Professional Documents
Culture Documents
1, April 2016 7
1 1
Dewi Utari , Wiwing Setiono
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
E-mail: dewiutari_04@yahoo.com
ABSTRACT
Background: Health degree is an important component of health development. One of the indicators is
morbidity rate. Based on National Health Survey in 2008, the number of morbidity rate is 33.24% where
65.59% of population applied self-medication to treat their health problems. Many factors influence people to
use self-medication. Family economic status is suspected to be one of them.
Objective: This study aimed to identify the correlation between family economic status and self-medication
behavior.
Methods: A quantitative cross sectional design study with retrospective approach was applied. Cluster
random sampling technique was employed to 71 respondents. The Kendall Tau test was performed to
analyze the data. The probability risk factors of self-medication was identified using odds ratio.
Results: The family economic status were gained with 81.7% in high category and 15.5% in low category.
The result of self-medication behavior showed 69% of the respondents often did self-medication, 15.5%
rarely, and 15.5% never. The Kendall Tau correlation was 0,515 (p<0.05) and the odds ratio was 8,941.
Conclusion: There is a moderate correlation between family economic status and self-medication behavior
where the family with high economic status is more likely implement self-medication 8,941 times more than
the one with low economic status.
penanggulangan pertama sebelum berobat membeli obat lebih dari yang seharusnya
5
ke puskesmas atau mantri. Data Susenas dibutuhkan/penggunaan obat tanpa indikasi.8
2008, menunjukkan bahwa sebesar 65,59% Selain itu orang dengan status ekonomi tinggi
penduduk yang memiliki keluhan kesehatan lebih banyak membeli, menyimpan,
memilih untuk mengobati sendiri. Sebesar menggunakan obat.6 Namun, tingkat ekonomi
72,21% dari angka tersebut menggunakan penduduk tidak berhubungan bermakna
obat modern, 22,26% menggunakan obat dengan menggunakan obat tradisional dalam
tradisional, dan 5,53% menggunakan obat pengobatan sendiri.9
jenis lainnya. Data di provinsi Daerah Status ekonomi adalah sebuah
Istimewa Yogyakarta menunjukkan sebesar komponen kelas sosial yang mengacu pada
57,14% penduduknya mengobati sendiri tingkat pendapatan dan sumber pendapatan
dengan rincian 58,52% dari jumlah tersebut keluarga. Faktor-faktor yang memengaruhi
berdomisili di daerah perkotaan dan 41,48% status ekonomi seseorang meliputi
1
di pedesaan . Ada beberapa faktor yang pendidikan, pekerjaan, latar belakang
10
memengaruhi masyarakat dalam melakukan budaya, dan pendapatan.
pengobatan sendiri. Faktor-faktor yang Hasil studi pendahuluan yang
memengaruhi seseorang melakukan dilakukan di lokasi penelitian, melalui metode
pengobatan sendiri yaitu umur, jenis kelamin, wawancara pada tokoh masyarakat
pendidikan, status ekonomi, tempat tingal, mendapatkan hasil bahwa masih banyak di
dan jenis penyakit/keluhan.6 Perilaku antara penduduk yang melakukan
pengobatan sendiri diakibatkan oleh pengobatan sendiri (self-medication) untuk
beberapa faktor yaitu, status ekonomi mngatasi sakit yang dialaminya. Sebagian
keluarga, gaya hidup, kemudahan besar penduduk bekerja sebagai karyawan
memperoleh produk obat, pengobatan swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS),
penyakit, dan faktor lingkungan, ketersediaan sedangkan yang lain bekerja sebagai petani,
produk baru, faktor demografi dan buruh, pedagang, dan wiraswasta. Secara
epidemiologi, perbaikan pada sektor umum penelitian ini bertujuan untuk
kesehatan. 7 mengetahui hubungan antara status ekonomi
Tinggi rendahnya status ekonomi keluarga dengan perilaku pengobatan sendiri
keluarga memengaruhi perilaku pengobatan di Dusun Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
sendiri. Keluarga dengan status ekonomi Bantul DIY. Tujuan lain dalam penelitian ini
tinggi lebih banyak melakukan pengobatan adalah mengetahui peluang faktor risiko
sendiri dibandingkan keluarga dengan status status ekonomi keluarga terhadap
ekonomi rendah. Selain itu keluarga dengan penggunaan jenis obat dalam pengobatan
status ekonomi tinggi juga cenderung sendiri.
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 9
BAHAN DAN CARA PENELITIAN sedangkan analisis bivariat dilihat dengan uji
Penelitian ini meruapakan penelitian Kendal Tau dengan tingkat kepercayaan 95%
kuantitatif dengan studi korelasional. Desain untuk mengetahui adanya hubungan antar-
penelitian yang digunakan adalah cross variabel. Selain itu, untuk mengetahui
sectional dengan pendekatan retrospektif. peluang faktor risiko status ekonomi keluarga
Proses pelaksanaan penelitian yaitu terhadap penggunaan jenis obat dalam
menggunakan metode survei. pengobatan sendiri diuji dengan
Status ekonomi keluarga menggunakan analisis odds ratio.
dikategorikan menjadi status ekonomi tinggi
dan rendah. Perilaku pengobatan sendiri HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini diartikan sebagai praktik Karakteristik responden di Dusun
yang dilakuan oleh anggota keluarga untuk Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul
mengobati diri sendiri menggunakan obat Hasil penelitian terhadap keluarga
modern dan obat tradisional tanpa indikasi yang bertempat tinggal di Dusun Madugondo,
dari tenaga kesehatan. Perilaku pengobatan Sitimulyo, Piyungan, Bantul diperoleh
sendiri dikategorikan menjadi tidak pernah, karakteristik responden seperti terlihat di
jarang, dan sering. tabel 1.
Populasi dalam penelitian ini adalah Tabel 1 Distribusi Karakteristik
Responden
seluruh keluarga yang bertempat tinggal di
Karakteristik f %
Dusun Madugondo yang berjumlah 208 Umur
< 55 tahun 59 83.1
Kepala Keluarga (KK) dan tersebar di 4 ≥ 55 tahun 12 16.9
Rukun Tetangga (RT). Sampel diambil Jenis Kelamin
Laki-laki 29 40.8
menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi Perempuan 42 59.2
Pendidikan
dan berdasarkan teknik cluster random Tidak Sekolah 5 7.0
sampling. Alat ukur yang digunakan dalam SD 5 7.0
SMP 12 16.9
penelitian ini adalah kuesioner yang telah SMA 32 45.1
PT 17 23.9
diuji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner
Pekerjaan
terdiri atas beberapa kelompok pertanyaan Tidak Bekerja 20 28.2
Buruh 8 11.3
yaitu, identitas responden, data variabel Wiraswasta 5 7.0
Petani 4 5.6
status ekonomi keluarga, dan data variabel
Karyawan 12 16.9
pengobatan sendiri. Swasta 14 19.7
PNS/TNI/Polri 8 11.3
Data yang terkumpul diuji Lainnya
menggunakan uji statistik deskriptif untuk Jumlah 71 100
Sebagian besar responden adalah berumur <
mendapatkan gambaran distribusi frekuensi
55 tahun (83.1%), berjenis kelamin
karakteristik demografi responden,
10 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016
menunjukkan bahwa tingkat ekonomi secara pre klinis maupun klinis7. Selain itu,
penduduk tidak berhubungan bermakna keluarga dengan status ekonomi tinggi lebih
dengan penggunaan OT (obat tradisional). mudah dan sering mengakses informasi
dengan menggunakan alat modern seperti
Proporsi status ekonomi keluarga dengan jaringan internet, televisi, dan sumber-
jenis obat dalam pengobatan sendiri sumber informasi lain yang umumnya lebih
Setelah diketahui hubungan variabel status banyak menampilkan infomasi obat-obat
ekonomi keluarga dengan perilaku modern. Hal ini memicu keluarga ekonomi
pengobatan sendiri (self-medication), tinggi lebih sering menggunakan obat
selanjutnya dilakukan perbandingan proporsi modern dibandingkan dengan obat
antara status ekonomi keluarga dengan jenis tradisional. Sejalan dengan penelitian
obat yang digunakan dalam pengobatan Supardi dkk12, bahwa persentase terbesar
sendiri menggunakan analisis odds ratio. masyarakat mendapat informasi tentang obat
Tabel 6 Perhitungan Odds Ratio (modern) yaitu dari televisi.
Penggunaan Obat dalam Pengobatan
Sendiri
Status Jenis Obat yang Digunakan Jm KESIMPULAN
Ekonomi dalam Pengobatan Sendiri l
Modern Tradisional Lainnya Berdasarkan hasil penelitian, analisis data,
Tinggi 38 (a) 17 (c) 3 58 dan pembahasan maka, dapat disimpulkan
Rendah 1 (b) 4 (d) 8 13
Jumlah 39 21 11 71 sebagai berikut:
1. Status ekonomi keluarga di Dusun
Nilai odds ratio dihitung sebagai berikut: Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul
mayoritas masuk dalam kategori tinggi
maka nilai odds ratio sebesar 8.941. Hal ini 2. Perilaku pengobatan sendiri (self-
ekonomi tinggi 8.941 kali lebih sering Sitimulyo, Piyungan, Bantul sebagian
yang tinggi juga sehingga mereka lebih Dusun Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
rasional dan objektif, yaitu apabila sakit maka tingkat keeratan yang sedang ( = 0.515).