You are on page 1of 18

Jurnal EduMatSains, 2 (2) Januari 2018, 171-188

Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk Daun Bayfolan dan Ekstrak


Kecambah Kacang Hijau/ Tauge (Vigna radiata L.) Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris [L.] cv. Balitsa 2)
Tia Setiawati*, Maulidiyah, Mohamad Nurzaman dan Asep Zainal Mutaqin

ProgramStudi Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran,


Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor-Sumedang 45363

*e-mail: tia@unpad.ac.id

Abstract
The growth of bean plants can be enhached through the provision of fertilizer and organic material.
The purpose of this research is to get the best concentration of Bayfolan leaf fertilizer and mung bean
sprout (Vigna radiata L.)extract in improving the growth of green bean plants(Phaseolus vulgaris [L.]
cv. Balitsa 2). This study was conducted using an experimental method in the greenhouse with a single
factor Block Randomized design (BRD) consisting of 20 combinations of Bayfolan fertilizer and the
extract of mung bean sprouts (V. radiata). Bayfolan fertilizer concentration used was 0, 2, 2.5, and 3
mL / L, while the concentration of bean sprout extract used was 0%, 20%, 40%, 60%, and 80%. The
results of the Analysis of Variance (ANOVA) showed that the combination of 3 mL/L Bayfolan foliar
fertilizer and 60% extract of mung bean sprouts was the best concentrations for the growth of green
bean plants on plant height parameters, the number of leaves, the number of flowers, wide of leaf, and
the weight of dried bush bean plants.

Keywords: Phaseolus vulgaris, extract of mung bean sprouts, Bayfolan fertilizer, growth.

PENDAHULUAN buncis diantaranya Pengalengan dan


Kacang buncis termasuk ke dalam Lembang (Bandung), Kotabatu (Bogor),
salah satu makanan pokok di Afrika, India, dan Cipanas (Cianjur) (Rukmana, 2014).
dan Amerika Latin yang biasa dikonsumsi Menurut tipe pertumbuhannya,
dengan cara dimasak ataupun melalui dikenal dua tipe buncis, yaitu tipe
proses pengalengan (Rocha-Guzman et al., merambat dan tipe tegak. Dibandingkan
2013). Di Indonesia, kacang buncis atau buncis tipe merambat, buncis tipe tegak
kacang sayur lebih sering dikonsumsi lebih menguntungkan karena tidak
sebagai sayur atau lalapan. Tanaman buncis memerlukan lanjaran/turus untuk menopang
yang ada di Indonesia merupakan hasil pertumbuhannya sehingga dapat
introduksi dari Australia, Belanda, dan mengurangi biaya produksi. Disamping itu,
Hawai. Beberapa wilayah di Indonesia buncis tegak tidak hanya dapat
yang menjadi sentra awal penanaman dimanfaatkan untuk komersial tetapi juga

171
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

sebagai tanaman pekarangan yang pertumbuhan dan hasil tanaman


bermanfaat bagi kesehatan. Dalam 100 dikarenakan pupuk daun relatif murah dan
gram kacang buncis terdapat 19,8 (g) mudah digunakan melalui penyemprotan.
protein, 1,3 (g) lemak, 65 (g) karbohidrat, Pupuk daun memiliki kelebihan
90 (mg) kalsium, 5,6 (mg) besi, 0,46 (µg) dibandingkan pupuk akar karena
vitamin B1, dan 0,21 (µg) vitamin B2 penyerapan unsur haranya yang
(Sunarjono, 2012). Berdasarkan hasil berlangsung melalui stomata berjalan cepat,
penelitian, kandungan ekstrak etanol pada sehingga perbaikan tanaman lebih cepat
buncis juga dapat digunakan sebagai gel terlihat. Selain itu, unsur hara yang
antioksidan dan antidiabetes karena diberikan lewat daun hampir seluruhnya
mengandung senyawa flavonoid dan zat dapat diambil tanaman dan tidak
aktif triterpenoid (Sihombing dkk., 2009; menyebabkan kerusakan tanah
Putra, 2013). Oleh karena itu, peningkatan (Hardjowigeno, 2003). Pemberian pupuk
produksi buncis perlu dilakukan mengingat yang dilakukan melalui daun dapat
kandungan gizi yang terdapat pada sayuran menghindari ataupun menekan
yang menguntungkan tersebut. kemungkinan adanya fiksasi unsur apabila
Salah satu kultivar unggul buncis tipe dibandingkan dengan pemberian pupuk
tegak yang dilepas oleh Balai Penelitian langsung pada tanah (Aditama, 2011).
Tanaman Sayuran (Balitsa) pada tahun Salah satu merek dagang pupuk daun yang
2011 adalah kultivar Balitsa 2. Kultivar telah lama beredar di pasaran adalah pupuk
Balitsa 2 memiliki beberapa keunggulan di Bayfolan. Pupuk Bayfolan banyak
antaranya dapat dipanen dalam waktu yang digunakan karena mengandung unsur hara
relatif singkat dengan hasil yang banyak makro dan mikro yang lengkap seperti
(produksi tinggi), berbunga serempak, dan unsur N, P, K, Fe, B, Co, Mn, Mo, Zn, dan
berumur genjah, serta dapat beradaptasi Cu yang dibutuhkan tanaman untuk
dengan baik di dataran medium pada mendukung pertumbuhan optimalnya.
ketinggian 400-500 m dpl. Berdasarkan dosis yang tertera pada
Untuk meningkatkan pertumbuhan kemasan, untuk jenis serelia atau kacang-
dan produksi tanaman sayuran, kacangan seperti kedelai, kacang panjang,
penambahan pupuk sebagai sumber nutrisi dan buncis dosis yang dianjurkan adalah 2
sangat diperlukan. Pupuk daun telah banyak mL/L-3 mL/L.
digunakan untuk meningkatkan

172
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

Disamping penggunaan pupuk kimia, meningkatkan pertumbuhan tanaman secara


bahan-bahan organik yang berasal dari in vitro, sedangkan secara in vivo belum
tumbuh-tumbuhan diketahui dapat banyak dilakukan. Penelitian menguji
meningkatkan pertumbuhan tanaman. pengaruh pupuk daun Bayfolan yang
Beberapa jenis tumbuhan yang dikombinasikan dengan ekstrak tauge
dimanfaatkan sebagai bahan organik juga (Vigna radiata L.) pada berbagai
diketahui mengandung senyawa aktif yang konsentrasi dilakukan untuk meningkatkan
dapat mensintesis hormon pengatur tumbuh pertumbuhan tanaman buncis tegak
pada tanaman, salah satunya adalah (Phaseolus vulgaris L.).
kecambah kacang hijau (tauge). Tauge
bernilai ekonomis, tidak sulit diperoleh, dan METODE
tidak menghasilkan senyawa yang bersifat
Bahan
toksik. Tauge juga mengandung sejumlah
Bahan yang digunakan dalam
makronutrient dan mikronutrient, vitamin,
penelitian ini adalah benih buncis tegak
gula, dan sejumlah asam amino (Richmond,
(Phaseolus vulgaris L.) kultivar Balitsa 2
1986 dalam Prihantini dkk., 2007). Salah
yang diperoleh dari Balai Penelitian
satu jenis asam amino non esensial yang
Tanaman Sayuran di Lembang (Jawa Barat),
terkandung dalam tauge adalah triptofan.
tanah lembang, pupuk kandang, pupuk daun
Triptofan diketahui berperan sebagai
Bayfolan, air, dan ekstrak tauge.
prekursor biosintesis auksin/ IAA (Indol-3-
Acetic Acid) (Khairani, 2010). IAA
Metode Penelitian
termasuk ke dalam jenis hormon auksin
Metode yang digunakan dalam
endogen yang banyak disintesis pada akar,
penelitian ini adalah eksperimental di
batang, dan berperan penting dalam
rumah kaca dengan Rancangan Acak
pembiakan vegetatif tanaman. Hormon
Kelompok (RAK) faktor tunggal yang
auksin juga berfungsi untuk memacu
terdiri dari 20 kombinasi konsentrasi pupuk
pertumbuhan karena dapat merangsang
Bayfolan dan ekstrak tauge. Konsentrasi
pembesaran sel, sintesis DNA kromosom,
pupuk Bayfolan yang digunakan adalah 0
serta merangsang pertumbuhan akar
mL/L; 2 mL/L; 2,5 mL/L dan 3 mL/L;
tanaman (Sari, 2011).
sedangkan konsentrasi ekstrak tauge adalah
Ekstrak tauge sering digunakan dalam
0%, 20%, 40%, 50% dan 80%. Setiap
media pembuatan kultur jaringan untuk

173
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

kombinasi perlakuan dilakukan telah ditentukan (0%, 20%, 40%, 60%, dan
pengulangan sebanyak dua kali. 80%) dengan interval 7 hari sekali,
sedangkan pupuk Bayfolan diberikan pada
daun sejak pertama kali muncul sesuai
Prosedur Penelitian perlakuan (konsentrasi 0 mL/L, 2 mL/L, 2,5
Media tanam yang digunakan terdiri mL/L, dan 3 mL/L) dengan interval 14 hari
dari campuran tanah dengan pupuk kandang sekali.
(3:1). Tanah yang sudah dicampur dengan Pengamatan dilakukan pada 50 HST
pupuk kandang dimasukkan ke dalam terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah
polybag masing-masing sebanyak 2,5 kg daun, luas daun, jumlah bunga, jumlah
kemudian diberi label sesuai masing- polong, berat polong, dan berat kering
masing perlakuan. Pupuk Bayfolan tanaman. Luas daun diukur menggunakan
diencerkan menggunakan air dengan metode gravimetri dengan membandingkan
konsentrasi sesuai perlakuan yang telah antara berat pola daun (replika) yang dibuat
ditentukan. Sementara ekstrak tauge dibuat pada kertas dengan berat pola kertas yang
dengan cara menghaluskan 1 kg tauge luasnya telah diketahui (Sitompul dan
dalam 1 liter air hingga halus. Selanjutnya, Guritno, 1995). Data dianalisis
dilakukan penyaringan sehingga yang menggunakan Analisis Sidik Ragam
tertinggal hanya ekstrak kecambah kacang (Anava) dan uji lanjut menggunakan Uji
hijau (tauge) dan dapat langsung digunakan Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata
(Jefri, 2015). 5%.
Sebelum ditanam, benih buncis
direndam terlebih dahulu dalam air hangat HASIL DAN PEMBAHASAN
(600C) selama ± 12 jam kemudian Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan Luas
dikeringkan dan ditanam di dalam polybag Daun
yang telah berisi media tanam masing- Pertumbuhan vegetatif seperti tinggi
masing sebanyak 5 benih. Setelah 10 hari tanaman, jumlah daun dan luas daun sering
berkecambah, dipilih bibit yang homogen. digunakan sebagai parameter yang terukur
sehingga hanya tersisa 1 bibit dalam untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang
masing-masing polybag. Perlakuan ekstrak diaplikasikan. Dalam penelitian ini
tauge diberikan mulai dari 14 HST (Hari pengaruh perlakuan unsur hara yang
Setelah Tanam) sesuai konsentrasi yang terkandung dalam pupuk daun Bayfolan

174
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

dan hormon auksin dalam ekstrak tauge terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan
diamati terhadap pertumbuhan buncis tegak. luas daun (P<0,05). Analisis dilanjutkan
Hasil Anava menunjukkan bahwa dengan Uji Jarak Berganda Duncan yang
pemberian kombinasi pupuk daun Bayfolan hasilnya tercantum pada Tabel 1.
dan ekstrak tauge berpengaruh nyata
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan Luas Daun Buncis Tegak (Phaseolus
vulgaris L.) Kultivar Balitsa 2 dengan Pemberian Kombinasi Pupuk Daun Bayfolan dan
Ekstrak Tauge Pada 50 HST
Rata-rata
Rata-rata Rata-rata
Tinggi
Perlakuan Jumlah Daun Luas Daun
Tanaman
(helai) (cm2)
(cm)
b0e0 (Kontrol) 15 a 15 a 98,5 a
b0e1 (0 mL/L Bayfolan + 20% e.tauge) 20 bcd 23 cde 117,16 a
b0e2 (0 mL/L Bayfolan + 40% e.tauge) 23,5 def 25 de 235,82 abc
b0e3 (0 mL/L Bayfolan + 60% e.tauge) 27,25 fghi 16,5 ab 123,5 a
b0e4 (0 mL/L Bayfolan + 80% e.tauge) 24 defg 26 de 330,6 abc
b1e0 (2 mL/LBayfolan + 0% e.tauge) 21,75 cde 23 cde 160,44 a
b1e1 (2 mL/L Bayfolan + 20% e.tauge) 24,75 efgh 18,5 abc 164,92 a
b1e2 (2 mL/L Bayfolan + 40% e.tauge) 28,75 hij 23 cde 309,71 abc
b1e3 (2 mL/LBayfolan + 60% e.tauge) 31,75 j 25 de 270,9 abc
b1e4 (2 mL/L Bayfolan + 80% e.tauge) 25,25 efgh 27,5 ef 200,74 ab
b2e0 (2,5 mL/L Bayfolan + 0% e.tauge) 16,5 ab 18,5 abc 129,85 a
b2e1 (2,5 mL/L Bayfolan + 20% 25,5 efghi 25 de 294,78 abc
e.tauge)
b2e2 (2,5 mL/L Bayfolan + 40% 28,25 ghij 28 efg 441,79 bc
e.tauge)
b2e3 (2,5 mL/L Bayfolan + 60% 25,75 efghi 26 de 208,95 ab
e.tauge)
b2e4 (2,5 mL/L Bayfolan + 80% 31,75 j 31,5 fg 318,66 abc
e.tauge)
b3e0 (3 mL/L Bayfolan + 0% e.tauge) 17,75 abc 19 abc 134,33 a

175
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

b3e1 (3 mL/L Bayfolan + 20% e.tauge) 25,25 efgh 21 bcd 170,9 a


b3e2 (3 mL/LBayfolan + 40% e.tauge) 29,75 ij 26 de 234,33 abc
b3e3 (3 mL/L Bayfolan + 60% e.tauge) 31,75 j 32,5 g 472,38 c
b3e4 (3 mL/L Bayfolan + 80% e.tauge) 27,25 fghi 23 cde 194,02 a
Ket: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Berjarak Duncan pada taraf 5%.
Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992),
unsur nitrogen (N) berperan dalam
Tabel 1 menunjukkan bahwa
pemberian pupuk daun Bayfolan yang
membantu proses fotosintesis yang
dikombinasikan dengan ekstrak tauge
kemudian akan digunakan untuk
meningkatkan rata-rata tinggi tanaman,
membentuk sel baru, pemanjangan sel, serta
jumlah daun dan luas daun secara signifikan.
penebalan jaringan selama fase
Hal ini dapat dilihat pada kontrol (tanpa
pertumbuhan vegetatif. Unsur N juga
pupuk Bayfolan dan ekstrak tauge) yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan
menghasilkan rata-rata terendah pada ketiga
meristem apikal (meristem ujung) yang
parameter tersebut.
menghasilkan sel-sel baru diujung akar dan
Pada Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata
meristem interkalar yang meyebabkan
tinggi tanaman buncis tertinggi yaitu 31,75
pemanjangan ruas batang sehingga
cm, terdapat pada perlakuan b1e3 (2 mL
menyebabkan pertambahan panjang / tinggi
Bayfolan + 60% ekstrak tauge), b2e4 (2,5
pada tanaman.
mL Bayfolan + 80% ekstrak tauge), dan
Selain unsur N, unsur fosfor (P) juga
b3e3 (3 mL Bayfolan + 60% ekstrak tauge)
diperlukan untuk pertumbuhan tinggi
yang berbeda nyata dengan kontrol (b0e0).
tanaman. Balemi (2009) melaporkan bahwa
Secara umum terlihat bahwa pemberian
pengaruh kekurangan P yang paling sering
pupuk daun Bayfolan dan ekstrak tauge
terjadi pada tanaman adalah pertumbuhan
dapat meningkatkan tinggi tanaman buncis
tanaman menjadi kerdil. Menurut Subhan
dibandingkan dengan kontrol. Hal ini
dkk. (2009); Fageria dan Gheyi (1999)
disebabkan pupuk daun Bayfolan
unsur P diperlukan untuk pembentukan
mengandung unsur hara makro N, P, K
sistem perakaran yang baik pada tanaman
yang memadai untuk mendukung
muda dan menggiatkan pertumbuhan akar,
pertumbuhan normal tanaman buncis.
serta unsur kalium (K) yang berperan
penting dalam meningkatkan penyerapan

176
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

air dan hara, pembentukan jaringan selulosa, sel. Keasaman (pH) rendah dapat
serta dibutuhkan dalam mengaktikan enzim mengaktifkan enzim tertentu pada dinding
yang terlibat pada pertumbuhan tanaman. sel untuk dapat mendegradasi protein dan
Dengan demikian apabila unsur-unsur (N, P, polisakarida yang menyebabkan dinding sel
K) tersebut terpenuhi dengan baik maka menjadi lunak dan lentur sehingga
dapat memacu pertumbuhan meristem pemanjangan sel terjadi. Adanya
apikal, pembentukan akar, dan pemanjangan sel inilah yang
memudahkan penyerapan air dan hara oleh mengindikasikan terjadinya peningkatan
akar tanaman untuk ditransportasikan tinggi tanaman buncis seperti yang terdapat
melalui batang dan percabangan sehingga pada perlakuan b1e3, b2e4, dan b3e3 pada
akan menghasilkan pembentukan tinggi penelitian ini.
tanaman yang lebih baik. Sebaliknya, Tabel 1 menunjukkan pula rata-rata
kekurangan salah satu unsur tersebut, jumlah daun tanaman buncis tertinggi yaitu
terutama unsur N dan P akan menyebabkan 32,5 helai terdapat pada perlakuan b3e3 (3
tanaman mengalami kekerdilan seperti yang mL Bayfolan + 60% ekstrak tauge) yang
dialami oleh kontrol. berbeda nyata terhadap kontrol (b0e0) dan
Hormon auksin pada ekstrak tauge perlakuan lainnya, kecuali perlakuan b2e2
juga turut serta dalam meningkatkan dan b2e4. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. penggunaan pupuk daun Bayfolan dianggap
Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan efektif karena nutrisi yang diberikan dapat
jaringan tanaman yaitu dengan cara langsung diserap oleh daun. Sebagaimana
menginduksi sekresi H+ keluar sel melalui yang diungkapkan oleh Lingga dan
dinding sel. Pengasaman dinding sel Marsono (2005) bahwa penyemprotan
menyebabkan susunan matriks dinding sel pupuk yang diberikan melalui daun akan
merenggang, akibatnya air menjadi masuk langsung diserap oleh stomata yang
ke dalam sel, sehingga sel membesar kemudian dapat ditranslokasikan oleh
(Gunawan, 1992). Demikian juga dengan jaringan pengangkut ke organ tanaman lain.
pernyataan Aslamyah (2000) bahwa Salah satu unsur hara makro yang
putusnya ikatan hidrogen menyebabkan terkandung cukup tinggi pada pupuk daun
dinding sel mudah meregang sehingga Bayfolan adalah unsur nitrogen (N). Unsur
tekanan dinding sel akan menurun dan N ikut berperan pula dalam pembentukan
mengakibatkan terjadi pelenturan dinding daun. Hal ini didukung oleh pendapat Foth

177
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

(1994) yang menyatakan bahwa kecukupan Rata-rata luas daun tanaman buncis
akan unsur N dapat mempercepat tertinggi yaitu 472, 38 cm2 terdapat pada
pertumbuhan, termasuk perkembangan perlakuan b3e3 (3 mL Bayfolan + 60%
daun, besarnya batang dan berwarna hijau ekstrak tauge) yang berbeda nyata terhadap
tua serta mendorong pertumbuhan vegetatif kontrol (b0e0). Hal ini berkaitan dengan
di atas tanah. Sebaliknya, defisiensi unsur N kandungan unsur-unsur hara dalam pupuk
akan mengakibatkan terhambatnya daun Bayfolan seperti N yang berperan
pembelahan sel dan pembesaran sel dalam peningkatan luas daun. Gardner dkk.
sehingga pembentukan daun menjadi (1991) menyatakan bahwa defisiensi unsur
terganggu. Pada kontrol terlihat bahwa rata- N akan menyebabkan pengurangan luas
rata jumlah daun yang dihasilkan paling daun akibat penuaan daun-daun yang lebih
rendah yaitu 15 helai, hal ini diduga karena bawah. Selain nitrogen, unsur P juga
adanya defisiensi unsur N yang ditunjukkan berpengaruh terhadap pertumbuhan luas
dengan gejala daun yang berwarna daun. Sebagaimana dilaporkan Plenet et al.
kekuning-kuningan dan akhirnya (2000) bahwa konsentrasi P yang rendah
mengalami kerontokan yang menyebabkan penurunan luas daun.
mengakibatkan terjadinya penurunan Kekurangan P dapat menekan laju
jumlah daun. pembelahan sel (Assuero et al., 2004) and
Ekstrak tauge dalam konsentrasi yang perluasan sel-sel epidermal (Radin dan
tepat dapat merangsang pertumbuhan daun. Eidenbock, 1984) yang dapat berakibat
Telah diketahui bahwa hormon auksin pada penurunan luas daun. Hal ini terlihat
berperan dalam mencegah terjadinya jelas pada tanaman kontrol yang tidak
penguguran daun. Sebagaimana dijelaskan diberi perlakuan ekstrak tauge dan pupuk
oleh Abeless (1965) dalam Isbandi (1983) daun Bayfolan.
bahwa auksin dalam kadar yang tepat akan Hormon auksin yang terdapat pada
menghambat absisi (pengguguran) daun ekstrak tauge berperan pula dalam
dengan cara menunda proses penuaan daun. peningkatan luas daun. Hal ini diungkapkan
Proses penuaan daun yang tertunda ini Mahfudz dan Hidayat (2011) bahwa auksin
menyebabkan daun dapat bertahan dari selain dapat meningkatkan panjang tunas
pengguguran sehinga menyebabkan jumlah juga dapat memberikan luas daun yang baik.
daun tetap atau tidak berkurang dan Pada penelitian ini terlihat bahwa
memungkinkan pula untuk terus bertambah. konsentrasi ekstrak tauge terbaik untuk

178
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

parameter luas daun 60 mL (perlakuan b3e3) fisiologis dengan lingkungannya (Aditama,


yang juga sama dengan parameter jumlah 2011). Berat kering tanaman dipengaruhi
daun. oleh sumbangan unsur hara tanaman dan
Jumlah Bunga, Jumlah Polong, Berat ketersediaan air. Unsur hara yang cukup
Polong dan Berat Kering diserap akan mempengaruhi peningkatan
Jumlah bunga, jumlah polong dan berat kering tanaman (Ratnawati dkk. 2014).
berat polong merupakan parameter Hasil Sidik Ragam (ANAVA)
pertumbuhan generatif tanaman yang sering menunjukkan bahwa pemberian kombinasi
digunakan untuk mengukur respon tanaman pupuk daun Bayfolan dan ekstrak tauge
terhadap pengaruh lingkungan termasuk berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga,
ketersedian unsur hara yang yang dapat jumlah polong, berat polongdan berat
diserap untuk pertumbuhannya. Demikian kering tanaman buncis tegak (P<0,05).
juga dengan berat kering yang merupakan Analisis dilanjutkan dengan Uji Jarak
salah satu parameter yang secara langsung Berganda Duncan yang hasilnya tercantum
mencerminkan efisiensi interaksi proses pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Bunga, Jumlah Polong, Berat Polongdan Berat Kering Tanaman
Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.) Kultivar Balitsa 2 dengan Pemberian Kombinasi Pupuk
Daun Bayfolan dan Ekstrak Tauge Pada 50 HST

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


Perlakuan Jumlah Jumlah Berat Berat
Bunga Polong Polong (g) Kering (g)
b0e0 (Kontrol) 0a 0a 0a 1,11 a
b0e1 (0 mL/L Bayfolan + 20% e.tauge) 1,5 abc 0a 0a 1,83 abc
b0e2 (0 mL/L Bayfolan + 40% e.tauge) 2 abcd 2 abcd 6,28 abcde 2,67 abcde
b0e3 (0 mL/L Bayfolan + 60% e.tauge) 0 a 0a 0a 1,83 abc
b0e4 (0 mL/L Bayfolan + 80% e.tauge) 3 bcde 2,5 abcde 9,33 bcdefg 3,58 cde
b1e0 (2 mL/LBayfolan + 0% e.tauge) 4 def 2,5 abcde 7,66 1,81 abc
abcdefg
b1e1 (2 mL/LBayfolan + 20% e.tauge) 2 abcd 0a 0a 2 abcd
b1e2 (2 mL/L Bayfolan + 40% e.tauge) 4 def 3,5 bcdef 12,81 defg 3,64 cde

179
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

b1e3 (2 mL/LBayfolan + 60% e.tauge) 5 efg 4,5 def 13,99 efg 3,46 cde
b1e4 (2 mL/LBayfolan + 80% e.tauge) 3 bcde 2,5 abcde 8,47 3,7 cde
abcdefg
b2e0 (2,5 mL/LBayfolan + 0% e.tauge) 1 ab 0,5 a 1,11 ab 1,79 abc
b2e1 (2,5 mL/L Bayfolan + 20% 3,5 cde 2,5 abcde 5,88 abcde 2,83 abcde
e.tauge)
b2e2 (2,5 mL/L Bayfolan + 40% 2 abcd 2 abcd 7,01 abcdef 3,99 e
e.tauge)
b2e3 (2,5 mL/L Bayfolan + 60% 2 abcd 1 ab 3,89 abc 2,52 abcde
e.tauge)
b2e4 (2,5 mL/L Bayfolan + 80% 6 fg 6f 22,37 h 3,85 de
e.tauge)
b3e0 (3 mL/L Bayfolan + 0% e.tauge) 1 ab 0a 0a 1,53 ab
b3e1 (3 mL/L Bayfolan + 20% e.tauge) 3 bcde 1,5 abc 4,36 abcd 2 abcd
b3e2 (3 mL/L Bayfolan + 40% e.tauge) 4 def 4 cdef 12,48 cdefg 3,8 de
b3e3 (3 mL/L Bayfolan + 60% e.tauge) 7 g 5 ef 15,86 gh 4,03 e
b3e4 (3 mL/L Bayfolan + 80% e.tauge) 4 def 4 cdef 15,25 fgh 3,12 bcde
Ket: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Berjarak Duncan pada taraf 5%.
memindahkan sebagian besar fotosintat ke
Berdasarkan hasil Tabel 2, rata-rata
akar untuk mempertahankan tingginya laju
jumlah bunga tertinggi yaitu 7 buah,
penyerapan hara. Banyaknya hasil
terdapat pada perlakuan b3e3 (3 mL
fotosintesis yang dihasilkan dari
Bayfolan + 60% ekstrak tauge) yang
penyerapan hara tersebut kemudian
berbeda nyata terhadap kontrol (b0e0) dan
ditransportasikan melalui organ-organ
perlakuan lainnya kecuali perlakuan b1e3
vegetatif tanaman seperti batang dan daun
dan b2e4. Unsur fosfor (P) yang terkandung
sebagai cadangan makanan yang diperlukan
pada pupuk daun Bayfolan berperan
untuk pembentukan bunga dan buah.
penting bagi pertumbuhan bunga, buah, dan
Kandungan hormon auksin yang terdapat
biji. Menurut Fitter dan Hay (1981),
pada ekstrak tauge berpengaruh terhadap
pemenuhan konsentrasi fosfor yang tinggi
pembentukan bunga. Pemula bunga
pada tajuk akan menghasilkan fotosintat
(perbungaan) umumnya dihasilkan dari
baru yang lebih efisien serta dapat
meristem pucuk. Keberadaan hormon

180
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

auksin dapat memacu pembelahan sel pada Berdasarkan hasil Tabel 2, rata-rata
jaringan meristem (pucuk tanaman) jumlah polong buncis tertinggi yaitu 6 buah
sehingga terbentuk jaringan dewasa. dan 5 buah, terdapat pada perlakuan b2e4
Jaringan tanaman yang lebih cepat dewasa (2,5 mL Bayfolan + 80% ekstrak tauge) dan
menyebabkan pada waktunya tanaman juga b3e3 (3 mL Bayfolan + 60% ekstrak tauge)
akan menjadi lebih cepat berbunga yang berbeda nyata terhadap kontrol (b0e0).
(Salisbury dan Ross, 1992). Hal ini juga Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan
tergantung oleh kadar konsentrasi auksin organ buah (polong) pada tanaman buncis
pada ekstrak tauge yang diberikan. Pada dipengaruhi oleh pemberian pupuk daun.
penelitian ini, konsentrasi terbaik untuk Pupuk daun tidak hanya mengandung unsur
pertumbuhan tanaman bunga buncis adalah hara makro tetapi juga mengandung unsur
60 mL dan 80 mL. Tanaman buncis hara mikro yang dibutuhkan bagi
memerlukan hormon auksin yang lebih pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
banyak karena terjadi persaingan antara tanaman. Lingga dan Marsono (2002)
daun dan bunga. Pada tanaman yang sama bahwa unsur hara mikro sangat berperan
sekali tidak diberi ekstrak tauge (b0e0) dalam proses metabolisme. Kecukupan
menyebabkan pertumbuhan bunga tanaman unsur mikro tersebut dapat mendorong
buncis terganggu atau bunga gugur sebelum proses metabolisme untuk menghasilkan
berkembang. Hal ini berkaitan dengan karbohidrat yang akan digunakan untuk
kebutuhan hormon auksin yang tinggi pada pembentukan dan pengisian buah.
daun muda sehingga tanaman yang tidak Jumlah polong pada tanaman buncis
diberi ekstrak tauge mengalami kekurangan juga dipengaruhi oleh hormon auksin yang
auksin untuk menggiatkan perbungaan. terdapat pada ekstrak tauge. Hal ini
Sedangkan daun dewasa mengindikasikan berhubungan dengan fungsi auksin sebagai
akhir dari produksi daun sehingga terjadi hormon utama untuk pertumbuhan buah.
transformasi kuncup vegetatif (penghasil Sama halnya pada daun, auksin berperan
daun) menjadi pemula bunga. Sesuai dalam mencegah pembentukan lapisan
dengan pendapat Gardner dkk. (1991) yang absisi sehingga dapat menunda gugurnya
menyatakan bahwa pada tanaman kedelai, buah. Oleh sebab itu, kehadiran biji atau
daun muda akan menghambat pembungaan sumber auksin eksogen dibutuhkan bagi
dan daun dewasa dapat menggiatkan pertumbuhan buah secara normal (Gardner
perbungaan. dkk., 1991).

181
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

Berdasarkan hasil Tabel 2, rata-rata disebabkan peran dari unsur hara P yang
berat polong buncis tertinggi yaitu 22,37 g berfungsi untuk pembentukan buah dan
dan 15,86 g, terdapat pada perlakuan b2e4 unsur hara K terhadap kualitas buah yang
(2,5 mL Bayfolan + 80% ekstrak tauge) dan dihasilkan (Styaningrum dkk., 2013). Hal
b3e3 (3 mL Bayfolan + 60% ekstrak tauge) ini didukung oleh pendapat Mitra et al.
yang berbeda nyata terhadap kontrol (b0e0). (1990) yang mengatakan bahwa pemberian
Berat polong pada tanaman buncis fosfat pada tanaman buncis dapat
tergantung pada jumlah dan ukuran polong memperbanyak produksi polong.
yang dihasilkan. Umumnya, semakin tinggi Berdasarkan hasil Tabel 2, rata-rata
jumlah polong yang dihasilkan maka akan berat kering tanaman buncis tertinggi yaitu
semakin berat pula bobot polong yang 4,03 g, terdapat pada perlakuan b3e3 (3 mL
dihasilkan per tanaman. Hal ini terlihat Bayfolan + 60% ekstrak tauge) yang
pada perlakuan b2e4 dan b3e3 yang berbeda nyata terhadap kontrol (b0e0). Hal
menghasilkan jumlah polong terbanyak ini menandakan bahwa pemberian ekstrak
juga menghasilkan berat polong tertinggi tauge dan pupuk daun yang digunakan
(Tabel 2). berpengaruh terhadap pertumbuhan
Ketersediaan unsur nitrogen, fosfor, tanaman buncis. Meningkatnya
dan kalium (N, P, K) yang terdapat pada pertumbuhan akan berakibat pula pada
pupuk daun Bayfolan berpengaruh terhadap peningkatan berat kering tanaman. Hal ini
hasil berat polong. Unsur N sangat penting sesuai dengan Tabel 1, bahwa perlakuan
untuk pembentukan klorofil yang b3e3 menghasilkan pertumbuhan tertinggi
dibutuhkan dalam proses fotosintesis. (rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun,
Banyaknya hasil fotosintesis akan jumlah bunga, dan luas daun) sehingga
meningkatkan jumlah cadangan makanan pada perlakuan ini diperoleh rata-rata berat
yang akan didistribusikan untuk kering tertinggi pula. Hasil yang sama
pembentukan dan perkembangan buah. terlihat pada penelitian El-Yazied et al.
Secara tidak langsung hal ini berhubungan (2012) yang mengatakan bahwa
dengan pengisian polong yang juga penyemprotan tanaman dengan ekstrak
berpengaruh terhadap kualitas polong. yang berasal dari tumbuhan (ekstrak rumput
Disamping unsur N, tanaman buncis laut) di tingkat yang lebih tinggi secara
juga lebih banyak memerlukan unsur P dan signifikan dapat meningkatkan jumlah daun
K untuk pertumbuhan generatifnya. Hal ini per tanaman, rata-rata luas daun, bobot

182
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

segar tanaman, dan berat kering tanaman klorofil dan proses fotosintesis terhambat,
buncis. Menurut Dwidjoseputro (1990), konsekuensinya terjadi penurunan berat
hasil berat kering tanaman yang baik dapat kering tanaman. Hal ini didukung oleh
dilihat dari baiknya pertumbuhan tanaman pendapat Goldsworthy dan Fisher (1992)
tersebut seperti pada tinggi tanaman, batang, yang menyebutkan bahwa 90% berat kering
dan jumlah daun yang dihasilkan. Oleh tanaman merupakan hasil dari proses
karena itu, berat kering sering dijadikan fotosintesis. Pada kontrol, pembentukan dan
acuan sebagai indikator pertumbuhan perkembangan organ-organ vegetatif
karena dapat memberikan gambaran dari maupun generatif tidak tumbuh dengan baik
proses fisiologis di dalam tanaman yaitu (dilihat dari semua parameter pertumbuhan)
proses translokasi, penyerapan air dan sehingga menghasilkan berat kering total
mineral, respirasi, serta proses fotosintesis tanaman buncis terkecil yaitu 1,11 g.
(Handayani, 2009). Sejalan dengan Pertumbuhan tanaman buncis tegak
pernyataan Taiz and Zeiger (2010) bahwa pada penelitian ini dapat dilihat pada
berat kering merupakan salah satu indikator Gambar 1 di bawah ini:
proses metabolisme/fisiologis tanaman,
sehingga jika proses metabolime meningkat
maka berat kering juga meningkat dan
sebaliknya.
Pupuk daun Bayfolan mengandung
hara makro N, P dan K. Menurut Jones
(1983 dalam Yagoub et al., 2012) nitrogen
merupakan komponen utama klorofil dan
memberi warna hijau pada daun. Demikian
juga fosfor mempunyai peranan utama
dalam fotosintesis, respirasi, cadangan
energi, pembelahan dan pematangan sel,
sedangkan kalium diperlukan dalam sintesis
protein dan perkembangan klorofil
(Remison, 2005 dalam Yagoub et al., 2012).
Dengan demikian kekurangan unsur-unsur
tersebut dapat menyebabkan pembentukan

183
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

Gambar 1. Pertumbuhan tanaman buncis Assuero SG, Mollier A and Pellerin S. 2004.
tegak yang sudah berpolong
The decrease in growth of
(a) umur 48 HST; (b) umur 50 HST
phosphorus deficient maize leaves is
KESIMPULAN
related to a lower cell production.
Pemberian kombinasi pupuk daun Plant, Cell and Environ. 27:887-895.
Balemi T. 2009. Effect of phosphorus
Bayfolan dan ekstrak kecambah tauge pada
nutrition on growth of potato
berbagai konsentrasi berpengaruh dalam
genotypes with contrasting
meningkatkan pertumbuhan tanaman buncis phosphorus efficiency. Afr. Crop Sci.
J. 17(4): 199 – 212.
tegak (Phaseolus vulgaris L.) kultivar
Dwidjoseputro D. 1990. Pengantar
Balitsa 2 pada semua parameter
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta :
pengamatan. Perlakuan b3e3 (3 mL Gramedia Pustaka Utama.
El-Yazied AA, El-Gizawy AM, Ragab MI
Bayfolan + 60% ekstrak tauge) merupakan
and Hamed ES. 2012. Effect of
kombinasi konsentrasi terbaik untuk
seaweed extract and compost
parameter tinggi tanaman, jumlah daun, treatments on growth, yield, and
quality of snap bean. Journal of
jumlah bunga, luas daun dan berat kering
American Science. 8 (6) : 1-20.
tanaman, sedangkan perlakuan b2e4 (2,5 mL
Fageria NK and Gheyi HR. 1999. Efficient
Bayfolan + 80% ekstrak tauge) merupakan Crop Production. Campina Grande,
Brazil: Federal University of
kombinasi konsentrasi terbaik untuk
Paraiba In Fageria, N.K. 2009. The
parameter jumlah polong dan berat polong
Use of Nutrient in Crops Plant.
buncis (P. vulgaris L.). CRC Press Taylor and Francis
Group, Boca Raton London New
York.
DAFTAR PUSTAKA
Foth HD. 1990. Fundamental of Soil
Aditama S. 2011. Pengaruh berbagai
Science. 8th ed. Canada : John Wiley &
pupuk daun terhadap pertumbuhan
Sons, Inc.
kangkung darat (Ipomea reptans
Gardner FP, Pearce RB dan Mitchell RL.
Poir). Skripsi. Fakultas Pertanian,
1991. Diterjemahkan oleh Susilo H.
Institut Pertanian Bogor.

184
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

Fisiologi Tanaman Budidaya. Lingga P dan Marsono. 2005. Petunjuk


Jakarta : Penerbit Universitas Penggunaan Pupuk. Jakarta :
Indonesia (UI Press). Penebar Swadaya.
Goldsworthy PR dan Fisher NM. 1992. Mahfudz dan Hidayat M. 2011. Pengaruh
Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. hormon NAA dan Rootone F
Yoyakarta : Universitas Gadjah terhadap keberhasilan stek pucuk
Mada Press. pulai gading (Alstonia scholaris (L.)
Handayani M. 2009. Pengaruh Dosis R. BR). Penelitian Pemuliaan
Pupuk NPK dan Kompos Terhadap Pohon. 5 (3).
Pertumbuhan Bibit Salam (Eugenia Mitra SK, Sadhu ML and Bose TK. 1990.
polyantha Wight). Skripsi. Institut Nutrition of Vegetable Crops. Naya
Pertanian Bogor. prokash. Calcutta.
Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Noogle GR and FritzGJ. 1983. Introductory
Jakarta : Akademika Pressindo. Plant Physiology. New Jersey:
Isbandi D. 1983. Fisiologi Tanaman. Prentice-Hall, Inc.
Jakarta : Erlangga. Plenet D, Mollier A, and Pellerin S. 2000.
Jefri M. 2015. Pengaruh Konsentrasi Growth analysis of maize field
Ekstrak Tauge dan Dua Media crops under phosphorus deficiency.
Tanam Terhadap Pertumbuhan II. Radiation-use efficiency,
Bibit Jabon (Anthocephalus cadama biomass accumulation and yield
Miq).Thesis. Fakultas Pertanian components. Plant and Soil. 224:
dan Peternakan. Universitas Islam 259-272.
Negeri Sultan Syarif Kasim. Riau. Prihantini BN, Damayanti D dan Yuniati R.
Khairani G. 2010. Isolasi dan Uji 2007. Pengaruh konsentrasi
Kemampuan Bakteri Endofit medium ekstrak tauge (met)
Penghasil Hormon IAA (Indole terhadap pertumbuhan Scenedesmus
Acetic Acid) dari Akar Tanaman isolat Subang. Makara, Sains. 11 (1):
Jagung (Zea Mays L.). Skripsi. 1-9.
Fakultas Matematika dan Ilmu Putra PA. 2013. Pengaruh Pemberian
Pengetahuan Alam.Universitas Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus
Sumatera Utara. Medan. vulgaris L.) Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah

185
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

Mencit yang Diinduksi Salisbury FB dan Ross CW. 1995. Fisiologi


Aloksan. Skripsi. Fakultas Tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB.
Kedokteran. Universitas Jember. Sari ID. 2011. Respon Pertumbuhan Stum
Radin JW and Eidenbock MP. 1984. Mata Tidur Karet (Hevea
Hydraulic conductance as a factor brasiliensis Muell Arg.) Terhadap
limiting leaf expansion of Pemotongan Akar Tunggang dan
phosphorus-deficient cotton plants. Pemberian Air
Plant Physiol. 75: 372-377. Kelapa.Skripsi. Departemen
Ratnawati, Purwanto A, Budiwati, Suratsih, Budidaya Pertanian. Fakultas
Maharani RA, dan Lukitasari D. Pertanian. Universitas
2014. Pengaruh variasi kadar pupuk Sumatera Utara. Medan.
daun terhadap pertumbuhan dan Sihombing NC, Wathoni N, dan Rusdiana T.
produktivitas beberapa jenis sayuran 2009. Formula Gel Antioksidan
buah dengan pemaparan suara Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus
belalang termanipulasi. J. Sains vulgaris L.) dengan Menggunakan
Dasar. 3(1): 69 – 78 Basis Aqupec 505 Hv. Fakultas
Rocha-Guzman NE, Gallegos-Infante JA, Farmasi. Universitas Padjadjaran.
Gonzalez-Laredo RF, Cardoza- Sumedang.
Cervantez V, Reynoso-Camacho R, Sitompul SM dan Guritno B. 1995.
Ramos-Gomez M, Garcia-Gasca T, Analisis Pertumbuhan Tanaman.
and De Anda Salazar A. 2013. Yogyakarta: UGM Press.
Evaluation of culinary quality and Soegianto A dan Purnamaningsih LS. 2014.
antioxidant capacity for mexican Perakitan Varietas Tanaman
common beans (Phaseolus Buncis (Phaseolus vulgaris
vulgarisL.) canned in pilot plant. L.) Berdaya Hasil Tinggi dengan
International Food Research Sifat Warna Polong Ungu dan
Journal. 20 (3): 1087-1093 Kuning. Seminar Nasional PERIPI
Rukmana R. 2014. Sukses Budi Daya Aneka 2014. Fakultas Pertanian Universitas
Kacang Sayur di Pekarangan dan Jember.
Perkebunan. Yogyakarta : Lily http://andysoegie.lecture.ub.ac.id.[D
Publisher. i akses pada tanggal 19 Maret 2015].

186
Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Pupuk

Styaningrum L, Koesriharti, dan Maghfoer


DM. 2013. Respon tanaman buncis
(Phaseolus vulgaris L.) terhadap
dosis pupuk kandang kambing dan
pupuk daun yang berbeda.
Jurnal Produksi Tanaman. 1(1): 54-
60.
Subhan, Nurtika N dan Gunadi N. 2009.
Respon tanaman tomat terhadap
penggunaan pupuk majemuk NPK
15-15-15 pada tanah latosol pada
musim kemarau. Jurnal
Hortikultura. 19 (1) :40-48.
Sumarji. 2012. Teknik Budidaya Tanaman
Cabai (Capsicum annum L.).
Laporan Kegiatan Penyuluhan.
Prodi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Islam Kadiri.
Jawa Timur.
Sunarjono H. 2012. Kacang Sayur. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Taiz L and Zeiger E. 2010. Plant
Physiology. 5th Edition. Sunderland :
Sinauer Associates Inc.
Yagoub SO, Ahmed WMA and Mariod AA.
2012. Effect of urea, NPK and
compost on growth and yield of
soybean (Glycine max L.), in semi-
arid region of Sudan. ISRN
Agronomy. Article ID 678124.
doi:10.5402/2012/678124

187
Tia Setiawati, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018|Vol.2|No.2

188

You might also like