Professional Documents
Culture Documents
Suhardjito1)
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Soerjo Ngawi
Abstract
The purpose of this study is as follows: (1) To know the method of single bud breeding; (2)
To know the influence of Rootone-F growth regulator on growth of single bud cassava
seeds; And (3) to know the effective concentration of growth regulating substances in the
cultivation of single bud cassava. The study was conducted for 15 days at the Laboratory of
the Faculty of Agriculture of SOERJO Ngawi University. Materials used in this study include
Cassava, Rootone-F, Aquades and Planting Media (Sand, Compost, Soil). While the tools
used in this study include saws / cutting knives, glass mineral water, pipettes, measuring
cups, beaker glass, spatula and handsprayer (spray tool). Research findings: (1) Single
bud system is a plant hatching system using 1 bud eye. Cassava stalks that are more than
6 months old in pieces and then taken the eyes of his buds that are in each segment of
cassava stems; (2) Plant growth regulators in plants are non-nutrient organic compounds,
which in small amounts may support, inhibit and alter the physiological processes of
plants; (3) The plant growth regulator in the plant consists of five groups namely Auxin,
Giberelin, Cytokinin, Ethylene and Inhibitor with distinctive features and different effects
on physiological processes; (4) The use of rootone-f on a single bud breeding system is
used to help accelerate the growth of the root system. The growth regulator substances
contained by rootone-f ie IAA, IBA, and NAA work on root meristem tissue to form a new
root system; (5) Single bud breeding system in this cassava includes a new technology and
innovation in agricultural world in Indonesia.
keywords:
growth regulators, cassava plants (manihot esculenta), single bud method
4. Menghemat tempat dalam proses pem mempunyai peran sangat penting dalam
bibitan. pembentukan akar lanjutan dari akar-akar
Selain keunggulan sistem single bud plant lateral yaitu pada pembentukan rambut-
ini juga mempunya beberapa kelemahan, rambut akar.
antara lain : Penggunaan rootone-f pada sistem
1. Biaya investasi cukup tinggi terutama pembibitan single bud digunakan untuk
untuk pembelian alat-alat. membantu mempercepat pertumbuhan
2. Jumlah anakan kurang optimal jika sistem perakaran. Zat pengatur tumbuh yang
ditanam di curah hujan yang cukup tinggi dikandung oleh rootone-f yaitu IAA, IBA , dan
dan intens. NAA bekerja pada jaringan meristem akar
sehingga membentuk sistem perakaran baru.
3. Harus ada inovasi peralatan
4. Perlu kebijakan untuk mendapat modal Hubungan Teknik Single Bud dengan
sebahai bagian dari penghematan ait dan TIPP
peningktan produksi. Sistem pembibitan single bud pada
singkong ini termasuk suatu teknologi dan
Pengaruh ZPT Rootone-F
inovasi yang baru pada dunia pertanian
Zat pengatur tumbuh pada tanaman di Indonesia . Teknologi ini berasaal dari
adalah senyawa organic bukan hara, yang Brazil dan Columbia. Suatu teknologi dapat
dalam jumlah sedikit dapat mendukung, dikatakan sebagai teknologi inovasi baru
menghambat dan merubah proses fisiologi yaitu karena teknologi itu dilakukannya bukan
tumbuhan. Zat pengatur tumbuh dalam merupakan kebiasaan atau warisan dari nenek
tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu moyang, jadi system pembibitan ini dikatakan
Auksin, Giberelin, Sitokinin, Etilen dan Inhibitor teknologi inovasi baru karena teknologi baru
dengan cirri khas serta pengaruh yang diciptakan, dan khususnya di Indonesia
berlainan terhadap proses fisiologis. Tanpa system seperti ini baru saja diaplikasikan pada
penambahan zat pengatur tumbuh dalam pertanian di Indonesia.
medium, pertumbuhan sangat terhambat
bahkan tidak mungkin tidak tumbuh sama KESIMPULAN
sekali. Pembentukan kalus dan organ-organ 1. Sistem single bud adalah sistem pem
ditentukan oleh penggunaan yang tepat dari benihan tanaman sengan menggunakan
zat pengatur tumbuh tersebut (Hendaryono 1 mata tunas. Batang singkong yang
dan Wijayani, 1994). berumur lebih dari 6 bulan di potong dan
Pada umumnya campuran dari beberapa kemudian di ambil mata tunasnya yang
zat pengatur tumbuh lebih efektif daripada berada di tiap ruas batang singkong.
zat pengatur tumbuh tunggal, seperti pada 2. Zat pengatur tumbuh pada tanaman
zat pengatur tumbuh rootone-f adalah adalah senyawa organic bukan hara, yang
formulasi dari beberapa zat : Napthalene dalam jumlah sedikit dapat mendukung,
Acetic Acid (NAA) , Indole Acetic Acid (IAA) dan menghambat dan merubah proses
IBA yang berbentuk tepung berwarna putih. fisiologi tumbuhan.
Pada zat pengatur tumbuh tumbuh rootone-f
3. Zat pengatur tumbuh dalam tanaman
IAA berperan di dalam mempercepat
terdiri dari lima kelompok yaitu Auksin,
pemanjangan sel-sel pada jaringan meristem
Giberelin, Sitokinin, Etilen dan Inhibitor
akar tanaman. IBA dan NAA pada rootone-f
dengan cirri khas serta pengaruh yang