You are on page 1of 19

Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI KARET


DAN BARANG KARET PERIODE TAHUN 2009

Adisty Rizkyanti
HR Division Departement PDR (Personal Data dan Remunation)
Email : rizkyantiadisty@yahoo.com

Abstract

The purpose of this research is to acknowledge and to analyze the marketing


structure in the industry of rubber and the product itself in Indonesia during
the year of 2009. The industrial rubber and the product itself are expected to
play a vital role in escalating more employment opportunities as well as a
positive economical growth. With the role stated above, one can cultivates
and presents a developing direction so that it can compete with other
industrial sectors in the economic perspective.
The data obtained will be a secondary data. The instruments that are used to
analyze the marketing structure would be CRn (the concentration of ratio n)
and IHH (Herfindahl-Hirschman Index). Subsequently the marketing structure
of the rubber industry and the rubber product itself in Indonesia will also be
analyzed descriptively. The data is obtained from BPS and the nation’s Ministry
of Industry.
By analyzing the marketing structure using the concentration ratio method
attained from the four of the largest companies in the market share (CR4),
one can fabricate a conclusion regarding the marketing structure of the
rubber industry and the product in Indonesia during the year of 2009 to be
deduced as an oligopoly marketing structure.

Keywords: Marketing Structure, Concentration Ratio, Rubber Industry and


Rubber Products

1
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

PENDAHULUAN keseluruhan. Membaiknya situasi


ekonomi akan diikuti perbaikan sektor
Industri adalah suatu usaha atau manufaktur, serta sebaliknya. Manufaktur
kegiatan pengolahan bahan mentah juga merupakan sektor yang rentan
ataubarang setengah jadi menjadi barang terhadap fluktuasi dan gejolak
jadi yang memiliki nilai tambah perekonomian global. Industri manufaktur
untukmendapatkan keuntungan. Usaha merupakan satu sektor yang memiliki
perakitan atau assembling dan juga pengaruh bagi indonesia dapat di lihat dari
reparasi adalahbagian dari industri. Hasil besarnya produk domestik bruto (PDB)
industri tidak hanya berupa barang, tetapi yang dimiliki oleh suatu negara. Dalam
juga dalam bentuk jasa. Proses industri- Industri Manufaktur di Indonesia, terdapat
alisasi dan pembangunan industri ini 3 sektor industri yang memiliki kontribusi
merupakan satu jalur kegiatan untuk terbesar dari tahun 2000-2010 yaitu:
meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam 1. Industri Makanan, Minuman dan
arti tingkat hidupyang lebih maju maupun Tembakau berkontribusi sebanyak
taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan 33,60 %. Industri makanan, minuman
kata lainpembangunan industri merupakan dan tembakau menjadi industri yang
suatu fungsi dari tujuan pokok untuk pertama di dalam kontribusi per-
kesejahterakan rakyat. Industri-alisasi juga tumbuhan perekonomian indonesia
tidak terlepas dari usaha untuk karena Industri Makanan, Minuman
meningkatkan mutu sumber daya lainnya. dan Tembakau merupakan industri
Industri memiliki peranan sebagai penting dalam struktur industri
sektorpemimpin (leading sector). Era manufaktur indonesia. Kontribusi
globalisasi ekonomi yang disertai dengan sektor industri makanan, minuman dan
pesatnyaperkembangan teknologi, tembakau menunjukan peningkatan di
berdampak sangat ketatnya persaingan setiap tahunnya. Populasi penduduk
dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan yang besar didukung oleh per-
usaha. Dalam situasi yang seperti itu, maka ekonomian domestikdan daya beli
untuk mempercepat proses industri- masyarakat yang cukup kuat menjadi
alisasi, menjawab tantangan dari dampak driver utama pertumbuhan industri
negatifgerakan globalisasi dan liberalisasi makanan, minuman dan tembakau.
ekonomi dunia, serta mengantisipasi (sumber : www. bankmandiri.co.id)
perkembangan di masa yang akan datang, 2. Industri Alat Angkut, Mesin dan
pembangunan industri nasional me- Peralatannya berkontribusi sebanyak
merlukan arahan dan kebijakan yang jelas. 28,14%. Memperhatikan besarnya
Kinerja sektor industri manufaktur peran dalam penciptaan nilai tambah,
(sektor manufaktur) secara umum tidak industri alat angkut, mesin dan
terlepas dari kinerja perekonomian secara peralatan sangat mempengaruhi

2
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

pertumbuhan sektor industri dan (Departemen Perindustrian “Roadmap


secara keseluruhan. walau pun bukan industri pengolahan karet dan barang
industri padat karya, industri alat karet”2009).
angkut, mesin dan peralatan cukup Salah satu kelompok industri yang
banyak menyerap tenaga kerja. termasuk industri manufaktur adalah
(ristek.go.id) industri karet dan barang dari karet (ISIC
3. IndustriPupuk, Kimia dan Karet 251). Karet merupakan komoditi
berkontribusi sebanyak 12,73%. perkebunan mempunyai peranan penting
Sektor industri pupuk, kimia dan karet terhadap perekonomian di Indonesia.
berpengaruh karen apada sektor ini Indonesia mempunyai potensi yang sangat
adalah salah satu sektor yang besar untuk menjadi produsen utama karet
menunjang terhadap perekonomian di alam dunia. Diperkirakan dimasa yang
sektor pertanian. akan datang kebutuhan karet akan terus

Tabel 1
Kontribusi industri pupuk, kimia dan barang karet 2006-2010

2006 2007 2008 2009 2010


12,59 % 12,50 % 13,53 % 12,85 % 12,73 %

Sumber : Kementerian Perindustrian 2011

Kontribusi industri pupuk, kimia dan meningkat. Tentu hal ini akan menjadi
barang karet dalam jangka waktu peluang yang baik bagi Indonesia
limatahun terdapat perubahan. Dapat mengekspor karet dan hasil olahan
dilihat dari tahun 2006 sebanyak 12,59% industri karet yang ada di Indonesia ke
laluterjadi penurunan di tahun 2007 negaranegara lain dan memicu per-
sebanyak 9% menjadi 12,50%. Dan di tumbuhan industri manufaktur pada sub
tahun 2008 terjadi kenaikan bagi industri sektor industri karet dan barang dari karet
tersebut menjadi 13,53% . Setelah tahun serta mendorongnya perkonomian di
2008 hingga 2010 terjadi penurun tiap Indonesia. Menurut Budiman (2004),
tahunnya. Kecenderungan yang telah permintaan karet sintetik akan terus
terjadi pada industri karet dan barang karet tumbuh didorong oleh perkembangan
bahwa pada tahun 2006 , karet mampu industri automotif dan ban di China. Karet
menghasilkan devisa hingga US$ 4,33 sintetik yang dominanan digunakan oleh
milyar. Tahun 2007 meningkat menjadi industri ban adalah SBR (Styrene Butadiene
US$ 4,87 milyar, begitupun pada tahun Rubber) dan BR. Sepertinya karet alam,
2008 meningkat menjadi US$ 6,06 milyar. secara ekonomi karet sintetik adalah

3
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

derived demand dari permintaan ban, ekonomi yang pesat dan peningkatan
dimana dari sisi pasokan diturunkan dari standar kehidupan dari negara-negara
monomernya atau cadangan stryrene dan padat penduduknya, maka permintaan
butadiene. Lebih lanjut dikatakan, secara semua jenis ban akan meningkat dimasa
ekonomi permintaan karet alam dan yang akan datang.
sintetik ditentukan oleh kondisi sekarang Berdasarkan dalam kajian ini
perkembangan kedepan dari industri penekanannya ditunjukan pada variabel
automotif. Dengan perkembangan strukturpasar sedangkan perilaku dan
ekonomi yang pesat dan peningkatan kinerja tidak ditekankan. Oleh karena itu
standar kehidupan dari negara-negara variabelperilaku dan kinerja tidak
padat penduduknya, maka permintaan dimasukan ke dalam model yang
semua jenis ban akan meningkat dimasa digunakan. Berdasar hal-haldiatas maka
yang akan datang. timbul pertanyaan :Seberapa besar
Diperkirakan dimasa yang akan datang pengaruh struktur pasar terhadap industri
kebutuhan karet akan terus meningkat. karet dan barang karet. Perusahaan-
Tentu hal ini akan menjadi peluang yang perusahaan dalam industri karet dan
baik bagi Indonesia mengekspor karet dan barang dari karet yang dianalisis, dibatasi
hasil olahan industri karet yang ada di pada kode pada level 5 digit ISIC / KBLI.
Indonesia ke negaranegara lain dan
memicu pertumbuhan industri manufaktur TINJAUAN PUSTAKA
pada sub sektor industri karet dan barang
dari karet serta mendorongnya per- Dalam landasan teoritis ini di-
konomian di Indonesia. Menurut Budiman kemukakan teori-teori yang menunjang
(2004), permintaan karet sintetik akan penelitian antara lain : Teori Industri,
terus tumbuh didorong oleh perkembangan Paradigma SCP (structure, conduct,
industri automotif dan ban di China. Karet performance), Teori Struktur Pasar, Teori
sintetik yang dominanan digunakan oleh Pasar Persaiangan Sempurna, Pasar
industri ban adala SBR (Styrene Butadiene Monopoli, Pasar Persaingan Oligopoli,
Rubber) dan BR. Sepertinya karet alam, Pasar Persaingan Monopolistik dan
secara ekonomi karet sintetik adalah Konsentrasi Rasio.
derived demand dari permintaan ban,
dimana dari sisi pasokan diturunkan dari Pengertian Industri
monomernya atau cadangan stryrene dan Kumpulan perusahaan sejenis disebut
butadiene. Lebih lanjut dikatakan, secara industri. Industri adalah suatu usaha atau
ekonomi permintaan karet alam dan kegiatan pengolahan bahan mentah atau
sintetik ditentukan oleh kondisi sekarang barang setengah jadi menjadi barang jadi
perkembangan kedepan dari industri yang memiliki nilai tambah untuk
automotif. Dengan perkembangan mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan

4
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

atau assembling dan juga reparasi adalah antara struktur pasar-perilaku dan kinerja
bagian industri. Hasil industri tidak hanya (the structure, conduct and performance).
berupa barang, tetapi juga dalam bentuk
jasa. Teori SCP (structure, conduct,
Pengertian industri sangat luas, dapat performance)
dalam lingkup makro dan mikro. Secara Dasar pardigma structure conduct
mikro, sebagaimana di jelaskan dalam performance (SCP) sendiri dicetuskan oleh
ekonomi mikro, industri adalah kumpulan Edward S. Mason, seorang dosen di
dari perusahaan - perusahaan yang meng- University of Harvard tahun 1939, me-
hasilkan barang-barang yang homogen, ngemukakan bahwa struktur (structure)
atau barang-barang yang mempunyai sifat suatu industri akan menentukan
saling menggantikan secara erat. Namun bagaimana para pelaku industri ber-
demikian, dari segi pembentukan perilaku (conduct) yang pada akhirnya
pendapatan, yakni cenderung bersifat menentukan keragaman atau kinerja
makro, industri adalah kegiatan ekonomi (performance) industri tersebut. Struktur
yang menciptakan nilai tambah. (Mastur biasanya diukur dengan rasio konsentrasi.
Mujib Ikhsani dan Dr. Syafrudin Budi Perilaku antara lain dilihat dari tingkat
ningharto, 2010). persaingan atau kolusi antar produsen.
Ekonomi industri merupakan suatu Keragamaan atau kinerja suatu industri
keahlian khusus dalam ilmu ekonomi. diukur antara lain dari derajat inovasi,
Ekonomi industri menelaah struktur pasar efisiesi dan profitabilitas.
dan perusahaan yang secara relatif Perkembangan perekonomian dan
menekankan pada studi empiris dari perkembangan analisis terhadap industri
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur menjadikan teori SCP memiliki dua aliran.
pasar, perilaku, dan kinerja pasar. Dalam Pertama aliran menurut ChicagoSchool.
ekonomi industri terdapat dua sisi yang Menurut Chicago School, keadaan struktur
menarik. Pertama, ekonomi industri industri secara berurutan (linier) mem-
merupakan seperangkat konsep dan pengaruhi perilaku dan kinerja per-
analisis mengenai persaingan dan usahaan. Kedua, aliran pemikiran New
monopoli dengan berbagai macam pasar Industrial Economics ( Martin, 1993).
yang berada diantara keduanya. Kedua, Menurut pemikiran aliran ini, struktur
ekonomi industri juga berkaitan erat pasaratau industri tidak secara linear
dengan pasar riil yang sangat diramaikan mempengaruhi perilaku dan kinerja
oleh adanya persaingan antar perusahaan. perusahaan. Aliran ini berpendapat
( Winsih, 2007). pemerintah juga memiliki peran dalam
Pendekatan ekonomi industri untuk mempengaruhi kinerja perusahaan.
melihat fenomena struktur usaha industri Pemerintah dapat mempengaruhi perilaku
yang ada, dengan cara menganalisa kaitan industri melalui kebijakanyang di

5
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

keluarkannya, kemudian terbentuknya apakah mendekati persaingan persaingan


struktur industri. Selanjutnya, struktur sempurna, monopoli, persaingan
industri tersebut mempengaruhi kinerja monopolistik atau persaingan oligopoli.
perusahaan. (Sumber: Bomo Setyanto, Struktur pasar adalah bentuk pasar dalam
”Skripsi” FE-UI. 2008). dunia sesungguhnya.
Struktur pasar menggambarkan pangsa Struktur pasar merupakan karakter
pasar dari perusahaan-perusahaan. Dan suatu pasar yang mempengaruhi strategi
untuk memperluas pangsa pasar, suatu persaingan dan penentuan harga pasar.
perusahaan menghadapi sejumlah Struktur pasar dapat juga dipahami sebagai
rintangan. Setiap struktur pasar berada bagian strategis yang relatif permanen dari
diantara monopoli (pangsa pasar yang lingkungan perusahaan yang mem-
tinggi dan rintangan untuk masuk tinggi pengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku
(entry) dan persaingan murni (pangsa dan kinerja suatu perusahaan dalampasar.
pasar kecil dan rintangan masuk, rendah). Struktur pasar berhubungan dengan
Struktur pasar merupakan kunci karakteristik dan pentingnya pasar
penting dari pola konsep konvensional tersebut di dalam perekonomian. Kondisi
dalam bidang ekonomi industri. Pola demikian dapat diidentifikasikan dengan
tersebut di tunjukan dalam gambar sebagai mengacu pada jumlah dan ukuran distribusi
berikut (Wihana Kirana Jaya, 2008). dan penjual dan pembeli dipasar tersebut
(konsentrasi pasar), batasan suatu produk
Pengertian Struktur Pasar memiliki perbedaan (diferensiasi),
Ada empat bentuk struktur pasar utama, dantingkat kemudahan memasuki pasar
yaitu : (1) persaingan sempurna, bagi perusahaan baru.
(2)monopoli,(3) persaingan monopolistik Didalam analisa ekonomi struktur
dan (4) oligopoli. Dari keempat struktur pasar dibedakan menjadi 4 (empat) : pasar
pasar tersebut ketiga struktur yang terakhir persaingan sempurna (perfect competition),
sering dikatakan sebagai pasaran per- pasar monopoli (monopoly), pasar
saingan. (Steph Subanidja, 2005 ). persaingan mono-polistik (monopolistic
Struktur pasar adalah keadaan pasar competition), pasar oligopoli (oligopoly).
yang memberikan petunjuk tentang aspek- (Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo
aspekyang memiliki pengaruh penting Pracoyo, 2006 ).
terhadap perilaku usaha dan kinerja
pasar,antara lain jumlah penjual dan Pasar Persaingan Sempurna
pembeli, hambatan masuk dan keluar Pasar persaingan sempurna (perfect
pasar, keragaman produk, sistem distribusi competition) sering pula disebut sebagai
dan penguasaan pasar. Dengan pasar persaingan murni (pure competition).
mengetahuistruktur pasar, maka akan dapat Persaingan murni adalah suatu pasar
mengklasifikasikan suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak penjual sehinggan

6
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

Tabel 2
Contoh Tipe Pasar dimulai dari Monopoli Murni sampai dengan
PersainganSempurna

TIPE PASAR KONDISI UTAMA CONTOH SEHARI-HARI

Monopoli murni Suatu perusahaan yang memiliki100% PLN, PT KAI

dari pangsa pasar.

Perusahaanyang Suatu perusahaan yang memiliki50- Surat kabar Iokal nasional, film

dominan(dominant firm) 99% dan pangsa pasar dan tanpa kodak dan batu batery.

pesaing yang ketat

Oligopoli ketat Penggabungan4 perusahaan Perbankan lokal siaranTV, bola

terkemuka jaag memiliki pangsa pasar Ismpu, sabun, toko buku, rokok

<50-100%. Kesepakatandiantara kredit dansemen.

mereka untuk menetapkan harga

relative mudah.

Oligopoli longar penggabungan 4 perusahaan Kayu, perkakas rumah, mesin-mesin

terkemuka yang memiliki 40% atau keril, peraagkat keras majalah, batu

kurang dari pangsa pasar, kesepakatan batery, obat-obatan

diantara mereka menetapkan harga

sebenarnya tidak mungkin

Persaingan monopolistik Banyak pesaing yang efektif, tidak Pedagang eceran, pakaian.

satupun yang lebih dari 10% pangsa

pasar.

Persainganmurni Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak Sapi dan unggas

satupun yang memiliki pangsa pasar

yang beraiti

7
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

tindakn masing-masing penjual tidak a. Hanya ada satuprodusen yang meng-


dapat mempengaruhi harga pasar yang uasai penawaran;
berlaku, baik dengan merubah jumlah b. Tidak ada barang substitusi/pengganti
penawarannya maupun harga produknya. yang mirip (close substitute);
Oleh karena itu, penjual pada pasar c. Produsen memiliki kekuatan
homogen adalah price taker, karena hanya menentukan harga; dan
dapat menjual produknya pada harga yang d. tidak ada pengusaha lain yang bisa
berlaku di pasar. Karakterisitik agar sebuah memasuki pasar tersebut karena ada
pasar dapat dikatakan persaingan hambatan berupa keunggulan
sempurna, yaitu : perusahaan.
• Semua perusahaan memproduksi
barang homogen (Homogeneous Pasar Persaingan Monopolistik
Product) Pasar ini disebut sebagai pasar yang
• Produsen dan konsumen me miliki berada diantara pasar persaingan
pengetahuan sempurna (Perfect sempurna dan pasar monopoli. Ada juga
Knowledge) yang menyebutkan bahwa pasar
• Output perusahaan lebih kecil monopolistis merupakan gabungan dari
dibanding output pasar (Small Relativel pasar persaingan sempurna dengan pasar
Output) monopoli. Tipe pasar ini lebih banyak kita
• Perusahaan menerimaharga yang temui dalam kehidupan sehari-hari, karena
ditentukanpasar (Price taker) sebetulnya bentuk pasar yang benar-benar
• Semua perusahaan bebas masuk dan murni jumlahnya sangatlah langka. Model
keluar pasa r (Free Entry and Exit) pasar monopolistik diperkenalkan
pertama kali oleh E.Chamberlin seorang
Pasar Monopoli ekonom Amerika Serikat pada tahun 1930.
Istilah monopoli bersal dari bahasa Kemudian pada tahun yang sama Joan
Yunani yakni monos polein yang berarti Robinson, seorang ekonom wanita Inggris
“menjual sendiri”. Oleh sebab itu, para ahli memperkenalkan gagasannya tentang
berpendapat bahwa monopoli terjadi bila pasar persaingan tidak sempurna. Model
output seluruh industri diproduksi dan ini dikembangkan karena ketidak puasan
dijual oleh satu perusahaan saja. Sebagai para ahli ekonomi terhadap model-model
penjual tunggal maka ia memiliki pasar sebelumnya (persaingan sempurna
kekuatan untuk mengatur harga (price dan monopoli) yang dianggap kurang
maker). Contoh perusahaan Monopoli di realistis dan lebih bersifat teoritis.Ciri-ciri
Indonesia adalah PLN, PT. KAI.Dibawah ini pasar monopolistik adalah sebagai
disebutkan ciri-ciri dari pasar monopoli berikut:
adalah sebagai berikut: 1. Terdapat banyak perusahaan di dalam
pasar maka pasa rpersaingan.

8
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

2. Barang produksinya bersifat berbeda Konsentrasi Industri


corak. Konsentrasi atau pemusatan merupakan
3. Perusahaan mempunyai sedikit gabungan pasar dari perusahaan-
kekuatan dalam menentukan dan perusahaan “oligopolis” dimana mereka
mempengaruhi harga. menyadari adanya ketergantungan.
4. Pemasukan ke dalam industri relatif Kombinasi pangsa pasar perusahaan
mudah. membentuk suatu tingkat pemusatan
dalam pasar. Bain mendapatkan bahwa
Pasar Oligopoli antara tingkat konsentrasi dengan
Selain pasar persaingan mono-polistik, penghasilan terdapat tingkat korelasi yang
terdapat juga pula tipe pasar yang berada rendah. Penerimaan (return) rata-rata
diantara pasar persaingan sempurna dan industri yang terkonsentrasi adalah lebih
monopoli yakni pasar oligopoli. Suatu tinggi. (Wihana Kirana Jaya. 2008 ).
pasar disebut oligopoli apabila terdapat 2 Konsentrasi dapat diukur meng-
atau lebih (beberapa) penjual suatu produk. gunakan indeks konsentrasi yaitu statistik
Istilah oligopoli juga berasal dari bahasa yang dikembangkan untuk menghasilkan
yunani yakni oligos polein dimana ukuran ringkasan struktur pasar. Ukuran
memiliki arti “yang menjual sedikit”. pasar konsentrasi yang umumnya
Jumlah penjual dalam pasar ini tidak digunakan persentase dari seluruh jumlah
terlampau banyak, paling tidak 10-15 pengiriman yang di pasok empat
penjual. Persaingan dalam pasar oligopoli perusahaan terbesar. Ukuran lainnya
cukup keras, mengingat sedikitnya jumlah adalah Hirschmann- Herfindahl Index
pemain (penjual). Perusahaan dalam pasar (IHH) yang menimbang pangsa pasar rata-
oligopoli akan selalu memberikan reaksi rata dari seluruh perusahaan dalam sebuah
apabila pesiangnya melakukan suatu industri. (Sumber : Winsih, “Skripsi FE-
keputusan /tindakan yang mempengaruhi IPB”. 2007).
pasar. Beberapa unsur penting (karakter)
pasaroligopoli. Penelitian Terdahulu
• Hanya sedikit perusahaan dalam Terdapat beberapa penelitian ter-
industri (few number of firms) dahulu yang berhubungan dengan
• Produknya homogen atau ter- penelitian ini, antara lain:
diferensiasi (homogen or differen- Steph Subanidja,(2005) Menunjukan
tiated product) bahwa melihat struktur pasar industri
• Pengambilankeputusan yang saling penggilingan denganmenggunakan kode
mempengaruhi (interdependence ISIC /KBLI 153 dengan menggunakan
decisions) ukuran konsentrasi rasio(CR4) dan Indeks
• Kompetisi non harga (non pricing Herfindahl-Hirschman (IHH) adanya
competition) beberapa industri yang memiliki struktur

9
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

pasar oligopoli. Dengan menggunakan ,ukuran pasar (Size) yang semakin tinggi
analisa regresi, pengaruhyang signifikan akan meningkatkan margin laba. Faktor
terhadap margin laba pada tingkat lainyang mempengaruhi CR4 adalah
kepercayaan 95%. Dengan katalain intensitas modal (COR) akan menye-
persamaan regresi ini dapat dipakai untuk babkan penurunan konsentrasi. Faktor-
memprediksi (menduga) laba yang faktor yang mempengaruhi CLR adalah
diterima oleh perusahaan industri. Melalui peningkatanjumlah upah riil baik akibat
ketiga variabel independent : IHH, pangsa peningkatan upah atau peningkatan jumlah
pasar, ROA yang signifikan dapat tenaga kerjaakan menurunkan CLR,
mempengaruhi laba serta dapat men- komposisi modal terhadap tenaga kerja
jelaskan perubahan kinerja perusahaan semakin meningkat disebabkan oleh
industri dalam bentuk margin laba serta ukuran pasar yang semakin meningkat .
secarabersama-sama. Winsih(2007), menyimpulkan bahwa
Maman Setiawan, (2006) menunjukan industri manufaktur Indonesia memiliki
bahwa semakin terkosentrasi suatu struktur pasar oligopoli yang pening-
industri maka semakin tinggi margin katannya bervariasi. Metode yang
labanya. Meningkatnya rasio modal digunakan menggunakan panel data,
terhadap tenaga kerja industri (CLR) maka hasilnya menunjukan bahwa variabel yang
akan menyebabkan suatu industri berpengaruh besar terhadap PCM yaitu
terkonsentrasi. faktor-faktor lain yang produktifitas dan effisiensi-X , sementara
mempengaruhi performasi (PCM) : CR4, Growth, ekspor dan impor tidak
peningkatan intensitas modal (COR) akan signifikanterhadappeningkatan keuntungan.
menyebabkan penurunan margin laba

Gambar1
KerangkaPemikiran

10
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

Kerangka pemikiran dalam penelitian industri karet. Penelitian ini akan di


ini mengacu pada landasan teoritis dan lakukan dengan menggunakan Konsentrasi
penelitian sebelumnya. Kerangka Rasio (CR) dan uji Indeks Herfindahl
pemikiran ini dipetakan dalam skema Hirchman (IHH). Dengan demikian
yang terdapat pada Gambar 1 pendekatan penelitian ini termasuk penelitian yang
ini penelitian dimulai dengan menganalisa bersifat deskriptif, karena tidak hanya
struktur pasar menggunakan pangsa pasar, bermaksud memaparkan, tetapi juga
tingkat konsentrasi empat perusahaan kuantitatif karena menggunakan data
terbesar (CR4). Konsentrasi ini akan kuantitatif untuk mengetahui dan men-
menunjukan bentuk pasar yang dihadapi jawab permasalahan.
olehindustri.
Variabel Penelitian dan Definisi
METODOLOGI PENELITIAN Operasional
a. VariabelPenelitian
Rancangan Penelitian Variabel adalah konsep yang
Penelitian ini dilakukan untuk mempunyai nilai atau besaran, dimana
mengetahui struktur pasar pada industri merupakan objek bahan pengamatan
karet dan barang karet selama periode dan penelitian untuk dipelajari
2009. Penelitian ini dilakukan untuk sehingga diperolah informasi yang
setiap kelompok industri (menurut ISIC/ dapat ditarik kesimpulannya. Variabel
KBLI sektor industri karet dan barang karet, merupakan unsur penting dalam suatu
5 digit). Karena yang akan dibahas dalam teori.
studi ini adalah menganalisa struktur pasar b. DefinisiOperasional
yang terdapat di industri karet dan barang Adapun definisi operasional variabel-
karet. Tahap awal dari penelitian adalah variabel tersebut adalah :
memunculkan permasalahan yang akan 1. Jumlah Industri adalah ban yaknya
dibahas. Tahap kedua mempelajari teori jumlah perusahaan dalam industri karet
yang menjelaskan tentang industri, antara dan barang karet di Indonesia.
lain struktur pasar, pasar persaingan 2. Pangsa Pasar adalah menggambar kan
sempurna, pasar persaingan monopoli, keuntungan yang di peroleh tiap industri
pasar persaingan oligopoli, pasar dari penjualannya.
persaingan monopolistik, pengukuran 3. Rasio Konsentrasi adalah ukur an
tingkat konsentrasi industri yang ber- tingkat konsentrasi industri yang di
hubungan dengan struktur pasar industri dapat dengan menjumlahkan pangsa p
karet. Tahap selanjutnya mengumpulkan asar beberapa in dustri karet dan barang
data sesuai dengan kebutuhan, lalu karet terbesar. Rasio Konsentrasi yang
dilakukan perhitungan terhadap pangsa akan di ukur adalah rasio konsentrasi
pasar, tingkat konsentrasi masing-masing berdasarkan jumlah perusahaa n

11
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

perusahaan industri karet dan barang Metode Analisis Data


karet. Dalam menganalisa struktur industri
4. Indeks Herfindahl adalah nilai yang karet dan barang karet di Indonesia, maka
dinyatakan dalam persentasi dimana akan dilihat dari beberapa aspek yang akan
industri pertama sampai ke-1 yang menggambarkan keadaan yang ada.
terbesar dari suatu industri. Indeks Pertama, akan ditinjau pangsa pasar para
herfindahl yang akan di ukur adalah pelaku dan tingkat konsentrasi yang ada
rasio konsentrasi jumlah per-usahaan. kemudian di lihat dari para pemain utama
dalma industri tersebut. Beberapa metode
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan untuk melihat pangsa
Jenis data yang digunakan adalah data pasar dan tingkat konsentrasi adalah :
sekunder, annual (data deret dalam satu
tahun) periode 2009. Perusahaan- 1. Analisis Pangsa Pasar ( Market Share)
perusahaan industri dianalisis dibatasi pada Setiap perusahaan mempunyai pangsa
perusahaan yang memproduksi komoditi pasar yang berbeda beda berlisar 0-100
dengan kode ISIC/KBLI 251 (Industri Karet persen dari total penjualan seluruh pasar.
dan Barang Karet). Perusahaan Karet dan Pangsa pasar menggambarkan keuntungan
Barang Karet berjumlah 472 perusahaan. yang diperoleh perusahaan dari
Pengumpulan data ini dilakukan untuk penjualannya.
memperoleh gambaran umum mengenai 2. Konsentrasi Ratio (Concentration
struktur pasar yang terdapat dalam sebuah Ratio / CR)
industri karet dan barang karet. Data yang Rasio Konsentrasi (CR) adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah data persentase dari suatu pangsa pasar yang
yang didapatkan melalui Biro Pusat dimiliki oleh perusahaan. Biasanya
Statistik (BPS), Kementerian Industri, konsentrasi rasio diukur minimal pada dua
jurnal dan literatur lainnya. Data dalam perusahaan dan paling banyak delapan
penelitian ini diuji dengan menggunakan perusahaan.
microsoft office excel 2007. 3. Index Herfindahl-Hirschman (IHH)

Tabel 3
klasifikasi struktur pasar dalam indeks herfindahl
Struktur Pasar Kisaran Herfindahl
Pasar Persaingan Sem purna Biasanya dibawah 0,2
Pasar M onopolistik Biasanya dibawah 0,2
Pasar Oligopoli 0,2 sampai dengan 0,6
Pasar M onopoli 0,6 sampai dengan keatas

sumber : Economics Of Strategy

12
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

Pada perkembangan rasio konsentrasi dengan melihat pangsa pasar dari


dianggap memiliki kelemahan yaitu tidak perkembangan penjualan masing-masing
mengukur distribusi pangsa pasar dari industri, konsentrasi rasio empat
keseluruhan yang ada pada industri perusahaan terbesar (CR4).
tersebut. Kemudian muncul indeks, Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat
Herfindahl-Hirschman Index (IHH) yaitu struktur pasar yang terdapat dalamIndustri
jumlah dari kuadrat pangsa pasar untuk Karet dan Barang Karet (dengan pendekatan
semua perusahaan dalam suatu pasar ISIC 5 digit) dengan tingkatkonsentrasi
industri . Empat klasifikasi struktur pasar pangsa pasar. Semakin sedikit perusahaan
dalam indeks herfindahl: industri, kian tinggi tingkatkonsentrasi
pangsa pasarnya. Jika dilihat dari rata-rata
HASIL DAN PEMBAHASAN rasio empat perusahaanterbesar (CR4)
tiap industri karet dan barang karet pada
Analisis struktur pasar pada industri periode 2009, terdapatvariasi struktur
karet dan barang karet dapat diketahui pasar yang terjadi dalam industri tersebut.

Tabel 4
Jumlah Perusahaan, Pangsa Pasar, Konsentrasi Pasar,
Indeks Herfindahl, Industri Karet dan Barang Karet Pada Tahun 2009

ISIC INDUSTRI Perusahaan Pangsa Pasar CRn IHH


(%)
25123 Karet Remah 175 37.07627119 37.07627 0.137465

25121 Pengasapan Karet 73 15.46610169 52.54237 0.02392

25199 Barang Barang Dari Karet 70 14.8305084 67.37288 0.021994


Yang Belum Termasuk
25591 Dan 25592
25111 Ban Liiar Dan Ban Dalain 37 7.838983051 75.21186 0.006145

25191 Barang-Baramg Dari Karet 36 7.627118644 82.83898 0.005817


Untuk Keperluan Rumah
Tangga

25122 Remiling Karet 35 7.415254237 90.25424 0.005499

25192 30 6.355932203 96.61017 0.00404


Barang-Barang Dari Karet Untuk

Keperhian Industri
25112 Vtilkanisir Ban 16 3.389830508 100 0.001149

TOTAL 472 100 0.206029


Sumber : data diolah

13
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

Pada tahun 2009 CR4 bernilai sebesar bekas dan tidak larut dalam tanah ataupun
75,21%. Artinya dapat dikatakan bahwa air tanah. Selain mengurangi jumlah limbah
struktur pasar industri karet dan barang karet yang terbuang ke lingkungan,
karet adalah oligopoli ketat, menurut buku pemakaian kembali limbah produk karet
ekonomi industri edisi 2 , Wihana Kirana tertentu, tentu saja dapat menekan harga
Jaya. Pada tabel struktur pasar, tipe pasar karet sebagai komponen penting penentu
oligopoli ketat bahwa penggabungan empat harga produk jadi yang di hasilkan. Aplikasi
perusahaan terkemuka yang memiliki yang umum dari karet remah adalah
pangsa pasar 60-100% . Dari sekian campuran aspal untuk mengurangi
banyaknya perusahaan industri karet dan keretakan dan menambah daya tahan pada
barang karet, Industri Karet Remah jalan raya/ jalan tol. Pemakaian remah karet
memimpin pangsa pasar sebesar 37,07%. tersebut tentu saja dapat mengurangi
Selanjutnya Industri Pengapasan Karet limbah karet yang terbuang percuma,
sebesar 15,46%, Industri Barang-Barang dengan demikian akan mengurangi
Dari Karet yang belum termasuk 25591dan pencemaran lingkungan. (sumber: www.
25592 sebesar 14,83% dan Industri Ban Luar industri karet.com).
dan Ban Dalam 7,83%. Empat perusahaan
ini bersama-sama menguasai pasar sebesar B. Pengasapan Karet.
75,21%. Struktur pasar industri karet dan Terdapat 73 perusahaan dan sub-
barang karet dilihat dari besarnya angka industri pengasapan karet. Denganangka
Indeks Herfindahl-Hirschman yaitu sebesar pangsa pasar sebesar 15,46 % yang
0,2060 maka dapat dikatakan industri karet menunjukan sub-industri tersebut
dan barang karet termasuk dalam struktur dikategorikan kedalam struktur pasar
pasar oligopoli. Menurut economics of oligopoli longgar. Wihana Kirana Jaya
strategy, dikatakan kisaran herfindahl 0,2 .Pasar oligopoli longgar memiliki 40% atau
sampai dengan 0,6 maka termasuk dalam kurang dari pangsa pasar.Pengasapan karet
klasifikasi pasar oligopoli. yang dilakukan adalah bertujuan untuk
mengawetkan karet seperti Ribbed Smoked
A. Sub-Industri Karet Remah Sheet (RSS) dan brown crepe dari
Terdapat 175 perusahaan dalam sub- pengasapan.
industri karet remah. Dengan pangsa pasar C. Sub-Barang-Barang Dari Karet Yang
sebesar 37,07%. Wihana Kirana Jaya Belum Termasuk 25591 Dan25592.
menunjukan sub industri tersebut di Sub-industri barang-barang dari karet
kategorikan kedalam pasar oligopoli yang belum termasuk 25591dan 25592
longgar karena memiliki 40% atau kurang dengan memiliki nilai pangsa pasa sebesar
dari pangsa pasar. 14,83% dan terdapat 70 perusahaan
Karet remah adalah produk yang ramah didalam sub-idustri tersebut. Angka ini
lingkungan karena dipakai dari bahan menunjukan sub-industri barang-barang

14
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

dari karet yang belum termasuk 25591 dan pasarmonopolistik karena tidak satupun
25592 beradadalam struktur pasar memiliki lebih dari 10% pangsa pasar.
persaingan oligopoli longgar. Wihana Kelompok ini mencakup usaha pembuatan
Kirana Jaya. Pasar oligopoli memiliki 40% barang-barang dari karet untuk keperluan
atau kurang dari pangsa pasar. rumah tangga seperti : karpet karet, pipa
atau selang air, sikat darikaret.
D. Sub- Industri Ban Luar Dan Ban
Dalam. F. Remiling Karet.
Terdapat 37 perusahaan dalam sub- Terdapat 35 perusahaan dalam sub-
industri ban luar dan ban dalam. Dengan industri ini. Sub sektor ini adalahsub-
angka pangsa pasar sebesar 7,83 % yang industri yang dikategorikan kedalam
menunjukan sub industri tersebut di struktur pasar monopolistik. Dengan
kategorikan kedalam pasar mono-polistik. pangsa pasar 7,41 %. Wihana Kirana Jaya.
Wihana Kirana Jaya.Struktur pasar di Struktur pasar di kategorikan kedalam pasar
kategorikan kedalam pasar monopolistik monopolistik karena tidak satupun
karena tidak satupun memiliki lebih daro memiliki lebih dari 10% pangsapasar.
10% pangsa pasar. Struktur pasar Kelompok ini mencakup usaha pengolahan
monopolistik terjadi manakala jumlah karet dengan cara digilingsehingga meng-
produsen atau penjual banyak dengan hasilkan karet dalam bentuk lembaran,
produk yangserupa atau sejenis, namun seperti sheet (lembaran karet harus) dan
dimana konsumen produk tersebut creep (lembaran karet yang berkeriput).
berbeda-bedaantara produsen yang satu
dengan produsen yang lain. Usaha ini G. Sub- Industri Barang-Barang Dari
mencakuppembuatan ban luar dan ban Karet Untuk Keperluan Industri
dalam dengan bahan utamanya dari karet Di dalam sub-Industri Barang-Barang
alamataupun karet buatan untuk semua Dari Karet Untuk KeperluanIndustri
jenis kendaraan bermotor, sepeda, terdapat 30 perusahaan dengan pangsa
kendaraan angkutan lainnya dan peralatan pasar sebesar 6,35%. Dapatdikatakan sub-
yang memakainya. industri tersebut mempunyai struktur
E. Sub-Industri Barang-Barang Dari Karet pasar monopolistik. Wihana Kirana Jaya.
Untuk Keperluan Rumah Tangga Struktur pasar di kategorikan kedalam pasar
Terdapat 36 perusahaan dalam sub- monopolistik karena tidak satupun
industri barang-barang dari karetuntuk memiliki lebih dari 10% pangsa pasar.
keperluan rumah tangga. Dengan pangsa Kelompok ini mencakup usaha pembuatan
pasar sebesar 7,62 %menunjukan sub barang-barang dari karet untukkeperluan
industri tersebut dikategorikan kedalam industri, seperti belt conveyor, fan belt,
pasar monopolistik. Wihana Kirana Jaya. dock fender dan batangpipa untuk uap panas
Struktur pasar di kategorikan kedalam dari karet dan bahan repair dari karet.

15
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

H. Sub- Industri Vulkanisir Ban. areal perkebunan karet. Seiring dengan


Terdapat 16 perusahaan dan sub- keinginan manusia menggunakan barang
industri vulkanisir ban. Dengan pangsa yang bersifat tahan dari pecah dan elastis
pasar sebesar 3,38% yang menunjukan maka kebutuhan karet saat ini akan terus
sub-industri tersebut dikategorikan berkembang dan meningkat sejalannya
kedalam struktur pasar monopolistik. dengan per-tumbuhan industri automotif,
Wihana Kirana Jaya. Struktur pasardi kebutuhan rumah sakit, alat kesehatan dan
kategorikan kedalam pasar monopolistik kebutuhan rumah tangga dan sebagainya.
karena tidak satupun memilikilebih dari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
10% pangsa pasar. Vulkanisir Ban adalah struktur pasar yang ada didalam industri
proses dimana ban yang sudah using atau karet dan barang karet di Indonesia pada
gundul dipasang kembali dengan kembang tahun 2009 . Setelah dilakukan pengujian
baru agar dapatdigunakan kembali. dan pengolahan data dengan menggunakan
Vulkanisir ban tidak saja efektif dari segi penghitungan CR4 dan IHH , maka dapat
biaya, tetapijuga bisa diandalkan serta diambil simpulan dari data yang diperoleh
aman. Sub sektor yang di atas merupakan melalui Biro Pusat Statitik (BPS) .
sub-sektor industri yang dikategorikan Berdasarkan hasil analisisis Structure
sebagai struktur pasar monopolistik. Conduct Performance didapatkan bahwa
Karakteristik dalam struktur pasar terdapat empat perusahaan yang memiliki
monopolistik : pangsa pasar tertinggi yaitu sub-industri
1) Brand yang menjadi ciri khas produk karet remah, sub-industri pengasapan
berbeda-beda. karet, sub-industri barang-barang dari karet
2) Produsen atau penjual hanya mem iliki yang belum termasuk 25591 dan 25592,
sedikit kekuatan merubah harga. dan sub-industri ban luar dan ban dalam.
3) Relatif mudah keluar masuk pasar. Dengan nilai CR4 sebesar 75,21%. Wihana
Kirana Jaya. Dan dilihat dari konsentrasi
Indeks Hirschman-Herfindahl menurut
SIMPULAN DAN IMPLIKASI klasifikasi struktur pasar dalam indeks
KEBIJAKAN herfindahl bahwa industri karet dan barang
karet secara keseluruhan termasuk dalam
Melihat perkembangan industri karet pasar oligopoli sebesar 0,2060. dikatakan
dan barang karet baik dari segi konsumsi dalam pasar oligopoly karena kisaran
maupun produksi karet dunia, Indonesia herfindahl 0,2 sampai dengan 0,6.
merupakan penghasil karet sekaligus Berdasarkan kesimpulan dari hasil
sebagai salah satu basis manufaktur karet pembahasan, penulis dapat memberikan
dunia. Tersedianya lahan luas memberikan saran sebagai rekomendasi kebijakan
peluang untuk meng-hasilkan karet alami pengembangan industri karet dan barang
yang lebih besar lagi dengan menambah karet. Khususnya dalam rangka mening-

16
Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Minuman Di Indonesia Periode 2006 – 2009

katkan kontribusi industri terhadap PDB DAFTAR PUSTAKA


Indonesia di masa yang akan datang. Antara
lain:
Andrani, Indri. 2006.Skripsi “Analisis
1. Terbentuknya struktur pasar oligopoli, Struktur Perilaku Kinerja Industri
industri karet dan barang karet di Susu Di Indonesia .Bogor: FE-IPB
Indonesia, makater dapat rintangan yang Anwar, Chairil . Perkembangan Pasar dan
kuat untuk dapat masuk ke dalam Prospek Agribisnis Karet di
industri tersebut, yang terjadi pada Indonesia (Pusat Penelitian Karet).
persaingan harga jual suatu produk dan Badan Pusat Statistik. 2009. Produksi .
produsen dapat melakukan kerjasama Statistik Industri Besar dan Sedang
yang akan berdampak negatif terhadap tahun2009. Jakarta : BPS
konsumen. Rintangan yang terdapat Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Karet
dalam struktur pasar oligopoli. Indonesia/Indonesian Rubber
- Skala ekonomis minimal (minimum Statistics.Jakarta : BPS
economic of scale) Besanko, D. D.Dranove, M.Shanley, S.
- Biaya absolut yang dibutuhkan Schaefer.tahun. Economics Of
(absolute cost requiretment) Strategy.
- Keistimewaan hasil produksi dan Gambaran Sekilas Industri Karet. www.
differensiasi produk. kemenperin.go.id
Hal ini memerlukan pengawasan yang Ikhsani , Mastur Mujib dan Syafrudin
ketat dari pihak pemerintah untuk Budiningharto. jurnal ekonomi
menghindari dampak-dampak negatif “Analisis DayaSaing Industri
terhadap konsumen. Pengolahan Logam di kecamatan
2. Bagi produsen dalam industri karet dan Ceper ,Kabupaten Jawa Tengah”
barang karet harus dapat meningkatkan Jaya, Wihana Kirana . 2008. Ekonomi
produksinya. Hal ini disebabkan Industri edisi 2.
karena untuk meningkatkan kontribusi Kusuma ,Hadri .2005. jurnal ekonomi
industri manufaktur di dalam per- pembangunan .”Size Perusahaan
tumbuhan PDB Indonesia. dan Profitabilitas : Kajian Empiris
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan terhadap Perusahaan Manufaktur
dapat menambahkan variable perilaku yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
dan kinerja untuk dapat melihat FE-UII
hubungan serta pengaruh terhadap Melania. 2007. Struktur,Perilaku dan
struktur pasar industri kar et dan Keragaan pasar. Kebun Karet .http:/
barang karet. /www. kebun karet. com/News.
html

17
Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

Muslim, Erlina dan Glory Teresa


Febrianan.2008 . Seminar on
Application and Research in
Industrial Technology, SMART: “
Analisis Industri Hypermarket
DiIndonesia Dengan Aliran Structure
Conduct Performance“. Yogyakarta.
Nayla ,Maal .2010. Skripsi “Pengaruh
Struktur Pasar Terhadap Kinerja
IndustriPerbankan Indonesia.FE-
UNDIP.
Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat
dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) .
FEUNPAD
Persatuan Insinyur Indonesia . http://
p i i . o r. i d / i / m e n y i a p k a n -
kebangkitan-industri manufaktur-
nasional
Pracoyo, Tri Kunawangsih dan Antyo
Pracoyo.2006.Aspek Dasar
Ekonomi Mikro.
Prasetyo, P Eko.2007. jurnal ekonomi
pembangunan “Hubungan Struktur
Pasar dan Perilaku Pasar Serta
Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Pasar.
Setiawan, Maman. 2006. “Analisis
Hubungan Antara Struktur ,
Perilaku dan Performance Industri
di Indonesia” Disertasi yang
dipublikasikan, Laboratorium
Winsih. 2007. Skripsi “Analisis Struktur,
Perilaku dan Kinerja Industri
Manufaktur Indonesia”. Bogor : FE-
IPB

18

You might also like