You are on page 1of 7

Determinan Kesehatan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan

Pencapaian Kontak Minimal 4 Kali Selama Masa Kehamilan (K4)

Katmini1*
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia, Kediri
*Email : katminitini@gmail.com

Abstract
Background: Danger sign of pregnancy was a sign that someone who pregnant have a serious problem
with the mother or fetus. Contact at least 4 times during pregnancy (K4) was the fourth contact of
pregnant women with the medical employee (or more), to obtain antenatal care according to established
standards, provided that at least one contact in the first trimester, one contact on the second trimester
and two contact times in the third trimester. The purpose of this study was to determine the correlation
between knowledge pregnant women about the danger signs of pregnancy with the achievement of
K4.Methods: The research method was using analytical research design type of cross sectional
correlation. The subjects in this study was the entire third trimester pregnant women in the Selopanggung
Village Semen District Regency of Kediri as many as 12 people, sampling technique using saturation
sampling and research in March until April 2019. Measuring instrument used was questionnaire and
book KIA. Data analysis was using Fisher Probability Exact Test. Results: The results showed all third
trimester pregnant women have a good knowledge (100%) and as much as 33% of pregnant women can
achieve K4. The analysis showed that the calculated p value was 1 greater than 0.01 so there wasn’t
correlation between knowledge pregnant women about the danger signs of pregnancy with the
achievement of K4. Conclusion: This research was expected to increase further-enhance-the-
achievement-of-K4 by medical employee with_home_visit.

Keywords: knowledge, danger sign of pregnancy, achievement K4

PENDAHULUAN
Kehamilan adalah kondisi dimana beserta janin yang dikandungnya. Standar
seorang wanita memiliki janin yang pelayanan antenatal meliputi timbang
sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang berat badan, pengukuran tinggi badan,
pada umumnya di dalam rahim). tekanan darah, nilai status gizi (ukur
Kehamilan pada manusia berkisar 40 lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri,
minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal menentukan presentasi janin dan denyut
periode menstruasi terakhir sampai jantung janin, skrining status imunisasi
melahirkan. Kehamilan merupakan suatu tetanus dan memberikan tetanus toxoid
proses reproduksi yang perlu perawatan (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat
khusus, agar dapat berlangsung dengan besi minimal 90 tablet selama kehamilan,
baik kehamilan mengandung kehidupan test laboratorium (rutin dan khusus),
ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini tatalaksana kasus, serta temu wicara
bersifat dinamis, karena ibu hamil yang (konseling), termasuk Perencanaan
pada mulanya normal, secara tiba-tiba Persalinan dan Pencegahan komplikasi
dapat berisiko tinggi (Maternity dan Putri, (P4K), serta keluarga berencana pasca
2017). persalinan (Marniyati et al, 2016).
Pelayanan antenatal merupakan Pada umumnya kehamilan berkem-
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bang dengan normal dan menghasilkan
tenaga kesehatan yang profesional untuk kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui
meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai

29
30 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 1, Maret 2020, hlm 1-66

dengan yang diharapkan. Sulit sekali Cakupan K4 di Jawa Timur tahun


diketahui sebelumnya bahwa kehamilan 2017 mencapai 576.297 ibu hamil atau
akan menjadi masalah. Oleh karena itu 88,07%. Angka ini meningkat diban-
pelayanan antenatal atau asuhan antenatal dingkan tahun 2016 sebesar 85,90%,
merupakan cara penting untuk memonitor namun belum dapat mencapai target
dan mendukung kesehatan ibu hamil nasional 90%. Berdasarkan data Dinas
normal dan mendeteksi ibu dengan Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2018
kehamilan normal (Kementerian cakupan K4 mencapai 90,9% dan cakupan
Kesehatan RI, 2016). K4 terendah adalah di Kecamatan Semen
Masalah pengawasan kehamilan me- sebesar 80,5% dengan pencapaian
rupakan bagian terpenting dari seluruh terendah adalah di Desa Selopanggung
rangkaian perawatan ibu hamil. Melalui yaitu dari 76 sasaran ibu hamil jumlah
pengawasan tersebut dapat ditetapkan pencapaian K4 sebesar 53 ibu hamil.
kesehatan ibu hamil, kesehatan janin, dan Berdasarkan Laporan Kematian Ibu
hubungan keduanya sehingga dapat (LKI) Kabupaten/Kota se Jawa Timur
direncanakan pertolongan persalinan yang tahun 2018 sebesar 228 per 100.000
tepat. Sehingga ibu harus mengetahui kelahiran hidup. Angka tersebut masih
tentang bahaya-bahaya kehamilan yang jauh dari target sebesar 101,4 per 100.000
dapat terjadi (Rukiyah, 2014). kelahiran hidup, maka kondisi tersebut
Kurangnya pengetahuan tentang menunjukkan keberhasilan Provinsi Jawa
bahaya kehamilan dapat menyebab Timur dalam menekan kematian ibu.
kematian maternalk antara lain perdarahan Jumlah Kematian Maternal di Provinsi
(25%), infeksi (15%), aborsi yang tidak Jawa Timur berdasarkan laporan
aman (13%), eklampsia (12%), persalinan Kematian Ibu Kab/Kota pada tahun 2018
yang buruk (8%), penyebab obstetrik tercatat sebanyak 598 kasus kematian
langsung lainnya (8%), dan penyebab dengan rincian 152 kematian masa hamil,
tidak langsung (20%) (WHO,2016). 163 waktu bersalin dan 283 pada masa
Beberapa penyebabkan kematian maternal nifas. Pada penelitian Fadiar (2018)
tersebut disebabkan adanya komplikasi dengan responnden berjumlah 96 orang
yang dapat muncul melalui tanda bahaya menunjukkan bahwa memiliki
kehamilan. pengetahuan tinggi mengenai tanda
Pengetahuan tanda bahaya bahaya kehamilan dan memiliki perilaku
kehamilan dinilai melalui beberapa yang kurang tepat dalam merawat
komponen antara lain konsep tanda kehamilan
bahaya, perdarahan vagina, edema, Penyebab langsung kematian ibu
demam tinggi, penurunan gerak janin, antara lain perdarahan, eklampsia, partus
muntah persisten, dan ruptur membran lama, komplikasi aborsi dan infeksi
(Nugroho et al, 2017). Ibu hamil perlu (Kementrian Kesehatan RI, 2016).
mengetahui tanda bahaya kehamilan Sementara itu yang menjadi penyebab tak
karena munculnya tanda bahaya dapat langsung kematian ibu adalah “Empat
menjadi indikasi adanya kemungkinan Terlambat” dan “Empat Terlalu” (Profil
bahaya pada kehamilan yang dapat Jawa Timur, 2017).
berdampak buruk pada kesehatan ibu
hamil dan janin (Nuraisya, 2018).
Katmini, Determinan Kesehatan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya 31

Bahaya kehamilan dapat di cegah sampel menggunakan teknik consecutive


oleh ibu dengan berkonsultasi dengan sampling dengan responden penelitian
bidan setempat ataupun dokter berjumlah 12 ibu hamil trimester III.
kandungan. Guna melakukan terapi atau Waktu pelaksanaan Maret-April 2019 di
treatment lainnya yang tidak membahaya Kecamatan Semen Kabupaten Kediri,
kan ibu dan bayi. Penelitian Ritsma Jawa Timur, Indonesia. Variabel dalam
(2018) bahwa salah satu yang dapat penelitian adalah pengetahuan ibu hamil
mencegah bahaya kehamilan dengan tentang tanda bahaya kehamilan dan
melakukan yoga, hasil penelitian pencapaian K4, hal ini dapat diketahui
menunjukkan bahwa yoga yang dilakukan dengan melihat hasil kuisioner. Populasi
pada trimester III memberikan dampak sasaran penelitian adalah ibu hamil
yang sangat baik bagi ibu dan anak trimester III di Kecamatan Semen.
sehingga dapat mencegah bahaya Populasi sumber (populasi terjangkau)
kehamilan penelitian adalah ibu hamil trimester III di
Berdasarkan latar belakang di atas Kecamatan Semen. Sampel sebanyak 12
peneliti tertarik untuk melakukan ibu hamil trimester III dengan teknik
penelitian tentang “Hubungan sampling jenuh yaitu dengan mengambil
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda semua anggota populasi menjadi sampel.
Bahaya Kehamilan Dengan Pencapaian Teknik pengumpulan data menggunakan
K4 Di Desa Selopanggung Kecamatan angket dan sumber data sekunder yaitu
Semen”. buku KIA. Data dianalisis menggunakan
Tujuan penelitian ini adalah Analisis Bivariat dengan fisher exact
mengetahui hubungan pengetahuan ibu menggunakan program SPSS.
hamil tentang tanda bahaya kehamilan
dengan pencapaian K4 di Desa HASIL PENELITIAN
Selopanggung Kecamatan Semen Hasil penelitian menunjukkan
Kabupaten Kediri. karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terakhir, pekerjaan dan
METODE PENELTIAN penghasilan per bulan yang tergambarkan
Desain penelitian yang digunakan pada tabel 1. Deskripsi variabel penelitian
adalah analitik korelasional dengan dijelaskan berdasarkan karakteristik,
pendekatan case control Pengambilan kriteria, frekuensi dan persentase (%).

Tabel 1.Distribusi Responden menurut Pendidikan Terakhir, Pekerjaan dan


Penghasilan per Bulan
Data umum Frekuensi Persentase (%)
Pendidikan terakhir
SD 3 25
SMP 4 33,33
SMA 3 25
Tidak tamat SD 1 8,33
Perguruan Tinggi 1 8,33
Pekerjaan
Wiraswasta 0 0
32 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 1, Maret 2020, hlm 1-66

Pegawai swasta 0 0
Pegawai negeri 0 0
Tidak bekerja 7 58,33
Lain-lain 5 41,67
Penghasilan per bulan
< Rp 999.000 10 83,33
≥ Rp 999.000 2 16,67
Sumber : Data Diolah,2016

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari petani, karyawan pabrik jamu dan GTT.
12 responden yang diteliti berdasarkan Sedangkan berdasarkan penghasilan per
pendidikan terakhir, responden tertinggi bulan 83,33% (10 orang) dengan
adalah SMP yaitu 33,33% (4 orang), penghasilan < Rp 999.000 dan 16,67% (2
diikuti dengan SD sebesar 25% (3 orang), orang) dengan penghasilan ≥ Rp 999.000.
SMA sebesar 25% (3 orang), tidak tamat Variabel dalam penelitian yaitu
SD 8,33% (1 orang) dan Perguruan Tinggi pengetahuan tentang tanda bahaya
8,33% (1 orang). Untuk pekerjaan kehamilan dan pencapaian K4. Metode
sebanyak 58,33% (7 orang) tidak bekerja yang digunakan adalah uji chi-square.
dan sebanyak 41,67% (5 orang) Hasil uji tergambar pada Tabel 2.
mempunyai pekerjaan lain-lain yaitu

Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda
Bahaya Kehamilan dengan Pencapaian K4
Pencapaian K4
Jumlah
Pengetahuan Tercapai Tidak tercapai Nilai p
N % N % N %
Baik 4 33,33 8 66,67 12 100 1
Kurang 0 0 0 0 0 0
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 2 menunjukkan hasil uji bivariat hubungan ibu hamil tentang bahaya
dimana nilai p =1 yang artinya tidak ada kehamilan dengan pencapaian K4

PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah Pengetahuan sangat erat
dilakukan didapatkan hasil bahwa ibu hubungannya dengan pendidikan, dimana
hamil trimester III di Desa Selopanggung diharapkan bahwa dengan pendidikan
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri yang tinggi maka orang tersebut akan
seluruhnya memiliki pengetahuan baik semakin luas pula pengetahuannya. Akan
tentang tanda bahaya kehamilan yaitu tetapi perlu ditekankan, bukan berarti
sebanyak 12 responden (100%). seseorang yang berpendidikan rendah
Berdasarkan penelitian Andaruni et al mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal
(2017),menyatakan bahwa pengetahuan ini mengingat bahwa peningkatan
dipengaruhi faktor pendidikan formal. pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari
Katmini, Determinan Kesehatan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya 33

pendidikan formal saja, akan tetapi dapat hamil yaitu latar belakang sosial ekonomi,
diperoleh melalui pendidikan non formal. sosial budaya dan lingkungan hidup setiap
Hal ini sesuai dengan hasil keluarga yang tidak semuanya sama.
penelitian yang menyatakan bahwa Faktor yang mempengaruhi
sebagian besar responden berpendidikan rendahnya pencapaian K4 adalah faktor
terakhir SMP. Selain itu karena ibu sosial ekonomi. Sebagian besar warga
sebagian besar tidak bekerja atau menjadi Selopanggung bekerja sebagai petani dan
ibu rumah tangga maka ibu mempunyai berpenghasilan di bawah UMR sehingga
banyak waktu untuk mencari informasi membuat ibu merasa keberatan untuk
mengenai tanda bahaya kehamilan dari memeriksakan kehamilannya. Kemudian
berbagai sumber baik dari media massa sosial budaya masyarakat setempat yang
seperti koran, majalah, leaflet, poster, masih mempercayakan proses persali-
buku KIA, maupun dari media elektronik nannya pada dukun. Dengan adanya
seperti TV dan radio. dukun maka ibu berfikir bahwa tidak
Peneliti juga berpendapat bahwa perlu memeriksakan kehamilannya
selain faktor internal seperti umur, asalkan kelak pada saat melahirkan proses
pendidikan, dan pengalaman pribadi persalinannya berjalan dengan lancar
pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor (Hanna, 2016).
eksternal yaitu lingkungan. Namun Selain itu faktor geografis juga
berdasarkan hasil penelitian yang telah mempengaruhi rendahnya pencapaian K4.
dilakukan faktor lingkungan tidak begitu Berdasarkan penelitian yang telah
mempengaruhi tingginya pengetahuan dilakukan, letak geografis di Desa
responden tentang tanda bahaya Selopanggung Kecamatan Semen
kehamilan karena di daerah tersebut Kabupaten Kediri berada pada dataran
masih jarang dilakukan penyuluhan oleh tinggi dan luas (Riyanti N, 2018). Jarak
tenaga kesehatan. antara rumah warga dengan tenaga
Berdasarkan penelitian yang telah kesehatan, misalnya bidan atau
dilakukan di Desa Selopanggung Puskesmas relatif jauh dan medan yang
Kecamatan Semen Kabupaten Kediri dilewati sangat sulit sehingga
diperoleh hasil bahwa ibu hamil trimester memungkinkan kontak ibu hamil dengan
III sebanyak 67 % dari 12 responden tidak petugas kesehatan menjadi jarang dan
mencapai K4 dan sebanyak 33% yang menyebabkan rendahnya pencapaian K4.
dapat mencapai K4. Faktor dari tenaga kesehatan juga dapat
Rodiyatun et al (2018) menyatakan mempengaruhi pencapaian K4. Jika ibu
dalam penelitiannya bahwa beberapa tidak memeriksakan kehamilannya maka
faktor yang mempengaruhi cakupan tenaga kesehatan yang harus lebih aktif
program pemeriksaan kehamilan antara misal dengan melaksanakan kunjungan
lain yaitu faktor geografis, persepsi, rumah ibu hamil.Dukungan keluarga juga
perilaku dalam bentuk pengetahuan, penting dalam pencapaian K4. Sebagian
perilaku dalam bentuk sikap, perilaku besar warga selopanggung bekerja
dalam bentuk tindakan dan perubahan sebagai petani dan menghabiskan
perilaku. Nur et al (2019) menyebutkan waktunya di sawah.Mereka lebih
dalam penelitiannya bahwa faktor yang mementingkan dalam mencari nafkah
mempengaruhi tercapai tidaknya K4 ibu
34 Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 5, No 1, Maret 2020, hlm 1-66

sehingga kebutuhan kesehatan menjadi belum tentu dapat mencapai K4 begitu


terabaikan. juga sebaliknya ibu yang mempunyai
Berdasarkan hasil perhitungan dida- pengetahuan kurang belum tentu tidak
patkan bahwa tidak ada hubungan penge- dapat mencapai K4. Hal tersebut sesuai
tahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dengan hasil penelitian yang dilakukan
kehamilan dengan pencapaian K4. Hal ini Artika (2016) dan Mara (2018) bahwa
disebabkan karena nilai p> nilai α atau faktor yang mempengaruhi tercapai
apabila dilihat besaran angka dapat dilihat tidaknya K4 ibu hamil yaitu latar
bahwa 1 > 0.05 sehingga memiliki arti belakang sosial ekonomi, sosial budaya
bahwa H0 diterima. Berdasarkan hipotesis dan lingkungan hidup setiap keluarga
penelitian dapat diartikan bahwa tidak ada yang tidak semuanya sama.
hubungan antara pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan dengan KESIMPULAN DAN SARAN
pencapaian K4 (Tasliah, 2017 dan Dari hasil penelitian yang dilakukan
Hidayah, 2018). di Desa Selopanggung Kecamatan Semen
Hasil yang diperoleh berdasarkan Kabupaten Kediri, dapat ditarik
perhitungan menggunakan uji Chi kesimpulan yaitu; Pengetahuan tentang
Kuadrat satu sampel, didapatkan bahwa tanda bahaya kehamilan seluruhnya
χ2 hitung sebesar 1,34< χ2 tabel sebesar memiliki pengetahuan baik, pencapaian
6,635, sehingga peluang ibu hamil yang K4 di desa Selopanggung sebagian besar
berpengetahuan baik dapat mencapai K4 tidak tercapai danTidak ada hubungan
atau tidak dapat mencapai K4 adalah antara pengetahuan ibu hamil tentang
sama. tanda bahaya kehamilan dengan
Berdasarkan hasil tabulasi pencapaian K4.
pengetahuan dan pencapaian K4 terdapat
4 ibu hamil dengan pengetahuan baik DAFTAR RUJUKAN
tidak dapat mencapai K4 karena pada saat Andaruni NQR, Catur EP dan Cahaya IL.
trimester 1 tidak melakukan pemeriksaan (2017). Gambaran Tingkat
kehamilan pada petugas kesehatan. Dari 4 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
responden tersebut terdapat 3 responden Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
mempunyai pengetahuan yang salah Trimester I di Puskesmas Karang
tentang tekanan darah tinggi pada Pule. Midwifery Journal. Volume 2
kehamilan. Selain 4 responden tersebut (2).
ternyata sebagian besar ibu hamil kurang
mengetahui tentang tanda bahaya Artika. (2016). Asuhan Kebidanan Masa
kehamilan yang mengarah pada tekanan Kehamilan. Yogyakarta: Graha
darah tinggi pada kehamilan. Ilmu.
Berdasarkan data yang diperoleh
dari penelitian pada dasarnya pengetahuan Fadiar N I dan Titin U. (2018).
dapat mempengaruhi pencapaian dari Pengetahuan Tanda Bahaya
suatu program. Namun dalam hal ini Kehamilan Dan Perilaku Perawatan
pengetahuan bukan merupakan faktor Kehamilan Pada Ibu Hamil
yang dominan dalam pencapaian K4 Trimester III. Jurnal Keperawatan
sehingga ibu yang berpengetahuan baik Indonesia, Vol. 16 (1) : 18-24.
Katmini, Determinan Kesehatan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya 35

Hanna. (2016). Timing of First Antenatal Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Care Visit and Its Associated (2017). Profil Kesehatan Jawa
Factors Among Pregnant Women Timur.
Attending Public Health Facilities
in Addis Ababa Ethiopia. Ritsma A dan Sumiatun. (2018).
Pengaruh Kehamilan Terhadap
Hidayat, A Aziz. (2016). Metode Frekuensi Kekambuhan Pada Ibu
Penelitian Kebidanan Dan Teknik Hamil Trimester I, II dan III.
Analisis Data. Salemba Medika, Journal of Nursing Care &
Jakarta. Biomolecular. Volume 2 (2).

Kementerian Kesehatan RI, (2016). Riyanti, N. 2018. Faktor Yang


Berhubungan Dengan Kunjungan
Marniyati L, Irsan S dan Bambang BS. K4 Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah
(2016). Pelayanan Antenatal Multi Science. Vol 9 (2).
Berkualitas Dalam Meningkatkan
Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Rodiyatun, Anis NL dan Vicky AR.
Hamil oleh Tenaga Kesehatan di (2018). Pengaruh Budaya Patriarki
Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung Terhadap Keteraturan Pemeriksaan
dan Sei Selincah di Kota Kehamilan Pada Ibu Hamil di
Palembang. Jurnal Kedokteran dan Wilayah Puskesmas Bangkalan.
Kesehatan. Volume 3 (1). Embrio, Jurnal Kebidanan. Vol X
(1).
Maternity dan Putri. (2017). Asuhan
Kebidanan Komunitas Disesuaikan Rukiyah, Ai Yeyeh. (2014). Asuhan
dengan Rencana Pembelajaran Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan
Kebidanan. Yogyakarta : ANDI. Pertama Jakarta: Trans Info Media.

Nugroho, Hipson dan Rozakhan. (2017). Tasliah. (2017). Faktor-faktor yang


Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Berhubungan Dengan Kunjungan
Nuha Medika. Antenatal Care Pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Candilama Kota
Nur Yulia M, Septaneliy dan Lasmi Semarang.
Lestari. (2019). Faktor yang
Berhubungan Dengan Kunjungan World Health Organization. (2016). The
Antenatal Care. Jurnal Kesehatan. world health report: Make every
Volume 10 (2). mother & child count. Geneve:
WHO Press. Diperoleh dari http://
Nuraisya, W. (2018). Deteksi Risiko www.who.int/mediacentre/factsheet
Tinggi Kehamilan Pda Pelayanan s/fs348/en/. Diakses pada 22 Januari
ANC Terpadu di Puskesmas Bendo 2020.
Kabupaten Kediri. Jurnal
Kesehatan Andalas. Volume 7(2).

You might also like