Professional Documents
Culture Documents
3, Desember 2014
179
1
STIKES A.Yani Yogyakarta
2
POLTEKES KEMENKES Yogyakarta
ABSTRACT
Background: Diabetic ulcer is one of the chronic complications of diabetes mellitus. It often impact
problems in the family during the treatment process. Family plays a functional role in implementing health
care practices such as delivering foot care on family members who suffer from diabetes mellitus. T h i s
m e t h o d i s a preventative measure to prevent the occurrence of diabetic wounds. Family's ability to
provide health care can affect the health status of those family members. Families who can carry out the
task of health might resolve the health problems.
Objective: To determine the family role in foot care to diabetic mellitus patients in Puskesmas
Karangnongko Klaten Jawa Tengah.
Methods: This w a s a qualitative research used phenomenology, a n d e m p l o y e d in-depth
interviews. Participants were obtained purposively, 5 families were involved.
Results: There were families who do not understand their role in recognizing the problem in patients with
diabetes mellitus. Families had lack understanding about their role in decision making regarding the
importance of foot care and its role in modifying the environment to ensure the health of the patient.
Families had understanding about their role in caring for family members who suffer from diabetes and its
role in the use of health care facilities that exist around their areas.
Conclusions: The family role in foot care to diabetic mellitus patients in Puskesmas Karangnongko Klaten
Jawa Tengah needs to be improved, because there are many families who have lack understanding on
foot care in diabetic patients.
pada tahun 2030. Sedangkan International Perawatan Kaki Diabetes Mellitus Di Wilayah
Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009, Kerja Puskesmas Karangnongko Klaten
memprediksi kenaikan jumlah penyandang Jawa Tengah”.
DM dari 7,9 juta pada tahun 2009 menjadi
12,0 juta pada tahun 2030.(3) BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Berdasarkan hasil studi pendahuluan Jenis penelitian ini menggunakan
dengan wawancara yang peneliti lakukan di metode kualitatif dengan desain
Puskesmas Karangnongko Klaten Jawa Fenomenologi. Fenomena yang diamati
Tengah ditemukan bahwa yang menderita adalah terkait dengan perawatan kaki
DM tipe 2 di kecamatan Karangnongko pada Diabetes Mellitus. Pengambilan sampel
bulan Desember 2013 sebanyak 28 orang dengan purposive sampling. Teknik
yang berobat di Puskesmas Karangnongko. pengumpulan data yang digunakan adalah
Dari data tersebut didapatkan 2 penderita wawancara mendalam (in-depth interview).
DM tipe 2 yang sudah terdapat luka diabetik Analisa data yang digunakan dalam
di RT 04 Karangnongko. Luka diabetik penelitian ini menggunakan model analisis
merupakan salah satu komplikasi kronis editing.
diabetes mellitus yang sering dijumpai dan
menimbulkan dampak permasalahan HASIL DAN PEMBAHASAN
didalam keluarga selama proses perawatan. Data Kualitatif
Pada penderita Diabetes Melitus, Wawancara mendalam merupakan
hiperglikemia menyebabkan terjadinya bagian dari teknik pengumpulan data
gangguan suplai darah. Gangguan suplai kualitatif dengan melakukan penggalian
darah mengakibatkan perfusi jaringan informasi lebih dalam mengenai hal-hal yang
kurang baik dan timbul ulkus yang dapat berkaitan dengan penelitian ini.
(3)
berkembang menjadi nekrosis/ganggren.
Keluarga sangat berperan atau berfungsi Peran Keluarga dalam Mengenal
dalam melaksanakan praktik asuhan Masalah Kesehatan Keluarga
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya Hasil penelitian tentang peran keluarga
gangguan kesehatan atau merawat anggota dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga keluarga, khususnya tentang pengertian,
dalam memberikan asuhan kesehatan dapat menurut mereka perawatan kaki adalah
mempengaruhi status kesehatan keluarga.(4) dengan menjaga kebersihan agar kaki itu
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka selalu tetap sehat dan bersih.
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hasil wawancara mendalam,
yang berjudul “Peran Keluarga Dalam peneliti mendapatkan beberapa jawaban
Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014 181
dari partisipan berbeda- beda sebagai yaitu keluarga sebagai perawat keluarga,
berikut: orang yang terpanggil untuk merawat dan
“E untuk perawatan kaki (terdiam sejenak) mengasuh anggota keluarga lain yang
sebaiknya ya e yaitu menjaga kebersihan membutuhkan(6).
gitu (hahaha) e ya agar kaki itu sehat, dah
itu aja …”(P1)
Merawat Keluarga yang Mengalami
“Biar kaki itu, biar kelihatan sehat gitu lho
Gangguan Kesehatan
mbak…kalau ada gejala-gejala mungkin
Perawatan dapat dilakukan di Institusi
apa kram atau gringgingen itu biar hilang
pelayanan kesehatan atau di rumah
gitu lho…nanti seandainya dirawat terus
mungkin bisa sehat mungkin bisa apabila keluarga telah memiliki kemampuan
menurunkan kadar gulanya…” (P5) melakukan tindakan untuk pertolongan
Perawatan kaki adalah usaha yang pertama.(7) Peneliti mendapatkan kesimpulan
dilakukan untuk menjaga kebersihan kaki. dari 5 partisipan yang diteliti bahwa semua
Pada penderita diabetes mellitus, perawatan keluarga yang salah satu anggota
kaki sangat dianjurkan untuk memperlancar keluarganya yang menderita diabetes
peredaran darah ke perifer khususnya mellitus, akan memberikan perawatan kaki
pada tungkai bawah.(5) pada penderita diabetes mellitus seperti
penggunaan sandal saat beraktivitas. Hai ini
Memutuskan Tindakan Kesehatan yang diungkapkan oleh salah satu partisipan
Tepat Bagi Keluarga (P1) saat dilakukan wawancara mendalam,
Keluarga berperan penting didalam sebagai berikut:
memutuskan tindakan kesehatan yang “Nek tidak terjadi luka yo pakai sandal to? He’e
tepat bagi anggota keluarga yang sakit (terdiam sejenak) yo pakai sepatu kemana-
mana yo…”
khususnya menderita diabetes mellitus. Hal
Menurut Paton, et. al bahwa kepatuhan
ini diungkapkan oleh salah satu
terhadap penggunaan alas kaki pada
partisipan (P3) yaitu:
penderita diabetes menunjukkan bahwa
“E…keluarga berperan sekali ini, terutama kan
sejumlah besar penderita perlu diarahkan
mengambil keputusan ini harus diperiksakan
atau istirahat dirumah dalam penggunaan alas kaki dalam upaya
gitu…misalnya kalau bisa diantisipasi kalau pencegahan adanya luka.(8) Keluarga sangat
bias ya dirumah dulu…ehm dijaga terus kalau berperan atau berfungsi dalam
nggak bisa baru kita periksakan… saya melaksanakan praktik asuhan kesehatan,
selalu mengingatkan, justru keluarga itu yang yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
paling penting yang selalu mengingatkan kesehatan atau merawat anggota keluarga
terus …” (P3)
yang sakit,(4) seperti yang disampaikan oleh
Peran ini termasuk dalam peran informal
partisipan (P2) yaitu:
182 Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014
“Carane ngrawat yo mung sing penting ora diabetes melitus. Hal ini dikarenakan
sah mangan sik marakke nopo nggeh? Gula, penderita diabetes sangatlah rentan terkena
mboten marakke keju- keju…pokoke nggih luka pada kaki, dimana proses
obat terus nduk…(Caranya merawat ya cuma
penyembuhan luka tersebut juga
yang penting tidak perlu makan yang
membutuhkan waktu yang lama.
menyebabkan apa ya? Gula, tidak
Menurut partisipan (P2):
menyebabkan pegal-pegal. Pokoknya ya
“…njagane yo umpami ono kricak-kricak yo
obat terus nak)…”
diresiki (Menjaganya ya seumpama ada kulit
Menurut Anani, dkk yang menunjukkan
telur ya bersihkan)…diresiki kajenge mboten
bahwa terdapat hubungan antara
griyul, kajenge mboten keneng gaman
kebiasaan minum obat, aktivitas fisik,
(Dibersihkan supaya tidak kepleset, supaya
olahraga dan kebiasaan makan dengan tidak terkena benda tajam)…kajenge mboten
kondisi glukosa darah(9). Perilaku keteraturan kenging beling ngonten (Supaya tidak kena
konsumsi obat anti diabetes penderita pecahan kaca seperti itu)…”
menjadi salah satu upaya untuk Berdasarkan data diatas cara keluarga
pengontrolan dalam pengendalian glukosa dalam upaya menjaga lingkungan didalam
darah. Ungkapan dari partisipan (P5) saat keluarga terhadap pencegahan cidera pada
ditanya oleh peneliti, sebagai berikut : penderita diabetes mellitus dengan cara
“Berusaha untuk peran keluarga itu berhati-hati terhadap lingkungan sekitar
berusaha mencari info sedetail mungkin rumah, seperti menghindari benda-benda
tentang pengertian gula itu sendiri bagaimana tajam, hal ini dinyatakan oleh partisipan (P3)
dan bagaimana cara merawatnya supaya
:
gulanya itu bisa turun…”(P5)
“Oh, terutama kebersihan juga penting itu e itu
Menurut Sundari dan Setyawati terdapat
duri atau pot-pot yang anu dibersihkan biar
hubungan yang kuat antara keluarga dan nggak terutama bukan hanya bapak sendiri,
status kesehatan anggotanya bahwa peran orang lain juga biar nggak kena terhadap e
serta keluarga sangat penting bagi setiap apa? Terhadap kak itu kan di nganu opo?
aspek perawatan kesehatan anggota Juga sek opo sekitarnya sek kotor misalnya
keluarga mulai dari segi strategi ada daun-daun sing itu sing riskan terhadap