You are on page 1of 4

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN

DEPRESI PADA LANSIA WILAYAH DESA CAMPUREJO


KECAMATAN MOJOROTO KEDIRI
Chandra Isabella Hostania Purba, Nurhidayah, Ayuning Fitria Dewi
Bidang Keperawatan, Universitas Nusantara PGRI Kediri

ABSTRACT
Depression is mood disorder, addressed by loss of interest and happiness in common activities.
Many old person experience depression due to decrease of health status, pension, physical weakness,
loss of partner or others. Family support can prevent the experience of depression. The objective of this
researh is to explore the correlation between family support and the experience of depression in old
person.
Research method was cross sectional by qualitative data. Respondents was family which had
old person as their member at Campurejo Village, Mojoroto Kediri. Data analyzed by Chi-Square
formula.
The result of cross tabulation was: 38,46 % had gotten insufficient family support experieced
the risk of depression, 41,03% had gotten moderate family support and did not experience depression,
7,69 % had gotten great family support and had experienced the risk of depression, 12,82 % had gotten
great family support and did not experience depression. Chi-Square-statistical test showed that
Hipothesis 0 (H0) was rejected and concluded that there was no relationship between family support
and the risk of depression on old person ( p-value > α or counted t < t- table ).
Some old person who had had insufficient family support did not experience depression, due to
their activity in their environment, which been a social support for their physical and mental status. It
is suggested for family to perform sufficient support the old person as their need and suggested to ald
person to actively perform their activities to prevent the experience of depression.

Keyword :Family Support, Depression

LATAR BELAKANG untuk mengalami problem mental, salah satunya


Usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus hidup adalah depresi (Riza, 2000).
manusia, merupakan bagian dari proses alamiah Depresi merupakan suatu gangguan yang ditandai
kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dengan hilangnya minat atau kesenangan dalam
dialami oleh setiap individu. Pada tahap ini individu aktivitas-aktivitas yang biasa, rasa sedih,
mengalami banyak perubahan, baik secara fisik ketidakberdayaan, dan pesimis yang berhubungan
maupun mental, khususnya kemunduran dalam dengan suatu penderitaan dan ingin cepat mati. Sejauh
berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah ini, prevalensi depresi pada lansia di dunia berkisar 8-
dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagai 15 persen dan hasil metaanalisis dari laporan negara-
bagian dari proses penuaan yang normal, seperti negara di dunia mendapatkan prevalensi rata-rata
berkurangnya ketajaman panca indera, menurunnya depresi pada lansia adalah 13,5 persen dengan
daya tahan tubuh. Mereka juga kehilangan peran diri perbandingan wanita-pria 14,1 : 8,6. Adapun
karena sudah pensiun atau tidak mampu mencari prevalensi depresi pada lansia yang menjalani
penghasilan, kedudukan sosial serta perpisahan perawatan di RS dan panti perawatan sebesar 30-45
dengan orang-orang yang dicintai. Kondisi diatas persen. Pada tahun 2020 depresi akan menduduki
menyebabkan orang usia lanjut menjadi lebih rentan urutan teratas di negara berkembang, termasuk
Indonesia (KOMPAS; Kamis, 26 Juni 2008). Desa

Jurnal AKP 36 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010


Campurejo Kediri adalah wilayah Kecamatan alasan peneliti memilih wilayah tersebut adalah
Mojoroto dengan jumlah penduduk lebih dari 5000 peneliti melihat adanya tanda-tanda depresi pada
jiwa penduduk. Sejumlah 4% dari penduduk itu lansia walau pada desa tersebut sudah memiliki
adalah lansia yang rata-rata tinggal sendiri tanpa program pembinaan lansia. Sampel dipilih dengan
keluarga, dan sisanya tinggal bersama keluarga tetapi "teknik purposive sampling” untuk bisa
kurang mendapatkan dukungan. Peneliti menemukan memenuhi/mewakili populasi (Nursalam, 2003).
10 orang lansia di Desa Campurejo yang memiliki Sampel penelitian sejumlah 39 responden.
tanda-tanda adanya depresi, antara lain: hilangnya variabel independen adalah dukungan keluarga
minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas yang yang ditujukan kepada anggota keluarga lansia dambil
biasa, rasa sedih, ketidakberdayaan, dan pesimis yang dengan angket dan Variabel Dependen adalah depresi
berhubungan dengan suatu penderitaan dan ingin pada lansia yang diukur dengan mini mental score
cepat mati. (MMS). Penelitian ini menekankan masalah etika
Teori Maslow menyatakan bahwa motivasi yang meliputi :Informed Consent, subjek harus
manusia bergantung pada pemenuhan susunan mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
hierarkis kebutuhan. Maslow mencatat lima kategori penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak
utama yang dimulai dari kebutuhan tingkat terendah. untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi
Kebutuhan dasar adalah memenuhi dorongan- responden. Pada informed consent juga perlu
dorongan biologis, tingkat kedua mengembangkan dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
kebutuhan untuk bebas dari ancaman fisik dan dipergunakan untuk pengembangan ilmu. Anonimity,
psikologis. Tingkat ketiga menampung kebutuhan- menjaga kerahasiaan identitas keluarga dan lansia,
kebutuhan dicintai dan diterima oleh orang lain. peneliti tidak akan mencantumkan namanya pada
Secara berurutan, ketiga tingkatan yang pertama lembar pengumpulan data, tetapi cukup dengan
termasuk kelompok A dan dipandang sebagai memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.
kebutuhan akan ketenangan. Maslow percaya bahwa Confidentiallity, semua informasi yang diberikan oleh
jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak dipenuhi, maka keluarga dan lansia dijamin kerahasiannya oleh
seseorang akan gagal berkembang menjadi orang peneliti.
yang sehat baik secara jasmani maupun rohani. Oleh
sebab itu lansia membutuhkan motivasi atau HASIL
dukungan dari keluarga. Dukungan keluarga Data demografi
merupakan salah satu bentuk dari terapi keluarga, Lebih dari setengan lansia (58,97 %) berusia 60-74
berbagai masalah-masalah kesehatan itu bisa muncul tahun, mayoritas jenis kelamin perempuan (84,62 %),
sekaligus dapat diatasi oleh keluarga itu sendiri (Riza, mayoritas (64,10 %) janda utau duda, hanya 33,33 %
2000). Hal ini membuat peneliti tertarik untuk yang tidak bekerja, selainnya masih bekerja, lebih dari
mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan setengah berpendidikan SD (53,85 %) hanya 20,52 %
keluarga terhadap pencegahan depresi pada lansia. yang tidak ada keluhan.

METODA Sedangkan keluarga lansia mayoritas (82.05 %)


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian berjenis kelamin perempuan, mayoritas (71,79 %)
deskriptif dengan rancangan cross sectional yaitu adalah anak lansia, hampir setengah (48,72 %) tidak
suatu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi bekerja, hamper setengah (43,59 %) berpendidikan
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara SMA.
pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat. Artinya tiap subjek
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
keluarga yang memiliki lansia di wilayah Desa
Campurejo Kecamatan Mojoroto Kediri sebanyak 106
orang dari semua jumlah penduduknya. Adapun

Jurnal AKP 37 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010


Hasil penelitian dengan lansia lebih mempunyai banyak waktu
berinteraksi dengan lansia tersebut.
Tabel Analisa pengaruh dukungan keluarga terhadap
pencegahan depresi pada lansia di wilayah Desa b. Tingkat depresi lansia
Campurejo Kecamatan Mojoroto Kediri Lebih dari setengah responden (51,28 %) tidak
Depresi depresi dan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya
Tingkat atau Tidak gangguan perkembangan kesehatan pada lansia.
Depresi Resiko depresi ∑ Teori aktifitas sosial tentang penuaan diperkirakan
Dukungan depresi dapat memberikan konstribusi paling besar
Keluarga terhadap masa tua yang sukses. Teori ini
Dukungan mengemukakan bahwa ”lansia yang mengalami
kurang penuaan optimal akan tetap aktif dan tidak
15 16 31 mengalami penyusutan dalam kehidupan sosial
Atau
Cukup mereka. Mereka mempertahankan aktifitas pada
Dukungan usia dewasa pertengahan selama mungkin dan
baik 3 5 8 kemudian menemukan pengganti aktifitas yang
Skor 2 sudah tidak dapat dilakukan lagi”. Lansia yang
∑ 18 21 39 tetap aktif secara fisik dan mental tampaknya
merupakan lansia yang paling sehat dan paling
bahagia (Stanley & Beare, 2006).
Analisa pengaruh dukungan keluarga
terhadap pencegahan depresi pada lansia didapat p-
c. Pengaruh dukungan keluarga terhadap
value lebih besar dari α dan t hitung : t table = 0,30 :
pencegahan depresi pada lansia
3,84 artinya : t hitung < t table. Disimpulkan bahwa
Pengaruh dukungan keluarga terhadap
(H0) gagal ditolak sehingga tidak ada hubungan antara
pencegahan depresi pada lansia dianalisis dengan
dukungan keluarga terhadap pencegahan depresi pada
menggunakan Chi kuadrat dapat disimpulkan
lansia.
(H0) gagal ditolak sehingga tidak ada hubungan
antara dukungan keluarga terhadap pencegahan
PEMBAHASAN
depresi pada lansia dengan p-value : α = 0,50 >
a. Dukungan keluarga
0,05 atau pada T hitung : T table = 0.30 <3.84.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
Hal ini sesuai dengan teori yang
diketahui 19 orang (48,72 %) cukup mendukung,
mengemukakan bahwa ”lansia yang mengalami
12 orang (30,77 %) kurang mendukung, 8 orang
penuaan optimal akan tetap aktif dan tidak
(20,51 %) mendukung secara baik. Keluarga
mengalami penyusutan dalam kehidupan sosial
mempunyai tugas memberikan dukungan agar
mereka. Mereka mempertahankan aktifitas pada
lansia dapat beraktifitas sehari-hari secara teratur
usia dewasa pertengahan selama mungkin dan
dan tidak berlebihan dengan cara: keluarga mampu
kemudian menemukan pengganti aktifitas yang
dalam mengenal gangguan perkembangan
sudah tidak dapat dilakukan lagi”. Lansia yang
kesehatan, mengambil keputusan yang tepat untuk
tetap aktif secara fisik dan mental tampaknya
melakukan tindakan yang tepat pada lansia,
merupakan lansia yang paling sehat dan paling
memberikan perawatan yang tepat pada keluarga
bahagia (Stanley & Beare, 2006).
yang sakit, mempertahankan suasana di rumah
Dari data didapatkan bahwasanya keluarga
yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
masih berperan sebagai sistem pendukung bagi
kepribadian lansia, serta mempertahankan
lansia dan lansia itu sendiri juga berperan aktif
hubungan timbal balik antara keluarga dan
sebagai penolak terjadinya depresi. Perubahan
lembaga-lembaga kesehatan yang ada (Friedman,
yang terjadi pada seseorang yang berusia lajut
1998). Dukungan yang baik ini dipengaruhi budaya
sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang
Asia yang masih menghormati orang tua terutama
dimilikinya. Para lansia yang menjadi responden
para angggota keluarga yang tinggal serumah
umumnya masih sangat aktif dalam kegiatan-

Jurnal AKP 38 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010


kegiatan yang ada di lingkungannya. Hal ini Gallo, Joseph . (1998). Buku Saku Gerontologi. Edisi
menjadi sistim pendukung kesehatan fisik dan 2. Alih Bahasa James Veldman, Jakarta:
mental lansia Desa Campurejo. EGC.
Hurlock, Elizabeth. (2004) Psikologi Perkembangan.
KESIMPULAN Edisi 5. Alih Bahasa Istiwidayanti, Jakarta:
Erlangga.
1. Tingkat dukungan keluarga terhadap lansia dapat
Isaacs, Ann. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa
dikelompokkan menjadi tiga yaitu, 19 orang
Dan Psikiatri, Edisi 3. Jakarta: EGC.
(48,72 %) cukup mendukung, 12 orang (30,77 %)
Keliat, BA. (1999). Proses Keperawatan Kesehatan
kurang mendukung, 8 orang (20,51 %)
Jiwa, Jakarta: EGC.
mendukung secara baik.
KOMPAS; Kamis, 26 Juni 2008,
2. Tingkat depresi lansia dapat dikelompokkan
http://www.pencegahandepresilansia.com.
menjadi tiga yaitu, 20 orang resonden (51,28 %)
Diakses 16 Desember 2008. Jam 19.00
tidak depresi, 17 orang (43,59 %) resiko
WIB)
terjadinya depresi, 2 orang (5,13 %) depresi.
Nursalam, Pariani. (2003). Metodologi Riset
3. Setelah diuji statistik menggunakan Chi kuadrat
Keperawatan, Jakarta: Sagung Seto
dapat disimpulkan (H0) gagal ditolak sehingga
Nugroho, W. (2000). Keperawatan Gerontik. Edisi 2,
tidak ada hubungan antara dukungan keluarga
Jakarta: EGC.
terhadap pencegahan depresi pada lansia dengan
Riza, (2000). Pengaruh Stress Sosiologi Lingkungan
p-value : α = 0,50 lebih besar dari 0,05 atau pada
Pada Kehidupan Lansia Janda/Duda di
T hitung : T table = 0,30 < 3,84.
Kabupaten Lamongan.
http://www.medikalzone.org.com, Diakses
16 Desember 2008.
KEPUSTAKAAN Setiabudhi, T. (1999). Panduan Gerontologi, Jakarta:
Departemen Sosial RI. (1998) Artikel dari Gramedia.
Stanley & Beare (2002). Buku Ajar Keperawatan
Departemen Sosial RI
http://www.depsos.go.id. Diakses 16 Gorontik. Edisi 2. Alih Bahasa Nety
Desember 2008. Jam 19.00 WIB) Juniarti, Jakarta: EGC.
Effendy, N. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Stuart, Sundeen. (1998). Buku Saku Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. Edisi 2, Jakarta: Jiwa. Edisi 3. Alih Bahasa Achiryani S.
EGC Jakarta: EGC.
Friedman, MM. (1998). Keperawatan Keluarga. Townsend, MC. (1998). Diagnosa Keperawatan
Edisi 3. Alih Bahasa Ina Debora, Jakarta: Pada Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Alih
EGC, Bahasa Novy Helena, Jakarta: EGC.

Jurnal AKP 39 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010

You might also like