You are on page 1of 15

PENGARUH BEBERAPA JENIS MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN

KONSENTRASI ZPT YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT


TANAMAN JAHE
MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum)

(The Effect of Several Types of Planting Media and Different ZPT Concentrations
Application on the Growth of Red Ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) Seedlings)

Muhamad Rezqy Nurfadillah Karim1*, Andi Apriany Fatmawati2, Nuniek Hermita

1
Mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
2
Staf Pengajar Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
Jalan Raya Jakarta KM 04, Pakupatan, Serang, Banten
Telp. 0254-280330, Fax. 0254-281254, e-mail: m.rezqy.nurfadillah.karim@gmail.com

ABSTRACT

The research was aimed to know determine the effect of several types of planting media and
the application of different ZPT concentrations on the growth of red ginger plant seedlings.
This study was using a factorial randomized group plan (RBD) consisting of two factors. The
first factor was the planting medium (M) which consisted of 3 trial levels, M1 (soil), M2 (Soil
+ Chicken Kohe Fertilizer), M3 (Soil + Burnt Husk). The second factor used in this research
was ZPT concentration (Z) which consists of 4 experimental levels, Z 0 (without ZPT), Z1 (0.5
ml/l), Z2 (1.0 ml/l), Z3 (1.5 ml/l). The results showed that the treatment of several types of
planting media had a significant effect on plant height parameters 7 WAP (35,50 cm). number
of leaves 7 WAP (15 strands), number of tillers 7 WAP (2 tillers), root length (45,98 cm), fresh
weight (32,53 g) and dry weight of plants (10,01 g). Soil planting media + animal manure gives
the best effect. Treatment with ZPT NAA concentration of 0.5 ml/1 affected the parameters of
plant height parameters 7 WAP (36,48 cm). number of leaves 7 WAP (15 strands), number of
tillers 7 WAP (2 tillers), root length (45,98 cm), fresh weight (33,50 g), and dry weight of
plants (11,60 g). There was an interaction between the treatment of the type of growing media
and the concentration of ZPT NAA on the parameters of plant height (1,2,3 WAP), number of
leaves (3, 4, 5 WAP) and root length 7 WAP.

Keywords: seeds, red ginger, growing media, ZPT


PENDAHULUAN dilakukan sesuai dengan syarat tumbuhnya.
Potensi sumberdaya lahan pertanian Keberhasilan budidaya jahe sangat
di Provinsi Banten sangat besar khususnya ditentukan oleh persiapan lahan sebelum
pemanfaatan lahan pertanian. Pemanfaatan bibit ditanam dan perlakuan bibit setelah
untuk tanaman hortikultura obat-obatan, disemai (Hapsoh et al, 2010).
khususnya tanaman jahe memiliki luas Permasalahan tanaman jahe merah
panen 765,721 m2, dengan produktivitas yaitu daya simpan rendah karena cepat
1.67 kg m-2 serta produksi sebesar 1,281.37 kering dan keriput. Menurut Sukarman et
ton (BPS Banten, 2013). al, (2008) rimpang jahe dapat bertahan jika
Budidaya jahe dapat dilakukan baik disimpan selama 2-3 bulan. Rendahnya
dilahan maupun didalam polybag. daya simpan jahe merah, karena adanya
Budidaya jahe dapat dimulai dengan pigmen merah pada kulit jahe
kegiatan pembibitan dengan menggunakan menyebabkan terjadinya oksidasi.
teknik penyemaian bibit. Semakin Permasalahan tersebut menyebabkan
banyaknya minat konsumen terhadap ketersediaan jahe merah tidak tersedia
tanaman jahe harus diimbangi dengan sepanjang musim.
produksi jahe. Selain untuk memenuhi Tindakan yang bisa dilakukan
kebutuhan di dalam negeri, jahe Indonesia dengan cara menggunakan ZPT. ZPT yaitu
diekspor ke beberapa negara pengguna senyawa organic tetapi bukan hara.
dalam bentuk segar dan simplisia. Pada Konsentrasi mendukung apabila
tahun 2007 pasar ekspor jahe Indonesia konsentrasi yang diberikan kecil serta
mencapai 18 negara, dengan pengekspor mengubah dan menghambat fisik tanaman
terbesar adalah Malaysia, Jepang, (Sunarlim, dkk, 2012).
Singapura dan Bangladesh. Tanaman jahe Kandungan senyawa aktif pada jahe
mengalami penurunan luas panen yang merah akan meningkat jika tanaman
terbesar ditahun 2018, turun sebesar 350,98 tersebut memiliki kemampuan
hektar bila dibandingkan dengan luas panen pertumbuhan yang tinggi. Bahan tanam
pada tahun 2017 (Badan Pusat Statistik, dalam bentuk bibit yang berkualitas
2018). diperlukan untuk mendukung kemampuan
Perbanyakan tanaman jahe merah pertumbuhanyang tinggi (Aidin, dkk.,
dapat dilakukan secara vegetative baik 2016). Salah satu langkah penting dalam
dengan menggunakan rimpang atau dengan proses pembibitan jahe merah adalah
menggunakan batang jahe. Jahe dapat pemberian zat pengatur tumbuh. Zat
tumbuh dengan optimal apabila budidaya pengatur tumbuh berfungsi untuk
mempercepat pertumbuhan tunas pada komposisi mikroorganisme tanah serta
rimpang jahe. memudahkan pertumbuhan akar tanaman
Kadar kecil yang diberikan dapat (Hadisumitro, 2009).
mempengaruhi pertumbuhan, apabila Menurut Aldin dkk. (2016) bahwa
diberikan dalam jumlah besar pertumbuhan komposisi media tanam tanah + pupuk
akan terganggu, bahkan tanaman akan mati. kandang ayam merupakan perlakuan yang
ingin mendapatkan hasil yang optimal, tepat menghasilkan pertumbuhan bibit jahe
perlunya kontrol pada saat ZPT diberikan merah terbaik. Sedangkan komposisi media
(Agustina, 2015). tanam yang terbaik untuk pertumbuhan
Hasil penelitian Suharso (2015) okulasi ubi kayu ialah pupuk kandang
menunjukkan bahwa secara umum kambing : top soil : sekam padi 3:1:1 (Lubis
penggunaan zat pengatur tumbuh dengan dkk., 2017). Berdasarkan hasil penelitian,
konsentrasi 0,5 cc.liter-1 air memberikan Rahmidiyani et al (2018) menunjukkan
pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit bahwa kombinasi media tanam tanah +
tanaman jahe merah. Begitupun dengan pupuk kotoran ayam berpengaruh nyata
hasil penelitian Chairul (2020) penggunaan terhadap pertumbuhan bibit tanaman jahe
zat pengatur tumbuh NAA dengan merah dilihat dari beberapa parameter
konsentrasi 0,5 cc.liter-1 air memberikan diantaranya dapat meningkatkan
pengaruh terbaik terhadap parameter tinggi pertumbuhan jumlah anakan, tinggi
tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, tanaman dan jumlah daun serta bobot
panjang akar dan jumlah akar. kering tanaman. Penambahan pupuk
Dalam upaya upaya menciptakan kandang juga mampu memberikan hasil
bibit jahe merah yang berkualitas selain lebik baik pada jumlah anakan karena
penggunaan atau pemberian ZPT, pupuk ini sangat baik untuk memasok unsur
diperlukan juga kombinasi penggunaan hara dan memperbaiki kualitas media.
media tanam yang tepat. Penggunaan media Proses pembibitan yang baik
tanam yang tepat sangat diperlukan untuk menggunakan sistem pertanian organik
meningkatkan produksi. Penggunaan untuk menjaga kesehatan tanaman, salah
kompos sebagai media tanam sangat baik satunya adalah dengan memanfaatkan zat
karena dapat memberikan beberapa pengatur tumbuh dan media tanam.
manfaat bagi tanaman yaitu menyediakan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
unsur hara mikro bagi tanaman, pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh
memperbaiki struktur dan tekstur tanah, dan jenis media tanam terhadap
meningkatkan porositas, aerasi, dan pertumbuhan bibit jahe merah (Zingiber
officinale var. Rubrum) sebagai upaya terdiri dari 3 taraf percobaan. Faktor kedua
menciptakan bibit jahe merah berkualitas. adalah konsentrasi ZPT (Z) yang terdiri dari
Berdasarkan latar belakang diatas 4 taraf percobaan.
penulis tertarik untuk melakukan penelitian Faktor pertama adalah media tanam (M)
terhadap pengaruh konsentrasi zat pengatur yang terdiri dari 3 taraf percobaan, yaitu:
(ZPT) tumbuh dan jenis media tanam M1 = Tanah, M2 = Tanah + Pupuk Kohe
terhadap pertumbuhan tunas bibit jahe Ayam, M3 = Tanah + Sekam Bakar. Faktor
merah. Penelitian ini bertujuan untuk kedua adalah konsentrasi ZPT (Z) yang
mengetahui pengaruh konsentrasi (ZPT) terdiri dari 4 taraf percobaan, yaitu: Z0 =
dan jenis media tanam terhadap Tanpa ZPT, Z1 = ZPT Konsentrasi 0,5
pertumbuhan bibit jahe merah (Zingiber ml.L-1, Z2 = ZPT Konsentrasi 1,0 ml.L-1,
officinale var. Rubrum) sebagai upaya Z3 = ZPT Konsentrasi 1,5 ml.L-1.
menciptakan bibit jahe merah berkualitas. Dari dua faktor diatas maka terdapat 12
kombinasi perlakuan, dan masing-masing
BAHAN DAN METODE perlakuan dilakukan 3 kali ulangan
Alat-alat yang digunakan dalam sehingga terdapat 36 satuan percobaan.
penelitian ini adalah: cangkul, pisau, Setiap satuan percobaan terdapat 2
meteran, timbangan, sprayer, papan nama, tanaman, sehingga terdapat 72 rimpang
gelas ukur untuk mengukur konsentrasi jahe merah yang akan digunakan pada
ZPT, polybag 25×25 cm, cutter, sprayer, penelitian.
gunting, ember berukuran 16 liter (35×
30×30,5 cm) , gembor berukuran 10 liter
(42×17×24 cm) , gelas ukur berukuran 1
liter, timbangan analitik, oven, kamera
digital dan alat-alat tulis penunjang lainnya.
Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah: benih jahe merah
yang berasal dari Balittro, ZPT (NAA),
pasir, pupuk kotoran hewan ayam, sekam
bakar, tanah dan air.
Rancangan percobaan yang digunakan
pada penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor
pertama adalah media tanam (M) yang
HASIL DAN PEMBAHASAN MST, namun tidak memberikan pengaruh
berbeda nyata pada parameter jumlah
Tabel 2. Rekapitulasi sidik ragam
anakan. Hasil analisis menunjukkan
berbagai jenis media tanam dan konsentrasi
terdapat interaksi antara jenis media tanam
ZPT yang berbeda terhadap pertumbuhan
dan konsentrasi ZPT pada parameter tinggi
bibit tanaman jahe merah (Zingiber
tanaman (1 MST, 2 MST dan 3 MST),
officinale var. Rubrum)
jumlah daun (3 MST, 4 MST, 5 MST) dan
panjang akar tanaman.

Tinggi Tanaman (cm)


Tabel 3.Rata-rata tinggi tanaman jahe
merah (Zingiber officinale var. Rubrum)
pada beberapa macam media tanam dan
pemberian konsentrasi ZPT yang berbeda.

Hasil rekapitulasi sidik ragam pada Tabel 2.


menunjukkan bahwa perlakuan jenis media
tanam berbeda memberikan pengaruh
berbeda sangat nyata pada parameter tinggi
tanaman, jumlah daun 2 MST sampai 7
MST, jumlah anakan 5 dan 7 MST, panjang
akar, bobot basah dan bobot kering
tanaman, serta memberikan pengaruh nyata
pada parameter pengamatan jumlah anakan
4 MST dan 6 MST. Perlakuan tingkat
konsentrasi ZPT memberikan pengaruh
berbeda sangat nyata pada parameter tinggi
tanaman, jumlah daun 3 MST sampai 7
MST, panjang akar, bobot basah dan bobot
kering tanaman, serta memberikan Berdasarkan hasil rata-rata tinggi
pengaruh nyata pada jumlah anakan 2 tanaman jahe merah yang disajikan pada
Tabel 3. perlakuan jenis media tanam
berbeda menunjukkan pengaruh sangat nyata pada waktu pengamatan tinggi
nyata pada waktu pengamatan 1 MST tanaman 1 MST sampai 7 MST. Tanaman
sampai 7 MST. jahe merah yang diberikan perlakuan ZPT
Tanaman jahe merah yang di tanam 0,5 ml.L-1 menunjukkan pertumbuhan
di media tanah+ pupuk kohe ayam lebih tinggi tanaman yang paling tinggi dengan
tinggi yaitu sebesar 35.50 cm dibandingkan rata-rata tinggi tanaman pada 4,5,6,7 MST
dengan tanaman jahe merah yang ditanam berturut turut 21.66 cm, 30.48 cm, 36,48 cm
di media tanah dan tanah+sekam bakar. dibandingkan dengan tanpa ZPT dan
Perbedaan yang signifikan pada pemberian ZPT 1 ml.L-1 dan 1,5 ml.L-1.
pertumbuhan tinggi tanaman dalam Menurut Agustina (2014) semakin kecil
penelitian ini diduga disebabkan oleh kadar ZPT yang diberikan, maka
komposisi nutrisi, tekstur tanah, dan pertumbuhan tanaman akan semakin baik.
ketersedian unsur hara yang berbeda-beda Sebaliknya semakin besar kadar ZPT yang
dalam masing-masing jenis media tanam. diberikan maka pertumbuhan tanaman akan
Dalam penelitian ini, pupuk kohe ayam terganggu. Hal ini sesuai dengan hasil
yang digunakan merupakan kotoran ayam. penelitian Suharso (2015) menunjukkan
Hal ini sesuai dengan pernyataan Widowati bahwa secara umum penggunaan zat
et al., (2005) bahwa beberapa hasil pengatur tumbuh dengan konsentrasi 0,5 cc
penelitian aplikasi pupuk kandang ayam liter-1 air memberikan pengaruh nyata
selalu memberikan respon tanaman yang terhadap pertumbuhan bibit tanaman jahe
terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi merah. Begitupun dengan hasil penelitian
karena pupuk kandang ayam relative lebih Chairul (2020) penggunaan zat pengatur
cepat terdekomposisi serta mempunyai tumbuh NAA dengan konsentrasi 0,5 cc.
kadar hara yang cukup pula dibandingkan liter-1 air memberikan pengaruh terbaik
dengan jumlah unit yang sama dengan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah
pupuk kandang lainnya. Soetanto dan daun, jumlah anakan, panjang akar dan
Nurkholis (1994) mengemukakan bahwa jumlah akar.
kotoran ayam mempunyai nilai hara Terdapat interaksi antara jenis
(terutama N dan P) dan bahan organik yang media dengan konsentrasi ZPT pada saat 1
lebih tinggi, serta kadar air dan nisbah C/N MST, 2 MST dan 3 MST. Hal ini diduga
yang lebih rendah (<10) dibandingkan karena kedua faktor saling memengaruhi
dengan pupuk kandang lainnya yaitu 8,58. masa pertumbuhan awal tanaman jahe
Perlakuan tingkat konsentrasi ZPT merah. Media tanam yang memiliki unsur
berbeda memberikan pengaruh sangat hara yang cukup dan konsentrasi zat
pengatur tumbuh memengaruhi
pertumbuhan jahe merah saat fase vegetatif
sehingga tinggi tanaman tumbuh secara
baik. Hal ini diperkuat dengan hasil
penelitian Suharso (2015), pada
penelitiannya menggunakan jenis media
bokashi, pasir dan tanah dengan berbagai
tingkat konsentrasi ZPT berbeda
menunjukkan adanya interaksi pada usia 7
hari setelah pindah tanam atau terhitung 21
hari setelah penyemaian bibit jahe merah.
Pertumbuhan jumlah daun yang
Menurut Suharso (2015)
ditanam di media tanah+pupuk kotoran
menjelaskan bahwa tinggi tanaman
hewan lebih banyak dibandingkan dengan
merupakan hasil dari berbagai proses
jumlah daun tanaman jahe merah yang
fisiologi, dimana adanya interaksinya
ditanam di media tanah dan tanah+sekam
dalam tubuh tanaman antara faktor
bakar. Pertumbuhan jumlah daun tanaman
genotipe dan faktor lingkungan. Proses
jahe merah terbanyak yang di tanam di
tersebut akan memengaruhi pertambahan
media tanah+pupuk kohe ayam pada 6 dan
ukuran, bentuk dan jumlah.
7 MST berturut turut 12 dan 15 helai.
Perlakuan media tanah dan pupuk
Jumlah Daun (helai)
kohe ayam memiliki kandungan unsur hara
Tabel 4. Rata-rata jumlah daun
N yang paling optimal diantara media
tanaman jahe merah (Zingiber officinale
tanam lainnya karena mampu
var. Rubrum) pada beberapa macam media
meningkatkan jumlah daun. Dimana daun
tanam dan pemberian konsentrasi ZPT
merupakan organ vegetatif tanaman. Hal ini
yang berbeda.
sesuai dengan pernyataan Soetanto dan
Nurkholis (1994) menjelaskan bahwa
kotoran hewan ayam mempunyai nilai hara
(terutama N dan P) dan bahan organik yang
lebih tinggi, serta kadar air dan nisbah C/N
yang lebih rendah (<10) dibandingkan
dengan pupuk kandang lainnya yaitu 8,58.
Perbedaan jumlah daun pada merah. Penggunaan media tanam dengan
tanaman jahe merah juga disebabkan kandungan unsur hara yang diberikan dan
karena adanya beberapa faktor baik faktor pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT)
internal dan faktor eksternal. faktor internal menyebabkan pertumbuhan daun menjadi
jenis dan varietas tanaman itu sendiri, dan optimal. Hal ini diperkuat dengan
faktor eksternal antara lain hara yang pernyataan Suharso (2015) dalam hasil
berperan didalamnya dan air yang ikut penelitiannya menyatakan bahwa
mengangkut hara dari dalam tanah. pemberian ZPT sangat berdampak positif
Menurut Masrijal (2022) jumlah daun dalam pertumbuhan tanaman karena dapat
merupakan organ vegetatif tanaman yang merangkang tumbuhnya pucuk daun yang
menjadi pusat pembuatan makanan pada baru.
suatu tumbuhan maka membutuhkan unsur
hara mikro dan makro. Jumlah Anakan (rumpun)
Perlakuan tingkat konsentrasi ZPT Tabel 5. Rata-rata jumlah anakan
berbeda memberikan pengaruh sangat tanaman jahe merah (Zingiber officinale
nyata pada waktu pengamatan jumlah daun var. Rubrum) pada beberapa macam media
2 MST dan sangat nyata pada pertumbuhan tanam dan pemberian konsentrasi ZPT
jumlah daun 3 MST dampai 7 MST. yang berbeda. Perlakuan tingkat
Tanaman jahe merah yang diberikan konsentrasi ZPT berbeda tidak memberikan
perlakuan ZPT 0,5 ml.L-1 menunjukkan pengaruh sangat nyata. Hal ini diduga
pertumbuhan jumlah daun yang paling karena faktor genetik yang lambat dalam
banyak dibandingkan dengan tanpa ZPT merespon zat pengatur tumbuh sehingga
dan pemberian ZPT 1 ml.L-1, dan 1,5 ml.L- menghambat pertumbuhan jumlah anakan
1. jahe merah.
Berdasarkan penelitian (Limbongan Selama penelitian tingkat intensitas
& Tambing, 2018) pertumbuhan jumlah cahaya matahari cukup tinggi karena lokasi
daun dipengaruhi oleh pertumbuhan tinggi penelitian yang tidak dalam naungan,
tunas. Semakin tinggi tunas maka jumlah sehingga cahaya matahari langsung
daun akan semakin banyak. mengarah ke tanaman jahe merah. Diduga
Terdapat interaksi antara jenis dengan faktor genetik tanaman jahe merah
media dengan konsentrasi ZPT pada saat 3 yang memiliki keterlambatan dalam
MST, 4 MST dan 5 MST. Hal ini diduga merespon unsur hara dan tingginya
karena kedua faktor saling memengaruhi intensitas cahaya matahari maka jumlah
masa pertumbuhan awal tanaman jahe anakan tanaman jahe merah tidak
mengalami peningkatan akibat MST tanaman jahe merah belum
terhambatnya penyerapan unsur hara. Hal menunjukkan adanya respon pertumbuhan
ini diperkuat dengan pernyataan anakan. Namun pada 4 MST dan 6 MST
Pamungkas dan Puspitasari (2019), bahwa menunjukkan adanya pengaruh nyata, serta
pada intensitas cahaya matahari yang tinggi pengaruh sangat nyata pada 5 dan 7 MST.
akan menghambat pertumbuhan sel-sel Pertumbuhan jumlah anakan
meristem pada bibit tanaman. Selain itu, tanaman jahe yang ditanam di media
suhu yang tinggi akan memengaruhi tanah+pupuk kohe ayam lebih banyak
distribusi auksin yang tidak merata dalam dibandingkan dengan jumlah anakan
batang dan akar, sehingga pembesaran sel tanaman jahe merah yang ditanam di media
meristem tidak di imbangi dengan tanah dan tanah+sekam bakar.
pembengkakan atau 26 pemanjangan Pertumbuhan jumlah anakan
jaringan. terbanyak pada 7 MST ditunjukkan pada
tanaman jahe dengan jenis media tanam
tanah+ pupuk kohe ayam yaitu 1.67. Hal ini
mengindikasikan bahwa penggunaan
pupuk kohe ayam yang ditambahkan pada
media tanam memberikan kesuburan tanah
yang lebih baik dan kandungan unsur hara
yang cukup dalam pertumbuhan anakan
tanaman jahe. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Aidin et al. (2016) bahwa
pengaturan media tanam dengan
mengkombinasikan tanah, pasir, dan pupuk
kandang memberikan hasil yang terbaik
terhadap pertumbuhan jumlah anakan
tanaman jahe merah.
Perlakuan tingkat konsentrasi ZPT
berbeda tidak memberikan pengaruh sangat
nyata. Hal ini diduga karena faktor genetik
Berdasarkan hasil rata-rata jumlah
yang lambat dalam merespon zat pengatur
anakan tanaman jahe merah yang disajikan
tumbuh sehingga menghambat
pada Tabel 5. perlakuan jenis media tanam
pertumbuhan jumlah anakan jahe merah.
berbeda menunjukkan bahwa pada 1-3
Menurut Pamungkas dan Puspitasari (2019)
lamanya waktu tunas muncul karena pada perlakuan interaksi jenis media
produksi auksin hingga transpor tanah+kotoran hewan ayam dengan
membutuhkan waktu yang tidak sebentar. konsentrasi ZPT 0,5 ml.L-1 yaitu 50.82 cm.
Dalam penelitian ini, waktu pengamatan Penggunaan media tanam dengan
hanya dilakukan selama 7 MST sehingga kandungan unsur hara yang diberikan dan
diduga tanaman jahe merah dalam pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT)
penelitian ini belum cukup menyerap ZPT menyebabkan pertumbuhan akar menjadi
untuk mendukung pertumbuhan jumlah optimal. Hal ini diperkuat dengan
anakan. Tarigan et al., (2017) kadar auksin pernyataan Darise et al. (2023) dalam hasil
rendah dapat mengakibatkan tingkat penelitiannya menjelaskan bahwa adanya
konsentrasi yang di lakukan rendah, interaksi antara perlakuan jenis media
sehingga memerlukan waktu yang lebih tanam dengan konsentrasi ZPT pada
lama. pertumbuhan tanaman kayu putih karena
perlakuan media tanam pupuk kandang dan
Panjang Akar (cm) pasir membuat pori-pori makro dan mikro
Tabel 6. Rata-rata panjang akar seimbang, aerasi dan drainase menjadi
tanaman jahe merah (Zingiber officinale lebih baik didukung dengan pemberian
var. Rubrum) pada beberapa macam media ZPT termasuk golongan auksin yang
tanam dan pemberian konsentrasi ZPT berperan dalam pemanjangan sel pada
yang berbeda. cabang muda yang sedang berkembang,
sehingga penyebaran ujung akar lebih
mudah untuk masuk dan dan melakukan
perluasan serta pemanjangan akar.
Menurut Rahmani dan Kristanto
(2020) kebutuhan akan air dan unsur hara
Berdasarkan hasil rata-rata panjang
dapat memengaruhi kandungan bahan
akar tanaman jahe merah yang disajikan
organik yang terdapat pada tanaman
pada Tabel 6. menunjukkan bahwa terdapat
sehingga hal ini memengaruhi
interaksi pada perlakuan jenis media tanam
pertumbuhan panjang akar.
dan tingkat konsentrasi zat pengatur
Muddarisna et al. (2013) dalam
tumbuh (ZPT) pada pengamatan panjang
jurnal penelitiannya menjelaskan bahwa
akar tanaman jahe merah umur 7 MST.
tanaman menjadi aktif berkembang karena
Hasil paling tinggi dari
adanya kombinasi antara konsentrasi ZPT
pertumbuhan panjang akar ditunjukkan
dengan jenis pupuk kandang disebabkan
ketersediaan nutrisi yang tersedia oleh kotoran hewan ayam dapat meningkatkan
pupuk kandang ayam. Pemberian pupuk kemampuan partikel-partikel media dalam
kandang ayam lebih cepat tersedia mengikat air dimana air yang tersedia juga
menyebabkan tanaman tumbuh lebih subur berperan sebagai pelarut unsur hara
lebih besar dan menghasilkan biomassa sehingga penyerapan unsur hara
yang lebih besar. berlangsung secara optimal. Hasil
penelitian sesuai dengan pernyataan
Bobot Basah (g) Hapsoh et al. (2022) bahwa dengan
Tabel 7. Rata-rata bobot basah penambahan pupuk hayati pada media
tanaman jahe merah (Zingiber officinale tanam mampu meningkatkan bobot basah
var. Rubrum) pada beberapa macam media rimpang tanaman jahe. Berat segar tanaman
tanam dan pemberian konsentrasi ZPT menghasilkan tingkat akumulasi
yang berbeda. metabolisme tanaman dimana berat segar
dipengaruhi oleh air, unsur hara dan hasil
metabolisme serta kelembaban media
(Astuti et al., 2016).
Perlakuan konsentrasi ZPT
memberikan pengaruh sangat nyata
Berdasarkan hasil rata-rata bobot
terhadap bobot basah tanaman jahe merah.
basah tanaman jahe merah yang disajikan
Tanaman jahe merah yang diberikan
pada Tabel 7. perlakuan jenis media tanam
perlakuan ZPT 0,5 ml.L-1 menunjukkan
memberikan pengaruh sangat nyata
nilai bobot basah yang paling besar yaitu
terhadap bobot basah tanaman jahe merah.
33,50 gram. Hal ini diduga pada
Bobot basah tanaman jahe yang
konsentrasi 0,5 ml/l membuat pertumbuhan
ditanam di media tanah+pupuk kotoran
tanaman jahe merah optimal karena tingkat
hewan ayam lebih besar yaitu 32,53 gram
konsentrasinya tidak terlalu tinggi dan tidak
dibandingkan dengan jumlah daun tanaman
terlalu rendah. Selain itu hormon ini
jahe merah yang ditanam di media tanah
memiliki pengaruh yang mendukung
dan tanah+sekam bakar berturut-turut
perkembangan tanaman terutama dalam
28.15 dan 31,90 gram. Hasil tersebut
mendorong perkembangan sel. Hal ini
menunjukkan bahwa kandungan unsur hara
diperkuat dengan hasil penelitian
media tanam dan pupuk kotoran hewan
Muddarisna et al. (2013) yang menyatakan
ayam dapat meningkatkan bobot basah
bahwa ZPT dalam konsentrasi yang tinggi
tanaman jahe merah. Hal ini karena pupuk
menjadi tidak efektif dalam merangsang
pertumbuhan tanaman bahkan dapat tanah+sekam bakar berturut-turut 8, 47 dan
menghambat pertumbuhan. Adanya 10,13 gram.
dorongan atau stimulasi untuk Perlakuan konsentrasi ZPT
pertumbuhan dan ketersediaan unsur hara memberikan pengaruh sangat nyata
yang cepat dari pemberian pupuk kandang terhadap bobot kering tanaman jahe merah.
ayam menyebabkan tanaman yang diberi Tanaman jahe merah yang diberikan
perlakuan ZPT dengan konsentrasi 0,55 perlakuan ZPT 0,5 ml.L-1 menunjukkan
cc/liter air dan pupuk kandang ayam nilai bobot kering yang paling besar yaitu
tumbuh lebih baik dari perlakuan. Tidak 11.60 gram.
terdapat interaksi antara jenis media dengan Menurut Febriyono et al. (2017),
konsentrasi ZPT terhadap bobot basah berat kering akar berkaitan dengan
tanaman jahe merah. kemampuan akar menyerap air. Auksin
memengaruhi pemanjangan sel-sel akar
Bobot Kering (g) pada tanaman. Hormon auksin
Tabel 8. Rata-rata bobot kering memengaruhi pelenturan dinding sel, yang
tanaman jahe merah (Zingiber officinale menyebabkan sel tumbuhan memanjang
var. Rubrum) pada beberapa macam media sehingga air masuk secara osmosis. Selain
tanam dan pemberian konsentrasi ZPT itu, kombinasi auksin dan giberelin
yang berbeda. memengaruhi perkembangan jaringan
pembuluh dan mendorong pembelahan sel
dan differensiasi sel pada kambium.
Husnihuda et al. (2017) menyatakan bahwa
semakin tinggi pertumbuhan tanaman
disebabkan oleh semakin tingginya
Berdasarkan hasil rata-rata bobot aktivitas fotosintesis yang terjadi, sehingga
kering tanaman jahe merah yang disajikan menyebabkan berat kering tanaman
pada Tabel 8. perlakuan jenis media tanam semakin meningkat. Namun, bila daun dan
memberikan pengaruh sangat nyata bagian tanaman lain yang dihasilkan
terhadap bobot kering tanaman jahe merah. rendah, maka berat segar dan berat kering
Bobot kering tanaman jahe yang ditanam di tanaman juga ikut rendah. Semakin tinggi
media tanah+pupuk kotoran hewan lebih aktivitas fotosintesis yang dihasilkan maka
besar yaitu 11.01 gram dibandingkan semakin tinggi pertumbuhan tanaman
dengan bobot kering tanaman jahe merah sehingga berat kering yang dihasilkan
yang ditanam di media tanah dan tanaman akan ikut meningkat dan namun
jika daun dan bagian tanaman lain yang terhadap pertumbuhan bibit
dihasilkan rendah maka berat segar dan tanaman jahe merah (Zingiber
berat kering juga ikut rendah. officinale var. Rubrum) pada
parameter tinggi tanaman 1,2,3
SIMPULAN MST, jumlah daun 3,4,5 MST dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah panjang akar 7 MST.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Perlakuan beberapa jenis media SARAN
tanam tanah+kotoran hewan ayam Berdasarkan simpulan diatas, maka
memberikan pengaruh terbaik dapat disarankan sebagai berikut :
terhadap pertumbuhan bibit 1. Dapat digunakan media tanam
tanaman jahe merah (Zingiber tanah+kotoran hewan sebagai
officinale var. Rubrum) pada media tanam yang baik serta
parameter pengamatan tinggi menggunakan tingkat konsentrasi
tanaman 7 MST (35,50 cm), ZPT NAA 0,5 ml/l-1 untuk
jumlah daun 7 MST (15 helai), budidaya tanaman jahe merah
jumlah anakan 7 MST (2 anakan), (Zingiber officinale var. Rubrum)
panjang akar (45,98 cm), bobot 2. Perlu dilakukan penelitian lebih
basah (32,53 g) dan bobot kering lanjut tentang jenis ZPT dan
tanaman (10,01 g). komposisi media tanam yang
2. Perlakuan konsentrasi ZPT NAA berbeda.
0,5 ml/1- memberikan pengaruh
nyata terhadap pertumbuhan bibit DAFTAR PUSTAKA
tanaman jahe merah (Zingiber Aidin, Anita, Nirwan Sahiri, dan Ichwan
officinale var. Rubrum) pada Madaun. 2016. Pengaruh Jenis
Rimpang dan Komposisi Media
parameter pengamatan tinggi
Tanam terhadap Pertumbuhan
tanaman 7 MST (36,48 cm), Bibit Jahe Merah (Zingiber
jumlah daun 7 MST (15 helai), officinale Rosc.). e-J. Agrotekbis.
Vol. 4. No. 4: 394-402.
panjang akar (45,98 cm), bobot
basah (33,50 g) dan bobot kering Agustin DA, M. Riniarti, Duryat. 2014.
tanaman (11,60 g). Pemanfaatan limbah serbuk
gergaji dan arang sekam sebagai
3. Terdapat interaksi antara
media sapih untuk cempaka
perlakuan jenis media tanam kuning (Michelia champaca),
dengan konsentrasi ZPT NAA Jurnal Sylva Lestari, 2 (3): 49-58.
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Limbongan, Y., & Tambing, Y. (2018).
Tanaman Biofarmaka Indonesia Pengaruh Bobot Rimpang dan
2018. Jakarta pusat. ZPT Alami Air Kelapa terhadap
Pertumbuhan Jahe Merah
(Zingiber officinale var. Rubrum).
Choirul, A. 2020. Pengaruh Macam Media AgroSainT UKI Toraja. Vol.
Tanam Dan Macam Naungan IX(1): 48–61.
Terhadap Pertumbuhan Bibit Jahe
Merah (Zingiber Officinale Masrijal. 2022. Pengaruh Pemberian Pupuk
Var.rubrum.) Fakultas Pertanian. Kandang dan POC Biogan
terhadap Pertumbuhan Jahe Merah
Universitas Islam Darul Ulum
(Zingiber officinale var. Rubrum).
Lamongan. Skripsi. Pogram Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian
Darise, R.H., Guniarti, T. Nova. 2023. Universitas Teuku Umar
Pengaruh Media Tanam dan Meulaboh, Aceh Barat.
Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh
IAA terhadap Pertumbuhan Stek Muddarisna, N., Rahayu, Y.S., Fernandes,
Pucuk Tanaman Kayu Putih V. 2013. Pengaruh Aplikasi ZPT
(Melaleuca cajuputi). Jurnal dan Pupuk Kandang Terhadap
Agrikultur. Vol. 6(1): 129-140. Pretumbuhan dan Hasil Tanaman
Bawang Daun (Allium Fistulosum
Febriyono, R. Yulia E. S, Agus Suprapto. L.). Jurnal Primordia. Vol. 9(2).
2017. Peningkatan Hasil Tanaman
Kangkung Darat (Ipomoea Pamungkas, T., dan Puspitasari. 2019.
reptans L.) melalui Perlakuan Pemanfaatan Bawang Merah
Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman (Allium cepa L) Sebagai Zat
Per Lubang. Jurnal Ilmu Pertanian Pengatur Tumbuh Alami
Tropika dan Subtropika. Vol. 2(1): Terhadap Pertumbuhan Bud Chip
22–27. Tebu pada Berbagai Tingkat
Waktu Perendaman. Jurnal Ilmiah
Hadisumitro, L. M., 2009. Membuat Pertanian. Vol.14(2).
Kompos. Penebar Swadaya.
Jakarta Rahmidiyani et al. 2018. Pengaruh
Kombinasi Media Tanam
Hapsoh, Y., dan Julianti. 2008. Budidaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
dan Teknologi Pasca Panen Jahe. Jahe Merah. Budidaya
Medan: USU Press. Pertanian.Universitas
Tanjungpura
Husnihuda, M.I. Rahayu, S.M. & Yulia,
E.S. (2017). Respon Pertumbuhan Suharso, 2015. Pengaruh Macam
dan Hasil Kubis Bunga (Brassica
Kosentrasi Zat Pengatur Tumbuh
oleracea var. botrytis, L.) pada
Pemberian PGPR Akar Bambu (Zpt) Dan Macam Media Tanam
dan Komposisi Media Tanam. Terhadap Pertumbuhan Bibit Jahe
Vigor: Jurnal Ilmu Pertanian Merah (Zingiber Officinale
Tropika dan Subtropika 2(1):13- Var.Rubrum). Jurnal Saintis, Vol.
16 7, No. 2, Hal 138 Oktober 2015.
Fakultas Pertanian Unisda
Lamongan.

Sukarman, R. Kainde, J. Rombang dan A.


Thomas. 2012. Pertumbuhan bibit
sengon (Paraserianthes falcataria)
pada berbagai media tumbuh.
Jurnal Eugenia, 18(3): 215-220.

Sunarlim. N., Syukria. I., Joko. P. 2012.


Pelukaan Benih dan Perendaman
Dengan Atonik pada
Perkecambahan Benih dan
Pertumbuhan Tanaman Semangka
Non Biji (Citrullus vulgaris
Schard L.) Fakultas Pertanian dan
Peternakan UIN Sultan Syarif
Kasim Riau, Pekanbaru.

Soetanto. A dan Nurkholis. 1994. Sifat


Kimia Beberapa Jenis Pupuk
Kandang. Warta Puslit kopi dan
kakao.

Widowati, L., R., Sri Widyati, Jaenudin, U.,


Hartatik. W. 2005. Pengaruh
Kompos dan Organik yang
Diperkaya dengan Bahan Mineral
dan Pupuk Hayati terhadap Sifat-
sifat Tanah. Serapan Hara dan
Produksi Sayuran Organik.
Laporan proyek Penelitian Tanah.

You might also like