You are on page 1of 8

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

APLIKASI THEORY OF UNPLEASANT SYMPTOMS


(TOUS) PADA ANAK YANG MENGALAMI NYERI DI
RUANG RAWAT NON INFEKSI RSCM JAKARTA
Andin Sefrina1, Nani Nurhaeni2, Happy Hayati3

Akademi Keperawatan Serulingmas Cilacap1


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia2,3
Kutipan: Sefrina, A., Nurhaeni, N., & Hayati, H. (2016). Aplikasi Theory Of Unpleasant
Symptoms (TOUS) Pada Anak Yang Mengalami Nyeri Di Ruang Rawat Non Infeksi RSCM
Jakarta Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1): 32-39.
INFORMASI ABSTRACT

Korespodensi: Objective: to illustrate the application of the Theory of Unpleasant


andinsefrina09@gmail.com Symptoms (TOUS) in children who experience pain caused by cancer
nani-n@ui.ac.id and analyze their effectiveness. TOUS has three components:
happy@ui.ac.id symptoms, factors affecting the client and the final appearance.

Methods: The application process begins with an analysis of the


theory, preparation of nursing care format of assessment and
evaluation, implementation of the application of theory to the three
clients and analyzing the effectiveness of the use of theory.

Results: Results of the implementation of applications, namely TOUS


Keywords: theory can be applied to the nursing care of children who have
Theory of Unpleasant Symptoms, cancer pain and pain related to diagnostic procedures for the
TOUS application, pain in management of symptoms through TOUS based, needs a sense of
pediatric cancer patients comfort the child will be met despite the pain they still appear for
hospitalized children.

Conclusion: Application TOUS on nursing care to children should


pay attention to the psychological aspects of growth and development
and child. Both aspects are proven to affect the shape of pain and
symptom management may affect the implementation of nursing care
in general.

PENDAHULUAN sarkoma, serta Kanker Nasofaring


Keganasan atau kanker (KNF).
merupakan jenis penyakit kronik yang Penyakit keganasan atau
saat ini banyak diderita anak di gangguan hematologi pada anak
Indonesia. Yayasan Onkologi Anak tersebut mau tidak mau menjadikan
Indonesia mengungkapkan bahwa 2-3% anak mengalami berbagai macam gejala
penderita kanker di Indonesia adalah yang tidak menyenangkan. Gejala
anak-anak atau sekitar 150 dari 1 juta tersebut dapat berasal dari perjalanan
anak menderita kanker. Hal tersebut penyakit itu sendiri maupun dari
berarti diperkirakan setiap tahunnya ada prosedur diagnostik atau pengobatan
sekitar 4000 kasus baru kanker pada penyakit tersebut. Beberapa gejala yang
anak di Indonesia (Umiati, 2010). sering dialami pada anak dengan
Penyakit kanker yang sering ditemui penyakit keganasan adalah nyeri atau
pada anak diantaranya adalah yang biasa disebut nyeri kanker (cancer
Leukemia, Rhabdomyosarkoma, Osteo- pain), mual serta berbagai reaksi tubuh

32
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

akibat perjalanan penyakit, prosedur Komponen tersebut dikatakan


diagnostik atau pengobatan. Gejala tak dapat saling mempengaruhi satu sama
menyenangkan tersebut pun tak pelak lain, sehingga perawat juga harus jeli
dapat menyebabkan terganggunya rasa saat melakukan asuhan keperawatan.
nyaman anak yang pada akhirnya Tyler dan Pugh (2009) menyatakan
menurunkan kualitas hidup anak selama bahwa TOUS dapat membantu perawat
sakit (Wilson & Hockenberry, 2009; memahami karakteristik gejala yang
Hastings, Torkildson, & Agrawal, dirasakan klien secara lebih gamblang.
2012). Selain itu melalui penerapan TOUS,
Hal tersebut tentunya menjadi perawat dapat mengidentifikasi faktor
perhatian serius bagi perawat, apa saja yang berhubungan dengan
khususnya perawat anak. The National gejala dan faktor mana saja yang saling
Institute of Nursing Resarch (NINR) berinteraksi satu sama lain. Cooley
mengidentifikasi bahwa manajemen (2000) menyatakan bahwa TOUS
gejala (symptoms management) merupakan salah satu konsep yang
menjadi salah satu area kunci dalam mampu membantu perawat dalam
rencana strategis suatu asuhan mengintegrasikan kompleksitas gejala
keperawatan. NINR (2011) menyatakan dan interaksi antar faktor yang
bahwa pemahaman yang lebih baik mempengaruhi gejala itu sendiri.
pada gejala dan kumpulan gejala yang Konsep TOUS ini telah diaplikasikan
dirasakan klien akan meningkatkan pada beberapa kasus khususnya pada
kualitas penanganan klinik suatu kasus klien penderita kanker. Beberapa
penyakit dan dapat menjadikan hidup diantaranya adalah penelitian yang
yang lebih produktif bagi klien. Selain dilakukan oleh Chen dan Tseng pada
itu, melalui manajemen gejala yang tahun 2005 serta Fox dan Lyon pada
tepat diharapkan kenyamanan klien tahun 2007.
dapat terpenuhi meski mungkin gejala Berdasarkan kelebihan TOUS
masih dirasakan oleh anak selama serta kesesuaiannya dalam praktik
perjalanan penyakitnya. klinik keperawatan, maka penulis
Guna melakukan manajemen tertarik untuk mengaplikasikan TOUS
gejala yang tepat pada asuhan pada perawatan anak dengan kanker
keperawatan, perawat membutuhkan dan penyakit kronik. Tujuan akhir yang
acuan atau panduan. Salah satu konsep ingin dicapai melalui aplikasi TOUS ini
keperawatan yang berfokus pada adalah anak dapat memperoleh
manajemen gejala adalah Theory of kenyamanan semaksimal mungkin
Unpleasant Symptoms (TOUS). Konsep selama dirawat di rumah sakit.
TOUS dikembangkan oleh Dr. Florence Nightingale pada tahun
Elisabeth Lenz, Dr. Milligan, Dr. 1860 telah mengidentifikasi bahwa
Suppe, Linda Pugh dan Audrey Gift kenyamanan merupakan tujuan utama
pada tahun 1997. TOUS memiliki tiga dari sebuah asuhan keperawatan. Siefert
komponen utama yaitu gejala tidak (2002) dalam artikelnya tentang analisis
menyenangkan yang dialami klien, konsep kenyamanan melalui review
faktor-faktor yang berpengaruh pada berbagai pengertian kenyamanan
gejala (fisiologis, psikologis, menyatakan bahwa pengertian dan
situasional) dan penampilan konsep kenyamanan telah berkembang
(performance) klien (fisik, kognitif dan dari waktu ke waktu. Pada awal abad ke
sosial) yang terpengaruh oleh adanya 20, kenyamanan dan tindakan untuk
gejala. meningkatkan kenyamanan
diidentikkan sebagai fokus utama dalam

33
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

proses keperawatan pasien dengan Salah satu teori keperawatan yang dapat
penyakit yang tidak memiliki digunakan untuk melakukan
pengobatan yang cukup efektif atau manajemen gejala yang tepat termasuk
membutuhkan proses perawatan yang nyeri yaitu konsep theory of unpleasant
cukup lama guna meminimalkan efek symptoms (TOUS). Tujuan dari TOUS
samping pengobatan. Saat ini, adalah untuk meningkatkan pemahaman
pengertian tersebut sudah bergeser tentang pengalaman akan berbagai
bahwa intervensi untuk meningkatkan macam gejala dalam berbagai konteks
kenyamanan tidak hanya sekedar dan untuk memberikan informasi yang
tindakan memberikan rasa nyaman, tapi berguna untuk merancang intervensi
juga bertujuan untuk memperkuat yang efektif guna mencegah terjadinya
pasien dalam rangka mencapai tujuan berbagai gejala tak menyenangkan serta
akhir perawatan klien serta menyusun manajemen gejala yang
meningkatkan perilaku sehat klien. sesuai. TOUS lebih banyak
Siefert (2002) dalam artikelnya juga menjelaskan suatu kerangka kerja
mengungkapkan ada 7 hal yang umum untuk melakukan manajemen
berkaitan dengan rasa nyaman gejala dibanding kerangka kerja spesifik
seseorang yaitu komunikasi, keluarga pada suatu situasi klinik. Hal ini
dan hubungan dengan orang lain, menjadikan perawat lebih kreatif dalam
fungsionalitas, karakteristik diri sendiri, menyusun rencana intervensi guna
penyembuhan gejala psikososial dan memanajemen gejala yang dialami oleh
fisik serta intervensinya, aktivitas klien. Konsep TOUS juga tidak
spiritual, keamanaan serta keselamatan. menjelaskan secara eksplisit tentang
Apabila ketujuh hal tersebut dapat penggunaan konsepnya dalam proses
terpenuhi dengan baik sesuai dengan keperawatan, namun perawat dalam
kebutuhan klien, maka klien dapat mengintegrasikan konsep TOUS dalam
memperoleh rasa nyaman yang optimal. asuhan keperawatan mulai dari proses
pengkajian hingga evaluasi (Peterson &
Salah satu keluhan yang menimbulkan Bredow, 2004; Lenz & Pugh, 2014).
ketidaknyamanan pada anak kanker
adalah nyeri akibat perjalanan penyakit. TOUS mempunyai tiga konsep
Sel-sel kanker yang menginfiltrasi utama yaitu gejala-gejala (symptoms),
seluruh bagian tubuh khususnya yang faktor yang mempengaruhi (influencing
berdekatan dengan jaras saraf dapat factors), dan penampilan akhir klien
memicu timbulnya nyeri yang (performance outcomes). TOUS lebih
berkepanjangan (nyeri kronis). Selain berfokus pada gejala yang diungkapkan
perjalanan penyakit, prosedur secara subyektif, dibandingkan pada
diagnostik dan proses perawatan juga gejala objektif yang dapat diobservasi.
dapat menimbulkan rasa tak nyaman Namun dalam perkembangannya,
pada anak. Prosedur diagnostik yang definisi gejala dalam TOUS
menimbulkan rasa nyeri seperti berkembang menjadi suatu indikator
pengambilan sampel darah, endoskopi, perubahan fungsi normal yang dialami
bone marrow punction (BMP) dapat dan diungkapkan oleh klien. gejala yang
menganggu kenyamanan anak. Proses dirasakan klien dapat muncul secara
pengobatan dan perawatan seperti bergantian satu demi satu atau muncul
pemberian obat intravena, kemoterapi, bersamaan (kombinasi) antara gejala
pemasangan kateter urin dan lain satu dengan yang lainnya. Satu gejala
sebagainya dapat pula menimbulkan juga berpotensi menimbulkan atau
nyeri dan menginterupsi kenyamanan memunculkan gejala lainnya pada saat
anak (Wilson & Hockenberry, 2009). yang sama atau saat yang berbeda. Pada
TOUS, gejala dikonseptualisasikan

34
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

menjadi 4 dimensi yaitu intensitas, kanker dan akibat prosedur


waktu, distres dan kualitas (Peterson & diagnostik yaitu An. R dengan
Bredow, 2004; Lenz & Pugh, 2014). kanker nasofaring, An. FS dengan
Gejala yang dialami klien dapat leukemia dan An. APM dengan
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu osteosarkoma. Penulis melakukan
fisiologis, psikologis dan situasional. aplikasi TOUS dari mulai klien
Ketiga faktor tersebut saling masuk ke ruang rawat hingga
berinteraksi satu sama lain dan dapat klien pulang. Proses aplikasi
saling mempengaruhi. Suatu gejala dimulai dari pengkajian hingga
yang dirasakan klien dapat dipengaruhi evaluasi.
oleh satu faktor saja atau dipengaruhi d. Melakukan analisis keefektifan
oleh lebih dari satu faktor. Komponen aplikasi TOUS.
terakhir dalam TOUS adalah
penampilan akhir atau performance
outcomes dari klien yang diakibatkan HASIL
oleh gejala yang sedang dialami. Adapun hasil aplikasi atau penerapan
Performance klien ini juga sering TOUS pada tiga orang pasien anak yang
diidentikkan dengan taraf kualitas hidup mengalami nyeri adalah sebagai
klien, meski sebenarnya dalam TOUS berikut:
sendiri tidak secara eksplisit
a. Format pengkajian telah tersusun
menyebutkan hal tersebut. Penampilan
berdasarkan tiga komponen utama
ini dinilai dari empat aspek yaitu fisik,
TOUS yaitu symptoms (gejala),
kognitif, sosial dan penampilan peran
influencing factors dan
klien (Peterson & Bredow, 2004; Lenz
performances.
& Pugh, 2014).
b. Aplikasi dilakukan pada tiga orang
pasien anak yaitu An.R, An. APM
METODE dan An.FS.
Aplikasi TOUS yang dilakukan c. Tiga orang pasien tersebut
oleh penulis melalui beberapa tahap seluruhnya mengalami masalah
yaitu : nyeri, namun dengan intensitas dan
a. Analisis teori melalui studi penyebab yang berbeda satu sama
literatur guna memahami dengan lain.
baik dan tepat mengenai TOUS. d. Rencana intervensi, implementasi
b. Menyusun format asuhan dan evaluasi keperawatan yang
keperawatan yang terdiri atas diterapkan disesuaikan dengan
format pengkajian, diagnosis konsep TOUS dengan
keperawatan, hingga format memperhatikan kondisi dan respon
evaluasi yang sesuai dengan pasien.
konsep TOUS. Format pengkajian
disusun berdasarkan tiga
PEMBAHASAN
komponen dalam TOUS,
diagnosis keperawatan mengacu Konsep TOUS berfokus pada
pada NANDA, rencana intervensi manajemen gejala tak menyenangkan
hingga evaluasi mengacu pada (unpleasant symptoms), maka konsep
literatur serta evidence based ini sangat sesuai digunakan sebagai
practice (EBP). landasan teori guna mengelola klien
dengan gangguan kenyamanan. Melalui
c. Melakukan aplikasi TOUS pada 3
manajemen gejala yang tepat
klien anak yang mengalami nyeri

35
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

diharapkan rasa tak nyaman yang Faktor-faktor yang mempengaruhi


ditimbulkan oleh gejala dapat (influencing factors) gejala nyeri yang
diminimalkan sehingga klien merasa dirasakan diantaranya adalah infiltrasi
lebih nyaman meski gejala masih sel-sel kanker, kondisi psikologis anak
muncul. Hal ini dapat dikatakan sangat serta dukungan keluarga saat anak
menguntungkan dalam konteks merasakan nyeri. Penampilan akhir
perawatan pada klien dengan penyakit (performance outcomes) klien
kronik karena kemunculan berbagai menunjukkan berbagai macam
gejala pada penyakit kronik bisa manifestasi diantaranya yaitu gangguan
berlangsung cukup lama sehingga klien tidur pada An. APM, gelisah dan mudah
membutuhkan manajemen gejala yang marah pada An.R, serta gangguan
tepat (Hockenberry & Wilson, 2009). mobilitas pada An.FS. Berdasarkan hal
Selain itu, konsep TOUS juga tersebut, maka diagnosis keperawatan
mempertimbangkan adanya faktor- utama yang ditemukan diantaranya
faktor yang mempengaruhi gejala yaitu nyeri akut dan nyeri kronis.
(faktor fisiologis, psikologis dan sosial) Rencana intervensi ditetapkan guna
sehingga dapat dijadikan acuan saat mengurangi gejala yang muncul serta
menegakkan diagnosis keperawatan meningkatkan penampilan akhir klien
atau saat menyusun intervensi menjadi lebih baik.
keperawatan. Faktor-faktor tersebut Melalui konsep TOUS perawat
dikatakan saling berinteraksi satu sama dapat mengasah kreativitas dan
lain atau dengan kata lain dapat saling kemampuan berpikir kritis dalam
mempengaruhi (Peterson & Bredow, menentukan manajemen gejala yang
2004; Lenz & Pugh, 2014). Penilaian tepat diterapkan pada klien. Hal ini
penampilan (performance) akhir klien dikarenakan konsep TOUS tidak secara
yang diakibatkan oleh gejala juga spesifik menyebutkan pelaksanaan
dijadikan salah satu acuan dalam manajemen gejala di suatu tatanan
menentukan diagnosis dan rencana klinik atau pada gejala tertentu sehingga
intervensi keperawatan serta dapat dapat diterapkan pada seluruh tatanan
digunakan sebagai tolok ukur dalam klinik dan seluruh gejala yang muncul
evaluasi keperawatan (Peterson & pada klien. (Peterson & Bredow, 2004;
Bredow, 2004; Lenz & Pugh, 2014). Lenz & Pugh, 2014; Hockenberry &
Saat melakukan aplikasi TOUS, Wilson, 2009).
gejala (symptoms) yang muncul pada Pada konsep TOUS, tidak
ketiga klien adalah nyeri dengan dijelaskan secara spesifik mengenai
intensitas dan penyebab yang berbeda- pengkajian apa saja yang harus
beda. Pada An.R gejala nyeri dilakukan oleh perawat guna
disebabkan karena pembesaran tumor menerapkan kerangka kerja TOUS.
pada area nasofaring, pada An.APM Namun konsep TOUS menjelaskan
gejala nyeri juga disebabkan karena bahwa untuk menentukan manajemen
infiltrasi sel kanker pada jaringan gejala yang tepat bagi klien, perawat
sekitar. Sedangkan pada An. FS gejala harus mempertimbangkan ketiga
nyeri disebabkan karena prosedur elemen dalam TOUS yaitu gejala
diagnostik bone marrow punction (symptoms), faktor yang mempengaruhi
(BMP). (influencing factors) serta penampilan
Gejala ini baik secara subyektif akhir (performance outcomes) klien.
maupun obyektif memang dirasakan Berdasarkan hal tersebut, dapat
sebagai gejala yang mengganggu diartikan bahwa pengkajian yang
selama proses perawatan berlangsung. dilakukan oleh perawat untuk

36
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

menerapkan TOUS setidaknya terdiri didapatkan sebelumnya. Hasil


atas ketiga hal tersebut. Penulis juga pengkajian dari ketiga elemen dalam
menyusun format pengkajian konsep TOUS dapat digunakan sebagai
berdasarkan ketiga komponen TOUS dasar dalam menegakkan diagnosis
untuk mendapatkan data yang lebih keperawatan, jadi tidak terbatas pada
komprehensif terutama pada gejala gejala yang muncul saja. Selain itu,
nyeri yang dialami oleh klien. hasil pengkajian masing-masing elemen
Penggunaan skala nyeri seperti skala juga dapat menjadi etiologi untuk
VAS (Visual Analog Score) dan skala diagnosis keperawatan yang ditegakkan
FACES Pain Rating juga dilakukan oleh perawat. Hal tersebut
guna pengkajian lebih akurat. mengindikasikan bahwa ketiga elemen
Pengkajian yang dilakukan hendaknya dalam TOUS memang saling
memperhatikan aspek tumbuh kembang berinteraksi dan memiliki efek timbal
anak sehingga data yang didapatkan balik satu sama lain (Peterson &
pun menjadi lebih akurat (Peterson & Bredow, 2004; Lenz & Pugh, 2014).
Bredow, 2004; Lenz & Pugh, 2014). Penyusunan rencana intervensi
Salah satu kesulitan yang keperawatan mengacu pada manajemen
dihadapi perawat saat menerapkan gejala yang dirasakan klien sesuai
pengkajian adalah saat mengkaji faktor dengan konsep dalam TOUS. Rencana
psikologis pada anak usia sangat muda. intervensi tidak hanya
Seringkali anak usia sangat muda mempertimbangkan aspek gejala saja,
kesulitan atau kurang bisa namun juga memperhatikan aspek
menggambarkan perasaannya terkait faktor yang mempengaruhi dan
gejala yang sedang dirasakannya penampilan akhir klien. Pada contoh
dengan tepat. Selain itu, pada kondisi aplikasinya, penulis tidak hanya
anak gelisah atau mudah marah seperti merencanakan tindakan untuk
pada An.R, pengkajian faktor psikologis mengurangi nyeri tapi juga
menjadi lebih sulit untuk dilakukan. merencanakan tindakan untuk
Faktor psikologis ini menjadi salah mengatasi gangguan tidur, mengurangi
aspek penting karena pada anak dengan kecemasan anak serta mengurangi
penyakit kronik, proses perjalanan risiko gangguan mobilitas dan defisit
penyakit yang lama serta proses perawatan diri akibat nyeri yang
pengobatan yang terus menerus dapat dialami anak.
berpengaruh pada kondisi psikologis Tujuan yang ditetapkan pada
anak dan juga keluarga. Alternatif intervensi keperawatan dapat mengacu
tindakan yang dapat dilakukan untuk pada perbaikan gejala itu sendiri,
mengkaji faktor psikologis anak yaitu perubahan pada faktor yang
dengan melakukan anamnesis pada mempengaruhi serta peningkatan
keluarga terdekat, sehingga data penampilan akhir klien. Pada
pengkajian bisa didapatkan dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman,
cukup lengkap. tujuan akhir rencana intervensi adalah
Pada konsep TOUS, tidak ada memberikan kenyamanan pada klien
ketentuan khusus mengenai sistematika seoptimal mungkin meski klien masih
atau penulisan diagnosis keperawatan, merasakan nyeri dalam waktu yang
sehingga penulis menggunakan lama. Rasa nyaman antara klien satu
panduan diagnosis keperawatan yang dengan yang lainnya dapat berbeda-
dikeluarkan oleh NANDA. Penulis beda, sehingga penyusunan intervensi
menentukan diagnosis keperawatan pun dapat berbeda pula disesuaikan
berdasarkan data pengkajian yang telah dengan kondisi klien (Peterson &

37
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

Bredow, 2004; Lenz & Pugh, 2014;


Hockenberry & Wilson, 2009). SARAN
Pada konsep TOUS, evaluasi Perawat perlu menggunakan serta
berfokus pada kemunculan gejala tak mengembangkan berbagai instrumen
menyenangkan yang dialami klien. pengkajian obyektif serta instrumen
Selain itu, TOUS juga mengungkapkan pengukuran aspek psikologis anak agar
bahwa perawat perlu mengevaluasi data yang didapatkan menjadi lebih
penampilan akhir klien guna akurat.
mengetahui apakah kualitas hidup klien
secara umum terganggu atau tidak.
Evaluasi hasil dapat dilakukan secara DAFTAR PUSTAKA
berkala sesuai dengan perkembangan
Alligood, M.R., Tomey, A.M. (2010).
kondisi klien. Hasil evaluasi dapat
Nursing theories and their work.
digunakan oleh perawat guna
7th ed. Missouri : Mosby
melakukan tindak lanjut intervensi dan
Elsevier, Inc.
implementasi keperawatan. Selain itu,
hasil evaluasi juga dapat digunakan Chen, M. & Tseng, H. (2005).
untuk pengkajian lanjut jika ditemukan Identification and Verification of
gejala baru atau keluhan baru saat Symptom Clusters in Cancer
proses perawatan (Peterson & Bredow, Patients. Journal of Supportive
2004; Lenz & Pugh, 2014; Hockenberry Oncology , 6 (Suppl 4), 28-9.
& Wilson, 2009). Fox, S. & Lyon, D. (2007). Symptom
Clusters and Quality of Life in
KESIMPULAN Survivors of Ovarian Cancer.
Cancer Nursing , 30 (5), 354-361.
Konsep Theory of Unpleasant
Symptoms (TOUS) dapat diterapkan Hastings, C.A., Tordkildson, J.C., &
pada asuhan keperawatan pada anak Agrawal, A.K. (2012). Handbook
yang mengalami nyeri kanker dan nyeri of pediatric hematology and
akibat prosedur diagnostik Oncology : Children’s hospital
membutuhkan manajemen gejala yang and research center Oakland. 2nd
tepat agar kebutuhan rasa nyaman tetap edition. United Kingdom : Wiley-
terpenuhi meski klien mengalami nyeri Blackwell
akut maupun kronis. Integrasi konsep Hockenberry, M.J & Wilson, D. (2009).
TOUS dalam proses keperawatan dapat Wong’s essentials of pediatric
melibatkan ketiga elemen utama TOUS nursing. 8th ed. Missouri : Mosby
yaitu gejala, faktor yang mempengaruhi Elsevier.
serta penampilan akhir klien.
Lenz, E. R., & Pugh, L. C. (2014). The
Aplikasi konsep TOUS pada asuhan theory of unpleasant symptoms
keperwatan anak hendaknya (3rd ed. ed.). New York: Springer
memperhatikan aspek tumbuh kembang Publishing Company. Retrieved
anak serta aspek psikologis anak. Salah from
satu kendala dalam aplikasi konsep http://search.proquest.com/docvie
TOUS pada klien anak adalah pada w/1458729488?accountid=17242
anak usia muda seringkali kurang dapat
National Institute of Nursing Research.
menggambarkan gejala yang dirasakan
(2011). Bringing science to life:
serta kadang kurang tepat dalam
NINR strategic plan. Retrieved
menggambarkan perasaan yang sedang
from http://www.ninr.nih.gov/NR
dirasakan.

38
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016

Peterson, S.J & Bredow, T.S. (2004).


Middle range theories :
Application to nursing research.
Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins
Siefert, M.L. (2002). Concept analysis
of comfort. Nursing Forum; Oct-
Dec; 37, 4;
Tyler, R & Pugh, L.C. (2009).
Application of the Theory of
Unpleasant Symptoms in Bariatric
Surgery. Bariatric nursing and
surgical patient are Volume 4,
Number 4
Umiati. (2010). Gambaran kualitas
hidup anak usia 6-18 tahun yang
menjalani kemoterapi di Rumah
Sakit Kanker Dharmais, Jakarta
Barat. Journal of Cancer, Vol 4,
No 2

ACKNOWLEDGEMENT
Peneliti mengucapkan banyak
terimakasih kepada para responden
yang bersedia berpartisipasi pada
penelitian ini.

39

You might also like