You are on page 1of 23

138

Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN-


PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2008

Nina Febriyani

Ceacilia Srimindarti
(mindarti_ciel@yahoo.com)

Universitas Stikubank, Semarang

ABSTRACT
This research is aimed to analyze the influence of the asset structure, the chance of growth,
profitability, and the company’s measurement to the capital strukture of LQ-45 companies in
Indonesia stock exchange.The population of this research is all companies which not only have
been registered in BEI / Indonesia Stock Exchange but also have been included in the 2006 – 2008
LQ-45 group. The sample of this research is several companies which not only have been
registered in BEI but also have been included in the 2006 – 2008 LQ-45 group and by applying
purpose sampling technique, as many as 123 companies can be obtained. The kind of data is
secondary. Data collection methods use documentation. Analysis technique which is used is
multiple linear regression. The result of this analysis uses SPSS 11,5 version which shows that:
The asset structure doesn’t affect the capital structure.; The chance of growth has a significant
positive influence to the capital structure; Profitability influences the capital structure negatively
and significantly; The measurement of company gives both positive and significant influences to
the capital structure.

Keywords: the asset structure, the chance of growth, profitability, the company’s measurement,
the capital structure.

PENDAHULUAN Salah satu hal penting yang dihadapi oleh


Dalam suatu bisnis, baik yang bergerak para manajer keuangan adalah bagaimana
dalam bidang jasa maupun produksi selalu mengelola struktur modal dan memaksimalisasi
menginginkan agar usahanya dikelola dengan baik. harga saham perusahaan serta mengetahui faktor-
Namun, tidak semua manajer mampu mengelola faktor apa yang menentukan struktur modal suatu
usahanya dengan baik. Dengan manajemen yang perusahaan itu. Adapun yang dimaksud dengan
baik tentunya perusahaan akan memperoleh struktur modal adalah merupakan perimbangan
keuntungan, sehingga perusahaan akan mampu jumlah utang jangka pendek yang bersifat
mengembangkan usahanya dan beroperasi secara permanen, utang jangka panjang, saham preferen,
terus menerus. dan saham biasa (Umar Mai,2006:229).
Manajer berperan penting dalam upaya Struktur modal yang optimal suatu
menjaga kelangsungan usaha dengan cara perusahaan adalah kombinasi dari utang dan
menyediakan dana, namun harus tetap ekuitas (sumber eksternal) yang memaksimumkan
memperhatikan faktor likuiditas, rentabilitas, harga saham perusahaan. Pada saat tertentu,
solvabilitas dan aktivitas perusahaan. Salah satu manajemen perusahaan menetapkan struktur modal
upaya yang dapat dilakukan manajer keuangan yang ditargetkan, yang mungkin merupakan
adalah perusahaan memperoleh dana yang struktur yang optimal, meskipun target tersebut
diperlukan dengan biaya yang minimal atau biaya dapat berubah dari waktu ke waktu. Sejumlah
yang dapat ditekan serta syarat-syarat yang paling faktor mempengaruhi keputusan mengenai struktur
menguntungkan(Suwarto dan Ediningsih,2002:21). modal perusahaan, seperti stabilitas penjualan,
struktur aktiva, leverage operasi, peluang
139
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

pertumbuhan, tingkat profitabilitas, pajak didukung oleh temuan Umar Mai (2006) serta
penghasilan, tindakan manajemen dan sebagainya. Kartini dan Arianto (2008) yang menyatakan
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi struktur bahwa peluang pertumbuhan tidak mempunyai
modal perusahaan adalah ukuran perusahaan, pengaruh terhadap struktur modal.
perusahaan yang lebih besar pada umumnya lebih Profitabilitas adalah kemampuan
mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
dengan perusahaan kecil. Oleh sebab itu dengan dengan penjualan, total aktiva maupun modal
memperoleh pinjaman perusahaan dapat sendiri (Agus Sartono,2001:122). Perusahaan-
berkembang lebih baik lagi (Umar Mai,2006:229). perusahaan dengan profit yang tinggi cenderung
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi menggunakan lebih banyak pinjaman untuk
struktur modal, seperti struktur aktiva, peluang memperoleh manfaat pajak. Hal ini karena
pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan. pengurangan laba oleh bunga pinjaman akan lebih
Struktur aktiva adalah komposisi relatif aktiva kecil dibandingkan apabila perusahaan
tetap yang dimiliki oleh perusahaan (Umar menggunakan modal yang tidak dikenai bunga,
Mai,2006:235). Aktiva perusahaan disajikan namun penghasilan kena pajak akan lebih tinggi.
sebagai jaminan atas utang merupakan cara untuk Pada variabel profitabilitas, hasil temuan Umar
mengurangi resiko kreditur dan memberi jaminan Mai (2006) serta Suwarto dan Ediningsih (2002)
bagi kreditur dalam hal terjadinya kesulitan menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai
keuangan. Jaminan juga melindungi pemberi pengaruh terhadap struktur modal. Hasil ini
pinjaman dari masalah niat jelek yang disebabkan didukung oleh Brigham dan Joel (2001), Qian et el
oleh konflik peminjam dan pemberi pinjaman. (2007), Prabansari dan Hadri (2005) serta Paramu
Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang (2006) (dikutip Kartini dan Arianto,2008). Namun
memiliki lebih banyak aktiva berwujud lebih Kartini dan Arianto (2008) menunjukkan temuan
mungkin untuk memperoleh lebih banyak yang berbeda, dimana profitabilitas tidak
pinjaman. Maka besarnya komponen utang akan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
berhubungan positif dengan tingkat struktur aktiva. Ukuran Perusahaan (Size) adalah tingkat
Hasil penelitian Kartini dan Arianto (2008), penjualan, jumlah tenaga yang terlibat dan total
Prabansari dan Hadri (2005), Paramu (2006) serta asset (Umar Mai,2006:234). Ukuran perusahaan
Brasisforda, et al (1999) (dikutip Kartini dan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan.
Arianto,2008) memperoleh bukti bahwa struktur Ukuran perusahaan juga bisa menjadi ukuran
asset mempunyai pengaruh terhadap struktur mengenai kemungkinan terjadinya kegagalan
modal. Hasil tersebut berbeda dengan Umar Mai perusahaan mengembalikan utang. Perusahaan
(2006) serta Suwarto dan Ediningsih (2002) yang yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh
menunjukkan bahwa struktur asset tidak pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil.
mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Hal ini terkait dengan tingkat kepercayaan yang
Peluang Pertumbuhan (Growth diberikan oleh kreditur kepada perusahaan-
Opportunity) adalah peluang pertumbuhan suatu perusahaan besar, dibandingkan dengan
perusahaan di masa depan (Umar Mai,2006:235). kepercayaan mereka kepada perusahaan kecil.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai prediksi Kemudahan memperoleh pinjaman yang dimiliki
akan mengalami pertumbuhan tinggi di masa oleh perusahaan besar menjadi perusahaan besar
mendatang akan lebih memilih menggunakan cenderung menggunakan lebih banyak pinjaman
saham untuk mendanai operasional perusahaan. yang lebih besar. Hasil penelitian Paramu (2006),
Dengan demikian perusahaan yang memiliki Prabansari dan Hadri (2005) serta Huang dan
peluang pertumbuhan yang rendah akan lebih Frank (2002) menunjukkan bahwa ukuran
banyak menggunakan utang jangka panjang. Hasil perusahaan mempunyai pengaruh terhadap struktur
penelitian Suwarto dan Ediningsih (2002) serta modal (dikutip Kartini dan Arianto,2008). Namun
Balakhrisnan dan Isaac (1993) (dikutip Kartini dan demikian, Umar Mai (2006), Kartini dan Arianto
Arianto,2008) menunjukkan bahwa peluang (2008) serta Suwarto dan Ediningsih (2002) dalam
pertumbuhan mempunyai pengaruh terhadap penelitiannya menunjukkan hasil bahwa ukuran
struktur modal. Namun hasil tersebut tidak
140
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap data penelitian. Penelitian sebelumnya mengambil
struktur modal. periode data 2003 – 2005, sedangkan data
Saat ini telah banyak hasil penelitian penelitian ini mengambil periode 2006 – 2008.
mengenai struktur modal yang dilakukan di Berdasarkan uraian yang telah
perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk
Indonesia, baik yang mengkaji faktor-faktor yang mengkaji faktor-faktor yang menentukan struktur
menentukan struktur modal, maupun pengaruh modal perusahaan-perusahaan yang masuk dalam
struktur modal terhadap faktor-faktor keuangan. kategori LQ-45 di Bursa Efek Indonesia, agar bisa
Penelitian tersebut diantaranya telah dilakukan diperoleh generalisasi mengenai faktor-faktor yang
pada industri kimia atau farmasi, industri menentukan struktur modal. Dengan mengetahui
manufaktur dan industri jasa, industri produk faktor-faktor yang menentukan struktur modal,
logam, serta industri perhotelan. diharapkan dapat membantu perusahaan-
Dari berbagai pernyataan yang telah perusahaan dalam menentukan metode pemenuhan
dikemukakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya kebutuhan dana yang bisa memaksimalkan
tentang hasil penemuan mengenai pengaruh keuntungan bagi para pemegang saham. Oleh
struktur asset (aktiva), peluang pertumbuhan, sebab itu, judul yang dipilih adalah “Faktor-Faktor
profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap yang Mempengaruhi Struktur Modal pada
struktur modal, ternyata menunjukkan hasil yang Perusahaan-Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
berbeda-beda. Di satu sisi struktur asset (aktiva) Indonesia Tahun 2006 – 2008”
(Kartini dan Arianto,2008), peluang pertumbuhan Perumusan Masalah
(Suwarto dan Ediningsih,2002), profitabilitas Beberapa penelitian mengenai struktur
(Umar Mai,2006 serta Suwarto dan Ediningsih, aktiva, peluang pertumbuhan, profitabilitas dan
2002) dan ukuran perusahaan (Paramu,2006, ukuran perusahaan menunjukkan hasil yang
Prabansari dan Hadri,2005 serta Huang dan berbeda-beda, di satu sisi menunjukkan adanya
Frank,2002 dikutip Kartini dan Arianto,2008) pengaruh terhadap struktur modal, sedangkan di
mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. sisi lain menunjukkan tidak adanya pengaruh
Tetapi di sisi lain struktur asset (aktiva) (Umar terhadap struktur modal. Berdasarkan pada
Mai,2006 serta Suwarto dan Ediningsih,2002), temuan-temuan yang menunjukkan adanya gap
peluang pertumbuhan (Umar Mai,2006 serta research tersebut, maka perumusan masalah dalam
Kartini dan Arianto,2008), profitabilitas (Kartini penelitian ini adalah sebagai berikut :
dan Arianto,2008) dan ukuran perusahaan (Umar
Mai,2006, Kartini dan Arianto,2008 serta Suwarto a. Bagaimana pengaruh Struktur Aktiva terhadap
dan Ediningsih, 2002) tidak mempunyai pengaruh Struktur Modal pada perusahaan-perusahaan
terhadap struktur modal. Berdasarkan (2) dua LQ-45 di Bursa Efek Indonesia ?
pendapat yang berbeda tersebut, maka dapat b. Bagaimana pengaruh Peluang Pertumbuhan
disimpulkan bahwa tidak ada kekonsistenan dalam terhadap Struktur Modal pada perusahaan-
kedua pendapat tersebut mengenai pengaruh perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia ?
struktur asset (aktiva), peluang pertumbuhan,
c. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap
profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap
Struktur Modal pada perusahaan-perusahaan
struktur modal.
LQ-45 di Bursa Efek Indonesia ?
Penelitian ini merupakan replikasi dari
d. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan
penelitian Umar Mai (2006) yang meneliti tentang
terhadap Struktur Modal pada perusahaan-
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia ?
pada perusahaan-perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia (struktur aktiva, peluang pertumbuhan, Tujuan Penelitian
profitabilitas dan ukuran perusahaan). Perbedaan Berdasarkan pada perumusan masalah di
penelitian ini dengan penelitian Umar Mai (2006), atas, maka tujuan pada penelitian ini adalah
Kartini dan Arianto (2008) serta Suwarto dan sebagai berikut :
Ediningsih (2002) adalah pada obyek dan periode
141
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

a. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh 5. Struktur aset. Perusahaan yang asetnya bisa
Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal pada dijadikan jaminan atas pinjaman akan
perusahaan-perusahaan LQ-45 di Bursa Efek mempunyai kecenderungan yang lebih besar
Indonesia. untuk menggunakan utang.
b. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh 6. Profitabilitas. Perusahaan-perusahaan dengan
Peluang Pertumbuhan terhadap Struktur Modal return on investment (ROI) yang tinggi
pada perusahaan-perusahaan LQ-45 di Bursa biasanya menggunakan relatif sedikit utang
Efek Indonesia. 7. Pajak. Bunga merupakan biaya yang bisa
c. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh dikurangkan atas penghasilan, dan dengan
Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada demikian akan sangat besar artinya bagi
perusahaan-perusahaan LQ-45 di Bursa Efek perusahaan-perusahaan yang memiliki tarif
Indonesia. pajak yang tinggi.
d. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Modal
pada perusahaan-perusahaan LQ-45 di Bursa Banyak faktor yang mempengaruhi struktur
Efek Indonesia. modal perusahaan. Menurut Umar Mai (2006:232-
234), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
TINJAUAN PUSTAKA modal terdiri dari:
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Struktur Aktiva
dalam Keputusan Struktur Modal Perushaan
Struktur Aktiva (Tangibility) adalah
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan komposisi relatif aktiva tetap yang dimiliki oleh
dalam menyusun struktur modal perusahaan. perusahaan (Umar Mai,2006:235). Tangibilitas
Menurut Umar Mai (2006:231) faktor yang merupakan perbandingan antara aktiva tetap
dipertimbangkan dalam menyusun struktur modal dengan total aktiva (Umar Mai,2006:232). Definisi
perusahaan terbagi menjadi 7 macam, yaitu : lain struktur aktiva adalah perbandingan antara
1. Risiko bisnis yang dimiliki perusahaan atau jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam
tingkat risiko yang melekat pada operasi (insider ownership) dengan jumlah saham yang
perusahaan jika menggunakan utang. Semakin dimiliki oleh investor (Kartini dan
tinggi risiko bisnis suatu perusahaan, semakin Arianto,2008:15).
rendah utangnya. Tangibilitas merupakan faktor yang penting
2. Fleksibilitas finansial, atau kemampuan dalam keputusan pendanaan perusahaan, karena
perusahaan untuk memperoleh modal dengan aset-aset berwujud (tangibles assets) bertindak
syarat-syarat yang tidak memberatkan dalam sebagai jaminan dan memberikan jaminan bagi
kondisi-kondisi yang buruk sekalipun. para pemberi pinjaman dalam hal terjadinya
kesulitan keuangan (Umar Mai,2006:232).
3. Sikap manajemen. Semakin agresif manajer
akan semakin terdorong untuk menggunakan Apabila struktur aktiva (kepemilikan)
utang dalam meraih laba. semakin tersebar, para pemegang saham akan
semakin kehilangan kekuatan untuk melakukan
4. Stabilitas penjualan. Perusahaan yang kontrol terhadap manajer (Kartini dan
memiliki penjualan stabil akan bisa dengan Arianto,2008:12). Karena kepentingan pemilik
aman melakukan utang dan mengeluarkan (principal) dan manajer (agent) tidak selalu
biaya tetap yang lebih tinggi dibandingkan sejalan, sumber daya perusahaan akan
dengan perusahaan yang penjualannya tidak dipergunakan secara tidak efisien oleh manajer.
stabil. Semakin besar kepemilikan oleh manajemen, maka
semakin berkurang kecenderungan manajemen
untuk tidak mengoptimalkan penggunaan sumber
daya yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.
142
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

Dimana tindakan manajer yang merupakan bagian Profitabilitas adalah kemampuan


dari struktur kepemilikan akan berdampak terhadap perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
keputusan pendanaan, apakah perusahaan tersebut dengan penjualan, total aktiva maupun modal
meningkatkan nilai perusahaan dengan mengambil sendiri (Sartono, 2001:122). Definisi lain menurut
dana dari luar perusahaan atau dana dari dalam Umar Mai (2006:233), profitabilitas merupakan
perusahaan. Dengan kata lain keputusan pendanaan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.
(struktur modal) melibatkan para pemilik saham Perusahaan-perusahaan dengan profit yang
perusahaan atau pemilik perusahaan yang tinggi cenderung menggunakan lebih banyak
merupakan bagian-bagian dari struktur pinjaman untuk memperoleh manfaat pajak. Hal ini
kepemilikan. karena pengurangan laba oleh bunga pinjaman
Peluang Pertumbuhan akan lebih kecil dibandingkan apabila perusahaan
Peluang Pertumbuhan (Growth menggunakan modal yang tidak dikenai bunga,
Opportunity) adalah peluang pertumbuhan suatu namun penghasilan kena pajak akan lebih tinggi
perusahaan di masa depan (Umar Mai,2006:233). (Umar Mai,2006:234).
Definisi lain peluang pertumbuhan adalah Keputusan pendanaan yang dilakukan
perubahan total aktiva yang dimiliki perusahaan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap
(Kartini dan Arianto,2008:15). dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang
Peluang pertumbuhan merupakan ukuran selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya
sampai sejauh mana laba per lembar saham suatu profitabilitas perusahaan (Kartini dan
perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage. Arianto,2008:13). Dengan kata lain, keputusan
Perusahaan-perusahaan yang memiliki pendanaan atau struktur modal sangat berpengaruh
pertumbuhan yang cepat seringkali harus terhadap rendah atau tingginya profitabilitas suatu
meningkatkan aktiva tetapnya. Dengan demikian, perusahaan.
perusahaan-perusahaan dengan tingkat Ukuran Perusahaan
pertumbuhan yang tinggi lebih banyak Ukuran Perusahaan (Size) adalah tingkat
membutuhkan dana di masa depan dan juga lebih penjualan, jumlah tenaga yang terlibat dan total
banyak mempertahankan laba. Laba ditahan dari asset (Umar Mai,2006:234) atau menggambarkan
perusahaan-perusahaan dengan tingkat besar kecilnya suatu perusahaan. Definisi lain
pertumbuhan yang tinggi akan meningkat, dan ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya
perusahaan-perusahaan tersebut akan lebih banyak aset yang dimiliki perusahaan (Kartini dan
melakukan utang untuk mempertahankan rasio Arianto,2008: 16).
utang yang ditargetkan (Umar Mai,2006: 233).
Perusahaan-perusahaan besar juga
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai cenderung lebih terdiversifikasi dan lebih tahan
prediksi akan mengalami pertumbuhan tinggi di terhadap risiko kebangkrutan. Di sisi lain,
masa mendatang akan lebih memilih menggunakan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil akan
saham untuk mendanai operasional perusahaan. memiliki lebih sedikit utang jangka panjang dan
perusahaan-perusahaan yang mengalami utang jangka pendek. Perusahaan-perusahaan besar
pertumbuhan tinggi berharap akan menikmati akan memiliki kepastian yang lebih besar untuk
pertumbuhan tersebut bagi para pemegang saham. melakukan pinjaman. Dengan demikian dapat
Sebaliknya, apabila perusahaan memperkirakan dinyatakan bahwa besarnya komponen utang akan
akan mengalami pertumbuhan yang rendah, berhubungan positif dengan ukuran perusahaan
mereka akan berupaya membagi risiko (Umar Mai,2006:234).
pertumbuhan rendah dengan para kreditur melalui
penggunaan utang. Dengan demikian perusahaan Kerangka Pemikiran Teoritis
yang memiliki peluang pertumbuhan yang rendah Perusahaan memiliki berbagai alternatif
akan lebih banyak menggunakan utang jangka untuk membiayai usahanya. Perusahaan yang
panjang (Umar Mai,2006:233). berada dalam situasi semacam itu dapat
Profitabilitas memperoleh tambahan dana dari sumber pinjaman
(kreditur), maupun dari setoran modal sendiri serta
143
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

laba ditahan. Keputusan mengenai sumber Peluang Pertumbuhan (Growth


pendanaan tersebut merupakan keputusan yang Opportunity) adalah peluang pertumbuhan suatu
sangat penting bagi perusahaan, mengingat perusahaan di masa depan. Perusahaan-perusahaan
dampaknya bagi keberlanjutan perusahaan. yang mempunyai prediksi akan mengalami
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi di masa mendatang akan lebih
struktur modal perusahaan. Dalam penelitian ini memilih menggunakan saham untuk mendanai
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal operasional perusahaan. perusahaan-perusahaan
perusahaan diukur melalui struktur aktiva, peluang yang mengalami pertumbuhan tinggi berharap akan
pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan. menikmati pertumbuhan tersebut bagi para
pemegang saham. Perusahaan dengan pertumbuhan
Struktur aktiva adalah komposisi relatif yang cepat harus banyak mengandalkan pada
aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila modal eksternal. Biaya mengambang pada emisi
struktur aktiva (kepemilikan) semakin tersebar, saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada
para pemegang saham akan semakin kehilangan surat berharga obligasi. Dengan demikian,
kekuatan untuk melakukan control terhadap perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
manajer. Karena kepentingan pemilik (principal) tinggi cenderung lebih banyak menggunakan
dan manajer (agent) tidak selalu sejalan, sumber hutang dibanding dengan perusahaan yang lebih
daya perusahaan akan dipergunakan secara tidak lambat pertumbuhannya
efisien oleh manajer. Semakin besar kepemilikan
oleh manajemen, maka semakin berkurang Profitabilitas adalah kemampuan
kecenderungan manajemen untuk tidak perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dengan penjualan, total aktiva maupun modal
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dimana sendiri. Perusahaan-perusahaan dengan profit yang
tindakan manajer yang merupakan bagian dari tinggi cenderung menggunakan lebih banyak
struktur kepemilikan akan berdampak terhadap pinjaman untuk memperoleh manfaat pajak. Bagi
keputusan pendanaan, apakah perusahaan tersebut investor jangka panjang akan sangat
meningkatkan nilai perusahaan dengan mengambil berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini,
dana dari luar perusahaan atau dana dari dalam salah satunya bagi pemegang saham akan melihat
perusahaan. Dengan kata lain keputusan pendanaan keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam
(struktur modal) melibatkan para pemilik saham bentuk dividen. Keputusan pendanaan yang
perusahaan atau pemilik perusahaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan
merupakan bagian-bagian dari struktur biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi,
kepemilikan. yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya
profitabilitas perusahaan. Dengan kata lain,
keputusan pendanaan atau struktur modal sangat
berpengaruh terhadap rendah atau tingginya
profitabilitas suatu perusahaan.
Ukuran Perusahaan (Size) adalah tingkat
penjualan, jumlah tenaga yang terlibat dan total
asset. Ukuran perusahaan menggambarkan besar
kecilnya suatu perusahaan Ukuran perusahaan
merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan
perusahaan dalam menentukan berapa besar
kebijakan keputusan pendanaan (struktur modal)
dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset
perusahaan. jika perusahaan semakin besar, maka
semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan,
baik itu dari kebijakan hutang atau modal sendiri
dalam mempertahankan atau mengembangkan
perusahaan.
144
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat


digambarkan sebuah kerangka pemikiran sebagai
berikut:

Struktur Aktiva

Peluang
Pertumbuhan

Struktur Modal

Profitabilitas

Ukuran
Perusahaan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian Terdahulu mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal.


Penelitian ini dibuat berdasarkan pada (2). Peluang Pertumbuhan tidak mempunyai
penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti pengaruh terhadap Struktur Modal. (3).
sebelumnya, yang terdiri dari : Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap
Struktur Modal. (4). Ukuran perusahaan tidak
1. Penelitian Umar Mai (2006) mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal.
membahas tentang variabel-variabel yang (5). Struktur Asset, Peluang Pertumbuhan,
mempengaruhi struktur modal pada Profitabilitas dan Ukuran perusahaan
perusahaan-perusahaan LQ-45. Variabel yang mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal.
digunakan adalah Struktur Asset, Peluangan (6).
Pertumbuhan, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan (variabel bebas) serta Struktur 2. Penelitian Kartini dan Arianto
Modal (variabel terikat). Hasil penelitian (2008) membahas mengenai faktor-faktor yang
menunjukkan bahwa : (1). Struktur Asset tidak mempengaruhi struktur modal pada perusahaan
manufaktur. Variabel yang digunakan adalah
145
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

struktur kepemilikan, profitabilitas, pemilik (principal) dan manajer (agent) tidak


pertumbuhan aktiva dan ukuran perusahaan selalu sejalan, sumber daya perusahaan akan
sebagai variabel independen, sedangkan dipergunakan secara tidak efisien oleh manajer.
variabel dependennya adalah struktur modal. Semakin besar kepemilikan oleh manajemen, maka
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). semakin berkurang kecenderungan manajemen
Struktur Kepemilikan berpengaruh terhadap untuk tidak mengoptimalkan penggunaan sumber
Struktur Modal. (2). Profitabilitas tidak daya yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.
berpengaruh terhadap Struktur Modal. (3). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dibuat
Pertumbuhan Aktiva berpengaruh terhadap hipotesis sebagai berikut :
Struktur Modal. (4). Ukuran Perusahaan tidak H1: Struktur Aktiva berpengaruh positif dan
berpengaruh terhadap Struktur Modal. (5).. signifikan terhadap struktur modal
3. Penelitian Suwarto dan Ediningsih Peluang Pertumbuhan terhadap Struktur
(2002) membahas mengenai faktor-faktor yang Modal
mempengaruhi struktur modal pada perusahaan
perdagangan eceran di Bursa Efek Jakarta. Peluang Pertumbuhan adalah perubahan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). total aktiva yang dimiliki perusahaan (Kartini dan
Stabilitas Penjualan tidak berpengaruh terhadap Arianto,2008:15). Peluang pertumbuhan
Struktur Modal; (2). Struktur Aktiva tidak merupakan ukuran sampai sejauh mana laba per
berpengaruh terhadap Struktur Modal; (3). lembar saham suatu perusahaan dapat ditingkatkan
Tingkat Pertumbuhan berpengaruh terhadap oleh leverage. Perusahaan-perusahaan yang
Struktur Modal; (4). Profitabilitas berpengaruh memiliki pertumbuhan yang cepat seringkali harus
terhadap Struktur Modal. meningkatkan aktiva tetapnya. Dengan demikian,
perusahaan-perusahaan dengan tingkat
Pengembangan Hipotesis pertumbuhan yang tinggi lebih banyak
Hipotesis merupakan jawaban sementara membutuhkan dana di masa depan dan juga lebih
terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena banyak mempertahankan laba (Umar
itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun Mai,2006:233). Perusahaan dengan pertumbuhan
dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono,2005:51). yang cepat harus banyak mengandalkan pada
Hipotesis dalam penelitian ini dibuat berdasarkan modal eksternal. Dengan demikian, perusahaan
pada teori-teori dari literatur dan hasil-hasil dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung
penelitian sebelumnya. lebih banyak menggunakan hutang (struktur
Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal modal) dibanding dengan perusahaan yang lebih
lambat pertumbuhannya (Kartini dan Arianto,2008:
Struktur Aktiva (Tangibility) dalah 14). Pada penelitian Kartini dan Arianto (2008)
komposisi relatif aktiva tetap yang dimiliki oleh serta Suwarto dan Ediningsih (2002), peluang
perusahaan (Umar Mai,2006:235). Aktiva pertumbuhan berpengaruh terhadap struktur modal.
perusahaan disajikan sebagai jaminan atas utang Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dibuat
merupakan cara untuk mengurangi resiko kreditur hipotesis sebagai berikut :
dan memberi jaminan bagi kreditur dalam hal
terjadinya kesulitan keuangan. Dengan demikian, H2 : Peluang pertumbuhan berpengaruh positif
perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dan signifikan terhadap struktur modal
banyak aktiva berwujud lebih mungkin untuk Profitabilitas terhadap Struktur Modal
memperoleh lebih banyak pinjaman. Maka Profitabilitas adalah kemampuan
besarnya komponen utang akan berhubungan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
positif dengan tingkat struktur aktiva (Umar dengan penjualan, total aktiva maupun modal
Mai,2006: 233). Apabila struktur aktiva sendiri (Sartono, 2001:122). Perusahaan-
(kepemilikan) semakin tersebar, para pemegang perusahaan dengan profit yang tinggi cenderung
saham akan semakin kehilangan kekuatan untuk menggunakan lebih banyak pinjaman untuk
melakukan kontrol terhadap manajer (Kartini dan memperoleh manfaat pajak. Hal ini karena
Arianto,2008:12). Hal ini karena kepentingan pengurangan laba oleh bunga pinjaman akan lebih
146
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

kecil dibandingkan apabila perusahaan Populasi


menggunakan modal yang tidak dikenai bunga, Populasi dalam penelitian ini adalah
namun penghasilan kena pajak akan lebih tinggi seluruh data keuangan perusahaan yang terdaftar di
(Umar Mai,2006:234). Keputusan pendanaan yang BEI dan termasuk dalam kelompok LQ-45.
dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan
biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya Sampel dalam penelitian ini adalah data
profitabilitas perusahaan (Kartini dan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI dan
Arianto,2008:13). Pada penelitian Umar Mai termasuk dalam kelompok LQ-45 tahun 2006 –
(2006) dan Suwarto dan Ediningsih (2002), 2008, sehingga jumlah sampel adalah sebanyak 45
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. x 3 tahun = 135 data.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dibuat
Teknik pengambilan sampling dalam
hipotesis sebagai berikut :
penelitian ini adalah Purposive Sampling.
H3: Profitabilitas berpengaruh negatif dan Purposive merupakan teknik pengambilan sampel
signifikan terhadap struktur modal berdasarkan pada karakteristik tertentu yang
Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal danggap mempunyai sangkut paut dengan
karakteristik populasi yang sudah diketahui
Ukuran Perusahaan (Size) adalah tingkat sebelumnya (Umar, 2005: 92).
penjualan, jumlah tenaga yang terlibat dan total
asset (Umar Mai,2006:234) atau menggambarkan Adapun kriteria sampel adalah sebagai berikut :
besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran a. Laporan keuangan dilaporkan secara berturut-
perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu turut selama tahun 2006 – 2008.
perusahaan. Ukuran perusahaan juga bisa menjadi
b. Data lengkap sesuai dengan masalah yang
ukuran mengenai kemungkinan terjadinya
diteliti.
kegagalan perusahaan mengembalikan utang.
Perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah c. Labanya positif secara berturut-turut selama
memperoleh pinjaman dibandingkan dengan tahun 2006 – 2008.
perusahaan kecil. Hal ini terkait dengan tingkat
kepercayaan yang diberikan oleh kreditur kepada
Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
perusahaan-perusahaan besar, dibandingkan
dengan kepercayaan mereka kepada perusahaan Jenis Data
kecil (Umar Mai,2006:234). Pada penelitian Umar Jenis data dalam penelitian ini adalah data
Mai (2006), Kartini dan Arianto (2008) serta sekunder, yaitu data dikumpulkan dan diperoleh
Suwarto dan Ediningsih (2002), ukuran perusahaan melalui pihak kedua atau tangan kedua (Usman
bersama dengan variabel lain berpengaruh terhadap dan Akbar, 2006: 20).
struktur modal. Berdasarkan hasil tersebut, maka
dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : Sumber Data

H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif Sumber data dalam penelitian ini adalah
dan signifikan terhadap struktur modal data sekunder (Usman dan Akbar, 2006: 20). Data
sekunder adalah data yang tidak diperoleh
langsung dari sumbernya. Data penelitian yang
METODE PENELITIAN digunakan diperoleh dari Indonesia Capital
Metode penelitian adalah suatu cara atau Market Directory (ICMD) 2006 – 2008.
jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara Teknik Pengumpulan Data
benar (Umar, 2005: 21). Agar metode penelitian
yang ilmiah dapat dilaksanakan dengan relatif Teknik pengumpulan data dalam penelitian
mudah dan terarah, dibutuhkan sesuatu desain yang ini menggunakan metode dokumentasi.
sesuai dengan metodenya. Dokumentasi adalah mencari dan mendapatkan
data-data dengan melalui data-data dari prasasti,
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan naskah-naskah kearsipan, gambar dan lain
Sampel
147
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

sebagainya (Supardi, 2005: 138). Dokumentasi Variabel Struktur Modal dihitung dari rumus
tersebut berupa : laporan keuangan perusahaan (Sartono, 2001: 250) sebagai berikut :
LQ-45 yang diperoleh dari ICMD tahunan tahun
2006 – 2008. Struktur Modal 
Nilai Buku Total Utang
Total Aktiva
Definisi Konsep dan Pengukuran Variabel
Definisi Konsep
Definisi konsep adalah menerangkan
tentang konsep atau dasar dari variabel-variabel Struktur Aktiva
yang digunakan. Definisi konsep pada penelitian Variabel Struktur Aktiva diukur dari
ini diuraikan berdasarkan pada pengelompokan perbandingan antara jumlah aktiva tetap (Fixed
jenis variabel dependen dan independent. Assets) dengan total aktiva (Total Assets)
Variabel Dependen Rumus (Brigham dan Houston, 2006: 99) :
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Struktur Modal (Capital Structure). Struktur Modal Aktiva Tetap
Struktur Aktiva 
(Capital Structure) adalah rasio antara nilai buku Total Aktiva
total utang dengan total asset (Sartono, 2001: 250)
Variabel Independen Peluang Pertumbuhan
Variabel independen adalah variabel yang Variabel Peluang Pertumbuhan diukur dari
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perbandingan antara nilai pasar (Market Value)
perubahannya atau timbulnya variabel dependen / dibanding nilai buku (Book Value)
terikat (Sugiyono, 2005: 33). Rumus (Harahap, 2002: 309):
(1) Struktur Aktiva Market Value
Growth Opportunity 
Struktur Aktiva (Tangibility) dalah komposisi Book Value
relatif aktiva tetap yang dimiliki oleh
Book Value = Total Asset – Total Liabilities
perusahaan (Brigham dan Houston, 2006: 99).
(2) Peluang Pertumbuhan
Profitabilitas
Peluang Pertumbuhan (Growth Opportunity)
adalah peluang pertumbuhan suatu perusahaan Variabel Profitabilitas diukur dari perbandingan
di masa depan (Harahap, 2002: 309) antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva
(3) Profitabilitas Rumus (Sartono, 2001: 122) :
Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan Laba Bersih
perusahaan memperoleh laba dalam Profitabilitas 
Total Aktiva
hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri (Sartono, 2001: 122).
(4) Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan (Size) adalah nilai Ukuran Perusahaan (Size) diukur dari nilai
penjualan perusahaan (Poniman, 2008: 145). penjualan perusahaan (Poniman, 2008: 145)

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Rumus (Poniman,2008: 145) :

Definisi operasional dan pengukuran Variabel Ukuran Perusahaan diukur dari nilai
variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan penjualan
sebagai beriku :
Struktur Modal (Capital Structure) Model Penelitian dan Analisis Data
Model Penelitian
148
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

Model penelitian dalam penelitian ini


menggunakan regresi berganda, yaitu teknik
analisis yang digunakan untuk meramalkan
pengaruh dua atau lebih variabel prediktor
(variabel bebas) terhadap satu variabel kriterium
(variabel terikat) atau untuk membuktikan ada atau
tidaknya hubungan fungsional antara dua buah
variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah
variabel terikat (Y) (Usman dan Akbar, 2006: 241).
Rumus
SM = 0 + 1SA + 2GROW + 3ROI + 4SIZE + e
Keterangan :
SM : Struktur Modal (Capital
Structure)
SA : Struktur Aktiva (Tangibility)
GROWTH : Peluang Pertumbuhan
(Growth Opportunity)
ROI : Tingkat Profitabilitas
(Return On Investment)
SIZE : Ukuran Perusahaan Nilai Z dibandingkan dengan nilai kritisnya
 : Konstanta yaitu alpha 0,05 yaitu = 1,96. Apabila Z hitung < Z
1, 2 4 dan : Koefisien Variabel tabel, maka skewness dan kurtosis memenuhi
4 Independen syarat normalitas.
e : Error (Faktor Pengganggu)

Analisis Data
Pengujian Asumsi Klasik
Statistik Deskriptif
Sebelum dilakukan pengujian terhadap
Statisik deskriptif adalah gambaran atau model penelitian, terlebih dahulu dilakukan
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata pengujian model tersebut apakah memenuhi
(mean),
Rumus :nilai minimum (minimum), maksimum asumsi klasik regresi, yang terdiri dari :
(maximum), standar deviasi (deviation standard),
jumlah (sum) dan sebagainya (Ghozali, 2005: 19).
Skewness
ZSkewness  Multikolinearitas
Tranformasi Data6dan
N Uji Normalitas Data
Pengujian multikolinearitas menunjukkan
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
Sedangkan apakah ada korelasi diantara variabel
apakah data nilai
yang zakan
kurtosis dapat dalam
digunakan dihtungmodel
independen (bebas). Diagnosa secara
regresi
denganberdistribusi
rumus: normal atau tidak (Ghozali,
sederhana terhadap adanya multikolinearitas
2005: 110).
kurtosis didalam model regresi adalah sebagai berikut
Zkurtosis 
Untuk mengetahui
24 N data yang digunakan (Ghozali, 2005: 92) :
dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak
a. Besaran VIF (Variance
dapatDimana
dilakukan
: dengan menggunakan Uji
Inflation Factor) dan tolerance
Skewness. Nilai Z statistik untuk Skewness dapat
S dengan
dihitung : Nilai Skewness
rumus (Ghozali, 2005: 28): Pedoman suatu model regresi yang bebas
N : Jumlah Kasus multikol adalah: Mempunyai angka

K : Nilai Kurtosis
149
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

Tolerance diatas (>) 0,1; Mempunyai nilai


VIF di di bawah (<) 10
b. Mengkorelasikan antara
variabel independen, apabila memiliki
korelasi yang sempurna ( lebih dari 0,5 ),
maka terjadi problem multikolinearitas
demikian sebaliknya.
Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Adanya heteroskedastisitas
dalam regresi dapat diketahui dengan
menggunakan uji Glesjer.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai
Durbin-Watson (DW) dalam tabel Durbin-Watson
(d).
150
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

Pengambilan keputusan ada tidaknya profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur


autokorelasi : modal perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa
Hipotesis nol Keputusan Jika Efek Indonesia dari tahun 2006 – 2008. Setelah
diseleksi berdasarkan kriteria, maka diperoleh
Tidak ada Tolak 0 < d < dl
sampel 123 perusahaan (24 x 3). Berikut adalah
autokorelasi
proses pengambilan sampel yang dapat dilihat pada
positif
tabel 1
Tidak ada No dl ≤ d ≤ du
autokorelasi decision Deskripsi Data
positif Statistik Deskriptif Variabel
Tidak ada Tolak 4 − du < d < 4
korelasi negatif Analisis deskriptif dalam penelitian ini
menguraikan nilai minimum, nilai maksimum dan
Tidak ada No 4 − du ≤ d ≤ 4
rata-rata dari 45 data yang digunakan sebagai
korelasi negatif decision − dl
sampel.
Tidak ada Tidak du < d < 4 −
autokorelasi, ditolak du Hasil analisis deskriptif mengenai struktur
positif atau aktiva, peluang pertumbuhan, profitabilitas, ukuran
negatif perusahaan dan struktur modal terlihat dalam Tabel
2 (dalam lampiran).
Pengujian Model (Goodness of Fit) Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sebagai
berikut :
Koefisien Determinasi
(1) Struktur Aktiva menunjukkan bahwa nilai
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
minimum sebesar 0,001, nilai maksimum
mengukur seberapa jauh kemampuan model
sebesar 0,862, sedangkan mean (rata-
(struktur aktiva, peluang pertumbuhan,
ratanya) 0,310 dengan standar deviasi
profitabilitas dan ukuran perusahaan) dalam
sebesar 0,277.
menerangkan variasi variabel dependen (tidak
bebas) (struktur modal). (2) Peluang Pertumbuhan (ln_X2)
menunjukkan bahwa nilai minimum sebesar
Uji - F
-1,130 nilai maksimumnya sebesar 3,053,
Untuk menguji pengaruh masing-masing sedangkan mean (rata-ratanya) 0,994
variabel bebas (struktur aktiva, peluang dengan standar deviasi sebesar 0,891.
pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran
(3) Pada Profitabilitas menunjukkan bahwa
perusahaan) terhadap variabel terikat (struktur
nilai minimum sebesar 0,0030, nilai
modal) secara bersama-sama.
maksimum sebesar 0,624, sedangkan mean
Pengujian Hipotesis (rata-ratanya) 0,081 dengan standar deviasi
Untuk membuktikan hipotesis dalam sebesar 0,103.
penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruh (4) Pada Ukuran Perusahaan menunjukkan
terhadap variabel terikat, maka digunakan bahwa nilai minimum sebesar 25,9796,
pengujian, yaitu uji – t. Uji – t digunakan untuk nilai maksimumnya sebesar 32,206,
menguji pengaruh masing-masing variabel bebas sedangkan mean (rata-ratanya) 29,433
(struktur aktiva, peluang pertumbuhan, dengan standar deviasi sebesar 1,268.
profitabilitas dan ukuran perusahaan) terhadap
(5) Struktur Modal (Inv_Y) menunjukkan
variabel terikat (struktur modal) secara parsial.
bahwa nilai minimum sebesar 1,093, nilai
Deskripsi Sampel dan Data maksimumnya sebesar 6,859, sedangkan
Deskripsi Sampel mean (rata-ratanya) 2,057 dengan standar
deviasi sebesar 1,251.
Deskripsi dalam penelitian ini menjelaskan
tentang proses perolehan sampel, data tentang Uji Normalitas
struktur aktiva, peluang pertumbuhan,
151
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

Uji normalitas bertujuan untuk menguji Berdasarkan tabel 4, pengujian normalitas


apakah dalam model regresi, variabel pengganggu di atas menunjukkan jumlah data (N) setelah
atau residual memiliki distribusi normal. Dalam dilakukan outlier adalah sebesar 53, nilai Skewness
penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji adalah sebesar 0,367 dan standard error sebesar
Skewness dan Kurtosis. 0,327. Maka nilai zskewness adalah :
Berdasarkan tabel 3 pengujian normalitas Skewness
menunjukkan jumlah data (N) adalah sebesar 72, Zskewness = 6
nilai Skewness adalah sebesar 1,697 dan standard N
error sebesar 0,283. Maka nilai zskewness adalah :
0,367 0,367
Skewness 
Zskewness = 6 0,217 = 0,843
Zskewness = 6 53
N
Hasil pengujian normalitas menunjukkan
1,697 1,697 bahwa nilai Zskewness adalah sebesar 0,843 <

Zskewness = 6 0,283 = 5,996 1,96, hal ini mengandung arti bahwa model
72 regresi memenuhi asumsi normalitas sehingga
Hasil pengujian normalitas menunjukkan model regresi layak digunakan untuk penelitian.
bahwa nilai Zskewness adalah sebesar 5,996 > Selanjutnya berdasarkan tabel 4 dapat
1,96, hal ini mengandung arti bahwa model regresi diketahui bahwa nilai kurtosis adalah sebesar
tidak memenuhi asumsi normalitas. -0,775 dan standard error adalah sebesar 0,644
Selanjutnya berdasarkan tabel 3 dapat maka nilai z kurtosis adalah sebagai berikut:
diketahui bahwa nilai kurtosis adalah sebesar Kurtosis
3,193 dan standard error adalah sebesar 0,559 Zkurtosis : 24
maka nilai z kurtosis adalah sebagai berikut: N
Kurtosis Zkurtosis :
Zkurtosis : 24 - 0,775 - 0,775
N 
24 0,644
3,193 3,193 53
 : -1,203
Zkurtosis : 24 0,559
72 Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai
: 5,712 Zkurtosis adalah sebesar -1,203<-1,96, hal ini
mengandung arti bahwa model regresi memenuhi
Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai asumsi normalitas.
Zkurtosis adalah sebesar 5,712 > 1,96, hal ini
mengandung arti bahwa model regresi tidak Uji Asumsi Klasik
memenuhi asumsi normalitas. Agar hasil regresi dapat diandalkan,
Berdasarkan uji normalitas di atas maka harus terpenuhi uji asumsi klasik. Uji
melalui uji Skewness maupun kurtosis asumsi klasik terdiri dari uji
menunjukkan bahwa model regresi tidak heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan
memenuhi asumsi normalitas sehingga agar model uji autokorelasi. Pengujian terhadap asumsi
regresi dapat memenuhi asumsi normalitas maka klasik diperoleh hasil sebagai berikut :
selanjutnya dilakukan proses outlier, yaitu dengan (1) Uji Multikolinearitas
membuang data (kasus) yang mempunyai nilai Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat
residual ekstrim. Hasil uji normalitas setelah pada tabel 5 (dalam lampiran)
proses outlier terlihat dalam tabel 4 (dalam
lampiran) Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa
variabel struktur aktiva, peluang pertumbuhan,
profitabilitas dan ukuran perusahaan semuanya
152
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

mempunyai nilai Tolerance berada di atas 0,1 dan Uji Autokorelasi


nilai VIF berada di bawah 10, maka diperoleh Uji autokorelasi bertujuan menguji
kesimpulan bahwa model regresi tidak terjadi apakah dalam model regresi linier ada korelasi
gejala multikolinearitas. antara kesalahan pengganggu pada periode t
Uji Heteroskedastisitas dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk (Ghozali, 2005: 95). Hasil pengujian autokorelasi
menguji apakah model regresi terjadi kesamaan terlihat dalam table 7 (dalam lampiran).
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali,2005:105). Jika Berdasarkan Tabel 7, perhitungan
variance dari residual satu pengamatan ke SPSS nilai Durbin-Watson sebesar 1,620.
pengamatan lain tetap, maka disebut Syarat tidak terjadinya gejala autokorelasi
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut adalah apabila nilai dw berada dalam interval
heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya du sampai (4-du). Sedangkan nilai tabel
heteroskedastisitas digunakan Uji Glejser. Hasil Durbin-Watson menggunakan derajat
pengujian tersebut adalah (tabel coefficients, kolom kepercayaan 5%, dengan jumlah sampel 53 dan
sig.) yang terlihat dalam tabel 6 (dalam lampiran). jumlah variabel bebas 4, adalah du sebesar
1,724, dl sebesar 1,414, Kriteria pengujian
Berdasarkan tabel 6 hasil uji
Durbin-Watson seperti terlihat dalam gambar
heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser
berikut ini.
menunjukkan bahwa model regresi terbebas dari
gejala heteroskedastisitas.

Autokorelasi Tidak ada Kesimpulan Tidak ada Tidak ada Autokorelasi positif
negatif Kesimpulan
autokorelasi
dl du 4-du 4-du 4-dl
DW= 1,620

0 1,414 ,724 2,276 2,586 4

Gambar 1. Durbin-Watson Test Bound

Berdasarkan uji DW, nilai DW hitung b. Bila Signifikansi >


terletak di daerah tidak ada keputusan, 0,05 maka model regresi tidak mengandung
sehingga model regresi tidak dapat disimpulkan gejala autokorelasi
apakah terjadi autokorelasi atau tidak. Oleh Hasil uji Run Test terlihat dalam tabel 8 (dalam
karena itu untuk menentukan terjadi atau lampiran).
tidaknya gejala autokorelasi maka pada
penelitian ini dilakukan uji Run Test. Berdasarkan tabel 8 (dalam lampiran) dapat
diketahui bahwa nilai asymp sig adalah sebesar
Kriteria pengambilan keputusan uji Run Test 0,679 > 0,05. Hal ini mengandung arti bahwa nilai
adalah (Ghozali, 2005:103) : residual tidak mengandung gejala autokorelasi.
a. Bila Signifikansi < HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
0,05 maka model regresi mengandung gejala
autokorelasi Hasil Penelitian
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
153
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

Hasil perhitungan regresi dengan Hasil uji F test diperoleh nilai 26,821
ditunjukkan dalam tabel 9 (dalam lampiran) dan siginifikan sebesar 0,000. maka dalam
Dari tabel 9 hasil persamaan regresi, penelitian ini Struktur Aktiva, Peluang
maka dapat dianalisa sebagai berikut: Pertumbuhan, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
INV_Y = 0,440 X1 + 0,126 LN_X2 + 0,545 X3 Struktur Modal.
+ 0,348 X4 + e
Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)
Keterangan:
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh
INV_Y = Inverse Struktur Modal variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Hasil
X1 = Struktur Aktiva pengujian tersebut terlihat dalam table 12 (dalam
lampiran)
LN_X2 = Logaritma Natural (Peluang
Pertumbuhan) Uji t Variabel Struktur Aktiva terhadap
Struktur Modal
X3 = Profitabilitas
Nilai signifikansi variabel struktur aktiva
X4 = Size = Ln (Penjualan)
adalah sebesar 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan
Uji Model bahwa struktur aktiva berpengaruh signifikan
1) Koefisien Determinasi terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil di atas
maka hipotesis 1 ditolak, hal ini dikarenakan
Koefisien determinasi (Adjusted R2)
variabel struktur aktiva berpengaruh negatif dan
pada intinya mengukur seberapa jauh
signifikan terhadap struktur modal.
kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen (tidak bebas). Nilai koefisien Uji t Variabel Peluang Pertumbuhan terhadap
determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Struktur Modal
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan Nilai signifikansi variabel peluang
variabel-variabel independen (bebas) dalam pertumbuhan adalah sebesar 0,126 > 0,05 hal ini
menjelaskan variasi variabel dependen amat menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan tidak
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
variabel-variabel independen memberikan Berdasarkan hasil di atas maka hipotesis 2 ditolak,
hampir semua informasi yang dibutuhkan hal ini dikarenakan variabel peluang pertumbuhan
untuk memprediksi variasi variabel dependen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
(Ghozali,2005 :83).Hasil koefisien determinasi struktur modal.
terlihat dalam tabel 10 (dalam lampiran).
Uji t Variabel Profitabilitas terhadap Struktur
Hasil koefisien determinasi pada tabel Modal
10, diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,665
Nilai signifikansi variabel profitabilitas
atau kemampuan Struktur Aktiva, Peluang
adalah sebesar 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan
Pertumbuhan, Profitabilitas dan Ukuran
bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan
Perusahaan dalam menjelaskan variasi Struktur
terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil di atas
Modal hanya sebesar 66,5%. Sedangkan
maka hipotesis 3 diterima, hal ini dikarenakan
selebihnya sebesar 33,5% (100% – 66,5%),
variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan
Struktur Modal dijelaskan oleh variabel lain
signifikan terhadap struktur modal.
yang tidak diteliti.
Uji t Variabel Ukuran Perusahaan terhadap
2) Uji – F
Struktur Modal
Uji F digunakan untuk mengetahui
Nilai signifikansi variabel ukuran
pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak
perusahaan adalah sebesar 0,000 < 0,05 hal ini
bebas secara simultan (bersama-sama). Hasil
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
pengujian tersebut terlihat dalam table
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
11(dalam lampiran)
Berdasarkan hasil di atas maka hipotesis 4 ditolak,
hal ini dikarenakan variabel ukuran perusahaan
154
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Hasil penelitian menunjukkan bahwa


struktur modal. peluang pertumbuhan berpengaruh negatif dan
Pembahasan tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mai
Pembahasan dalam penelitian ini adalah (2006) yang menunjukkan bahwa peluang
menguraikan temuan secara keseluruhan yang pertumbuhan tidak mempunyai pengaruh terhadap
diperoleh dari analisis deskriptif dan analisis struktur modal. Tetapi, hasil ini bertolak belakang
kuantitatif. Sedangkan hasil pembahasan tersebut dengan hasil penelitian Kartini dan Arianto (2008)
adalah sebagai berikut: serta Suwarto dan Ediningsih (2002) yang
Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur menyatakan bahwa peluang pertumbuhan
Modal mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peluang pertumbuhan diukur dari
struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan perbandingan antara nilai pasar (market value, mv)
terhadap inverse struktur modal, atau struktur dibanding nilai buku. Semakin kecil rasio ini, maka
aktiva berpengaruh negatif dan signifikan terhadap semakin kurang optimal kinerja yang dicapai
struktur modal. Hasil ini sejalan dengan hasil perusahaan. Hal ini karena nilai perusahaan relatif
penelitian Kartini dan Arianto (2008) yang kecil yang dilihat dari harga saham perusahaan di
memperoleh bukti bahwa struktur aset mempunyai pasaran. Harga saham yang rendah menunjukkan
pengaruh terhadap struktur modal . Namun hasil ini bahwa nilai perusahaan cenderung turun, karena
tidak sesuai hasil penelitian Mai (2006) serta banyaknya investor yang melakukan penjualan.
Suwarto dan Ediningsih (2002), yang menyatakan Investor akan memilih dan membeli saham yang
bahwa struktur aset tidak berpengaruh terhadap paling menguntungkan. Perusahaan-perusahaan
struktur modal. yang memiliki pertumbuhan yang cepat seringkali
harus meningkatkan aktiva tetapnya. Dengan
Aset perusahaan disajikan sebagai jaminan
demikian, perusahaan-perusahaan dengan tingkat
atas utang merupakan cara untuk mengurangi
pertumbuhan yang tinggi lebih banyak
resiko kreditur dan memberi jaminan bagi kreditur
membutuhkan dana di masa depan dan juga lebih
dalam hal terjadinya kesulitan keuangan. Jaminan
banyak mempertahankan laba. Laba ditahan dari
juga melindungi pemberi pinjaman dari masalah
perusahaan-perusahaan dengan tingkat
niat jelek yang disebabkan oleh konflik peminjam
pertumbuhan yang tinggi akan meningkat, dan
dan pemberi pinjaman. Dengan demikian,
perusahaan-perusahaan tersebut akan lebih banyak
perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih
melakukan utang untuk mempertahankan rasio
banyak aktiva berwujud lebih mungkin untuk
utang yang ditargetkan (Mai,2006:233).
memperoleh lebih banyak pinjaman, maka
besarnya komponen utang akan berhubungan Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur
positif dengan tingkat struktur asset Modal
(Mai,2006:233). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Akan tetapi dalam penelitian ini ternyata profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
semakin besar aktiva tetap perusahaan maka terhadap inverse struktur modal, atau profitabilitas
semakin kecil struktur modal perusahaan, atau berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
semakin kecil utang yang diperoleh perusahaan. struktur modal. Hasil penelitian ini sama dengan
Hal ini dapat disebabkan karena Aktiva tetap yang hasil penelitian oleh Mai (2006) serta Suwarto dan
besar dibandingkan akitva lancar akan membuat Ediningsih (2002) yang menyatakan bahwa
perusahaan susah berkembang yang tentunya akan profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap
membuat kreditur kurang memilih perusahaan ini struktur modal. Hasil ini bertentangan dengan hasil
karena perusahaan akan mengalami kesusahan penelitian Kartini dan Arianto (2008) yang
dalam membayar hutang jangka pendeknya. mendapatkan bukti bahwa profitabilitas tidak
mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
Pengaruh Peluang Pertumbuhan terhadap
Struktur Modal Profitabilitas diperoleh dari perbandingan
laba bersih sebelum bunga dan pajak terhadap total
155
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

aktiva. Semakin besar rasio ini, maka semakin Semakin besar keuntungan yang diperoleh
besar kinerja yang dicapai perusahaan. Hal ini perusahaan maka semakin besar pula kemampuan
menunjukkan besarnya kinerja perusahaan selama perusahaan dalam membiayai operasionalnya,
satu periode akuntansi. Perusahaan menginginkan sehingga semakin kecil hutang yang diperlukan
laba yang optimal, sedangkan investor juga akan oleh perusahaan.
menginvestasikan modalnya pada perusahaan yang
memperoleh laba yang optimal. Dengan laba yang SIMPULAN DAN KETERBATASAN
optimal, perusahaan memperoleh banyak
keuntungan, seperti dapat mengembangkan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
usahanya dan beroperasi secara terus menerus dan dilakukan mengenai variabel-variabel yang
memperoleh dana dari investor dengan biaya mempengaruhi struktur modal pada perusahaan LQ
modal yang dapat ditekan. Sedangkan investor 45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2008,
akan memperoleh return (dividen) yang maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
diinginkan. Perusahaan-perusahaan dengan profit berikut :
yang tinggi cenderung menggunakan lebih banyak a. Hasil pengujian menunjukkan bahwa struktur
pinjaman untuk memperoleh manfaat pajak. Hal ini aktiva berpengaruh negatif dan signifikan
karena pengurangan laba oleh bunga pinjaman terhadap struktur modal, ditolak.
akan lebih kecil dibandingkan apabila perusahaan b. Hasil pengujian menggunakan menunjukkan
menggunakan modal yang tidak dikenai bunga, bahwa peluang pertumbuhan berpengaruh
namun penghasilan kena pajak akan lebih tinggi negatif dan tidak signifikan terhadap struktur
(Mai,2006:234). Rasio profitabilitas akan modal, ditolak.
memberikan jawaban akhir tentang efektivitas
manajemen perusahaan, rasio ini memberi c. Hasil pengujian menggunakan menunjukkan
gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan
perusahaan (Sawir,2001:18). signifikan terhadap struktur modal, diterima.
a. Pengaruh d. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran
Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal, ditolak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif dan Keterbatasan Penelitian
signifikan inverse struktur modal, atau ukuran Penelitian ini hanya menggunakan
perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan perusahaan dalam kelompok LQ 45 saja, sehingga
terhadap struktur modal. Hasil tersebut diperkuat sampel yang digunakan relatif kecil. Hal ini
dengan uji t. Hasil penelitian ini tidak mendukung berpengaruh terhadap hasil penelitian, dimana
hasil penelitian Mai (2006), Suwarto dan peluang pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap
Ediningsih (2002) serta Kartini dan Arianto (2008) struktur modal.
yang menemukan hasil bahwa ukuran perusahaan Saran Penelitian yang akan datang
tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur
modal. Memperluas penelitian dengan menambah
obyek penelitian, tidak hanya perusahaan dalam
Ukuran perusahaan diperoleh dari nilai kelompok LQ 45, tetapi pada sektor manufaktur.
penjualan bersih perusahaan. Semakin besar rasio Hal ini karena sebagian besar perusahaan yang
ini, maka semakin besar penjualan bersih terdapat di Bursa Efek Indonesia bergerak dalam
perusahaan. Penjualan yang semakin besar sektor manufaktur, sehingga sampelnya
menunjukkan bahwa perusahaan menunjukkan dimungkinkan akan lebih banyak dari pada LQ 45
aktivitas yang cukup tinggi. Penjualan yang besar dan hasilnya akan dapat mewakili seluruh
juga memberikan peluang yang besar untuk perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
memperoleh laba bersih yang optimal, selama
harga pokok penjualan dan biaya operasional yang
dikeluarkan relatif kecil. Ukuran perusahaan DAFTAR PUSTAKA
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan.
156
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate SPSS, Munawir, 2001, Analisa Laporan Keuangan, Edisi
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Keempat, Cetakan Keduabelas,
Semarang. Liberty,Yogyakarta.
Gujarati, Damodar N, 2007, Dasar-dasar Sartono, Agus, 2001, Manajemen Keuangan: Teori
Ekonometrika Jilid 2, Edisi Ketiga, dan Aplikasi, Edisi Keempat, Cetakan
Erlangga, Jakarta. Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2002, Analisis Kritis Atas Sawir, Agnes, 2001, Analisis Kinerja Keuangan
Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga, PT dan Perencanaan Keuangan Perusahaan,
Raja Grafindo Persada, Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kartini dan Tulus Arianto, 2008, Struktur Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan
Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Kedelapan, CV Alfabeta, Bandung.
Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Sunariyah, 2003, Pengetahuan Pasar Modal, Edisi
Struktur Modal pada Perusahaan Ketiga, AMP YKPN, Yogyakarta.
Manufaktur, Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol. 12. No. 1. Januari 2008. Suwarno, F.X. dan S.I. Ediningsih, 2002, Pengaruh
Hal. 11 – 21. Universitas Islam Indonesia, Stabilitas Penjualan Struktur Aktiva Tingkat
Yogyakarta. Pertumbuhan Dan Profitabilitas Terhadap
Struktur Modal Pada Perusahaan
Mai, Muhammad Umar., 2006, Analisis Variabel- Perdagangan Eceran Di Bursa Efek Jakarta,
Variabel yang Mempengaruhi Struktur Jurnal Akuntansi, Tahun VI. No. 1. Mei.
Modal Pada Perusahaan-Perusahaan LQ- Hal. 20 – 32. Universitas Atma Jaya,
45 di Bursa Efek Jakarta, Ekonomika, Hal. Yogyakarta.
228- 245. Politeknik Negeri, Bandung.
157
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

LAMPIRAN

Tabel 1. Proses Pengambilan Sampel

No. Keterangan Jumlah

1 Populasi 45
2 Kriteria Sampel :
Melaporkan laporan keuangan 24
berturut-turut th 2006-2008
b. Data lengkap 24
c. Labanya positif 24
Sampel 24
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2010

Tabel 2. Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Stuktur Aktiva 72 .001 .862 .284 .281
LN_X2 72 -1.130 3.053 .994 .891
Profitabilitas 72 .003 .624 .096 .122
Size (ln_sales) 72 26.650 32.206 29.720 1.140
INV_Y 72 1.093 6.859 2.057 1.251
Valid N (listwise) 72
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2010

Tabel 3. Hasil Pengujian Normalitas Awal

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 72 1.697 .283 3.193 .559
Valid N (listwise) 72

Sumber : data sekunder yang dianalisis (Output SPSS)

Tabel 4. Hasil Pengujian Normalitas Akhir


158
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 53 .367 .327 -.775 .644
Valid N (listwise) 53

Sumber : data sekunder yang dianalisis (Output SPSS)

Tabel 5. Hasil Uji Multikolineritas

Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan


Struktur Aktiva 0,963 1,039 Tidak terjadi multikolinearitas
Peluang Pertumbuhan 0,983 1,017 Tidak terjadi multikolinearitas
Profitabilitas 0,982 1,019 Tidak terjadi multikolinearitas
Ukuran Perusahaan 0,978 1,022 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2010

Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.701 .433 -1.618 .112
Stuktur Aktiva -.021 .047 -.061 -.444 .659
LN_X2 -.014 .017 -.112 -.818 .418
Profitabilitas .142 .126 .155 1.132 .263
Size (ln_sales) .029 .014 .273 1.996 .052
a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 7. Hasil Pengujian Autokorelasi


Model Summaryb

Adjusted Std. Error of Durbin-W


Model R R Square R Square the Estimate atson
1 .831a .691 .665 .19638 1.620
a. Predictors: (Constant), Size (ln_sales), LN_X2, Profitabilitas, Stuktur
Aktiva
b. Dependent Variable: INV_Y

Sumber : Data primer yang diolah, 2010


159
Nina Febriyani dan Ceacilia Sri Mindarti Dinamika Keuangan dan Perbankan

Tabel 8. Hasil Pengujian Autokorelasi Menggunakan Run Test


Runs Test

Unstandardiz
ed Residual
Test Valuea -.01542
Cases < Test Value 26
Cases >= Test Value 27
Total Cases 53
Number of Runs 26
Z -.414
Asymp. Sig. (2-tailed) .679
a. Median

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 9. Hasil Regresi


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.291 .800
Stuktur Aktiva .469 .087 .440
LN_X2 .050 .032 .126
Profitabilitas 1.561 .232 .545
Size (ln_sales) .114 .027 .348
a. Dependent Variable: INV_Y

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2010

Tabel 10. Hasil Koefisien Determinasi


Model Summaryb

Adjusted Std. Error of Durbin-W


Model R R Square R Square the Estimate atson
1 .831a .691 .665 .19638 1.620
a. Predictors: (Constant), Size (ln_sales), LN_X2, Profitabilitas, Stuktur
Aktiva
b. Dependent Variable: INV_Y

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2010


160
Vol. 2 No. 2, Nopember 2010 Dinamika Keuangan dan Perbankan

Tabel 11. Hasil Uji F


ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.137 4 1.034 26.821 .000a
Residual 1.851 48 .039
Total 5.988 52
a. Predictors: (Constant), Size (ln_sales), LN_X2, Profitabilitas, Stuktur Aktiva
b. Dependent Variable: INV_Y

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2010

Tabel 12. Hasil Uji t


Coefficientsa

Model t Sig.
1 (Constant) -2.864 .006
Stuktur Aktiva 5.381 .000
LN_X2 1.558 .126
Profitabilitas 6.730 .000
Size (ln_sales) 4.289 .000
a. Dependent Variable: INV_Y

You might also like