Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Everything naturally made by human was subjected to damage. The length of utility, however, could be
increased through periodic improvement with the activity known as maintenance. The maintenance was a
combination of several activities to preserve an asset or to improve it to a certain condition that acceptable to the
standard determined by the company that conducting the maintenance.
Research was aimed at understanding the effect of the maintenance of architecture component, structure
component, and utility component on the quality of the maintenance of SLTA building in Balikpapan. Data analysis
employs descriptive analysis and path analysis.
Results of research, simultaneously, indicated that the strong effect rate was 97.73% with independent
variable coefficient of 0.324 for X1 (architecture component), 0.197 for X2 (structure component), and 0.456 for X3
(utility component). The probability rate of significance of 0.03 < 0.05 had been concluded as that the maintenance
of architecture, structure and utility components could have significant effect on the quality of building
maintenance. If the maintenance of X1, X2 and X3 could be improved, the quality of the maintenance of SLTA
building in Balikpapan might be ensured.
Keywords: school building, Balikpapan, the quality of the maintenance, path analysis
Abstrak
Secara alamiah tidak ada benda yang dibuat oleh manusia yang tidak bisa rusak, tetapi usia kegunaannya
dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan secara berkala melalui aktivitas yang dikenal sebagai
pemeliharaan. Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu
aset, atau memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang bisa diterima dengan merujuk pada standar yang
ditentukan oleh organisasi yang melakukan pemeliharaan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemeliharaan komponen arsitektur, komponen
struktur, dan komponen utilitas terhadap kualitas pemeliharaan bangunan gedung SLTA di Balikpapan, analisis
data menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur (path analysis)
Hasil penelitian, secara simultan menunjukkan tingkat pengaruh yang sangat kuat juga yaitu sebesar
97.73% dengan koefisien variabel bebas .0.324 X1 (komponen arsitektur), 0.197 X2 (komponen struktur), dan 0.456
X3 (komponen utilitas). Dengan nilai Probabilitas sig 0.03 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan
komponen arsitektur, struktur, utilitas berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pemeliharaan bangunan
gedung. Sehingga apabila pemeliharaan X1, X2, dan X3 di tingkatkan, maka akan meningkatkan kualitas
pemeliharaan bangunan gedung SLTA di Balikpapan.
7
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
yang bisa diterima dengan merujuk pada bidang konstruksi, dari perumahan, jembatan,
standar yang ditentukan oleh organisasi yang jalan maupun gedung, di Indonesia dapat
melakukan pemeliharaan. Hal ini penting dilihat bah-wa pepatah tersebut seringkali
terutama bagi negara berkembang karena tepat. Tidaklah heran gedung yang mulanya
kurangnya sumber daya modal untuk indah dan megah, akan rusak hanya dalam
penggan-tian aset di maksud (Corder, 1996). beberapa tahun saja, dan ironisnya gedung
Seiring dengan berjalannya waktu, tersebut sampai roboh hingga mengakibatkan
terjadi banyak perubahan, baik secara fisik melayangnya jiwa manusia. Seperti kejadian
maupun finansial pada bangunan gedung yang robohnya gedung sekolah yang terjadi
sudah jadi. Oleh karena itu, perlu adanya belakangan ini, sebagai berikut:
perhatian yang lebih terhadap bangunan
tersebut. Hal ini dapat diwujudkan dengan Tabel 1: Data Kerusakan Gedung Sekolah
dilakukannya kegiatan peme-liharaan NO NAMA SEKOLAH MUSIBAH
KORBAN
bangunan gedung. Namun seringkali kegiatan JIWA
1 siswa
pemeliharaan ini hanya dilakukan bila 1 SDN 3 Karang Lampung Gedung roboh
meninggal
terdapat masalah pada bangunan tersebut saja. 2 SMP Al-Muhlishin Atap runtuh
2 siswa luka
berat
Terbatasnya dana merupakan salah satu 3 siswa luka
3 SMP Negeri 6 Blitar Gedung roboh
penyebab dimana kegiatan pemeliharaan ini berat
1 guru luka
seringkali dilupakan. Maka, perlu ditekankan 4 SDN 2 Sambeng Blora Gedung roboh
berat
kepada pengelola bangunan agar kegiatan 5 SMU Negeri 7 Bogor Gedung roboh 30 siswa luka
peme-liharaan dilakukan secara sistematis. 5 siswa luka-
6 SMP Purnama Jateng Gedung roboh
Kegiatan pemeliharaan gedung di luka
hankan kondisi bangunan beserta elemen dan 8 SDN Gading 2 Sumenep Gedung roboh -
peralatan yang digunakan di gedung tersebut 9
SD Negeri Setia Bakti Gedung
-
Tangerang Roboh
agar dapat berfungsi sesuai rencana serta
10 SDN Clarak Probolinggo Gedung roboh -
menjaga terhadap pengaruh yang merusak
10 siswa luka
sehingga mencapai ataupun melebihi umur 11 SDN Sidomoro 1 Gresik Gedung roboh
berat
rencana yang telah ditentukan dan akan 12 SD Negeri Karawaci 3 Plafon runtuh 16 siswa luka
memberikan nilai lebih berkaitan dengan 13 SMP Negeri 5 Medan Atap runtuh
7 siswa luka
kualitas gedung dan juga keamanan bagi berat
3 siswa luka
pengguna. 14 SD Muh XI Solo Atap runtuh
berat
Perlu ditekankan pula, dengan dilaku- 15 SMU Pluit Raya Atap runtuh
3 siswa luka-
luka
kannya kegiatan pemeliharaan secara berkala 16 SDN Mentaos Jombang Gedung roboh -
akan mengurangi risiko pengeluaran biaya
17 SMP Negeri 1 Bekasi Gedung roboh -
akibat kerusakan gedung dikemudian hari.
Gedung yang dipelihara dengan baik dan 18 SDN 21 Kramat Jati Atap runtuh -
8
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
9
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
10
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
11
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
12
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
dengan menggunakan rumus dari Taro Tabel 4: Penyebaran Sampel pada Sekolah
Yamane (Riduwan, 2008): NO
NAMA KEP GU
PE
GA
KOMITE
SEKO
SIS TO
SEKOLAH SEK RU WA TAL
Dari rumus pengambilan sampel Taro WAI LAH
1. SMA Negeri 1 1 4 1 1 1 8
Yamane (Riduwan, 2008) diperoleh jumlah
2. SMA Negeri 2 1 3 1 1 1 7
sampel dengan nilai presisi 90% atau d = 3. SMA Negeri 3 1 3 1 1 1 7
10% sebesar = 90,03 orang. Dalam 4. SMA Negeri 4 1 3 1 1 1 7
penelitian ini sampel diambil sebesar 100 5. SMA Negeri 5 1 3 1 1 1 7
orang lebih besar dari jumlah sampel 6. SMA Negeri 6 1 2 1 1 1 6
7. SMA Negeri 7 1 2 1 1 1 6
minimal. 8. SMA Negeri 8 1 1 1 1 1 5
Untuk penyebaran sampel digunakan 9. MA Negeri 1 1 2 1 1 1 6
metode Random Bertingkat (Stratified 10. SMK Negeri 1 1 7 1 1 1 11
Random Sampling) Disproporsional. 11. SMK Negeri 2 1 3 1 1 1 7
Menurut Riduwan (2006) Random 12. SMK Negeri 3 1 3 1 1 1 7
13. SMK Negeri 4 1 3 1 1 1 7
Bertingkat Disproporsional di lakukan 14. SMK Negeri 5 1 2 1 1 1 6
dengan menyeleksi setiap unit sampling Jumlah 14 41 14 14 14 97
dengan ukuran yang tidak proposional
terhadap ukuran unit sampling karena untuk Jenis penelitian ini adalah survay
kepentingan pertimbangan analisis dan dengan metode yang digunakan deskirptif
kesesuaian. Cara ini dilakukan karena analitis. Peneliti melakukan studi langsung
apabila diterapkan proporsi yang sebenarnya kelapangan untuk melakukan pengamatan
maka akan terjadi penge-lompokan sejumlah terhadap obyek yang dianalisa, dengan metode
sampel pada unit sampel tertentu dan unit sebagai berikut: 1) Dokumentasi. 2)
sampel yang lain tidak mendapatkan bagian Wawancara dan Survey. 3) kuisioner.
(Tabel 3 kolom 4) oleh karena itu sampel Pengumpulan data yang dimaksudkan
ditentukan berdasarkan kesesuaian adalah pengumpulan data hasil investigasi
(disproporsional) seperti yang tertera pada lapangan yang berasal dari jawaban masukan
Tabel 3 kolom 5. balik kuesioner yang telah diedarkan kepada
Tabel 3: Penyebaran sampel
responden dan data lapangan dari dokumentasi
pendukung hasil survay dan wawancara.
SAMPEL SAMPEL
POPU PROPOR DISPRO Data yang terkumpul sesuai variabel
NO OBYEK
LASI SIONAL PORSIONAL dan indikator penelitian, kemudian diolah dan
(ORANG) (ORANG)
Kepala
dianalisa untuk mendapatkan faktor yang
Sekolah/Wa berpengaruhnya terhadap kualitas
1. 14 1.55 14
kil Sarana pemeliharaan guna memperta-hankan usia
Prasarana
pakai bangunan gedung SLTA di
2. Guru 640 70.84 41
Balikpapan.
3. Pegawai 70 7.75 14 Skala pengukuran yang digunakan
4.
Komite
70 7.75 14 dalam penelitian ini adalah Skala Likert
Sekolah
dengan lima angka yaitu 5, 4, 3, 2, 1. Semua
5. Siswa 98 10.85 14
responden diminta untuk menjawab semua
Pengawas
6.
Sekolah
11 1.26 3 item pertanyaan, setelah kuesioner
Jumlah 903 100 100
terkumpul maka dilakukan pemberian skor
untuk setiap item jawaban. Selangkapnya
sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 5,
Sehingga dikeperlukan sampel untuk Setuju (S) = 4, Cukup Setuju (CS) = 3, Kurang
masing-masing sekolah adalah sebagai Setuju (KS) = 2, Tidak Setuju (TS) = 1.
berikut: Variabel yang dianalisis dalam
penelitian ini dibedakan menjadi variabel
bebas (inde-penden) dan variabel terikat
(dependen). 1) Variabel bebas (X)
merupakan variabel yang mempengaruhi
13
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
atau yang menjadi sebab perubahannya atau dikembang-kan sebagai metode untuk
timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008). mempelajari pengaruh (efek) secara
Variabel bebas yang akan mempengaruhi langsung dan tidak langsung dari variabel
variabel terikat terdiri dari: a) Variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini
Komponen Arsitektur (X1). b) Variabel merupakan salah satu pilihan dalam rangka
Komponen Struktur (X1). c) Variabel mempelajari ketergantungan sejumlah
Komponen Utilitas (X1). 2) Variabel terikat variabel di dalam model, analisis ini diguna-
(Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau kan untuk menelaah hubungan antara model
yang menjadi akibat karena adanya variabel kausal yang telah dirumuskan peneliti atas
bebas (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian dasar pertimbangan teoritis dan pengetahuan
ini variabel terikat (dependen) adalah tertentu. Hubungan kausal selain didasarkan
kualitas pemeliharaan bangunan gedung pada data, juga didasarkan pada
SLTA dengan menggunakan pendekatan pengetahuan, perumusan hipotesis dan
lima dimensi pendapat Zeaithaml, 1990 analisis logis secara kausal serta untuk
dalam Azizah, 2008. menafsirkan pola hubungan tersebut.
Untuk menghindari perbedaan Analisis jalur bukanlah untuk
inter-pretasi atas istilah serta variabel yang menemu-kan penyebabnya, melainkan suatu
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu metode untuk menelaah hubungan antar
dikemukakan definisi operasional sebagai variabel pada model kausal yang telah
berikut: a) Peme-liharaan komponen dirumuskan peneliti atas dasar pertimbangan
arsitektur (X1) adalah peme-liharaan teoritis dan pengetahuan tertentu. Analisis
komponen fisik bangunan yang terdiri dari: Jalur merupakan pengembangan dari analisis
atap, dinding, lantai, pintu dan jendela, regresi, sehingga analisis regresi dapat
plafond, dan jadwal serta intensitas pemeli- dikatakan sebagai bentuk khusus dari
haraannya. Pada variabel ini yang analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk
optimalkan adalah estetika visual dan melukiskan dan menguji model hubungan
dampak kenyamanan yang di akibatkkan. b) antar variabel yang berbentuk sebab akibat
Pemeliharaan komponen struktur (X2) adalah (Bachrudin Achmad dan Tobing L. Harapan,
merupakan pemeliharaan komponen bangun- 2003) dengan tujuan untuk menentukan
an terkait dengan kekokohan dan kestabilan pengaruh langsung dan tidak langsung antara
struktur bangunan, sehingga aman dan stabil sejumlah variabel bebas terhadap variabel
terhadap semua beban bangunan yang ada. terikat.
Variabel ini terdiri dari: pondasi, kolom,
balok dan jadwal serta intensitas pemeliha- 3. Hasil dan Pembahasan
raannya. c) Pemeliharaan komponen utilitas
(X3) adalah pemeliharaan komponen Hasil survey dan kuisioner
penunjang dalam maupun luar bangunan menunjukkan bahwa bangunan gedung
yang terdiri dari: elektrikal dan penerangan, SLTA di Balikpapan rata-rata sudah berusia
instalasi air bersih, instalasi air kotor, di atas 10 tahun, dan manajemen
fasilitas pemadam kebakaran, Jaringan Air pemeliharaan gedung yang telah dan sedang
Conditioner (AC), fasilitas komu-nikasi, diterapkan oleh manajemen sekolah secara
jaringan komputer, dan jadwal serta garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3
intensitas pemeliharaannya. d) Kualitas model pemeliharaan:
peme-liharaan (Y) adalah hasil akhir dari
obyek pemeliharaan komponen bangunan
yang terdiri dari tiga komponen seperti
tersebut di atas yang ditinjau menggunakan
prinsip lima dimensi (Zeaithaml, 1990 dalam
Azizah, 2008).
Metode pengolahan data menggunakan
Analisis Jalur (path analysis) yang
14
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
15
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
16
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
ρ terbesar adalah Sig. 0.03<0.05 dan kriteria New York: Prentice-Hall Inc. Englewood
tingkat pengaruh sangat kuat, berarti ber- Cliffs.
pengaruh dan signifikan terhadap kualitas Hinggins Lindley, R.P.E. 2002. Maintenance
peme-liharaan gedung SLTA di Balikpapan. Engineering Handbooks, New York.
Saran. Berdasarkan temuan hasil penelitian Mc.Draw-Hill Standard Handbook.
ini maka dikemukakan saran-saran sebagai Horner. R.M.W. 1997. Building
berikut: 1) Manajemen pemeliharaan gedung Maintenance Strategy : A New Management
model I secara tampilan visual bangunan Approach. Dundee – Scotland.
gedung hasilnya lebih baik dibandingkan Hudson W. Ronald. 1997. Infrastructure
dengan model lainnya. Untuk itu manajemen Mana-gement, New York: Mc. Graw-Hill.
sekolah di Balikpapan pada umumnya dan Kepmen Kimpraswil. Nomor 332 Tahun
manajemen sekolah SLTA khu-susnya dapat 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
merujuk model I untuk dijadikan acuan dan Bangunan Gedung Negara, PT. Media-tama
referensi guna meningkatkan kualitas Saptakarya. Jakarta.
pemeliharaan gedung sekolah. 2) Kepada Kodoatie, J, Robert. 2005. Pengantar
para peneliti untuk melakukan penelitian Manaje-men Infrastruktur, Pustaka Pelajar.
lanjutan guna mengkaji dan menggali lebih Yogyakarta.
dalam mengenai kualitas pemeliharaan Maintenance Management System, Technical
gedung sekolah di Balikpapan secara Informatian Document, dsp-psd. pwgsc. gc.ca.
menyeluruh, supaya populasi penelitian 12 Pebruari 2008.
ditingkatkan mencangkup SD, SLTP, SLTA Mann Lawrence, Jr. 1985. Maintenance
dan menambahkan variabel yang belum di Management, Third Printing Lexing-tonBooks.
Toronto.
bahas dalam penelitian ini.
Marsudi Joyowiyono. 1995. Perawaratan
Bangunan Gedung di Indonesia, PT. Ideco
5. Daftar Pustaka Utama. Jakarta.
Miles Derek. 2000. Building Maintenance; A
Achmad Bacrudin, L. Tobing. 2003. Analisis Management Manual, Intermadiate Technology
Data untuk Penelitian Survai dengan Publications. London.
menggunakan Lisrel 8, Jurusan Statistka- NASA. 2003. The NASA Deffered Maintenance
Unpad. Bandung. Parametric estimating Guide, Version 2,
Azizah Abdul Rahman, Rose Alinda Alias. California. USA.
Servqual Dalam Penelitian Kualitatif Se-rvis Riduan. 2007. Metode dan Teknik Menyusun
sistem Maklumat, University Tech-nologi Tesis, CV. Alfabeta. Bandung.
Riduwan, Drs. MBA, Kuncoro Engkus Achmad,
Malaysia, 81310 Skundai. Johor.
Dr. SE, MM. 2008. Cara Menggunakan dan
Bungin Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Memakai Analisis Jalur (Path Analysis).
Kuantitatif, Fajar Interpratama Offset. Alfabeta. Bandung.
Jakarta. Santoso. B dan Ashari. 2005. Analisis Statistik
Corder Antony, Kusnul Hadi. 1996. Teknik dengan Microsoft Excel dan SPSS, Penerbit
Manajemen Pemiliharaan, Cetakan III. Andi. Yogyakarta.
Erlangga Jakarta. Santoso, Singgih. 2009. Menguasai Statistik
Departemenf Public Work. 2001. dengan SPSS 17. Elex Media Kompu-tindo.
Maintenance Management Framework. Jakarta.
Australia. Satriono dan Rita H. 2007. Filsafat Ilmu dan
Friady Wahyu, 2009. Faktor-faktor yang Metodologi Penelitian, Penerbit Andi. Jakarta.
Sedayu Agung, 2009. Manajemen Pemeli-
Mem-pengaruhi Keterlambatan Proyek Kon-
haraan Infrastruktur dalam Pengelo-laan GOR
struksi, Jurnal Program Studi Teknik Sipil Ken Arok Malang, Jurnal Program Studi Teknik
Pascasarjana Universitas Brawi-jaya. Sipil Pascasar-jana Universitas Brawijaya.
Malang. Malang.
Heintzelman, E. John. 1976. The Complete Siregar D. Doli. 2004. Manajemen Aset, PT.
Handbooks of Maintenance Manage-ment, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
17
JURNAL SAINS TERAPAN NO. 1 VOL. 1 JUNI ISSN : 2406-8810
Solimun. 2002. Structural Equation Modeling Wardjoyo Djoko. 2008. Analisa “Overruns”
Lisrel dan Amos, Penerbit Universitas Negeri Biaya Perubahan Pelaksanaan Peker-jaan
Malang. Malang. Proyek Rehabilitasi Gedung P4TK/ VEDC
Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Statistika untuk Malang, Jurnal Program Studi Teknik Sipil
Penelitian.Alfabeta. Bandung Pascasarjana Universitas Brawijaya. Malang.
Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi ........, Peraturan Menteri Pendidikan Nasio nal
Terapan dengan SPSS, Graha Ilmu. Yogyakarta. Nomor 19 Tahun 2003 tentang Standar
Supangat Andi. 2007. Statistika Dalam Kajian Nasional Pendidikan.
Deskruptif Inferensi, dan Nonparame-trik, ........, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Prenada Media Grup. Jakarta. Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pedoman
Tanggoro, Dwi. 2000. Utilitas Bangunan. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
Jakarta. Universitas Indonesia Press ........, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
The REMR. 1996. Condition Index : Condi-tion Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pedoman
Assessment for Mainte-nance, REMR, Technical Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Note, OM-Ci-1.2. Gedung.
US Department of Education. 2003. Planning ........, Undang – Undang Republik Indonesia
Guide for Maintaining School Facilities, Nomor 28 Tahun 2002 tentang
National Center for Educa-tion Statistics Institute Bangunan Gedung.
of Education Sciences. Washington.DC. ........, Undang - Unadng Republik Indonesia
Wahyono, Teguh. 2009. Model Analisis Statistik Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dengan SPSS 17. Elex Media Kompu-tindo. Pendidikan Nasional.
Jakarta. http://www.kompas.com/2009/11/19
http://www.mediaindonesia.com/2008/11/20
http://www.tempointeraktif.com/2008/05
18