiko untuk Sulyani. (2013). Hubungan Karakteris k Ibu Hamil Dengan
selalu memeriksa kehamilannya agar terhindar dari tanda bahaya Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Tanda-Tanda
risiko kehamilan, ibu hamil yang bekerja untuk selalu menjaga Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Bandar Kabupaten
kehamilan agar terhindar dari tanda bahaya risiko kehamilan. Benar Meriah. Banda Aceh. Diperoleh dari:
Memperluas akses informasi bagi ibu hamil mengenai tanda h p://180.241.122.205/dock /PAIDA_SULYANI-
bahaya kehamilan, dengan cara memperbanyak pengadaan buku 121010210118.pdf
KIA, pembuatan leaet, poster, dan majalah atau Koran.
Meningkatkan pemberdayaan perempuan dengan membentuk
kelas ibu hamil, mengak an kegiatan penyuluhan ibu hamil di
posyandu. Diharapkan peneli selanjutnya melakukan peneli an
dengan mengembangkan variabel peneli an yang berbeda,
seper : grade, usia kehamilan, dan kebudayaan lingkungan.
Dapat pula peneli an ini menggunakan metode kualita f.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur Peneli an Suatu Pendekatan
Prak k. Jakarta: Rieneka Cipta.
Kusmiya . (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitra
Maya.
Mubarak. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Metode
Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ningrum. (2005). Asuhan Keperawatan Persalinan Normal
pada Ny. M di Kamar Mela RB.Bhak Ibu Medono.
Pekalongan.
h p : / / w w w. e - s k r i p s i . s k e s m u h - p k j . a c . i d / e
skripsi/index.php?p=fstream&d=150&bid=197
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi
Peneli an Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis,
dan Instrument Peneli an Keperawatan Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika.
Prawirohardjo. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP. SP.
Riyanto. (2011). Aplikasi Metodologi Peneli an Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sugiar ., Soedirham., Imam., & Mochny. (2012). Upaya
Pemberdayaan Ibu Hamil Untuk Deteksi Dini Risiko
Tinggi Kehamilan Trimester I. The Indonesian Journal
of Public Health, Vol. 9 No. 1, Juli 2012: 27-36.
Surabaya. Diperoleh dari:
h p://www.journal.unair.ac.id/lerPDF/phe84e4
bef07full.pdf
Sukesih. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Tanda Bahaya
Dalam Kehamilan Di Puskesmas Tegal Selatan Kota
Tegal Tahun 2012. Tegal. Diperoleh dari
h p://lib.ui.ac.id/le?le=digital/20315113-
S_Sri%20Sukesih.pdf

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS

You might also like