You are on page 1of 10

18

LAMPIRAN A

CONTOH PERHITUNGAN
19

A.1 %Massa tertampung (p)


q
p 100%
r
Di mana q = massa tertampung (g), r = total massa tertampung (g)

Pada riffle-1
q 1, 05
p1, Fe  100%  100%  26,58%
r 3,95
q 3, 25
p1, SiO2  100%  100%  18, 62%
r 17, 45

Pada riffle-4
q 0,95
p4, Fe  100%  100%  24, 05%
r 3,95
q 2, 45
p4, SiO2  100%  100%  14, 04%
r 17, 45

A.2 Kumulatif %massa tertampung (k)


Pada riffle-3 (pasir besi)
k3  p1  p2  p3  (26,58  6,33  7,59)%  40,5%

Pada riffle-5 (pasir kuarsa)


k5  p1  p2  p3  p4  p5  (18,62  10,03  10,6  14,04  8,6)  61,89%

A.3 Kumulatif %massa lolos (m)


Pada riffle-2 (pasir besi)
m2  100%  k2  (100  32,91)%  67,09%

Pada riffle-6 (pasir kuarsa)


m6  100%  k6  (100  68,19)%  31,81%
LAMPIRAN B

JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS


21

B.1 Jawaban Pertanyaan


1. Buat tabel data hasil percobaan!
Tabel B.1 Data Hasil Percobaan

Massa %Massa Kumulatif Kumulatif


Riffle
%Massa
ke- Tertampung (g) Tertampung %Massa Lolos
Tertampung

Fe SiO2 Fe SiO2 Fe SiO2 Fe SiO2

1 1,05 3,25 26,58 18,62 26,58 18,62 73,42 81,38

2 0,25 1,75 6,33 10,03 32,91 28,65 67,09 71,35

3 0,3 1,85 7,59 10,6 40,5 39,25 59,5 60,5

4 0,95 2,45 24,05 14,04 64,55 53,29 35,45 46,71

5 0,45 1,5 11,39 8,6 75,94 61,89 24,06 38,11

6 0,25 1,1 6,33 6,3 82,97 68,19 17,03 31,81

7 0,4 2,75 10,13 15,76 92,4 83,95 7,6 16,05

8 0,3 2,8 7,6 16,05 100 100 0 0

Σ 3,95 17,45

2. Plot grafik antara massa terhadap riffle!

Fe SiO2
SiO2
3.5
Massa Tertampung (g)

3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 2 4 6 8 10
Riffle ke-

Gambar B.1 Grafik Hubungan Riffle dan Massa Tertampung


22

3. Plot grafik antara %kumulatif massa terhadap riffle!

Fe SiO2
SiO2
120
%Massa Tertampung

100
Kumulatif

80
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10
Riffle ke-

Gambar B.2 Grafik Hubungan Riffle dan Kumulatif %Massa Tertampung

4. Buat analisis hasil percobaan Sluice Box Saudara!


Jumlah massa tertampung dalam riffle cenderung fluktuatif dan tidak linier
seiring pertambahan jarak riffle dari feeder. Contoh fluktuasi di atas, yaitu: di
riffle-1 tertampung 1,05 gram pasir besi, di riffle-3 tertampung 0,3 gram, di riffle-
4 naik drastis ke 0,95 gram, dan terakhir di riffle-8 tertampung 0,3 gram. Fluktuasi
pasir kuarsa: di riffle-1 tertampung 3,25 gram, di riffle-3 tertampung 1,85 gram, di
riffle-4 naik ke 2,45 gram, lalu di riffle-8 menjadi 2,8 gram.
Berdasarkan plot antara riffle dan kumulatif %massa tertampung, terlihat
bahwa sampai dengan riffle ke-4, total pasir kuarsa yang tertampung adalah
53,29% sementara total pasir besi yang tertampung sudah mencapai 64,55%.
Massa pasir besi telah tertampung sebanyak 82,97% (kumulatif) di riffle ke-6.
Sementara itu, untuk persentase kumulatif yang hampir sama (83,95%), pasir
kuarsa telah mencapai riffle ke-7.

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis aliran fluida yang Anda ketahui!


Ada dua jenis aliran fluida, yaitu aliran laminer dan aliran turbulen. Untuk
aliran laminer, lapisan-lapisan fluida (laminae) saling bergelincir satu sama lain
23

secara teratur, seluruh molekul fluida bergerak searah dengan arah aliran sehingga
kecepatan fluida di setiap titik adalah konstan. Sementara itu, aliran turbulen
dikarakterisasi oleh gerakan molekul fluida yang arahnya berbeda dari arah aliran
secara keseluruhan sehingga menciptakan pusaran air. Laju aliran turbulen di
setiap titik adalah tidak sama. Jenis aliran suatu fluida bergantung pada kecepatan
relatifnya terhadap viskositas, ukuran, dan bentuk saluran (pipa) penghantar
fluida. Viskositas merupakan resistansi terhadap pengaliran, fluida yang kental
(viskositas tinggi) lebih tahan terhadap turbulensi.

B.2 Tugas Khusus


1. Jelaskan tentang Heavy Media Separation (prinsip, metode, jenis umpan,
jenis media)!
Heavy media separation (HMS) atau yang dikenal sebagai “sink-float”,
“sink-and-float”, “dense-medium separation”, “heavy medium separation”,
“heavy liquid separation”, merupakan salah satu metode gravity concentration
yang memanfaatkan media tenang berdensitas tinggi. Prinsip kerjanya adalah
bahwa jika suatu fluida berdensitas tinggi dapat dipertahankan dalam keadaan
stabil (tenang), maka partikel-partikel mineral berat (berdensitas tinggi) yang
diumpankan ke dalamnya akan tenggelam (sink) sementara yang ringan
mengapung (float). Salah satu penggunaannya adalah untuk memisahkan batubara
bersih (clean coal) dari batubara kaya abu (high-ash coal). [Wills & Napier-
Munn, 2006]

Gambar B.3 Ilustrasi Prinsip Heavy Media Separation


[Wills & Napier-Munn, 2006]

Dense medium yang biasa digunakan sebagai pemisah dalam metode ini,
antara lain:
24

a. Tetrabromoethane (TBE) dengan sp. gr. 2,96


b. Tetrabromoethane dilarutkan dengan carbon tetrachloride (sp. gr. 1,58)
sehingga memiliki kisaran sp. gr. di bawah 2,96
c. Bromoform (sp. gr. 2,89) dicampur dengan carbon tetrachloride sehingga
memiliki kisaran sp. gr. 1,58-2,89
d. Diiodomethane dilarutkan dengan triethyl orthophosphate sehingga
memiliki sp. gr. di atas 3,3
e. Suspensi partikel tergerus halus dengan konsentrasi sekitar di atas 15% by
volume [Pryor, 1965]
Contoh alat HMS yaitu Wemco cone separator (Gambar B.4), berbentuk
kerucut dengan diameter mencapai 6 meter yang dapat mengakomodasi partikel-
partikel umpan berdiameter hingga 10 cm dan dengan kapasitas 500 ton/jam
[Wills & Napier-Munn, 2006].

Gambar B.4 Wemco cone separator, single type (a) torque-flow-pump sink
removal, (b) compressed-air sink removal [Wills & Napier-Munn, 2006]

Feed diumpankan ke permukaan medium melalui gerakan jatuh-bebas yang


memungkinkannya tercemplung beberapa sentimeter ke dalam medium. Agitasi
perlahan membantu mempertahankan medium dalam keadaan suspensi. Partikel-
partikel float menjadi overflow sementara sink-nya akan dipompa keluar. [Wills &
Napier-Munn, 2006]
LAMPIRAN C

GAMBAR ALAT DAN BAHAN


26

Gambar C.1 Neraca Teknis Gambar C.2 Oven

Gambar C.3 Penjepit Gambar C.4 Sluice Box & Feeder

Gambar C.5 Pasir Besi & Pasir Kuarsa Gambar C.6 Wadah Sampel
LAMPIRAN D

BLANKO PERCOBAAN

You might also like