You are on page 1of 40

THE URBAN MIDDLE-CLASS

MILLENIALS INDONESIA:
Financial and Online Behavior

Februari 2017
About Alvara Research Center

Inspired by the first alphabet of Greek and also one of the


sacred symbols in research, ALVARA is always striving to be
THE MOST ADVANCE in producing research with MEASURED
and TESTED validity.
ALVARA also has a meaning of fairy elf, and thus ALVARA
will always give INSPIRING INSIGHTS to your company and
institution as the guidance in decision making.
ALVARA is supported by professional individuals who have
MORE THAN 10 YEARS EXPERIENCE in research industry, both
SOCIAL, MARKETING, AND MEDIA in various companies and
institutions.
The ALVARA research approach is based on advanced
research methodology andproven statistic method. Research
methodology is derived from conventional ones (FGD, IDI,
Survey) till the most advanced (Ethnography, Phone and online
Survey).
Our researchers has many experiences in handling various
research in any industries and institutions.

PT ALVARA STRATEGI INDONESIA


Jl. Tebet Raya No. 27A. Tebet – Jakarta Selatan
Phone +62 21 22792292
Fax +62 21 83786455
www.alvara-strategic.com
email: research@alvara-strategic.com
Table of Content
THE URBAN MIDDLE-CLASS MILLENIALS INDONESIA:
Financial and Online Behavior....................................................6
Pengantar................................................................................6
Introduction.............................................................................6

Metodologi Riset..................................................................9
Research Methodology......................................................9

Profil Responden................................................................10
Respondent Profile........................................................10

PERILAKU KEUANGAN................................................................12
FINANCE BEHAVIOR....................................................................12

Melek Produk Keuangan.................................................13


Aware of Financial Products ....................................13

Mulai Memprioritaskan Jaminan Kesehatan............15


Start Prioritizing Health Insurance........................15

Masih Pilih-Pilih Soal Investasi......................................18


Still Considering on Investment...................................18

PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET....................................20


ONLINE BEHAVIOR.......................................................................20

Generasi yang mulai kecanduan internet.................20


Generation Who Starts Addicting to Internet.........20

Acces Internet di Setiap Tempat..................................22


Accessing Internet Everywhere.....................................22

Acces Internet di Setiap Waktu....................................25


Accessing Internet Everytime........................................26
Musik Menjadi Hiburan Favorit....................................27
Music as Favorite Entertainment..................................27

Mulai Terbuka Dengan Belanja Online......................28


Start Embracing Online Shopping...............................28

PERILAKU PENGGUNAAN TRANSPORTASI ONLINE........30


ONLINE TRANSPORT USAGE BEHAVIOR.............................30

KESIMPULAN..................................................................................32
CONCLUSION.................................................................................32
THE URBAN MIDDLE-CLASS
MILLENIALS INDONESIA:
Financial and Online Behavior

Pengantar Introduction
TOPIK generasi millennials saat ini THE ISSUE of millennial generation
banyak dibahas di dunia, karena is being widely discussed around
memang generasi millennials the world due to their unique
memiliki ciri dan karakter yang characteristics compared to the
berbeda jika dibandingkan dengan previous generations. They are young
generasi sebelumnya. Dari sisi people who will play important roles
usia mereka masih muda, mereka in various aspects in the next 10 – 20
akan memegang peran penting di years. Why does this topic become so
berbagai aspek selama 10 hingga important in Indonesia? According
20 tahun mendatang. Kenapa di to Indonesian Central Bureau of
Indonesia topik ini menjadi isu Statistics (BPS), 50 % of Indonesia’s
yang sangat penting?, Karena productive age population today
menurut data BPS, saat ini 50 comes from millennial generation.
% dari penduduk usia produktif By 2020 until 2030, they are
berasal dari generasi millennials expected to make up 70 % of the
dan pada tahun 2020 hingga 2030 total productive age population.
diperkiraan jumlahnya mencapai Previously, Alvara Research Center
70% dari penduduk usia produktif. has discussed a specific group within
Sebelumnya, Alvara Research millennial generation: the urban
Center telah membahas generasi middle-class of Indonesia with all the
millennials lebih khusus, yaitu implications through a white paper
generasi millennials kelas menengah entitled “Indonesia 2020: The Urban
urban yang ada di Indonesia Middle-Class Millenials”. The paper
dengan segala implikasinya melalui was written based on secondary
whitepaper berjudul “Indonesia 2020: data sources collected through a
The Urban Middle-Class Millenials”. desk research, so we feel the need
Tulisan tersebut merupakan tulisan for further studies coming from
pertama yang bersumber dari primary data sources. This second

6
desk research terhadap data-data study is a form of commitment from
sekunder, sehingga kami merasa Alvara Research Center as a research
membutuhkan kajian berikutnya institution that is concerned with
yang bersumber dari data-data contemporary issues.
primer. Sedangkan, kajian kedua ini
merupakan bentuk komitmen Alvara As an illustration, the urban middle-
Reseach Center sebagai lembaga class millenials are a generation with
riset yang konsen terhadap isu-isu unique characteristics. In the previous
kekinian. study, we have summarized the
characters of this generation in 3C:
Sebagai gambaran, generasi creative, confident, and connected.
millennials kelas menengah urban First, the urban middle-class
adalah generasi yang memiliki millenials are a creative generation.
karakteristik yang khas. Pada They are accustomed to think out of
tulisan sebelumnya, kami menyebut the box, rich in ideas and thoughts.
karakter generasi millenial dengan Second, they are a highly confident
sebutan 3C, berasal dari Creative, generation. These young persons
Cenfidence dan Connected. Pertama, dare to express their opinions
Generasi millennials kelas menengah without hesitation. Third, they are
urban adalah generasi yang creative. also a connected generation. They
Mereka terbiasa berfikir out of the are good at socializing, especially
box, kaya ide dan gagasan. Kedua, within the communities they follow.
Generasi millennials kelas menengah Besides, they are also active on
urban adalah generasi yang internet and social media. This
confidence, mereka sangat percaya character of the millenials is mainly
diri dan berani mengungkapkan influenced by the rapid technological
pendapatnya tanpa ragu-ragu. advancement, especially the gadgets
Ketiga, Generasi millenials kelas and internet.
menengah urban adalah generasi
yang connected. Mereka merupakan In this second study, Alvara Research
generasi yang pandai bersosialisasi, Center conducted a survey on the
terutama dalam komunitas yang urban middle-class millenials. The
mereka ikuti. Selain itu, Mereka juga goal was to understand the complex
berselancar di sosial media dan behaviors of middle-class among this
internet. Karakter millenials tersebut, generation. The behaviors we tried
banyak dipengaruhi oleh pesatnya to capture include financial product
ownership, financial transaction,

7
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

perkembangan teknologi, khususnya investment, internet usage, and


gadget dan internet. online transport usage. Why do we
capture these behaviors? First, as
Sebagai bahan kajian kedua, Alvara part of the middle-class in general,
Research Center melakukan survey the urban middle-class millenials
kepada generasi millennials kelas are financially secure, making their
menengah urban. Titik berat dari financial behavior worthy to be
survey ini yaitu ingin mengetahui known. Second, the millenials are
bagaimana perilaku kelas menengah a generation growing up along
dari berbagai sisi yang melekat with the rise of internet. Thus,
pada generasi ini. Perilaku yang capturing their online behavior and
ingin dipotret meliputi perilaku consumption becomes essential.
kepemilikan produk keuangan,
perilaku transaksi keuangan, perilaku


investasi, perilaku penggunaan SEBAGAI
internet dan perilaku penggunaan gambaran, generasi
transportasi online. Mengapa millennials kelas
kita memotret perilaku tersebut? menengah urban
Pertama, karena generasi millennials adalah generasi
kelas menengah urban termasuk yang memiliki
generasi kelas menengah yang karakteristik yang
tentunya mapan secara ekonomi khas. Pada tulisan
sehingga perilaku keuangan mereka sebelumnya, kami
patut diketahui. Kedua, generasi menyebut karakter
millennials adalah generasi yang generasi millenial
tumbuh beriringan dengan internet dengan sebutan 3C,
sehingga memotret perilaku mereka berasal dari Creative,


dalam konsumsi dan penggunaan Cenfidence dan
internet juga wajib diketahui. Connected.

Hasil riset ini diharapkan akan


menjadi kompas yang memandu bagi
The study result is expected to be the
berbagai pihak yang berkepentingan
guideline for various stakeholders
dengan generasi ini, khususnya
who have interests in this generation,
para marketer yang membutuhkan
especially the marketers who need
informasi terkait perilaku generasi
information related to the behavior
millennials kelas menengah urban.
of urban middle-class millenials.

8
Financial and Online Behavior

Apalagi secara populasi, menurut Moreover, our calculation predicts


hasil perhitungan kami, pada tahun that by 2020, the urban middle-class
2020 populasi generasi millennials millenials will reach 35 million people
kelas menengah urban mencapai or 13 % of the population. From a
35 juta jiwa atau 13 % dari populasi. marketing perspective, such number
Dalam sudut pandang marketing, will surely become a tempting niche
jumlah tersebut merupakan ceruk market.
pasar yang cukup besar dan
menggiurkan. Research Methodology
This study used quantitative research
Metodologi Riset approach. A quantitative approach
Riset ini menggunakan pendekatan was used because we wanted to get
riset kuantitatif. Pendekatan a clearer picture on the behavior of
kuantitatif digunakan karena kami these urban middle-class millenials.
ingin memperoleh gambaran The survey was conducted in 6
mengenai perilaku populasi generasi Indonesian major cities, namely
kelas menengah urban ini. Survey Greater Jakarta Area, Surabaya,
dilakukan di 6 Kota besar di Indonesia Medan, Makassar, Bandung, and
yaitu Jabodetabek, Surabaya, Medan, Semarang as urban representations.
Makassar, Bandung dan Semarang All the respondents were within the
sebagai representasi urban. Survey age range of 20 – 34 years old to
dilakukan pada rentang usia antara represent the millennial generation,
20-34 tahun sebagai representasi with monthly spending of 2 – 20
usia generasi millennials dan USD/ day to represent the middle-
juga dengan pengeluaran per class.
bulan minimal $2 hingga $20 per
hari sebagai representasi kelas The survey involved some 600
menengah. respondents with 4 % margin of error
and 95 % confidence interval. Multi-
Survey dilakukan terhadap 600 stage random sampling method
responden dengan margin of error was used, with the household
4% dan selang kepercayaan 95%. being the smallest unit. The survey
Pengambilan responden dilakukan was conducted via questionnaire-
dengan metode multistage random guided face to face interviews with
sampling dengan rumah tangga the chosen respondents during the
sebagai unit terkecil. Survey period of 1 - 15 October 2016.
dilakukan melalui wawancara tatap

9
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

muka (face to face interview) pada responden terpilih dengan menggunakan


panduan kuesioner. Survey dilakukan pada rentang waktu tanggal 1-15
Oktober 2016.

Picture 1. Research Methodology

­­Profil Responden Respondent Profile


Komposisi responden menurut area The composition of respondents
disajikan pada tabel 1. Proporsi based on area can be seen in Table 1.
responden Jabodetabek lebih besar The proportion of respondents from
dari komposisi yang lain karena Greater Jakarta Area is larger because
menurut data Badan Pusat Statistik according BPS, Greater Jakarta Area
(BPS), Jabodetabek memang memiliki has the highest number of young
jumlah penduduk muda yang lebih population, followed by Surabaya
tinggi dibanding dengan area lain, and Medan. The proportion of
diikuti kota Surabaya dan Medan. respondents was determined based
Proporsi responden yang diambil on the demography data issued by
tentunya mengacu pada demografi BPS. The gender proportion is slightly
yang dikeluarkan oleh BPS. Dari sisi

10
Financial and Online Behavior

gender jumlah responden wanita skewed toward the female side, with
dan pria tidak jauh berbeda, dimana 44.9 % of male respondents and 55.1
proporsi rensponden pria sebanyak % of female respondents.
44.9 % dan proporsi responden
wanita sebanyak 55.1%.

Table 1. Respondents Picture 2. Respondents


According to Area According to Gender

Generasi millenial adalah generasi The millennials are born between


yang lahir pada tahun 1981 hingga 1981 and 2000, putting them within
tahun 2000, sehingga rentan usia the age range of 16 – 36 years old
generasi millennials saat ini adalah as of today. This study chose the
antara 16 hingga 36 tahun. Pada age range of 20 – 34 years old which
riset ini rentang usia yang diambil are further divided into several
adalah usia 20 hingga 34 tahun categories: the age group of 20 – 24
dengan pengelompokan; usia 20- years old, 25 – 29 years old, and 30 –
24 tahun, kelompok usia 25-29 34 years old. The proportion of each
tahun dan kelompok usia 30-34 age group is roughly similar, with
tahun. Jumlah pengambilan tiap 28.3 % of respondents aged 20 – 24,
35.5 % of respondents aged 25 – 29,

11
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

kelompok secara proporsi tidak jauh and 36.2 % of respondents aged 30 –


berbeda. Jumlah responden usia 20- 34. The age proportion can be seen
24 tahun sebanyak 28.3%, kelompok in Picture 3.
responden usia 25-29 tahun sebanyak 35.5 % dan kelompok usia 30-34 tahun
sebanyak 36.2 %. Profil usia responden disajikan pada gambar 3.

Picture 3. Respondents According to Age

PERILAKU KEUANGAN FINANCIAL BEHAVIOR


PERILAKU keuangan merupakan THE urban middle-class millenials are
hal yang sangat penting untuk kita characterized by strong purchasing
temukan perilakunya karena salah power, making their financial
satu ciri generasi urban middle-class behavior crucial for us to understand.
millennials adalah mereka memiliki Since the middle-class is associated
daya beli yang kuat. Kelas menengah with growing consumption, the
teridentik dengan konsumsi, knowledge of their financial behavior
sehingga mengetahui perilaku is extremely valuable. The financial
keuangan menjadi sesuatu yang behavior includes what they know
hukumnya wajib. Perilaku keuangan about financial products, what

12
Financial and Online Behavior

yang dimaksud adalah bagaimana financial products they have, and


pengetahuan mereka terhadap their transaction behavior in various
produk keuangan? Apa saja produk purchases. By understanding these
keuangan yang mereka miliki? Dan things, we will know better about
bagaimana perilaku mereka dalam the current map of financial product
melakukan transaksi dalam berbagai competition in this young market
belanja. Dengan mengetahui hal-hal segment.
tersebut, maka secara tidak langsung
kita akan mengetahui bagaimana Their knowledge level on financial
peta persaingan produk keuangan products is measured with the level of
pada generasi ini. awareness. It refers to the consumer’s
knowledge level on certain brand or
Tingkat pengetahuan mereka product. Awareness itself consists of
terhadap produk keuangan diukur several levels, namely top of mind
dari tingkat awareness. Awareness (TOM), spontaneous, and prompted
adalah tingkat pengetahuan awareness. TOM is the highest level
konsumen terhadap suatu brand atau of awareness, coming in form of
produk. Awareness sendiri memiliki a single name of brand or product
beberapa tingkatan yaitu top of mind that pops first in consumer’s mind.
(TOM), spontaneous, prompted. TOM The second level is spontaneous
merupakan brand atau produk yang awareness, where the consumer
paling diingat dan paling melekat di keeps mentioning other brands and
benak konsumen. TOM merupakan products that they remember. And
tingkatan tertinggi dalam awareness. finally, the lowest level is prompted
Spontaneous merupakan brand yang awareness, where the consumer is
diingat dengan berikutnya sampai able to remember some more brands
orang tersebut tidak ingat lagi. and products after being prompted.
Prompted adalah awareness yang
dengan bantuan, artinya konsumen Aware of Financial Products
mengingat brand atau produk Our findings reveal that millenial
tersebut jika dibantu diingatkan generation is aware of financial
terlebih dahulu. products. Their total awareness on
financial products spreads quite well
Melek Produk Keuangan in all products. The total awareness
Hasil temuan kami menunjukkan for all products reaches 785 %, which
bahwa generasi ini adalah generasi means that each respondent has
yang sudah melek terhadap produk knowledge on 8 financial products

13
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

keuangan. Total awareness mereka terhadap produk keuangan hampir merata


di semua produk. Total awareness keseluruhan produk mencapai 785% yang
artinya setiap satu orang memiliki pengetahuan terhadap hampir 8 produk
keuangan. Produk keuangan yang paling diingat (TOM) konsumen adalah
produk tabungan (79.8%), sangat jauh lebih tinggi dibanding dengan TOM
produk lain. Sedangkan lima produk keuangan dengan tingkat awareness
tertinggi antara lain produk tabungan, asuransi kesehatan, deposito, kartu
kredit dan kredit kepemilikan rumah (KPR).

Yang menarik untuk dicermati adalah tingginya nilai spontaneous pada produk
asuransi kesehatan yang mencapai 41.1%. Ini menjadi indikasi kuat bahwa
wawasan tentang jaminan kesehatan sangat tinggi. Meskipun mereka saat ini
masih dalam rentang usia muda, bukan tidak mungkin bahwa asuransi kesehatan
ke depan akan menjadi prioritas kepemilikan mereka setelah tabungan karena
di alam bawah sadar mereka sudah terekam “asuransi kesehatan”.

on average. The most remembered (TOM) financial product is savings product


(79.8 %), far higher than other products. The top 5 products with highest level
of awareness are savings, health insurance, deposits, credit card, and housing
loan (KPR).

It is interesting to note that the spontaneous awareness for health insurance


product reaches 41.1 %. This is a strong indication that the knowledge on
health insurance is very high. Though they are still in young age range, it is
possible that health insurance will be their priority after savings, considering
that “health insurance” already got a spot in their mind.

“ THEIR knowledge level on financial products is measured


with the level of awareness. It refers to the consumer’s
knowledge level on certain brand or product. Awareness
itself consists of several levels, namely top of mind (TOM),


spontaneous, and prompted awareness.

14
Financial and Online Behavior

Picture 4: Awareness Level on Financial Products.

Mulai Memprioritaskan Start Prioritizing Health


Jaminan Kesehatan Insurance
Menjadi sebuah kewajaran jika It is normal that almost all of this
hampir semua generasi ini memiliki generation have a savings product
produk tabungan (tabungan (conventional savings). Though not
konvensional). Meskipun, tidak everyone has a conventional savings,
semua memiliki tabungan tetapi we believe that they all basically
kami meyakini bahwa semua have savings. The rest could be the

15
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

generasi ini memiliki tabungan, bisa owners of sharia savings product. A


jadi sisanya adalah pemilik tabungan quite interesting finding reveals that
syariah. Temuan yang cukup menarik health insurance ownership ranks
adalah asuransi kesehatan menjadi second after savings ownership.
kepemilikan terbesar nomor dua Some 48.5 % reported to have
setelah kepemilikan tabungan. Ada health insurance. It seems that the
sebanyak 48,5% yang menyatakan increasingly expensive healthcare
memiliki asuransi kesehatan. cost has become a scary thing for
Tampaknya biaya kesehatan telah this generation.
menjadi hal yang menakutkan bagi
generasi ini, mengingat saat ini biaya With this moderately high level of
kesehatan cukup mahal. of health insurance ownership, it
is no wonder that health insurance
Dengan kepemilikan asuransi companies grow quite rapid in
kesehatan yang cukup tinggi, Indonesia along with the actuarial
kami tidak heran jika korporasi jobs due to high demand. This
asuransi kesehatan tumbuh cukup generation contributes in the rapid
pesat di Indonesia dan profesi growth of insurance industry. A
aktuaris mulai dibutuhkan karena survey of PwC among the executives
permintaan (demand) cukup tinggi. of insurance companies in Indonesia
Generasi ini menjadi salah satu shows that in 2016, the growth of
yang berkontribusi dalam pesatnya health insurance is expected to
pertumbuhan industri asuransi. reach more than 15 %, which is a
Survey PwC kepada para eksekutif good news.

perusahaan asuransi di Indonesia menyatakan bahwa pada tahun 2016,


pertumbuhan asuransi kesehatan diprediksi bisa mencapai 15 persen lebih, ini
merupakan kabar yang menggembirakan.

“ TEMUAN yang cukup menarik adalah asuransi kesehatan


menjadi kepemilikan terbesar nomor dua setelah kepemilikan
tabungan. Ada sebanyak 48,5% yang menyatakan memiliki
asuransi kesehatan. Tampaknya biaya kesehatan telah
menjadi hal yang menakutkan bagi generasi ini, mengingat


saat ini biaya kesehatan cukup mahal.

16
Financial and Online Behavior

Table 2. Ownership of Financail Product

Secara keseluruhan generasi ini rata- In general, this generation owns


rata memiliki hampir 3 kepemilikan almost 3 financial products on
produk keuangan. Hal ini tercermin average. This is reflected in the total
dari total persentase kepemilikan percentage of financial product
produk keuangan yang mencapai ownership which reaches 286.1 %.
286,1%. Generasi dengan usia Younger generation is found to
muda ditemukan lebih banyak have more motorized vehicle loan,
memiliki kredit kendaraan bermotor compared to the older generation
dibanding kelompok usia yang who has more time deposits, life
lebih tua. Untuk generasi yang lebih insurance, credit card, housing loan,
tua lebih banyak memilki produk and car insurance. Older generation
tabungan deposito berjangka, tends to have more financial products
asuransi jiwa, kartu kredit, KPR dan since they are more established
asuransi mobil. Generasi yang lebih financially, compared to the younger
tua cenderung memiliki jenis produk generation who are mostly students
keuangan yang lebih banyak karena and early jobbers.

17
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

memang secara karir dan keuangan Still Considering on


lebih mapan dibanding generasi Investment
yang lebih muda, yang mungkin Talking about financial behavior
masih menjadi mahasiswa dan juga wouldn’t be complete without
early jobbers. discussing the investment. In modern
society, investment has become
Masih Pilih-Pilih Soal an important need for the future,
Investasi especially among the generation
Ketika berbicara tentang perilaku who are entering adulthood
keuangan rasanya tidak lengkap jika and starting families such as the
tidak berbicara tentang investasi. millenials. In general, the majority
Pada masyarakat modern, investasi of this generation is already aware
telah menjadi kebutuhan penting of investment product, from the
untuk masa depan. Apalagi pada conventional ones (gold, property)
generasi yang menginjak usia to the modern ones (stocks, mutual
dewasa dan memiliki keluarga, funds, foreign exchange, obligation,
seperti millennials. Secara umum, future index). These products are not
hasil mayoritas generasi ini melek taboo for them.
terhadap produk investasi, dari yang konvensional (emas, properti) hingga
modern (saham, reksadana, valas, obligasi, future indeks). Mereka tidak tabu
dengan produk-produk tersebut.

Picture 6. Awareness of Investment Product

18
Financial and Online Behavior

Kepemilikan produk investasi The ownership of investment product


generasi ini masih terbatas. Produk among this generation is still limited.
investasi yang paling banyak dimiliki The highest ownership is for gold
adalah produk emas, kemudian products, followed by property.
properti. Kepemilikan investasi masih Though the actual ownership is still
terbatas, tetapi mereka sudah mulai limited, they are already considering
pilih-pilih produk investasi yang akan what investment product to use in
mereka gunakan di masa depan. Hal the future. This is can be seen in
ini terlihat dari besarnya proporsi the large proportion of respondents
responden yang merencanakan who plan their finance.
keuangan mereka.

Picture 7. Investment
Product Ownership

Picture 8. Financial Plan

19
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

PERILAKU PENGGUNAAN ONLINE BEHAVIOR


INTERNET AMONG the characteristics of
SALAH satu ciri karakter generasi urban middle-class millenials are
millennials kelas menengah urban connected. This character is greatly
adalah connected, karakter tersebut encouraged with the advent of
karena dijembatani oleh adanya internet. The millenials grew up
internet. Generasi millennials along with the rise of internet. For
tumbuh bersama dengan mulai the millenials, it has become a
berkembangnya internet. Bagi primary need. Following Maslow
generasi millennials sudah menjadi theory, the internet is currently on
kebutuhan pokok. Jika kita mengikuti the same level of pyramid as food,
teori Maslow, maka saat ini internet cloth, and housing.
sudah masuk dalam piramida dasar
bersama sandang, pangan dan Generation Who Starts
papan. Addicting to Internet
The survey result we discussed
Generasi Yang Mulai in previous paper shows that
Kecanduan Internet young people have higher internet
Hasil survey yang juga kami consumption compared to older
paparkan pada tulisan sebelumnya generation. Indonesian Association
menunjukkan bahwa konsumsi of Internet User (APJI) calculates an
internet usia muda cenderung lebih increase of internet consumption
besar dengan konsumsi internet in Indonesia every year. This
generasi yang lebih tua. Asosiasi study found that the majority of
Pengguna Jasa Internet Indonesia urban middle-class millenials are
(APJI) menghitung ada peningkatan categorized as medium and heavy
konsumsi internet di Indonesia setiap user. This means that the majority of
tahunnya. Hasil riset ini menemukan them consume internet between 1 –
bahwa mayoritas generasi millenials 6 hours per day.
kelas menengah urban merupakan
kelompok pengguna internet Seeing Picture 9, it is clear that
medium user dan heavy user. Artinya older generation (30 – 34 years old)
mereka menggunakan internet has lower internet consumption
mayoritas antara 1 hingga 6 jam compared to the younger generation
perhari. (20 – 24 years old and 25 – 29 years
old). This indicates that the urban
middle-class millenials are quite

20
Financial and Online Behavior

Jika kita lihat gambar 9, terlihat jelas dependent to internet, some to the
bahwa generasi yang tua (usia 30- point of addiction. The conclusion
34 tahun) jumlah konsumsi atau jam is based on the fact that younger
mengakses internet lebih rendah categories have more addicted users
dari yang usia lebih mudan (usia 20- compared to the older ones.

24 tahun dan 25-30 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa generasi millennials
kelas menengah urban cukup tergantung dengan internet dan ada pula yang
kecanduan internet. Indikator kecanduan tersebut tercermin dari jumlah
addicted user untuk kategori usia yang lebih muda lebih besar dari usia yang
lebih tua.

Picture 9. Internet Consumption

21
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

Acces Internet di Setiap Accessing Internet


Tempat Everywhere
Device untuk mengakses internet The device we use to access internet
sangat mempengaruhi tempat greatly influences where we access it.
dimana kita mengakses. Sebelum Before the invention of smartphone,
berkembangnya smartphone orang people accessed internet from
mengakses internet dari personal personal computer (PC). In Indonesia,
computer (PC). Di Indonesia, PC usage boomed from early 90s
PC sempat ngetrend di awal till 2000. With the introduction of
tahun 90an hingga 2000. Seiring notebook and smartphone, people
berkembangnya notebook dan started migrating to these devices.
smartphone, orang mulai beralih ke PC can only be accessed in one
teknologi ini. PC hanya bisa diakses location only due to its large shape
disatu tempat saja karena memang and electricity supply which make it
PC memiliki bentuk yang besar dan not portable. This is very different
membutuhkan koneksi dengan listrik from smartphone that comes in
dalam skala tertentu sehingga tidak smaller and lighter form, easy to
bisa dibawa kemana-mana. Hal ini carry anywhere, and is affordable
sangat berbeda dengan smartphone enough.
yang berbentuk kecil, ringan, mudah
dibawa kemanapun, dan juga The study found that smartphone
harganya yang terjangkau. becomes the main device to access
internet. It indicates that they access
Temuan riset menunjukkan bahwa internet everywhere they want. With
smartphone menjadi device yang the current technology, smartphone
dipakai untuk mengakses internet. can be used to access internet
Ini menjadi indikator bahwa mereka everywhere.
mengakses internet disetiap tempat
selama mereka menginginkannya.
Berkembangnya teknologi wifi,
memungkinkan smartphone kita bisa
terkoneksi internet di manapun.
“ AMONG the characteristics
of urban middle-class
millenials are connected.
This character is greatly
encouraged with the advent


of internet.

22
Financial and Online Behavior

Picture 10. Device to Access Internet

Tak bisa lepas dari Chatting Cannot Escape from


dan Sosial Media Chatting and Social Media
Hasil temuan riset yang disajikan The study findings presented in
ada gambar 8, menunjukkan bahwa Picture 11 reveals that the most
fitur smartphone yang paling frequently used smartphone features
sering digunakan oleh generasi ini are instant messenger and social
adalah instant messenger dan juga media, far higher than other features
jejaring social media, jauh dibanding such as SMS and phone call. The
pengguna fitur lain, termasuk SMS dan introduction of instant messenger
juga telepon. Berkembangnya instants apps such as BBM, Whatsapp, Line,
messenger seperti BBM, WhatsApss, Telegram, and others has changed
Line, Telegram dan lainnya telah the pattern of smartphone feature
mengubah perilaku penggunaan usage. We can do anything with
fitur smarphone. Dengan instant instant messenger, including sending
messenger kita sudah bisa melakukan texts, pictures, documents, making

23
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

apapun termasuk berkirim pesan teks, berkirim gambar, berkirim dokumen, telepon
dan bahkan video call. Dengan fasilitas yang komplet tersebut maka berkirim
pesan melalui sms dan juga berbicara melalui fitur telepon sudah ditinggalkan
oleh generasi ini. Benefit yang diberikan oleh instant messenger sangat luar
biasa. Ibaratnya dengan satu fitur kita bisa melakukan semuanya. Mengapa harus
menggunakan fitur lain ?

Generasi millennials kelas menengah urban Indonesia adalah generasi yang


social media minded, pernyataan ini didukung oleh temuan riset digambar 11
dan gambar 12. Social media menjadi sarana komunikasi dengan teman dan
kolega. Selain itu, social media juga menjadi sarana aktualisasi diri dan eksistensi.
Dengan social media, mereka mengkomunikasikan setiap aktifitas mereka. Sosial
media bukan saja digunakan untuk saling bertegur sapa tetapi juga untuk ajang
menumpahkan ekpresi, perasaan serta pemikiran.

phone call or even video call. With these complete facilities, the old way of
sending SMS or making phone call has been abandoned by this generation.
The benefit provided by instant messenger is truly fantastic. If we can get all
the functions in one feature, why keep using the others?

Indonesian urban middle-class millenials are social media-minded generation.


This statement is backed by study findings as showed in Picture 11 and
12. Social media has become a means of communication with friends and
colleagues. Besides, social media also becomes the arena of self-actualization
and existence. With social media, they can communicate all their activities. It is
used not only to greet each other, but also to express their opinions, feelings,
and thoughts.

“ TEMUAN riset menunjukkan bahwa smartphone menjadi


device yang dipakai untuk mengakses internet. Ini menjadi
indikator bahwa mereka mengakses internet disetiap
tempat selama mereka menginginkannya. Berkembangnya
teknologi wifi, memungkinkan smartphone kita bisa
terkoneksi internet di manapun.

24
Financial and Online Behavior

Picture 11. Most Frequently Used Smartphone Feature

Picture 12. Most Frequent Purpose of Accessing Internet

Acces Internet di Setiap Waktu


Pada riset ini kami juga menanyakan, pada saat kapan mereka mengakses
internet atau dengan kata lain mereka mengakses internet pada jam berapa

25
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

saja? Pertanyaan ini penting untuk Accessing Internet


kita jawab agar kita tahu bagaimana Everytime
kebiasaan mereka mengakses In this study, we also asked them
internet. Jika kita lihat temuan when they access internet or the
riset yang disajikan pada gambar hour they usually access it. This is an
13, maka terlihat bahwa mereka important question to understand
mulai mengakses internet sejak their habit of accessing internet. If
mulai bangun tidur hingga mereka we look at the findings as presented
beranjak tidur lagi. Puncak dari in Picture 13, it can be seen that they
mengakses internet terjadi saat access internet from the moment
mereka luang, yaitu dari pukul 18.00 they wake up until they go back to
hingga pukul 22.00. sleep. The peak hour is during their
free time, from 6 pm to 10 pm.
Melihat waktu mereka mengakses
internet, bisa dikatakan bahwa Seeing the hour of accessing
internet telah menjadi pengantar internet, it can be said that internet
tidur mereka. Berdasarkan diskusi has become their lullabies. In an
informal penulis dengan salah satu informal discussion, a respondent
generasi ini menunjukkan bahwa said that they put their smartphone
mereka meletakkan smartphone next to bed. They simply put it as
disamping tempat tidur. Dia they get sleepy.
meletakkannya begitu saja karena
rasa kantuk.

Picture 13. Hour of Accessing Internet

26
Financial and Online Behavior

Musik Menjadi Hiburan Music as Favorite


Favorit Entertainment
Musik masih menjadi hiburan yang Music is still the most accessed
paling sering diakses oleh generasi form of entertainment among this
ini, diikuti oleh film dan games. Musik generation, followed by movie and
juga paling banyak diakses melalui game. Music also becomes the most
live streaming dan juga menjadi accessed content via live streaming
yang paling banyak di download and the most downloaded content.
sehingga bisa dikatakan musik adalah Thus, it can be said that music is
hiburan favorit generasi millenial kelas the favorite form of entertainment
menengah urban. Musik merupakan among the urban middle-class
pembawa suasana. Musik memiliki millenials. Music is a mood maker. It
banyak jenis dan aliran sehingga has a wide range of genres, allowing
musik yang akan dinikmati bisa the listeners to choose music that
menyesuaikan selera dan perasaan suits their tastes and emotions.
saat akan menikmatinya. Setiap musik Each song has unique beat and
memiliki nada dan lirik yang khas. lyric. Every generation has their own
Setiap generasi memiliki seleranya taste, and music has become the
sendiri dan musik telah menjadi selara taste of this generation. The study
generasi ini. Hasil riset menunjukkan reveals that 66.3% of the respondents
66.3% responden pernah mengakses ever accessed music in the past year,
musik selama 1 tahun terakhir, 61.1% while 61.1% ever listened to the music
responden pernah menikmati musik via live streaming, and 50.2% ever
secara live streaming dan 50,2% downloaded music content.
responden pernah mendownload
musik.

“ SEEING the hour of accessing internet, it can be said that


internet has become their lullabies. In an informal discussion,
a respondent said that they put their smartphone next to bed.
They simply put it as they get sleepy.

27
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

Picture 14. Online Entertainment Accessed and Downloaded

Mulai Terbuka Dengan Start Embracing Online


Belanja Online Shopping
Munculnya internet menjadi channel Internet is becoming a new channel in
baru dalam konsep jual beli. Dulu transaction concept. Back then, when
ketika kita ingin membeli suatu we wanted to purchase something,
barang, kita harus datang ke toko ke we needed to come directly to the
pasar atau pusat perbelanjaan untuk store. The same rule applied to the
membelinya, dan ketika kita menjual sellers. But today, our transaction
barang juga harus ke tempat-tempat pattern may change thanks to the
tersebut. Dengan adanya internet, advent of internet. We can shop

28
Financial and Online Behavior

pola jual beli bisa berubah. Jika simply by visiting the websites and
ingin membeli barang kita bisa saja seeing the online catalogue. Though
berselancar di internet, dengan it is longer for the goods to arrive,
mengakses toko-toko online dan kita the buyer can save time and energy.
tidak perlu ke sana. Meskipun barang
datangnya cukup lama karena harus In this study, we found that this
diantar oleh kurir terlebih dahulu, generation is becoming open to
tetapi pembeli dapat menghemat online purchasing, though the
waktu dan energi. Waktu dan energi proportion is still low. Those who ever
untuk menuju tempat perbelanjaan. done online purchasing in the last 6
months reach 26.3 %. We also asked
Pada riset ini kami menemukan bahwa about online selling. Our findings
generasi ini sudah mulai terbuka as presented in Picture 16 reveal
dengan pembelian barang secara that only 3 % of the respondents
online. Responden yang pernah stated that they ever do online
melakukan pembelian online selama selling. E-commerce in Indonesia is
6 bulan terakhir sudah mencapai growing steady and well. Judging
26.3 %, meskipun masih dikatakan by their internet consumption, this
rendah. Selain menanyakan tentang generation is potential as the market
pembelian kami, juga menanyakan target for E-commerce.
tentang penjualan barang secara online. Temuan riset yang kami sajikan pada
gambar 16 menunjukkan bahwa hanya 3 % responden yang menyatakan tidak
pernah menjual secara online. E-commers di Indonesia sudah mulai tumbuh
dengan baik. Dilihat dari konsumsi internet maka generasi ini adalah generasi
potensial yang menjadi pasar bagi e-commers.

Picture 15. Online Purchasing

29
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

Picture 16. Online Selling

PERILAKU PENGGUNAAN ONLINE TRANSPORT


TRANSPORTASI ONLINE USAGE BEHAVIOR
TRANSPORTASI online merupakan ONLINE transport is a new
sebuah fenomena baru di Indonesia. phenomenon in Indonesia. It grows
Transportasi online di Indonesia rapidly, especially in Indonesia’s
berkembang sangat pesat, khususnya major cities which cannot be
di kota-kota besar di Indonesia separated from traffic jam. In urban
yang setiap harinya tak bisa lepas areas, traffic jam has become a daily
dari yang namanya kemacetan. sight. Thus, breakthoughs such
Kemacetan sudah menjadi sesuatu as online transport are regarded
yang menakutkan lagi, tetapi sudah as brilliant. No wonder that their
menjadi pemandangan sehari-hari. presence quickly gained a good
Terobosan tentang transportasi response from urban citizens,
online merupakan suatu ide yang especially in Jakarta.
brilian, sehingga tidak mengherankan jika kehadirannya langsung disambut
baik oleh masyarakat perkotaan, khususnya Jakarta.

Picture 17. Online


Transport Usage in Jakarta

30
Financial and Online Behavior

Kami memotret penggunaan We captured the online transport


transportasi online di Jakarta, karena usage in Jakarta since it is the
Jakarta adalah kota terbesar, terpadat largest city with the worst traffic jam
dan juga termacet di Indonesia and tightest competition of online
serta persaingan bisnis transportasi transport business in Indonesia.
online cukup menggurita. Di Jakarta Three brands of online transport,
ada go-jek, grab-bike serta uber namely Go-Jek, Grab-Bike, and
sebagai tiga brand transportasi Uber, compete in Jakarta. If you visit
online yang bersaing ketat. Jika kita Jakarta, you can easily spot them
keliling Jakarta, hampir di semua scattered across the city, especially
jalan-jalan utama mudah kita jumpai near train stations.
transportasi ini. Apalagi kalau kita
lihat di sekitar stasiun-stasiun The survey result shows that 75.7% of
kereta. the middle-class millenials in Jakarta
ever used online transport. From this
Hasil survey menunjukkan bahwa number, 52% stated that they use
75.7% generasi millennials kelas Go-Jek most often, while 47 % said
menengah di Jakarta pernah that they use Grab-Bike. It shows the
menggunakan transportasi tight competition between Go-Jek
online, baik itu go-jek, grab-bike and Grab-Bike.
ataupun uber. Dari yang pernah
menggunakan transportasi tersebut, Among those who ever used online
52% menyatakan paling sering transport, the majority used two-
menggunakan go-jek dan 47% wheeled vehicles (motorcycle). This
menyatakan menggunakan grab- is understandable since they prefer
bike. Hal ini menunjukkan bahwa faster option during the traffic jam.
persaingan ketat bisnis transportasi Some 95 % of online transport users
online terjadi antara go-jek dan said that they ordered two-wheeled
grab-bike. vehicle most often. The frequency of
online transport order is unstable,
Bagi mereka yang pernah depending on the need (66.4 %).
menggunakan trasportasi online, Some reported that they use online
mayoritas menggunakan kendaraan transport regularly, such as once a
roda 2 dibanding roda 4 karena week or everyday. Regarding the
memang mereka membutuhkan payment, most of them still use
transportasi yang lebih cepat pada cash.
saat macet. Sebanyak 95% dari

31
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia

yang pernah menggunakan trasnportasi online, mereka paling sering order


kendaraan roda dua. Untuk frekuensi pemesanan atau order transportasi
online, mereka menyatakan tidak tentu, sesuai dengan kebutuhan (66.4%) dan
ada pula yang menyatakan rutin menggunakan transportasi online, seperti
seminggu sekali dan setiap hari. Sedangkan untuk pembayarannya, mereka
mayoritas masih menggunakan uang tunai atau cash.

Picture 18. Type of Vehicle Picture 19. Frequency of Online


Most Ordered Transport Order

KESIMPULAN CONCLUSION
GENERASI millennials kelas THE urban middle-class millenials
menengah urban adalah generasi are a unique generation with
yang unik dengan karakter khas. distinctive characters. This
Generasi ini termasuk salah satu generation will be part of Indonesian
pemegang estafet bonus demografi demographic bonus in 2020 – 2030.
Indonesia 2020-2030. Generasi ini They are creative, confident, and
memiliki ciri creative, confidence connected. In the future, they will
dan connected. Di masa mendatang, be a potential market segment
bagi marketer, segment ini akan since their numbers are expected to
menjadi ceruk pasar yang potensial reach 35 millions by 2020. Besides,

32
Financial and Online Behavior

karena jumlahnya ditahun 2020 the urban middle class millenials


akan mencapai 35 juta jiwa. Selain consist of young people with good
itu, saat ini generasi millennials economic prospect. Currently, their
kelas menengah urban secara usia knowledge on financial product is
masih muda dan secara ekonomi high, but the ownership is still low.
memiliki prospek yang cerah. Saat On average, they only have three
ini, pengetahuan terhadap produk financial products. Thus, the chance
keuangan generasi ini sudah cukup for financial industry to penetrate
tinggi tetapi kepemilikannya masih this market segment is still high. It
rendah. Rata-rata saat ini mereka needs special strategy to win them.
hanya memiliki 3 produk keuangan.
Oleh karena itu, peluang bagi For companies wishing to target
industri keuangan untuk menggaet the urban middle-class millenials
segment ini masih terbuka lebar. in specific, going digital is a must
Untuk menggaetnya diperlukan because this generation spends
strategi khusus. most of their time online. Companies
or products that are absent from
Bagi perusahaan yang ingin internet will be abandoned by their
mentarget secara khusus generasi consumers in real world.[]
urban middle-class millennials, going
digital adalah sebuah keharusan
dan keniscayaan karena generasi
ini menghabiskan sebagian besar
waktunya di internet. Perusahaan
atau produk yang tidak hadir di
dunia maya, pelan tapi pasti akan
ditinggalkan oleh konsumennya di
dunia nyata.[]

33
Authors - Profil Penulis

H asanuddin Ali mendedikasikan


15 tahun karirnya di bidang
riset, lulusan Statistika ITS ini sejak
H asanuddin Ali. dedicating 15
years of his career in the field
of research, graduated from ITS
awal memulai karirnya di bidang riset Statistics, his career began in the field
bergabung dengan konsultan riset of research and joined the leading
pemasaran terkemuka, MarkPlus marketing research consultant,
Insight. Setelah mencapai posisi Mark Plus Insight. After reaching
puncak sebagai Chief Executive di the top position as Chief Executive
perusahaan tersebut, tahun 2012 of the company, in 2012 resigned
mengundurkan diri dan mendirikan and founded the Alvara Research
perusahan riset Alvara Research Center, a firm engaged in marketing,
Center yang bergerak di riset social, and political research. In his
pemasaran, sosial, dan politik.Disela spare time, Hasanuddin Ali also
kesibukannya Hasanuddin Ali juga a columnist in several paper and
menyempatkan menjadi kolumnis online media, his writings can also
di beberapa media cetak dan online, be accessed in hasanuddinali.com
tulisan-tulisannya juga bisa di akses
di hasanuddinali.com

L ilik Purwandi Lahir di Rembang


Jawa Tengah, setelah menamatkan
SMA melanjutkan studi di Jurusan
L ilik Purwandi. Born in Rembang,
Central Java, after graduated
from high school then he continued
Statistika ITS. Tahun 2011 diterima his studies in the Department of
menjadi mahasiswa Pascasarjana IPB Statistics, ITS. 2011, he was accepted
pada prodi Statistika. Minat pada in Magister Degree IPB majoring
dunia tulis menulis dan dunia riset in Statistics. His interest in writing
sudah sejak menjadi mahasiswa and research started when he was a
S1 dengan menjadi pengurus college student of bachelor degree
UKM Penalaran dan menjadi ketua (S1) also in charge of UKM Penalaran
organisasi kemahasiswaan. Awal and became the chairman of the
karirnya dimulai menjadi tim peneliti student organization. Beginning his
pada sebuah lembaga Konsultan career as a member of researchers
Marketing dan Sosial Politik di at an institute of Social and Political
Surabaya, serta sempat pula Marketing Consultants in Surabaya,
mengajar di Universitas Sunan Giri and also taught at the University of
sebelum memutuskan bergabung Sunan Giri before deciding to be
menjadi bagian Alvara Research part of Alvara Research Center.
Center.
Alvara
Research
Product

O ur Research product should help companies to understand its


customers and market, and also to evaluate their brand and service

ALVARA SIGNATURE PRODUCT AND SERVICES ON


MARKETING RESEARCH

[IB]³ MEASUREMENT

[IB]³ Measurement is the most advanced and holistic approach to measure


brand and product performance in consumers’ point of views
BRAND EQUITY MODEL

Brand Equity Model is measure brand equity based on three indicators: brand
knowledge, brand image, and brand engagement

SERVICE QUALITY MONITORING

Service Quality Monitoring is measured and monitor service quality delivered


to customer for service improvement
OTHE RS U AI Research, Segmentation Research,
Potential Market Estimation, Consumer
PRODUCT Habit and Behavior Research, Pre and Post
Ads Evaluation, Product and Concept Test,
Product Acceptance Research, Product
Portfolio Research

T
oday in every political contest in Indonesia has used the concept of
political marketing as a method to win and reach voters

ALVARA SIGNATURE PRODUCT AND SERVICES ON


POLITICAL MARKETING RESEARCH
WHITE PAPER BY ALVARA
RESEARCH CENTER

Indonesia 2020:The Urban The Potrait of Urban


Moslem: Gairah Religiusitas
Middle-Class Millennial
Masyarakat Kota

White papers that discuss White papers that discuss


predictions about the character the potential of the Muslim
of Indonesian population in population living in urban areas
2020

Indonesia Midlle Class


Muslim: Religiosity and
Consumerism
White papers that discuss the
religiosity and consumerism of
muslim middle class in Indonesia
Survey on Indonesia Government
Performance Monitoring

The half yearly survey to evaluate


and monitor the performance of the
Indonesian government

Indonesia Mobile and Internet Survey

The annual survey to portrait habits and


behavior of Internet users in Indonesia

You might also like