You are on page 1of 13

Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664

EISSN: 2654 – 3249

DETERMINAN RENDAHNYA PARTISIPASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI SALAK

LOW DETERMINANTS OF PREGNANT MOTHER PARTICIPATION IN FOLLOWING PREGNANT


WOMEN CLASSES IN THE WORKING AREA SALAK RIVER HEALTH CENTER

Oleh:
Sherly Vermita Warlenda1, Nila Puspita Sari2, Endang Faridawati3, Arief Wahyudi4
1,2,3,4Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah

Sherlyvermita130988@gmail.com

ABSTRACT
Class of pregnant women is one of the strategies in an effort to improve the welfare of pregnant women
and babies who support the decline in maternal mortality. Participation of Pregnant Women in the
Classroom of Pregnant Women in the working area of Sungai Salak Health Center is only 38.80% and
maternal / maternal mortality is still found in 2016 and 2017. The purpose of this study is to obtain in-
depth information about the determinants of the low participation of pregnant women in pregnant
women. in the Sungai Salak Health Center Work Area. The research method used was descriptive
qualitative through in-depth interviews. Determination of research subjects was carried out by purposive
sampling and fulfilling the principle of conformity and adequacy, namely 2 health workers (midwives) as
key informants, 6 pregnant women who did not attend pregnant mothers regularly as the main
informants and 5 family / husbands as supporting informants . The results showed that the determinants
of the low participation of pregnant women in taking classes in pregnant women due to lack of
knowledge of pregnant women and lack of family / husband support. The positive attitude of mothers
and the support of health workers for the class of pregnant women did not determine the participation of
mothers in taking classes in pregnant women. It is expected that Sungai Salak Community Health
Center can increase efforts to deliver information about classes of pregnant women not only through
counseling, but also through the use of better information media so that people can receive
informationwell.

Keywords : Class of pregnant women, mother's knowledge

ABSTRAK
Kelas ibu hamil adalah salah satu strategi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibuhamil dan bayi
yang turut mendukung penurunan Angka Kematian Ibu. Keikutsertaan Ibu Hamil dalam Kelas Ibu Hamil
di wilayah kerja Puskesmas Sungai Salak hanya 38,80 % dan masih ditemui kematian ibu
hamil/bersalinpada tahun 2016 dan 2017. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi
mendalam tentang determinan rendahnya partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Salak. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif
melalui wawancara mendalam. Penentuan subyek penelitian dilakukan secara purposive sampling dan
memenuhi prinsip keseuaian dan kecukupan, yaitu 2 orang tenaga kesehatan (Bidan) sebagai informan
kunci, 6 orang ibuhamil yang tidak mengikuti kelas ibuhamil secara rutin sebagai informan utama dan
5orang keluarga / suami sebagai informan pendukung. Hasil penelitian didapatkan bahwa determinan
rendahnya partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil karena kurangnya pengetahuan ibu
hamil dan kurangnya dukungan keluarga / suami. Sikap positif ibu dan dukungan tenaga kesehatan
terhadap kelas ibu hamil tidak menentukan partisipasi ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil. Diharapkan
kepada Puskesmas Sungai Salak agar dapat meningkatkan upaya penyampaian informasi tentang
kelas ibu hamil tidak hanya melalui penyuluhan, tetapi dapat melalui penggunaanmedia informasi yang
lebih baik agar masyarakat dapat menerima informasi dengan baik.

Kata Kunci :Kelas ibu hamil, pengetahuan ibu

| Determinan Rendahnya Partisipasi...( Sherly Vermita Warlenda, Nila Puspita Sari, 61


Endang Faridawati, Arief Wahyudi)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

PENDAHULUAN Gizi KIA, 2015). Pada tahun 2016 penyebab


kematian ibudi Indonesia banyak disebabkan
Ibu hamil adalah wanita yang sedang oleh perdarahan yaitu sebanyak 32% kemudian
dalam berbadan dua ataupun wanita yang karena Hipertensi dalam kehamilan yang
sedang mengandung janin di dalam rahimnya. menyebabkan ibu hamil kejang dan keracunan
(Kamus Besar BahasaIndonesia). Upaya kehamilan sehingga ibu meninggal sebanyak
peningkatan derajat kesehatan terutama pada 26% dan selebihnya karena infeksi (sepsis)
kelompok masyarakat yang rentan kesehatan dan sebab lainnya (Kementerian Kesehatan RI,
seperti ibu hamil, ibu bersalin dan nifas juga 2016). Di Provinsi Riau, AKI sejak tahun 2013
bayi pada masa perinatal. Kesehatan ibu hamil hingga sekarang mengalami turun naik dan
mulai dari persiapan kehamilan sampai masih tergolong tinggi, dimana pada tahun
menjelang proses persalinan merupakan 2017 AKI mencapai 119 orang dengan
dukungan bagi kehamilan yang sehat dan penyebab terbesar adalah perdarahan
berkualitas menunjang upaya peningkatan sebanyak 45%. Sedangkan di Kabupaten
derajat kesehatan(Kemenkes RI, 2013). Indragiri Hilir sendiri tahun 2017 AKI
Direktur Bina Kesehatan Ibu sebanyak 9 orang dengan penyebab
Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa terbesarnya juga adalah karena perdarahan
ketidakberdayaan seorang ibu dalam yaitu sebanyak 8 orang (Dinas Kesehatan Inhil,
mengambil keputusan untuk mendapatkan 2017). Begitu juga di wilayah kerja Puskesmas
pelayanan kesehatan saat terjadi masalah Sungai Salak kematian Ibu pada tahun 2016
pada kehamilan atau bayinya menjadi salah sebanyak 3 orang dan pada tahun 2017 adalah
satu penyebab tingginya AKI dan AKB. Ini sebanyak 1 orang dengan penyebab kematian
dikarenakan antara lain oleh rendahnya adalah karena perdarahan serta hipertensi
pengetahuan ibudalam perawatan kesehatan dalam kehamilan / eklamsia (Puskesmas
dirinya jugatentang mengenal tanda-tanda Sungai Salak, 2017).
bahaya obstetri dan neonatal, sehingga Penyebab kematian ibu diatas
menjadi tertunda atau terhalangnya dalam sebenarmya dapat dicegah dengan
mengambil keputusan (Kemenkes RI, 2013). pemeliharaan kesehatan ibuhamil yang
Menurut Laporan World Bank tahun berkualitas dimulai dari masa kehamilan hingga
2017, di Indonesia setiap harinya ditemui 4 setelah persalinan/nifas. Salah satu upaya
orang Ibu meninggal karena melahirkan artinya untuk meningkatkan kesehatan ibu menurut UU
ada seorang ibu meninggal setiap 6 jam. Angka No 36 tahun 2009 yang bertujuan untuk
ini menjadikan Indonesia sebagai negara menjaga kesehatan ibu dan anak serta
dengan angka kematian ibu tertinggi kedua di mengurangi angka kematian ibu adalah dengan
Asia Tenggara setelah Laos. Sedangkan meningkatkan pelayanan kebidanan yang baik
menurut Survei Demografi Kesehatan dan penyebaran buku KIA melalui program
Indonesia tahun 2012, terdapat 19 bayi baru kelas ibuhamil yang terdapat dalam rencana
lahir(neonatal) meninggal ditiap 1.000 kelahiran strategi pemerintah (Kemenkes RI, 2013).
dan sebanyak 32 bayi meninggal di tiap 1000 Pemberian informasi kesehatan ibu dan
kelahiran hidup di Indonesia (Kumparan anak pada umumnya dilakukan pada saat ibu
SAINS, 2018). melakukan pemeriksaan kehamilan melalui
Pada tahun 2015 kematian ibu di konsultasi perorangan maupun saat
Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran diadakannya posyandu. Meski hal ini sangat
hidup. AKI tersebut belum mencapai target bermanfaat untuk menangani kasus-kasus
Millenium Development Goals (MDGs) yakni yang ditemui pada masa kehamilan, namun
sebesar 102 kematian per 100.000 kelahiran dirasakan pemerintah masih banyak
hidup atau mengurangi ¾ jumlah kematian ibu. kelemahan-kelemahan. Karena itu kelas ibu
Upaya penurunan AKI ini masih dijadikan hamil menjadi kegiatan yang terencana yang
sebagai target Sustainable Development Goals membahas materi Buku KIA dalam bentuk
(SDGs) yaitu hingga di bawah 70 per 100.000 kelompok diskusi dan tukar pendapat yang
kelahiran hidup pada tahun 2030 (Dirjen Bina diikuti oleh ibu-ibu hamil minimal 4 kali
62 Vol. 15, No. 1, April 2020 : 1 – 73 |
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249
pertemuan selama hamil, suami atau keluarga Pada tahun 2016 ibu hamil yang ikut
minimal ikut 1 kali pertemuan, serta kader dalam kelas ibu hamil hanya sebanyak 247
(Kemenkes RI, 2013). orang (42,8%) dari 577 orang ibu hamil yang
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana memeriksakan kehamilannya, sedangkan
bagi ibu hamil untuk belajar bersama tentang suami/keluarga yang ikut serta hanya10
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap orang.(Dinas Kesehatan Indragiri Hilir,
muka dalam kelompok yang bertujuan untuk 2017).Pada tahun 2017 terjadi penurunan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keikutsertaan ibuhamil dalam kelas ibu hamil,
ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas, meski cakupan K 1 pada tahun 2017 di
KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, Puskesmas Sungai Salak mencapai 623 orang
perawatan bayi baru lahir dan aktifitas (88,24%), namun tidak semua ibu hamil
fisik/senam ibu hamil dengan jumlah peserta tersebut mengikuti kelas ibu hamil(Dinas
tiap kelompok maksimal 10 orang (Kemenkes Kesehatan Indragiri Hilir, 2017).
RI, 2013). Keikutsertaan ibuhamil dalam kelas ibu
Tujuan dari kelas ibu hamil secara hamil di Puskesmas Sungai Salak hanya 239
umum adalah meningkatkan pengetahuan, orang (38,8%) artinya sebanyak 61,2% ibu
merubah sikap dan perilaku agar memahami hamil tidak mengikuti kelas ibu hamil,
tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu dan sedangkan keikutsertaan keluarga/suami
janin sehat,persalinan aman, nifas nyaman, ibu hanya sebanyak 5 orang (0.8%). Ini
selamat, bayi sehat, pencegahan penyakit fisik menerangkan bahwa cakupan keikutsertaan
dan jiwa, gangguan gizi dan komplikasi Ibu hamil dan keluarga dalam kelas ibu hamil di
kehamilan, persalinan dannifas agar ibu dan Puskesmas Sungai Salak adalah yang
bayi sehat, perawatan bayi baru lahir agar terendah dibandingkan dengan 26 Puskesmas
tumbuh kembangnya optimal serta aktifitas fisik lainnya yang berada di Kabupaten Indragiri
ibu hamil. Dengan demikian hal ini secara tidak Hilir.
langsung akan menunjang dan berkontribusi Survei awal yang telah dilakukan
dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu terhadap 10 orang ibu hamil di wilayah kerja
(Kemenkes RI, 2013). Puskesmas Sungai Salak, didapatkan
Jumlah ibu hamil Indonesia pada sebanyak 9 orang ibutidak pernah mengikuti
tahun 2017 adalah sebanyak 5.324.562 kelas ibu hamil dikarenakan belum mengerti
orang dan pada propinsi Riau sebanyak tujuan kelas ibu hamil juga tidak adanya
165.625 orang, sedangkan di Kabupaten dukungan keluarga serta kesibukan suami dan
Indragiri Hilir sebanyak 15.841 jiwa. Pada tahun 1 orang pernah mengikuti hanya 1 kali. Dari
2017 sebanyak 92,71% Puskesmas se wawancara awal terhadap Bidan di Puskesmas
Indonesia telah melakukan kelas ibu Sungai Salak, Bidan mengatakan bahwa
hamil(Kementerian Kesehatan RI, 2014), masyarakat tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil
namun di Kabupaten Indragiri Hilir ibu hamil dan kehadiran ibu hamil serta keluarga juga
yang terdata melakukan pemeriksaan sangat rendah hanya 5-6 orang saja setiap
pertama(K1) kehamilannya hanya sebanyak kelas yang diadakan, hal ini dikarenakan
13.219 orang (83,44%) dengan jumlah ibuhamil kurangnya dukungan dari keluarga / suami.
yang mengikuti kelas ibu hamil sekitar 67,89% , Ada banyak hal yang menyebabkan
sedangkan keikutsertaan suami atau keluarga masyarakat berperilaku / berupaya dalam
dalam kelas ibuhamil hanya mencapai 12,28% meningkatkan kesehatannya seperti mengikuti
(Dinas Kesehatan Indragiri Hilir,2017). kelas ibu hamil, antara lain karena faktor
Berdasarkan Data yang didapat dari pengetahuan, kepercayaan, tradisi, dukunga
Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan keluarga, sarana dan prasarana, informasi,
Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2017 salah satu jarak/keterjangkauan tempat pelayanan,
Puskesmas dengan jumlah peserta kelas ibu informasi dan lain-lain (Notoatmodjo, 2012).
hamil terendah adalah Puskesmas Sungai Hal diatas sejalan dengan hasil
Salak. (Dinas Kesehatan Indragiri Hilir,2017). penelitian yang dilakukan oleh Yuliantika

| Determinan Rendahnya Partisipasi...( Sherly Vermita Warlenda, Nila Puspita Sari, 63


Endang Faridawati, Arief Wahyudi)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

(2016) menunjukkan bahwa faktor yang “Posyandu, periksa kehamilan..kandungan..”(IU


berhubungan dengan partisipasi ibu hamil 3)
untuk mengikuti kelas ibu hamil adalah “Tentang anu leeh. Apalagi leeh?(IU 5)
pengetahuan, sikap serta dukungan dari Hasil wawancara terhadap 6 (enam)
keluarga maupun dukungan petugas kesehatan orang informan utama menyatakan bahwa
serta pemerintah desa (Yuliantika, 2016). pengetahuan ibu tentang kelas ibu hamil
Rendahnya keikutsertaan dalam kelas ibu sebagai berikut : tempat perkumpulan ibu hamil
hamil ini juga dikemukakan oleh Ida Baroroh yang diadakan satu bulan sekali, yang
dan kawan-kawan, dalam penelitianmya bahwa mempelajari segala hal mulai dari kehamilan
ada hubungan antara pengetahuan dengan sampai kelahiran dan caramenyusui. Selain itu
keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil informan juga menyatakan bahwa kelas ibu
(Baroroh et al., 2017). hamil sebagai tempat pemeriksaan kehamilan
Berdasarkan data tersebut diatas, maka dan sebagian besar informan tidak dapat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menjelaskan dengan benar apa yang dimaksud
tentang “Determinan Rendahnya Partisipasi Ibu dengan kelas ibu hamil sesuai dengan
HamilDalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil di pernyataan dibawah ini :
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Salak Tahun
2018” “pemeriksaaan..ya itu aja”(IU 1)
“itu saja...’(IU 2)
METODE “senam-senam tu tak ada.”(IU 3)
Pernyataan diatas juga didukung oleh
Penelitian ini yaitu menggunakan metode informan pendukung dan informan kunci yaitu:
penelitian kualitatif deskriptif yaitu jenis “Pos yandu kehamilan..”(IP 2)
penelitian yang tujuannya menyajikan “Ee...yang jelas tentang.. informasi
gambaran lengkap mengenai suatu fenomena perkembangan ibu hamil..dari bu
atau kenyataan sosial. Waktu penelitian bidan..tentang ibu hamil..pembelajaran
dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 hingga untuk ibu- ibu hamil..’(IP 3)
bulan Desember 2018. Informan Kunci dalam “Eee..kalau dari yang datang..kalau sudah
penelitian ini adalah petugas kesehatan/Bidan, kehamilan anak yang kedua.....ketiga.
serta ibu hamil yang tidakmengikuti. pengetahuanny asudah banyak..yang..memang
HASIL PENELITIAN pengetahuannya lebih luas,...tapi kalau dilihat
dari ini..masih kurang bu..’(IK2)
Pengetahuan Ibu Berdasarkan hasil wawancara terhadap
Dari hasil wawancara mendalam semua informan diatas, maka dapat
mengenai disimpulkan bahwa pengetahuan sebagian
pengetahuan ibutentang kelas ibu hamil besar ibu hamil tentang kelas ibuhamil masih
diketahui bahwa pengetahuan informan tentang kurang, begitu juga dengan pengetahuan
kelas ibuhamil masih kurang, seperti yang keluarga/suami sebagai informan pendukung.
ungkapan dibawah ini: kelas ibu hamil secara Informan hanyamengetahui bahwa kelas ibu
rutin sebagai informan utama dan keluarga hamil sebagai tempat perkumpulan ibu hamil
atau suami sebagai informan pendukung namun tidak dapat menjelaskan dengan benar
sebanyak 13 orang. Instrumen Penelitian maksud dari kelas ibu hamiltersebut.
adalah pedoman wawancara mendalam Dari hasil wawancara kepada ibu hamil
dengan alat bantu seperti recoder, kamera, dari mana mereka memperoleh/mendengar
buku catatan dan alat tulis serta observasi. tentang kelas ibu hamil sepertiungkapan di
Kemudian analisis data dilakukan dengan cara bawah ini:
reduksi data, penyajian data dan penarikan “Dari Bu Bidan ”(IU1)
kesimpulan dan vertifikasi. “kemaren pernah ke Puskesmas“(IU 2)
“Kelas ibu hamil..tempat perkumpulan ibu “Semenjak ikut posyandu..”(IU 3 )
hamil yang diadakan bulan sekali..itu “Dari orang sekitar..dari saudara,
saja...”(IU 2) teman..orang-orang terdekat...“ (IU 4)
64 Vol. 15, No. 1, April 2020 : 1 – 73 |
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249
“Bebaru ini aja tau kelas ibu hamil..dari kegiatan apa aja yang dilakukan dikelas ibu
buku..dari orang yang mau ikut kelas ibu hamil, seperti ungkapan dibawah ini:
hamil..”( IU 5) Pernyataan diatas didukung oleh
“Dari ibu-ibu lah..dari Bidan..(IU 6) peryataan Informan Pendukung sebagai
Dari hasil wawancara diatas Infoman berikut:
utama mengatakan bahwa mereka “Ee...yang jelas tentang informasi
mendapatkan informasi tentang kelas ibuhamil perkembangan ibu hamil dari bu
dari Bidan, di Posyandu, membaca buku. bidan..tentang ibu hamil..pembelajaran untuk
Selain itu Informan utama juga menyatakan ibu- ibu hamil...” (IP 3)
bahwa informasi didapat dari kader, ibu-ibu ”Hee..tak ngerti,bu..tak pernah mendengar
hamil, namun lebih banyak dari Bidan seperti tentang kelas ibu hamil..ya..dia periksa...”(IP
ungkapan dibawah ini: 4) “Itu..berkumpul, diundang sama ibu-ibu
“Hanya dari Bu Bidan”(IU 1) “Diterangkan oleh bidan..terus dinasehati makanannya yang
Bu Bidan...’’(IU2) bergizi..disuruh senam..supaya sehat, tiap
Pernyataan ini dudukung juga oleh bulannya diundang...”(IP5)
pernyataan informan pendukung di bawah ini : Berdasarkan hasil wawancara
“Yang jelas informasi dari bu mendalam diatas,diperoleh sebagian informan
bidannya..tentang ibuhamil...pembelajaran menyatakan kegiatan kelas ibu hamil yang
untuk dilaksanakan adalah penyuluhan dan
ibu-ibu hamil”(IP 3) penjelasan tentang kehamilan, persalinan,
Berdasarkan hasil wawancara diatas, 6 perawatan bayi baru lahir serta senam ibu
(enam) orang informan utama mengatakan hamil. Namun sebagian lagi hanya mengetahui
bahwa mereka memperoleh informasi tentang kelas ibu hamil sebagai tempat periksa
kelas ibu hamil kebanyakan dari Bidan, kader kehamilan.Sedangkan informan pendukung
dan ibu-ibu hamil. Sedangkan informan mayoritas kurang memahami apa kegiatan
pendukung menyatakan memperoleh informasi yang ada dalam kelas ibu hamil tersebut. Maka
tentang kelas ibu hamil dari istri dan dari dapat disimpulkan bahwa informan
puskesmas juga dari Bidan. Maka kurang mengetahui apa saja kegiatan yang
disimpulkanbahwa informasi tentangkelas ibu dilaksanakan didalam kelas ibuhamil.
hamil mayoritas diperoleh dari tenaga Dari hasil wawancara pada informan
kesehatan dankader. utama, maka diperoleh informasi seperti
Hasil wawancara mendalam terhadap 6 ungkapan sebagai berikut :
(enam) orang informanutama tersebut kegiatan “kita kan datang 1 bulan sekali...pertama kali
yang dilaksanakan dalam kelas ibuhamil seperti kita datang..nanti pas tu..ada salah satu Bidan
ungkapan di bawah ini: menerangkan tentang kehamilan..misalnya
“Cek kandungan...pemeriksaan..eee.. apa ya” minggu ini kelas ibu hamil tentang
(IU 4) kehamilan..”(IU 1)
“Oooh..kursus ibu hamil..dapat “Kalau kita sering rutin mengikuti jadi kita tau
pengetahuan..senam ibuhamil ...macam kayakmana...nantinya apa saja persiapan
macam,bu..penyuluhan tentang ibu untuk kelahiran nanti”(IU 2)
hamil..tentang cara melahirkan..”(IU 5) Dari hasil wawancara diatas diperoleh
“ Pertama kegiatannya senam..”(IU 6) informasi bahwa informan utama mengetahui
Berdasarkan hasil wawancara mendalam manfaat kelas ibu hamil untuk mengetahui
terhadap Informan Utama, diperoleh informasi kesehatan ibu dan anak. Selain pernyataan
tentang kegiatan yang dilaksanakan di dalam diatas informan utama juga menyatakan bahwa
kelas ibu hamil sebagi berikut : periksa manfaat kelas ibu hamil adalah agar ibu hamil
kehamilan, penyuluhan tentang ibu hamil paham tentang kehamilan, berbagi
dansenam. pengalaman sesama ibu hamil. namun
Selain itu beberapa informan utama juga sebagian besar ibu hamil tidak dapat
menyatakan kalau mereka kurang memahami menjelaskan dengan benar seperti ungkapan

| Determinan Rendahnya Partisipasi...( Sherly Vermita Warlenda, Nila Puspita Sari, 65


Endang Faridawati, Arief Wahyudi)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

berikut ini: 6(enam) orang informan utama dan informan


“Yaa..manfaatnya untuk pemahaman pada ibu pendukung menyatakan bahwa dengan adanya
hamil tentang kehamilan..walaupun kita kelas ibuhamil sangat bagus, mereka
melahirkan bukan sekali 2 kali..kadang kan mendapat informasi tentang kehamilan,
kita lupa.(IU 1) persalinan, pengalaman dari ibu hamil lainnya
“Selain itu,,ee..bisa berbagi sesama ibu hamil dan penting untuk kesehatan ibu danjanin.
misalnya tentang kehamilannya..cerita Dari hasil wawancara mendalam,
bagi..berbagi pengalamanlah..kayak gitu, diperoleh informasi tentang penyebab ibu tidak
bu..”(IU2) rutin mengikuti kelas ibu hamil seperti
“Sangat berguna untuk kesehatan ungkapan sebagaiberikut :
bayi..senam agar sehat..periksa periksa “Karena kerja..”(IU 4)
kan,,,” (IU6) “Karena tukang antar dedak jua..suami ke
Pernyataan tersebut didukung oleh kebun..”(IU 5)
pernyataan informan pendukung yaitu : “Kendaraan tidak ada...anak tidak ada tempat
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat menitip”(IU 6)
disimpulkan bahwa pengetahuan informan Hasil wawancara diatas, diperoleh
tentang kelas ibuhamil masih kurang, mereka informasi alasan ibu hamil tidak mengkuti kelas
juga belum memahami apa saja manfaat dari ibu hamil secara rutin sebagai berikut :
kelas ibu hamil denganbenar. kesibukan kerja, sakit dan karena suami
sedang bekerja. Selain itu, beberapa informan
Sikap Ibu mengutarakan bahwa saat pelaksanaan kelas
Dari hasil wawancara mendalam ibu hamil berbenturan dengan pekerjaan seperti
terhadap informan, diperoleh informasi seperti ungkapan dibawah ini :
ungkapan sebagai berikut : “Jadwalnya bentrok dengan jadwal
“ Bagus..Yaa..kita mendapat perawatan..kita kerja,kerjanya kan di PT,bu.(IU4)
dapat periksa.”(IU 1) Pernyataan diatas didukung oleh
“Sangat bermanfaatlah kan..itu adi kan..kita pernyataan dari informan
bisa mengetahui perkembangan ibu dan pendukungdan informankuncisebagai berikut :
janin..”(IU 4) “Supaya dia mau ikut..kalau saya tidak bias
”Bagus bu ai...ada kelas ibu hamil tu..’(IU 5) antar..minta antar sama yang lain..karena
“Sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan berguna saya kerja, bu..libur cuma hari minggu..”(IP5)
bagi kesehatan kandungan”(IU6) “Kalau dari sikap sepertinya mereka
Berdasarkan hasil wawancara terhadap ini,bu..ikut..mau..ikut..sikapnya
informan utama, diperoleh informasi bahwa bagus..baik..mereka datang (IK2)
pendapat mereka tentang kelas ibu hamil Berdasarkan hasil wawancara tersebut,
sebagai berikut : sangat bermanfaat karena informan menyatakan bahwaalasan mereka
dapat mengetahui tentang perkembangan tidak rutin mengikuti kelas ibuhamil adalah
kehamilan dan kesehatankandungan. karena sakit, kesibukan (pekerjaan di rumah),
Pernyataan diatas didukung oleh pernyataan tidak ada tempat menitip anakserta tidak ada
dari informan pendukung yang menyatakan yang menemani/mengantar ibu (pekerjaan
bahwa kelas ibu hamil penting diadakan suami).
seperti ungkapan dibawah ini : Dapat disimpulkan bahwa sikap ibuhamil
“Pentinglah,bu..bagi ibu-ibu hamil ni kan maupun keluarga terhadap kelas ibu hamil
terbantulahkan...periksa setiap adalah baik/positif, namun mereka belum
bulan..membantu ibu hamil ni kayak mana- mengaplikasikan dalam praktiknya. Alasannya
kayak mana’ (IP 1) karena kesibukan pekerjaan rumah serta
“Pentinglah..untuk kesehatan ibu kesibukansuami.
hamil..supaya melahirkan nanti yang
enak..untuk kesehatan bayinya..untuk Dukungan keluarga/suami
kesehatan ibunya”(IP5) Dari hasil wawancara mendalam,
Berdasarkan hasil wawancara diatas, diperoleh informasi tentang dukungan
66 Vol. 15, No. 1, April 2020 : 1 – 73 |
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249
keluarga/suami hanya sebatas memberikan “Supaya dia mau ikut..kalau saya tidak bias
saran seperti pada ungkapan di bawah berikut : antar..minta antar sama yang lain..karena
“Suami tidak pernah mengikuti kelas ibu saya kerja, bu..libur cuma hari minggu..’ (IP5)
hamil..pertama kali tidak Selain itu informan pendukung juga
menyarankan..katanya tiap bulan pergi..tak menyatakan bahwa keluarga/suami penting
usahlah..tapi yang kedua..demi untuk mendampingi ibu dan hadir dalam kelas
kesehatan ibu dan anak disarankan..suruh ibuhamil seperti ungkapan berikut ini :
pergi,,tapi tidak bisa ikut kelas ibu hamil.. (IU1) “Pentinglah, buentah apa yang mau
“Sarannya...?kalau bagus..ada manfaatnya dijelaskan..tapi tidak pernah ikut..ya..entah
silahkan pergi.” (IU 6) apa yang mau disampaikan ke
Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari suaminya...”(IP1)
informan pendukung sebagai berikut: “Menurut saya penting.bu..tapi saya kan
“Yaa..menyuruh ikut kelas ibu hamil kerja..kalau tak kerja dipotong gaji,bu..’(IP 5)
aja,bu...tanggapannya..dia mau- mau aja ikut Berdasarkan hasil wawancara mendalam
kelas ibu hamil...’(IP1) “Kayak mana baiknya diatas, diperoleh informasi tentang tanggapan
ajalah. terserah aja.”(IP 4) ibu setelah keluarga/suami memberi saran,
“Supaya dia mau ikut..kalau saya tidak bisa maka ibu hamil menyatakan telah mengikuti
antar..minta antar sama yang lain..karena saya saran dari keluarga/suami dan mengikuti kelas
kerja, bu..libur cuma hari minggu..”(IP6) ibuhamil, keluarga juga menyatakan bahwa
Berdasarkan hasil wawancara diatas, penting mendampingi ibuhamil suami harus tau
diperoleh informasi seluruh informan perkembangan kehamilan. Walau demikian ibu
menyatakan bahwa bentuk dukungan suami tidak rutin mengikuti kelas ibu hamil dan pada
terhadap ibu yaitu dengan menyarankan ibu observasi yang dilakukan peneliti terhadap
untuk mengikuti kelas ibu hamil. Meski pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil,suami
keluarga/suami telah menyarankan namun tidak hadir disebabkan karena
suami tidak dapat mendampingi karena alasan kesibukan/pekerjaan suami. Maka dapat
tidak dapat meninggalkan pekerjaan. disimpulkan dalam hal ini dukungan
Dari wawancara mendalam terhadap informan keluarga/suami terhadap kelas ibu hamil masih
mendalam maka diperoleh hasil seperti kurang.
ungkapan sebagaiberikut :
“yaa..tanggapan..ya..gimana ya, kita hidup satu Dukungan Tenaga Kesehatan
rumah satu keluarga namanya suami...harus Dari wawancara mendalam yang
ikut kata suami..kita pertimbangkan dilakukan terhadap informan utama, diperoleh
bagaimana..jadi dia mengizinkan..Suami hasil bahwa Bidan telah menyampaikan
sekarang mendukung tapi tidak pernah ikut penjelasan tentang kelas ibu hamil dengan baik
kelas ibu hamil” (IU 1) sesuai ungkapan sebagai berikut:
“Ya..saya pergi.. tapi suami tak ikut..karena “Jelas..yaa.dia menerangkan dengan jelas
kerja”(IU 6) tidak berbelit-belit gitukan..dapat kita
Dari hasil wawancara diatas, sebagian pahami..”(IU 1)
besar informan mengatakan mereka “Periksa tiap bulan...periksa tensi “(IU 2)
menanggapi saran dengan mengikuti saran Selain itu informan juga mengatakan
suami untuk ikut kelas ibu hamil. Pernyataan bahwa tenaga kesehatan menjelaskan
diatas didukung oleh informasi dari informan beberapa hal seperti perawatan kehamilan,
pendukung seperti ungkapan dibawah ini : masalah-masalah dalam kehamilan hingga
“Ee...sarannya..yang jelasnya agar rutin ikut melahirkan serta merawat bayi seta cara
kelas ibu hamil, tanggapannya ...yang menyusui seperti ungkapan berikut ini:
pertama karena ibu kerja,jadi terbentur “Mulai dari kehamilan sampai melahirkan,
dengan kerja.”(IP3) tanda-tanda kehamilan..ada juga tentang
“Kayak mana baiknya ajalah...terserah aja...” merawat anak..menyusui..” (IU1) “Tentang
(IP 4) melahirkan..merawat bayi baru lahir..’’(IU5)

| Determinan Rendahnya Partisipasi...( Sherly Vermita Warlenda, Nila Puspita Sari, 67


Endang Faridawati, Arief Wahyudi)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

“Iyalah karena kan misalnya kalau kaki awak mendalam yang dilakukan maka diperoleh
sakit..bengkak,,,dikasih tau bagaimana informasi seperti ungkapan berikut ini : “Kalau
caranya supaya tidak bengkak kujungan rumah...ee..soalnya mungkin karena
lagi..olahraganya begini caranya ..supaya saya baru disini,..kurang taulah..informasi
tidak bengkak lagi..’(IU6) dapat dari ikut Posyandu tu lah..dari Bidan..”(IU
Pernyataan diatas didukung oleh 3)
penyataan Informan Pendukung seperti Hasil wawancara mendalam yang
ungkapan berikut ini : dilakukan terhadap informan utama dan
”Bagus..ngasih brosur..himbauan. ’(IP3) informan pendukung mereka menyatakan
“Baik..memberitahukan. ”(IP 4) sebagai berikut : Bidan telah melakukan
“Cukup bijaklah,bu.....kalau ............ kita datang kunjungan rumah, menyampaikan undangan
ke puskesmas kadang ngadu...ditanggapilah kepada ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu
’(IP5) hamil serta menyampaikan beberapa informasi
Berdasarkan hasil wawancara diatas, tentang kelas ibu hamil. Pernyataan diatas
diperoleh informan menyatakan bahwa tenaga didukung juga oleh pernyataan dari informan
kesehatan telah menjelaskan dengan baik dan pendukung dibawah ini : “Datanglah,bu..’(IP 1)
dapat dimengertioleh ibu hamil tentang “Pernah...waktu itu tidak ada dirumah...’(IP 4)
kehamilan, cara mengatasi masalah dalam “Ada,bu..kadang saya kurang tau,bu..karena
kehamilan, hingga persalinan serta perawatan saya kerja..ibu (istri) aja yang ada dirumah,
bayi barulahir. bu”(IP5)
Dari hasil wawancara pada informan Berdasarkan hasil wawancara mendalam
utama, diperoleh informasi bahwa tenaga diatas dapat disimpulkan bahwa Bidan telah
kesehatan telah mengajak ibu- ibu hamil untuk melakukan kunjungan rumah dan memberikan
mengikuti kelas ibu hamil dengan menjemput informasi tentang kelas ibu hamil. Dari
kerumah, memberikan undangan, seperti wawancara mendalam yang dilakukan maka
ungkapan sebagai berikut : diperoleh informasi seperti ungkapan berikut ini
“Yaa..mengajaklah...ya..dia mengajak untuk :
ikut kelas ibu hamil”(IU1) “..Setiap tanggal 13..’kalau hari libur bias maju
“.Kalau..ada ngajak,,,ayo datang setiap tanggal atau mundur.. jadwal nya sudah
13...”(IU 2) ditentukan..”(IU 1 ) “Dari Bidan...sesuailah
Selain itu, beberpa informan juga mengatakan ,bu...’ (IU5)
bahwa Bidan selalu mengajak ikut dalam “Yaa..setiap bulan tu..ditetapkan oleh Bidan,
kegiatan kelas ibu hamil pada saat mereka dibagi undangan, kalau jadwal tu..kalau
melakukan pemeriksaan kehamilan. diinginkan..maunya hari minggu yaa..orangnya
“Iya..setiap periksa disuruh datang lagi”(IU1) cuma sedikit yang pergi’(IU 6)
“Ya..mereka terus menganjurkan terus ikut Hasil wawancara mendalam diperoleh
kelas ibu hamil”(IU2) informasi bahwa tanggal kegiatan kelas ibu
Pernyataan ini didukung oleh pernyataan yang hamil sudah ditetapkan oleh Bidan, mereka
sama dari informan pendukung dan informan hanya menunggu informasi dari Bidan atau
kunci sebagai berikut : ”..Yang jelas mereka Kader setiap bulannya dan mereka
kan ada turun juga, puskesmas keliling..di menyepakati tanggal yang telah ditentukan.
posyandu..”(IP 3) “Ada lah, bu...”(IP 4) Selain itu informan utama juga
Berdasarkan hasil wawancara yang menjelaskan bahwa jadwal kegiatannya dapat
dilakukan terhadap informan utamadiatas, disesuaikan jika bertepatan dengan hari libur,
maka diperoleh informasi bahwa Bidan telah namun ada juga informan yang menginginkan
mengajak ibu-ibu hamil untuk mengikuti kegiatannya diadakan dihari libur karena
kegiatan kelas ibu hamil dengan cara terbentur dengankerja.
mengingatkan tanggal pelaksanaan, saat ibu Pernyataan ini didukung oleh pernyataan
hamil melakukan pemeriksaan kehamilan, dari informan pendukung dan informan kunci
dengan memberikan undangan serta sebagi berikut :
menyampaikan melaluikader. Dari wawancara “Dibuat ibu bidan..kalau kami..ngikut
68 Vol. 15, No. 1, April 2020 : 1 – 73 |
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249
aja..karena kami kerja juga..kami sepakat keputusan dan menentukan tindakan terhadap
aja...’(IP 3) masalah yang dihadapinya juga terhadap
Berdasarkan hasil wawancara diatas, keputusan untuk berperilaku kesehatan.
informan menyatakan bahwa penjadwalan Keterbatasan pengetahuan akan menyulitkan
yang pertemuan kelas ibu hamil dibuat oleh seseorang untuk memahami pentingnya
Bidan namun telah disepakati,namun jika informasi seseorang memahami penting
terkena hari libur maka kegiatan dilakukan kemajuan informasi mengenai kesehatan dan
sehari sebelum atau sesudahnya sesuai perubahan sikap serta perilaku seseorang
kesepakatan. Disamping itu ada juga keinginan kearah yang menguntungkan (Notoatmodjo,
informan kegiatan ini dilakukan di hari libur. 2012). Ada beberapa fakor yang
Peneliti berkesimpulan bahwa dukungan mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu
tenaga kesehatan terhadap kegiatan kelas ibu faktor internal : faktor dari dalam diri sendiri
hamil ini telah diberikan dengan baik yang seperti intelegensia, minat dan kondisi fisik,
dinyatakan dengan memberikan himbauan, sedangkan faktor eksternal : faktor yang datang
undangan,advokasi kepada pihak dari luar dirinya seperti : keluarga, masyarakat
pengambil kebijakan dan bekerjasama. dan sarana. Serta faktor pendekatan belajar :
faktor upaya belajar misalnya strategi dan
PEMBAHASAN metode belajar (Achmadi,2013).
Kecenderungan Pengetahuan Ibu tentang Berdasarkan hasil penelitian dan teori
Kelas Ibu Hamil diatas, maka peneliti menganalisa bahwa
Dari hasil wawancara mendalam yang pengetahuan ibu hamil cenderung kurang dan
dilakukan terhadap 6 (enam) orang ibu hamil ini menjadi salah satu penyebab rendahnya
yang tidak mengikuti kelas ibu hamil secara partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu
rutindan didukung oleh informan pendukung hamil. Terlihat dari jawaban ibu hamil hanya
dan informan kuncididapatkan informasi bahwa sebatas mengetahui kelas ibu hamil sebagai
sebagian besar ibuhamil mengatakan bahwa tempat perkumpulan ibu-ibu hamil, namun tidak
kelas ibu hamil sebagai tempat perkumpulan dapat menjelaskan dengan benar apa tujuan
ibu-ibu hamil, namun tidak dapat menjelaskan serta manfaat dari kelas ibuhamil yang berarti
secara benartujuan, manfaat dan kegiatan ibu-ibu hamil tersebut memang belum
yang dilaksanakan dari kelas ibu hamil memahami maksud dari kelas ibu hamil.Jadi
tersebut.Sebagian informan mengatakan menurut analisa peneliti berdasarkan informasi
bahwa kelas ibu hamil tempat periksa yang didapat dari informan utama, informan
kehamilan, hal ini menandakan pendukung dan informan kunci, ibu-ibu hamil
bahwapengetahuan ibu hamil tentang arti kelas yang tidak rutin mengikuti kelas ibu hamil
ibuhamil masih kurang. Hasil penelitian ini bukan saja disebabkan karena
sejalan dengan penelitian Ranny Septiani pengetahuannya yang masih kurang, namun
(2013) dalam judul pengetahuan, sikap ibu juga didukung oleh pengetahuan dari
hamil dan dukungan suami dengan keluarga/suami yang kurang sehingga tidak
keikutsertaan ibuhamil dalam kelas ibuhamil di dapat mengaplikasikan dalam praktiknya.
Puskesmas Kota Metro Lampung yang
mengatakan bahwa ibu hamil yang memiliki Kecenderungan Sikap Ibu terhadap Kelas
pengetahuan dan menyadari manfaat kelas ibu Ibu Hamil
hamil akan secara aktif mengikuti kelas ibu Hasil wawancara mendalam dan
hamil (Ranny,2013). Pengetahuan adalah hasil observasi yang dilakukan terhadap 6 (enam)
tahu seseorang terhadap obyek dengan pihak orang informan utama, diperoleh bahwa semua
kelurahan desa serta kader. melalui informan cenderung memiliki sikap yang positif
penginderaan yang dimilikinya, sehingga terhadap adanya kelas ibu hamil ini. Sikap ibu
tingkat pengetahuan seseorang menjadi dinyatakan dengan pendapat mereka bahwa
berbeda beda. Tanpa pengetahuan seseorang kelas ibuhamil menguntungkan dan mereka
tidak mempunyai dasar untuk mengambil merasa nyaman dengan adanya kelas ibu hamil

| Determinan Rendahnya Partisipasi...( Sherly Vermita Warlenda, Nila Puspita Sari, 69


Endang Faridawati, Arief Wahyudi)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

ini karena dapat mengetahui perkembangan Kecenderungan Dukungan Keluarga/Suami


kesehatan kehamilannya, namun pada terhadap Kelas IbuHamil
praktiknya informan tidak mewujudkannya Hasil wawancara mendalam dan
dengan nyata dikarenakan pengetahuan observasi yang dilakukan terhadap informan
informan yang masih kurang.Dalam hal ini utama juga informan pendukung, diketahui
tidak rutinnya ibu hamil mengikuti kelas ibu bahwa bentuk dukungan keluarga/suami hanya
hamil bukan disebabkan karena faktor sikap sebatas memberikan saran kepada ibu
negatif informan, namun karena faktor untukmengikuti kelas ibu hamil, namun suami
pekerjaan dan kesibukan ibu sebagai iburumah tidak pernah mendampingi ibu / hadir dalam
tangga yang mengasuh anak serta kesibukan kegiatan tersebut. Dari wawancara yang
suami. dilakukan terhadap keluarga/suami juga
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan diperoleh hasil bahwa pengetahuan
penelitian Yuliantika (2016), bahwa sikap ibu keluarga/suami tentang kelas ibuhamil masih
hamil yang negatif akan memperbesar kurang. Melalui observasi terhadap kegiatan
kemungkinan ibu hamil untuk tidak mengikuti kelas ibu hamil, keluarga/suami tidak hadir /
kelas ibu hamil. Notoatmodjo (2012) mendampingi ibu dalam kegiatan kelas ibu
menjelaskan bahwa suatu sikap belum pasti hamil tersebut. Juga dipertegas oleh tenaga
terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). kesehatan yang menyatakan bahwa dukungan
Untuk mewujudkan sikapmenjadi suatu keluarga sangat kurang,keluarga atau suami
perbuatan yang nyata diperlukan faktor enggan hadir dalam kegiatan kelas ibu hamil
pendukung atau suatu kondisi yang karena berbagai alasan diantaranya karena
memungkinkan seperti fasilitas dan faktor kesibukan (pekerjaan).
dukungan (Umar Fahmi Achmadi,2013). Hasil penelitian inisejalan dengan hasil
Berdasarkan penelitian dan teori diatas, penelitian yang dilakukan Masini (2015) bahwa
maka peneliti menganalisa bahwa sikap ibu dukungan keluarga/suami berhubungan
hamil terhadap kelas ibu hamil adalah dengan partisipasi ibu hamil dalam kelas ibu
baik/positif. Dalam konteks kelas ibu hamil ini hamil, artinya dukungan keluarga/suami
tidak selamanya sikap positif akan membuat menjadi faktor penting bagi ibu untuk mengikuti
seseorang melakukan praktiknya atau kelas ibu hamil. Menurut teori Snehandu B
bertindak. Sikap ibu hamil yang positif ini juga Karr, orang cenderung memerlukan dukungan
perlu didukung oleh pengetahuan dari masyarakat sekitar (social support) untuk
keluarga/suami yang baik agar dapat berperilaku, demikian juga dalam berperilaku
mengaplikasikannya dalam suatu tindakan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Dalam hal ini
pendukung yang positif, karena sikap dari dukungan keluarga /suami merupakan faktor
keluarga/suami akan timbul jika pendukung ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil.
pengetahuannya tentang kelas ibu hamil juga Keluarga/suami diharapkan minimal 1 kali
baik. Jadi menurut peneliti hasil penelitian ini pertemuan (Kemenkes RI, 2013). Keterlibatan
tidak sesuai dengan hasil penelitian Yuliantika keluarga/suami dalam mengikuti kegiatan kelas
(2016) yang menyatakanbahwa sikap ibu hamil ibu hamil menjadi bentuk dukungan yang
yang negatif akan memperbesar kemungkinan penting bagi ibu untuk keikutsertaannya di
ibu hamil untuk tidak mengikuti kelas ibuhamil pertemuan kelas ibu hamil.
yang berarti sikap positif akan memperbesar Berdasarkan hasil penelitian dan teori
kemungkinan ibu hamil mengikuti kelas ibu diatas, peneliti menganalisa bahwa ibu tidak
hamil. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa aktif dalam mengikuti kelas ibu hamil selain
keikutsertaan ibuhamil dalam mengikuti kelas dikarenakan karena pekerjaan ibu dirumah,
ibu hamil tidak dipengaruhi oleh sikap positif pekerjaan suami juga tidak ada keluarga/suami
atau sikap negatif ibu hamil, hal ini mungkin yang mengantar ibu ke pertemuan kelas ibu
karena masih kurangnya pengetahuanibu juga hamil. Bagi istri, seorang suami sangatlah
keluarga/suami tentang pentingnya kelas ibu penting sebagai panutan dalam mengambil
hamil. sebuah keputusan sehingga istri selalu
menunggu pendapat suami untuk bertindak.
70 Vol. 15, No. 1, April 2020 : 1 – 73 |
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249
Ketidakhadiran keluarga/suami dalam kelas kerja Puskesmas Sungai Salak ini telah
ibuhamil selain karena memang diberikan dengan baik, hal ini dibuktikan
pengetahuannya masih kurang juga dengan adanya himbauan/ajakan dari tenaga
disebabkan karena faktor pekerjaan/kesibukan kesehatan yang dilakukan melalui kunjugan
suami. Maka menurut peneliti, partisipasi ibu rumah, undangan, penyuluhan di Posyandu,
dalam kelas ibu hamil sangat ditentukan oleh Puskesmas Keliling, kader juga tokoh
dukungan keluarga/suami dalam bentuk masyarakat.Namun dukungan tenaga
kehadiran keluarga/suami didalam kelas ibu kesehatan inijuga tidak menentukanperan serta
hamil ibu hamil dalam kelas ibu hamil.

Kecenderungan Dukungan Tenaga KESIMPULAN


Kesehatan terhadap Kelas IbuHamil Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dilakukan, maka dapat diambil beberapa
yang dilakukan terhadap informan serta melalui kesimpulan sebagai adalah pengetahuan
observasi, diketahui bahwa tenaga kesehatan ibuhamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai
di wilayah kerja telah memberikan dukungan Salak tentang kelas ibuhamil masihkurang;
kepada masyarakat khususnya kepada ibu Sikap ibu hamil terhadap kelas ibu hamilsudah
hamil dan keluarga dalam mengkuti kegiatan baik (positif) namun tidak menentukan ibu akan
kelas ibu hamil dengan menyampaikan berpartisipasi secara aktif dalam kelas ibu
informasi melalui penyuluhan yang dilakukan di hamil; Dukungan Keluarga/suami terhadap
Posyandu, Puskesmas Keliling, dengan kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
memberikan undangan, melakukan kerjasama Sungai Salak ini hanya sebatas saran namun
dengan kelurahan, kader dan tokoh belum dalam bentuk tindakan, maka disini
masyarakat. Informan utama dan informan diperlukan dukungan nyata dalam bentuk
pendukung juga membenarkan bahwa tenaga kehadiran keluarga/suami didalam kegiatan
kesehatan telah melakukan kunjungan rumah kelas ibu hamil. Karena itu dukungan
ke rumah ibu- ibu hamil dan langsung keluarga/suami sangat menentukan ibu hamil
menginformasikan adanya kegiatan kelas ibu untuk meningkatkan partisipasi ibu dalam kelas
hamil. Namun dalam kelas ibu hamil di wilayah ibu hamil; Tenaga kesehatan Puskesmas
kerja Puskesmas Sungai Salak ini ibu hamil Sungai Salak dan jajarannya telah memberikan
masih tidak aktif mengikuti kelas hamil. dukungan yang baik terhadap terlaksananya
Hasil penelitian ini membantah hasil program kelas ibu hamil dengan melakukan
penelitian yang dilakukan oleh Yuliantika advokasi kepada pihak kelurahan/desa juga
(2016) yang menyatakan bahwa dukungan dengan memberikan informasi kepada
tenaga kesehatan/Bidan sangat mempengaruhi masyarakat tentang kelas ibu hamil, namun
keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti kelas dukungan inipun tidak begitu berpengaruh
ibu hamil. Menurut Notoatmodjo (2012) terhadap kehadiran ibuhamil dalam kelas ibu
seseorang dalam bertindak seseorang sangat hamil.
dipengaruhi oleh sikap dan perilaku orang-
orang yang dianggapnya penting seperti tokoh SARAN
masyarakat, tokoh agama dan petugas Bagi Puskesmas Sungai Salak
kesehatan. Dalam konteks kelas ibu hamil,
Meningkatkan promosi kesehatan tentang
bentuk dukungan tenaga kesehatan salah
kelas ibu hamil tidak hanya kepada ibu-ibu
satunya adalah memberikan informasi dan
hamil tetapi juga kepada keluarga khususnya
motivasi kepada ibu hamil dan keluarga untuk
suami ibu hamil. Pengetahuan yang kurang
mengikuti kelas ibuhamil.
dari suami tentang tujuan dan manfaat kelas
Berdasarkan hasil penelitian dan teori
ibu hamil, sehingga timbul kesadaran dari
diatas, peneliti menganalisa bahwa
keluarga / suami memberikan dukungan dalam
kecenderungan dukungan tenaga kesehatan
praktiknya. Karena faktor keluarga/suami
terhadap kegiatan kelas ibu hamil diwilayah
sangat mempengaruhi ibu dalam mengambil
| Determinan Rendahnya Partisipasi...( Sherly Vermita Warlenda, Nila Puspita Sari, 71
Endang Faridawati, Arief Wahyudi)
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249

keputusan untuk berperilaku kesehatan seperti .litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpconte


mengikuti kelas ibu hamil ini. nt/uploads/2015/12/SDGs- Ditjen-
BGKIA.pdf
Meningkatkan advokasi kepada pihak
pengambil kebijakan di kecamatan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014).
kelurahan/desa dalam upaya menyampaikan
Pendidikan menurut KBBI (Online)
tentang pentingnya kelas ibuhamil, agar
(https://dinikomalasari.wordpress.com/20
masyarakat dapat memahami dengan baik dan
14/04/07/defenisi-tingkat-pendidikan/)
mengaplikasikannya. Terutama untuk
Diakses tanggal 30 Agustus2018
meningkatkan pengetahuan keluarga/suami
dalam kelas ibu hamil agar keluarga
memahami mannfaat dan tujuan kelas ibu hamil Kamus Besar Bahasa Indonesia(2015).
sehingga timbul dukungan suami terhadap Pengertian Ibu Hamil menurut KBBI
kelas ibu hamil ini. (online)http://kabardunia.com/health/172
0-pengertian-ibu-hamil-html. Diakses
Bagi Tenaga Kesehatan/Bidan didesa tanggal 23 Agustus2018
Meningkatkan upaya penyampaian informasi
tentang kelas ibu hamil tidak hanya melalui Kementerian Kesehatan RI. (2013). Pedoman
penyuluhan, tetapi dapat menggunakan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta
mediainformasi melalui leaflet, brosur, poster, :Kementerian Kesehatan RI.
pemasangan spanduk dan lain- lain agar pesan
dapat diterima masyarakat dengan lebih baik. Kementerian Kesehatan RI (2015) Kesehatan
Dalam Kerangka Sustainable
Bagi Peneliti selanjutnya Development Goals (SDGs). Rakorkop
Hasil penelitian ini mungkin dapat KementerianKesehatan RI , Jakarta 1
dijadikan referensi untuk menggali lebih dalam Desember 2015
lagi tentang penyebab lainnya masalah Dinas Kesehatan Indragiri Hilir. (2017).
rendahnya partisipasi ibu hamil dalam Laporan Kesga Inhil 2017.
mengikuti kelas ibu hamil.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau.(2017). Profil
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Provinsi Riau 2016
Achmadi U. (2013) , Kesehatan Masyarakat,
Teori dan Aplikasi, Jakarta : Raja Dirjen Bina Gizi KiA, K. R. (2015). Kesehatan
GravindoPerkasa dalam Kerangka Sustainable
Development Goals (SDGs). Rakorpop
Baroroh I, Jannah M & Meikawati, (2017), Kementerian Kesehatan RI, (97).
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dengan Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota (2016a). Profil Kesehatan Indonesia
Pekalongan. Jurnal siklus vol. 6 no 2 2015 Jakarta : Kementerian Kessehatan
RI
Juni2017.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Constance Sinlair. (2009). Buku Saku
(2016b). Laporan Tahunan Direktorat
Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran
Kesehatan Keluarga :Jakarta:
EGC
Kementerian Kesehatan RI
17,24,25.Rerievedfromhttp://www.pusat2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(2017). Profil Kesehatan Indonesia KumparanSAINS (2017). Angka Kematian Ibu
2016.Jakarta: Kementerian dan Bayi Indonesia Tertinggi Kedua di
KesehatanRI Asia
Tenggara.https://kumparan.com/@kum
72 Vol. 15, No. 1, April 2020 : 1 – 73 |
Jurnal Ilmiah AVICENNA ISSN : 1978 – 0664
EISSN: 2654 – 3249
paransains/angka-kematian-ibu- dan- (2017). Laporan PWS KIA tahun 2017.
bayi-indonesia-tertinggi- kedua-di-asia-
tenggara, 28 Maret 2018. Diakses Ranny Septiani.(2013). Pengetahuan, Sikap
tanggal 10 September2018 Ibu Hamil dan Dukungan Suami dengan
Keikutsertaan Ibu Hamil dalam Kelas
Martha E & Kresno (2016). Metodologi Ibu Hamil di Puskesmas Kota Metro
Penelitian Lampung. Skripsi: Poltekkes
Kualitatif Untuk Bidang Kesehatan. Kemenkes Tanjung Karang Jurusan
Jakarta : PT. RajagrafindoPersada Kebidanan

Masini.(2015). Pengaruh Gravida, Pekerjaaan, Reni Faradevi. (2011). Perbedaan Besar


Dukungan Suami, Dukungan Pengeluaran Keluarga,Jumlah Anak
Bidan/Tenaga Kesehatan Terhadap Serta Asupan Energi dan Protein Balita
Partisipasi Kelas Ibu Hamil di Antara Balita Kurus dan Normal,
Kabupaten Magelang.Jurnal Skripsi: Universitas Diponegoro
Kebidanan Vol 4 Nomor 8 April2015 Fakultas Kedokteran Program Studi
IlmuGizi
Notoatmodjo, S. (2010), Promosi Kesehatan,
Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Yuliantika.(2016). Faktor yang berhubungan
Cipta dengan Partisipasi Ibu Hamil Risiko
Tinggi Dalam Mengikuti Kelas Ibu
Notoatmodjo,S.(2012), Promosi Kesehatan dan Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta Sukolilo 2.Skripsi.Universitas Negeri
Semarang, Fakultas Ilmu
Pusat Data dan Informasi Kementerian Keolahragaan Jurusan Ilmu
Kesehatan RI. (2014). Mother’s Day KesehatanMasyarakat
Puskesmas Sungai Salak.

| Determinan Rendahnya Partisipasi...( Sherly Vermita Warlenda, Nila Puspita Sari, 73


Endang Faridawati, Arief Wahyudi)

You might also like