You are on page 1of 8

EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259

Juli 2014, Vol. 7 No. 1, hal. 31 - 38

ANALISIS ALTERNATIF
DESAIN BANGUNAN JEMBATAN
DENGAN VALUE ENGINEERING

M. Hasan Busri
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
email: sipil@untag-sby.ac.id

Abstract

Planning or design phase of the bridge construction project is often not optimal, which affects the
amount of waste and unnecessary costs of the construction phase of the bridge so that the application of
Value Engineering efforts could be a solution to optimize the value of the benefits while reducing costs
unnecessary. Besides, designs and models of various bridge today requires us to be able to choose a model
which bridges the most suitable and appropriate to the local natural conditions. This study was conducted to
determine the structure of the bridge what is the most economical but still complied with the required
strength. The bridge was built with spans of 40 m and a width of 7 m is equipped with 2 (two) sidewalk on the
right and left. In this study, the analysis will be conducted on three types of bridges, namely precast bridge,
bridge and bridge betonkonvensional steel frame. The method used is a value engineering analysis of the
four models that will bridge over the pre-cast bridge, bridge frame of steel and conventional concrete bridge.
In the value engineering method (value engineering), there are several steps that must be done is the
information phase, the analysis phase function, the creative stage and phase of development. The results
showed that of the three (3) alternative bridge is a conventional concrete bridge, precast concrete bridge,
and the bridge framework. Obtained by a conventional concrete bridge structures bridge the most
economical, while for bridge steel frame and precast concrete bridge as an alternative.

Keywords: Value Engineering, Bridge Building Structure, cost efficiency

I. PENDAHULUAN perusahaan-perusahaan, harga yang rendah


merupakan salah satu kriteria yang sangat
1.1. Latar Belakang penting dalam persaingan bisnis tersebut.
Rekayasa nilai adalah suatu cara Di dalam strategi yang sangat penting
pendekatan yang kreatif dan terencana dalam persaingan bisnis tersebut. Didalam
dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan strategi bisnis perusahaan, kekuatan dari
mengefisienkan biaya-biaya yang tidak manajemen pengeluaran yang digunakan
perlu. Rekayasa Nilai digunakan untuk untuk mengurangi pengeluaran berada pada
mencari suatu alternatif-altenatif atau ide- sentral posisi yang sangat penting. Dalam
ide yang bertujuan untuk menghasilkan manajemen konstruksi (MK) terdapat suatu
biaya yang lebih baik/lebih rendah. Dari disiplin ilmu teknik sipil yang dapat
harga yang telah direncanakan sebelumnya digunakan untuk membuat biaya yang
dengan batasan fungsional dan mutu dikeluarkan menjadi efisien dan efektif.
pekerjaan. Dalam perencanaan Rekayasa Ilmu tersebut dikenal dengan nama
nilai biasanya melibatkan pemilik proyek, Rekayasa Nilai.
perencana, para ahli yang berpengalaman Pembuatan desain jembatan
dibidangnya masing-masing dan konsultan belakangan ini lebih mementingkan
rekayasa nilai. keindahan estetika, padahal dalam
Keseimbangan dan perubahan yang pelaksanaan terdapat hal-hal di luar estetika
terjadi dalam sistem pasar ekonomi yang seringkali hal tersebut menambah nilai
meningkatkan persaingan bisnis diantara pengeluaran untuk suatu proyek ditambah

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 31


lagi dengan estimasi waktu yang salah yang memberikan nilai yang baik bagi
dalam merencanakan menjadi penyebab konsumen dan perusahaan.
yang seringkali muncul dalam kasus Keuntungan yang didapat sangat
membengkaknya nilai suatu proyek dari bergantung pada kemampuan produser
rencana awal. untuk membuat produk berkualitas dengan
Tiap tipe jembatan yang ada tentunya biaya rendah, menawarkan harga yang
akan memberikan perbedaan pula pada kompetitif dan siap untuk dipasarkan. Jika
teknis pelaksanaan dan nilai ekonominya. sasaran ini dapat diraih, maka akan
Selain hal teknis, kondisi lingkungan juga didapatkan pulai nilai yang baik dari
dipandang akan mempengaruhi metode ketersediaan sumber daya manusia. Hal ini
pelaksanaan konstruksi jembatan. Hal ini membuktikan bahwa keuntungan sangat
akan mempengaruhi biaya yang akan berhubungan dan tidak dapat dipisahkan
digunakan untuk menyelesaikan proyek dengan nilai. Jika produsen tidak dapat
pembangunan jembatan tersebut. menjual produk atau jasa akibat harga jual
Jembatan X merupakan salah satu yang terlalu tinggi, maka produsen
jembatan yang akan dijadikan objek memberikan nilai yang tidak baik pada
penelitian untuk menentukan tipe pelanggan dan produsen sendiri. Tetapi jika
konstruksi jembatan yang paling ekonomis harga jual ditekan untuk memberikan nilai
dengan mempertimbangkan kondisi yang baik bagi konsumen, maka
lingkungan. keuntungan akan menjadi terlalu rendah,
sehingga memeberikan nilai yang tidak baik
1.2. Rumusan Masalah pada perusahaan. Produsen harus
1. Dengan menerapkan value engineering merancang, mengembangkan,
alternatif desain jembatan manakah yang memproduksi dan memasarkan dengan
paling ekonomis. biaya tertentu dan menambahkan
2 Berapa besar selisih biaya pelaksanaan keuntungan yang diharapkan pada harga
dari ketiga jenis desain konstruksi jual, agar harga jual kompetitif. Produsen
jembatan. harus selalu siap untuk menjaga nilai yang
baik, artinya produsen harus selalu menilai
1.3. Tujuan Penelitian rancangannya dari aspek fungsi, bahan
1. Mengetahui jenis konstruksi jembatan baku dan produktifitas (Crum, 1971).
apa yang paling ekonomis mengeluar-
kan biaya anggaran proyek. Dengan 2.1. Pengertian Rekayasa Nilai
memperhatikan kondisi lingkungan alam Pengertian Analisa Nilai atau
setempat. Rekayasa Nilai adalah suatu pendekatan
2. Mengetahui alternatif desain terbaik yang terorganisasi dan kreatif yang
yang dapat mengefisiensi biaya bertujuan untuk mengadakan
konstruksi dengan memperhatikan pengidentifikasian biaya yang tidak perlu.
berbagai kriteria desain. Biaya yang tidak perlu ini adalah biaya
yang tidak memberikan kualitas, kegunaan,
sesuatu yang menghidupkan, penampilan
II. KAJIAN PUSTAKA yang baik ataupun sifat yang diinginkan
oleh konsumen (Barrie, 1987).
Dewasa ini konsumen telah Value Engineering (Rekayasa Nilai)
menyadari bahwa untuk memperoleh nilai atau biasa disebut VE, adalah suatu susunan
yang baik atas uang yang dikeluarkan, perlu metode untuk mengurangi biaya produksi
melakukan penyelidikan atau pencarian atau penggunaan barang dan jasa, tanpa
nilai atas produk, bagi konsumen, untuk mengurangi mutu yang diperlukan atau
dapat terus bersaing memasarkan produk performa (Performance).

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 32


2.2. Penyebab Biaya Tak Perlu 2.7. Teknik Rekayasa Nilai (RN)
Istilah mencegah lebih baik dari pada Agar Rekayasa Nilai mencapai
mengobati adalah sesuai dengan masalah tujuannya, perlu penggunaan teknik-teknik
biaya tak perlu dalam dunia industri. Jika khusus. Teknik-teknik tersebut berdasarkan
penyebab bisa dikenali dan dimengerti, atas pemahaman bahwa Rekayasa Nilai
maka dapat diambil tindakan atau dibuat sangat berkaitan dengan sikap dan perilaku
aturan untuk mencegah penyebab tersebut manusia sebagai pelakunya, masalah
terjadi. pengambilan keputusan dan pemecahan
2.3. Biaya masalah.
Biaya (cost) adalah jumlah semua Teknik-teknik dalam Rekayasa Nilai
usaha dan pengeluaran yang dilakukan adalah panduan yang memungkinkan dapat
dalam mengembangkan, memproduksi dan dicapainya nilai yang baik.
mengaplikasikan produk. Produsen selalu
memikirkan akibat dari adanya biaya
terhadap kualitas, ketahanan, dan III. METODE PENELITIAN
pemeliharaan karena akan berpengaruh
pada biaya bagi pemakai. 3.1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
2.4. Harga metode penelitian jenis metode deskriptif.
Harga (price) adalah apa yang Studi kasus merupakan pengujian secara
didapatkan oleh penjual sebagai ganti atau rinci terhadap satu latar atau satu orang
pertukaran barang dan atau jasa yang subjek atau satu tempat penyimpanan
diberikan kepada pembeli. dokumen atau satu peristiwa tertensu
(Bogdan dan Bikien 1982). Studi kasus
2.5. Fungsi sebagai suatu pendekatan dengan
Fungsi adalah apa saja yang dapat memusatkan perhatian pada suatu kasus
diberikan atau dilakukan oleh suatu produk secara intensif dan rinci (Surachmad 1982).
yang dapat digunakan untuk bekerja. Studi kasus hendaknya peneliti berusaha
Fungsi tak perlu adalah apa saja yang menguji unit atau individu secara
diberikan dan tidak mempunyai nilai mendalam (Ary, Jacob dan Razavich 1985).
kegunaan, nilai tambah, nilai tukar atau Para peneliti berusaha menemukan semua
nilai estetika. variabel yang penting. Berdasarkan batasan
tersebut dapat dipahami bahwa batasan
2.6. Nilai studi kasus meliputi :
Nilai adalah suatu ukuran kepuasan 1. Sasaran penelitian dapat berupa
konsumen terhadap barang atau jasa yang manusia, peristiwa, latar dan dokumen.
telah dibeli, pada aspek kualitas, 2. Sasaran tersebut ditelaah secara
kehandalan dan harga. mendalam sebagai suatu totalitas
Kemampuan produk untuk seauai dengan larat atau konteksnya
memberikan kepuasan fungsi guna, masing-masing dengan maksud untuk
dibandingkan dengan harga yang dibayar memahami berbagai kaitan yang ada
disebut sebagai nilai guna. diantara variabel-variabelnya.
Sedangkan nilai biaya adalah biaya
yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu 3.2. Proses Penelitian
produk yang merupakan total jumlah dari 3.2.1. Tahap Persiapan
tenaga kerja, material dan biaya overhead. Sebelum melakukan proses penelitian
peneliti harus melakukan tahap persiapan,
diantaranya mengumpulkan atau mencari
data-data proyek. Pencarian data dapat

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 33


dilakukan baik pada konsultan, kontraktor dengan melakukan wawancara kepada
maupun pada Dinas Pekerjaan Ujum yang staf konsultan di proyek tersebut yang
menangani proyek-proyek besar. Setelah berkepentingan atas kegiatan yang
mendapat kan data proyek kemudian bersangkutan dengan penelitian
peneliti melakukan survey ke lokasi proyek rekayasa nilai ini.
untuk mendapatkan gambaran umum 2. Metode pengambilan Data Sekunder.
kondisi lapangan. Selain itu peneliti juga Yaitu metode dengan cara
melakukan studi pustaka baik melalui buku- melakukan survey langsung kepada
buku pustaka, internet, peraturan-peraturan instansi-instansi atau perusahaan-
Departemen Pekerjaan Umum dan perusahaan yang dianggap
peraturan-peraturan lainnya yang dapat berkepentingan. Perusahaan itu dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dan meliputi perusahaan bahan / material
tambahan pengetahuan. bangunan, persewaan alat-alat berat,
konsultan, kontraktor, pemborong
3.2.2. Tahap Penelitian tenaga kerja, instansi yang menangani
Data yang digunakan dalam masalah jasa dan konstruksi bangunan.
penelitian dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Data primer. 3.4. Diagram Alir Penelitian
Data primer adalah data pokok yang Arus kegiatan penelitian secara
digunakan dalam melakukan analisis keseluruhan harus dirancang sebaik-
rekayasa nilai. Data primer dapat baiknya, karena arus kegiatan penelitian
berupa data-data teknis dari proyek adalah sebagai pedoman dalam
seperti : mengadakan penelitian dan mengetahui
a. Data lokasi jembatan prestasi yang telah dicapai dalam penelitian
b. Daftar harga material ini. Adapun arus kegiatan penelitian secara
c. Daftar harga upah keseluruhan adalah sebagai berikut:
d. Daftar alat berat Mulai

2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data
pendukung yang dapat dijadikan input Tahap Informasi Tahap pengembangan
dan referensi dalam melakukan analisis Merumuskan  Gambar Standart Bina
masalah Marga
rekayasa nilai. Data sekunder Mengumpulkan data  Analisis Biaya
diantaranya data dari proyek seperti : proyek  Biaya Awal
Desain  Biaya Pemel.
a. Gambar desain (Standar Bina Biaya  Biaya Siklus hidup
Marga) Teknis
Mengkaji
b. Rencana anggaran biaya fungsigkaji fungsi
dan data-data lainnya yang dapat Tahap Kreatif Kesimpulan dan Saran
dijadikan referensi dalam Pendekatan Kreatif
Pemilihan alternative
menganalisis rekayasa nilai. perhitungan
Selesai
3.3. Metode Pengumpulan Data Tahap Analisis
Pengumpulan data dapat dilakukan Perhitungan

dengan cara :
1. Metode pengambilan Data primer. Hasil Analisis
Yaitu metode dengan cara  Alt. terpilih I
 Alt. terpilih II
melakukan survey langsung atau  Alt. terpilih III
observasi pada pihak konsultan yang
menangani proyek tersebut, yaitu Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 34


IV. ANALISIS DATA DAN - Alternatif l : Rp. 3.675.602.025,56
PEMBAHASAN - alternatif 2 : Rp. 3.799.977.628,58
- alternatif 3 : Rp. 4.120.001.866,22

4.1. Rencana Anggaran Proyek


3.1.2. Biaya pemeliharaan dan
Rencana Anggaran biaya direncana-
penggantian
kan berdasarkan volume pekerjan yang
Biaya pemeliharaan terdiri dari dua
akan dikerjakan. Daftar Analisa harga dan
item yaitu biaya pemeliharaan dan biaya
bahan pekerjaan disesuaikan dengan
penggantian. Biaya pemeliharaan adalah
kondisi dan standar harga yang ada. Tiap
perkerasan lapis permukaan aspal,
pekerjaan dibagi menjadi beberapa unit
perawatan rambu, perawatan railing,
pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk
pembersihan barang hanyutan dan
mengetahui berapa biaya per unit pekerjaan
pengecatan jembatan dan marka sesuai
dan untuk memudahkan pembagian biaya
Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp
dalam hal pelaksanaan pekerjan. RAB ini
73.369.680,00 + Rp 7.336.968,00 (PPn
akan dijadikan acuan untuk memonitor
10%) = 80.706.648,00 setiap 5 tahun
besarnya saving cost yang terjadi setelah
sekali.
dilakukan rekayasa nilai.
4.1.3. Umur konstruksi
4.1.1. Biaya Awal
Pada studi ini proyek dianggap atau
Biaya awal diperoleh berdasarkan
diasumsikan akan dapat digunakan selama
hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya
50 tahun.
(RAB) dari ketiga alternatif yang dipilih.
Rencana Anggaran Biaya ini dihitung
4.1.4. Tingkat bunga
berdasarkan material yang digunakan dan
Pada proyek ini diasumsikan tingkat
biaya metode pekerjaan yang digunakan
bunga pinjaman adalah 15% pertahun
serta alat-alat khusus apa saja yang
dengan jangka waktu pengembalian 50
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
tahun.
dari ketiga alternatif jembatan yang dipilih
tersebut. Hasil perhitungan RAB untuk
4.1.5. Nilai sisa (Salvage Value)
melaksanakan pembangunan dari ketiga
Pada proyek ini diasumsikan nilai sisa
desain dapat dilihat pada Tabel 4.7.
dari item tersebut adalah 0 % dari nilai asal
Tabel 4.1 Tabel Biaya Pembangunan Struktur karena secara kenyataan struktur jembatan
Jembatan tidak mungkin untuk dijual kembali
Jembatan sehingga tidak ada nilai sisa lagi.
Jembatan Jembatan
Item Beton Dalam perhitungan biaya siklus hidup
Rangka Baja Precast
Konvensional ini didapat perbandingan biaya antara biaya
Rp. Rp. Rp.
Total asal dengan biaya alternatif (usulan) sedang
3.799.977.628 3.675.602.025 4.120.001.866
faktor inflasi tidak diperhitungkan dalam
analisis ini.
Dari hasil analisis biaya di atas dapat
Tahapan perhitungan tersebut dapat dibagi
dicari rasio fungsi utama dengan analisis
dalam empat langkah yaitu:
fungsi dari masing-masing alternatif bahan
1. Biaya tahunan
struktur jembatan. Ratio dari sistem struktur
(annual cost) = biaya awal x Cost
jembatan dapat dicari dengan membanding-
Recovery Factor (CRF)
kan cost dan worth dari ketiga alternatif
2. Biaya pemeliharaan = biaya pelapisan
tersebut.
aspal x Present Worth Factor (PWF)
Hasil analisis biaya awal dari ketiga
3. Nilai sisa = nilai akhir dari suatu
alternatif bahan struktur jembatan adalah
sebagai berikut: proyek.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 35


4. Kemudian dicari biaya annual netto Cost
Nilai Sisa
kepemilikan dan operasi (Owning and (Salvage Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0
operating Cost) yang biasa disebut Value)
Netto nilai
dengan Life Cycle Cost. annual
biaya Rp. Rp. Rp.
kepemilika 632.414.512,04 651.083.290,05 699.118.928,12
4.1.6. Perhitungan penghematan n dan
Biaya siklus hidup menggunakan operasi

metode present worth factor, yaitu semua


estimasi atau perkiraan pengeluaran yang 4.2. Tahap Pembahasan
terjadi pada masa yang akan datang Rekayasa nilai merupakan salah satu
diperhitungkan dan dinyatakan pada cara untuk memberikan alternatif, dalam
pengeluaran pada masa saat ini. Biaya menetapkan keputusan untuk mencari
siklus hidup pada perencanaan jembatan, sesuatu hal yang efisien dan efektif, yaitu
secara garis besar dipengaruhi oleh tiga memiliki kemungkinan adanya nilai
biaya yaitu biaya perbaikan (replacement ekonomis. Rekayasa nilai adalah suatu
cost), biaya pemeliharaan dan biaya teknik untuk mencapai efektivitas serta
penggunaan (maintenance and operation efisiensi untuk suatu produk dengan
cost). mengacu kepada fungsi utama dari produk,
Biaya pemeliharaan adalah biaya agar didapatkan manfaat yang setinggi-
yang dikondisikan sebagai biaya peng- tingginya.
gunaan dan ditentukan biasanya diestimasi- Alternatif terbaik adalah alternatif
kan dalam biaya-biaya berulang-ulang yang efektif serta efisien, dan mempunyai
dalam waktu tertentu, bersifat seragam kemungkinan dikembangkan untuk
(annual). Biasanya biaya pemeliharaan mendapatkan penghematan atau
dilakukan dan ditetapkan dalam tahunan. peningkatan kerja yang optimal.
Dari data diketahui bunga pinjaman
sebesar 15 % dan umur manfaat struktur 4.3. Analisis Pengembangan
atas jembatan 50 tahun. Dari data tersebut Ketiga alternatif desain jembatan
dapat dihitung Capital Recovery Factor yang terpilih kemudian dianalisis secara
(CRF) yaitu faktor bagi cicilan secara teknis dengan menghitung dimensi,
periodik suatu hutang (Iman Soeharto) kekuatan dan keamanannya. Dari segi
sebesar: kekuatan dan keamanan, masing-masing
alternatif struktur jembatan yang dianalisis
i(1+i) n memberikan kekuatan dan keamanan yang
CRF = ----------- cukup sehingga diperoleh dimensi yang
(1+i) n – 1
sesuai dengan beban-beban yang ada.
15% (1+15%) 50 Berdasarkan dimensi untuk masing-masing
= ---------------------- alternatif yang ditinjau, secara keseluruhan
(1+15%)50 – 1 untuk semua alternatif memenuhi syarat
teknis (kekuatan).
= 0,1501

Tabel 4.2 Biaya siklus hidup


4.4. Analisis Siklus Hidup
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Dalam analisis ini diperhitungkan
Biaya Rp. Rp. Rp. biaya siklus hidup, biaya pemeliharaan dan
Tahunan 3.675.602.025,56 3.799.977.628,58 4.120.001.866,2
(CRF x x 0,1501 = Rp. x 0,1501 = Rp. 2 x 0,1501 = penggantian yang selanjutnya diperoleh
Inisial 551.707.864,04 570.376.642,05 Rp. penghematan biaya dari alternative pilihan.
Cost) 618.412.280,12
Biaya Analisis ini berdasarkan metode life cycle
Pemelihara Rp 80.706.648 Rp 80.706.648 Rp 80.706.648 cost yang berarti kelayakan pada waktu
an
Total Rp. Rp. Rp. yang akan datang dapat dicapai.
Annual 632.414.512,04 651.083.290,05 699.118.928,12

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 36


Dari hasil analisis ini diperoleh 2. Biaya pelaksanaan pekerjaan
alternatif terpilih yaitu alternatif pertama penanganan yang menggunakan desain
yaitu jembatan beton konvensional dengan jembatan beton konvensional sebesar
biaya Rp. 632.414.512 ; alternatif kedua Rp. 632.414.512, untuk jembatan
jembatan rangka baja dengan biaya sebesar rangka baja biaya yang dikeluarkan
dan Rp. 651.083.290 dan alternatif ketiga sebesar Rp. 651.083.290 dan
jembatan beton pre cast dengan biaya Rp. jembatan beton precast memelukan
699.118.928,12. biaya sebesar Rp. 699.118.928.
Dengan demikian terjadi penghematan Penghematan antara struktur jembatan
antara jembatan beton konvensional dengan beton konvensional dengan struktur
jembatan rangka baja sebesar Rp. jembatan rangka baja sebesar Rp.
18.668.778 atau 2,87 %. Antara jembatan 18.668.778 atau 2,87 %. Antara
beton konvensional dengan jembatan beton jembatan beton konvensional dengan
precast terjadi penghematan sebesar Rp. jembatan beton precast terjadi
66.704.416 atau 9,54 %. penghematan sebesar Rp. 66.704.416
Dari hasil analisis di atas untuk atau 9,54 %.
struktur jembatan yang paling ekonomis
dengan menggunakan jembatan beton 5.2. Saran
konvensional. Sedangkan kedua alternatif Berdasarkan hasil analisis yang telah
yang lain bisa digunakan sebagai alternatif dilakukan dapat diberikan beberapa saran
cadangan. yang diharapkan berguna yang bisa
dilakukan, di antaranya sebagai berikut:
Tabel 4.9 Biaya siklus hidup struktur atas jembatan 1. Dalam setiap proyek konstruksi
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 jembatan analisa value engineering
Netto nilai sangat diperlukan karena hal ini
annual
Biaya
Rp. Rp. Rp. berkaitan dengan masalah estimasi
632.414.512 651.083.290 699.118.928
kepemilikan biaya konstuksi yang bisa didapatkan
dan operasi oleh perusahaan sehingga biaya
Selisih
terhadap
Rp. Rp. konstruksi jembatan bisa lebih murah.
18.668.778 66.704.416
alternative 2. Dalam hal pemunculan desain baru,
1 hasil analisa tim value engineering
Persentase
(%)
2,87 % 9,54 % haruslah berkoordinasi dengan pihak
terkait agar desain yang dimunculkan
itu adalah desain yang realistis untuk
dilaksanakan di lapangan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Dalam hal kriteia desain jembatan pada
analisis value engineering semakin
5.1. Kesimpulan banyak kriteria desain jembatan yang
Dari uraian sebelumnya telah dibuat, maka akan semakin valid hasil
dilakukan pembahasan rekayasa nilai analisa yang dilakukan karena hal ini
terhadap struktur atas jembatan diperoleh berkaitan dengan banyak faktor yang
beberapa kesimpulan sebagai berikut : menjadi pertimbangan dalam
1. Dari hasil perhitungan diatas dapat pemunculan, alternatif desain baru.
disimpulkan bahwa struktur atas 4. Analisa value engineering sebaiknya
jembatan beton konvensional dilakukan pada semua item pekerjaan
merupakan desain jembatan yang sehingga estimasi biaya konstruksi bisa
paling ekonomis diantara ketiga desain semakin besar.
jembatan tersebut.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 37


VI. DAFTAR PUSTAKA Hario Sabrang, 1998, Enjiniring Nilai,
Diktat Kuliah, Program
M. Ikhsan Sabri., 2011, Critical Succes Pascasarjana, Program studi
Factor Penerapan Value Magister Teknik, Universitas
Engineering Pada Tahap Konstruksi Atmajaya Yogyakarta.
Bangunan Gedung pada PT. X,
Program Pasca Sarjana, Universitas Iman Soeharto., 1997, Manajemen Proyek,
Indonesia, Jakarta. Dari Konseptual sampai dengan
Operasional, Editor Yati Sumiati,
Bima Sukma., 2011, Aplikasi Value Cetakan ke-2 Erlangga, Jakarta.
Engineering dengan Metode
“Paired Camparison” pada Iwan Agusdiansyah dan Hendri, 1999,
Struktur Pelat Beton Studi Kasus : Analisa Rekayasa Nilai Pada
Gedung “X” Empat Lantai, Fakultas Struktur Atap Pembangunan
Teknik Program Sarjana Universitas Laboratorium Fakultas Teknik
Indonesia, Jakarta. Industri Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta, Magister
Achmad Nurul Hidayat dan Denny Teknik Sipil, Universitas Islam
Ardianto., 2011, Rekayasa Nilai Indonesia, Yogyakarta.
Pembangunan Gedung Rusunawa
Amabarawa (Value Engineering Adi Saptono., 2007, Analisis Penentuan
Construction of Ambarawa’s Bangunan Atas Jembatan dengan
RUSUNAWA Building), Fakultas Metode Rekayasa Nilai, Magister
Teknik Sipil, Universitas Teknik Sipil, Universitas Islam
Diponegoro. Indonesia, Yogyakarta.
Agung Basuki dan Herry Aguspriyana H,
2000, Aplikasi Analisis Nilai Pada
Konstruksi Rangka Atap Gedung
Kampus III Univesitas Janabadra
Yogyakarta, Magister Teknik Sipil,
Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 38

You might also like