You are on page 1of 15

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen


dengan Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja sebagai Mediator
(Studi pada Perguruan Tinggi Swasta di Jayapura)

F.X. Soewarto Citro Taruno


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Cenderawasih Jayapura
Armanu Thoyib, Djumilah Zain, Mintarti Rahayu
Program Doktor Ilmu Manajemen Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang

Abstract: The research objective is to reveal and investigate the direct and indirect influence of leadership
style on the work performance of private university lecturers in Jayapura. Quantitative approach was
applied to achieve the research objective. The data are analyzed by applying a statistic technique PLS
(Partial Least Square). The research findings are: (1) the biggest contribution of the influence of leader-
ship style towards the lecturers work performance in series are: (a) work motivation line as a mediator, (b)
work satisfaction line as a mediator, (c) combination of work satisfaction and work motivation line as a
mediator. (2) to create better lecturers work performance, a leader should: (a) be more creative and
initiative, help in problems solving, enhance the lecturers, and follow the surrounding movements, (b) be
able to create comfortable feeling for the lecturers so that they have great interest to their jobs, and create
joyful work environment, and (c) be able to improve lecturers work motivation through the togetherness in
work, pay attention to carrier promotion, and give achievement to the lecturers having good work perfor-
mance.

Keywords: transformational leadership style, transactional leadership style, work satisfaction, work moti-
vation, and work performance of lecturers

Abstrak: tujuan studi ini untuk membuktikan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung gaya
kepemimpinan dosen terhadap kienrja dosen di perguruan tinggi swasta di jayapura. Pendekatan kuantitatif
digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan alat statistik PLS (Partial
Least Square). Temuan penelitian adalah (1) kontribusi terbesar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
dosen adalah a) motivasi kerja sebagai mediator, b) kepuasan kerja sebagai mediator, c) kombinasi dari kepuasan
kerja dan motivasi kerja sebagai variable mediator. (2) untuk menciptakan kinerja dosen yang lebih baik,
pimpinan hendaknya: a) lebih kreatif dan inisiatif membantu pemecahan masalah, mengatasi masalah dosen
dan memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan, b) menciptakan suasana nyaman sehingga dosen
lebih mencintai pada pekerjaan, membangun lingkungan yang kondusif, dan c) mampu meningkatkan motivasi
dosen melalui kebersamaan kerja, memperhatikan promosi karir, dan memberikan penghargaan terhadap dosen
yang memiliki kinerja baik.

Kata Kunci: kinerja dosen, gaya kepemimpinan transaksional, kepuasan kerja, motivasi kerja

Alamat Korespondensi:
F.X. Soewarto Citro Taruno; FKIP, Universitas Cenderawasih
Jayapura. Jl. Raya Sentani Padangbulan, Abepura, Jayapura, Papua.
E-mail: soewarto_ct@yahoo.co.id. Telp. (0967) 581430. HP: 0811481160.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011


495 ISSN: 1693-5241 495
F.X. Soewarto Citro Taruno, Armanu Thoyib, Djumilah Zain dan Mintarti Rahayu

Di dalam penyelenggaraan sistem pendidikan tinggi ke bawah (Wakil Ketua Asosiasi PTS Wilayah Papua,
dewasa ini masih dihadapkan kepada banyak persoal- 2009).
an/kelemahan apabila dibandingkan dengan harapan Terjadinya fenomena atau gejala rendahnya
(expectations) masyarakat (stakeholders) dan juga kinerja dosen diduga ada sebabnya, ada akar masalah-
apabila dibandingkan dengan perguruan tinggi negara- nya. Rendahnya kinerja dosen semata-mata bukanlah
negara lain yang masih sama-sama dalam kategori karena kesalahan para dosen saja, melainkan diduga
negara berkembang. Salah satu kelemahannya adalah karena kurang adanya perhatian dan kepedulian dari
rendahnya kinerja dosen karena berbagai faktor, baik para pemimpin, misalnya gaya kepemimpinan yang
faktor internal dosen sendiri maupun faktor eksternal kurang efektif, hubungan kerja yang kurang komuni-
atau faktor lingkungan (Isham, 2004:4). katif dan kurang harmonis, kurang adanya kesejah-
Mengenai gejala atau fenomena rendahnya teraan, kurang adanya motivasi, dan kurang adanya
kinerja dosen telah banyak diberitakan, baik melalui kepuasan kerja yang dirasakan para dosen. Beberapa
media cetak, melalui media televisi dan radio dalam faktor ini diduga menjadi sebab rendahnya kinerja
forum interaktif dengan mahasiswa dan orangtua mau- dosen.
pun dalam seminar-seminar pada waktu kesempatan Persoalan kepemimpinan yang dihadapi dosen
tanya-jawab. Bagi mahasiswa, rendahnya kinerja perguruan tinggi swasta pada saat ini lebih menerapkan
dosen dapat dirasakan langsung oleh mereka. Keluhan- pendekatan perilaku (behaviour theorism of lead-
keluhan yang sering diungkapkan mahasiswa ership) dan belum mengembangkan pola kepemim-
terhadap kinerja dosen di antaranya adalah: (i) kurang pinan yang mampu memenuhi harapan para dosen.
mempersiapkan materi perkuliahan yang mau Oleh karena itu diperlukan adanya perubahan para-
diajarkan, (ii) sering tidak masuk kelas/tidak datang digma khususnya perubahan pola kepemimpinan yang
ke kampus, (iii) sering mendelegasikan tugas mengajar akan menjadi kunci sukses suatu organisasi. Kepe-
kepada para asisten, (iv) tidak membahas tugas-tugas mimpinan adalah kemmpuan seseorang untuk mem-
dan latihan/ujian yang diberikan agar mahasiswa pengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan organi-
mengetahui di mana kesalahan, (v) membuat ketent- sasi.
uan penilaian ujian yang berbeda-beda antara sesama Salah satu teori yang menekankan suatu peru-
dosen, dan (vi) susah dihubungi atau dijumpai apabila bahan dan yang paling komprehensif berkaitan dengan
ingin berkonsultasi atau meminta penjelasan atas kepemimpinan adalah teori kepemimpinan transfor-
sesuatu hal (Isham, 2004:5). masional dan transaksional (Bass, 1990) dalam http:/
Di samping itu masih rendahnya kinerja dosen /jurnal-sdm.blogspot.com. Gagasan awal mengenai
juga diindikasikan fakta berikut: (i) Dosen mengajar gaya kepemimpinan transformasional dan transaksio-
kurang mencocokan dengan silabus; (ii) media dan nal ini dikembangkan oleh James MacFregor Burns
metoda yang digunakan dalam proses belajar menga- (1978) yang menerapkannya dalam konteks politik.
jar yang kurang bervariasi; (iii) mempunyai kecende- Gagasan ini selanjutnya disempurnakan serta diperke-
rungan untuk mengajar materi pelajaran yang sama nalkan ke dalam konteks organisasional oleh Bernard
pada tahun ajaran berikutnya; (iv) hasil penataran Bass (Berry dan Houston, 1993). Burns (dalam Pawar
kurang disosialisasikan; dan (v) jam perkuliahan dan Eastman, 1997) mengemukakan bahwa gaya ke-
dimulai kurang tepat waktu oleh sebagian dosen pemimpinan transformasional dan transaksional dapat
(Alhamda dan Sanusi (2006) dalam http://lrc-kmpk. dipilah secara tegas dan keduanya sangat penting dan
ugm.ac.id). dibutuhkan oleh setiap organisasi.
Kinerja sebagian dosen PTS masih perlu diting- Kepemimpinan transaksional dan transformasio-
katkan Untuk memberikan gambaran sekilas menge- nal, keduanya memiliki kesamaan dalam hal perlunya
nai kinerja dosen PTS di Jayapura yang masih perlu memberikan sesuatu kepada anggota agar mereka
ditingkatkan dapat dikemukakan dari hasil akreditasi bekerja sesuai tujuan organisasi (http://www.scribd.
terhadap 16 PTS yang ada baru 6 (emam) yang mem- com). Kepemimpinan transaksional dan transformasio
peroleh peringkat A (1 PTS) dan B (5 PTS), sedang- nal sering disebutkan secara berdampingan satu
kan 10 PTS lainnya masih memperoleh peringkat C dengan yang lainnya ini karena pada dasarnya

496 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

keduanya memilki perspektif yang sama dalam hal antara (intervening variables) yaitu kepuasan kerja
seorang pemimpin harus memberikan sesuatu agar dan motivasi kerja. Sehingga untuk memberikan arah
anggota bergerak menuju tujuan organisasi, yang dalam penelitian ini dirumuskan 2 (dua) kesenjangan
membedakan keduanya adalah apa sesuatu yang penelitian (research gap atau black box) seperti
diberikan tersebut. berikut.
Keunggulan teori kepemimpinan transaksional Research Gap 1: Terdapat perbedaan temuan
dan transformasional terletak pada pertukarannya pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
tidak terbatas pada aspek ekonomis. Kedua teori Dosen dengan Kepuasan Kerja sebagai Media-
kepemimpinan tersebut berupaya untuk menghasilkan tor.
perubahan persepsi, sikap, dan perilaku. Pola hubung- Research Gap 2 : Terdapat perbedaan temuan
an kepemimpinan yang demikian mampu menilai hal pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
yang paling bernilai bagi pengembangan diri dan Dosen dengan Motivasi Kerja sebagai Media-
organisasi. Persepsi bawahan bisa berubah dari tor.
kebutuhan jangka pendek menjadi kebutuhan jngka Tabel 1 memperlihatkan bahwa gaya kepemim-
panjang dan dari hal semula sebagai figure menjadi pinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
ground (Bass, 1985) (http://www.scribd. com). dosen, sedangkan peneliti lain menyatakan bahwa
Tipe kepemimpinan transformasional dan tran- gaya kepemimpinan berpengaruh negatif tidak signifi-
saksional ini saling melengkapi. Menurut Robbins kan terhadap kinerja. Persoalannya apakah gaya
(2008:91), bahwa pemimpin yang paling baik adalah kepemimpinan yang ada di PTS sudah bagus atau
memiliki sifat kepemimpinan transaksional dan trans- belum? Apabila gaya kepemimpinan belum bagus,
formasional sekaligus. Kepemimpinan yang memberi- maka akan memberi pengaruh kepada kinerja dosen
kan penghargaan bersyarat bisa menjadi gaya kepe- yang belum bagus pula. Oleh karena itu pengaruh
mimpinan yang efektif. Pemimpin umumnya paling tersebut akan dapat dijelaskan dengan menambahkan
efektif bila mereka secara rutin menerapkan keempat variabel kepuasan kerja dan notivasi kerja sebagai
dimensi perilaku transformasional. Para pemimpin variabel antara (intervening variables), dan inilah
transformasional lebih efektif karena mereka sendiri sebagai celah penelitian (research gap atau black
lebih kreatif, dan mampu mendorong para pengikutnya box) 1 dan 2.
menjadi kreatif pula. Pengaruh ini masih terdapat kerancuan. Dengan
Dalam hal ini gaya kepemimpinan diduga tidak menambahkan kepuasan kerja dan motivasi kerja ini,
selalu berpengaruh terhadap kinerja dosen. Apakah apakah gaya kepemimpinan benar-benar akan
gaya kepemimpinan yang diterapkan para pemimpin meningkatkan kinerja dosen? Ataukah justru
belum efektif, dan belum mampu meningkatkan ren- sebaliknya kepuasan kerja dan motivasi kerja akan
dahnya kinerja dosen? Untuk itu diperlukan kepemim- memperlemah dan tidak mampu memediasi secara
pinan yang lebih kreatif dan inisiatif, membantu dalam kuat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
pemecahan masalah, mendorong dan menyemangati dosen. Masalah inilah yang memerlukan kejelasan
para dosen, dan mengikuti perubahan-perubahan di dan kajian empiris lebih lanjut.
lingkungannya. Di samping itu diperlukan pemimpin Untuk dapat menjawab masalah penelitian (re-
yang inspiratif, percara diri, visioner, punya ideliasme search problem) tersebut, selanjutnya dirumuskan
yang tinggi, dan mampu berkomunikasi dengan baik pertanyaan penelitian (research questions) yaitu
guna memperbaiki dan menghasilkan kinerja dosen apakah gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh
yang lebih baik. terhadap kinerja dosen: (1) secara langsung, 2) dengan
Dari kajian teori dan hasil penelitian terdahulu kepuasan kerja sebagai mediator?, (3) dengan
dirangkum dalam Tabel 1 berikut, dan selanjutnya akan motivasi kerja sebagai mediator, dan (4) dengan
mengkaji secara empiris sejauh mana hubungan atau kepuasan kerja dan motivasi kerja sebagai mediator?
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja dosen. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan
Untuk mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan besarnya pengaruh gaya kepemimpinann terhadap
terhadap kinerja dosen, perlu ditambahkan variabel kinerja dosen: (1) secara langsung, (2) dengan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 497


F.X. Soewarto Citro Taruno, Armanu Thoyib, Djumilah Zain dan Mintarti Rahayu

Tabel 1. Celah Penelitian (Research Gap) Pertama dan Kedua

Keterangan
P eneliti da n/atau Hasil Penelitia n Te rdahulu/Hasil kaj ia n Untuk Pe ne litian
Research Gap Pakar Disertasi
Riza n (2005) kepemimpinan transformasional dan tra nsaksional
berpengaruh signifikan ter had ap kep uasan kerja
Terdapat Donald (2 003) kepemimpinan transformasional berpengaruh tidak Me ngkaji
perbedaan temuan sig nifikan terhadap kepuasa n kerj a pengaruh Gaya
pengaruh Ga ya Babakus, et al. kepua san kerja berpengaruh secara langsung dan Kepemimpinan
Kepemimpinan (1999 ) sig nifikan terhadap kinerja dosen pos ter hadap Kinerja
terhadap Kinerja Sumineto, et.el, kepua san ke rj a memil ik i pengaruh positif dan Dosen dengan
Dosen dengan (2006 ) sig nifikan terhadap kinerja/pre sta si kerja Kepuasan Kerja
mediasi Kepuasan Zagladi (200 4 kepua san kerja berpengaruh tidak signifikan sebagai
Kerja terhad ap kinerja. mediato r
Isham (2006 ) kepua san kerja seo rang be rpe ngaruh secara tidak
langsung terhadap kinerja pegawai

Bass, A volio e t kepemimpinan tra nsformasional berhubungan


al (2003 positif ter hadap peningkatan kinerj a
Bycio et al (19 95 kepemimpinan transaksional mempunyai hubungan
positif yang kuat dengan kinerja
Gani (2006) gaya kepemimpinan tidak berpe ng aruh p ositif dan
sig nifikan terhadap kinerja pegawai
Komardi (2008) kepemimpinan transformasional tidak
mempengaruhi kinerj a pegawa i.

Masi dan Cooke kepemimpinan tra nsformasional berpengaruh


(2000 ) positif da n signifikan terhadap motivasi ke rja
Gani (2006) gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap motiva si kerja
Terdapat Komara (2007 ) gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan Me ngkaji
perbedaan temuan signifikan terhadap motiva si kerja pengaruh Gaya
pengaruh Ga ya Suda rmasto kepemimpinan transformasiona l berpengaruh tidak Kepemimpinan
Kepemimpinan (2005 ) signifikan te rhadap moti vasi ter hadap Kinerja
terhadap Kinerja Muksam (2000) motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja Dosen dengan
Dosen dengan karyawan Motivasi Kerja
mediasi Motivasi Suda rmasto Motivasi kerja berpengaruh tidak signifikan sebagai
Kerja (2005 ) terhad ap kinerja individual mediato r
Komara (2006 ) Motivasi kerja mempunyai pengaruh po sitif dan
sig nifikan terhadap kinerja pegawai
Sri Mulyani Terda pat pengar uh positif dan signifika n antara
(2004) motivasi kerja dengan kinerja indi vidu
Sumber: Diolah oleh Peneliti dari berbagai literatur/referensi; 2011.

kepuasan kerja sebagai mediator, (3) dengan motivasi mencapai kinerja tinggi seperti yang diharap-
kerja sebagai mediator, dan (4) dengan kepuasan kerja kan Dikemukakan (Bass, 1985; Dubrin, 2001), bahwa
dan motivasi kerja sebagai mediator. beberapa perubahan yang dihadapkan pada kepemim-
pinan transformasional (transformational leaders)
Kerangka Konseptual Penelitian antara lain: dapat meningkatkan motivasi bawahan,
Konsep pemikiran tersebut mendapat perhatian membantu bawahan melihat kepentingan bersama,
yang cukup besar dari James Mac Gregor Burn membantu pemenuhan diri, membantu pemahaman
(1978). Hughes (1999) dan Burns membagi model akan kebutuhan perubahan, komitmen terhadap
kepemimpinan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu: (i) kebebasan, dan mengadopsi suatu perspektif jangka
transformasional dan (ii) transaksional. Gaya kepe- panjang. Dalam gaya kepemimpinan tranformasional
mimpinan tranformasional bertujuan untuk mendorong terdiri dari 4 (empat) indikator (Bass and Avolio;
ekstra effort (usaha lebih keras) karyawan untuk 1994). Gaya kepemimpinan transaksional (transactional

498 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

leaders) didasarkan Bass (1985) dan Burn (1978). Pertama, Pengaruh variabel gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan transaksional terdiri 3 (tiga) terhadap kinerja dosen merupakan hubungan kausal.
indikator (Burns, 1978; Hughes, 1999, Bass & Avolio, Gaya kepemimpinan sebagai variabel penyebab (in-
1994). dependent variable) dan kinerja dosen sebagai varia-
Kepuasan kerja didasarkan (1959) dan pengem- bel akibat (dependent variable). Dalam hal ini gaya
bang Robbins (1996) dan Charles (1981). Kepuasan kepemimpinan mempengaruhi secara langsung
kerja merupakan persepsi seseorang terhadap bagai- kinerja dosen.
mana pekerjaan mereka dapat memberikan sesuai Kedua, Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
yang dianggap penting. kinerja dosen dengan dimediasi: (i) kepuasan kerja,
Motivasi kerja didasarkan pada teori Davis dan (ii) motivasi kerja, dan (iii) kepuasan kerja dan motivasi
Newstrom (1985) dan pengembang Robbins (1996). kerja,. Pengaruh ketiganya merupakan hubungan/
Motivasi kerja menyangkut hasil dari interaksi antara pengaruh non-kausal. Dalam hal ini gaya kepemim-
individu dengan situasi yang dihadapinya. Oleh karena pinan sebagai variabel penyebab (independent vari-
itu pimpinan perlu mencari cara terbaik mengarahkan able), kepuasan kerja dan motivasi kerja sebagai
daya dan potensi bawahannya, agar mau bekerja sama variabel antara (intervening variables), dan kinerja
secara produktif guna mencapai dan mewujudkan dosen sebagai variabel terpengaruh (dependent vari-
tujuan yang telah ditentukan. Dalam kerangka able). Dapat dijelaskan bahwa Gaya kepemimpinan
konseptual pemikiran, motivasi kerja akan mempengaruhi kinerja dosen dengan kepuasan kerja
mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja dosen. dan motivasi kerja sebahai mediator.
Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
pelaksanaan tugas tertentu. Pengertian lain dari kinerja Hipotesis Penelitian
adalah suatu hasil kerja atau ukuran sukses bagi Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh lang-
karyawan atau pegawai di bidang tugasnya dengan sung secara signifikan terhadap Kinerja Dosen.
menggunakan ukuran tertentu dan dievaluasi oleh
Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh
orang tertentu pula. Kinerja dosen dalam penelitian
terhadap Kinerja Dosen dengan Kepuasan Kerja
ini menggunakan teori dari Vroom (1964) dan
sebagai mediator.
pandangan Parkland School Division & Boston Pub-
Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh
lic School (2007).
terhadap Kinerja Dosen dengan Motivasi Kerja
Berdasarkan tinjauan teori-teori dan penelitian-
sebagai mediator.
penelitian terdahulu, maka dapatlah dibuat kerangka
Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh
konseptual penelitian secara skematis seperti pada
terhadap Kinerja Dosen dengan Kepuasan Kerja
Gambar 1 yang menjelaskan pengaruh antar variabel,
dan Motivasi Kerja sebagai mediator.
sebagai berikut.

Kepuasan
Kerja
( Y1 )

Gaya Kinerja
Kepemimpinan Dosen
( X1 ) ( Y3 )

Motivasi
Kerja
( Y2 )
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 499


F.X. Soewarto Citro Taruno, Armanu Thoyib, Djumilah Zain dan Mintarti Rahayu

METODE pada pekerjaan, (ii) kebersamaan dalam bekerja, (iii)


minat pada pekerjaan; (b) Penghargaan atas lingkung-
Populasi dan Sampel
an kerja, dengan indikator: (i) pengakuan atas hasil
Populasi adalah seluruh Dosen (Staf Pengajar) kerja, (ii) beban dan peraturan kerja, (iii) promosi
dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ter- karier; dan (c) Kebutuhan akan penghargaan dan
akreditasi A dan B di Jayapura berjumlah kesempatan sasaran, dengan indikator: (i) perhatian
berjumlah 315 orang. pimpinan, (ii) pemberian penghargaan, dan (iii)
Penetapan sampel menggunakan teknik non- kesempatan berprestasi.
proportional random sampling dengan cara Kinerja Dosen, adalah suatu hasil kerja atau
cluster berdasarkan jenjang pendidikan dan ukuran sukses bagi pegawai di bidang tugasnya
anggota sampel dipilih secara sistematis. dengan menggunakan ukuran tertentu dan dievaluasi
Teknik ukuran besaran sampel menggunakan oleh orang tertentu pula. Indikator kinerja dosen
rumus Slovin (1960) sebanyak 76 orang. (Parkland School Division & Boston Public School;
Definisi Operasional 2007), adalah: (a) perencanaan dan persiapan awal
Gaya kepemimpinan adalah kemampuan untuk pengajaran, (b) presentasi/pelaksanaan pengajaran,
mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai (c) pengorganisasian dan manajemen kelas, (d) pen-
tujuan organisasi dengan bersemangat. ciptaan suasana belajar yang kondusif, (e) penilaian
Gaya Kepemimpinan transformasional, adalah kinerja mahasiswa, dan (f) pengembangan profesional
suatu model kepemimpinan yang bertujuan untuk dan kepemimpinan.
mendorong ekstra effort dosen untuk mencapai kinerja
tinggi seperti yang diharapkan (Bass, 1985). Indikator- Metode Analisis Data
nya: (a) pengaruh teridealkan (idealized influence),
Menggunakan teknik PLS (Partial Least
(b) motivasi terinspirasikan (inspiration motivation),
Square)
(c) rangsangan intelektual (intellectual stimulation),
Langkah-langkah PLS, adalah: (i) Spesifikasi
dan (d) pertimbangan individual (individualized con-
model: Outer Model, dan Inner Model , dan (ii)
sideration). Gaya Kepemipinan transaksional adalah
Evaluasi Model: Outer Model, dan Inner Model
suatu model kepemimpinan yang memotivasi pegawai
berdasarkan imbalan kerja, dan fokus utama pada
penetapan tujuan (Burns,1978). Indikatornya adalah: HASIL
(a) imbalan kerja (contingent reward), (b) kontrol Deskripsi Variabel Penelitian
aktif (active management by exception), dan (c)
Sebagai patokan untuk menginterpretasikan nilai
kontrol pasif (passive management by exception).
rata-rata digunakan interval: 45 kategori tinggi atau
Kepuasan kerja, adalah perasaan dan penilaian
baik, 3 sedang atau ragu-ragu, dan 12 rendah atau
dosen atas pekerjaannya, khususnya mengenai kondisi
tidak baik (Djumilah Zain; 2011, Sekaran dan Bougie;
kerjanya, dalam hubungannya dengan apakah peker-
2010:152). Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata
jaannya mampu memenuhi harapan, kebutuhan dan
gaya kepemimpinan sebesar 3.54 yang termasuk
keinginannya. Indikator kepuasan kerja (Heszberg,
dalam kategori sedang. Dengan demikian, para dosen
1959): (a) senang pada pekerjaan itu sendiri, (b) upah
menilai sedang atau ragu-ragu tentang gaya kepe-
dan promosi, (c) lingkungan kerja, (d) rekan kerja,
mimpinan yang terdiri dari kepemimpinan transfor-
penyelia, dan atasan, dan (e) kesesuiaan antara peker-
masional dan kepemimpinan transaksional. Dalam hal
jaan dan kepribadian.
ini gaya kepemimpinan perlu diterapkan dan dilaksa-
Motivasi kerja, adalah dorongan, upaya dan ke-
nakan secara baik dan efektif.
inginan yang ada dalam diri dosen yang mengaktifkan,
Hasil analisis data variabel kepuasan kerja diper-
memberi daya, serta mengarahkan perilaku dalam
oleh nilai rata-rata sebesar 3.48 yang berarti dalam
melaksanakan tugas-tugas dalam lingkup pekerjaan-
kategori sedang atau ragu-ragu. Dalam hal ini para
nya. Dimensi motivasi kerja: (a) Motivasi kerja atas
dosen menilai sedang atau ragu-ragu bagi tercipta dan
kebutuhan dari pekerjaan dengan indikator: (i) senang
terwujudnya kepuasan kerja. Oleh karena itu, semua

500 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

pekerjaan yang dilakukan harus mampu menghasilkan yang relevan. Nilai predictive relevance sebesar
kepuasan kerja bagi para dosen. 92.68% mengindikasikan bahwa keragaman data yang
Hasil analisis data variabel motivasi kerja secara dapat dijelaskan oleh model PLS yang dibangun ada-
keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3.84 lah sebesar 92.68%. Sedangkan sisanya 7.32%
yang termasuk dalam kategori sedang, namun dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terkandung
mendekati tinggi atau baik. Dalam hal ini para dosen dalam model) dan error.
menilai sedang hampir tinggi dalam memberikan
dukungan dan semangat terhadap tumbuh dan Hasil Outer Model
berkembangnya motivasi kerja yang mencakup aspek- Outer model adalah pengukuran variabel berda-
aspek berikut: kebutuhan dari pekerjaan, penghargaan sarkan indikator-indikatornya. Nilai outer loading
atas lingkungan kerja, dan kebutuhan akan penghar- ataupun outer weight menunjukkan bobot dari setiap
gaan dan kesempatan sasaran. indikator sebagai pengukur dari masing-masing
Hasil analisis data variabel kinerja dosen secara variabel latent. Indikator dengan outer loading
keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 4.10 ataupun outer weight terbesar berarti indikator terse-
dalam kategori tinggi atau baik. Dari analisis terhadap but sebagai pengukur variabel yang terkuat.
seluruh indikator dalam kinerja dosen dapat dimaknai Variabel yang pertama adalah Gaya Kepemim-
bahwa para dosen menilai tinggi atau baik untuk pinan (X1). Hasil pengujian outer model Gaya Kepe-
benar-benar melaksanakan secara bertanggung mimpinan (X1) secara grafis disajikan dalam Tabel 2.
jawab, teratur dan berkesinambungan dalam kegiatan Pada kepemimpinan transformasional (X1.1),
perencanaan dan persiapan awal pengajaran, pelak- empat indikator pengukurnya memiliki nilai t-statistik
sanaan pengajaran, pengorganisasian dan manajemen >1.96 dan nilai p-value <0.05, berarti keempat indikator
kelas, penciptaan suasana belajar yang kondusif, tersebut signifikan mengukur kepemimpinan
penilaian kinerja mahasiswa, dan pengembangan transformasional. Dari keempat indikator tersebut,
profesi dan kepemimpinan.
terlihat bahwa indikator ketiga yaitu rangsangan
intelektual (intellectual stimulation) (X1.1.3) adalah
Hasil Analisis PLS (Partial Least Square) indikator dominan mengukur dimensi kepemimpinan
Goodness of Fit transformasional.
Pada dimensi kepemimpinan transaksional (X1.2),
Pemeriksaan goodness of fit model dalam PLS
tiga indikator pengukurnya memiliki nilai t-statistik >
dapat dilihat dari nilai predictive-relevance (Q2). Nilai
1.96 dan nilai p-value < 0.05, dengan demikian ketiga
Q2 dihitung berdasarkan nilai R2 dari masing-masing
indikator tersebut signifikan mengukur kepemimpinan
variabel endogen Hasil perhitungan nilai predictive-
transaksional. Dari keempat indikator tersebut,
relevance sebesar 0.9268 atau 92.68% sangat tinggi,
terlihat bahwa indikator ketiga yaitu imbalan kerja
sehingga model layak dikatakan memiliki nilai prediktif
Tabel 2. Hasil Outer Model pada Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

Outer t- p-
Dimensi dan Indikator
Loading statistik value
X1.1 = Kepemimpinan transformasional 0.976 208.217 0.000
X1.1.1 = Pengaruh teridealkan (Idealized influence) 0.825 18.622 0.000
X1.1.2 = Motivasi terinspirasikan (Inspiration motivation) 0.845 27.902 0.000
X1.1.3 = Rangsangan intelektual (Intellectual stimulation) 0.904 38.947 0.000
X1.1.4 = Pertimbangan Individual (Consideration individual) 0.881 34.738 0.000
X1.2 = Kepemimpinan transaksional 0.963 122.075 0.000
X1.2.1 = Imbalan kerja (Contigent reward) 0.897 42.099 0.000
X1.2.2 = Kontrol aktif (Active management by exeption) 0.844 22.016 0.000
X1.2.3 = Kontrol pasif (Passive management by exeption) 0.894 39.533 0.000
Sumber: Data primer diolah, 2011.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 501


F.X. Soewarto Citro Taruno, Armanu Thoyib, Djumilah Zain dan Mintarti Rahayu

(contigent reward) (X1.2.1) adalah indikator domi- Variabel yang keempat adalah Kinerja Dosen
nan mengukur dimensi kepemimpinan transaksional. (Y3) yang diukur oleh enam indikator. Hasil pengujian
Variabel yang kedua adalah Kepuasan Kerja outer model Kinerja Dosen (Y3) secara grafis disaji-
(Y1). Hasil pengujian outer model Kepuasan Kerja kan Tabel 5 berikut, yang menunjukkan bahwa ke-
(Y1) secara grafis disajikan dalam Tabel 3. enam indikator pengukurnya memiliki nilai t-statistik
Dari Tabel 3 tersebut memperlihatkan kelima > 1.96 dan nilai p-value < 0.05, dengan demikian ke-
indikator pengukurnya memiliki nilai t-statistik > 1.96 enam indikator tersebut signifikan mengukur Kinerja
dan nilai p-value < 0.05, dengan demikian kelima Dosen (Y3). Dari keenam indikator tersebut, terlihat
indikator tersebut signifikan mengukur Kepuasan bahwa indikator pertama yaitu perencanaan dan
Kerja (Y1). Dari kelima indikator, terlihat bahwa persiapan awal pengajaran (Y3.1) adalah indikator
indikator ketiga yaitu lingkungan kerja (Y1.3) adalah dominan mengukur variabel Kinerja Dosen (Y3).
indikator dominan mengukur variabel Kepuasan Kerja
(Y1). Variabel yang ketiga adalah Motivasi Kerja Hasil Inner Model
(Y2). Hasil pengujian outer model Motivasi Kerja (Y2) Pengujian inner model atau structural model
secara grafis disajikan dalam Tabel 4. pada intinya menguji hubungan antar variabel dalam
Ketiga dimensi tampak signifikan mengukur penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan nilai
motivasi kerja (Y2) karena nilai t-statistik >1.96 dan t-statistik dan p-value pada masing-masing jalur
p-value <0.05. Terlihat bahwa dimensi pertama yaitu pengaruh secara parsial.
motivasi kerja atas kebutuhan dan pekerjaan (Y2.1)
lebih dominan dibandingkan dua dimensi lainnya.

Tabel 3. Hasil Outer Model pada Variabel Kepuasan Kerja (Y1)

Outer t- p-
Indikator
Loading statistik value
Y1.1 = Senang pada pekerjaan itu sendiri 0.892 40.281 0.000
Y1.2 = Upah dan promosi 0.687 9.268 0.000
Y1.3 = Lingkungan kerja 0.903 34.782 0.000
Y1.4 = Rekan kerja, penyelia, dan atasan 0.798 15.868 0.000
Y1.5 = Kesesuaian antara pekerjaan dan kepribadian 0.870 28.830 0.000
Sumber: Data primer diolah, 2011.

Tabel 4. Hasil Outer Model pada Variabel Motivasi Kerja (Y2)


Outer t- p-
Dimensi dan Indikator
Loading statistik value
Y2.1 = Motivasi kerja atas kebutuhan dari pekerjaan 0.908 39.167 0.000
Y2.1.1 = Senang pada pekerjaan 0.825 16.326 0.000
Y2.1.2 = Kebersamaan dalam bekerja 0.864 31.031 0.000
Y2.1.3 = Minat pada pekerjaan 0.822 20.701 0.000
Y2.2 = Penghargaan atas lingkungan kerja 0.899 33.054 0.000
Y2.2.1 = Pengakuan atas hasil kerja 0.833 20.181 0.000
Y2.2.2 = Beban dan peraturan kerja 0.771 12.811 0.000
Y2.2.3 = Promosi karier 0.855 19.543 0.000
Y2.3 = Kebutuhan akan penghargaan & kesempatan sasaran 0.865 21.046 0.000
Y2.3.1 = Perhatian pimpinan 0.870 25.453 0.000
Y2.3.2 = Pemberian penghargaan 0.894 38.856 0.000
Y2.3.3 = Kesempatan berprestasi 0.848 21.580 0.000
Sumber: Data primer diolah, 2011.

502 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

Tabel 5. Hasil Outer Model pada Variabel Kinerja Dosen (Y3)


Outer
Indikator t-statistik p-value
Loading
Y3.1 = Perencanaan dan persiapan awal pengajaran 0.887 25.177 0.000
Y3.2 = Pelaksanaan pengajaran 0.875 16.779 0.000
Y3.3 = Pengorganisasian da n manajemen kelas 0.841 13.963 0.000
Y3.4 = Penciptaan suasana belajar yang kondusif 0.867 15.956 0.000
Y3.5 = Penilaian kinerja mahasiswa 0.856 13.620 0.000
Y3.6 = Pengembangan profesi dan kepemimpinan 0.788 13.014 0.000
Sumber: Data primer diolah, 2011.

Pengaruh Langsung mediasi Motivasi Kerja (Y2), diperoleh besarnya


koefisien 0.106.
Pengaruh langsung adalah pengaruh yang
Pengaruh tidak langsung antara Gaya Kepemim-
langsung diukur dari satu variabel ke variabel lainnya,
pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3), dengan
tanpa ada variabel antara (intervening variable).
mediasi Kepuasan Kerja (Y1) dan Motivasi
Pengaruh langsung ini adalah Gaya Kepemimpinan
Kerja (Y2), diperoleh besarnya koefisien 0.232.
(X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3), seperti Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Pengujian Pengaruh Langsung dalam Inner Model

Pengaruh Langsung Inner Weight t-statistik p-value Kesimpulan


X1  Y3 -0.051 0.319 0.750 Non-signifikan
Sumber: Data primer diolah, 2011.

Pengujian pengaruh langsung antara Gaya Kepe- Pengujian Hipotesis Penelitian


mimpinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3), diper- Hipotesis 1: Gaya Kepemimpinan mempunyai pe-
oleh nilai koefisien inner weight -0.051, dengan nilai ngaruh langsung secara signifikan terha-
t-statistik 0.319, dan p-value 0.750. Karena nilai t- dap Kinerja Dosen.
statistik < 1.96, dan p-value > 0.05, maka tidak Pengujian pengaruh langsung antara Gaya Kepe-
terdapat pengaruh langsung antara Gaya Kepemim- mimpinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3), diper-
pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3). oleh nilai koefisien inner weight sebesar -0.051,
dengan nilai t-statistik 0.319, dan p-value 0.750. Kare-
Pengaruh Tidak Langsung na nilai t-statistik < 1.96, dan p-value > 0.05, maka
Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh langsung
diukur secara tidak langsung antar variabel dimediasi antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen.
variabel antara (intervening variables). Koefisien Dengan demikian hipotesis 1 ini ditolak.
pengaruh tidak langsung diperoleh dari hasil perkalian Hipotesis 2: Gaya Kepemimpinan mempunyai pe-
kedua atau ketiga pengaruh langsung. ngaruh terhadap Kinerja Dosen dengan
Terdapat 3 (Tiga) pengaruh tidak langsung yang Kepuasan Kerja sebagai mediator.
diuji (lihat Tabel 7). Pengaruh tidak langsung antara Gaya Kepemim-
Pengaruh tidak langsung antara Gaya Kepemim- pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3) dengan
pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3), dengan mediasi oleh Kepuasan Kerja (Y1), diperoleh besar-
mediasi Kepuasan Kerja (Y1), diperoleh besar- nya koefisien 0.222. Karena kedua pengaruh langsung
nya koefisien 0.222. yaitu antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan
Pengaruh tidak langsung antara Gaya Kepemim- Kerja signifikan, dan antara Kepuasan Kerja terhadap
pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3), dengan Kinerja Dosen signifikan, maka pengaruh tidak

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 503


F.X. Soewarto Citro Taruno, Armanu Thoyib, Djumilah Zain dan Mintarti Rahayu

Tabel 7. Hasil Pengujian Pengaruh Tidak Langsung dalam Inner Model


Pengujian
Pengaruh Tidak
Pengaruh Pengaruh Pengaruh Langsung Kesimpulan
Langsung 1 Langsung 2 Langsung 3
X1 -> Y1 Y 1 -> Y3 X 1 -> Y3 Pengaruh tdk langsung
Koef: 0.834 Koef: 0.266 -- dengan mediasi Y 1 X1 terhadap Y 3 dengan
Signifikan Signifikan Koefisien: mediasi Y 1 adalah
0.834x0.266=0.222 signifikan.
X1 -> Y2 Y 2 -> Y3 X 1 -> Y3 Pengaruh tdk langsung
Koef: 0.214 Koef: 0.494 -- dengan mediasi Y 2 X1 terhadap Y 3 dengan
Signifikan Signifikan Koefisien: mediasi Y 2 adalah
0.214x0.494=0.106 signifikan.
X1 -> Y1 Y 1 -> Y2 Y2 -> Y3 X 1 -> Y3 Pengaruh tdk langsung
Koef: 0.834 Koef: 0.564 Koef: 0.494 dengan mediasi Y 1.Y2 X1 terhadap Y 3 dengan
Signifikan Signifikan Signifikan Koefisien : mediasi Y 1 dan Y 2
0.834x0.564x0.494= adalah signifikan.
0.232
Sumber: Data primer diolah, 2011.

langsung antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kiner- signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara Gaya
ja Dosen, dengan dimediasi Kepuasan Kerja adalah Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen, dengan
signifikan. Dengan demikian hipotesis 2 ini diterima. dimediasi Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja adalah
Hipotesis 3: Gaya Kepemimpinan mempunyai pe- signifikan. Dengan demikian hipotesis 4 ini diterima.
ngaruh terhadap Kinerja Dosen dengan
Motivasi Kerja sebagai mediator. PEMBAHASAN
Pengaruh tidak langsung antara Gaya Kepemim-
Pengukuran Setiap Variabel
pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3) dengan di-
mediasi oleh Motivasi Kerja (Y2), diperoleh besarnya Pengukuran Variabel Gaya Kepemimpinan
koefisien 0.106. Karena kedua pengaruh langsung Indikator yang paling kuat sebagai pengukur Gaya
yaitu antara Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kepemimpinan transformasional adalah rangsangan
Kerja signifikan, dan antara Motivasi Kerja terhadap intelektual (intellectual stimulation) yang memiliki
Kinerja Dosen signifikan, maka pengaruh tidak lang- nilai outer loading 0.904 merupakan nilai tertinggi
sung antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja diantara enam indikator lain. Dalam hal ini pemimpin
Dosen, dengan dimediasi Motivasi Kerja adalah signi- dalam memimpin yang paling berperan adalah rang-
fikan. Dengan demikian hipotesis 3 ini diterima. sangan intelektual yang tinggi.
Hipotesis 4: Gaya Kepemimpinan mempunyai pe- Temuan ini memberikan makna bahwa pemimpin
ngaruh terhadap Kinerja Dosen dengan yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional:
Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja pemimpin cenderung bersahabat, informal, dekat
sebagai mediator. dan memperhatikan bawahan sama dengan
Pengaruh tidak langsung antara Gaya Kepemim- mereka serta memberikan nasihat, membantu
pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3) dengan di- dan mendukung serta mendorong self develop-
mediasi oleh Kepuasan Kerja (Y1) dan Motivasi ment followers;
Kerja (Y2), diperoleh besarnya koefisien 0.232. Kare- pemimpin dengan rangsangan intelektual ini
na ketiga pengaruh langsung yaitu antara Gaya Kepe- merupakan pemimpin yang menggunakan intel-
mimpinan terhadap Motivasi Kerja signifikan, antara lectual stimulation untuk menstimulasi extra
Kepuasan Kerja terhadap Motivasi Kerja signifikan, effort antar bawahan dan membangkitkan
dan antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen hightened efforts para bawahan;

504 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

ciri pimpinan intellectual stimulation adalah memberikan indikasi bahwa para dosen tidak mem-
memiliki kompetensi (general intellegence, cog- peroleh kepuasan dalam hal upah dan promosi. Te-
nitive creativity dan experience) dan orientasi muan ini benar-benar menjadi sangat berharga bagi
yang terarah (rational, empirical, existensial para penentu kebijakan untuk memperbaiki dan
dan idealistic); meningkatkan kepuasan kerja para dosen melalui
bahwa dimensi kepemimpinan transformasional upah dan promosi.
ini sebagai munculnya kesadaran untuk melaku-
kan perubahan intellectual stimulation dari pe- Pengukuran Variabel Motivasi Kerja
mimpin akan mendorong gagasan-gagasan yang Indikator yang paling kuat sebagai pengukur
menantang dan merangsang pemikiran ulang Motivasi Kerja adalah kebersamaan dalam bekerja
terhadap penggunaan cara-cara lama, sehingga yang memiliki nilai outer loading sebesar 0.864 yang
cara berpikir lama dapat ditingggalkan. (Bass merupakan tertinggi diantara delapan indikator lainnya.
(1985) dan Yammarino, Spanger dan Bass (1990). Para dosen memiliki motivasi kerja, utamanya karena
Indikator lainnya yang cukup kuat sebagai pengu- kebersamaan dalam bekerja yang tinggi. Dari hasil
kur gaya kepemimpinan transaksional adalah indikator analisis deskriptif, terdapat nilai rata-rata skor yang
imbalan kerja (contigent reward) yang memiliki nilai terendah yaitu indikator beban dan peraturan kerja
outer loading sebesar 0.897 yang merupakan nilai sebesar 3.43 dalam kategori sedang atau ragu-ragu.
tertinggi a. Pemimpin dalam memimpin utamanya Rendahnya perolehan skor 3.43 ini mengindikasikan
karena indikator imbalan kerja (contigent reward) bahwa para dosen dalam melaksanakan beban tugas
yang tinggi. Dengan indikator imbalan kerja (conti- dan peraturan kurang dapat memuaskan, karena
gent reward) yang cukup dominan ini dapat dijelaskan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya sehari-
bahwa pemimpin dan bawahan sepakat tentang apa hari kurang didasarkan pada beban kerja dan
keinginan bawahan untuk dihargai. Hasil analisis peraturan kerja yang diberlakukan. Hasil analisis ini
deskriptif, diperoleh nilai rata-rata skor untuk indikator
sangat penting bagi pimpinan untuk memperbaiki dan
imbalan kerja (contigent reward) sebesar 3.30 yang
meningkatkan kepuasan kerja para dosen melalui
berada pada kategori sedang, artinya dosen memper-
pemerataan distribusi beban tugas sesuai dengan
sepsikan imbalan kerja (contigent reward) yang
peraturan yang berlaku.
dimiliki pemimpin adalah sedang. Indikator inilah yang
perlu mendapatkan perhatian dari pimpinan.
Pengukuran Variabel Kinerja Dosen
Pengukuran Variabel Kepuasan Kerja Indikator yang paling kuat sebagai pengukur
Kinerja Dosen adalah perencanaan dan persiapan
Indikator yang paling kuat sebagai pengukur
awal pengajaran yang memiliki nilai outer loading
Kepuasan Kerja adalah lingkungan kerja yang me-
sebesar 0.903 yang merupakan tertinggi diantara
miliki nilai outer loading sebesar 0.903 yang meru-
empat indikator lainnya. Para dosen terukur kinerja-
pakan tertinggi diantara lima indikator lainnya. Para
nya, utamanya karena perencanaan dan persiapan
dosen memperoleh Kepuasan Kerja, utamanya kare-
awal pengajaran yang baik. Hasil analisis deskriptif,
na lingkungan kerja yang tinggi. Dari temuan ini
diperoleh nilai rata-rata skor untuk indikator peren-
memberikan makna bahwa lingkungan kerja yang baik
canaan dan persiapan awal pengajaran sebesar 3.99
dan memadai sangat dibutuhkan oleh para dosen.
yang berada pada kategori hampir tinggi atau baik,
Dalam hal ini lingkungan kerja hendaknya kondusif,
artinya dosen mempersepsikan perencanaan dan per-
nyaman, aman, bersih, dan mampu menciptakan
siapan awal pengajaran yang dilakukan adalah baik.
semangat dan motivasi kerja. Para dosen biasanya
Namun demikian, perolehan nilai rata-rata skor 3.99
sangat memperhatikan lingkungan tempat kerja dalam
adalah terendah di antara nilai rata-rata indikator lain-
melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-hari.
nya. Hal ini memberikan indikasi bahwa para dosen
Hasil analisis deskriptif, diperoleh nilai indikator
memandang perlu untuk lebih meningkatkan dan
yang menonjol yaitu upah dan promosi sebesar 3.00
memperbaiki perencanaan dan persiapan awal
dalam kategori sedang. Rendahnya perolehan ini
pengajaran.
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 505
F.X. Soewarto Citro Taruno, Armanu Thoyib, Djumilah Zain dan Mintarti Rahayu

Pengujian Pengaruh Antar Variabel Penelitian Kepuasan Kerja (Y1) terhadap Kinerja Dosen (Y3)
terdapat pengaruh positif dan signifikan. Artinya,
Pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan
semakin tinggi Kepuasan Kerja akan mengakibatkan
terhadap Kinerja Dosen semakin tinggi Kinerja Dosen. Maka pengaruh tidak
Hasil pengujian pengaruh langsung antara Gaya langsung antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kiner-
Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3) ja Dosen yang dimediasi Kepuasan Kerja adalah signi-
menunjukkan pengaruh yang negatif, artinya tidak fikan. Dengan demikian, semakin tinggi Gaya Kepe-
terdapat pengaruh langsung antara Gaya Kepemim- mimpinan akan mengakibatkan semakin tinggi
pinan (X1) terhadap Kinerja Dosen (Y3). Kepuasan Kerja, dan secara tidak langsung akan
Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian Gani mengakibatkan semakin tinggi pula Kinerja Dosen.
(2006) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan Hasil temuan ini memberikan makna bahwa
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap semakin baik dan efektif gaya kepemimpinan seorang
kinerja pegawai. Hasil temuan ini juga mendukung pemimpin akan membawa dampak positif dimana
pendapat Yammarino dan Bass (1990) yang menyata- kepuasan kerja akan dirasakan oleh para dosen.
kan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepe- Dalam hal ini pemimpin memiliki kemampuan untuk
mimpinan transaksional bersama-sama berpengaruh mempengaruhi para dosen untuk mencapai tujuan
tidak signifikan terhadap kinerja. organisasi dengan bersemangat sehingga mendapat-
Namun sebaliknya, hasil temuan ini ternyata tidak kan kepuasan kerja. Hasil temuan dalam penelitian
sependapat dengan teori Bass (1985), dan hasil pene- ini sejalan dengan penelitian Rizan (2005) yang me-
litian Bass, Avolio, Jung, dan Benson (2003); Jung nyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifi-
dan Avolio (1999; 2000) yang menyatakan bahwa kan terhadap kepuasan kerja dan kepuasan pelang-
kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan gan.
transaksional berpengaruh positif dan signifikan terha- Selanjutnya, hasil pengujian pengaruh langsung
dap peningkatan kinerja antara Kepuasan Kerja (Y1) terhadap Kinerja Dosen
Hasil temuan ini bahwa gaya kepemimpinan ber- (Y3) terdapat pengaruh positif dan signifikan, membe-
pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja dosen tidak rikan makna bahwa kepuasan kerja yang dialami dan
harus dipahami hanya dalam konteks kekurangan para dirasakan para dosen akan memberikan pengaruh
dosen. Hal ini mencerminkan keberadaan perilaku yang positif signifikan terhadap kinerja dosen. Temuan
yang tidak menjamin secara otomatis pengaruh pim- ini sejalan dengan hasil penelitian Zagladi (2004) yaitu
pinan terhadap para dosen akan terwujud. Gaya kepe- adanya pengaruh positif kepuasan kerja terhadap
mimpinan baru akan efektif apabila didukung oleh kinerja. Hasil temuan ini juga mendukung penelitian
berbagai perilaku yang kompeten, termasuk berorien- Certo (1997) dan Luthans (1995) yang menunjukkan
tasi pada hasil, berfokus pada tujuan, memiliki pra- bahwa kepuasan kerja di samping gaji dan kompensasi
karsa, perhatian dan mampu berkomunikasi, member- keuangan lainnya, merupakan faktor utama yang me-
dayakan dan mengembangkan para dosen, memba- nyebabkan tingginya tingkat produktivitas atau kinerja.
ngun komitmen kelembagaan, dan mampu mengelola Semakin baik dan efektif gaya kepemimpinan
kinerja dosen. yang diterapkan para pemimpin akan memberi penga-
ruh semakin tinggi pula kepuasan kerja para dosen,
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap yang ditandai dengan perasaan senang terhadap
Kinerja Dosen dengan Kepuasan Kerja pekerjaan yang dilakukan, puas terhadap upah dan
sebagai mediator promosi karir, puas terhadap lingkungan kerja, senang
Hasil pengujian pengaruh Gaya Kepemimpinan dan puas dengan rekan kerja, penyelia, dan atasan
(X1) dan Kepuasan Kerja (Y1) menunjukkan penga- serta terdapat kesesuaian antara pekerjaan dan kepri-
ruh yang positif dan signifikan, artinya semakin tinggi badiannya masing-masing. Jadi dapat disimpulkan,
Gaya Kepemimpinan akan mengakibatkan semakin bahwa semakin baik dan efektif Gaya Kepemimpinan
tinggi pula Kepuasan Kerja. Begitu pula pengaruh akan mengakibatkan semakin tinggi Kepuasan Kerja,

506 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

dan secara tidak langsung akan mengakibatkan sema- mempengaruhi kinerja dosen. Dengan motivasi kerja
kin tinggi pula Kinerja Dosen. yang tinggi memberikan indikasi bahwa para dosen
memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu tindakan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap yang sifatnya mendorong, menggerakkan, mengaktif-
Kinerja Dosen dengan Motivasi Kerja sebagai kan dan mengarahkan perilakunya untuk mencapai
mediator tujuan yang ingin dicapainya. Motivasi kerja yang
dimiliki para dosen dapat berupa motivasi kerja atas
Hasil pengujian pengaruh antara Gaya Kepe-
kebutuhan dari pekerjaan, penghargaan atas lingkung-
mimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (Y2) menunjukkan
an kerja, dan kebutuhan akan penghargaan dan ke-
pengaruh yang positif dan signifikan, artinya semakin
sempatan untuk meningkatkan prestasi kerjanya.
tinggi Gaya Kepemimpinan akan mengakibatkan
Dapat disimpulkan, bahwa semakin baik dan efektif
semakin tinggi pula Motivasi Kerja. Begitu pula
Gaya Kepemimpinan akan mengakibatkan semakin
pengaruh antara Motivasi Kerja (Y2) dan Kinerja Do-
tinggi Motivasi Kerja, dan pada gilirannya secara tidak
sen (Y3) juga posotif dan signifikan, artinya semakin
langsung akan mengakibatkan semakin tinggi pula
tinggi Motivasi Kerja akan mengakibatkan semakin
Kinerja Dosen.
tinggi pula Kinerja Dosen. Dapat dikatakan, pengaruh
tidak langsung antara Gaya Kepemimpinan terhadap
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Dosen yang dimediasi Motivasi Kerja adalah
signifikan. Dengan demikian, semakin tinggi Gaya
Kinerja Dosen dengan Kepuasan Kerja dan
Kepemimpinan akan mengakibatkan semakin tinggi Motivasi Kerja sebagai mediator
pula Motivasi Kerja, dan secara tidak langsung akan Hasil pengujian pengaruh antara Gaya Kepe-
mengakibatkan semakin tinggi pula Kinerja Dosen. mimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (Y2) menunjukkan
Hasil temuan ini memberikan indikasi adanya pengaruh yang positif dan signifikan, artinya semakin
kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi para do- tinggi Gaya Kepemimpinan akan mengakibatkan
sen untuk mencapai tujuan organisasi dengan berse- semakin tinggi pula Motivasi Kerja. Begitu pula,
mangat dan motivasi kerja yang tinggi. Semakin baik pengaruh antara Motivasi Kerja (Y2) dan Kepuasan
dan efektif gaya kepemimpinan yang diterapkan para Kerja (Y1) menunjukkan pengaruh yang positif dan
pemimpin akan memberi pengaruh semakin tinggi pula signifikan, artinya semakin tinggi Motivasi Kerja (Y2)
motivasi kerja para dosen, yang ditandai dengan moti- akan mengakibatkan semakin tinggi pula Kepuasan
vasi kerja atas kebutuhan dari pekerjaan yang dilaksa- Kerja (Y1). Selanjutnya, pengaruh antara Kepuasan
nakan, penghargaan atas lingkungan kerja, dan Kerja (Y1) dan Kinerja Dosen (Y3) juga posotif dan
kebutuhan akan penghargaan dan kesempatan untuk signifikan, artinya semakin tinggi Kepuasan Kerja
meningkatkan prestasi kerja. Hasil temuan ini sejalan akan mengakibatkan semakin tinggi pula Kinerja
dengan penelitian Gani (2006), bahwa gaya kepemim- Dosen. Jadi dapat disimpulkan, bahwa semakin tinggi
pinan (leadership style) berpengaruh positif dan signi- Gaya Kepemimpinan akan mengakibatkan semakin
fikan terhadap motivasi kerja, dan juga sejalan dengan tinggi pula Kepuasan kerja dan Motivasi Kerja, dan
penelitian Masi dan Cooke (2009) bahwa gaya kepe- pada gilirannya secara tidak langsung akan mengaki-
mimpinan transformasional berpengaruh signifikan batkan semakin tinggi pula Kinerja Dosen.
terhadap motivasi kerja. Hasil penelitian yang sependapat dengan hasil
Selanjutnya, hasil pengujian pengaruh langsung penelitian ini adalah penelitian bahwa gaya kepemim-
antara Motivasi Kerja (Y2) terhadap Kinerja Dosen pinan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
(Y3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan, kinerja pegawai. Juga sama dengan penelitian yang
sependapat dengan penelitian Mukzam (2000) bahwa menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional
motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karya- mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja
wan. Juga sejalan dengan penelitian Gani (2006), bah- pegawai. Akan tetapi, temuan ini tidak sependapat
wa motivasi kerja berpengartuh positif dan signifikan dengan Bass (1985), Avolio, Jung, dan Benson (2003);
terhadap kinerja pegawai. Dampak dari motovasi Jung dan Avolio (1999; 2000) yang menyatakan bahwa
kerja yang dibangun dan dimiliki para dosen akan kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 507


F.X. Soewarto Citro Taruno, Armanu Thoyib, Djumilah Zain dan Mintarti Rahayu

transaksional berpengaruh positif dan signifikan kinerja dosen asalkan dimediasi oleh kepuasan kerja
terhadap peningkatan kinerja. dan motivasi kerja, dan (5) semakin baik dan efektif
Sebenarnya gaya kepemimpinan tetap berpenga- gaya kepemimpinan yang dijalankan seorang pemim-
ruh secara signifikan terhadap kinerja dosen asalkan pin akan membawa dampak positif peningkatkan ki-
ada konstribusi kepuasan kerja dan motivasi kerja nerja dosen, asalkan gaya kepemimpinannya mampu
benar-benar memiliki peran dan berpengaruh. Dalam menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi dan mampu
hal ini gaya kepemimpinan yang dijalankan para memberikan dan mendorong motivasi kerja yang
pemimpin harus benar-benar mampu menghasilkan tinggi.
kepuasan kerja yang tinggi dan mampu memberikan
motivasi kerja yang tinggi kepada para dosen. Dengan Saran
demikian gaya kepemimpinan yang diterapkan para Saran yang perlu ditindaklanjuti, antara lain: (1)
pemimpin akan berpengaruh secara bermakna terha- Untuk meningkatkan gaya kepemimpinan, disarankan
dap kinerja dosen. Dalam kenyataanya bahwa gaya agar secara efektif pemimpin benar-benar memperha-
kepemimpinan yang terdapat di lingkungan perguruan tikan: pengaruh teridealkan, stimulans intelektual,
tinggi berlangsung secara kolektif, secara bersama- motivasi inspirasional, pertimbangan individual, imbalan
sama, dan bukan secara individual. Kepemimpinan kerja, kontrol aktif, dan kontrol pasif; (2) Untuk
yang ada di perguruan tinggi dapat dikatakan sebagai meningkatkan kepuasan kerja dosen, disarankan
kepemimpinan semu artinya pimpinan dalam menja- untuk meningkatkan: perasaan senang pada pekerjaan
lankan tugas sehari-hari baik di tingkat universitas, yang dilakukan, upah dan promosi, lingkungan kerja,
fakultas, jurusan, program studi, dan unit kerja lainnya hubungan kerja antar rekan kerja atasan, dan
adalah melaksanakan tugas tambahan yang bukan kesesuiaan antara pekerjaan dan kepribadiannya; (3)
tugas pokoknya, sebab tugas utamanya adalah sebagai Untuk meningkatkan motivasi kerja dosen, disarankan
dosen (staf tenaga pengajar) atau memiliki tugas untuk memperhatikan dan meningkatkan: kebersama-
jabatan fungsional.
an dalam bekerja, beban kerja dan peraturan kerja,
Jadi dapat disimpulkan, bahwa terjadinya penga-
pengakuan atas hasil kerja, dan kesempatan berpres-
ruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja dosen
tasi; (4) Untuk meningkatkan kinerja dosen, disarankan
adalah setelah dimediasi oleh variabel antara (inter-
agar pemimpin memperbaiki dan meningkatkan:
vening variables) kepuasan kerja dan motivasi kerja
perencanaan dan persiapan awal pengajaran, pelak-
para dosen. Semakin baik dan efektif gaya kepemim-
sanaan pengajaran, pengorganisasian dan manajemen
pinan akan mengakibatkan semakin tinggi kepuasan
kelas, penciptaan suasana belajar yang kondusif,
kerja dan motivasi kerja para dosen, dan pada
penilaian kinerja mahasiswa, dan pengembangan
gilirannya secara tidak langsung akan mengakibatkan
profesi dan kepemimpinan.
semakin tinggi pula kinerja dosen.
DAFTAR RUJUKAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Alhamda, S., dan Rossi, S. 2006. Persepsi Perilaku Kepe-
Kesimpulan mimpinan, Perilaku Sebagai Warga Organisasi dan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) gaya Kinerja Dosen Politeknik Kesehatan Padang Sumetara
kepemimpinan yang dimiliki para pemimpin secara Barat. Dalam http://www. kmpk.ugm.ac.id. Diakses
pada hari Selasa, tanggal 5 Januari 2009.
langsung belum mampu meningkatkan kinerja dosen,
Anonim. 2009. Undang-undang Republik Indonesia No.
(2) gaya kepemimpinan para pemimpin secara tidak 30 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
langsung dapat meningkatkan kinerja dosen asalkan (SISDIKNAS). Dalam http://www. dikti.org. Diakses
dimediasi oleh kepuasan kerja dosen, (3) gaya kepe- pada hari Kamis, tanggal 7 Januari 2009.
mimpinan para pemimpin secara tidak langsung dapat Anonim. 2009. Kepemimpinan Tranformasional dan
meningkatkan kinerja dosen asalkan dimediasi oleh Transaksional (James MacGregor-Burns). Dalam:
motivasi kerja dosen, (4) gaya kepemimpinan para http://jurnal-sdm.blogspot.com. Diakses Minggu,22
pemimpin secara tidak langsung dapat meningkatkan Mei 2011. Pkl. 22.45 WIB.

508 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 10 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2012
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Dosen

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Nawawi, H.H. 2003. Perencanaan Sumber Daya Manusia:
Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. untuk Organisasi Profit Yang Kompetitif. Cetakan
Badan Pusat Statistik Kota Jayapura. 2010. Statistik Ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Daerah Kota Jayapura Tahun 2010. Jayapura: Badan Northouse, Peter, G. 2003. Leadership: Theory and Prac-
Pusat Statistik (BPS) Kota Jayapura. tice. Third Edition. New Delhi: Response Books.
Bass, Bernard, M., Bruce, J.A., Dong, I.Y., and Yair, B. 2003. Politis, J.D. 2004. Transformational and Transactional Lead-
Preciding Unit Performance by Assesing Transfor- ership Predictors of the Stimulant Determinants to
mational and Transacsional Leadership. Journal of Creativity in Organisational Work Environments.
Applied Psychology, 2003, Vol. 88. No. 2. pp. 207 Dalam http://www.ejkm.com/issue/download.html?
218. id Article=46-Similar. Diakses, Rabu. 25/05/2011. Pkl.
Bunrs, James MacGregor. 1998. Transactional and Trans- 02.20 WIB.
formational Leadership. In: Gill Robinson Hickman, Riaz, A., and Mubarak, H.H. 2010. Role of Transformational
Editor Leadfing Organizations, Perpectives for a New and Transactional Leadership on Job Satisfaction and
Era. London: Sage Publications. Career Satisfaction. Dalam http://www.pieb.cz/docs/
Chen, Jui-Chen. 2006. Leadership Effectiveness, Leader- 05. Diakses, Rabu. 25/05/2011. Pkl. 00.05 WIB.
ship Style, and Employee Readiness. Leadership and Rivai, V. 2008. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Organizational Development Journal, Vol. 26 No. 4; Edisi Kedua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
2006. pp. 280288. Robbins, Stephen, P., and Timothy, A.J. 2008. Perilaku
Davis, K., and John, W.N. 1998. Perilaku Dalam Organisasi (Organizational Behavior, terjemahan
Organisasi. Penerjemah Agus Dharma. Jakarta: Diana Angelica). Buku I dan II. Edisi Keduabelas.
Erangga. Jakarta: Salemba Empat.
Dong, I., Jung, and Bruce, J.A. 1999. Effects of Leadership Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan
Style and Followers Cultural Orieantation of Perfor- Kualitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
mance in Group and Individual Task Conditions. Sihotang, A. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jintertnational Journal of Management. Vol. 22. No. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Malta Pritindo.
5. pp. 208218. Soedarto, dan Soewarto. 2006. Psikologi Sosial. Diktat
Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Perkuliahan Program Diploma dan Strata Satu (S1)
Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis di Lingkungan FKIP UNCEN. Jayapura: FKIP
dan Disertasi Ilmu Manajemen. Edisi 2. Seri Pustaka UNCEN.
Kunci. UNDIP Semarang. Solimun, dan Rinaldo, A. 2008. Pemodelan Perasmaan
Green, George, B., and Mary Uhl-Bien. 1995. Developement Struktural Pendekatan PLS dan SEM Aplikasi Soft-
of Leader Member Exchange (LMX) Theory of Lead- ware SmartPLS dan AMOS. Malang: Lab. Statistika
ership Over 25 Years: Applying a Multi-Domain FMIPA UNIBRAW Malang.
Perpective. Leadership Quarterly. Vol. 6. pp. 224 Subyantoro, A., dan F.X. Suwarto. 2006. Metode dan Teknik
239. Penelitian Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
Isham, A. 2004. Pengaruh Keadilan Prosedural, Kepuasan Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Ke-
Kerja, dan Perilaku Anggota Organisasi Terhadap 10. Bandung: CV Alfabetha.
Kinerja Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Thoyib, A. 2005. Hubungan Kepemimpinan, Budaya,
Hidayatullah Jakarta. Disertasi. Jakarta. Strategi, dan Kinerja: Pendekatan Konsep. Jurnal
Ismail, A., Mohd, H.M., Hassan Al-Banna, M., Nurhana Manajemen & Kewirausahaan. 7 (1), pp. 6073.
M.R., dan Karen, W.P. Z. 2010. Transformational and Yamarino, Francis, J., W.D. Spangler, and Bernard, M.B.
Transactional Leadership Styles as a Predictor of In- 1993. Trasnsformational Leadership and Performance:
dividual Outcomes. Dalam: http://store.ectap.ro/ A Longitudinal Investigation. Leadership Quartely
articole/477.pdf Diakses, Rabu. 25/05/2011. Pkl. 02.10 Journal.
WIB. Zagladi, A.L. 2004. Pengaruh Kelelahan Emosional terhadap
Luthans, F. 2002. Organizational Behavior. Ninth Edition. Kepuasan Kerja dan Kinerja dalam Pencapaian
New York: Mc Graw-Hill/Irwin. Komitmen Organisasional Dosen Perguruan Tinggi
Masud, F. 2004. Survai Diagnosis Organisasional: Swasta. Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor
Konsep dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Uni- Program Ilmu Manajemen. Program Pascasarjana
versitas Diponegoro. Universitas Brawijaya. Malang.

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 509

You might also like