You are on page 1of 7

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA

VOLUME 03 No. 04 Desember 2014 Halaman 192 - 198


Juanita: Proses Pembentukan Peraturan Daerah
Artikel Penelitian

PROSES PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH TENTANG


KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

PROCESS OF DRAFTING THE SMOKE-FREE ZONE REGULATION


IN MEDAN YEAR 2013

Juanita
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan

ABSTRACT cooperation in the application of smoke-free zone regulation


Background: The number of smokers in Indonesia is still high needs to be improved. Ministry of Health as a driving force of
and in the absence of serious attention by government, then smoke-free zone policies should support the necessary
this problem would be a time bomb in the future. Results of monitoring and evaluation.
previous studies have shown a variety of diseases associated
with cigarette consumption. Medan city as the capital of North Keywords: Parliament, enactment processes, smoke-free
Sumatra province has been concerned with this problem and zone regulation
have proposed smoke-free zone regulation sinc e 2010.
However, the enactment of smoke-free zone regulation ABSTRAK
requires a long process and a strong commitment from the LatarBelakang: Jumlah perokok di Indonesia masih tinggi dan
local government. tanpa adanya perhatian serius pemerintah maka permasalahan
M ethods: The study design was a cas e study with a ini akan menjadi bom waktu di masa depan. Hasil penelitian
qualitative approach. Informants of this studyis the city of terdahulu sudah membuktikan berbagai penyakit terkait
Medan legislators in charge of health, industry, labor, trade konsumsi rokok. Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera
and agriculture. Data is collected using in-depth interview Utara sudah sejak tahun 2010 menaruh perhatian terhadap
techniques to explore the views of relevant legis lative masalah ini dan sudah mengusulkan Ranperda Kawasan Tanpa
regulation on smoke-free zone. Rokok. Namun, hingga keluarnya perda KTR ini membutuhkan
Results: Stages of the process of establishing regulations proses yang cukup lama dan komitmen yang kuat dari peme-
smoke-free zone are: 1) the initiation stage than has been rintah daerah.
started since 2010 and was initiated by the Health Ministry, Metode:Desain penelitian ini adalah studi kasus dengan pen-
assisted by the city of Medan Indonesia Heritage Foundation, dekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah anggota DPRD
which is one of the NGOs involved in the protection of children Kota Medan yang membidangi kesehatan, perindustrian, ketena-
and women. 2) discussion stage, which has been proposed gakerjaan, perdagangan dan pertanian. Pengumpulan data de-
(ranperda) until 2011 and has not been a priority for Parliament, ngan menggunakan teknik wawancara mendalam untuk meng-
because there is no political will to protect the public from the gali pandangan anggota legislatif terkait Perda KTR Kota Medan.
dangers of cigarette smoke. A discussion process regulation Hasil: Tahapan proses pembentukan perda KTR Kota Medan
is the most crucial step to achieve a common understanding adalah: 1) Tahap inisiasi yang sudah dimulai sejak tahun 2010
among the members of the legislature. 3) determination phase. dan diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dengan
After going through the long process through meetings didampingi oleh Yayasan Pusaka Indonesia, yang merupakan
(paripurna) in the decision making process and consent on salah satu NGO yang bergerak dalam perlindungan anak dan
smoke-free zone then the regulation is validated by approved wanita. 2) Tahap pembahasan, ranperda yang sudah diusulkan
by allfactions. 4) Promulgation phase, which is the issuance hingga tahun 2011 belum merupakan prioritas bagi parlemen,
of Regulation No.3 of 2014 on smoke-free zone, which consists karena belum ada political will untuk melindungi masyarakat
of 16 c hapters 47 subchapters; and 5) Dis semination, dari bahaya asap rokok. Proses pembahasan suatu ranperda
socialisation of smoke free zone Regulation. merupakan tahap yang paling krusial untuk mencapai pema-
Conclusion: The process of forming regulation of smoke- haman yang sama di antara anggota legislatif. 3) Tahap pene-
free zone through several stages, which initiated in 2010 by tapan, setelah melalui proses yang panjang maka melalui rapat
the Ministry of Health that began to organize activities related paripurna dalam rangka pengambilan keputusan dan persetu-
to problems of cigarettes. In the early stage, smoke-free zone juan bersama tasranperda KTR Kota Medan maka ranperda ini
regulation was not a priority to be discussedin meetings in disahkan dengan disetujui oleh seluruh fraksi yang ada.
Parliament, due to arising pros and cons. Commitment from the 4) Tahap pengundangan, dikeluarkannya Perda No 3 tahun
local government and community support are the factors that 2014 tentang KTR di Kota Medan, yang terdiri dari 16 bab 47
made this regulation be processed so that in December 2013 pasal; dan 5) Tahap Penyebarluasan melalui Seminar Pembela-
the Parliament plenary meeting pass the regulation and in jaran Implementasi Regulasi KTR di Indonesia.
January 2014 Regulation No.3 about smoke-free zone is issued. Kesimpulan: Proses terbentuknya Perda KTR di Kota Medan
Recommendation: There are many challenges ahead after melalui beberapa tahap yang dimulai sejak tahun 2010 dimana
the issuance of regulation smoke-free zone. The regulation Dinas Kesehatan mulai mengadakan kegiatan-kegiatan terkait
should be implemented effectively, with the involvement of permasalahan rokok. Pada tahap awal, ranperda KTR belum
relevant stakeholders, also society (citizens-based smoke- menjadi prioritas untuk dibahas dalam rapat-rapat di DPRD,
free zone enforcement). In addition, cros s-sectoral karena timbul pro dan kontra terhadap ranperda ini. Adanya

192 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 03, No. 4 Desember 2014
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

komitmen dari pemerintah daerah dan dukungan dari masyarakat aman Rokok bagi Kesehatan. PP ini dikeluarkan
agar perdaini segera diproses sehingga pada bulan Desember pada masa Presiden Habibie. PP ini bertujuan untuk
2013 dalam rapat paripurna DPRD perdaini disahkan dan pada
bulan Januari tahun 2014 telah dikeluarkan Perda KTR No 3 melindungi masyarakat dari bahaya merokok; mem-
tentang KTR di Kota Medan. budidayakan hidup sehat; menekan perokok pemula;
Rekomendasi :Tantangan kedepan setelah dikeluarkannya serta melindungi perokok pasif. Namun, kuatnya
Perda KTR Kota Medan adalah agar perda ini dapat diimple- perlawanan dan lobi industri rokok menyebabkan PP
mentasikan secara efektif, dengan melibatkan para stakeholder
terkait juga masyarakat (penegakan KTR berbasis warga). ini mengalami revisi dua kali, yaitu pada masa pe-
Selain itu juga kerjasama lintas sektoral dalam penerapan Perda merintahan Gus Dur tahun 2002 dan Megawati tahun
KTR perlu ditingkatkan. Dinas Kesehatan sebagai motor 2003 dan terakhir adalah PP No 109/2012 tentang
penggerak implementasi Perda KTR perlu melakukan monitor- Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif
ing dan evaluasi.
Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan
Kata Kunci: DPRD, proses, Perda KTR, Selain itu, dalam Undang-Undang Kesehatan
No. 36/2009 telah pula mencantumkan pengamanan
PENGANTAR zat adiktif. Dalam pasal 113 ayat (2) dinyatakan
Saat ini terdapat 1,2 miliar perokok di dunia, 80 secara tegas bahwa tembakau merupakan zat yang
persen di antaranya tinggal di negara-negara berpen- bersifat adiktif. Zat adiktif yang dimaksud meliputi
dapatan rendah dan sedang. Tanpa adanya upaya tembakau, produk yang mengandung tembakau, pa-
pencegahan dalam pengurangan konsumsi rokok, dat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif yang peng-
maka WHO memprediksi pada tahun 2025 jumlah gunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya
perokok akan meningkat menjadi 1.6 miliar. Di nega- dan/atau masyarakat sekelilingnya. Tembakau me-
ra maju, perilaku merokok sudah semakin jarang ngandung nikotin dengan kadar yang cukup besar.
ditemui, hal ini disebabkan karena adanya kesadaran Nikotin tergolong zat adiktif, sehingga rokok temba-
bahaya merokok bagi kesehatan. Sebaliknya di ne- kau dapat menimbulkan ketergantungan psikologis,
gara berkembang, jumlah perokok cenderung me- fisik dan toleransi serta sulit menghentikannya. PP
ningkat. Hal ini merupakan fenomena umum, namun tentang pengamanan produk tembakau sebagai zat
pertumbuhan perokok di Indonesia termasuk yang adiktif bagi kesehatan menuai kontroversi, walaupun
sangat tinggi dibandingkan negara manapun di pada akhirnya disyahkan.
dunia1. Indonesia berada pada posisi kelima di dunia Kemudian pada pasal 115 (ayat 2) ditegaskan
dalam konsumsi rokok (setelah Cina, AS, Rusia, bahwa pemerintah daerah wajib menetapkan KTR
dan Jepang), posisi ketiga di dunia dalam jumlah di wilayahnya. KTR adalah ruangan atau arena yang
perokok (setelah Cina dan India), yaitu sebesar 65 dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, pen-
juta perokok dan memiliki jumlah pabrik rokok jualan, iklan, promosi, ataupun penggunaan rokok.
terbanyak di dunia, yaitu 4.575 pabrik rokok2,3. Saat ini, dari 497 kabupaten/kota yang ada di Indo-
Merokok dapat menyebabkan kesakitan dan nesia, hanya 22 kabupaten/kota yang telah mene-
kematian yang dapat dicegah. Bahaya merokok tidak rapkan perda terkait KTR, yaitu DKI Jakarta, Bogor,
saja berdampak kepada perokok aktif, tetapi juga Bandung, Cirebon, Palembang, Surabaya, Yogya,
bagi orang di sekitarnya yang tidak merokok (perokok Bangli dan Padang Panjang. Sementara pada tingkat
pasif). Berbagai penyakit terkait konsumsi rokok provinsi antara lain Jakarta, Sumatera Selatan, Su-
antara lain paru-paru, saluran pernapasan kronik, matera Barat, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Barat,
kardiovaskuler, ginjal, kanker mulut, tenggorok, lam- Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi
bung, kandung kemih, mulut rahim dan sumsum Selatan, NTB dan NTT.
tulang4. Alasan diberlakukannya KTR adalah (1) setiap
Walaupun permasalahan merokok di Indonesia orang berhak atas perlindungan terhadap bahaya
cukup mengkhawatirkan, namun komitmen pemerin- rokok, (2) asap tembakau membahayakan dan tidak
tah terkait regulasi rokok masih lemah dan bersifat memiliki batas aman, (3) ruang khusus untuk mero-
mendua. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya kok dan sistem sirkulasi udara tidak mampu membe-
peraturan ataupun undang-undang yang tegas dan rikan perlindungan yang efektif. Sehingga perlindung-
ketat mengatur soal rokok. Regulasi pengendalian an hanya efektif apabila 100 persen bebas asap ro-
rokok di berbagai negara berhasil melindungi mereka kok. Area yang dinyatakan bebas asap rokok, meli-
yang bukan perokok, meningkatkan penghentian puti: a) fasilitas pelayanan kesehatan; b) tempat pro-
merokok dan mengurangi konsumsi rokok. ses belajar mengajar; c) tempat anak bermain; d)
Peraturan terkait rokok pertama kali diterbitkan tempat ibadah; e) angkutan umum; f) tempat kerja;
pemerintah adalah PP No.81/1999 tentang Peng- dan g) tempat umum dan tempat lain yang ditetap-

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 03, No. 4 Desember 2014 193
Juanita: Proses Pembentukan Peraturan Daerah

kan. Area bebas rokok harus menjadi norma di ma- 3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 4) Kepemudaan
syarakat. dan Olahraga, 5) Agama, 6) Sosial, 7) Kebudayaan,
Pemerintah Kota Medan hingga saat ini belum 8) Kesehatan dan Keluarga Berencana, 9) Pember-
mempunyai peraturan daerah (Perda) tentang KTR. dayaan peranan wanita, 10) Transmigrasi, 11) Sosial
Kota Medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Politik (Linmas) Kesbang, dan 12) Lingkungan Hidup.
Utara dengan jumlah penduduk terbesar dan terpadat Komisi C membidangi perekonomian: 1) Keuangan
menjadi sasaran pasar potensial oleh industri rokok. Daerah, 2) Aset Daerah, 3) Perpajakan, 4) Retribusi,
Segmen pasar rokok, tidak hanya ditujukan pada 5) Perbankan, 6) Perusahaan Daerah, 7) Perusahaan
kelompok dewasa laki-laki, tetapi juga pada kelompok Patungan, 8) PMA/PMD, 9) Dunia Usaha, 10) Peng-
dewasa perempuan dan kelompok kaum muda. adaan Pangan dan Logistik, 11) Koperasi, dan 12)
Pariwisata. Komisi D membidangi pembangunan: 1)
BAHAN DAN CARA PENELITIAN Pekerjaan Umum, 2) Perhubungan, 3) Pertambangan
Desain penelitian ini adalah studi kasus dengan dan Energi, 4) Pemetaan, Penataan dan Pengawas-
pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah an Kota, 5) Pertamanan, 6) Kebersihan, 7) Perumah-
anggota DPRD Kota Medan yang membidangi kese- an Rakyat, 8) Perdagangan, 9) Perindustrian, 10)
hatan, perindustrian, ketenaga kerjaan, perdagangan Pertanian, 11) Perikanan, dan 12) Perkebunan/
dan pertanian. Lokasi penelitian di Kota Medan, de- Kehutanan.
ngan alasan hingga saat ini perda KTR belum ada, Selain adanya komisi, ada juga fraksi-fraksi par-
padahal Kota Medan merupakan ibu kota provinsi tai politik. Fraksi-fraksi ini terdiri dari beberapa or-
Sumatera Utara hendaknya menjadi contoh bagi ang yang mewakili masing-masing partai yang dipilih
daerah kabupaten kota lain dalam penerapan berdasarkan daerah pilihan wilayahnya. Berikut data
kebijakan KTR. anggota masing-masing partai yang ada di DPRD
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik Kota Medan.
wawancara mendalam untuk menggali pandangan
anggota legislatif terkait Perda KTR Kota Medan. Tabel 1. Jumlah anggota partai politik di Kota Medan
Proses validasi dilaksanakan melalui proses triangu- Nama Partai Politik Jumlah (org)
lasi atau mengkonfrontir data kepada sejumlah infor- Partai Demokrat 15
Partai Keadilan Sejahtera 6
man penelitian berbeda, baik yang terlibat dalam pro- Partai PDI Perjuangan 4
ses kebijakan KTR di Kota Medan untuk menghasil- Partai Golkar 4
kan gambaran lebih jelas dan utuh terhadap suatu Partai Amanat Nasional 4
Partai Damai Sejahtera 4
fenomena di lapangan. Partai Persatuan Pembangunan 4
Partai Medan Bersatu 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jumlah 46
Deskripsi Lokasi Penelitian
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ada- Dari data di atas terlihat bahwa ada sekitar 33 %
lah mitra kerja dari kepala daerah. Adapun tugas anggota DPRD berasal dari Partai Demokrat, disusul
dan fungsi DPRD adalah membuat keputusan, kebi- PKS, Medan Bersatu dan partai lainnya.
jakan yang bertujuan untuk menyejahterakan masya-
rakat dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada Tahap Inisiasi
dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat termasuk Perhatian terhadap permasalahan merokok di
menyangkut masalah kesehatan masyarakat. Kota Medan mulai gencar dilakukan sejak tahun
Kantor DPRD Kota Medan terletak di jalan 2010. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Kesehatan
Kapten Maulana Lubis No. 1 Medan. Di Kantor DPRD Kota Medan bersama dengan salah satu lembaga
Medan terdapat 4 Komisi, yaitu Komisi A, Komisi yang memberi perhatian terhadap perlindungan anak
B, Komisi C, dan Komisi D. Komisi A membidangi dan perempuan, terutama perlindungan anak dari
pemerintahan: 1) Pemerintahan Umum, 2) Kepega- paparan bahaya asap rokok yaitu Yayasan Pusaka
waian/Aparatur, 3) Hukum/Perundang-undangan dan Indonesia (YPI). YPI begitu gencar menyuarakan
HAM, 4) Penerangan/ pers, 5) Kependudukan Catat- kepedulian agar anak dilindungi dari paparan rokok.
an Sipil, 6) Pertanahan, 7) Perizinan, 8) Ketertiban, Salah satu upaya mengatasi permasalahan merokok
9) Kehakiman, 10) Kejaksaan, 11) Kepolisian Han- adalah dengan mengatur tempat dimana orang tidak
kam, 12) Maritim kesbang Linmas, 13) Organisasi boleh merokok. Penetapan KTR yang dituang dalam
Masyarakat, dan 14) Imigrasi. Komisi B membidangi sebuah perda akan menjadi peraturan yang kuat dan
kesejahteraan: 1) Ketenagakerjaan, 2) Pendidikan, berjangka panjang.

194 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 03, No. 4 Desember 2014
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

Inisiasi dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan Berikut ini mekanisme usulan ranperda KTR
dalam hal ini Dinas Kesehatan yang berinisiatif meng- oleh Dinas Kesehatan kepada DPRD Kota Medan
ajukan usulan Rancangan Peraturan Daerah Ranper- adalah: 1) melakukan kajian akademik dan membuat
da tentang KTR. Usulan Ranperda tentang KTR Kota draft ranperda KTR. Hasil kajian ini kemudian
Medan selain didasarkan pada landasan hukum yang disosialisasikan ke publik dengan harapan ranperda
kuat yaitu UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, PP yang diusulkan akan dibahas oleh DPRD pada tahun
No. 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Me- 2012, 2) Dinas Kesehatan Kota Medan mengirimkan
ngandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi usulan ranperda ke walikota, 3) Pengiriman nota
Kesehatan, serta adanya Peraturan Bersama Menteri pengantar ranperda KTR dari walikota ke DPRD agar
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri No. 188/Men- dibahas dalam paripurna oleh Badan Legislatif Daerah
kes/PB/I/2011 dan No. 7/2011 tentang Pedoman (Balegda), 4) Pada tanggal 18 Maret 2013
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok juga didasarkan pembahasan ranperda KTR oleh fraksi-fraksi, 5) Pada
atas hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas tanggal 2 Mei tahun 2013 fraksi-fraksi di DPRD
Kesehatan Kota Medan tahun 2010 dan Yayasan menyampaikan pemandangan umum terhadap
Pusaka Indonesia bekerja sama dengan Fakultas ranperda KTR dan merekomendasikan terbentuknya
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara panitia khusus, 6) Pada tanggal 13 Mei tahun 2013
tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyampaian nota jawaban walikota Medan atas
masyarakat Kota Medan mendukung diterapkannya pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota
KTR di Kota Medan dan masyarakat menyatakan Medan, 7) Pada tanggal 9 September 2013 dipilih
Kota Medan sudah layak memiliki peraturan daerah Ketua Pansus Perda KTR dan beliau berjanji akan
kawasan tanpa rokok5,6. memprioritaskan ranperda KTR dan diproyeksikan
Adanya landasan hukum yang kuat sebagai akan selesai dalam 3 bulan atau pada akhir tahun
dasar pembentukan Perda KTR, harusnya menjadi 2013, 8) Pada tanggal 11 September 2013 pansus
menjadi alasan bagi seluruh pemerintah daerah ranperda KTR melakukan pembahasan yang
untuk membentuk peraturan KTR di wilayahnya melibatkan stakeholders seperti LSM, asosiasi
masing-masing. Namun kenyataannya, Perda KTR rumah sakit, pengusaha hotel dan mall, MUI, industri
Kota Medan sudah bergulir sejak tahun 2011 masih rokok, perguruan tinggi dan dinas kesehatan, 9) Pada
menjalani proses pembahasan. Hal ini seperti yang tanggal 20 Oktober 2013 DPRD rapat pembahasan
disampaikan oleh salah satu informan ranperda KTR yang dihadiri oleh dinas kesehatan,
BLH, bagian hukum Pemko Medan, dan 10) Pada
...usulan terhadap Perda itu bagus. Namun tanggal 19 Desember 2013 rapat paripurna DPRD
saat ini ada sekitar 15 perda yang akan
dibahas. Ranperda KTR belum menjadi Kota Medan dalam rangka pengambilan keputusan
prioritas karena ada beberapa ranperda dan persetujuan bersama atas ranperda KTR Kota
terakiat retribusi yang lebih diprioritaskan. Medan.
Prioritas utama akan ditekankan pada Pendapat salah seorang informan mengenai
masalah kesejahteraan warga, selain
peningkatan pajak daerah dan restribusi proses pembuatan perda KTR di DPRD Kota Medan
daerah. Sementara Ranperda lain yang adalah sebagai berikut :
segera digodok lewat paripurna DPRD Medan
antara lain yang terkait PBB, BPHT B, ...setelah kajian akademik dan draft ranperda
Penyertaan M odal Bank Sumut, Struktur disosialisakan, langkah selanjutny a yang
Organisasi Pemko M edan, HIV/AIDS, cagar dilakukan oleh Dinas Kesehatan sebagai pe-
Budaya, pengendalian polusi, pendidikan, mrakarsa ranperda KTR adalah menyampai-
penanggulangan kebakaran, serta restribusi kan nota pengantar ke DPRD. setelah disusun
minuman beralkohol, tata ruang, izin usaha, itu tidak serta merta harus dimasukkan keba-
kebersihan, pemanfaatan limbah, gian hukum atau diuji publik kan ranperdanya
kesehatan itu melalui pembahasan-pembahasan. Nanti
sosialisasi setelah itu selesai kemungkinan-
Selain itu, hal senada juga disampaikan oleh nya dibarengin dengan sosialisasi ranperda
itu, maka disampaikanlah kebagian hukum
salah seorang informan terkait inisiasi perda KTR Pemko M edan. Kemudian bagian hukum
meneruskannya ke dewan melalui Prolegda
...usulan tadi kita terima dengan baik, kan melalui pengantar surat walikota, bapak wali-
gitu? Sebelum ini kita sahkan tentunya kita kota atau dengan Prolegdanya. Prolegda ini
akan meminta pertanggungjawaban disampaikan sebelum APBD disahkan...
pemerintah Kota M edan dalam hal
pengawasannya KTR ini, sama penyediaan setelah sampai di dewan, disitulah
tempat-tempat KTR. Apakah di mall atau dilakukan pembahasan. Ada lagi mekanisme
dimana. Memang harus kondusif. dewan, misalnya Prolegda yang kita

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 03, No. 4 Desember 2014 195
Juanita: Proses Pembentukan Peraturan Daerah

sampaikan disetujui oleh DPR melalui Baleg baru setelah itu Ranperda KTR. Kita harapkan
namanya, Badan Legislasi. Kemudian semua ranperda selesai pada akhir
ditetapkanlah sebagai pembahasan untuk Desember 2012...
pembahasan Ranperda tadi di DPR. Ketika itu
melakukan pembahasan, maka yang pertama Dari pernyataan tersebut kelihatan bahwa Perda
kali itu ada pengantar dari kepala daerah,
pidato pengantar atas usulan Ranperda itu. KTR belum menjadi prioritas bagi DPRD, karena ma-
Kemudian setelah pengantar itu maka sih adanya pemahaman para pemangku kepentingan
masuklah tahap kedua di DPR itu mekanisme tentang pentingnya KTR yang masih tidak sama.
pemandangan umum fraksi, atas dasar Selain itu juga terlambatnya pembahasan Ranperda
pengantar kepala daerah, setelah
mekanisme pemandangan fraksi itu KTR di DPRD Medan disebabkan karena masih
kemudian pemerintah daerah menjawab harus diselesaikan beberapa Ranperda yang sudah
pemandangan fraksi DPR itu dalam satu nota terlebih dahulu masuk ke DPRD. Walaupun Ranper-
jawaban pidato kepala daerah, setelah itu da KTR ini sudah di DPRD Medan sejak tahun 2011,
barulah dibentuk pansus, pansus tentang
Ranperda KTR. Ketika pansus itu berjalan bahkan telah beberapa kali dilakukan pertemuan.
maka akhirnya nanti disetujuilah finalisasi Namun Perda KTR belum juga disahkan. Hal ini juga
pansus itu. Pansus merekomendasikan seperti yang disampaikan salah satu informan yang
supaya diajukan ke Banmus. Banmus menyatakan :
melakukan menetapkan hari persetujuan
utama Ranperda itu. Setelah Ranpeda itu
... perda yang dibahas di DPRD Kota Medan
disetujui oleh DPR, maka Ranperda itu
sekitar 10-15 Perda pertahun. Saat ini ada
dikembalikan kepada pemerintah daerah,
Perda pajak daerah atau retribusi yang akan
diundangkan dan dimasukkan ke dalam
dibahas, sehingga Perda KTR belum menjadi
berita daerah. Di dalam lembaran-lembaran
prioritas. Namun diharapkan pada tahun 2013
daerah, kalau itu Perda. Kalau berita daerah
perda ini sudah masuk ke prolegda, sehingga
itu peraturan walikota, pemerintah daerah
bisa dikeluarkan Perdanya...
kalau dia diundangkan. Karena dia Ranperda
KTR ini tidak termasuk salah satu ranperda
untuk dievaluasi maka dia secara langsung Walaupun ada kendala dalam menetapkan
diundangkan setelah ditetapkan dia langsung prioritas ranperda yang akan dibahas, namun salah
diundangkan seorang informan yang juga merupakan Wakil Ketua
DPRD Kota Medan menyatakan bahwa:
Beberapa kegiatan awal telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan sejak tahun 2011 seperti meng- Kita minta, di tengah banyaknya kesibukan
adakan kegiatan workshop Partisipasi Pelajar dan Badan Legislasi DPRD membahas sejumlah
Mahasiswa dalam Pengendalian Dampak Merokok. Ranperda retribusi, Ranperda Kawasan Tanpa
Rokok juga hendaknya dibahas secara paralel.
melakukan survei opini publik mengenai rokok dan Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat
kebutuhan akan perlunya peraturan daerah mengenai terhadap Perda ini sudah sangat
kawasan tanpa rokok, menyusun draft Ranperda KTR mendesak.. .
dan melakukan sosialisasi persiapan penyusunan
Ranperda dan Naskah Akademik pada bulan Sementara itu menurut salah seorang informan
Desember tahun 2011. yang ikut ambil bagian dalam pembahasan Ranperda
tersebut, sebelum isi pokok pembahasan menjadi
Tahap Pembahasan sesuatu yang sah untuk dijalankan, ada baiknya
Ranperda yang sudah diusulkan oleh Dinas pemerintah melakukan sosialisasi secara masif
Kesehatan sejak akhir tahun 2011, hingga saat kepada masyarakat. Sehingga apa yang tengah
penelitian dilakukan belum menunjukkan perkem- dibahas untuk menjadi kebaikan bersama, tidak
bangan ke arah yang lebih baik. Hal ini disebabkan menjadi mubazir seperti yang terjadi di kota besar
karena belum dijadikan prioritas dalam pembahas- Jakarta, seperti yang diungkapkan oleh informan :
annya. Hal ini seperti yang disampaiakan oleh Wakil
...sebelum Kota M edan mengajukan
Ketua DPRD Medan: ranperda KTR, Provinsi Jakarta telah lebih
dulu menjalankanny a. Namun faktany a,
....tertundanya Ranperda KTR dikarenakan ranperda itu jalan di tempat. Inilah yang kita
masih adany a usulan ranperda lain y ang khawatirkan terjadi di Kota Medan.
sudah sebelumnya. Ada ranperda terdahulu
yang diprioritaskan, baru nanti menyusul
Ranperda KT R. Beberapa Ranperda yang Proses pembahasan suatu ranperda merupakan
sudah selesai dibahas adalah Perhubungan tahap yang paling krusial untuk mencapai pemaham-
dan Perikanan. Ranperda Kepariwisataan, an yang sama di antara anggota legislatif. Pemba-
dan Ranperda JPKMS sebentar lagi selesai, hasan Ranperda KTR dilakukan lebih detail agar tidak

196 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 03, No. 4 Desember 2014
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

ada pihak yang merasa dirugikan dengan keluarnya da KTR Kota Medan maka ranperda ini disahkan
perda KTR seperti para pekerja industri rokok agar dengan disetujui oleh delapan fraksi yang hadir, yaitu:
tidak merasa terancam keberlangsungan hidupnya. 1) Fraksi Partai Demokrat, 2) Fraksi PAN, 3) Fraksi
Selain itu juga berbagai elemen masyarakat juga PDI Perjuangan, 4) Fraksi PKS, 5) Fraksi Partai
dilibatkan seperti LSM Yayasan Pusaka Indonesia, Golkar, 6) Fraksi Partai Damai Sejahtera, 7) Fraksi
Forum SAdAR dan mahasiswa, dan perguruan tinggi. Medan Bersatu, dan 8) Fraksi Patriot Persatuan
Hal ini seperti yang disampaikan oleh informan : Pembangunan.

...perluny a diberikan pemahaman lebih Tahap Pengundangan


kepada perusahaan rokok dan para
pekerjanya, bahwa Ranperda ini bukan Tahap akhir dari proses lahirnya Perda KTR Kota
ancaman bagi mereka. Tetapi berbagi hak Medan adalah keluarnya Perda No. 3/2014 tentang
kepada masyarakat yang sama sekali tidak KTR di Kota Medan, yang terdiri dari 16 bab 47 pasal.
merokok, itu menurut saya....

..Secepatnya akan menyelesaikan Ranperda Tahap Penyebarluasan


KTR ini menjadi Perda KTR, karena ini sangat Pada tangga 16 Januari 2014 diadakan Semi-
mendesak bagi kota M edan yang nar Pembelajaran Implementasi Regulasi KTR di
membutuhkan tempat-tempat khusus yang Indonesia yang diprakarsai oleh Yayasan Pusaka
bebas asap rokok, iklan, promosi dan
sponsor rokok... Indonesia.

Namun pada saat pembahasan Rancangan KESIMPULAN DAN SARAN
Peraturan Daerah KTR di DPRD Medan pada bulan Kesimpulan
Maret tahun 2013, pada saat rapat paripurna diskors, Proses terbentuknya Perda KTR di Kota Medan
beberapa anggota dewan merokok di ruang rapat melalui beberapa tahap yang dimulai sejak tahun
paripurna. Hal ini menunjukkan rendahnya komitmen 2010 dimana Dinas Kesehatan sebagai pemrakarsa
anggota dewan untuk mendukung ranperda ini. Selain ranperda KTR mulai mengadakan kegiatan workshop
itu juga dari hasil pengamatan terlihat bahwa Partisipasi Pelajar dan Mahasiswa dalam Pengen-
walaupun di dalam gedung sudah ada pemberitahuan dalian Dampak Merokok. Kegiatan ini juga didukung
dengan menempel kertas di dinding di dalam gedung oleh salah satu LSM yang perduli terhadap perlin-
DPRD yang berisi pemberitahuan dilarang merokok, dungan anak. Pengusulan ranperda KTR juga didu-
namun kenyataannya sebahagian besar anggota kung oleh kajian ilmiah dimana masyarakat Kota
dewan tidak mentaatinya, mereka tetap merokok di Medan 90 persen mendukung diberlakukannya KTR
dalam ruangan, seperti yang disamapaikan oleh di Kota Medan. Berdasarkan kajian ini maka pada
salah seorang informan : akhir tahun 2011 Dinas Kesehatan mengusulkan
ranperda KTR. Pada awalnya, ranperda KTR belum
Saya tahu dirilah. Nanti kalau Perda Kawasan menjadi prioritas untuk dibahas dalam rapat-rapat
Tanpa Rokok sudah disahkan, saya akan ajak di DPRD, karena banyaknya ranperda yang sudah
teman-teman untuk mencari tempat khusus
kalau ingin merokok. M asa kita yang buat diusulkan dan lebih diutamakan adalah ranperda
peraturan, kita sendiri y ang melanggar. terkait retribusi. Dikalangan anggota DPRD sendiri
Meskipun saya perokok, saya menyadari arti timbul pro dan kontra terhadap ranperda ini. Adanya
penting Perda KTR. komitmen yang kuat dari Ketua Pansus untuk mem-
proses ranperda ini dalam rapat paripurna untuk
Demikian juga menurut salah seorang informan yang disahkan menjadi perda. Pada bulan Januari tahun
menyatakan : 2014 telah dikeluarkan Perda KTR No. 3 tentang
...kalau peraturan ini nanti disahkan saya KTR di Kota Medan.
akan berusaha lebih disiplin jika merokok
atau mungkin akan berhenti sama sekali, Saran
Tantangan ke depan setelah dikeluarkannya Per-
Tahap Penetapan da KTR Kota Medan adalah agar perda ini dapat
Setelah melalui proses yang cukup panjang da- diimplementasikan secara efektif, dengan melibatkan
lam pembahasan-pembahasan materi yang dimuat para stakeholder terkait juga masyarakat (penegakan
dalam ranperda, maka pada tanggal 19 Desember KTR berbasis warga). Selain itu juga kerjasama lintas
2013 melalui rapat pripurna dalam rangka pengambil- sektoral dalam penerapan Perda KTR perlu
an keputusan dan persetujuan bersama atas ranper- ditingkatkan.

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 03, No. 4 Desember 2014 197
Juanita: Proses Pembentukan Peraturan Daerah

Dinas Kesehatan sebagai motor penggerak 9. Barber, S., Adioetomo, S.M., Ahsan, A.,
implementasi Perda KTR perlu melakukan monitor- Setyonaluri, D. 2008. Ekonomi Tembakau di
ing dan evaluasi implementasi Perda KTR ini dengan Indonesia. Lembaga Demografi, Fakultas
melakukan survei kepatuhan, survei dukungan Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
masyarakat, survei kualitas udara dalam ruangan, 10. Crofton, J., Simpson, D. 2009. Tembakau :
suvei kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil Ancaman Global. PT Elex Media
surv ei ini akan dapat diketahui ef ektif itas Komputindo.Kompas Gramedia. Jakarta.
implementasi KTR di Kota Medan. 11. Department of Education and Early Childhood
Development. 2009. Smoke Free Schools
REFERENSI Tobacco Prev ention and Management
1. Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Ke- Guidelines for Victorian Schools
sehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kese- 12. Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi
hatan Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008 Kesehatan, Promosi Kesehatan Sekolah,
2. WHO. 2008. WHO Report on The Global To- Jakarta 2008
bacco Epidemic. The MPOWER Package. 13. Departemen Kesehatan. 2012. Buku Fakta
WHO. Tembakau 2012.
3. Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi 14. Djutaharta, T. 2007. Beban Ekonomi Tembakau
Kesehatan, Panduan Integrasi Promosi Kese- di Indonesia. Disampaikan pada Seminar
hatan Dalam Program-Program Kesehatan di Nasional Update of Tobacco Control Research
Kabupaten/Kota, Jakarta 2008 in Indonesia 25-26 Juli 2007. Program
4. Doll, R., Peto, R., Wheatley, K. Gray, R., Pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan
Sutherland, I. 1994. Mortality in Relation to Masyarakat Universitas Gadjah Mada.
Smoking : 40 years Observations on Male 15. Faucher, M.A. 2003. Factors That Influence
British Doctors. BMJ 1994; 309: 901-11 Smoking in Adolescent Girls Review of the
5. Morgan, M., Grube, J.W. 1989. Adolescent ciga- Literature
rette smoking: A developmental analysis of in- 16. Komnas Perlindungan Anak. 2009.
fluences. British Journal of Development Psy- 17. Kosen, S. 2012. Isu Terkini Mengenai Rokok:
chology, 7, 179-189] Lindungi Generasi Muda dan Selamatkan Masa
6. Yayasan Pusaka Indonesia. 2013. Survei Depan Bangsa. Disampaikan pada E-learning
Dukungan Masyarakat terhadap Kebijakan KTR Program for the Youths HIV-AIDS Prevention,
di Kota Medan. Universitas Indonesia, 1 Maret 2012.
7. AIHW. 2002. National Drug Strategy House- 18. Mayhew, K., Flay, B.R & Mott. J.A.2000. Stages
hold Survey : Detailed Finding AIHW Cat No in The Development of Adolescent Smoking.
PHE35. Australian Institute of Health and Wel- Drug and Alcohol Dependence.
fare, Canberra. 19. Martini, S., Qomaruddin, M., B., Wahyuni, C.,
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehat- U., Yudhastuti, R., Hendrati, L., Y. 2000. Faktor
an Departemen Kesehatan. 2010. Riskesdas Risiko Perilaku Merokok di Kalangan Pelajar di
2010. Surabaya. Lembaga Penelitian Unair, Surabaya.

198 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 03, No. 4 Desember 2014

You might also like