You are on page 1of 11

NAMA JURNAL VOL./NO.

/BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

Pengaruh Jus Stroberi (Fragaria x ananassa) terhadap Kerusakan


Histologis Sel Ginjal Mencit Akibat Rhodamin B

The Effect of Strawberry (Fragaria x ananassa) Fruit Juice on Rhodamine B –


Induced Renal Cell Histological Damage in Mice

Dea Saufika Najmi, Endang Listyaningsih Suparyanti, Yulia Sari


Faculty of Medicine, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Background: Strawberry (Fragaria x ananassa) contains many antioxidant


phytochemicals such as vitamin C, anthocyanins and ellagic acid that may exhibit
significant protection of kidney cells from free radicals. In present study, Strawberry
(Fragaria x ananassa) fruit juice was evaluated for its nefroprotector effect on mice
renal damage induced by Rhodamine B.

Methods: This research was experimental laboratory studies with the post test only
controlled group design. Samples were 28 male mice, Swiss webster type, 2-3 months
old age and ± 20 g of each weight. Samples were divided into 4 groups of 7 mice each.
This research used consecutive sampling. Strawberry juice was given for 16 days in a
row, while Rhodamine B was given on 10th to 16th day. Negative Control Group (KK-)
was given aquadest only. Positive Control Group (KK+) was given Rhodamine B. First
Treatmennt Group (KP1) and Second Treatment Group (KP2) was given 1st dose and
2nd dose of Strawberry fruit juice and Rhodamine B. On the 17th day, mice were
sacrificed by neck dislocation. After that, the kidney was dissected out and made for
preparation with paraffin block method which was stained by Hematoxilin Eosin (HE).
The score of renal cells damage were determined by pyknosis, karyorrhexis, and
karyolysis. The data were analized with One-Way ANOVA test (α = 0,05) and continued
with Least Significant Differences (LSD) test (α = 0,05).

Results: The result of One-Way ANOVA test showed that there was a significant
differences in score of renal cells (p < 0,005). LSD test showed a significant difference
in score of renal cells (p < 0,005) across all pair groups.

Conclusions: Strawberry (Fragaria x ananassa) fruit juice shows nefroprotector effect


against Rhodamine B-induced renal cell histological damage in mice.

Keywords: Strawberry fruit juice, Rhodamine B, renal cell histological damage.

1
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

PENDAHULUAN penumpukan dalam tubuh yang dapat


menimbulkan iritasi pada mukosa saluran
Ginjal merupakan organ ekskresi
pencernaan, dan bila terhirup dapat
yang utama dan penting untuk
mengiritasi saluran pernafasan, iritasi
mengeluarkan zat-zat toksik yang masuk
pada kulit, kemerahan dan udem pada
ke dalam tubuh. Akibatnya ginjal menjadi
mata, serta menimbulkan kerusakan pada
salah satu organ sasaran utama dari efek
organ hepar, ginjal maupun limpa
toksik dan mudah mengalami kerusakan.
(Yulianti, 2007; Trestiati, 2003). Upaya Commented [U1]: Pada bagian Daftar Pustaka apa sudah
Urin sebagai jalur utama ekskresi, dapat ditulis? Ingat Daftar Pustaka depan dan belakang harus sama

mengakibatkan ginjal memiliki volume pencegahan yang dapat dilakukan untuk Commented [U2R1]: Mohon maaf dok kemarin belum
dicantumkan. Sudah saya perbaiki di daftar pustaka.
menghindari kerusakan sel ginjal yaitu
darah yang tinggi, mengkonsentrasikan
dengan memberi zat yang bersifat
toksikan pada filtrat, membawa toksikan
antioksidan yang salah satunya terdapat
melalui sel tubulus dan mengaktifkan
pada buah-buahan (Sen et al., 2010).
toksikan tertentu (Guyton dan Hall, 2007).
Buah beri merupakan buah yang
Kerusakan sel ginjal dapat bermula
pada gangguan integritas membran sel kandungan antioksidannya tinggi. Stroberi
memiliki kandungan antioksidan tertinggi
akibat radikal bebas. Salah satu zat kimia
kedua dibandingkan buah dan sayuran
yang dapat menghasilkan suatu radikal
segar lain dan memiliki kandungan
bebas yang merusak ginjal adalah
vitamin C tertinggi dibandingkan buah
Rhodamin B. Pada penelitian sebelumnya,
lainnya (USDA, 2007). Jus Stroberi
didapatkan bahwa pemberian Rhodamin B
(Fragaria x ananassa) memiliki kapasitas
secara oral pada mencit putih (Mus
antioksidan yang tinggi melawan radikal
musculus L.) menyebabkan kerusakan
bebas termasuk radikal superoksida,
pada komponen penyusun ginjal berupa
hidrogen peroksida, radikal hidroksil, dan
nekrosis sel tubulus proksimal
singlet oxygen (Kovačević et al., 2009).
(Manurung, 2011).
Sebagai antioksidan, peran utama vitamin
Rhodamin B merupakan zat
C adalah untuk menetralisasi radikal
pewarna sintetis yang lazim digunakan
bebas serta dapat mengurangi kerusakan
dalam industri tekstil, namun berbahaya
akibat peroksidasi lipid (Iqbal et al.,
bila digunakan sebagai pewarna makanan
2004). Selain kaya akan vitamin C,
(Depkes RI, 2006). Dampak
Stroberi (Fragaria x ananassa) juga
mengkonsumsi Rhodamin B dalam jumlah
mengandung karotenoid dan polifenol
besar dan berulang adalah terjadinya

2
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

termasuk di dalamnya antosianin dan luar yang tidak dapat dikendalikan pada
asam elagik (Azzini et al., 2010). penelitian ini meliputi reaksi
Antosianin dan asam elagik dapat hipersensitivitas, kondisi psikologis dan
mengurangi oksidasi melalui scavenging keadaan awal ginjal mencit.
radikal bebas. Asam elagik juga mampu Sebelum perlakuan, sampel
mengurangi peroksidasi lipid dan diadaptasikan selama 7 hari, kemudian
menurunkan kadar MDA (Ozkaya et al., dibagi menjadi empat kelompok secara
2010). acak: Kelompok Kontrol negatif (KK-),
Oleh karena besarnya potensi Kelompok Kontrol positif (KK+),
antioksidan yang terkandung dalam Kelompok Perlakuan 1 (KP1), dan
Stroberi (Fragaria x ananassa) serta efek Kelompok Perlakuan 2 (KP2).
proteksinya terhadap tubuh, peneliti ingin Sampel pada KK- diberi akuades
mengetahui efek nefroprotektif buah selama 16 hari. KK+ diberi akuades
Stroberi (Fragaria x ananassa) terhadap selama 16 hari dan Rhodamin B dengan
ginjal mencit yang diinduksi oleh dosis 0,2 ml/20 g BB pada hari ke 10-16.
Rhodamin B. KP1 dan KP2 diberi jus Stroberi dosis I
dan dosis II, yaitu 0,4 ml/20 g BB dan 0,8
SUBJEK DAN METODE
ml/20 g BB selama 16 hari. Pada hari ke
Penelitian dilakukan di 10-16 kelompok KP1 dan KP2 juga diberi
Laboratorium Histologi Fakultas Rhodamin B dosis 0,2 ml/20 g BB.
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Satu hari setelah perlakuan selesai,
Surakarta (FK UNS). semua mencit dikorbankan dengan cara
Rancangan penelitian yang neck dislocation. Setiap mencit diambil
digunakan adalah the post test only ginjal kanan dan kiri, kemudian dibuat
controlled group design. Pada penelitian preparat histologi dengan metode blok
ini digunakan 30 mencit (Mus musculus) parafin dengan pengecatan HE. Masing-
jantan galur Swiss Webster berusia 2-3 masing ginjal dibuat 2 irisan secara frontal
bulan dengan berat badan ± 20 gram. pada daerah pertengahan ginjal dengan
Mencit dibagi menjadi 4 kelompok ketebalan tiap irisan ginjal ± 5-7 μm.
perlakuan secara acak (randomized) Jarak antara irisan satu dengan yang lain
dimana tiap kelompok terdiri dari 7 ekor adalah ± 25 irisan. Pada tiap irisan dipilih
mencit. Teknik sampling yang digunakan satu daerah pada pars konvulata secara
adalah consecutive sampling. Variabel

3
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

acak untuk dihitung jumlah sel yang adalah uji Saphiro-Wilk dikarenakan pada
mengalami kerusakan dari tiap 50 sel penelitian ini menggunakan 14 sampel
epitel tubulus proksimal yang ada di (sampel ≤ 50) tiap kelompok (Dahlan,
daerah tersebut dalam 4-5 lapang 2008).
pandang. Setiap jenis kerusakan inti sel, Tabel 2. Hasil normalitas sebaran data 4
kelompok
yaitu piknosis, karioreksis, dan kariolisis Kelompok p Distribusi
diberi nilai 1, sehingga dari setiap mencit Perlakuan
KK 0,926 Normal
akan diperoleh 2 nilai skor yang
KI 0,178 Normal
merupakan skor kerusakan histologis KP1 0,267 Normal
preparat ginjal kanan dan kiri. KP2 0,096 Normal
Sumber : Data Primer, 2014
Data yang diperoleh dianalisis
Pada uji Saphiro-Wilk, didapatkan
secara statistik dengan uji Analysis of
nilai signifikansi seluruh kelompok lebih
Variant (One-way ANOVA). Jika terdapat
besar dari nilai alfa (0,05). Hal ini
perbedaan yang bermakna maka
menunjukkan bahwa data terdistribusi
dilanjutkan dengan uji Least Significant
normal.
Differences (LSD). Derajat kemaknaan
Dari uji Homogeneity of Variances
yang digunakan adalah α = 0,05.
didapatkan nilai p sebesar 0,297 (p >
HASIL 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa
varian data antar kelompok sama.
Hasil rerata jumlah kerusakan
Nilai p dari hasil uji One-Way
histologis sel epitel tubulus proksimal dari
ANOVA adalah 0,000 (p < 0,05),
masing-masing kelompok dapat dilihat
sehingga terdapat perbedaan rerata jumlah
pada tabel 1.
kerusakan histologis sel epitel tubulus
Tabel 1. Rerata skor kerusakan histologis Commented [U3]: Mana yang lebih tepat, rata-rata atau
ginjal mencit masing-masing rerata?
proksimal ginjal yang bermakna antara
kelompok Commented [U4R3]: Setelah saya cari ternyata yang benar
antara 4 kelompok (KK-, KK+, KP1, dan rerata dok. Terima kasih.
Kelompok Mean SD
Commented [U5]: cetak miring
Perlakuan KP2). Karena didapatkan adanya
KK- 8,93 2,53
KK+ 34,36 3,48 perbedaan yang signifikan dari empat
KP1 23,21 3,24 kelompok tersebut, maka uji statistik
KP2 14,29 2,02
Sumber : Data Primer, 2014 dapat dilanjutkan dengan uji Post Hoc

Selanjutnya data dianalisis untuk untuk membandingkan kemaknaan antar

menentukan sebaran data normal atau kelompok.

tidak. Metode analisis yang digunakan

4
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

Uji Post Hoc yang digunakan Dari hasil uji LSD, nilai p
adalah uji Least Significant Differences perbandingan masing-masing kelompok
(LSD). Hasil uji LSD tersebut dapat lebih kecil daripada 0,05, yaitu 0,000. Hal
dilihat pada tabel 3. tersebut menunjukkan bahwa terdapat
Tabel 3. Ringkasan hasil uji LSD perbedaan nilai rerata jumlah kerusakan
Kelompok yang p Simpulan inti sel ginjal yang bermakna pada semua
dibandingkan
KK- dan KK+ 0,000 Bermakna pasangan antar kelompok data.
KK- dan KP1 0,000 Bermakna
KK- dan KP2 0,000 Bermakna
Hasil pengamatan histologis ginjal
KK+ dan KP1 0,000 Bermakna mencit keseluruhan kelompok perlakuan
KK+ dan KP2 0,000 Bermakna
KP1 dan KP2 0,000 Bermakna dapat dilihat pada gambar 1.
Sumber : Data Primer, 2014

A B

C D
Gambar 1. Fotomikrograf tubulus proksimal pars konvulata korteks ginjal. A. Kelompok
Kontrol negatif (KK-). B. Kelompok Kontrol positif (KK+). C. Kelompok Perlakuan 1 (KP1).
D. Kelompok Perlakuan 2 (KP2). Pada gambar tampak a : inti sel normal, b : inti sel piknosis
(inti sel mengisut dan tercat lebih basofil), c : inti sel karioreksis (inti sel mengalami
fragmentasi), d : inti sel kariolisis (inti sel menghilang). pengecatan HE. 1000x

5
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

PEMBAHASAN basofil menjadi pucat, inti sel kehilangan

Penelitian ini mengamati pengaruh kemampuan untuk diwarnai dan

pemberian jus Stroberi (Fragaria x menghilang begitu saja (Price dan Wilson,

ananassa) terhadap kerusakan histologis 2006).

sel ginjal mencit yang diinduksi Penelitian ini menggunakan 28

Rhodamin B. Kerusakan histologis sel ekor mencit yang dibagi menjadi empat

ginjal mencit dinilai dengan cara kelompok, yaitu Kelompok Kontrol

menghitung skor kerusakan sel epitel negatif (KK-), Kelompok Kontrol positif

tubulus proksimal. Sel epitel tubulus (KK+) , Kelompok Perlakuan 1 (KP1), dan

proksimal secara normal berbentuk kuboid Kelompok Perlakuan 2 (KP2).

selapis dengan batas sel yang tidak jelas, Kelompok Kontrol negatif dalam

sitoplasma eosinofilik bergranula dan inti percobaan ini digunakan sebagai

sel besar, bulat, berbentuk sferis di tengah pembanding terhadap Kelompok Kontrol

sel. Puncak-puncak sel yang menghadap positif yang diberikan Rhodamin B serta

ke lumen tubulus mempunyai mikrovili Kelompok Perlakuan yang diberikan

cukup panjang yang disebut brush border Rhodamin B dan jus Stroberi (Fragaria x

(Gartner dan Hiatt, 2007). ananassa). Kelompok Kontrol negatif

Paparan Rhodamin B dosis toksik memiliki jumlah kerusakan histologis sel

dalam jangka waktu yang cukup lama ginjal yang paling sedikit diibandingkan

terhadap sel epitel tubulus proksimal akan kelompok lain. Adanya gambaran inti

menyebabkan kerusakan yang piknosis, karioreksis, dan kariolisis pada

digambarkan dengan inti sel yang Kelompok Kontrol negatif disebabkan

mengalami piknosis, karioreksis, dan oleh proses apoptosis yang secara

kariolisis. Piknosis ditandai dengan fisiologis dialami oleh semua sel normal.

melisutnya inti sel dan peningkatan Dari uji One-Way ANOVA

basofil (DNA berkondensasi menjadi didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05)

massa yang melisut padat). Sel yang sehingga H0 ditolak, artinya terdapat

mengalami karioreksis intinya mengalami perbedaan bermakna dari nilai rerata skor

fragmentasi atau hancur dengan kerusakan histologis sel epitel tubulus

meninggalkan pecahan-pecahan zat proksimal ginjal antara KK-, KK+, KP1,

kromatin yang tersebar di dalam sel. Sel dan KP2. Selanjutnya dengan Uji Post

yang mengalami kariolisis yaitu kromatin

6
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

Hoc dapat diketahui letak perbedaan Jus Stroberi yang diberikan pada
antara pasangan-pasangan kelompok. mencit dapat mengurangi kerusakan sel
Hasil uji LSD menunjukkan epitel tubulus proksimal ginjal yang
adanya perbedaan yang bermakna dari dipapar Rhodamin B karena mengandung
skor rerata kerusakan sel epitel tubulus antioksidan yang mampu mencegah dan
proksimal ginjal antara KK- dan KK+. menghambat efek toksik Rhodamin B
Hal ini terjadi karena KK+ mengalami pada ginjal. Antioksidan yang terkandung
kerusakan sel epitel tubulus proksimal dalam Stroberi antara lain asam askorbat
ginjal akibat pemberian Rhodamin B. (Vitamin C) dan senyawa fenolik,
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian termasuk di dalamnya antosianin dan
yang dilakukan oleh Mayori et al (2013) asam elagik (Azzini et al., 2010;
bahwa Rhodamin B dapat menyebabkan Kovačević et al., 2009). Ketiga kandungan
kerusakan sel epitel tubulus proksimal ini berperan penting dalam menentukan
ginjal mencit. Rhodamin B menerima atau Total Antioxidant Capacity (TAC) buah
mendonor elektron bebas selama reaksi Stroberi (Giampieri et al., 2012). TAC
intrasel sehingga mengkatalisis yang tinggi dalam jus Stroberi dapat
pembentukan radikal bebas yang dapat memperbaiki ketidakseimbangan antara
berikatan dengan protein, lemak dan DNA produksi Radical Oxygen Species (ROS)
dan pada akhirnya menyebabkan yang berlebihan dengan antioksidan dalam
kerusakan pada tingkat seluler tubuh sehingga mencegah terjadinya stres
(Manurung, 2011). oksidatif (Huang et al., 2011).
KP1 dan KP2 menunjukkan Antosianin yang terkandung dalam
perbedaan yang bermakna dengan KK- jus Stroberi (Fragaria x ananassa)
dan KK+. Hal ini menunjukkan bahwa merupakan scavenger radikal bebas yang
pemberian jus Stroberi (Fragaria x sangat reaktif. Melalui proteksi langsung
ananassa) mampu mengurangi jumlah terhadap kerusakan DNA, antosianin
kerusakan sel epitel tubulus proksimal melindungi DNA dari oksidasi ketika
ginjal mencit yang diinduksi Rhodamin B terpapar radikal bebas (Kay dan Holub,
namun masih belum mampu 2006). Penelitian yang dilakukan oleh
mengembalikan sel epitel tubulus Shih et al (2007) antosianin menginduksi
proksimal ginjal mencit ke kondisi seperti enzim antioksidan endogen seperti
KK-. glutathione-S-transferase (GST),

7
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

glutathione peroxidase (GPx), dan karena dengan peningkatan dosis akan


glutathione reductase (GRd). meningkatkan kandungan antioksidan
Penelitian yang dilakukan oleh dalam jus Stroberi.
Özkaya et al (2010) pada hewan coba Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa asam elagik dengan dapat disimpulkan bahwa terbukti adanya
dosis 12 mg/kg BB mampu menurunkan efek proteksi jus Stroberi (Fragaria x
kadar MDA, meningkatkan aktivitas ananassa) terhadap sel ginjal mencit
glutathione peroxidase dan katalase, serta berupa pengurangan jumlah kerusakan sel
meningkatkan kadar gluthathione dalam epitel tubulus proksimal ginjal yang
melawan stres oksidatif yang diinduksi diinduksi Rhodamin B baik pada dosis I
alumunium. Selain itu, asam elagik maupun dosis II, meskipun belum dapat
bersama dengan antosianin juga dapat mengembalikan ginjal yang mengalami
meningkatkan rigiditas membran sel, yang kerusakan ke kondisi normal. Hal ini
nantinya mencegah peroksidasi lipid sejalan dengan penelitian Komalasari et al
dengan memperlambat reaksi radikal (2013), dalam penelitian tersebut Stroberi
bebas (Martínez et al, 2014). (Fragaria x ananassa) terbukti signifikan
Sebagai antioksidan, peran utama mengurangi kerusakan sel ginjal akibat
vitamin C adalah untuk menetralisasi paparan parasetamol dengan aktivitas
radikal bebas. Vitamin C dapat antioksidan dari vitamin C, antosianin,
mendonorkan elektron ke radikal bebas dan asam elagik. Hasil penelitian lain oleh
seperti superoksida dan radikal hidroksil, Wang et al (2000) menunjukkan bahwa
serta mengurangi kerusakan akibat jus Stroberi (Fragaria x ananassa)
peroksidasi lipid. Vitamin C juga dapat memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi
melindungi DNA sel dari kerusakan melawan radikal superoksida, hidrogen
akibat radikal bebas (Iqbal et al., 2004). peroksida, radikal hidroksil, dan singlet
Hasil analisis juga menunjukkan oxygen sehingga dapat mencegah
perbedaan yang bermakna antara KP1 dan terjadinya stres oksidatif.
KP2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Kelemahan yang terdapat dalam
peningkatan efek proteksi pada pemberian penelitian ini antara lain variabel luar
jus Stroberi dosis I ke dosis II terhadap yang tidak dapat dikendalikan sehingga
kerusakan akibat paparan Rhodamin B. homogenitas dari populasi belum optimal.
Hasil ini dapat terjadi kemungkinan Variabel tersebut adalah kondisi

8
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

psikologis, reaksi hipersensitivitas dan molekuler antara lain dengan mengukur


keadaan awal ginjal mencit. Selain itu, derajat inflamasi dan aktivitas enzim
juga terdapat kelemahan lain dalam katalase.
penelitian ini yaitu faktor manusia, dan
UCAPAN TERIMA KASIH
lain lain.
Terima kasih peneliti ucapkan
SIMPULAN kepada Suyatmi, dr., M.Biomed. Sci, serta
Pemberian jus Stroberi (Fragaria x Fikar Arsyad Hakim, dr., atas kritik serta
ananassa) dapat mencegah kerusakan saran yang telah diberikan sehingga
struktur histologis sel ginjal mencit akibat naskah ini berhasil diselesaikan dengan
induksi Rhodamin B. baik.

SARAN DAFTAR PUSTAKA

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Azzini E, Vitaglione P, Intorre F,


dengan menggunakan durasi dan dosis Napolitano A, Durazzo A, Foddai
MS, Fumagalli A, et al. (2010).
pemberian jus Stroberi (Fragaria x Bioavailability of Strawberry
ananassa) yang lebih bervariasi antioxidants in human subjects.
British Journal of Nutrition, 104:
sehingga dapat diketahui durasi dan 1165-1173.
dosis yang paling optimal untuk
Dahlan MS (2008). Statistik untuk
mencegah kerusakan sel ginjal oleh kedokteran dan kesehatan:
radikal bebas. deskriptif, bivariat, dan multivariat.
Edisi III. Jakarta: Salemba Medika,
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pp: 83-9.
mengenai jus Stroberi (Fragaria x
Depkes RI (2006). Bahaya penggunaan
ananassa) dengan menggunakan Rhodamin B sebagai pewarna
parameter biokimiawi antara lain makanan. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
dengan mengukur kadar ureum dan http://www.depkes.go.id/index.php?
kreatinin serta mengukur kadar vw=2&id=923 – Diakses April
2014.
Malondialdehide (MDA) untuk
mengetahui tingkat kerusakan jaringan. Gartner LP, Hiatt JL (2007). Color
textbook of histology 3rd edition.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Philadelphia: Saunders Elsevier Inc,
mengenai jus Stroberi (Fragaria x pp: 422-33.

ananassa) dengan menggunakan


parameter imunologi dan biologi

9
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

Giampieri F, Tulipani S, Alvarez-Suarez perubahan kadar ureum dan


JM, Quiles JL, Mezzetti B, Battino kreatinin serta makroskopik ginjal
(2012). The Strawberry: dan histopatologi tubulus proksimal
Composition, nutritional quality, ginjal mencit (mus musculus l.)
and impact on human health. jantan yang diberi Rhodamin B.
Nutrition, 28: 9-19. Medan, Universitas Sumatera Utara.
Thesis.
Guyton AC, Hall JE (2007). Pembentukan
urine oleh ginjal. Dalam: Setiawan I Mayori R, Marusin N, Tjong DH (2013).
(ed). Buku ajar fisiologi kedokteran Pengaruh pemberian Rhodamin B
edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku terhadap struktur histologis ginjal
Kedokteran EGC, pp: 339-401. mencit putih (Mus musculus L.).
Jurnal Biologi Universitas Andalas,
Huang W, Zhang H, Liu W, Li C (2012). 2(1): 43-49.
Survey of antioxidant capacity and
phenolic composition of blueberry, Özkaya A, Çelik S, Yüce A, Şahin Z,
blackberry, and Strawberry in Yilmaz O (2010). The effects of
Nanjing. J Zhejiang Univ Sci ellagic acid on some biochemical
B,13(2): 94-102. parameters in the liver of rats
against oxidative stress induced by
Iqbal K, Khan A, Khattak MMAK (2004). aluminum. Kafkas Univ Vet Fak
Biological significance of ascorbic Derg, 16(2): 263-268.
acid (vitamin C) in human health -
A review. Pakistan Journal of Price SA, Wilson LM (2006).
Nutrition 3(1): 5-13. Patofisiologi, konsep klinis proses-
proses penyakit edisi 6. Jakarta:
Kay CD, Holub BJ (2006). Anthocyanins EGC, pp: 47, 867-992.
and cancer prevention. Dalam:
Awad AB, Bradford PG (eds). Sen S, Chakraborty R, Sridhar C, Reddy
Nutrition and cancer prevention. YSR, De B (2010). Free radicals,
Boca Raton: CRC Press, pp: 418-20. antioxidants, diseases and
phytomedicines. International
Komalasari P, Muthmainah, Murti B Journal of Pharmaceutical Sciences
(2013). Pengaruh pemberian sari Review and Research, 3(1): 91-100.
buah Stroberi terhadap kerusakan
histologis sel ginjal mencit akibat Shih PH, Yeh CT, Yen GC (2007).
paparan parasetamol. Nexus Anthocyanins induce the activation
Kedokteran Transaksional, 2(1). of phase ii enzymes through the
antioxidant response element
Kovačević DB, Levaj B, Dragović-Uzelac pathway against oxidative stress-
V (2009). Free radical scavenging induced apoptosis. J. Agric. Food
activity and phenolic content in Chem, 55(23): 9427–9435.
Strawberry fruit and jam.
Agriculturae Conspectus Trestiati, M (2003). Analisis Rhodamin B
Scientificus, 74(3): 155-159. pada makanan dan minuman
jajanan anak SD Bandung, Institut
Manurung, RD (2011). Manfaat Teknologi Bandung. Thesis.
pemberian madu terhadap

10
NAMA JURNAL VOL./NO./BULAN/TAHUN (DIKOSONGKAN)

USDA, NRCS (2014). The PLANTS


database. National Plant Data Team
http://plants.usda.gov – Diakses
April 2014.

Wang SY, Lin HS (2000). Antioxidant


activity in fruits and leaves of
blackberry, raspberry, and
Strawberry varies with cultivar and
developmental stage. J Agr Food
Chem, 48: 140-146.

Yulianti, N (2007). Awas ! Bahaya dibalik


lezatnya makanan edisi pertama.
Yogyakarta: CV. Andi offset, pp:
92-93.

11

You might also like