Professional Documents
Culture Documents
Mariyatul Qibtyah
Fakultas Pertanian
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
mariyatul@gmail.com
Tabel 1. Rerata tinggi tanaman (cm) cabai merah pengaruh pemberian dosis
pupuk gandasil D dan pupuk guano
Sedangkan pada rerata tinggi tanaman pada umur 14 dan 70 hst tidak
terdapat interaksi.
Tabel 2. Rerata tinggi tanaman (cm) cabai merah pengaruh pemberian dosis
pupuk gandasil D dan pupuk guano
Rata-rata tinggi tanaman (cm)
Pelakuan pada pengamatan umur
14 hst 70 hst
G1 39,28 a 184,00 a
G2 43,05 c 186,80 c
G3 41,25 b 184,27 b
BNT 5% tn tn
K1 41,82 b 184,13 a
K2 42,05 c 184,53 c
K3 39,72 a 184,40 b
BNT 5% tn tn
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Pada tabel 2. Diatas pada g/l dan dosis pupuk guano 30 ton/ha ,
umur 28, 42 dan 56 hst menunjukkan rerata tinggi tanaman 28 hst
adanya interaksi pada kedua (19,27cm) , 42 hst (32,07 cm) dan 56
perlakuan. Interaksi antara dosis hst (48,03 cm). Sedangkan perlakuan
pupuk gandasil D dan pupuk guano tertinggi 28 hst (25,33cm), 42 hst
menghasilkan beda nyata terhadap (42,20 cm) dan 56 (60,60 cm)
tinggi tanaman umur 28 hst dan beda didapatkan pada perlakuan G2K2
sangat nyata pada umur 42 dan 56 dengan anjuran dosis pupuk gandasil
hst dengan perlakuan terendah pada D 2 g/l dan pupuk guano 20 ton/ha.
G2K3 dengan pupuk gandasil D 2
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 113
Tabel 3. Rerata diameter batang cabai merah pengaruh pemberian pupuk gandasil
D dan pupuk guano
Rerata diameter batang pada pengamatan umur
Perlakuan
14 hst 28 hst 42 hst
G1K1 0,23 ah 0,35 af 0,57 a
G1K2 0,21 ab 0,31 a 0,57 ab
G1K3 0,20 a 0,32 ab 0,58 ae
G2K1 0,22 ag 0,36 ag 0,64 ah
G2K2 0,34 i 0,42 gi 0,73 gi
G2K3 0,21 ac 0,32 ac 0,57 ac
G3K1 0,21 ad 0,35 ah 0,57 ad
G3K2 0,21 ae 0,33 ad 0,59 af
G3K3 0,21 af 0,34 ae 0,63 ag
BNT 5% 0,052 0,053 0,092
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Sedangkan pada rerata tinggi tanaman pada umur 56 dan 70 hst tidak
terdapat interaksi.
Tabel 4. Rerata diameter batang (cm) cabai merah pengaruh pemberian pupuk
gandasil D dan pupuk guano
56 hst 70 hst
G1 2,67 a 3,52 a
G2 3,04 c 3,74 c
G3 2,80 b 3,63 b
K1 2,74 a 3,57 a
K2 2,99 c 3,71 c
K3 2,77 b 3,61 b
BNT 5% tn tn
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Pada tabel 4. diameter batang kedua perlakuan. Interaksi antara
diatas pada umur 14, 28 dan 42 hst pupuk gandasil D dan pupuk guano
menunjukkan adanya interaksi pada menghasilkan nilai beda sangat nyata
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 115
Tabel 5. Rerata jumlah buah cabai merah pada pengaruh pemberian dosis pupuk
gandasil D dan pupuk guano
Perlakuan Rerata
G1KI 4,53 ab
G1K2 4,87 bcd
G1K3 4,87 bcde
G2K1 4,47 a
G2K2 5,80 i
G2K3 5,13 def
G3K1 4,53 abc
G3K2 5,40 fg
G3K3 5,40 fgh
BNT 5% 0,34
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Pada tabel 5. Jumlah buah diberikan pada masa pertumbuhan,
cabai merah per sampel diatas berdampak pada saat pembuahan
menunjukkan adanya interaksi pada tanaman cabai. Hal ini sejalan
kedua perlakuan. Interaksi antara dengan Lingga (2001) dalam Tarsum
pupuk gandasil D dan pupuk guano (2012) menyatakan tanaman yang
menghasilkan nilai beda sangat nyata mempunyai pertumbuhan vegetatif
terhadap jumlah buah cabai merah baik akan mempunyai pertumbuhan
per sampel. Nilai terrendah pada produksi baik asalkan adanya
G2K1 dengan nilai 4,47 (gandasil penjagaan pemupukan yang
2g/l dan guano 10 ton/ha). berimbang unsur-unsur nitrogen,
Sedangkan nilai tertinggi 5,80 fosfor dan kalium untuk penguatan
didapatkan pada perlakuan G2K2 jaringan. Ditambah lagi oleh
dengan anjuran dosis pupuk gandasil Musnamar (2005) kelebihan pupuk
D 2 g/l dan pupuk guano 20 ton/ha. anorganik dibandingkan pupuk
organik yaitu kandungan hara dalam
Tercukupinya unsur hara pupuk anorganik dibuat secara tepat
pada tanaman sangat penting untuk dan pemberiannya dapat disesuaikan
hasil produksi dari tanaman yang dengan kebutuhan tanaman serta
dibudidayakan. Fase generatif mudah diserap tanaman
berkaitan penting dengan fase
vegetatif, artinya baik tidaknya pada Pada saat memasuki fase
saat fase generatif tergantung pada generatif, kebutuhan unsur hara
saat fase vegetatif tanaman. sangat diperlukan bagi
Tercukupinya unsur hara tanaman, perkembangan buah dan biji,
terutama nitrogen, fosfat dan kalium terutama unsur hara fosfor (P).
berasal dari pupuk gandasil D yang Fosfor sangat dibutuhkan oleh
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 117
Tabel 6. Rerata berat buah (g) cabai merah pengaruh pemberian pupuk gandasil D
dan pupuk guano
Perlakuan Rerata
G1KI 34,77 a
G1K2 41,03 de
G1K3 40,75 abcd
G2K1 36,24 abc
G2K2 49,71 i
G2K3 42,18 def
G3K1 36,05 ab
G3K2 44,49 fgh
G3K3 43,22 defg
BNT 5% 2,87
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
G1K1 dengan nilai 34,77 (gandasil hasil antara lain dipengaruhi oleh
1g/l dan guano 10 ton/ha). ketersediaan dan keseimbangan hara
Sedangkan nilai tertinggi 49,71 di dalam tanah. Unsur N untuk
didapatkan pada perlakuan G2K2 pembentukan protein, P untuk
dengan anjuran dosis pupuk gandasil memperbaiki warna kulit dan warna
D 2 g/l dan pupuk guano 20 ton/ha daging buah, kekerasan, dan vitamin
C. Sementara unsur K dapat
Pada tanaman agar bisa meningkatkan gula, asam, karoten,
tumbuh dan berproduksi dengan baik dan likopen.
maka tanaman tersebut Pupuk guano mengandung
membutuhkan unsur hara yang selalu unsur hara fosfat lebih banyak
tersedia selama masa pertumbuhan dibanding dengan unsur hara lainnya.
hingga panen. Ketersediaan unsur Kekurangan fosfat pada tanaman
hara dalam tanah dipengaruhi oleh mengakibatkan reduksi pertumbuhan
banyak faktor, yaitu salah satunya tanaman atau kerdil, daun berubah
pemberian pupuk. Pupuk adalah menjadi tua dan agak kemerahan,
bahan organik atau anorganik yang pada cabang, batang, dan tepi daun
diberikan untuk mensuplay unsur berubah warna menjadi merah ungu
hara yang ada pada tanah dan yang lambat laun berubah menjadi
tanaman, sedangkan pemupukan kuning, buah tampak kecil dan cepat
adalah pengaplikasian bahan organik matang, menunda pemasakan buah,
atau anorganik yang ditujukan untuk penbentukan biji gagal dan
memperbaiki kondisi kimia tanah perkembangan akar tidak bagus. Hal
dan mengganti kehilangan unsur hara ini sejalan dengan Jacob dan Uexkuil
dalam tanah serta bertujuan untuk (1972) serta Sarief (1985) dalam
memenuhi kebutuhan unsur hara bagi Nurahmi, Mahmud dan Sylvia
tanaman sehingga dapat (2011) menjelaskan bahwa fosfat
meningkatkan produktifitas tanaman. mempunyai peranan penting dalam
Pupuk yang diberikan pada tanaman metabolisme tanaman, penghasil
harus tepat jenis, dosis, waktu, cara energi, dan juga berpengaruh positif
dan sasaran agar dapat terhadap pertumbuhan akar karena
mempengaruhi hasil produksi dengan meluasnya perakaran
tanaman. Hal ini sejalan dengan tanaman kemungkinan jumlah unsur
Dwijoseputro (1986) dalam Jumini hara yang diserap akan lebih banyak,
dan Ainun (2009) menyatakan bahwa sehingga mendorong pertumbuhan
suatu tanaman akan tumbuh dan dan produksi tanaman menjadi lebih
berkembang dengan baik apabila baik.
unsur hara yang dibutuhkan tanaman
berada dalam jumlah yang cukup dan Diameter buah
berada dalam bentuk yang siap Hasil analisis ragam
diabsorbsi. menunjukkan bahwa pemberian
Unsur hara yang terdapat pupuk gandasil D dan pupuk guano
pada gandasil D dapat mencukupi tidak memperlihatkan adanya
kebutuhan dan mempengaruhi hasil interaksi terhadap kombinasi
dari tanaman cabai merah. perlakuan diameter buah cabai merah
Dilanjuutkan lagi oleh Nurtika, dan (lampiran 20).
Suwandi (1993) dalam Purmono Rerata pelakuan diameter
(2003) bahwa kuantitas dan kualitas buah cabai merah akibat adanya
Pengaruh Penggunaan Konsentrasi Pupuk Daun (Mariyatul Qibtiyah) 119
Tabel 7. Rerata diameter buah cabai merah pengaruh pemberian dosis pupuk
gandasil D dan pupuk guano
G1 4,13
G2 4,43
G3 4,40
BNT 5% tn
K1 4,00
K2 4,53
K3 4,43
BNT 5% 0,0037
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji BNT taraf 5%
Fosfor berperan penting (2013) bahwa bila ketersediaan unsur
dalam proses metabolisme tanaman, hara cukup dan seimbang selama
sehingga fosfor sangat penting dalam pertumbuhan tanaman maka akan
fotosintesis, sehingga apabila fosfor berperan dalam pembentukan batang,
terpenuhi maka fotosintesis akan pelebaran daun sehingga pada
berjalan dengan lancar dan buah akhirnya akan meningkatkan hasil
cabai yang dihasilkan akan besar. tanaman.
Hal in sejalan dengan Reinoso,
Travaglia dan Bottini (2011), pada Pupuk guano mengandung
fase pembentukan hasil dibutuhkan 20-24% asam fosfat, sehingga
laju produksi dan alokasi asimilat kebutuhan fosfat yang mobilitasnya
yang tinggi ke biji. Laju fotosintesis tinggi atau mudah diserap oleh
untuk produksi asimilat dipengaruhi tanaman jika sudah berada didalam
oleh ketersediaan unsur hara. tubuh tanaman tersebut. Selain
berfungsi untuk mempercepat masa
Adanya unsur hara yang pembungaan, pemasakan buah, biji
diberikan saat fase vegetatif, atau gabah, penyusun lemak dan
menjadikan tercukupinya hara saat protein, fosfor juga sangat berperan
fase generatif, sehingga akan dalam proses fotosintesis, respirasi,
meningkatkan produksi dari dan dan transfer energi. Fosfor juga dapat
menambah diameter cabai merah meningkatkan kualitas air.
tersebut. Menurut Gardner, Pearce,
dan Mitchell (1991) dalam Nugrahini Air berperan penting dalam
proses metabolisme tanaman, air
120 Saintis, Vol. 7, No. 2, Oktober 2015