You are on page 1of 14

Jurnal

Manajemen Kesehatan Indonesia

Volume 8 Nomor 2 Agustus 2020

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Bidan dalam Pemanfaatan


Buku KIA Selama Periode Antenatal terhadap Deteksi Dini Ibu Hamil
Berisiko Tinggi (Studi Kasus di Kecamatan Solokan Jeruk dan Paseh
Kabupaten Bandung)

Nely Bonita*, NananManajemen


Sekarwana**, Dinan S. Bratakoesoemo**
Kesehatan
*Program Studi Magister Kebidanan, Universitas
Manajemen Kesehatan Indonesia Padjadjaran Bandung
** Staf Pengajar Program Studi Magister Kebidanan, Universitas Padjadjaran Bandung
Email: nelybonita93@gmail.com

ABSTRACT attended training. Bivariate analysis with


The MCH book is a book that contains Chi Square test known variables
maternal (pregnant, childbirth, associated with early detection are
postpartum) and child health records knowledge (p = 0.042), attitudes (p =
(neonates, infants, toddlers) which are 0.018), and behaviour (p = 0.008).
used as a tool to reduce the number of Multivariate analysis with multiple logistic
mothers and babies. As one of the regression tests showed attitudes (p =
implementing officers, his role in the 0.031) and behaviour (p = 0.008) affecting
application of the MCH handbook was early detection, while knowledge (p =
very large. Therefore, midwives must have 0.070) was not required for early
knowledge, attitudes and thoughts about detection. There is a joint effect of
the endorsement of the MCH book so that knowledge, attitude and protection of
they can be protected early. This study midwives in the use of the MCH handbook
discusses the knowledge, attitudes and on early detection of high-risk pregnant
behaviour of midwives in the use of the women with a significance value of 0.001
MCH handbook during the antenatal and R² of 0.435, meaning that 43.5% of the
period for early detection of high-risk early detection variables can be supported
pregnant women. This research was an by variations of these variables. It can be
analytic study using a cross sectional concluded that attitude and behavior are
study design. A total of 44 midwives were dominant variables that oppose early
taken using a total sampling technique. detection of high-risk pregnant women.
The type of primary data source uses a
questionnaire that was adapted from the Keywords: Knowledge, Attitude,
book evaluation instrument for health Behavior, MCH Book, Early Detection of
workers after the publication of the MCH Risky Pregnant Women,
book at the place of service from the
Ministry of Health of the Republic of PENDAHULUAN
Indonesia and the Guidelines for Paradigma pelayanan kebidanan
Integrated Antenatal Services. The results
saat ini telah mengalami perubahan yang
showed that 47.7% were invited> 39
years, 65.9% worked> 9 years, 84.1% had awalnya hanya menunggu terjadinya

67
komplikasi menjadi melakukan lainnya. hal tersebut sesuai dengan tujuan
pencegahan komplikasi. Pencegahan dan manfaat dari buku KIA bagi tenaga
komplikasi ini tentunya tidak akan berjalan kesehatan yaitu sebagai alat pencatatan,
dengan baik jika tidak dibarengi dengan pemantauan dan rujukan kesehatan ibu dan
menyiapkan peran ibu dan keluarga dalam anak, alat komunikasi dan penyuluhan
menghadapi proses yang terjadi sepanjang KIA, alat untuk mendeteksi secara dini
siklus kehidupan wanita (continum care of gangguan/masalah KIA.3
life woman cycle).1 Salah satu upaya yang Manfaat penggunaan buku KIA
perlu dilakukan untuk menyiapkan peran salah satunya yaitu mendukung terhadap
tersebut yaitu dengan pemanfaatan buku upaya deteksi dini dan antisipasi terjadinya
KIA. komplikasi kehamilan, persalinan, dan
Buku KIA adalah penggabungan nifas sehingga dapat membantu dalam
dari sejumlah kartu menuju sehat (KMS) menurunkan angka kematian ibu (AKI)
dan Kartu Ibu Hamil yang berisi informasi dan angka kematian bayi (AKB). Seperti
dan materi penyuluhan tentang gizi dan pada pelayanan antenatal yang memiliki
kesehatan ibu dan anak, diberikan pada ibu peranan penting dalam mendeteksi dan tata
saat pertama kali memeriksakan laksana secara dini jika terjadi komplikasi
kehamilannya dan selanjutnya buku dalam proses persalinan. Hal ini dapat
tersebut dibawa ibu untuk disimpan di dijelaskan bahwa jika datang seorang ibu
rumah. Petugas kesehatan mencatat setiap yang bersalin di tenaga kesehatan tanpa
pelayanan yang diberikan pada ibu dan mengetahui riwayat pelayanan antenatal
anak dengan lengkap di buku KIA, agar sebelumnya, maka akan lebih sulit untuk
ibu dan keluarga lainnya dapat mengetahui mengantisipasi faktor risiko dan
dengan pasti kesehatan ibu dan anak. kemungkinan komplikasi yang terjadi
Petugas juga menganjurkan kepada ibu dalam persalinan.4
agar setiap kontrol ulang untuk membawa Berdasarkan data Kementerian
buku KIA, agar bidan dapat mengisi Kesehatan Indonesia tahun 2017, AKI di
dengan lengkap setelah melakukan Indonesia mencapai 305 per 100.000
pelayanan. Buku KIA yang diisi lengkap kelahiran hidup, AKN sebesar 15 per
memudahkan bidan untuk mendeteksi 1.000 kelahiran hidup (kh) dan AKB 24
sedini mungkin adanya risiko atau masalah per 1.000 kh. Hasil tersebut masih jauh
yang terjadi pada kehamilan dan dari tujuan capaian MDGs 2015 yaitu AKI
mengetahui perkembangan serta sebesar 102 per 100.000 kh dan AKB
2
pertumbuhan bayi. menjadi 23 per 1.000 kh. Dalam RPJMN
Buku KIA dapat menjadi suatu alat 2014-2019, pemerintah menargetkan
komunikasi antara tenaga kesehatan dan penurunan AKI dari 205/100.000 kelahiran
ibu hamil karena di dalam buku KIA menjadi 276/100.000 kelahiran hidup.
tersebut berisi mengenai catatan-catatan Target penurunan AKI secara global pada
perkembangan ibu hamil seperti keluhan, 2030 berdasarkan Sustainable
usia kandungan, hasil pemeriksaan, Development Goals (SDGs) adalah 70
riwayat persalinan, jenis-jenis pelayanan kematian per 100.000 kelahiran hidup.
yang telah didapatkan, riwayat KB, Angka kematian ibu di Indonesia masih
kesehatan, bayi maupun balita, dan cukup tinggi dan meningkat. Hal ini dapat
68
terjadi karena adanya kelompok kehamilan kasus dari 63.021 kelahiran hidup dan
berisiko. Kelompok kehamilan risiko tahun 2017 mengalami kenaikan sebanyak
tinggi di Indonesia menurut data BKKBN 46 kasus dari 62.844 kelahiran hidup,
sekitar 34%. Kategori dengan risiko tinggi begitupun pada tahun 2018 mengalami
mencapai 22,4%, dengan rincian yaitu penurunan menjadi 39 kasus dari 67.965
umur ibu <18 tahun sebesar 4,1%, umur kelahiran hidup.7
ibu > 34 tahun sebesar 3,8%, jarak Penyebab kematian ibu bersalin
kelahiran < 24 bulan sebesar 5,2%, dan tertinggi di Kabupaten Bandung adalah
jumlah anak yang terlalu banyak (>3 Perdarahan 48,72%, diikuti oleh
orang) sebesar 9,4%.5 Hipertensi dalam Kehamilan 28,21%,
Tingginya angka kematian ibu di sebab Lain 17,95%, Decompensatio
Indonesia dapat disebabkan karena faktor Cordis 5,13% dan Infeksi. Masih adanya
kunjungan ANC yang masih rendah. Pada kematian ibu dari tahun 2013 sampai
tahun 2018 cakupan K1 sebesar 86% dan dengan tahun 2018 bila dihubungkan
K4 adalah 74%. Proporsi tenaga pemberi dengan penolong persalinan, disebabkan
layanan ANC selama kehamilan oleh masih adanya pertolongan persalinan oleh
bidan sebesar 84,8%. Upaya pertolongan dukun (paraji) 7,7%. Dari 62 Puskesmas
pertama segera dirujuk sebesar 55,3% dan ada 31 Puskesmas yang terdapat kasus
tidak segera dirujuk sebesar 18,6%, kematian Ibu hal tersebut di atas terjadi
sementara itu proporsi persalinan oleh disebabkan karena jasa pelayanan
tenaga kesehatan sebesar 93,1%, kesehatan yang ada di tingkat dasar
sedangkan proporsi persalinan di tenaga (Puskesmas, Polindes) belum
kesehatan sebesar 79,3%.5 dimanfaatkan secara optimal oleh
Angka Kematian Ibu di Jawa Barat masyarakat, disamping itu ada beberapa
tahun 2017 sebesar 116/100.000 kelahiran desa yang belum memiliki Polindes/
hidup, AKB 3,4/1000 kh atau 3.077 bayi Poskesdes, dan belum semua bidan yang
meninggal dan AKN 3,1/1.000 kh (84,63 ada di Kabupaten Bandung sudah dilatih
%). Pada tahun 2018 jumlah kematian bayi APN, persalinan oleh tenaga kesehatan
di Kabupaten Bandung berjumlah 204 belum mencapai target 90%, masih
kasus dengan penyebab terbanyak Asfiksia terbatasnya sarana pelayanan kesehatan
45 kasus (22,06%), BBLR 98 kasus yang mampu menangani kasus
(48,04%), TN 2 kasus (0,98%) Kelainan kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal
kongenital sebanyak 18 kasus (8,82%), yaitu Puskesmas Poned yang ada hanya 16
Ikterus 1 kasus (0,49%), Sepsis 8 kasus dan 2 Puskesmas dengan persalinan 24
(3,92%), Pneumonia 2 kasus (0,98%), jam dari 62 Puskesmas yang ada di
Diare 1 kasus (0,49%) dan sebab lain 29 Kabupaten Bandung. Ditinjau dari faktor
kasus (14,22%) dengan jumlah bayi lahir perilaku yaitu masih ada persalinan yang
mati 77 kasus. Angka Kematian Ibu di ditolong oleh dukun/paraji, di samping itu
Kabupaten Bandung tahun pada tahun pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
2013 mengalami penurunan menjadi 47 masih rendah sehingga keluarga tidak tahu
kasus dari 57.378 kelahiran hidup, pada risiko bahaya kehamilan dan persalinan,
tahun 2014 sebanyak 48 kasus dari 64.849 masih adanya keluarga yang terlambat
kelahiran hidup , tahun 2015 sebanyak 38 mencari pertolongan, serta masih ada
69
anggapan melahirkan di tenaga kesehatan atau komplikasi saat kehamilan dan
mahal.7 persalinnya.
Kasus komplikasi penyebab Berdasarkan permasalahan di atas,
kematian ini dapat mengancam jiwa, tetapi maka penelitian ini bertujuan untuk
komplikasi tersebut dapat dicegah dan menganalisis pengaruh pengetahuan,
ditangani bila tenaga kesehatan mampu sikap, dan perilaku bidan dalam
melakukan identifikasi dini komplikasi. 8 pemanfaatan buku KIA selama periode
Penyebab tingginya AKI dan AKB salah antenatal terhadap deteksi dini ibu hamil
satunya adalah adanya 3 keterlambatan berisiko tinggi di Kecamatan Solokan
yaitu keterlambatan pengambilan Jeruk dan Paseh Kabupaten Bandung.
keputusan, terlambat merujuk dan
terlambat mendapatkan pertolongan. Hal METODE PENELITIAN
tersebu pada dasarnya dapat dicegah Penelitian ini merupakan penelitian
dengan menerapkan Making Pregnancy kuantitatif dengan rancangan survei
Safer (MPS) salah satunya yaitu analitik menggunakan desain penelitian
peningkatan deteksi dan penanganan ibu cross sectional. Jumlah sampel sebanyak
hamil risiko tinggi. Deteksi dini risiko 44 bidan yang terdiri dari 26 bidan di
tinggi ibu hamil dilaksanakan tenaga Kecamatan Solokan Jeruk (7 bidan di
kesehatan bersama masyarakat melalui wilayah Puskesmas Padamukti dan 18
program Perencanaan Persalinan dan bidan di wilayah Puskesmas Solokan
Pencegahan Komplikasi (P4K).9 Jeruk) serta 19 bidan di Kecamatan Paseh
penatalaksanaan deteksi dini maupun (10 bidan di wilayah Puskesmas Cipedes
kesehatan dan perencanaan kehamilan dan dan 9 bidan di wilayah Puskesmas Paseh.
persalinan dapat diketahui dari buku KIA Teknik pengambilan sampel menggunakan
karena berfungsi sebagai alat pemantauan total sampling dengan kriteria inklusi
perkembangan kesehatan ibu hamil. merupakan Bidan di Wilayah Kerja
Bidan sebagai salah satu petugas Puskesmas Padamukti dan Solokan Jeruk
pelaksana sangat besar peranannya dalam di Kecamatan Solokan Jeruk Serta
pemanfaatan buku KIA, terutama dalam Wilayah Kerja Puskesmas Cipedes dan
pengisian buku KIA. Oleh karena itu, Paseh di Kecamatan Paseh; berusia 25-60
bidan harus memiliki pengetahuan, sikap, tahun; berpendidikan DIII – DIV; dan
dan perilaku serta tindakan yang baik mempunyai pengalaman kerja sebagai
dalam pemanfaatan buku KIA agar dapat bidan Puskesmas minimal 1 tahun. Kriteria
memberikan pelayanan yang terbaik guna kksklusi yaitu subjek yang tidak bersedia
mendeteksi lebih dini ibu hamil berisiko menjadi responden penelitian.
tinggi. Dengan adanya pengetahuan yang Variabel bebas dalam penelitian ini
baik mengenai pemanfaatan buku KIA, yaitu pengetahuan pemanfaatan buku KIA,
maka diharapkan bidan dapat sikap dalam pemanfaatan buku KIA, dan
meningkatkan perilakunya dalam perilaku penggunaan buku KIA. Variabel
pemanfaatan buku KIA sehingga dapat terikat dalam penelitian ini yaitu deteksi
meningkatkan cakupan pelayanan ANC dini ibu hamil berisiko tinggi. Variabel
dalam pendeteksian ibu hamil dengan perancu dalam penelitian ini yaitu masa
risiko tinggi agar tidak mengalami penyulit kerja, umur, pendidikan, dan pelatihan.
70
Jenis dan sumber data yang digunakan pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku
dalam penelitian ini adalah data primer terhadap deteksi dini ibu hamil berisiko
yaitu data yang diambil langsung dari tinggi menggunakan regresi logistik
responden melalui pengisian kuesioner berganda, serta menguji pengaruh secara
(pengetahuan, sikap) dan melakukan simultan pengaruh pengetahuan, sikap, dan
observasi kepada responden (perilaku dan perilaku terhadap deteksi dini ibu hamil
deteksi dini). Alat ukur pengetahuan dan berisiko tinggi dilihat dari nilai p, dimana
perilaku diadaptasi dari buku instrumen besarnya kontribusi variabel independen
evaluasi petugas kesehatan pasca orientasi terhadap dependen secara simultan dilihat
buku KIA di tempat pelayanan dari pada nilai Nagelkerke R Square.
Departemen Kesehatan RI.10 Alat ukur
deteksi dini menggunakan kartu studi HASIL DAN PEMBAHASAN
kasus dari skrining risiko tinggi kehamilan Berdasarkan tabel 1, sebagian besar
dari Rochyati.11 Alat ukur sikap dibuat responden dengan masa kerja <5 tahun
sendiri oleh peneliti dan telah dilakukan (71,4%) dan masa kerja 5-9 tahun (62,5%)
uji validitas dan reliabilitas, dimana melakukan deteksi dini kurang baik
didapatkan nilai validitasnya antara 0,448 sedangkan responden dengan masa kerja
sampai 0,718 > r tabel 0,433 dengan nilai >9 tahun (65,5%) melakukan deteksi dini
alpha 0,877. dengan baik. Sebagian besar responden
Data hasil penelitian dianalisis dengan usia <30 tahun (71,4%) dan usia
secara univariat untuk menggambarkan 30-39 tahun (50%) melakukan deteksi dini
distribusi frekuensi dari karaktertistik kurang baik sedangkan responden dengan
responden (masa kerja, umur, pendidikan, usia >39 tahun (66,7%) melakukan deteksi
dan pelatihan), pengetahuan, sikap, dini dengan baik. Lebih dari sebagian
perilaku, dan deteksi dini ibu hamil responden pendidikan DIII (54,5%)
berisiko tinggi. Analisis bivariat digunakan melakukan deteksi dini dengan baik.
untuk mengungkapkan hubungan antar Sebagian besar responden belum pernah
variabel bebas dengan terikat yaitu mengikuti pelatihan (71,4%) melakukan
hubungan antara pengetahuan, sikap, dan deteksi dini kurang baik sedangkan
perilaku dengan deteksi dini ibu hamil responden yang pernah mengikuti
berisiko tinggi yang dilakukan oleh bidan pelatihan (59,5%) melakukan deteksi dini
yang diuji menggunakan chi square. dengan baik.
Analisis multivariat digunakan untuk
menguji hipotesis dan menganalisis

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja, Umur, Pendidikan, dan Pelatihan
Terhadap Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko
Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko Tinggi
Karakteristik
Kurang Baik (n=20) Baik(n=24)
Masa Kerja (Tahun)
<5 5 (71,4%) 2 (28,6%)
5-9 5 (62,5%) 3 (37,5%)
>9 10 (34,5%) 19 (65,5%)
Umur (Tahun)
<30 5 (71,4%) 2 (28,6%)
71
30-39 8 (50%) 8 (50%)
> 39 7 (33,3%) 14 (66,7%)
Pendidikan
DIII 20 (45,5%) 24 (54,5%)
DIV 0 (0%) 0 (0%)
Pelatihan
Belum Pernah 5 (71,4%) 2 (28,6%)
Pernah 15 (40,5%) 22 (59,5%)

Tabel 2 Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Bidan dalam Pemanfaatan Buku KIA
Terhadap Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko Tinggi

Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko


Tingi
Variabel Nilai p RP (IK 95%)
Kurang Baik Baik
(n=20) (n=24)
Pengetahuan
Cukup 11 (64,7%) 6 (35,3%) 0,042 1,941 (1,025 – 3,676)
Baik 9 (33,3%) 18 (66,7%)
Sikap
Kurang Baik 10 (71,4%) 4 (28,6%) 0,018 2,143 (1,170 – 3,924)
Baik 10 (33,3%) 20 (66,7%)
Perilaku
Kurang Baik 11 (73,3%) 4 (26,7%) 0,008 2,363 (1,268 – 4,404)
Baik 9 (31%) 20 (69%)
Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji chi square

Berdasarkan tabel 2 diketahui Pada hubungan sikap dengan


sebagian besar responden dengan deteksi dini diketahui sebagian besar
pengetahuan cukup melakukan deteksi dini responden dengan sikap kurang baik
ibu hamil risiko tinggi dengan kurang baik melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko
sebanyak 11 orang (64,7%), sedangkan tinggi dengan kurang baik sebanyak 10
responden dengan pengetahuan baik orang (71,4%), sedangkan responden
melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko dengan sikap baik melakukan deteksi dini
dengan baik sebanyak 6 orang (35,3%). ibu hamil berisiko tinggi dengan baik
Hasil uji statistik chi square menunjukkan sebanyak 20 orang (66,7%). Hasil uji Chi
terdapat hubungan antara pengetahuan Square menunjukkan terdapat hubungan
bidan dalam pemanfaatan buku KIA antara sikap bidan dalam pemanfaatan
dengan deteksi dini ibu hamil berisiko buku KIA dengan deteksi dini ibu hamil
tinggi (p ≥ 0,05). Responden dengan berisiko tinggi (p < 0,05). Responden
pengetahuan cukup dalam pemanfaatan dengan sikap kurang baik dalam
buku KIA berpeluang 1,941 kali untuk pemanfaatan buku KIA berpeluang 2,143
melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko kali untuk melakukan deteksi dini ibu
tinggi yang kurang baik, dibandingkan hamil berisiko tinggi kurang baik,
dengan responden yang berpengetahuan dibandingkan dengan responden yang
baik. mempunyai sikap baik.

72
Pada hubungan perilaku dengan Hasil uji Chi Square menunjukkan
deteksi dini diketahui bahwa sebagian terdapat hubungan perilaku bidan dalam
besar responden dengan perilaku kurang penggunaan buku KIA dengan deteksi dini
baik dalam penggunaan buku KIA ibu hamil berisiko tinggi (p < 0,05).
melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko Responden dengan perilaku kurang baik
tinggi dengan kurang baik sebanyak 11 dalam penggunaan buku KIA berpeluang
orang (73,3%), sedangkan sebagian besar 2,363 kali untuk melakukan deteksi dini
responden dengan perilaku yang baik ibu hamil berisiko tinggi kurang baik,
dalam penggunaan buku KIA melakukan dibandingkan dengan responden yang
deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi mempunyai perilaku baik.
dengan baik sebanyak 20 orang (69%).
Tabel 3 Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Bidan dalam Pemanfaatan Buku KIA
Terhadap Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko Tinggi Secara Simultan

Variabel Koefisien B S.E Nilai p POR (IK 95%)


Pengetahuan (Cukup) 4,139 (0,892 – 19,214)
1,421 0,783 0,070
Sikap (Kurang Baik) 6,010 (1,184 – 30,516)
1,793 0,829 0,031
Perilaku (Kurang 9,147 (1,779 – 47,035)
2,213 0,835 0,008
Baik)
Keterangan: Nilai p didapatkan dari hasil uji regresi logistik
R2 (Nagelkerke) = 43,5% dengan nilai p Simultan 0,001
POR (IK 95%) = Prevalensi Odds Rasio dan Interval Kepercayaan 95%

Berdasarkan data hasil penelitian, terdapat hubungan bermakna antara


diketahui tidak terdapat pengaruh pengetahuan bidan dalam pemanfaatan
pengetahuan bidan mengenai pemanfaatan buku KIA dengan deteksi dini ibu hamil
buku terhadap deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi. Didapatkan nilai PR 1,941,
berisiko tinggi di Kecamatan Solokan artinya bidan dengan pengetahuan kurang
Jeruk dan Paseh Kabupaten Bandung. Hal baik mengani pemanfaatan buku KIA
tersebut dikarenakan dari hasil uji statistik berpeluang 1,941 kali lebih besar untuk
didapatkan nilai p 0,070 (p≥ 0,05) dan melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko
mempunyai nilai POR 4,139 dengan nilai tinggi dengan kurang baik. Hal ini
interval kepercayaan 95% sebesar 0,892 – menjelaskan bahwa secara korelasi
19,214 dimana nilai IK 95% tersebut pengetahuan berhubungan dengan deteksi
melewati angka 1. Hal ini menjelaskan dini ibu hamil berisiko, akan tetapi secara
pengetahuan bidan mengenai pemanfaatan regresi tidak berpengaruh. Hal ini dapat
buku KIA bukan merupakan salah satu berkaitan dengan adanya variabel yang
faktor yang berpengaruh deteksi dini ibu lain yang dapat mempengaruhi
hamil berisiko tinggi. pengetahuan. Hal tersebut dikarenakan
Pada penelitian ini walaupun pengetahuan adalah domain kognitif dari
secara regresi menunjukkan tidak adanya perilaku, yang selanjutnya perilaku tidak
pengaruh pengetahuan terhadap deteksi hanya dipengaruhi oleh pengetahuan saja,
dini ibu hamil berisiko tinggi, akan tetapi melainkan oleh sikap ataupun perilaku
secara korelasi menunjukkan bahwa atau tindakan.
73
Pengetahuan penting untuk menjelaskan pengetahuan merupakan salah
terbentuknya perilaku seseorang (overt satu faktor yang mempengaruhi bidan
behavior).12 Pengetahuan mengenai dalam pemanfaatan buku KIA sebagai
pemanfaatan buku KIA menjadi dasar bagi deteksi dini ibu hamil berisiko.2
ketaatan bidan dalam melaksanakan Berdasarkan penjelasan di atas,
pedoman kerja sebagai upaya pemantauan dapat diketahui bahwa pengetahuan tidak
dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan. mempengaruhi bidan dalam melaksanakan
Semakin baik pengetahuan bidan dalam deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi. Hal
pemantauan dan deteksi dini risiko tinggi ini dikarenakan sebagian besar
kehamilan, maka perilaku bidan juga akan pengetahuan bidan mengenai pemanfaatan
semakin aktif dalam melakukan buku KIA sudah baik. Selain itu, tindakan
pemantauan dan deteksi dini risiko tinggi bidan dalam melakukan deteksi dini ibu
kehamilan.13,14,15 Pengetahuan mengenai hamil berisiko tinggi dapat dipengaruhi
tanda bahaya selama kehamilan berkaitan oleh faktor lain seperti motivasi, kebiasaan
dengan keterlambatan untuk mengenali dalam mematuhi prosedur, beban kerja,
dan mengatasi tanda bahaya dan sarana prasarana, pengawasan, dan
komplikasi yang terjadi pada ibu hamil. 1 sebagainya. Maka dari itu diperlukan suatu
Petugas yang tidak melaksanakan usaha dalam meningkatkan pelaksanaan
pencatatan karena tidak memahami buku deteksi dini pada bidan dengan cara
KIA secara keseluruhan.3 melakukan pengawasan dalam
Hasil penelitian ini didukung oleh pelaksanaan deteksi dini ibu hamil berisiko
penelitian Suparni yang menjelaskan tinggi.
bahwa tidak ada hubungan bermakna Berdasarkan data hasil penelitian,
pengetahuan bidan dalam pemanfaatan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh
buku KIA untuk deteksi dini ibu hamil sikap bidan dalam pemanfaatan buku
risiko tinggi.13 hal yang sama dengan terhadap deteksi dini ibu hamil berisiko
penelitian Nopitawati yang menjelaskan tinggi di Kecamatan Solokan Jeruk dan
bahwa pengetahuan tidak berpengaruh Paseh Kabupaten Bandung. Hal tersebut
terhadap deteksi dini ibu hamil resiko dikarenakan dari hasil uji statistik
tinggi melalui pemanfaatan buku KIA.16 didapatkan nilai p 0,018 (p< 0,05). Hal ini
Berbeda dengan penelitian yang menjelaskan bahwa sikap bidan dalam
dilakukan Khadijah yang menjelaskan pemanfaatan buku KIA merupakan salah
bahwa ini determinan yang berhubungan satu faktor yang berpengaruh deteksi dini
dengan upaya deteksi dini risiko tinggi ibu hamil berisiko tinggi, dimana bidan
kehamilan adalah pengetahuan (p 0.008).14 yang memiliki sikap kurang baik memiliki
Penelitian Azissah menjelaskan bahwa peluang lebih besar untuk melakukan
terdapat hubungan antara pengetahuan deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi
dengan peran bidan dalam pemantauan dan dengan kurang baik dibandingkan
deteksi dini risiko tinggi kehamilan. responden dengan bidan yang mempunyai
Semakin baik pengetahuan yang dimiliki sikap yang baik..
oleh bidan maka akan semakin baik pula Adanya pengaruh sikap bidan
dalam melakukan deteksi dini risiko tinggi dalam pemanfaatan buku terhadap deteksi
kehamilan.15 Penelitian Puspaningtyas dini ibu hamil berisiko tinggi tersebut
74
dapat terlihat dari data hasil penelitian penggunaan buku KIA dalam usaha
dimana dari 14 orang dengan sikap kurang melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko,
baik sebagian besar melakukan deteksi dimana seorang bidan apakah mempunyai
dini dengan kurang baik sebanyak 10 pandangan seberapa penting tentang
orang (71,4%) dan 4 orang (28,6%) pelaksanaan tersebut. Berkaitan dengan
melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko komponen kognitif, dalam hal ini bidan
dengan baik, sedangkan dari 30 orang apakah mempunyai pandangan yang baik
dengan sikap yang baik sebagian besar dan menganggap seberapa pentingkah
melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko mengenai pemanfaatan buku KIA dalam
dengan baik sebanyak 20 orang (66,7%) pelaksanaan ANC untuk mendeteksi dini
dan 10 orang (33,3%) melakukan deteksi ibu hamil berisiko. Setelah bidan
dini ibu hamil berisiko dengan kurang mempunyai pemahaman atau pengetahuan
baik. Hal ini menjelaskan bahwa semakin terhadap pemanfaatan buku KIA, maka
baik sikap bidan dalam pemanfaatan buku selanjutnya bidan secara tidak langsung
KIA maka akan semakin baik pula dalam akan mempunyai pandangan tentang
mendeteksi dini ibu hamil berisiko, dan pentingnya memanfaatkan buku KIA dan
sebaliknya semakin kurang baik sikap secara tidak langsung hal tersebut secara
bidan dalam pemanfaatan buku KIA maka emosional akan mengolahnya menjadi
akan semakin kurang baik pula dalam suatu penilaian atau pertimbangan
mendeteksi dini ibu hamil berisiko. terhadap masalah tersebut.
Sikap merupakan respon tertutup Seorang bidan akan menunjukkan
seseorang terhadap stimulus atau objek sikap bagaimana kecenderungan bidan
tertentu yang sudah melibatkan faktor dalam melakukan tindakan. Seperti
pendapat dan emosi yang bersangkutan. contohnya menganggap pentingnya untuk
Manifestasi sikap tidak dapat langsung mengisi buku KIA karena sebagai bahan
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan informasi. Dengan adanya pengetahuan,
terlebih dahulu dari perilaku tertutup.12 sikap emosional, maka seorang bidan akan
Sikap memengaruhi tindakan lewat suatu cenderung mempunyai sikap untuk
proses pengambilan keputusan yang teliti bertindak dengan baik dan menganggap
dan beralasan yang dampaknya terbatas.17 hal tersebut penting.
Penggunaan buku KIA dapat mendukung Hasil penelitian ini didukung oleh
terhadap upaya deteksi dini dan antisipasi penelitian Khadijah yang menjelaskan
terjadinya komplikasi.5 Dukungan dapat bahwa ada hubungan yang signifikan
terbentuk karena adanya minat, dan minat antara sikap dengan peran bidan dalam
seseorang untuk melakukan perilaku pemantauan dan deteksi dini risiko tinggi
tertentu dipengaruhi oleh keyakinan yang kehamilan (p 0,012).14 Hal yang sama
mendukung aspek pengetahuan.18 Sikap dengan penelitian Azissah yang
mengandung tiga komponen terdiri dari menjelaskan bahwa ada hubungan yang
komponen kognitif (cognitive), afektif signifikan antara sikap dengan peran bidan
(affective) dan perilaku (tindakan).17 dalam pemantauan dan deteksi dini risiko
Sikap bidan dapat diartikan sebagai tinggi kehamilan. Semakin baik sikap yang
suatu pandangan atau penilaian terhadap dimiliki oleh bidan maka akan semakin
pelaksanaan pelayanan antenatal dan baik pula dalam melakukan deteksi dini
75
risiko tinggi kehamilan.15 Penelitian dengan perilaku yang kurang baik dalam
Puspaningtyas menjelaskan bahwa ada penggunaan buku KIA sebagian besar
hubungan antara sikap dengan dalam melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko
pemanfaatan buku KIA sebagai deteksi dengan kurang baik sebanyak 11 orang
dini ibu hamil berisiko.2 Penelitian (73,3%), sedangkan dari 27 orang dengan
Rulihari menjelaskan bahwa ada hubungan perilaku yang baik dalam penggunaan
antara sikap dengan deteksi dini ibu hamil buku KIA sebagian besar melakukan
risiko tinggi.19 deteksi dini ibu hamil berisiko dengan baik
Berdasarkan uraian di atas, dapat sebanyak 20 orang (69%). Hal ini
disimpulkan bahwa sikap berpengaruh menjelaskan bahwa semakin baik perilaku
terhadap deteksi dini ibu hamil berisiko bidan dalam penggunaan buku KIA maka
tinggi. Sikap akan mewujudkan suatu akan semakin baik pula dalam mendeteksi
persepsi atau pandangan yang pada dini ibu hamil berisiko.
akhirnya akan membentuk suatu perilaku. Perilaku merupakan bagian dari
Hal ini berkaitan dengan pandangan atau bentuk nyata suatu tindakan atau praktik.
sikap bidan dalam memanfaatkan buku Tindakan adalah realisasi dari pengetahuan
KIA apakah penting atau tidak sehingga dan sikap suatu perbuatan nyata sebagai
secara tidak langsung akan mempengaruhi respon seseorang terhadap stimilus dalam
bagaimana tindakan bidan dalam bentuk nyata atau terbuka. Setelah
melakukan deteksi dini. seseorang mengetahui stimulus atau objek
Berdasarkan data hasil penelitian, kesehatan, kemudian mengadakan
dapat diketahui terdapat pengaruh perilaku penilaian atau pendapat terhadap apa yang
penggunaan buku KIA oleh bidan terhadap diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia
deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi di akan melaksanakan atau mempraktikkan
Kecamatan Solokan Jeruk dan Paseh apa yang diketahui atau disikapinya
Kabupaten Bandung. Hal tersebut (dinilai baik). Suatu rangsangan akan
dikarenakan dari hasil uji statistik direspon oleh seseorang sesuai dengan arti
didapatkan nilai p 0,008 (p< 0,05). Hal ini rangsangan itu bagi orang yang
menjelaskan bahwa perilaku bidan dalam bersangkutan. Respon atau reaksi ini
penggunaan buku KIA merupakan salah disebut perilaku, bentuk perilaku dapat
satu faktor yang berpengaruh deteksi dini bersifat sederhana dan kompleks.20
ibu hamil berisiko tinggi, dimana bidan Perilaku bidan dalam penggunaan
yang memiliki perilaku kurang baik buku KIA merupakan tindakan nyata atau
memiliki peluang lebih besar untuk praktik bidan dalam melakukan
melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko pemeriksaan kehamilan, memanfaatkan
tinggi dengan kurang baik dibandingkan dan menggunakan buku KIA dengan baik
responden dengan bidan yang mempunyai dan benar serta mampu mendeteksi dini
perilaku yang baik. ibu hamil yang berisiko tinggi. Perilaku
Adanya pengaruh perilaku bidan tersebut pada dasarnya dapat terbentuk jika
dalam pemanfaatan buku terhadap deteksi bidan mempunyai pengetahuan dan sikap
dini ibu hamil berisiko tinggi tersebut yang baik. Perilaku bidan dalam
dapat terlihat dari data hasil penelitian penggunaan buku KIA dapat membantu
dimana diketahui bahwa dari 15 orang bidan dalam mendeteksi lebih dini jika ibu
76
hamil mengalami masalah atau berisiko Jeruk dan Paseh Kabupaten Bandung. Hal
pada kehamilannya. tersebut dikarenakan dari hasil uji statistik
Buku KIA dapat mencatat adanya didapatkan nilai p 0,001 (p< 0,05). Hal ini
gangguan yang terjadi pada ibu hamil. menjelaskan bahwa pengetahuan, sikap,
Penggunaan buku KIA dapat digunakan dan perilaku bidan dalam pemanfaatan
sebagai alat untuk mendeteksi secara dini buku KIA secara bersamaan berpengaruh
adanya gangguan atau masalah kesehatan secara nyata terhadap deteksi dini ibu
ibu dan anak.3 Buku KIA yang diisi hamil berisiko tinggi, dimana ketiga
lengkap akan memudahkan bidan untuk variabel tersebut (pengetahuan, sikap, dan
mendeteksi sedini mungkin adanya risiko perilaku) sebesar 43,5% berkontribusi atau
atau masalah yang terjadi pada kehamilan mempengaruhi deteksi dini ibu hamil
dan mengetahui tumbuh kembang bayi.2 berisiko tinggi.
Hasil penelitian ini didukung oleh Hasil penelitian tersebut
penelitian Marniyati yang menjelaskan menjelaskan bahwa semakin baik
bahwa perilaku dapat berkaitan dalam pengetahuan yang dimiliki oleh bidan yang
meningkatkan deteksi risiko tinggi pada ditunjang dengan sikap yang baik serta
ibu hamil oleh tenaga kesehatan.21 Hal perilaku bidan dalam penggunaan buku
yang sama dengan penelitian Utami yang KIA yang baik akan meningkatkan
menjelaskan bahwa perilaku berhubungan pelaksanaan deteksi dini ibu hamil berisiko
dengan praktik deteksi dini pada ibu hamil tinggi dengan baik. Hal tersebut
risiko tinggi oleh bidan.22 dikarenakan dengan semakin baiknya
Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan, maka secara tidak langsung
perilaku berpengaruh terhadap deteksi dini akan mempengaruhi bagaimana sikap
ibu hamil berisiko tinggi. Perilaku bidan dalam pemanfaatan buku KIA.
merupakan wujud nyata dari sebuah Selain itu, dengan pengetahuan dan sikap
tindakan dimana dalam hal ini bidan yang baik akan melahirkan atau
melakukan pemeriksaan ANC dengan menimbulkan suatu perilaku yang baik.
memanfaatkan atau menggunakan buku Hal tersebut sesuai dengan data
KIA sebagai deteksi dini ibu hamil hasil penelitian dimana responden dengan
berisiko tinggi. Bidan dengan perilaku pengetahuan cukup namun dengan sikap
yang baik dan mampu melakukan deteksi dan perilaku yang baik seluruhnya
dini dikarenakan mereka mempunyai melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko
kebiasaan dalam melakukan pemeriksaan dengan baik sebanyak 2 orang (100%).
ANC dengan baik, benar dan tepat. Hal Responden dengan pengetahuan dan
tersebut pada dasarnya dapat terwujud jika perilaku yang baik namun dengan sikap
seorang bidan mempunyai pengetahuan yang kurang baik sebagian besar
dan sikap yang baik pula. melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko
Berdasarkan data hasil penelitian, dengan baik sebanyak 4 orang (57,1%).
dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh Responden dengan pengetahuan, sikap dan
secara simultan antara pengetahuan, sikap, perilaku yang baik seluruhnya melakukan
dan perilaku bidan dalam pemanfaatan deteksi dini ibu hamil berisiko dengan baik
buku KIA terhadap deteksi dini ibu hamil sebanyak 11 orang (100%).
berisiko tinggi di Kecamatan Solokan
77
Responden dengan pengetahuan perencanaan, pembinaan, supervisi dan
yang cukup, serta sikap dan perilaku yang monitoring secara lebih intensif kepada
kurang baik seluruhnya melakukan deteksi bidan untuk meningkatkan pelaksanaan
dini ibu hamil berisiko dengan kurang baik deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi.23
sebanyak 3 orang (100%). Responden Hasil penelitian ini didukung oleh
dengan pengetahuan yang cukup, serta penelitian yang dilakukan Puspaningtyas
sikap kurang baik namun mempunyai yang menjelaskan pengetahuan secara
perilaku yang baik sebagian besar bersamaan berpengaruh dalam
melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko pemanfaatan buku KIA sebagai deteksi
dengan kurang baik sebanyak 6 orang dini ibu hamil berisiko.2 hal yang sama
(66,7%). Responden dengan pengetahuan dengan penelitian Rulihari yang
yang cukup, serta perilaku kurang baik menjelaskan bahwa ada sikap secara
namun mempunyai sikap yang baik bersamaan berhubungan dengan deteksi
sebagian besar melakukan deteksi dini ibu dini ibu hamil risiko tinggi.19
hamil berisiko dengan kurang baik Penjelasan di atas menegaskan
sebanyak 2 orang (66,7%). Responden bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku
dengan pengetahuan yang baik namun satu sama lain saling berkaitan dalam
dengan sikap dan perilaku yang kurang mempengaruhi bidan melakukan deteksi
baik sebagian besar melakukan deteksi dini ibu hamil berisiko dengan baik,
dini ibu hamil berisiko dengan kurang baik dimana sikap dan perilaku menunjukkan
sebanyak 3 orang (75%). Responden faktor yang paling dominan yang
dengan pengetahuan dan sikap yang baik berpengaruh terhadap deteksi dini ibu
namun dengan perilaku yang kurang baik hamil berisiko tinggi.
sebagian besar melakukan deteksi dini ibu
hamil berisiko dengan kurang baik KESIMPULAN
sebanyak 3 orang (60%). Berdasarkan hasil data penelitian
Pelaksanaan deteksi dini pada ibu dan pembahasan, maka dapat diambil
hamil berisiko tinggi sangat penting kesimpulan bahwa responden dengan masa
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerja >9 tahun (65,5%), usia >39 tahun
komplikasi pada ibu hamil. Hal tersebut (66,7%), pendidikan DIII (54,5%), pernah
tentunya harus didukung dengan mengikuti pelatihan (59,5%),
pengetahuan, sikap, dan perilaku bidan berpengetahuan baik dalam pemanfaatan
yang baik dalam pemanfaatan buku KIA buku KIA (66,7%), sikap baik dalam
sebagai usaha dalam melakukan deteksi pemanfaatan buku KIA (66,7%), dan
dini ibu hamil berisiko tinggi. Menurut perilaku baik dalam penggunaan buku KIA
Widiastuti, untuk meningkatkan (69%) melakukan deteksi dini dengan
pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam baik. Terdapat hubungan antara
melakukan deteksi dini diperlukan pengetahuan (p=0,042), sikap (p=0,018),
manajemen deteksi dini. Manajemen dan perilaku (p=0,008) bidan dalam
deteksi dini pada ibu hamil risiko tinggi pemanfaatan buku KIA terhadap deteksi
tersebut dapat dipengaruhi oleh dini ibu hamil berisiko tinggi di
perencanaan, pembinaan, dan supervisi/ Kecamatan Solokan Jeruk dan Paseh
monitoring. Maka dari itu diperlukan suatu Kabupaten Bandung.
78
Tidak terdapat pengaruh Available from:
pengetahuan bidan dalam pemanfaatan https://jurnal.pekalongankab.go.id/ass
buku KIA terhadap deteksi dini ibu hamil ets/files/20-02-2018_analisis_15-
24.pdf
berisiko tinggi di Kecamatan Solokan
Jeruk dan Paseh Kabupaten Bandung 3. Kementerian Kesehatan Republik
(p=0,070). Terdapat pengaruh sikap bidan Indonesia. Petunjuk Teknis
Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
dalam pemanfaatan buku KIA (p=0,031)
Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan
dan perilaku penggunaan buku KIA dan JICA (Japan International
(p=0,008) terhadap deteksi dini ibu hamil Cooperation Agency); 2015.
berisiko tinggi di Kecamatan Solokan
4. Kementerian Kesehatan Republik
Jeruk dan Paseh Kabupaten Bandung (p < Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia
0,05). Terdapat pengaruh secara simultan Tahun 2016. Jakarta; 2017.
antara pengetahuan, sikap, dan perilaku
5. Kementerian Kesehatan Republik
bidan dalam pemanfaatan buku KIA Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia
terhadap deteksi dini ibu hamil berisiko Tahun 2017. Jakarta; 2018.
tinggi di Kecamatan Solokan Jeruk dan
6. Dinkes Jawa Barat. Profil Kesehatan
Paseh Kabupaten Bandung (p=0,001; Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.
2
R =0,435). Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat; 2018.
UCAPAN TERIMA KASIH 7. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Profil Kesehatan Kabupaten Bandung
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2018. Kabupaten Bandung;
Puskesmas Padamukti, Puskesmas 2018.
Solokan Jeruk, Puskesmas Cipedes, 8. Kementerian Kesehatan Republik
Puskesmas Paseh atas ijin yang diberikan Indonesia. Rencana Aksi Percepatan
untuk melaksanakan penelitian. Selain itu Penurunan Angka Kematian Ibu Di
penulis juga mengucapkan terima kasih Indonesia Tahun 2013-2015. Jakarta;
2015.
kepada seluruh responden yang telah
berpartisipasi pada penelitian ini. 9. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Pedoman Program
Perencanaan Persalinan dan
DAFTAR PUSTAKA Pencegahan Komplikasi dengan
1. Mintarsih W. Replikasi kegiatan Stiker : Dalam Rangka Mempercepat
pemanfaatan buku kia melalui Penurunan AKI. Jakarta; 2010.
pendampingan mahasiswa dan kader 10. Kementerian Kesehatan Republik
kesehatan. J Ilm Bidan [Internet]. Indonesia. Instrumen Evaluasi Petugas
2018;3(3):1–10. Available from: Kesehatan pasca Orientasi Buku KIA
https://www.e- Di Tempat Pelayanan. Jakarta:
journal.ibi.or.id/index.php/jib/article/d Departemen Kesehatan RI bekerja
ownload/70/64/ sama dengan Japan International
2. Puspaningtyas M, Meikawati PR, Cooperation Agency; 2008.
Masyunah Y. Analisis kinerja dalam 11. Rochyati P. Skrining Antenatal pada
pemanfaatan Buku KIA oleh Bidan di Ibu Hamil: Pengenalan Faktor Risiko.
Puskesmas Kabupaten Pekalongan. Surabaya: Airlangga; 2003.
Kajen [Internet]. 2017;1(1):15–24.
79
12. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Kabupaten Gresik). J Manaj Kesehat
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Indones. 2014;02(1):71–82.
Rineka Cipta; 2012. 18–201 p. 20. Irwan. Etika dan Perilaku Kesehatan.
13. Suparni, Khanifah M, Fitriyani. Yogyakarta: CV. Absolute Media;
Faktor-faktor yang berhubungan 2017.
dengan pengetahuan bidan dalam 21. Marniyati L, Saleh I, Bambang B,
pemanfaatan buku KIA untuk deteksi Soebyakto. Pelayanan Antenatal
dini ibu hamil risiko tinggi di Berkualitas dalam Meningkatkan
Kabupaten Pekalongan Tahun 2016. Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil
2016;49–62. oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas
14. Khadijah S, . A. Upaya deteksi dini Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei
resiko tinggi kehamilan ditentukan Selincah di Kota Palembang. J Kedokt
oleh pengetahuan dan dukungan dan Kesehat. 2016;3(1):355–62.
tenaga kesehatan. J Sehat Mandiri. 22. Utami SB. Faktor-faktor yang
2018;13(1):27–34. Berhubungan dengan Praktik Deteksi
15. Azissah D, Wulansari D. Faktor- Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi Oleh
faktor yang berhubungan dengan Bidan di Kabuoaten Banjarnegara
peran bidan dalam pemantauan dan Tahun 2011. [Depok]: Universitas
deteksi dini resiko tinggi kehamilan di Indonesia; 2011.
wilayah kerja Puskesmas Basuki 23. Widiastuti, Kartasurya, Triana, Irene
Rahmat Kota Bengkulu. J
M, Mawarni, Atik. Manajemen
Keperawatan Silampari. 2018 Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi
Dec;2(1):184–202. pada Pelayanan Antenatal di Tingkat
16. Nopitawati. Kinerja Bidan Dalam Puskesmas Kabupaten Jepara. J Manaj
Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi Kesehat Indones [Internet]. 2013;2(3).
Melalui Pemanfaatan Buku Kia Di Available from:
Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten http://eprints.undip.ac.id/42966/
Katingan Propinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2013 [Internet]. [Semarang]:
Universitas Diponegoro; 2013.
Available from:
http://eprints.undip.ac.id/43373/
17. Sobur A. Psikologi Umum: dalam
Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka
Setia; 2013. 355–398 p.
18. Menkes. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
284/Menkes/SK/III/2004 Tentang
Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA).
2004.
19. Rulihari S, Kartasurya MI, Sriatmi A.
Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Kinerja Bidan dalam
Penggunaan Skor “Poedji Rochjati”
pada Deteksi Risiko Ibu Hamil (Studi
pada Bidan Praktek Swasta di

80

You might also like