You are on page 1of 11

1 Anjungan Lepas Pantai Laut Dalam (Deep Water)

2 Lapangan Jangkrik ENI Muara Bakau (Tension Leg Platfom)

3 Deri Gunawan
4 Eltimeyansi Crisye Randanan, S.T., M.T.,
5 STT MIGAS BALIKPAPAN
6 Jl. Transad KM 08, Karang Joang, Balikpapan Utara
7
8 Deri Gunawan,
9 STT MIGAS BALIKPAPAN
10 Jl. Transad KM 08, Karang Joang, Balikpapan Utara
11
12 E-mail : derigunawan3@gmail.com

13 Abstract
14 This research is conducted to discuss about one kind of offshore structure which is very
15good performance to be operated in deep water. This study will also discuss the extent to which
16the development of offshore technology in which Indonesia is now beginning to enter the era of
17deep marine technology for the offshore industry. The introduction of several types of platforms
18that are often used in offshore / in-sea technology in particular, and the way platforms were built
19prior to the start of the drilling process.
20 This study will also discuss the history of the beginning of offshore technology which
21until now still exist and is expected to be a prospect that can balance the drilling activities in the
22land area (Onshore) for the utilization of Indonesia's natural resources in the field of oil and
23natural gas more optimally . And in this journal will also be described some oil fields that will
24be an extraordinary prospect in the future, especially the existing deep sea field of Indonesia.
25
26Keywords: Offshore Deep Water

27 Abstrak

28 Penelitian ini dilakukan untuk membahas tentang salah satu jenis struktur lepas pantai
29yang performanya sangat baik untuk di operasikan diperairan/laut dalam. Penelitian ini juga akan
30membahas sejauh mana perkembangan teknologi lepas pantai di mana indonesia saat ini sudah
31mulai masuk era teknologi laut dalam bagi industri lepas pantai. Pengenalan beberapa jeni-jenis
32platform yang sering digunakan dalam teknologi lepas pantai/laut dalam khususnya, dan cara
33pembangunan platform pada saat sebelum dimulainya proses pengeboran.
34 Penelitian ini juga akan membahas sejarah awal mulainya teknologi lepas pantai yang
35sampai saat ini masih eksis dan sangatt di harapkan kedepannya menjadi prospek yang bisa
1menyeimbangi kegiatan pengeboran di daerah darat (Onshore) agar pemanfaatan sumber daya
2alam indonesia di bidang minyak dan gas bumi khusunya lebih optimal. Dan pada jurnal ini juga
3akan di jabarkan beberapa lapangan minyak yang akan menjadi prospek yang luar biasa dimasa
4yang akan datang khususnya lapangan laut dalam yang ada indonesia.
5
6Kata kunci: Lepas Pantai Laut Dalam
7
8
9PENDAHULUAN
10
11 Jika kita terbang melintasi perairan laut Utara Jawa atau perairan sekitar Balikpapan,
12maka kita dapat menyaksikan beberapa bangunan yang berdiri di tengah lautan. Dan jika kita
13coba amati lebih cermat, maka samar-samar akan nampak oleh kita bentuk derek-derek ataupun
14bangunan akomodasi di bagian atasnya. Bangunan-bangunan seperti itulah yang disebut sebagai
15anjungan/bangunan lepas pantai (offshore platform/structure) yang digunakan untuk aktivitas
16eksploitasi minyak atau gas bumi di daerah lepas pantai (offshore region), baik untuk pengeboran
17(drilling platform) maupun aktivitas produksi (production platform). Kata offshore yang berarti
18lepas pantai (jauh dari pantai) digunakan sebagai lawan kata dari onshore yang berarti daerah
19pantai. Di dalam kelompoknya, jenis bangunan ini cuma salah satu dari wahana laut secara
20umum, seperti misalnya kapal sebagai alat transportasi di lautan dan beberapa modifikasi dari
21jenis kapal dengan peruntukan lain --misalnya kapal pembor (drilling ship).

22 Lalu mengapa harus di tengah lautan, tidak di darat saja? Ya, karena jelas bahwa
23reservoir minyak atau gas bumi tidak hanya diciptakan Allah SWT di daratan saja, tapi juga
24dilautan, bahkan tidak sedikit yang berada di dasar lautan yang sangat dalam. Lagi pula semakin
25hari cadangan minyak yang berada di daratan makin berkurang kapasitasnya sehingga memaksa
26manusia untuk mencari cadangan yang baru walaupun harus di tengah lautan.

27

28
1 Dalam skala dunia, pengembangan ladang minyak dan gas lepas pantai di perairan-dalam
2sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 1990-an. Data dalam Gambar 1 memperlihatkan
3pengembangan ladang produksi di perairan dengan kedalaman lebih dari 300 m. Dalam grafik
4tersebut terlihat dengan jelas laju pertambahannya yang sangat pesat. Sementara sebaran
5instalasi TLP diseluruh dunia dapat dilihat dalam Gambar 1.

10

11

12

13 Gambar 1. Pertumbuhan ladang minyak dan gas bumi laut dalam

14

15

16

17

18

19

20

21 Gambar 2. Sebaran instalasi TLP diseluruh dunia, termasuk Indonesia (Majalah Offshore Engineering)

22
1

10

11

12

13

14

15 Gambar 3. Peta Lapangan Jangkrik ENI Muara Bakau

16 Dalam konteks Indonesia, barangkali tren "Teknologi Laut-dalam" ini makin keras
17gaungnya segera setelah diinstalnya anjungan TLP-A pada tahun 2003 oleh sebuah perusahaan
18minyak asing yang beroperasi di Indonesia, di ladang West Seno di perairan Selat Makasar pada
19kedalaman laut sekitar 1000 m. Anjungan ini menjadi anjungan TLP pertama yang diinstall dan
20dioperasikan di Indonesia. Momentum ini menjadi sangat monumental bagi bangsa Indonesia,
21yaitu dapat dijadikan sebagai pintu gerbang mulai masuknya komunitas lepas-pantai Indonesia
22ke dalam era baru, "Era Teknologi Laut-dalam". Hal ini akan semakin terasa dengan mulai
23dioperasikannya juga beberapa jenis FPSO dan FPU di perairan lainnya di Indonesia.
1METODA PENELITIAN

3Tipe Platfom

4 Dalam bidang teknik lepas pantai (offshore engineering) dikenal bermacam-macam jenis
5struktur anjungan lepas pantai. Secara garis besar bisa dikelompokkan sebagai berikut : (i) Jenis
6struktur lepas-pantai terpancang (fixed offshore structure) atau biasa disebut juga pile-supported
7platform, atau ada juga yang menyebutnya jacket steel platform (ii) Jenis concrete gravity
8platform, (iii) Jenis guyed tower platform dan (iv) Jenis compliant platform. Pembagian ini
9didasarkan pada bentuk, jenis material strukturnya maupun bagaimana perilaku responnya
10terhadap beban-beban lingkungan yang bekerja pada struktur tersebut .
11
12Struktur Anjungan

13 Banyak sekali jenis/tipe dari bangunan lepas pantai. Penentuan dari tipe yang digunakan
14tidaklah baku/serupa untuk semua lokasi. Hal tersebut ditentukan oleh banyak faktor baik dari
15kedalaman perairan, gelombang, arus, angin, pasang surut, lama waktu operasi, dan juga
16keekonomisan dari struktur yang digunakan.

17Berikut ini beberapa tipe dari bangunan lepas pantai yang umum digunakan di beberapa belahan
18dunia.

19 Rangka baja permanen (Jacket Platform), struktur yang berfungsi untuk mensupport
20 deck/ lantai kerja yang terbuat dari baja yang dipancang di dasar laut. Struktur ini
21 didesain untuk digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama.
22 Concrete gravity base, memiliki pondasi struktur yang terbuat dari beton yang duduk di
23 permukaan laut. Fasilitas produksi terletak diatasnya ditopang oleh kolom-kolom yang
24 menyambung dengan pondasi. Struktur tipe ini sangat cocok pada lokasi yang memiliki
25 kedalamanan tanah keras yang tidak telalu jauh dari dasar laut.
1 Tension leg platform, fasilitas produksi terletak pada struktur yang terapung di
2 permukaan laut, dengan struktur yang terikat melalui kabel baja pada pile yang dipanjang
3 dibawahnya. Struktur ini biasanya digunakan pada perairan yang dalam.

4 Caisson/Monopod, merupakan struktur yang sangat minimalis biasanya digunakan pada


5 perairan dangkal. Struktur ini berupa batang tubular yang dipancang di dasar laut.
6 Fasilitas produksi yang terdapat pada struktur ini pun minimalis tidak sekompleks
7 fasilitas pada tipe struktur yang lain.

8 Semi-submersible vessel

9 Sistem produksi terapung

10 Self elevating jack-up

11 Single point mooring

12SPM adalah kependekan dari single point mooring.

13

14HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


15
16
17Tension Leg Platfom
18 Tension Leg Platform (TLP) adalah salah satu jenis struktur lepas pantai yang dapat
19dikelompokkan ke dalam golongan compliant structures yang mana jenis ini sangat cocok
20dipakai di perairan dalam. Karakteristik utama TLP yang berbeda dengan jenis struktur
21terpancang (fixed jacket type) adalah sifat respon TLP yang sangat lentur terhadap gaya-gaya
22luarnya. Dengan kata lain, responnya cenderung bersifat "ikut bergerak" bersama gelombang dari
23pada harus "menahan gelombang" secara kaku. Dengan demikian, keadaannya akan menjadi
24lebih baik jika harus berada di perairan dalam yang mana kondisi lingkungan yang lebih berat.
25
26
27
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22 Gambar 4. Tension Leg Platfom
23
24Struktur Tension Leg Platfom
25 Secara struktural, struktur utama TLP tersusun dari komponen-komponen platform,
26tendon (tether) dan template seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Platform merupakan struktur
27pengapung yang di atasnya terdapat geladak (deck) tempat dimana fasilitas produksi dan tempat
28tinggal pekerja berada. Platform tersusun dari ponton dan kolom yang bisa memberikan daya
29apung yang cukup untuk menjaga agar deck selalu berada di atas permukaan air bagaimanapun
30kondisi lautnya. Kolom ini diikat ke dasar laut dengan tendon dan dipancangkan dengan
31template. Daya apung platform inilah yang memberikan gaya-tarik (tension) pada tendon, yang
1selanjutnya berfungsi sebagai gaya pengembali (restoring force) bagi struktur TLP terhadap
2beban-beban luar.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21 Gambar 5. Sket dari bagian-bagian penyusun sebuah Tension Leg Platfom (API RP 2T, 1997)
22
23Sistem Operasi Tension Leg Platfom
24 Dalam masa operasinya, draft dari platform relatif tinggi (sekitar dua kali) dari hull
25apungnya. Sistem penambatannya yang kaku menyebabkan gerakan platform pada saat terkena
26gelombang menjadi terbatas dalam arah heave, pitch dan roll. Kekakuan tendon yang tinggi juga
27menyebabkan periode natural dalam arah gerakan tersebut sangat kecil. Geometri dari hull dan
28penempatan tendon biasanya dibuat simetris agar periode roll dan pitch-nya sama. Biasanya
29periode natural TLP dalam arah heave dan pitch untuk aplikasi perairan dalam (lebih dari 1000
30ft) adalah antara 1 sampai 5 detik. Sebaliknya, struktur TLP cukup lentur dalam arah surge
1karena gaya pengembali pada tendon dalam arah ini umumnya kecil. Periode natural TLP dalam
2arah surge (atau sway) adalah cukup besar yaitu dalam orde 100 detik atau lebih.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19 Gambar 5. Skema gaya-gaya yang bekerja pada Tension Leg Platfom
20
21 Secara umum, gaya lingkungan yang bekerja pada struktur lepas pantai, termasuk TLP,
22adalah berupa gaya gelombang, arus, angin dan gaya akibat pasang surut air laut sebagaimana
23ditunjukkan dalam Gambar 4. Beban-beban lingkungan tersebut selengkapnya terdiri dari (i)
24Gaya Gelombang (Wave Forces), meliputi : Wave frequency forces, Low frequency forces (First
25and second-order drift force dan Wave drag force), Hight frequency forces (Second order
26potential flow force, Vortex shedding force dan Drag force); (ii) Gaya Arus (Current Forces)
27yang mencakup : Current drag force dan Coexisting wave and current drag force; (iii) Gaya
28Angin (Wind Forces), meliputi : Fluctuating wind force dan Steady wind force (Faltinsen dan
29Demirbilek, 1989).
30 Disamping itu dalam kondisi tertentu bisa terjadi beban gempa bumi (earthquake force).
31Dalam kondisi yang sesungguhnya, semua gaya-gaya di atas cenderung terjadi secara simultan,
1sehingga untuk suatu analisis dan perancangan yang komprehensif, maka sebaiknya semua gaya-
2gaya yang mungkin terjadi di atas harus dipertimbangkan. Namun biasanya, untuk tujuantujuan
3analisis tertentu, hanya gaya-gaya tertentu saja yang dianggap paling dominan yang
4dipertimbangkan. Angin, gelombang dan arus menyebabkan TLP cenderung berosilasi terhadap
5suatu posisi offset-nya dari pada terhadap posisi vertikalnya. Offset dalam arah surge terkait
6dengan "set down" yaitu turunnya TLP dalam arah heave yang berakibat bertambahnya daya
7apung sehingga gaya-tarik pada tendon menjadi lebih besar dari pada dalam posisi vertikalnya.
8Sementara itu efek orde yang lebih tinggi akibat sifat non-linier alami dari gelombang dan
9strukturnya akan mempengaruhi respon dinamisnya (Bar-Avi, 1999).
10
11KESIMPULAN
12 Sebagai kesimpulan tipe Tension Leg Platfom merupakan platform yang sangat tepat
13digunakan dalam operasi pengeboran laut dalam khususnya di inodnesia. Dengan beberapa
14kelebihan yang di miliki TLP, dengan ini kedepannya Indonesia harus lebih bisa terus
15berkembagng lagi dalam pengeboran laut dalam mengingat negara Indonesia merupakan negara
16dengan kondisi laut yang sangat luas dan sumber daya alam yang melimpah (Hydrocarbon).
17
18UCAPAN TERIMA KASIH
19 Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Esa, kedua orang tua saya, dosen mata
20kuliah Teknologi Lepas Pantai Eltimeyanis Crisye Randanan, S.T., M,T dan teman-teman yang
21sudah membantu saya dalam pengerjaan jurnal ini, semoga dengan selesainya jurnal ini dapat
22bermanfaat untuk orang banyak.
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7DAFTAR PUSTAKA
8API (1997), "Recommended Practice for Planning, Designing, and Constructing Tension Leg
9Platforms", API RP 2T, 2nd Edition, USA.
10
11Bar-Avi, P., 1999, "Nonlinear Dynamic Response of a Tension Leg Platform", Journal of
12Offshore Mechanics and Arctic Engineering, November, Vol. 121, ASME., hal. 219-226.
13
14Faltinsen, O. M. dan Demirbilek, Z., 1989, "Hydrodynamic Analysis of TLPs", dalam "Tension
15Leg Platform (a State of The Art Review)", Demirbilek, Z.,ASCE.
16
17Hirayama, H., Sao, K. dan Capanoglu, C. C., 2002, "Experience-Based Assessment of Field
18Development Options and Costs", Proceeding of the 12th (2002) International Offshore and Polar
19Engineering Conference (ISOPE), Kitakyushu, Japan, May 26-31, 2002.
20
21https://id.wikipedia.org/wiki/Anjungan_lepas_pantai
22http://www3.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/6647-empat-lapangan-laut-dalam-jadi-andalan-
23 produksi-gas-masa-depan.html?tmpl=component&print=1&page=
24https://situsnyaanaksipil.wordpress.com/2010/12/27/pengenalan-bangunan-lepas-pantai-kl4121-
25 balapan-i/
26http://ilmumarine.blogspot.co.id/2014/03/anjungan-lepas-pantai-laut-dalam.html
27http://regional.indopetronews.com/2014/02/2017-lapangan-jangkrik-ditarget.html
28
29Litton, R. W., 1989, "TLPs and Other Deepwater Platforms", Tension Leg Platform (a State of
30The Art Review), Demirbilek, Z.,ASCE.
31
32Majalah Offshore Engineering, suplemen
33McClelland, B. dan Reifel, M. D., 1986, Planning and Design of Fixed Offshore Platforms, Van
34Nostrand Reinhold Comp. Inc., New York, pp. 6-7.

35
36

You might also like