You are on page 1of 8

UJI TOKSISITAS TANAMAN OBAT ANTI Diabetes mellitus (Gynura

procumbens) MENGGUNAKAN METODE BSLT

Juryanika1, Fitmawati2, Nery Sofiyanti2


1
Mahasiswa Program Studi S1 Biologi
2
Dosen Botani Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia
juryanika_yani@yahoo.com

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a disease caused by metabolic problem in which the level of
blood glucose is above the normal level (hyperglycemia) due to insulin
deficiency. The number of diabetes mellitus patient increase every year and the
treatment cost is expensive, especially with clinic complication, therefore many
people try traditional medicine as an alternative treatment. This study aimed to
identify the toxicity level (LC50) of Gynura procumbens served to cure diabetes
mellitus using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Additionally, we aimed to
determine the LC50 of Gynura procumbens extract treating to Artemia salina
larvae. This study had been conducted from November 2014 to February 2015. In
this research we used four extract concentrations i.e. control, 10 µg/ml, 100 µg/ml
dan 1000 µg/ml. Four concentration of plant extract were applied to Artemia
salina larvae with three replication. Total Artemia salina larvae died 24 hours
after treatment were counted. The toxicity was analyzed using Probit analysis to
determine LC50. The result indicated that the leaf extract of Gynura procumbens
give lethal effect to Artemia salina larvae at concentration 239,88 µg/ml (LC50).

Keywords: Artemia salina, BSLT, Diabetes mellitus, Gynura procumbens, LC50.

ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolisme dimana kadar
glukosa darah di atas normal (hiperglikemia) akibat kekurangan insulin.
Peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus yang setiap tahunnya meningkat
serta biaya pengobatan diabetes mellitus yang mahal terutama apabila disertai
dengan komplikasi klinis mendorong masyarakat untuk mencoba obat tradisional
yang dapat dipakai sebagai alternatif pengobatan. Penelitian ini memiliki beberapa
tujuan: Mengidentifikasi tingkat toksisitas tumbuhan yang berpotensi sebagai
agen diabetes mellitus menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
dan menentukan nilai LC50 larva Artemia salina setelah pemberian ekstrak
tanaman obat. Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2014 hingga
Februari 2015. Dalam penelitian ini terdapat 4 kelompok perlakuan yaitu kontrol,
ekstrak dengan konsentrasi 10 µg/ml, 100 µg/ml dan 1000 µg/ml. Data yang
dikumpulkan adalah data primer yang didapatkan dari jumlah larva Artemia salina
yang mati selama 24 jam setelah perlakuan pada tiap-tiap konsentrasi ekstrak
tumbuhan obat. Data dari uji toksisitas tersebut akan dianalisis dengan
menggunakan Analisis Probit untuk mengetahui nilai LC50. Berdasarkan hasil uji

Repository FMIPA 1
toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) ekstrak daun
Gynura procumbens memberikan efek kematian terhadap Artemia salina dengan
nilai LC50 239,88 µg/ml.

Kata kunci: Artemia salina, BSLT, Diabetes mellitus, Gynura procumbens, LC50.

PENDAHULUAN relatif kecil bagi tubuh dibandingkan


dengan obat-obatan sintetik (Anief
Diabetes mellitus merupakan
1995).
penyakit gangguan metabolisme
Menurut Chamorro et al.
dimana kadar glukosa darah di atas
(1999) dosis atau takaran yang tepat
normal (hiperglikemia) akibat
dalam penggunaan tanaman obat
kekurangan insulin. Ini merupakan
memang belum banyak didukung
salah satu masalah dalam kesehatan
oleh data hasil penelitian. Peracikan
masyarakat (Katzung et al. 2009).
secara trasisional menggunakan
Penderita penyakit ini dari tahun ke
peracikan sejumput, segenggam atau
tahun cenderung meningkat. Data
seruas sangat sulit ditentukan
global menunjukkan bahwa jumlah
ketepatannya. Penggunaan takaran
penderita diabetes mellitus pada
yang lebih dalam satuan gram dapat
tahun 1987 adalah 37 juta orang dan
mengurangi kemungkinan terjadinya
pada tahun 1993 menjadi 100 juta
efek samping yang tidak diharapkan
orang. Pada tahun 2020 perkiraan
karena batas antara racun dan obat
jumlah penduduk di Indonesia yang
dalam bahan tradisional sangatlah
berusia di atas 20 tahun adalah 178
tipis sekali (Lopez et al. 1993).
juta jiwa, sehingga jika diperkirakan
Melalui pengetahuan etnobotani dari
prevalensi diabetes mellitus (DM)
kearifan lokal suatu daerah, tanaman
adalah 5%, maka penderita diabetes
Gynura procumbens atau yang di
diperkirakan 9 juta orang (Soegondo
kenal dengan tanaman sambung
1995). Peningkatan jumlah penderita
nyawa memiliki khasiat sebagai anti
diabetes mellitus yang setiap
diabetes mellitus (Mujahid 1998).
tahunnya meningkat serta biaya
Sebelum digunakan sebagai tanaman
pengobatan diabetes mellitus yang
obat sebaiknya diuji
mahal terutama apabila disertai
ketoksisitasannya untuk mengetahui
dengan komplikasi klinis mendorong
tingkat keamanan dari tanaman obat.
masyarakat untuk mencoba obat
Salah satu metode awal yang
tradisional yang dapat dipakai
sering dipakai untuk mengamati
sebagai alternatif pengobatan. Hal ini
toksisitas senyawa dalam ekstrak
disebabkan obat tradisional
tanaman adalah metode Brine Shrimp
mempunyai beberapa keuntungan
Lethality Test (BSLT). Brine Shrimp
antara lain harganya yang relatif
Lethallity Test (BSLT) adalah metode
murah, bahan baku yang mudah
yang sangat berguna dalam
didapat yaitu dari tanaman obat yang
melakukan skrining terhadap
bisa ditanam dan diramu,
senyawa aktif ataupun ekstrak aktif
berdasarkan resep nenek moyang
dari bahan alam atau tanaman obat
yang sudah menjadi kearifan lokal
(Meyer et al. 1982 Carballo et al.
daerah tersebut. Penggunaan
2002). Metode BSLT digunakan
tanaman obat herbal lebih aman
untuk mendeteksi keberadaan
dikonsumsi dan efek sampingnya

Repository FMIPA 2
senyawa toksik dan digunakan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
sebagai biomonitor dalam isolasi Alam Universitas Riau.
senyawa dari tumbuhan yang
memiliki kandungan sitotoksik Alat dan Bahan
dengan menentukan nilaia LC50 dari
senyawa aktif (Astuti et al. 2005). Peralatan yang digunakan
Uji toksisitas sangat penting dalam penelitian ini adalah satu unit
karena diperlukan untuk menjamin rotary evaporator, oven, neraca
keamanan tanaman obat sebagai obat analitik, blender, tabung reaksi, rak
herbal yang akan dikonsumsi oleh tabung reaksi, pipet tetes,
manusia tidak boleh bersifat toksik. mikropipet, gelas ukur, pisau, vortex,
Diharapkan penelitian ini dapat batang pengaduk kaca, wadah
mengembangkan manfaat tanaman penetasan Artemia salina Leach. 2
obat yang ada yang berasal dari tipe ruang (terang dan gelap),
bahan alam untuk penyembuhan aerator, lampu pijar 40 watt, lup,
penyakit diabetes mellitus baik dari vial atau botol kaca, keranjang
segi khasiat maupun keamanannya peralatan gelas, sarung tangan,
(Marliyana et al 2012). Tujuan masker dan kertas saring.
penelitian ini untuk Mengidentifikasi Bahan-bahan yang digunakan
tumbuhan yang berpotensi sebagai dalam penelitian ini adalah ekstrak
obat anti diabetes mellitus dengan tanaman obat Gynura procumbens,
metode Brine Shrimp Lethality Test alkohol 70%, aquadest, larva Artemia
(BSLT) dengan menentukan nilai salina Leach, ragi (Saccharomyces
LC50 Artemia salina setelah cerevisiae) dan air laut.
pemberian ekstrak tanaman obat.
Prosesur penelitian
METODE PENELITIAN
1. Pembuatan Ekstrak
Waktu dan Tempat Tanaman Obat

Penelitian dilaksanakan selama Tanaman obat yang akan


4 bulan mulai November 2014 – digunakan sebelumnya ditimbang
Februari 2015. Pengambilan sampel terlebih dahulu. Setelah ditimbang,
tanaman obat dilakukan di beberapa tanaman obat mula-mula
tempat di daerah Pekanbaru. dibersihkan, dicuci dengan air
Selanjutnya dilakukan di mengalir, lalu dikering anginkan
Laboratorium Botani Jurusan Biologi dengan cara diletakkan di tempat
Fakultas Matematika dan Ilmu terbuka dengan sirkulasi udara yang
Pengetahuan Alam Universitas Riau. baik dan tidak terkena sinar matahari
Proses pembuatan ekstrak tanaman langsung, kemudian dimasukkan
obat dan pengujian toksisitas kedalam oven dengan suhu 50 ºC.
terhadap larva Artemia salina Tanaman obat yang sudah kering
dilakukan di Laboratorium Botani kemudian digerus dan diekstraksi
Jurusan Biologi Fakultas dengan metode maserasi, dengan
cara merendam serbuk tanaman obat
kering dalam pelarut alkohol 70% alkohol diuapkan pada rotary
kemudian disaring menggunakan evaporator sehingga didapatkan
kertas saring. Setelah itu, pelarut

Repository FMIPA 3
ekstrak tanaman obat yang kental LC50 <1000 µg/ml dapat disajikan
dengan konsentrasi 100%. pada gambar 1 sebagai berikut.

2. Pelaksanaan uji toksisitas

Uji toksisitas dilakukan dengan


memasukkan sepuluh ekor Artemia
salina Leach. umur 48 jam yang
sehat dan bergerak aktif dipilih
secara acak, lalu dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi
ekstrak tanaman obat yang bebas
pelarut. Kemudian dimasukkan satu
tetes suspensi ragi Saccharomyces
cerevisiae (3 mg/10 ml air laut)
ditambahkan sebagai makanan
Artemia salina Leach. Selanjutnya Gambar 1. Tanaman obat Gynura
tabung reaksi diletakkan di bawah procumbens yang
lampu penerangan selama 24 jam bersifat toksik
dan dihitung jumlah larva Artemia
salina yang mati. Brine Shrimp Lethality Test
(BSLT) merupakan salah satu metode
Analisis data skrining untuk mengetahui
ketoksikan suatu ekstrak maupun
Data hasil penelitian akan senyawa bahan alami (Sukardiman
diolah dan disajikan dalam bentuk 2004). Metode ini dilakukan dengan
tabel. Data dari uji toksisitas tersebut menentukan besarnya nilai LC50
akan dianalisis dengan Analisis selama 24 jam. Data tersebut
Probit untuk mengetahui harga LC50. dianalisis menggunakan probit
analisis untuk mengetahui nilai LC50.
HASIL DAN PEMBAHASAN Suatu senyawa dinyatakan
mempunyai potensi toksisitas akut
Hasil uji toksisitas tanaman jika mempunyai nilai LC50 <1000
obat anti diabetes mellitus dengan µg/ml. (Sunarni et al. 2003 Anderson
menggunakan Artemia salina Leach. et al. 1991 Sukardiman 2004).
menggunakan Artemia salina Leach. Apabila suatu ekstrak tanaman
dengan metode Brine Shrimp bersifat toksik menurut nilai LC50
Lethality Test (BSLT) dalam skala dengan metode BSLT, maka tanaman
laboratorium. Sampel yang tersebut dapat dikembangkan sebagai
digunakan pada penelitian ini terdiri anti diabetes mellitus.
dari 23 jenis tanaman obat yang Uji toksisitas ini dapat
berpotensi sebagai anti diabetes diketahui dari jumlah kematian larva
mellitus. Lokasi pengambilan sampel Artemia salina karena pengaruh
dilakukan di Kelurahan Simpang ekstrak atau senyawa bahan alam
Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru. pada konsentrasi yang diberikan
Bentuk morfologi secara umum dari (Mclaughlin et al. 1999 Silva et al.
tanaman obat yang memiliki nilai 2007). Nilai LC50 merupakan nilai
yang menunjukkan besarnya

Repository FMIPA 4
konsentrasi suatu bahan uji yang mengandung cukup serat juga
dapat menyebabkan 50% kematian berguna untuk menurunkan kadar
jumlah hewan uji setelah perlakuan kolesterol darah, mengobati diabetes,
24 jam. Melalui metode tersebut, tumor, dan sebagai obat anti kanker
pelaksanaan skrining awal suatu (Mujahid 1998). Menurut metode
senyawa aktif akan berlangsung BSLT karena 3 ekstrak tanaman obat
relatif cepat dengan biaya yang tersebut memiliki kemampuan
relatif murah (Dwiatmaka 2001 membunuh larva 50% dari dan
Mukhtar 2007). memiliki nilai LC50 <1000 µg/ml.
Hasil pengujian ekstrak Menurut Meyer et al. (1982) suatu
tanaman obat daun Gynura ekstrak dikatakan bersifat toksik
procumbens memiliki nilai LC50 terhadap Artemia salina apabila
sebesar 239,88 µg/ml. Pada Gambar mempunyai nilai LC50 (konsentrasi
2 menunjukkan pengauh bahwa yang dapat mematikan 50% (larva
semakin tinggi konsentrasi atau dosis udang) <1000 µg/ml. Daya toksisitas
yang diberikan maka persentasi suatu senyawa dapat diketahui
kematian larva Artemia salina dengan menghitung jumlah kematian
semakin meningkat. larva Artemia salina dengan
parameter Lethal Concentration 50
Gynura procumbens (LC50). Tanaman obat yang memiliki
Kematian larva

LC50 >1000 µg/ml berarti tanaman


10
y = 4x - 4,5556 tersebut bersifat toksik tetap masih
5 bisa digunakan sebagai anti diabetes
0 mellitus, tetapi konsentrasi yang
0 2 4 digunakan harus dikurangkan atau
-5
disesuaikan dengan dosis yang telah
Log konsentrasi disepakati (Artemia salina), serta
tanaman obat tersebut dapat
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi dikembangkan sebagai obat
ekstrak Gynura antikanker.
procumbens anti Berdasarkan penelitian yang
diabetes mellitus telah dilakukan ekstrak tanaman obat
terhadap kematian memiliki potensi toksisitas akut
larva Artemia salina menurut metode BSLT karena
ekstrak tanaman obat tersebut
Pada tanaman Gynura memiliki kemampuan membunuh
procumbens (sambung nyawa) larva >50 % dan memiliki nilai LC50
mengandung flavonoid, triterpenoid, <1000 µg/ml. Penurunan kadar gula
polifenol, tanin, saponin, steroid, darah ini diduga karena adanya
asam para kumarat, asam para kandungan zat aktif flavonoid yang
hidroksi benzoat, dan minyak atsiri terkandung di dalam ekstrak tanaman
(Sugiyanto et al. 1994). Tanaman obat tersebut. Menurut Viktoria
daun dewa (Gynura procumbens) (2012), Flavonoid berfungsi dalam
merupakan salah satu tanaman obat menghambat enzim glukosidase dan
yang digolongkan sebagai herba. alfa amilase sehingga pemecahan
Tanaman daun dewa adalah tanaman karbohidrat menjadi monosakarida
asli dari Birma dan Cina, di sana menjadi gagal dan glukosa tidak
biasanya dimakan sebagai sayuran dapat diserap oleh usus. Menurut
sehat (Heyne 1987). Selain

Repository FMIPA 5
Abdelmoaty et al, (2010) dalam penurunan kadar gula darah yang
mekanisme penyembuhan penyakit dihasilkan. Hai ini disebabkan karena
diabetes mellitus, flavonoid diduga semakin tinggi dosis yang diberikan
berperan meningkatkan aktivitas maka semakin banyak jumlah zat
enzim antioksidan dan mampu aktif yang dapat menurunkan kadar
meregenerasi sel-sel pankreas yang gula darah. Pada kadar atau dosis
rusak sehingga kekurangan insulin tertentu tanaman obat memiliki
dapat teratasi. Selain itu, flavonoid potensi toksisitas akut serta dapat
yang terkandung di dalam tumbuhan menyebabkan kematian larva
dapat memperbaiki sensifitas Artemia salina.
reseptor insulin. Sehingga adanya
flavonoid, alkoloid dan tanin KESIMPULAN
memberikan efek yang
Berdasarkan hasil penelitian
menguntungkan pada keadaan
dapat disimpulkan bahwa ekstrak
diabetes mellitus. Menurut Marianne
daun Gynura procumbens memiliki
(2011), flavonoid diketahui memiliki
potensi toksik dengan nilai LC50
aktivitas anti oksidan yang diyakini
239,88 µg/ml. tanaman obat yang
mampu melindungi tubuh terhadap
dinyatakan bersifat toksik karena
kerusakan yang yang disebabkan
memiliki nilai LC50 <1000 µg/ml.
jenis oksigen reaktif, sehingga
Tanaman yang memiliki nilai LC50
mampu menghambat terjadinya
<1000 µg/ml dapat dilanjutkan
penyakit degeneratif seperti diabetes
sebagai obat antikanker.
mellitus. kandungan flavonoid
sebagai antioksidan dapat UCAPAN TERIMA KASIH
melindungi kerusakan sel-sel
pangkreas dari radikal bebas (Arinisa Penulis mengucapkan terima
dan Isnawati 2011). kasih kepada LPPM Universitas Riau
Mekanisme kematian larva yang telah membantu membiayai
berhubungan dengan fungsi senyawa penelitian ini. Penulis juga
flavonoid, alkoloid dan tanin pada ke mengucapkan terima kasih kepada
3 tanaman obat tersebut, yang dapat Laboratorium Botani dan
menghambat daya makan larva Laboratorium Kimia Bahan Alam
(antifedant). Cara kerja senyawa- FMIPA Universitas Riau yang telah
senyawa tersebut adalah dengan memfasilitasi kegiatan penelitian ini.
bertindak sebagai stomach poisoning
atau racun perut. Oleh karena itu, DAFTAR PUSTAKA
bila senyawa-senyawa ini masuk Abdelmoaty, M.A., Ibrahim, M.A.,
kedalam tubuh larva, alat Ahmed, N.S., Abdelaziz,
pencernaannya akan terganggu. M.A. 2010. Confirmatory
Selain itu, senyawa ini menghambat Studies on the Antioxidant
reseptor perasa pada daerah mulut and Antidiabetic Effect of
larva. Hal ini mengakibatkan larva Quercetin in Rats. Indian :
gagal mendapatkan stimulus rasa Clinical Biochemistry
sehingga tidak mampu mengenali 25(2):188
makanannya sehingga larva mati Anderson, J.E., Goetz, C.M.,
kelaparan. Berdasarkan data yang McLaughlin, J.L., and
diperoleh, semakin tinggi dosis yang Suffness, M. 1991. A Blind
diberikan maka semakin besar efek Comparison of Simple

Repository FMIPA 6
Bench-top Bioassays and
Human Tumour Cell Katzung, BG, Masters S, Trevor AJ.
Cytotoxicities as Antitumor 2009. Basic and Clinical
Prescreens. Phytochem Pharmacology. 11th ed. New
Analysis (2): 107-111. York: McGraw-Hill Medical.

Anief, Moch. 1995. Ilmu Meracik Lopez M. J., Hernandez A.,


Obat Teori dan Praktek. Chamorro G., MendozaF. T.
Yogyakarta : Gadjah Mada 1993. Alpha-Asarone toxicity
University Press. in longterm cultures of adult
rat hepatocytes. Planta Med
Arinisa F dan Isnawati M. 2011. The Journal 59(2):115-20.
Effect Of Common Beans
(Phaseolus vulgaris) Marianne, Yuandani, Rosnani. 2011.
Consumption Timing on Antidiabetic Activity From
Postprandial Blood Blucose Ethanol Exstract Of Kluwih’s
Levels. Artikel Penelitian. Leaf (Artocarpus
Hal 5. Program Studi Ilmu camansi).Jurnal Natural Vol.
Gizi. Fakultas Kedokteran. 11, No. 2. Fakultas Farmasi.
Universitas Diponegoro. Universitas Sumatra Utara.
Semarang. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Carballo, J.L.I., Inda , Z.LH., and (MIPA). Universitas Syiah
Perez. 2002. A Comparison Kuala. Darussalam. Banda
between Two Brine Shrimp Aceh.
Assay to Detect in Vitro
Cytotoxicity in Marine Marliayana. Soerya D., Fajar
Natural Product. BMC Rakhman W., Nestri H., Rita
Biotechnology 2 (17):1-5. Rakhmawati., 2012. Uji
Toksisitas Secara Brine
Chamorro G, Salazar M, Tamariz J, Shrimp Lethality Test
Diaz F, Labarrios F., 1999. Ekstrak Buah Merah
Dominant lethal study of (Pandanus Conoideus
alphaasarone in male and Lamk.). ALCHEMY jurnal
female mice after sub-chronic penelitian kimia 1(8): 24-33.
treatment. Phytother Res
13(4): 308-11. McLaughlin, J.L. 1991. Crown Gall
Tumours on Potato Disc and
Dwiatmaka, Y. 2001. Identifikasi Brine Shrimp Lethality: Two
Simplek dan Toksisitas Akut Simple Bioassay for Higher
Secara BST Ekstrak Kulit Plant Screening and
Batang Pule (Alstonia Fractination. Methods in
scholaris). Program Pasca Plants Biochemistry 6 (1): 1-
Sarjana Universitas Gadjah 30.
Mada, Yogyakarta.
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Meyer, B.N., and Ferrigni, N.R.,
Indonesia Jilid III. Badan 1982. Brine Shrimp: A
Litbang Kehutanan Jakarta. Convenient General Bioassay
Hal 1884.

Repository FMIPA 7
for Active Plant Constituent. Suarni. 2005. Tanaman Obat tak
Planta Medica 45: 31-34. Selamanya Aman, http://
Mujahid A. 1998. Pengaruh daun pikiranrakyat.com, 11
Dewa terhadap perubahan September 2005. Akses
morfologi sel serta struktur Pekanbaru Mei 2014.
morfologi lesi jaringan hepar
tikus. Skripsi. Surakarta: Sukardiman., R. Abdul dan P.N.
Fakultas Kedokteran UNS. Fatma. 2004. Uji Praskrining
Aktivitas Antikanker Ekstrak
Mukhtar, M.H., A.Z, Adnan dan Eter dan Ekstrak Metanol
M.W, Pitra. 2007. Uji Marchantia planiloba Steph.
Toksisitas Minyak Atsiri Dengan Metode Uji
Daun Kemangi (Ocimum Kematian Larva Udang dan
basilicum L.) dengan Metode Profil Densitometri Ekstrak
Uji Brine Shrimp Lethality Aktif. Majalah Farmasi
Bioassay. Jurnal Sains Airlangga 4 (3): 97 –100.
Teknologi Farmasi. 12(1): 1-
4. Viktoria Cyntia Yogya Astuti. 2012.
Jurnal Pengaruh Pemberian
Silva, T.M., Nascimento, R.J., Ekstrak Daun Kumis Kucing
Batista, M.B., Agra, M.F., (Orthosiphon aristatus)
dan Camara, C.A. 2007. Terhadap Penurunan Kadar
Brine shrimp bioassay of Glukosa Darah Tikus Wistar
some species of solanum yang Diinduksi Aloksan.
from northeastern brazil. Universitas Ponegoro.
Revista Brasileira de Semarang.
Farmacognosia (17): 35-38.

Soegondo S. 1995. Penatalaksanaan


Diabetes Melitus Terpadu.
Jakarta: FKUI.

Sugiyanto, Soegihardjo, C. J., dan


Meiyanto, E. 1994. “Uji Ant
Karsinogenik Rutin.

Repository FMIPA 8

You might also like