MEMBANGUN EKONOMI ISLAM

DENGAN E-COMMERCE

Moch. Ridwan Taufik

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia
Email : moch.ridwan.taufik@gmail.com

Abstract
If we see to the other earth face, we will found people of the nations that still oppressed, they
experiencing sexual harasment even torture. We can mention the nations like Palestine, Syiria and the
place in Myanmar called Rohingya and many more states or nations that shall feel the same way. To
solving that problem, writer try to build an islami economic to help in minimalizing their hardship
because they are is still our brother. In this era, digitalization or Information Technology have giving
many contribution in every sector like healthy, military, education, etc. And of course in economic
sector. With this technology, the islam economy as soon as possible can be build to help our brother in
palestine, syiria and rohingya. Because they will feel the advantage. Conceptly, this technology that
we are going to build is e-commerce that will unite every individual of entrepreneur in this nation. Not
just entrepreneur, the muslim people, islam scholar, and government also will join us as long as they
have the same mindset. Not just that, on this e-commerce, every transaction will be charged Rp 1000,-
to be given to our brother in Palestine, Syira and Rohingya
Keyword : poverty, islam economic, information technology
1. PENDAHULUAN hal yang sama. Ketenangan,
Keamanan, ketenangan, kesejahteraan dan kesejahteraan, kebahagiaan keamanan
kebahagiaan adalah dambaan setiap insan tentu hanya sebuah ilusi semata. Untuk
yang hidup di bumi ini. Banyak orang kemiskinan yang terjadi di palestina
melakukan segala macam aktifitas tidak sangat memprihatinkan.
lain dan tidak bukan adalah untuk
Dilansir dari palestineupdate.com bahwa
mendapat hal-hal tersebut. Kita
biro pusat statistik palestina melaporkan
masyarakat indonesia yang hidup dalam
pada kuartal ketiga tahun 2017 bahwa
keadaan aman seperti ini maka akan lebih
sebanyak 243.800 orang menganggur dan
maksimal untuk menggapai hal-hal
prosentasenya sebanyak 46,6% dari total
tersebut. Tidak merasa sulit bagi kita
keseluruhan penduduk palestina. Selain
untuk mendapatkan penghasilan dalam
itu menurut middleeastmonitor.com
keadaan aman. Begitu pula tidak akan
pengangguran ini merupakan
sulit mendapatkan kesejahteraan hidup
pengangguran tertinggi dalam 14,5 tahun.
ketika kita tidak merasa terancam
Dikatakan pada harian republika.co.id
sedikitpun. Berbeda ketika kita melihat
bahwa pada tahun 2014 kemarin tingkat
saudara-saudara kita di luar sana. Di
kelaparan yang terjadi di negara tersebut
Palestina dimana sebuah negara yang
bahkan sampai 1,6 juta jiwa atau tingkat
telah lama berdiri namun sampai sekarang
rawan pangan di jalur gaza telah mencapai
masih terjajah. Suriah merupakan sebuah
57%.
negara yang justru dijajah oleh
pemerintahnya sendiri. Rohingya sebuah
etnis yang ada di Myanmar dimana
masyarakatnya terusir bahkan sampai
mengungsi ke negara kita. Jika kita mau
mencoba memposisikan kita seperti
mereka. Maka kita pun akan merasakan

Sumber :
http://palestineupdate.com/tingkat-
kemiskinan-gaza-semakin-
memprihatinkan.htm
Tidak jauh berbeda dengan kondisi
saudara kita di palestina, di negara Suriah
pun terjadi hal yang sama. Diambil dari
sebuah laporan suatu institusi
kemanusiaan dengan nama Aksi Cepat
Tanggap, dikatakan bahwa pada awal
Januari 2017 sendiri sebanyak 2.764.500
pengungsi suriah masih bertahan di kota
Reyhanki 1151 Km dari Istanbul ibukota
Negara Turki.
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=rNpIh0Rzwo4
Untuk di rohingya Myanmar sendiri,
dikutip dari muslimglobalrelief
dikarenakan krisis yang terjadi, sebanyak
300.000 pengungsi telah di pindahkan ke
kamp-kamp pengungsian. Di pengungsian
sendiri pun mereka mengalami
kemiskinan, kelaparan dan kekurangan air
bersih. Kemudian pada Januari 2018.
Dilansir dari kantor berita aljazeera yang
berbasis di Doha Qatar. Akibat tragedi
yang terjadi di Rohingya Myanmar,
sebanyak 620.000 penduduk rohingya
telah mengungsi ke negara tetangga
Myanmar seperti Bangladesh.
Pada pembahasan lainnya yaitu
pembahasan teknologi informasi dimana
pada sekarang ini hal tersebut telah
terobosan yang saat ini banyak
digandrungi oleh setiap kalangan. Muda
tua, pria wanita, setiap kalangan tentunya
akan menggunakan teknologi informasi.
Selain itu pun fenomenal dari melesatnya
teknologi informasi, hal ini telah
merambah ke berbagai bidang. Baik itu
pendidikan, militer, kesehatan, politik,
sosial bahkan ekonomi. Pun demikian
perilaku ekonomi masyarakat sekarang ini
menjadi berubah. Dimana pasar-pasar
yang sifatnya konvensional menjadi
menurun minatnya jika dibandingkan
dengan pasar-pasar yang di dunia maya.
Pada saat ini, salah satu bentuk teknologi
informasi yaitu internet atau nama lainnya
Information and Communication
Technology(ICT) banyak dimanfaat.
Dengan adanya internet ini, orang-orang
bisa melakukan komunikasi atau saling
tukar menukar informasi baik itu dalam
bentuk teks, gambar, suara atau video.
Dengan adanya internet dan ICT proses
pemasaran dan penjualan dapat dilakukan
kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu
(Jinling, 2009; Quaddus, 2008). Salah
satunya dengan melakukan aktifitas bisnis
atau transaksi jual beli. Dimana aktifitas
bisnis tersebut dinamakan dengan e-
commerce atau electronic commerce.
Selain aktifitas transaksi jual beli, e-
commerce ini mencakup pembayaran
secara elektronik, SCM (Supply Chain
Management), CRM (Customer
Relationship Management), Digital
Marketing dan lain sebagainya.
Adapun manfaat dengan menggunakan e-
commerce adalah :
 Meningkatkan volume penjualan
 Meningkatkan promosi penjualan
produk perusahaan
  Mempermudah komunikasi antara
penjual dan pembeli
 Memperluas cakupan penjualan
 Mempermudah proses penjualan
 Penyebaran informasi lebih mudah
 Menghemat tenaga dan waktu
Jenis-jenis e-commerce yaitu :
 B2B, Bussiness to Bussiness
 B2C, Bussiness to Consumer
 C2B, Consumer to Bussiness
 C2C, Consumer to Consumer
 B2G, Bussiness to Government
 G2C, Government to Consumer
Dengan latar belakang yang telah
dijelaskan sebelumnya. Pemecahan
masalah yang penulis usulkan adalah
merancang sebuah e-commerce dengan
konsep setiap transaksi terjadi akan
dikenakan pajak dengan tujuan. Hasil
pajak tersebut akan di salurkan ke tiga
daerah konflik yang sebelumnya telah di
bahas.
Dari setiap transaksi tersebut, secara tidak
langsung penjual dan pembelia akan
menolong orang-orang yang belum
mendapatkan penghidupan yang layak
sebagaiman yang telah kita rasakan
sekarang ini.
Dalam e-commerce tersebut akan
dikumpul para pengusaha-pengusaha
muslim. Mulai dari pengusaha tingkat
bawah sampai tingkat atas. Selain
mengumpulkan para pengusaha muslim.
Setiap pengusaha tersebut akan dibangun
kesadarannya akan pentingnya
membangun Ekonomi Islam. Karena
dengan membangun ekonomi tersebut kita
bisa membantu saudara-saudaranya yang
mengalami ketertindasan.
Selain dengan dikumpulkannya para
pengusaha muslim. Diharapkan pula bisa
dikumpulkannya para ‘ulama yang
senantiasa bisa membimbing para
pengusaha khususnya, umumnya
masyarakat agar tidak terjatuh kepada
aktifitas-aktifitas jual beli yang tidak
diajarkan dalam islam. Selain itu dengan
adanya ‘ulama, bisa membantu untuk
melakukan menyebar luaskan informasi e-
commerce ini yang diharapkan bisa
membangun ekonomi islam.
Penyebarluasan informasi ini diharapkan
bisa merambah ke berbagai kalangan.
Mulai dari kalangan muda melalui
komunitas-komunitasnya. Orang tua
melalui pengajian-pengajiannya, dan
melalui internet tentunya dan khususnya
melalui media sosial.
Selain pengusaha, ‘ulama, dan masyarakat
yang kita rangkul. Maka kita juga perlu
untuk merangkul kalangan pemerintah
yang memang benar-benar memiliki
kepedulian terhadap stabilitas dan
eksistensi negeri dan bangsa yang kita
cintai ini.
Pada pembahasan ini penulis ingin
menutupnya dengan sebuah kata mutiara
dari seorang manusia yang paling mulai
Nabi Muhammad SAW “Seorang muslim
adalah saudara bagi muslim lainnya, dia
tidak menzhaliminya dan tidak
membiarkannya disakiti...”(H.R. Bukhori)
2. METODE
Pembahasan ini merupakan pembahasan
bagaimana penulis melakukan penelitian.
Adapun penelitian yang penulis lakukan
adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, yang berlangsung saat ini atau
saat yang lampau. Penelitian ini tidak
mengadakan manipulasi atau pengubahan
pada variabel-variabel bebas, tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa
adanya. Penggambaran kondisi bisa
individual atau menggunakan angka-
angka. (Sukmadinata, 2006:5)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya,
penulis memilih sasaran khalayak atau
responden seperti pengusaha-pengusaha
muslim, ‘ulama, pemerintah, dan
masyarakat Indonesia pada umumnya dari
berbagai kalangan.
Menurut Nazir (1988 : 64-65)
mengemukakan bahwa apabila ditinjau
dari jenis masalah yang diselidiki, teknik
yang digunakan, maka penelitian dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Metode survei
b. Metode deskriptif kesinambungan
c. Penelitian studi kasus
d. Penelitian analisa pekerjaan dan
aktivitas
e. Penelitian tindakan (action research)
f. Penelitian perpustakaan, dan
g. Penelitian komparatif
Pada kesempatan kali ini, penulis
melakukan penelitian yang berjenis
metode survei. Karena agar data yang
didapatkan bisa mendapatkan tingkat
reabilitas dan validitas yang tinggi.
Namun untuk melakukan survei tersebut,
penulis mencoba untuk bekerja sama
dengan institusi-instusi kemanusiaan yang
telah lebih dahulu terjun ke 3 tempat
tersebut.
Adapun teknik pengumpulan data yang
penulis lakukan untuk para pengungsi
sendiri, penulis mengumpulkannya
dengan wawancara secara langsung
dengan pihak relawan-relawan dari
institusi kemanusiaan yang terjun
langsung ke lapangan. Maka sumber data
yang penulis dapatkan adalah sumber data
yang bersifat sekunder.
Berbeda dengan pengumpulan data dari
pengusaha-pengusaha, ‘ulama-ulama,
pemerintah dan masyarakat. Penulis
melakukan teknik pengumpulan data
melalui wawancara secara langsung dan
observasi melalui media sosial. Maka data
yang di dapat akan terbagi dua, yaitu :
1. Data Primer, penulis langsung
mewawancarai pihak pengusaha,
‘ulama, dan masyarakat umum.
2. Data Sekunder, penulis
mendapatkannya melalui kerjasama
dengan komunitas-komunitas yang
ada dengan harapan setiap pimpinan
komunitas-komunitas tersebut mau
untuk melakukan membantu penulis
melakukan gerakan yang sama yaitu
membangun ekonomi islam untuk
menolong saudara-saudara yang
masih tertindas.
Dari penelitian yang dilakukan
penulis, harapan penulis untuk tingkat
produktifitasnya adalah sekitar 70%.
Karena selama penulis dan objek yang
penulis ajak untuk melakukan gerakan
yang sama memiliki visi dan misi
yang sama. Maka hal itu tidak akan
begitu sulit.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Sejarah Singkat E-Commerce
Secara singkat, sejarah dari e-
commerce bermula di awal tahun
1970an, dengan adanya inovasi
semacam electronic fund transfer
(EFT). Saat itu tingkat aplikasinya
masih terbatas pada besar, lembaga
keuangan, dan segelintir perusahaan
kecil yang nekat lalu muncullah
electronic data interchange (EDI),
yang berkembang dari transaksi
keuangan ke pemrosesan transaksi lain
serta memperbesar jumlah perusahaan
yang berperan serta, mulai lembaga-
lembaga keuangan hingga perusahaan
manufaktur, ritel, layanan dan
sebagainya. Aplikasi-aplikasi lain
kemudian menyusul, yang memiliki
jangkauan dari perdagangan saham
hingga sistem reservasi perjalanan.
Pada saat itu sistem tersebut disebut
sebagai aplikasi telekomunikasi yang
nilai strategisnya sudah dikenal secara
umum. Dengan adanya komersialisasi
internet di awal tahun 1990-an, serta
pesatnya pertumbuhan yang mencapai
hingga jutaan pelanggan potensial,
maka muncullah istilah electronic
commerce (e-commerce), yang
aplikasinya segera berkembang pesat.
 Pusat Riset e-commerce di Universitas
Texas yang mempelajari perusahaan
internet, sektor yang tumbuh paling
cepat adalah e-commerce, yang naik
sampai 72 % dari $99,8 milyar
menjadi $171,5 milyar. Pada tahun
2002, diatas satu triliun dolar
pendapatan dihasilkan dari Internet.
Satu alasan bagi pesatnya
perkembangan teknologi tersebut
adalah adanya perkembangan jaringan,
protokol, perangkat lunak, dan
spesifikasi. Alasan lain adalah
meningkatnya persaingan dan berbagai
tekanan bisnis lain (Suyanto, 2003b).
b. Definisi e-Commerce
Electronic commerce (e-commerce)
merupakan konsep yang bisa
digambarkan sebagai proses jual beli
barang pada internet atau proses jual
beliatau pertukaran produk, jasa, dan
informasi melalui jaringan informasi
termasuk internet (Turban, Lee, King,
Chung, 2000 dalam Suyanto, 2003a).
c. Definisi UKM
Usaha kecil dan menengah (UKM)
adalah salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang
segnifikan dalam memacu
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal
ini dikarenakan daya serap UKM
terhadap tenaga kerja yang sangat
besar dan dekat dengan rakyat kecil
(Kuncoro, 2008, Sripo, 2010).
Bagi para pengusaha UKM atau
menengah ke atas. E-commerce sangat
memberikan keuntungan. Karena
dengan adanya teknologi ini, para
pengusaha lebih dapat menghemat
biaya operasional, waktu operasional
dan berbagai macam kebutuhan
operasional. Selain itu e-commerce
memberikan manfaat dimana manfaat
tersebut salah satunya bisa
memberikan cakupan yang luas karena
dunia internet merupkan sebuah dunia
yang tanpa batas. Maksudnya tidak ada
batas negara yang membatasi
komunikasi.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
merupakan salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang
segnifikan dalam memacu
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal
ini dikarenakan daya serap UKM
terhadap tenaga kerja yang sangat
besar dan dekat dengan rakyat kecil.
Statistik pekerja Indonesia
menunjukan bahwa 99,5 % tenaga
kerja Indonesia bekerja di bidang
UKM (Kurniawan, 2008).
UKM pun merupakan sebuah bidang
usaha yang pernah terbukti mampu
bertahan ketika terjadi krisis ekonomi di
Indonesia. Selain itu dilansir dari media
CNN, menurut Kemenkop UKM jumlah
UMKM di Indonesia ini telah mencapai
59,2 juta dan 8 juta diantaranya sudah go
online.
Hal ini bisa dijadikan sebuah peluang
untuk menyelesaikan permasalahan yang
sudah penulis sampaikan pada
pembahasan sebelumnya yaitu menolong
mengurangi tingkat kemiskinan di
Palestina, Suriah dan Rohingya.
Sedangkan pada Mei 2017 untuk jumlah
pembeli atau masyarakat yang biasa
melakukan pembelian melalui online
mencapai 24,7 juta orang dari total
pengguna internet sebanyak 132,7 juta
dari data Waresocial seperti yang dilansir
oleh semarang.bisnis.com.
Jika kita mencoba berfikir kedepan atau
menggunakan asumsi seperti sebagai
berikut, yaitu :
 UKM muslim yang siap bekerja sama
sebanyak 10% dari total yang ada yaitu
800.000 UKM.
 Pengguna atau pembeli yang mau
untuk melakukan transaksi atau
membeli barang dari UKM yang telah
bekerja sama di e-commerce ini
sebanyak 10% ataua sekitar 2,47 juta
 dan yang melakukan transaksi per hari
sebanyak 1% atau sekitar 247.000
pengguna.
Gambar konsep transaksi dalam e-
commerce
Maka apabila per hari saja bisa kita
dapatkan 247.000 pengguna melakukan
transaksi jika dikalikan 1.000 rupiah
untuk setiap transaksi maka akan
terkumpul sebanyak:
247.000 x 1000 = 247.000.000 per
harinya
Jika kita kali kan selama 1 bulan dari
transaksi tersebut yaitu:
247.000.000 * 30 = 7.410.000.000
Hitungan diatas merupakan hitungan
kasar yang coba penulis sampaikan
kepada khalayak. Tentunya masih banyak
resiko-resiko yang perlu ditutupi. Namun
dari hitungan tersebut, bisa dijadikan
acuan untuk merealisasikan apa yang
menjadi permasalahan yang terjadi
sekarang ini.
Untuk kedepannya tentu tidak hanya 3
tempat tersebut yang akan mendapatkan
pertolongan berupa materi. Harapan
penulis kedepannya adalah bisa
menghapuskan atau setidaknya
mengurangi kemiskinan yang terjadi di
bumi yang kita cintai ini.
Untuk para pemegang UKM pun tentu
tidak hanya akan mendapatkan
keuntungan yang bersifat materi saja.
Mereka pun tentu akan dibina mulai dari
pembinaan secara:
a. Fikriyah atau pemikiran seperti
marketing, sistem produksi, dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan
bagaimana peningkatan penjualan
untuk kedepannya. Mereka yang
melatih para pengusaha UKM tentunya
adalah para pengusaha-pengusaha
yang telah sukses melakukan usahanya
di negeri ini. Dari sisi pelaksanaan
pembinaan fikriyah paling minimal
dilakukan 1 bulan 1 kali. Namun ini
dillakukans secara konsisten.
b. Ruhiyah atau ruhani seperti
pendidikan agama islam. Karena
tentunya semua ini tidak akan bisa
terjadi jika tidak terdapat kekuatan
ruhani yang ada dalam diri seseorang.
Tentunya seorang tidak akan mampu
merasakan penderitaan saudaranya
jikalau ruhani atau kondisi spiritual
mengalami masalah. Tentunya yang
mengajari dan mendidik spiritual
masyarakat dan pengusaha adalah para
‘ulama. Untuk pelaksanaan pendidikan
ruhiyah dilakukan setiap 2 pekan
sekali dalam setiap bulannya.
Untuk membangun sebuah e-commerce
sendiri makan akan diperlukan beberapa
perangkat IT atau Information Technology
yaitu sebagai berikut :
1. Sistem
Menurut Jogiyanto, “Suatu sistem
adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama
sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu” Jogiyanto
(2005)
2. Website
Website adalah keseluruhan halaman-
halaman web yang terdapat dalam
sebuah domain yang mengandung
informasi. Sebuah website biasanya
dibangun atas banyak halaman web
web yang saling berhubungan
(Yuhefizar,2009). Informasi-informasi
 yang bisa dibagikan melalui website
bisa informasi berupa tekstual,
gambar, audio bahkan video sekalipun.
Hal ini sangat berpotensi dalam
melakukan digital marketing yang saat
ini telah berkembang dengan melesat.
3. PHP
“PHP adalah bahasa scripting yang
Menyatu dengan HTML dan
dijalankan pada serverside.Artinya
semua sintax yang diberikan akan
sepenuhnya dijalankan pada server
sedangkan yangdikirimkan ke browser
hanya hasilnya saja.” (Suryatiningsih,
2009)
4. MySQL
MySQL merupakan sebuah software
yang dibangun guna untuk melakukan
manajemen sistem dari suatu database.
Dari perintah-perintah MYSQL terbagi
2 menjadi :
 DML (Database Manipulation
Language). Merupakan
perintah atau syntax yang
digunakan untuk
memanipulasi data. Perintah-
perintah tersebut terdiri dari
tambah, hapus, edit dan
menampilkan data.
 DDL (Database Definition
Language) merupakan
perintah yang berguna untuk
membuat, mengubah dan
menghapus struktur data.
5. Sistem Jaringan
Sistem Jaringan adalah suatu
komponen Informasi Teknologi
dimana sistem ini merupakan
penghubung dari setiap entitas yaitu
dari client ke server.
Jenis-jenis sistem jaringan yaitu :
 LAN (Local Area Network)
merupakan jaringan pribadi yang
ruang lingkupnya kecil seperti di
dalam gedung atau rumah.
 MAN (Metropolitan Area
Network) merupakan jaringan
yang ruang lingkupnya lebih luas
dari LAN yaitu setingkat kota.
 WAN (Wide Area Network)
Cakupan jaringan ini mencakup
jaringan yang sangat luas yang
mencakup negara bahkan benua.
 Internet merupakan jaringan yang
paling tinggi dimana seluruh
dunia saling terhubung satu sama
lain.
4. KESIMPULAN
Pada umummnya transaksi jual beli yang
terjadi di internet bisa disebut e-
commerce. Namun tidak hanya mencakup
hal tersebut. Dimana selain transaksi yang
terjadi, e-commerce juga mencakup,
digital marketing, supply chain
management, relationship management,
accounting management, dan lain
sebagainya.
Dewasa ini masih terjadi penindasan yang
dialami oleh saudara-saudara kita di
belahan bumi yang lain. Diantaranya
adalah di Palestina, Suriah dan Rohingya
Myanmar. Mereka mengalami penjajahan
baik oleh organisasi yang ilegal bahkan
oleh pemerintahnya sendiri. Ratusan ribu
bahkan sampai jutaan dari mereka
mengungsi ke negara sekitar.
Dengan dibangunnya e-commerce ini
diharapkan mampu membangun ekonomi
islam dimana tujuannya untuk menolong
saudara yang mengalami ketertindasan
dan pengusiran dari tanah airnya.
Konsep e-commerce yang diberikan
adalah dimana para pengusaha UKM akan
berkumpul dan melakukan penjualan di e-
commerce yang telah disediakan. Begitu
pula para pengguna internet muslim akan
diarahkan untuk e-commerce ini karena
dengan melakukan transaksi jual beli di e-
commerce ini akan banyak keuntungan
yang bisa didapatkan. Yaitu salah satunya
bisa menolong saudaranya.
 Selain keuntungan yang telah dijelaskan.
Para pengusaha UKM akan mendapatkan
pendidikan Fikriyah dan Ruhiyah.

Adapun komponen-komponen yang

digunakan untuk membangun e-commerce
itu sendiri diantaranya :
 Sistem
 Website
 PHP
 Mysql
 Sistem Jaringan

5. REFERENSI

Palestine Update. 2017. “Tingkat

kemiskinan Gaza semakin
memprihatinkan”. (online)
http://palestineupdate.com/tingkat-
kemiskinan-gaza-semakin-
memprihatinkan.htm (diakses pada 20
Januari 2018 pukul 05.42)

Aksi Cepat Tanggap. 2017. “Paket

Bantuan untuk Suriah”. (online)
https://www.youtube.com/watch?v=rNpIh
0Rzwo4 (diakses pada 20 Januari 2018
pukul 7.20)

Muslim Global Relief. 2017. “ “. (online)

https://www.muslimglobalrelief.org/rohin
gya-
crisis/?gclid=EAIaIQobChMI3tjF1qbl2AI
VlRePCh0RRgeuEAAYBCAAEgKLBvD
_BwE (diakses pada 20 Januari 2018
pukul 07.40)

Aljazeera. 2018. “Rohingya Rebels

ambush Myanmar Soldier”. (online)
http://www.aljazeera.com/news/2018/01/r
ohingya-rebels-ambush-myanmar-
soldiers-180106085246105.html (diakses
pada 20 Januari 2018 pukul 07.48)

Jinling, Chang et all. 2009, Modeling E-

Commerce Website Quality with Quality
Function Deployment, IEEE International
Conference on Deployment e-Business
Engineering, 21-23 Oct. 2009