You are on page 1of 14

Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 109

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRASI PUPUK DAUN


GANDASIL D DAN DOSIS PUPUK GUANO TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI
MERAH (Capsicum annum L.)

Mariyatul Qibtyah
Fakultas Pertanian
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
mariyatul@gmail.com

Abstract : Red chili is a pretty important horticultural crop in Indonesia.


Red chilli needs from year to year increasing in line with the increase in
population, but the chili production is still not sufficient. This is evident
with the still low level of the average production per hectare. Average
production per hectare in East Java 3.52 tons with a range between 1.85
– 6.84 ton/ha in 1993. To increase crop production, the role of pepper
cultivation and fertilization is one of the absolute keys. The purpose of
this research is to know the influence of the concentration of Gandasil
fertilizer organic fertilizer dose D and Bat droppings (Guano) towards
the growth and production of Capsicum. This research was
carried out on the Ds. brangsi. KEC. Laren Lamongan. research done by
the method of random rancanga groups (RAK) factorial, which consists
of two factors and each factor consists of 3 levels. Factors I: fertilizer
concentration gandasil D (G) consists of G1 = 1 g/l; G2 = 2 g/l; G3 = 3
g/l and Factor II i.e. a dose of fertilizer guano bat feces (K) consists of KI
= 10 tonnes/ha; K2 = 15 tonnes/ha and K3 = 20 tonnes/ha. Conclusion
on the results of this penelitihan is, the interaction between the
concentration of leaf fertilizers gandasil D and a dose of fertilizer guano
on parameter crop high 28, 42 and 56 days after planting, diameter 14,
28 and 42 days after planting, the number of pieces per sample, and the
weight of the fruit. The best treatment combination in treatment doses of
fertilizer guano by 20 tonnes/ha and mulch the leaves gandasil D of 2 g/l
(G2K2).

Key words: leaf fertilizer, organic fertilizer, capsicum.

PENDAHULUAN peningkatan jumlah penduduk,


Cabai merah (Capsicum namun produksi cabai masih belum
annum L) merupakan tanaman mencukupi. Hal ini terbukti dengan
hortikultura yang cukup penting di masih rendahnya produksi rata-rata
Indonesia karena merupakan salah per hektar. Produksi rata-rata per
satu jenis sayuran buah yang hektar di Jawa Timur 3,52 ton
mempunyai potensi untuk dengan kisaran antara 1,85 – 6,84
dikembangkan. Kebutuhan cabai ton/ha pada tahun 1993 (Brotoadji,
merah dari tahun ke tahun semakin 2012). Peningkatan produksi masih
meningkat sejalan dengan dimungkinkan dengan jalan
110 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015

perbaikan tekhnik pengelolaan Disamping penggunaan


tanaman. pupuk organik pemupukan melalui
Penggunaan pupuk organik daun juga memberikan pengaruh
dalam pemupukan dapat yang lebih cepat terhadap tanaman
meningkatkan ketersediaan unsur dibanding lewat akar. Menurut
hara, bebas dari residu bahan kimia, Rosmarkan dan Yuwono (2002),
dan dapat menjaga kestabilan kecepatan penyerapan hara juga
mikroorganisme dalam tanah. Pupuk dipengaruhi oleh status hara dalam
organik dapat berasal dari kotoran tanah. Bila kadar hara dalam tanah
hewan atau ternak, salah satunya rendah maka penyerapan unsur hara
berasal dari kotoran kelelawar yang melaui daun relatif lebih cepat dan
di dalam dunia pertanian disebut sebaliknya. Pupuk daun merupakan
pupuk guano. Susanto(2002) pupuk yang mengandung unsur hara
menyatakan guano yang berasal dari makro dan mikro dalam bentuk padat
kotoran kelelawar merupakan pupuk atau cair yang dapat langsung diserap
potensial yang dapat bernilai oleh daun tanaman.
ekonomi tinggi. Kotoran kelelawar Salah satu pupuk daun yang
yang sudah mengendap lama akan mengandung hara makro dan mikro
bercampur dengan tanah dan bakteri adalah Gandasil D. Untuk
pengurai. Pupuk seperti inilah yang mendapatkan hasil yang optimal dari
saat ini sedang dicari sebagai penggunaan pupuk daun, maka
pengganti pupuk dari bahan kimia. faktor yang sangat penting
Selain tidak berbau aplikasi pupuk diperhatikan adalah konsentrasi dan
guano kelelawar dapat memberikan interval pemberiannya. Menurut
manfaat dalam pertumbuhan Riadi (2009) bahwa faktor yang
tanaman karena mengandung unsur mempengaruhi keberhasilan
hara yang dibutuhkan tanaman dan pemupukan melalui daun adalah
mengurangi toksisitas unsur kimia konsentrasi larutan, jenis tanaman
dalam tanah. dan waktu pemberian. Menurut
Harpenas, Asep dan Lingga dan Marsono (2004) bahwa
Dermawan (2010) mengungkapkan penggunaan pupuk daun dengan
hasil pengamatan pada tanaman cabe konsentrasi berlebih akan
rawit menunjukan terdapat menyebabkan gejala daun-daun
perbedaan nyata pada tingggi seperti terbakar dan layu, kering dan
tanaman, laju tumbuh tanaman, akhirnya gugur. Hal ini tentunya
bobot buah segar pertanaman, jumlah sangat mengganggu pertumbuhan
cabang, dan jumlah buah segar dan hasil tanaman. Adapun anjuran
pertanaman pada penggunaan pupuk dari pupuk Gandasil D untuk
guano dengan takaran dan waktu tanaman sayur-sayuran adalah 1-3
pemberian yang berbeda. Kombinasi g/liter air dengan interval waktu
takaran guano 10 ton /ha dengan pemberian 8-10 hari sekali.
satu kali pemberian ditanah gambut Aninim (2009)
pedalaman memperlihatkan mengungkapkan hasil pengamatan
pertumbuhan dan hasil yang nyata pada tanaman terung menunjukan
lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi pupuk daun Gandasil D
perlakuan yang lain, yaitu pada berpengaruh nyata terhadap panjang
kombinasi takaran guano 15 ton/ha dan berat buah per tanaman. Namun,
dengan satu kali pemberian. tidak berpengaruh nyata terhadap
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 111

peubah lainnya. Pertumbuhan dan 2 g/l ; G3 = Gandasil D 3 g/l.


hasil terbaik diperoleh pada Sedangkan Faktor II : dosis pupuk
penggunaan pupuk daun Gandasil D guano kotoran kelelawar (K) antara
2 g/ l air. Penelitian ini untuk lain KI=Pupuk guano 10 ton/ha;
mengetahui pengaruh konsentrasi K2 = Pupuk guano 15 ton/ha; K3
pupuk Gandasil D dan dosis pupuk = Pupuk guano 20 ton/ha.
organik kotoran Kelelawar (Guano) Kesembilan kombinasi tersebut
terhadap pertumbuhan dan produksi diulang 3 kali sehingga diperoleh 27
tanaman cabai merah (Capsicum perlakuan.
annuum L.) Untuk menganalisa data
hasil percobaan parameter pada
BAHAN DAN METODE setiap pengamatan dianalisis dengan
Penelitian ini dilaksanakan sidik ragam sesuai dengan RAK
di Ds. Brangsi. Kec. Laren (Rancangan Acak Kelompok)
Kabupaten Lamongan. Ketinggian faktorial. Untuk membandingkan
tempat 14 meter dpl dengan posisi perlakuan yang satu dengan yang
titik koordinat Lu - lainya dilakukan uji F (0,05) dan F
6.96891 °, Ls 112.37172 di GPS (0,01). Untuk membandingkan
(Global Positioning System). Bahan perlakuan yang satu dengan yang
yang digunakan dalam penelitian ini lainya dilakukan uji BNT 5% dan 1%
yaitu: benih cabai merah vareitas bila terdapat beda nyata.
Hoot Beauty, pupuk organik kotoran
kelelawar (Guano), pupuk gandasil HASIL DAN PEMBAHASAN
D, Urea, SP 36, dan KCl. Alat yang Tinggi tanaman
digunakan yaitu: cangkul, gembor, Pada hasil analisis ragam
ember, sprayer, meteran, keranjang , pengamatan menunjukkan bahwa
timbangan, tali kenca (pelurus), ajir, pemberian pupuk gandasil D dan
papan nama, dan alat-alat tulis. pupuk guano terdapat interaksi pada
Penelitian dilakukan dengan tinggi tanaman berumur 28, 42 dan
metode rancanga acak kelompok 56 hst.
(RAK) faktorial, yang terdirri dari Rerata kombinasi terhadap
dua faktor dan setiap faktor terdiri tinggi tanaman berumur 28, 42 dan
dari 3 level yang diulang 3 kali yaitu: 56 hst setelah dilakukan Uji BNT 5%
Faktor I : Konsentrasi pupuk sehingga hasilnya tertera pada tabel
gandasil D (G) antara lain G1= sebagai berikut:
Gandasil D 1 g/l; G2 = Gandasil D
112 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015

Tabel 1. Rerata tinggi tanaman (cm) cabai merah pengaruh pemberian dosis
pupuk gandasil D dan pupuk guano

Rata-rata tinggi tanaman (cm) pada pengamatan umur


Perlakuan
28 hst 42 hst 56 hst
G1K1 21,73 ah 34,40 abe 52,27 ad
G1K2 19,93 ac 35,67 abf 52,40 ae
G1K3 20,07 ae 34,00 abd 51,93 ac
G2K1 21,47 ag 36,27 cg 54,07 bh
G2K2 25,33 i 42,20 hi 60,60 i
G2K3 19,27 a 32,07 a 48,93 a
G3K1 20,53 af 33,80 abc 52,53 af
G3K2 19,33 ab 32,20 ab 51,87 ab
G3K3 20,00 ad 38,47 eh 53,93 bg
BNT 5% 3,35 4,176 4,53
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%

Sedangkan pada rerata tinggi tanaman pada umur 14 dan 70 hst tidak
terdapat interaksi.

Tabel 2. Rerata tinggi tanaman (cm) cabai merah pengaruh pemberian dosis
pupuk gandasil D dan pupuk guano
Rata-rata tinggi tanaman (cm)
Pelakuan pada pengamatan umur
14 hst 70 hst
G1 39,28 a 184,00 a
G2 43,05 c 186,80 c
G3 41,25 b 184,27 b
BNT 5% tn tn
K1 41,82 b 184,13 a
K2 42,05 c 184,53 c
K3 39,72 a 184,40 b
BNT 5% tn tn
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Pada tabel 2. Diatas pada g/l dan dosis pupuk guano 30 ton/ha ,
umur 28, 42 dan 56 hst menunjukkan rerata tinggi tanaman 28 hst
adanya interaksi pada kedua (19,27cm) , 42 hst (32,07 cm) dan 56
perlakuan. Interaksi antara dosis hst (48,03 cm). Sedangkan perlakuan
pupuk gandasil D dan pupuk guano tertinggi 28 hst (25,33cm), 42 hst
menghasilkan beda nyata terhadap (42,20 cm) dan 56 (60,60 cm)
tinggi tanaman umur 28 hst dan beda didapatkan pada perlakuan G2K2
sangat nyata pada umur 42 dan 56 dengan anjuran dosis pupuk gandasil
hst dengan perlakuan terendah pada D 2 g/l dan pupuk guano 20 ton/ha.
G2K3 dengan pupuk gandasil D 2
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 113

Hal ini dimungkinkan karena mengendap didalam gua dan telah


pupuk gandasil D yaitu pupuk daun bercampur dengan tanah dan bakteri
yang berfungsi sebagai penambah pengurai. Pupuk guano mengandung
unsur hara pada tanaman. nitrogen, fosfat, dan potassium.
Berdasarkan unsur hara yang Selain itu mengandung amonia, asam
diperlukan tanaman, unsur hara humat, asam fosfat, asam oksalat dan
digolongkan sebagai unsur hara asam karbonat serta garam tanah.
makro dan unsur hara mikro. Adanya bakteri pengurai atau
Yang termasuk unsur hara makro mikroorganise didalam tanah dapat
atau unsur hara yang dibutuhkan memperbaiki sifat-sifat tanah (fisik,
tanaman dalam jumlah yang banyak kimia dan biologi), sehingga unsur
salah satunya adalah nitrogen (N). hara didalam tanah dapat tersedia
Gandasil D mengandung nitrogen untuk tanaman.
(N) 20%, fosfat (P2O5) = 15%,
kalium (K2O) = 15 % dan Hal ini sejalan dengan
magnesium (MgSO4) = 1%. Prihmantoro (1999) dalam Nugrahini
(2011) bahwa pemberian pupuk
Nitrogen dibutuhkan dalam organik dapat memperbaiki sifat
banyak pada pertumbuahn tanaman, fisik, kimia dan biologis tanah.
karena nitrogen berperan dalam Selanjutnya menurut Riadi, (2009)
pembentukan klorofil serta sebagai Ketersedian unsur hara yang cukup
penyusun protein dan protoplasma bagi tanaman yang disebabkan oleh
secara keseluruhan. Apabila tanaman berkurangnya kompetisi
kekurangan nitrogen dalam menyebabkan tanaman mampu
pertumbuhannya, maka tanaman memaksimalkan pembelahan sel
akan terhambat pertumbuhannya atau meristem (sel muda) sehingga
menjadi kerdil, daun akan tanaman menjadi semakin tinggi
menguning (khlorosis) dan lambat seiring dengan bertambahnya umur
laun akan mati. Mulyani dan tanaman.
Kartasapoetra (2002) mengemukakan
bahwa pertumbuhan vegetatif sangat Diameter batang (cm)
diperlukan unsur N, karena unsur N
Hasil analisis ragam
sangat dibutuhkan untuk
menunjukkan bahwa pemberian
pembentukan klorofil, sintesis asam
pupuk gandasil D dan pupuk guano
amino dan protein, asam nukleat.
memperlihatkan adanya interaksi
Pupuk organik adalah pupuk terhadap diameter batang pada umur
yang dihasilkan dari materi atau 14, 28 dan 42 hst..
pelapukan makhluk hidup (sisa Rerata kombinasi pelakuan
tanaman, hewan dan manusia). diameter batang tanaman cabai
Pupuk guano yang berasal dari merah akibat adanya perlakuan
kotoran kelelawar yang sudah lama pupuk gandasil D dan pupuk guano
disajikan pada tabel sabagai berikut:
114 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015

Tabel 3. Rerata diameter batang cabai merah pengaruh pemberian pupuk gandasil
D dan pupuk guano
Rerata diameter batang pada pengamatan umur
Perlakuan
14 hst 28 hst 42 hst
G1K1 0,23 ah 0,35 af 0,57 a
G1K2 0,21 ab 0,31 a 0,57 ab
G1K3 0,20 a 0,32 ab 0,58 ae
G2K1 0,22 ag 0,36 ag 0,64 ah
G2K2 0,34 i 0,42 gi 0,73 gi
G2K3 0,21 ac 0,32 ac 0,57 ac
G3K1 0,21 ad 0,35 ah 0,57 ad
G3K2 0,21 ae 0,33 ad 0,59 af
G3K3 0,21 af 0,34 ae 0,63 ag
BNT 5% 0,052 0,053 0,092
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Sedangkan pada rerata tinggi tanaman pada umur 56 dan 70 hst tidak
terdapat interaksi.
Tabel 4. Rerata diameter batang (cm) cabai merah pengaruh pemberian pupuk
gandasil D dan pupuk guano

Rata-rata diameter batang (cm)

Pelakuan pada pengamatan umur

56 hst 70 hst

G1 2,67 a 3,52 a
G2 3,04 c 3,74 c
G3 2,80 b 3,63 b

BNT 5% 0,010 0,002

K1 2,74 a 3,57 a
K2 2,99 c 3,71 c
K3 2,77 b 3,61 b

BNT 5% tn tn

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Pada tabel 4. diameter batang kedua perlakuan. Interaksi antara
diatas pada umur 14, 28 dan 42 hst pupuk gandasil D dan pupuk guano
menunjukkan adanya interaksi pada menghasilkan nilai beda sangat nyata
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 115

terhadap diameter batang ketika (1989) pengaruh nitrogen dalam


tanaman berumur 14 hst dengan nilai meningkatkan perbandingan
terrendah pada G1K3 dengan nilai protoplasma terhadap bahan dinding
0,20 . Sedangkan nilai tertinggi 0,34 sel dapat mengakibatkan bertambah
didapatkan pada perlakuan G2K2 besarnya ukuran sel-sel dengan
dengan anjuran dosis pupuk gandasil dinding sel yang tipis.
D 2 g/l dan pupuk guano 20 ton/ha.
Pemberian pupuk organik
Sedangkan pada diameter guano dapat memperbaiki
batang tanaman saat berumur 14, 28 mikroorganisme didalam tanah serta
dan 42 hst, kombinasi perlakuan sifat fisik tanah sehingga akar pada
pupuk gandasil D dan pupuk guano tanaman dapat menyerap unsur hara
G2K2 menghasilkan interaksi dan mineral yang dibutuhkan. Pupuk
diameter batang yang berbeda nyata organik guano juga dapat
dibanding dengan saat 56 dan 70 hst memperbaiki ketersediaan unsur hara
yang tidak tercapai interaksi. didalam tanah, karena pupuk guano
mengandung unsur hara fosfor yang
Penambahan diameter batang dibutuhkan pada masa pertumbuhan
termasuk ciri-ciri pertumbuhan pada dan perkembangan akar, hal ini
tanaman, pertumbuhan adalah proses karena fosfor berperan dalam
penambahan ukuran dan volume pembentukan sel dan juga
(irrevesibel) yang disebabkan oleh perkembangan jaringan meristem,
adanya penambahan substansi dan selain itu fosfor juga penyusun lemak
jumlah sel. Faktor penentu dan protein. Pertambahan ukuran
pertumbuhan tanaman selain dari dinding sel dipengaruhi oleh
faktor internal (genetik protoplasma, yang protoplasma
dan hormon) yaitu faktor eksternal tersebut disusun oleh protein. Hal ini
(nutrisi dan lingkungan). Nutrisi sejalan dengan Bernadius
yang diperlukan berupa air atau (2002) dalam Amrizal (2012)
mineral dan unsur hara yang terlarut mengatakan bahwa pupuk guano
didalamnya yang dirubah melalui akan meningkatkan diameter batang
proses fotosintesis menjadi zat-zat tanaman.
makanan, atau glukosa yang akan
dirubah mnejadi karbohidrat, protein, Jumlah buah per sampel
lemak dan zat-zat lain. Hasil analisis ragam
menunjukkan bahwa pemberian
Pada masa pertumbuhan pupuk gandasil D dan dan pupuk
unsur hara nitrogen merupakan guano memperlihatkan adanya
bagian utama dari pembentuk asam interaksi terhadap jumlah buah cabai
amino, dan asam nukleat. Nitrogen merah per sampel (lampiran 18) .
yang terdapat pada pupuk gandasil Rerata kombinasi pelakuan
D, dapat membantu mempercepat jumlah buah cabai merah per sampel
pertumbuhan pada tanaman, akibat adanya perlakuan pupuk
memperbaiki kualitas daun dan akar. gandasil D dan pupuk guano
Nitrogen juga penyusun protoplasma, disajikan pada tabel sabagai berikut:
sehingga mengakibatkan dinding sel
dapat bertambah. Menurut Sarief
116 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015

Tabel 5. Rerata jumlah buah cabai merah pada pengaruh pemberian dosis pupuk
gandasil D dan pupuk guano

Perlakuan Rerata

G1KI 4,53 ab
G1K2 4,87 bcd
G1K3 4,87 bcde
G2K1 4,47 a
G2K2 5,80 i
G2K3 5,13 def
G3K1 4,53 abc
G3K2 5,40 fg
G3K3 5,40 fgh
BNT 5% 0,34

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Pada tabel 5. Jumlah buah diberikan pada masa pertumbuhan,
cabai merah per sampel diatas berdampak pada saat pembuahan
menunjukkan adanya interaksi pada tanaman cabai. Hal ini sejalan
kedua perlakuan. Interaksi antara dengan Lingga (2001) dalam Tarsum
pupuk gandasil D dan pupuk guano (2012) menyatakan tanaman yang
menghasilkan nilai beda sangat nyata mempunyai pertumbuhan vegetatif
terhadap jumlah buah cabai merah baik akan mempunyai pertumbuhan
per sampel. Nilai terrendah pada produksi baik asalkan adanya
G2K1 dengan nilai 4,47 (gandasil penjagaan pemupukan yang
2g/l dan guano 10 ton/ha). berimbang unsur-unsur nitrogen,
Sedangkan nilai tertinggi 5,80 fosfor dan kalium untuk penguatan
didapatkan pada perlakuan G2K2 jaringan. Ditambah lagi oleh
dengan anjuran dosis pupuk gandasil Musnamar (2005) kelebihan pupuk
D 2 g/l dan pupuk guano 20 ton/ha. anorganik dibandingkan pupuk
organik yaitu kandungan hara dalam
Tercukupinya unsur hara pupuk anorganik dibuat secara tepat
pada tanaman sangat penting untuk dan pemberiannya dapat disesuaikan
hasil produksi dari tanaman yang dengan kebutuhan tanaman serta
dibudidayakan. Fase generatif mudah diserap tanaman
berkaitan penting dengan fase
vegetatif, artinya baik tidaknya pada Pada saat memasuki fase
saat fase generatif tergantung pada generatif, kebutuhan unsur hara
saat fase vegetatif tanaman. sangat diperlukan bagi
Tercukupinya unsur hara tanaman, perkembangan buah dan biji,
terutama nitrogen, fosfat dan kalium terutama unsur hara fosfor (P).
berasal dari pupuk gandasil D yang Fosfor sangat dibutuhkan oleh
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 117

tanaman pada fase generatif, Hakim, et.al. 1986 dalam Amrizal


karena fosfor dapat mempercepat (2012) menyatakan guano
masa pembungaan dan pemasakan merupakan salah satu bahan organik
buah, biji atau gabah, selain itu yang mengandung unsur hara makro
sebagai penyusun lemak dan protein dan mikro terutama unsur hara P
dan berfungsi untuk pengangkutan yang sangat dibutuhkan oleh
energi hasil metabolisme dalam tanaman dalam jumlah yang cukup,
tanaman. Menurut Sutedjo (2010) dalam guano terdapat 20-24% asam
saat keluar bunga pada tanaman fosfat.
sangat dipengaruhi oleh unsur fosfor
yang mampu diserap oleh tanaman. Berat buah
didalam tanah fungsi P bagi tanaman Hasil analisis ragam
adalah sebagai zat pembangun dan menunjukkan bahwa pemberian
terikat dalam senyawa-senyawa pupuk gandasil D dan pupuk guano
organik, sebagai zat pembangun P memperlihatkan adanya interaksi
terpencar-pencar dalam tubuh terhadap berat buah cabai merah.
tanaman, bagian tubuh tanaman Rerata kombinasi pelakuan
yang berkaitan dengan pembiakan berat buah cabai merah akibat
generatif, seperti pembentukan bunga adanya perlakuan pupuk gandasil D
dan buah, jadi dalam proses dan pupuk guano disajikan pada
pembentukan bunga banyak tabel sabagai berikut:
membutuhkan P. Ditambah lagi

Tabel 6. Rerata berat buah (g) cabai merah pengaruh pemberian pupuk gandasil D
dan pupuk guano

Perlakuan Rerata

G1KI 34,77 a
G1K2 41,03 de
G1K3 40,75 abcd
G2K1 36,24 abc
G2K2 49,71 i
G2K3 42,18 def
G3K1 36,05 ab
G3K2 44,49 fgh
G3K3 43,22 defg
BNT 5% 2,87
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%

Pada tabel 6. Berat buah pupuk gandasil D dan pupuk guano


cabai merah per sampel diatas menghasilkan nilai beda sangat nyata
menunjukkan adanya interaksi pada terhadap jumlah buah cabai merah
kedua perlakuan. Interaksi antara per sampel. Nilai terendah pada
118 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015

G1K1 dengan nilai 34,77 (gandasil hasil antara lain dipengaruhi oleh
1g/l dan guano 10 ton/ha). ketersediaan dan keseimbangan hara
Sedangkan nilai tertinggi 49,71 di dalam tanah. Unsur N untuk
didapatkan pada perlakuan G2K2 pembentukan protein, P untuk
dengan anjuran dosis pupuk gandasil memperbaiki warna kulit dan warna
D 2 g/l dan pupuk guano 20 ton/ha daging buah, kekerasan, dan vitamin
C. Sementara unsur K dapat
Pada tanaman agar bisa meningkatkan gula, asam, karoten,
tumbuh dan berproduksi dengan baik dan likopen.
maka tanaman tersebut Pupuk guano mengandung
membutuhkan unsur hara yang selalu unsur hara fosfat lebih banyak
tersedia selama masa pertumbuhan dibanding dengan unsur hara lainnya.
hingga panen. Ketersediaan unsur Kekurangan fosfat pada tanaman
hara dalam tanah dipengaruhi oleh mengakibatkan reduksi pertumbuhan
banyak faktor, yaitu salah satunya tanaman atau kerdil, daun berubah
pemberian pupuk. Pupuk adalah menjadi tua dan agak kemerahan,
bahan organik atau anorganik yang pada cabang, batang, dan tepi daun
diberikan untuk mensuplay unsur berubah warna menjadi merah ungu
hara yang ada pada tanah dan yang lambat laun berubah menjadi
tanaman, sedangkan pemupukan kuning, buah tampak kecil dan cepat
adalah pengaplikasian bahan organik matang, menunda pemasakan buah,
atau anorganik yang ditujukan untuk penbentukan biji gagal dan
memperbaiki kondisi kimia tanah perkembangan akar tidak bagus. Hal
dan mengganti kehilangan unsur hara ini sejalan dengan Jacob dan Uexkuil
dalam tanah serta bertujuan untuk (1972) serta Sarief (1985) dalam
memenuhi kebutuhan unsur hara bagi Nurahmi, Mahmud dan Sylvia
tanaman sehingga dapat (2011) menjelaskan bahwa fosfat
meningkatkan produktifitas tanaman. mempunyai peranan penting dalam
Pupuk yang diberikan pada tanaman metabolisme tanaman, penghasil
harus tepat jenis, dosis, waktu, cara energi, dan juga berpengaruh positif
dan sasaran agar dapat terhadap pertumbuhan akar karena
mempengaruhi hasil produksi dengan meluasnya perakaran
tanaman. Hal ini sejalan dengan tanaman kemungkinan jumlah unsur
Dwijoseputro (1986) dalam Jumini hara yang diserap akan lebih banyak,
dan Ainun (2009) menyatakan bahwa sehingga mendorong pertumbuhan
suatu tanaman akan tumbuh dan dan produksi tanaman menjadi lebih
berkembang dengan baik apabila baik.
unsur hara yang dibutuhkan tanaman
berada dalam jumlah yang cukup dan Diameter buah
berada dalam bentuk yang siap Hasil analisis ragam
diabsorbsi. menunjukkan bahwa pemberian
Unsur hara yang terdapat pupuk gandasil D dan pupuk guano
pada gandasil D dapat mencukupi tidak memperlihatkan adanya
kebutuhan dan mempengaruhi hasil interaksi terhadap kombinasi
dari tanaman cabai merah. perlakuan diameter buah cabai merah
Dilanjuutkan lagi oleh Nurtika, dan (lampiran 20).
Suwandi (1993) dalam Purmono Rerata pelakuan diameter
(2003) bahwa kuantitas dan kualitas buah cabai merah akibat adanya
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 119

perlakuan pupuk gandasil D dan sabagai berikut:


pupuk guano disajikan pada tabel

Tabel 7. Rerata diameter buah cabai merah pengaruh pemberian dosis pupuk
gandasil D dan pupuk guano

Pelakuan Rata-rata diameter buah

G1 4,13
G2 4,43
G3 4,40

BNT 5% tn

K1 4,00
K2 4,53
K3 4,43

BNT 5% 0,0037

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Fosfor berperan penting (2013) bahwa bila ketersediaan unsur
dalam proses metabolisme tanaman, hara cukup dan seimbang selama
sehingga fosfor sangat penting dalam pertumbuhan tanaman maka akan
fotosintesis, sehingga apabila fosfor berperan dalam pembentukan batang,
terpenuhi maka fotosintesis akan pelebaran daun sehingga pada
berjalan dengan lancar dan buah akhirnya akan meningkatkan hasil
cabai yang dihasilkan akan besar. tanaman.
Hal in sejalan dengan Reinoso,
Travaglia dan Bottini (2011), pada Pupuk guano mengandung
fase pembentukan hasil dibutuhkan 20-24% asam fosfat, sehingga
laju produksi dan alokasi asimilat kebutuhan fosfat yang mobilitasnya
yang tinggi ke biji. Laju fotosintesis tinggi atau mudah diserap oleh
untuk produksi asimilat dipengaruhi tanaman jika sudah berada didalam
oleh ketersediaan unsur hara. tubuh tanaman tersebut. Selain
berfungsi untuk mempercepat masa
Adanya unsur hara yang pembungaan, pemasakan buah, biji
diberikan saat fase vegetatif, atau gabah, penyusun lemak dan
menjadikan tercukupinya hara saat protein, fosfor juga sangat berperan
fase generatif, sehingga akan dalam proses fotosintesis, respirasi,
meningkatkan produksi dari dan dan transfer energi. Fosfor juga dapat
menambah diameter cabai merah meningkatkan kualitas air.
tersebut. Menurut Gardner, Pearce,
dan Mitchell (1991) dalam Nugrahini Air berperan penting dalam
proses metabolisme tanaman, air
120 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015

berfungsi sebagai bahan baku proses 1. Adanya interaksi antara dosis


fotosintesis (sumber H2), penyusun pupuk guano dan pupuk daun
protoplasma yang sekaligus gandasil D pada parameter
memelihara turgor sel (menjaga tinggi tanaman 28, 42 dan 56
turgor sel agar sel dapat berfungsi hst, diameter batang 14, 28
secara normal, bila sel kekurangan dan 42 hst, jumlah buah per
air, maka sel akan terlepas dari sampel, dan berat buah.
dindingnya), bahan atau media dalam 2. Kombinasi perlakuan dosis
transpirasi, pelarut unsur hara dalam pupuk guano 20 ton/ha dan
tanah dan dalam tubuh tanaman serta pupuk daun gandasil D2 g/l
sebagai media translokasi unsur hara (G2K2) menghasilkan nilai
dari dalam tanah ke akar untuk yang terbaik dibandingkan
selanjutnya dikirim ke daun. dengan kombinasi perlakuan
lain.
Fosfor dalam tanaman
mempunyai fungsi yang sangat SARAN
penting yaitu dalam proses
fotosintesis, respirasi, transfer energi, Perlu dilakukan penelitian
pembelahan dan pembesaran sel, lebih lanjut pada family yang sama
serta prose-proses di dalam tanaman tetapi spesies tanaman yang berbeda,
lainnya. Fosfor meningkatkan seperti tomat, terong, cabai keriting,
kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan can cabai rawit.
sangat penting dalam pembentukan
biji. Selain itu fosfor sangat penting
dalam transfer sifat-sifat menurun DAFTAR PUSTAKA
dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Fosfor membantu Anonymous, 2006. Produksi
mempercepat perkembanngan akar Tanaman Cabai Nasional.
dan perkecambahan, dapat www.deptan go.id.,2000
meningkatkan efisiensi penggunaan
air, meningkatkan daya tahan Anonymous. 2007. Cabai Merah.
terhadap penyakit yang akhirnya http://id.wikipedia.org/wik
meningkatkan kualitas hasil panen. i/Cabai. Diakses pada
Black (1973) dalam Nugrahini tanggal 03 Mei 2010.
(2013).
Anonymous. 2009. Petunjuk Praktis
Bertanam Sayuran.
KESIMPULAN DAN SARAN Kanisius. Yogyakarta.

KESIMPULAN Aninim. 2009. Menanan Budidaya


Cabai Merah
Kesimpulan pada hasil http://rivafauziah.wordpres
penelitihan Pengaruh Penggunaan s.
Dosis Pupuk Guano dan Pupuk Daun com/2009/02/02/menanam
Gandasil D Terhadap Pertumbuhan -budidaya-cabai-merah/.
dan Produksi Cabai Merah Diakses pada tanggal 03
(Capsicum annum L.) sebagai Mei 2010.
berikut:
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 121

Anonymous. 2010. Budidaya Cabai


Hibrida. Jumini dan Ainun, M. 2009.
http://www.tanindo.com/b Pertumbuhan dan hasil
udidaya/ terung akibat pemberian
cabe/cabehibrida.htm. pupuk daun gandasil D
Diakses pada tanggal 03 dan zat pengatu r tumbuh
Mei 2010. harmonik. J. Floratek 4:
73 – 80
Amrizal, Arif. 2012. Pengaruh
pemberian pupuk organik Lingga, P dan Marsono. 2004.
guano dan tithonia (tihonia Petunjuk Penggunaan Pupuk.
diversifolia) terhadap Penebar Swadaya. jakarta.
pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis (zea
mays saccharata sturt). Mulyani, M dan A.G. Kartasapoetra.
Jurnal. Jurusan tanamamn 2002. Pupuk dan cara
pangan. Fakultas pemupukan. Bina cipta.
pertanian. Universitas Jakarta.
andalas. Padang
Musnamar, E.I. 2005. Pupuk
Organik. Penebar
Bernaditus Y. Wahyu Wiryanto.
Swadaya. Jakarta.
2002. Bertanam Cabai di
Musim Hujan. Penebar Nawangsih A, dkk . 2003, Cabai Hot
Swadaya. Jakarta. 112 P. Beauty cet. 8 –Jakarta
penebar swadaya 1999,
Brotoadji S, 2012, Untung besar 114 P.
bertanam cabai dilahan
dan pot, penerbit Araska , Nugrahini, T. 2011. Pengaruh
januari 2012 , 115 P. pemberian pupuk guano
terhadap pertumbuhan dan
Cahyono, B. 1994. Usaha Tani hasil tanaman selada
Cabai Merah. CV. Aneka (Lactuca sativa L.) pada
Bandung. 98 hal. dua metode vertikultur.
Jurnal Dinamika Pertanian
Djarwaningsih, T. 1984. Jenis- jenis Volume XXVIII Nomor 3
Cabai di Indonesia, dalam Desember 2013 (211 -
Penelitian Peningkatan 216) ISSN 0215-2525
Pendayagunaan Sumber
Daya Alam, P. 232-235 Nurahmi, E.,Mahmud, dan Sylvia, R.
2011. Efektivitas pupuk
Harjad, S. 1999. Pengantar organik terhadap
Agronomi. Gramedia. pertumbuhan hasil cabai
Jakarta. 187 P. merah. J. Floratek 6: 158 -
164 158
Harpenas, Asep & R. Dermawan.
2010. Budidaya Cabai Pracaya. 2003. Bertanam Lombok.
Unggul. Penebar Swadaya. kansius. Yogyakarta . 68
Jakarta. P.
122 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015

Purnomo, joko. 2003. Pemupuka


berimbang pada tanaman Sunaryono H, 1989. Budidaya Cabe
cabai pada tanah typic Merah cet, 5 – bandung
hapludands di Cikembang. SINAR BARU
Sukabumi. Prosiding ALGENSINDO
Seminar Nasional
Peningkatan Produktivitas Susanto, R. 2002. Penerapan
Sayuran Dataran Tinggi pertanian organik.
Kanikus. Yogyakarta .
Reinoso, H., Travaglia, dan R.
Sutedjo, M. M. 2010. Pupuk dan cara
Bottini. 2011. ABA
pemupukan. Rineka Cipta.
increased soybean yield by
Jakarta. 173 Hal.
enhaching production of
carbohidrates and their Tarsum. 2012. Macam pupuk
allocation in seeds. p. 577- kandang dan dosis pupuk
598. In: T.B. Ng (Ed), KCl terhadap pertumbuhan
Soybean –Biochemistry, dan produksi terung
chemistry and physiology. (Solanum melongena
InTech, Rijeka, Croatia. L.).Skripsi. Jurusan
Agroteknologi. Fakultas
Riadi, Sugeng. 2009. Pengaruh
Pertanian. Universitas
Jarak Tanam dan Macam
Islam Darul Ulum.
Pupuk Daun Terhadap
Lamongan
Pertumbuhan dan
Produksi Kacang Tjahjadi N, 1991. Bertanam Cabai.
Hijau.Fakultas Pertanian Penerbit Kanisius.
Unisda. Lamongan Yogyakarta.
Rosmarkam, A. dan Yuwono, N.
Tohari Y, 2009. Unsur hara dan
2002. Ilmu Kesuburan Tanah.
fungsinya.
Kanikus. Yogyakarta
http://tohariyusuf.blogspot.
com/2012/08/unsur-hara-dan-
Sarief, Saifuddin. 1989. Kesuburan fungsinya.html
dan pemupukan tanah
pertanian. Pustaka buana.
Bandung.

You might also like