You are on page 1of 14

o Tata Letak Mesin Departemen Dyeing Spun

Keterangan :
A : Mesin Bakar Bulu
B : Mesin Penghilang Kanji
C : Panel Kontrol Mesin Bakar Bulu dan Penghilang Kanji
D : Costic Size
E : Penampungan Kostik
F : Rol Batchem
G : Washing Range
H : Panel Kontrol Washing Range
I : Silinder Dryer
J : Jigger
K : Continous Winch
L : Scutcher
o Tata Letak Mesin Departmen Polyester

Keterangan :
A : Jet Dyeing
B : Boil of Tank Weight Reduce
C : Scutcher
D : Dryer
E : Panel Kontrol Dept. Dyeing Polyester
F : Continous Winch
o Tata Letak Mesin Departmen Printing

F F
E E E E E E

J G H

Keterangan :
A : Mesin Flat Printing (Untuk Katun)
B : Mesin Flat Printing (Untuk Polyester)
C : Mesin Rotary Printing
D : Dryer
E : Mesin Inspecting
F : Rol penggulung
G : Ruang Screen Rotary
H : Ruang Screen Flat
I : Gudang obat dan Stock Thickening
J : Gudang pasta dan zat warna
o Tata Letak Mesin Departmen Finishing

A C

B
I F
H

G
D D D D D

E E E E E
o Flow Process Pencelupan Kapas
 Flow Process (One-Batch) Kain Cotton 30'S Zat Warna Reaktif

Grey Pemartaian

Proses "One-Batch"

Cuci + Netralisir

Celup Putih/Warna

Pengeringan

Inspecting

Setting RFP

Printing Desain

Steaming

Cuci R/C Reaktif

Pengeringan
Resin Finish

Calendering

Setting Roll (Lebar Kain)

Inspecting Packing

Kirim
 Flow Process Kain Cotton 40'S 120⁄60 Full Proses Motif Dasar Block Tua
Reaktif
Grey Pemartaian

Proses Bakar Bulu - Buang Kanji

Cuci - Scouring - Bleaching

Pengeringan

Setting for Caustic SIze

Caustic Size

Cuci + Netralisir

Celup Putih/Warna

Pengeringan

Inspecting

Setting RFP
Printing

Steaming

Cuci R/C Reaktif

Pengeringan

Resin Finish

Calendering

Inspecting Packing

Kirim
 Flow Process Kain Rayon Zat Warna Reaktif

Grey Pemartaian

Bakar Bulu + Buang Kanji

Cuci - Scouring

Pengeringan

Setting for Caustic SIze

Caustic Size

Cuci + Celup Putih/Warna

Pengeringan

Inspecting

Setting RFP
Printing Desain

Steaming

Cuci R/C Reaktif

Pengeringan

Resin Finish

Calendering

Inspecting Packing

Kirim
 Flow Process Kain Cotton - Spandex Zat Warna Reaktif

Grey Pemartaian

Proses "One-Batch"

Scutcher (Beber Kain)

Pengeringan

Setting for Caustic SIze

Caustic Size

Cuci + Netralisir

Celup Putih/Warna

Pengeringan

Inspecting

Setting RFP
Printing

Steaming

Cuci R/C Reaktif

Pengeringan

Resin Finish

Calendering

Setting Roll (Lebar Kain)

Inspecting Packing

Kirim
o Pre-Treatment Polyester
A. PROSES SIMULTAN DAN MEKANISMENYA
Tujuan dari proses simultan adalah untuk menghilangkan berbagai kotoran alam
dan luar pada bahan tekstil yang kelebihannya adalah cepat dan murah
sedangkan kekurangannya adalah hasil yang diperoleh masih kurang
dibandingkan dengan proses secara terpisah terutama untuk serat alam,
sedangkan untuk serat sintetik hasilnya relatif sama. Proses ini banyak digunakan
terutama untuk serat sintetik dan campuran karena macam dan jumlah kotoran
yang harus dihilangkan tidak sebanyak pada serat alam, namun terkadang juga
dilakukan pada serat kapas dan rayon. Prinsip dari proses simultan adalah
adanya kesamaan kondisi proses dan zat yang digunakan tidak saling
mengganggu tujuan masing-masing proses persiapan penyempurnaan yang
dilakukan. Mekanisme prosesnya sama persis dengan proses yang dilakukan
terpisah.
B. PROSES PEMASAKAN (SCOURING)
Pemasakan merupakan proses persiapan yang memegang peranan penting bagi
bahan tekstil karena dengan pemasakan akan memudahkan bahan untuk
menyerap zat-zat yang ada pada proses basah berikutnya. Tujuan pemasakan
adalah untuk memperoleh bahan tekstil yang bersih atau untuk menghilangkan
kotoran alami baik berupa lemak, minyak, pektin, serisin, gum,kulit biji kapas
(pada serat selulosa dan protein) dan kotoran dari luar seperti oli, debu, spinning
oil (pada serat sintetik) sehingga meningkatkan daya serap pada seluruh
permukaan bahan secara merata.
Mekanisme proses pemasakan adalah menyabunkan kotoran berupa lemak, oli,
serisin, gum sehingga dapat larut dalam air serta melepaskan kotoran akibat efek
detergensi dari larutan pemasakan dan gerakan mekanik yang diberikan pada
bahan. Pemasakan dapat dilakukan secara proses tersendiri maupun dilakukan
simultan dengan proses penghilanagn kanji dan pengelantangan. Untuk bahan
dengan kandungan kotoran yang tinggi sebaiknya dilakukan secara terpisah
(serat-serat alam), sedangkan untuk bahan yang terbuat dari serat sintetik atau
serat campuran biasanya dilakukan proses simultan.
C. PROSES RELAKSASI (RELAXING)
Proses relaksasi merupakan proses khusus yang hanya dilakukan pada serat
sintetik terutama serat sintetik yang terdiri dari serat filament seperti poliester,
nilon, akrilik, dan spandex. Tujuan proses relaksasi adalah untuk mencegah
timbulnya efek crease mark, mendapatkan pegangan yang lembut, lemas dan
bergelombang pada bahan dan untuk mengetahui suhu kritis saat serat
mengkeret maksimum.
Pada proses relaksasi bahan dibiarkan melepaskan tegangan alaminya secara
perlahan-lahan melalui perendaman dengan pemanasan. Terdapat dua metode
relaksasi yaitu metode perendaman (Exhaust) dan metode kontinyu
menggunakan mesin relaksasi Goller dan Sofcer. Pada metode exhaust kain yang
akan direlaksasi harus dalam keadaan tersusun rapi. Hal ini dimaksudkan supaya
tidak terjadi kekusutan pada saat proses berlangsung. Sedangkan metode
kontinyu biasanya kain dalam keadaan terbuka lebar dan akan mengalami
relaksasi melalui semprotan air yang ada dalam mesin.
D. PROSES PEMANTAPAN PANAS (HEAT SETTING)
Proses pemantapan panas bertujuan untuk menstabilkan dimensi bahan tekstil
yang terbuat dari serat sintetik sehingga dimensi bahan tidak berubah pada
proses selanjutnya. Ada dua metode yang digunakan yaitu pemantapan panas
basah dan kering. Bahan tekstil yang mengalami pemantapan panas akan
memiliki molekul polimer sejajar sumbu seratnya dan dimensi yang stabil.
Proses pemantapan panas dapat dilakukan pada benang, kain tenun, maupun
kain rajut. Pemantapan panas pada benang dilakukan pada rol-rol panas, kain
tenun dan kain rajut menggunakan mesin Stenter. Proses pemantapan panas
dapat dilakukan dengan tiga cara :
1. Pemantapan panas awal (Pre-Setting) → pemantapan pada bahan yang
masih grey / mentah.
2. Pemantapan panas antara (Intermediate-Setting) → bahan dimantapkan
setelah pemasakan.
3. Pemantapan panas akhir (Post-Setting) → bahan dimantapkan setelah
proses pewarnaan.
Adapun dua metode pemantapan panas yaitu :
4. Pemantapan panas basah (Wet / Steam Setting) → pemantapan bahan
dengan bentuan uap panas dari mesin steamer.
5. Pemantapan panas kering (Dry Setting) → penamtapan panas dengan
menggunakan udara kering pada suhu tinggi yang berasal dari mesin stenter.
E. PROSES PENGURANGAN BERAT (WEIGHT REDUCE)
Ada banyak metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah metoda
exhaust/perendaman suhu dan tekanan tinggi menggunakan mesin HT-dyeing.
Kain yang telah mengalami pengurangan berat akan terasa lebih lembut dan
langsai.
Selain metode exhaust, terdapat metode lagi pada proses pengurangan berat
yang tergantung dari jenis mesin yang tersedia.
1. Metoda exhaust/perendaman pada suhu dan tekanan tinggi
2. Metoda pad-Rol-Batching
3. Metoda pad-steam
4. Metoda pad-cure
5. Metoda pad-radiasi

You might also like