You are on page 1of 2

The Fox and the Grapes

A fox was walking through an orchard on a hot summer day when he


spotted a juicy bunch of grapes. They were on a high branch, way above the
fox's head. So he crouched down, leaped as high as he could, and snapped his
jaws, but missed the grapes.
The fox stared up the grapes. They looked so fat and purple and tasty,
his mouth began to water. The fox backed up, got a good running start, and
again leaped for the grapes. He snapped his jaws together with a terrific smack.
But again, the grapes were beyond the fox's grasp.
The fox gazed up longingly at the grapes. There were so many of
them. They were so round, so ripe, so purple, so perfect! He had to have those
grapes. The fox backed up even farther, he ran even faster, he leaped even
higher, and he snapped his jaws together even more loudly than before. But
when he returned to the ground, still no grapes.
The fox stared for the last time and said, "The wine must be sour."
Rubah dan Anggur

Seekor rubah sedang berjalan melalui kebun suatu hari di musim


panas ketika ia melihat segerombol buah anggur yang enak. Anggur-anggur
tersebut berada di cabang yang tinggi, jauh di atas kepala rubah. Sehingga di
membungkuk kemudian melompat setinggi yang ia bisa, dan membentakan
rahangnya, tapi ia gagal mendapatkan anggur tersebut.
Rubah menatap buah anggur itu. Mereka tampak begitu besar dan
berwarna ungu dan lezat, mulutnya mulai berair. Rubah itu berjalan ke
belakang, untuk bersiap berlari, dan lagi melompat untuk mendapatkan anggur
tersebut. Ia membentakan rahangnya bersamaan dengan hentakan yang hebat.
Tapi sekali lagi, anggur itu di luar jangkauan si rubah.
Rubah itu menatap penuh hasrat pada buah anggur tersebut. Ada
begitu banyak dari mereka. Mereka begitu bulat, begitu matang, begitu ungu,
begitu sempurna! Dia harus mendapatkan anggur-anggur tersebut. Rubah itu
mundur ke belakang lebih jauh, ia berlari lebih cepat, ia melompat lebih tinggi,
dan menghentakan rahangnya bersama-sama bahkan lebih keras dari
sebelumnya. Tapi ketika ia kembali ke tanah, tetap tidak ada buah anggur yang
ia dapat.
Rubah itu menatap untuk yang terakhir kalinya dan mengatakan,
"Anggur anggur itu pasti asam."

You might also like