Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Pemberian Cairan Ringer Laktat Dibandingkan Nacl 0,9% Terhadap Keseimbangan Asam-Basa Pada Pasien Sectio Caesaria Dengan Anestesi Regional
Pengaruh Pemberian Cairan Ringer Laktat Dibandingkan Nacl 0,9% Terhadap Keseimbangan Asam-Basa Pada Pasien Sectio Caesaria Dengan Anestesi Regional
PENELITIAN
Pengaruh Pemberian Cairan Ringer Laktat Dibandingkan Nacl 0,9% Terhadap
Keseimbangan Asam-Basa Pada Pasien Sectio Caesaria Dengan Anestesi Regional
M Mukhlis Rudi P*, Hariyo Satoto**, Uripno Budiono**
* Bagian Anestesiologi FK Unsoed/ RSUD Margono Soekardjo, Purwokerto
**Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Undip/ RSUP Dr. Kariadi, Semarang
ABSTRACT
Back ground : Administration of crystalloid solution in patients prone for surgery,
especially sectio caesarian rarely completed with blood electrolyte examination previously
so could cause electrolyte imbalance and worse metabolic and healing process. Because of
fluid intervention during surgery, post operative electrolyte examination are important to
control electrolyte level and acid base balance.
Method : An experimental study with double blind randomize control trial method which
purposed to find the better solution, RL or NaCl 0,9% for SID acid base balance on Stewart
method. Patients prepared for sectio caesarian as require for regional anesthesia and
prevent nausea and vomit. At the operation theatre an intravenous line inserted while at the
same time blood venous sample was taken. Before inducing anesthesia patient received pre
medication and fluid “loading” to prevent regional anesthesia induce hypotension. During
surgery patient received crystalloid solution. At the end of surgery venous blood are
examined. The noted data for statistic count in this study is electrolyte level. Statistical t-test
are used in this study.
Result : Pre operative SID of RL (38,58 ± 2,28) show alkalosis state, while SID of NaCl
(37,42 ± 1,18) show acidosis. Post operative mean of RL SID (37,79 ± 1,18) more stable
than alkalosis NaCl SID (39,67 ± 3,10).
Conclusion : Administration of RL solution in caesarean section patients is more benefit
than sodium chloride (NaCl) 0,9% because of it lack effect on SID acid-base balance
shifting.
Keywords : Crystalloid solution, Stewart Acid base balance, caesarian section, regional
anesthesia.
ABSTRAK
Latar belakang: Pemberian cairan pada pasien yang akan operasi, khususnya sectio
caesaria (SC), sebelumnya jarang dilakukan pemeriksaan elektrolit, sehingga dapat
menimbulkan gangguan keseimbangan elektrolit yang akan memperberat proses metabolik
dan penyembuhannya. Pemeriksaan elektrolit setelah operasi sangat penting, karena
intervensi cairan selama operasi, dengan alasan untuk mengontrol elektrolit dan
keseimbangan asam-basa.
Metode: Penelitian ini termasuk eksperimental berupa uji klinik tahap 2 yang dilakukan
secara acak tersamar ganda dengan tujuan untuk mengetahui cairan mana yang lebih
baik, RL ataupun NaCl 0,9% terhadap strong ion difference (SID) keseimbangan asam-
basa yang didasarkan pada metode Stewart.
Februari – Mei 2006, sebanyak 76% (19 kristaloid, RL ataupun NaCl, pada pasien
kasus) mengalami asidosis, sedangkan operatif memerlukan penggantian cairan
sisanya mengalami alkalosis. yang cepat, dengan harapan dapat
mempertahankan kadar oksigen dalam
Setelah pemberian cairan kristaloid, tidak jaringan secara adekuat. Pemberian
dilakukan pengecekan ulang BGA, kristaloid harus tetap memperhatikan
elektrolit dan albumin. Pengecekan ulang kebutuhannya, karena bila berlebih dapat
tersebut merupakan hal yang penting menimbulkan edema yang berat serta
karena berkaitan dengan perbaikan atau dapat mempengaruhi keseimbangan
kesembuhan luka. elektrolit tubuh yang berakibat gangguan
keseimbangan asam-basa.1
Keseimbangan asam basa merupakan
keseimbangan antar komponen elektrolit Penilaian keseimbangan asam-basa
cairan tubuh yang dinilai dengan dengan metode Stewart memiliki
menggunakan persamaan dari Stewart. kelebihan dibandingkan metode
Penilaian didasarkan pada hasil Hendersen-Hasselbalch, dimana
pemeriksaan laboratorium BGA, kelebihan Stewart terletak pada
albumin, dan elektrolit (Na, K, Cl, Mg, konsistensi penilaian pada faktor
PO ) preoperatif dan postoperatif. kompensasi tubuh dalam
4
mempertahankan keseimbangan asam-
Berdasarkan gambaran awal dari kasus basa. Faktor kompensasi yang tidak
yang terjadi pada pasien yang menjalani didapatkan pada Hendersen-Hasselbalch
operasi sectio caesaria dengan regional adalah faktor yang menilai proses
anestesi, maka kejadian yang hampir pertukaran cairan tubuh yang dipengaruhi
sama mungkin akan terjadi pada pasien oleh tekanan onkotik. Penentu tekanan
operatif lain yang menggunakan regional onkotik tersebut adalah albumin.
anestesi dengan perdarahan yang tidak
lebih dari 15% EBV, sehingga pasien- Pemilihan keseimbangan asam-basa
pasien tersebut tidak memburuk Stewart didasarkan pada kenyataan yang
keseimbangan asam-basa dan akan terjadi di ICU (intensive care unit) RSUP
mempermudah perbaikan metabolik yang Dr. Kariadi, bahwa terapi cairan yang
terganggu selama tindakan operasi, didasarkan pada Handersson-Hasselbalch
ataupun pasca operasi. Setelah operasi tidak lebih baik daripada Stewart. Bukti
selesai, sebaiknya pasien dilakukan dari keseimbangan tersebut dinilai dari
pemeriksaan elektrolit, albumin, dan hasil pemeriksaan laboratorium blood gas
BGA ulang, dengan maksud agar dapat analysis (BGA), elektrolit, albumin, dan
mengetahui pengaruh pemberian cairan kondisi obyektif dari pasien. Berdasarkan
tersebut terhadap keseimbangan elektrolit kenyataan di ICU RSUP Dr. Kariadi
dan asam-basa tubuh. tersebut, maka perlu dilakukan penelitian
yang membandingkan antara cairan dasar
Penelitian yang dilakukan selama ini (RL dengan NaCl 0,9%), karena kedua
hanya berkisar pada masalah cairan tersebut selain murah juga mudah
perbandingan antar cairan kristaloid didapat di daerah. Pemeriksaan yang
terhadap keseimbangan asam-basa akan dilakukan adalah penghitungan
Hendersen-Hasselbalch, akan tetapi strong ion difference (SID) yang
belum dilakukan penelitian yang lebih bersumber dari hasil pemeriksaan
spesifik dengan menggunakan metode elektrolit, sedangkan albumin dan pCO
2
Stewart. Padahal pemberian cairan tidak diperiksa dikarenakan SID (strong
ion difference) lebih mewakili status semua penderita yang dipersiapkan untuk
keseimbangan asam-basa Stewart. Tujuan operasi elektif, usia 20 – 35 tahun, ASA
penelitian ini adalah untuk membuktikan I-II, posisi terlentang, di mana semua
bahwa cairan RL lebih baik dibanding penderita yang memenuhi kriteria
NaCl 0,9% dalam mempertahankan dimasukkan dalam sampel sampai jumlah
keseimbangan asam-basa Stewart dalam yang diperlukan terpenuhi, bersedia
tindakan operasi. menjadi sukarelawan. Berdasarkan
jumlah sampel, maka penderita
METODE dikelompokkan ke dalam 2 kelompok
penelitian, yaitu :
Jenis penelitian ini termasuk
eksperimental berupa uji klinik tahap 2 1. Kelompok A (perlakuan 1) : penderita
yang dilakukan secara acak tersamar dengan diberikan infus RL
ganda dengan tujuan untuk mengetahui 2. Kelompok B (perlakuan 2) : penderita
efektivitas pemberian infus RL dan infus dengan diberikan infus NaCl
NaCL terhadap keseimbangan asam-basa
yang didasarkan pada metode Stewart. Data-data yang dicatat untuk perhitungan
Subyek penelitian ini adalah Semua statistik yang termasuk dalam tujuan
pasien RSUP Dr. Kariadi dengan operasi penelitian ini adalah kadar elektrolit (Na,
elektif ataupun cito sectio caesaria usia K, Cl). Data yang diperoleh dicatat dalam
20-35 tahun dengan status fisik ASA I-II, suatu lembar penelitian khusus yang telah
berat badan 50-70 kg, tinggi badan 150- disediakan satu lembar untuk setiap
170 cm, tidak ada indikasi kontra untuk penderita. Data diolah dan dianalisis
tindakan regional anestesi. Lama operasi dengan komputer menggunakan program
antara 60-120 menit. Penelitian dilakukan SPSS 13.0 dan dinyatakan dalam nilai
di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. rerata ± simpang baku. Uji statistik
Kariadi Semarang menggunakan t-test dan derajat
kemaknaan p < 0,05. Penyajian data
Kriteria inklusi : dalam bentuk tabel.
Umur antara 20 – 35 tahun
Status fisiknya ASA I – II HASIL
Diberikan cairan kristaloid (RL/
NaCl) Penelitian ini menganalisa pengaruh
Pembiusan dengan anestesi pemberian cairan kristaloid RL dan NaCl
regional 0,9% terhadap keseimbangan asam-basa
menurut metode Stewart. Analisa yang
Kriteria eksklusi : dilakukan pada karakteristik penderita
Terdapat permasalahan yang berdasarkan umur dan lama operasi,
timbul yang akibat oleh anestesi distribusi SID kedua kelompok sebelum
regional, seperti alergi, spinal dan sesudah operasi, rerata SID kedua
tinggi ataupun total spinal. kelompok sebelum dan sesudah operasi,
Adanya perdarahan masif serta rerata masing-masing kelompok
sebelum dan sesudah operasi. Penelitian
Dilakukan tindakan anestesi
dilakukan terhadap 48 pasien yang
umum karena anestesi regional
terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 24
gagal
orang diberikan RL dan 24 orang
diberikan NaCl 0,9%.
Cara pemilihan sampel dilakukan dengan
cara Consecutive Sampling terhadap
(n=24) (n=24)
Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov- Nilai SID untuk kelompok SID RL dan
Smirnov diperoleh probabilitas 0,063 SID NaCl dengan mengunakan uji t (p =
atau p > 0,05. Dengan demikian data nilai 0,01) dan Mann-Whitney (p = 0,043),
dari SID RL pasca operasi adalah normal, karena p < 0,05 ini berarti nilai SID dari
sedangkan hasil uji normalitas SID NaCl kelompok SID RL dan SID NaCl setelah
dengan Kolmogorov-Smirnov diperoleh operasi berbeda secara bermakna.
probabilitas 0,455 atau p > 0,05, dengan
demikian data nilai dari SID NaCl pasca
operasi adalah normal.
Median dari SID kelompok SID NaCl NaCl pasca operasi menunjukan
pasca operasi lebih tinggi dibadingkan distribusi agak miring ke kanan, ini
dengan kelompok SID RL pasca operasi berarti kelompok SID RL dan SID NaCl
(grafik 2). Kelompok SID RL dan SID pasca operasi berdistribusi tidak normal.
Tabel 2. Rerata SID pada kelompok RL, NaCl Pra dan Pasca Operasi
Tabel 3. Rerata SID pada kelompok NaCl Pra dan Pasca Operasi
Untuk rata-rata SID NaCl sebelum operasi juga tidak beda jauh yaitu 37,92
operasi adalah 37,42 dengan standar dengan standar deviasi 4,14 ini berarti
deviasi 4,35 ini berarti bersifat asidosis bersifat asidosis (<38).
(<38), sedangkan untuk SID NaCl setelah
Nilai median dari SID kelompok SID tebal median agak kebawah, ini
NaCl pra sama dengan kelompok SID menunjukan distribusi miring ke kanan.
NaCl pasca operasi (gambar 3). Maka dapat dikatakan kelompok SID
Kelompok SID NaCl pra dan SID NaCl NaCl pra dan SID NaCl pasca
pasca operasi mempunyai garis hitam berdistribusi tidak normal.
Untuk rata-rata SID RL sebelum operasi turun menjadi 37,96 dengan standar
adalah 38,58 dengan standar deviasi 2,28 deviasi 0,91 ini berarti bersifat netral
ini berarti bersifat alkalosis (>38), (=38).
sedangkan untuk SID RL setelah operasi
Nilai median dari SID kelompok SID RL atau bahkan alkalosis yang lebih berat,
pasca operasi lebih rendah dibandingkan dikarenakan keseimbangan kadar natrium
kelompok SID RL pra operasi. Kelompok dan kloridanya dalam cairan tersebut.
SID RL pasca menunjukkan garis hitam Namun, bila diberikan larutan RL,
median agak kebawah, berarti distribusi pergeseran keseimbangan asam-basanya
miring ke kanan, sedangkan untuk tidaklah terlalu besar, dikarenakan
kelompok SID RL pra, garis hitam kandungan natrium dan kloridanya
median paling atas ini menunjukan tidaklah sama, selain itu juga adanya
distribusi miring ke kiri, ini berarti tambahan laktat, yang nantinya akan
kelompok SID RL pasca operasi dimetabolisme melalui siklus Kreb yang
berdistribusi tidak normal. kemudian akan di buffer oleh bikarbonat
menjadi asam bikarbonat dan akhirnya
akan dilepaskan melalui paru-paru 1,2,
PEMBAHASAN sehingga tidak sampai menggeser
timbangan asam-basa secara berlebihan
Pemberian cairan pengganti selama ke salah satu sisi.
tindakan operatif, selama ini memang
menjadi suatu hal yang kontroversial Hasil SID untuk kelompok RL dan SID
dalam menentukan mana yang lebih NaCl dengan mengunakan uji t (p=0,253)
efektif dan efisien dalam penggantian dan Mann Whitney (P=0,264), karena p >
cairan. Keduanya dianggap merupakan 0,05 ini berarti nilai SID dari kelompok
cairan dasar yang paling baik yang SID RL dan SID NaCl sebelum operasi
didasarkan pada kandungannya. tidak berbeda bermakna, hal ini mungkin
terjadi, karena intervensi cairan yang
Hasil penelitian yang telah dilakukan, diberikan hanyalah 500 cc dan berfungsi
menunjukkan bahwa infus NaCl 0,9% sebagai ”loading” yang bertujuan untuk
akan berpengaruh pada pergeseran mengatasi kemungkinan terjadinya
keseimbangan asam-basa Stewart, karena hipotensi yang diakibatkan oleh anestesi
apabila pasien dengan SID < 38, regional. Untuk menimbulkan perubahan
kemudian diberikan larutan NaCl 0,9% yang nyata pada SID, paling tidak
dalam jumlah yang disesuaikan dibutuhkan intervensi hingga 3 kali
kebutuhannya, kemungkinan yang timbul perdarahan yang hilang. Kondisi
adalah menjadi asidosis yang lebih berat elektrolit pasien sebelum operasi juga
akan sangat mempengaruhi SID pasca sedangkan 8,33% (SID = 38) terdapat
intervensi.3 pada pemberian infus RL. Kemudian
alkalosis banyak terjadi pada pasien
SID cairan RL dan NaCL 0,9% untuk dengan pemberian RL sebelum operasi
kelompok RL dan NaCl dengan sebesar 58,33%, sedangkan pada NaCl
mengunakan uji t (p=0,01) dan Mann- hanya 16,66%. Berarti kedua kelompok
Whitney (p=0,043), karena p < 0,05 ini tersebut tidak berbeda. Distribusi data
berarti nilai SID dari kelompok SID RL SID pasca operasi, menunjukkan bahwa
dan SID NaCl setelah operasi berbeda asidosis yang berat (SID < 35) terjadi
secara bermakna. Pemberian cairan yang pada pemberian NaCl (25%), alkalosis
disesuaikan dengan perdarahannya, akan juga lebih banyak terjadi pada pemberian
mengakibatkan perubahan pada NaCl (25%).
keseimbangan elektrolit, karena setiap
perdarahan atau keluarnya cairan tubuh Rerata SID kelompok NaCl pra operasi
akan disertai dengan perubahan sebesar 37,42±4,35 dan pasca operasi
keseimbangan elektrolit tubuh.4,5,6 37,92±4,14 menunjukkan bahwa NaCl
bersifat asidosis (<38). Sedangkan pada
Selain itu, bila dilihat tonisitas cairannya, RL rata-rata SID sebelum operasi adalah
NaCl 0,9% lebih hipertonis bila 38,58 dengan standar deviasi 2,28 ini
dibandingkan dengan RL, karena berarti bersifat alkalosis (>38),
mengandung Na+ (154 mmol/L) yang sedangkan SID setelah operasi turun
tinggi, serta Cl- yang tinggi (154 menjadi 37,96 dengan standar deviasi
mmol/L). Padahal kandungan Na+ 0,19 ini berarti bersifat netral (=38).
plasma hanya berkisar antara 135-147 Berdasarkan analisa data yang dilakukan,
mmol/L, sedangkan Cl- plasma sebesar menunjukkan bahwa RL ataupun NaCl
94-111 mmol/L. Pemberian infus NaCl secara statistik berbeda tidak bermakna,
0,9% dalam jumlah yang besar akan akan tetapi perbedaan sebesar 1,00 secara
berakibat pada asidosis.2 klinis sangatlah bermakna.