Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The purpose of this research is to study the effect of concentration and various types of liquid
organic fertilizer on yield of Edamame soybeans (Glycine max (L.) Merr.) The research conducted in
September 2021 until January 2022 in Sidorejo Village, Bandongan District, Magelang Regency with
an altitude of 357 m. The research was conducted with a factorial experiment arranged in a
completely randomized block design with three replications. The first factor was concentration of
liquid organic fertilizer 0 ml/l, 10 ml/l, 20 ml/l and 30 ml/l. The second factor was liquid organic
fertilizer namely liquid organic fertilizer Nasa, Super Garden and Cow Blood Waste. The results show
that the application of liquid organic fertilizer with concentration of 30 ml/l linearly still showed a
significant effect on plant height, but the difference in concentration didn’t show a significant effect in
the number of filled pods each plant, weight of filled pods each plant, number of fresh seeds each
plants, fresh seed weight each plant, fresh soybean seed protein content, and weight 100 dry seeds
stored. Liquid organic fertilizer from Cow Blood Waste is able to produce the highest plants height
compared to liquid organic fertilizer from Nasa and Super Garden nevertheless, types of liquid
organic fertilizer insignificantly affect other observed parameters. There was no interaction between
concentration and type of liquid organic fertilizer for all observed parameters.
Keywords: concentration, Edamame soybean, liquid organic fertilizer.
24.00
faktorial (4x3) yang disusun dalam
23.50
Rancangan Acak Kelompok Lengkap
23.00
(RAKL), terdiri dari 2 faktor perlakuan
22.50
dan diulang 3 kali. Faktor 1 Konsentrasi
22.00
Pupuk Organik Cair (K) dengan taraf
21.50
sebagai berikut K0 = 0 ml/l; K1 = 10 ml/l; 0 10 20 30
K2 = 20 ml/l dan K3 = 30 ml/l. Faktor 2
Konsentrasi POC (ml/l)
Jenis Pupuk Organik Cair (J) dengan jenis
sebagai berikut J1 = Pupuk Organik Cair Berdasarkan gambar 1, diperoleh
Nasa; J2 = Pupuk Organik Cair Super persamaan linear y = 0,082x + 22,075,
Kebon; J3 = Pupuk Organik Cair Limbah dengan nilai r = 0,8885 yang artinya bahwa
Darah Sapi. 88,85 % sangat dipengaruhi oleh perlakuan
Data hasil pengamatan dianalisis konsentrasi yang diberikan sedangkan
menggunakan sidik ragam, apabila berbeda sisanya 11,15 % dipengaruhi oleh eror
nyata dilanjutkan dengan uji Orthogonal penelitian. Aplikasi pupuk organik cair
Polynomial untuk pengaruh konsentrasi dengan konsentrasi 30ml/l menghasilkan
pupuk organik cair dan uji BNT (Beda batang paling panjang yaitu 24,7 cm, hal
Nyata Terkecil) untuk pengaruh macam ini diduga pada konsentrasi tersebut unsur
pupuk organik cair. hara yang tersedia di dalam pupuk organik
Parameter pengamatan pada cair dapat dimanfaatkan untuk membantu
penelitian ini di antaranya tinggi tanaman proses pertumbuhan dan perkembangan
(cm), jumlah polong isi per tanaman tanaman. Menurut Manullang dkk. (2014),
(buah), berat polong isi per tanaman (g), pengaplikasian pupuk organik cair dengan
jumlah biji segar per tanaman (buah), berat berbagai konsentrasi akan menghasilkan
biji segar per tanaman (g), kadar protein tinggi tanaman yang berbeda-beda dibandingkan
biji kedelai segar (%), dan berat 100 biji dengan perlakuan tanpa pupuk organik
kering simpan (g). cair. Pemberian pupuk organik cair dapat
10
VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 7 (1) : 9 - 18 (2022)
meningkatkan ketersediaan dan serapan Menurut Samosir dkk. (2015), cuaca yang
unsur hara terutama unsur hara N yang dominan hujan akan mempengaruhi hasil
sangat diperlukan tanaman, sehingga penelitian.
tanaman dapat memacu pertumbuhan
vegetatif. Peningkatan tinggi tanaman
60.00
dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara
11
VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 7 (1) : 9 - 18 (2022)
18.60
36.00
18.50
35.00
18.40
34.00 18.30
K0 K1 K2 K3
33.00
Konsentrasi POC (ml/l)
32.00
31.00
K0 K1 K2 K3 Parameter kadar protein biji kedelai
Konsentrasi POC (ml/l) segar memberikan hasil tertinggi pada
konsentrasi 10 ml/l (K1). Tinggi rendahnya
kadar protein berkaitan dengan unsur hara
Parameter berat biji segar per N yang diterima oleh tanaman sampai
tanaman memberikan hasil tertinggi pada masa pengisian polong dan pemasakan biji.
konsentrasi 10 ml/l (K1). Tinggi rendahnya Unsur N merupakan salah satu unsur hara
berat biji segar berkaitan dengan unsur makro yang dibutuhkan tanaman dalam
hara yang diterima oleh tanaman. Unsur K jumlah yang banyak Kandungan protein
berperan sebagai aktivator enzim yang berhubungan dengan ketersediaan unsur N.
berpartisipasi dalam proses metabolisme
tanaman. Ketersediaan unsur K yang Menurut Salvagiotti et al. (2009),
cukup dapat membantu mengaktifkan dan kandungan protein yang tinggi pada biji
meningkatkan kerja enzim sehingga proses kedelai menyebabkan kebutuhan hara
metabolisme berjalan dengan sempurna nitrogen menjadi lebih banyak. Pada saat
dan menghasilkan fotosintat yang fase pengisian biji, translokasi nitrogen ke
ditranslokasikan pada biji untuk biji berlangsung cepat sedangkan fiksasi
meningkatkan berat biji. Menurut Budi nitrogen pada saat yang sama sudah mulai
dan Sari (2015), fungsi kalium yaitu
menurun aktivitasnya, sehingga tidak
mengaktifkan berbagai enzim dan
mencukupi untuk fase pengisian biji.
membantu proses metabolisme tanaman.
Taufik dkk. (2010), menambahkan bahwa Prakoso dkk. (2018), menambahkan bahwa
terpenuhinya kebutuhan unsur hara pada kandungan protein yang tinggi
tanaman menyebabkan proses metabolisme membutuhkan ketersediaan unsur hara
berjalan dengan optimal sehingga proses nitrogen yang cukup.
pembentuka protein, karbohidrat serta pati
tidak terhambat, akibatnya akumulasi
bahan hasil metabolisme pada
pembentukan biji yang terbentuk memiliki
ukuran berat berat yang maksimal.
12
VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 7 (1) : 9 - 18 (2022)
50.00
tanaman, pembentukan polong dan biji. kandungan unsur hara N pada masing-
Selain unsur hara Fe, unsur hara N juga masing pupuk organik cair yang digunakan
dibutuhkan dalam proses pembentukan biji tergolong rendah. Kandungan protein
kedelai. Menurut Syaifudin dkk. (2018), berhubungan dengan ketersediaan unsur
ketersediaan N yang cukup dapat nitrogen selama masa pertumbuhan dan
membantu proses pembentukan asam pengisian polong. Menurut Gardner et al.
amino, protein dan pembentukan biji, (1991), nitrogen merupakan unsur hara
sehingga polong terisi penuh. Penuhnya makro yang berperan dalam pembentukan
polong kedelai akan mempengaruhi jumlah protein dalam biji, klorofil dan membantu
biji yang terdapat dalam polong. dalam proses pertumbuhan tanaman.
Prakoso dkk. (2018), menambahkan bahwa
kandungan protein yang tinggi membutuhkan
ketersediaan unsur hara nitrogen yang
Jumlah Biji Segar Per Tanaman (buah)
cukup.
38.00
37.00
36.00
35.00
34.00 Berat Biji segar Per Tanaman (g) 20.00
33.00 19.50
19.00
32.00
18.50
31.00
18.00
30.00
17.50
POC Nasa POC Super POC
Kebon Limbah 17.00
Darah Sapi 16.50
Jenis POC 16.00
POC Nasa POC Super POC
Kebon Limbah
Berdasarkan Gambar diatas,
Darah Sapi
menunjukkan bahwa pupuk organik cair
Jenis POC
nasa memberikan hasil tertinggi. Berat biji
dapat dikatakan sebagai indikator penting Pupuk organik cair nasa memberikan
dalam sebuah penelitian karena biji hasil tertinggi pada berat 100 biji kering
merupakan hasil panen utama. Menurut
simpan. Hal ini dikarenakan pada pupuk
Irawaty dkk. (2019), peningkatan berat biji
organik cair nasa terdapat kandungan
dipengaruhi oleh tersedianya asimilat yang
cukup pada tanaman. Fotosintat yang unsur hara boron (B) paling tinggi
dihasilkan setelah pembungaan dibandingkan pupuk organik cair super
ditranslokasikan pada proses pengisian kebon dan limbah darah sapi yang tidak
biji, selama pengisian biji fotosintat yang terdeteksi. Ketersediaan unsur hara B pada
terbentuk maupun yang tersimpan dapat pupuk organik cair nasa dapat
digunakan untuk meningkatkan berat biji. meningkatkan berat biji. Menurut Nurani
dkk. (2020), unsur hara B dapat
Pupuk organik cair super kebon
memperbaiki metabolisme tanaman dan
memberikan hasil tertinggi pada kadar
protein biji kedelai segar, akan tetapi sintesis protein, sehingga berat biji tiap
masing – masing pupuk organik cair polong dapat meningkat karena terbentuknya biji
memberikan pengaruh yang tidak nyata. yang bernas. Devi dkk. (2012), menambahkan
Hal ini dikarenakan ketersediaan bahwa boron berpengaruh nyata terhadap
15
VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 7 (1) : 9 - 18 (2022)
jumlah cabang per tanaman, jumlah polong segar dan berat 100 biji kering
per tanaman dan berat 100 biji simpan,
2. Pupuk organik cair limbah darah sapi
12.200 mampu menghasilkan tinggi tanaman
12.000 tertinggi dibandingkan pupuk
Kadar Protein Biji Kedelai Segar (%)
26.00
25.50 Budi, S., dan S. Sari. 2015. Ilmu dan
25.00 Implementasi Kesuburan Tanah.
24.50 Unversitas Muhammadiyah
24.00
Malang. Malang.
23.50 Devi, K. N., L. N. K Singh, M. S. Singh, S.
23.00 B. Singh, dan K. K Singh. 2012.
POC Nasa POC Super POC Pengaruh Pemupukan Sulfur dan
Kebon Limbah Boron terhadap Hasil, Kualitas,
Darah Sapi Serapan Nutrisi dan Ekonomi
Jenis POC Kedelai (Glycine max) di Bawah
Kondisi Dataran Tinggi. Jurnal
Ilmu Pertanian. 4 (4): 1-10.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah Fatimah, V. S., dan T. B. Saputro. 2016.
dilakukan, dapat simpulkan sebagai Respon Karakter Fisiologis Kedelai
berikut : (Glycine max L.) Varietas
1. Pemberian pupuk organik cair Grobogan terhadap Cekaman
Genangan. Jurnal Sains dan Seni. 5
sampai konsentrasi 30 ml/l masih
(2): 2337-3520.
menunjukkan peningkatan pada
tinggi tanaman, tetapi perbedaan Gardner. F. P., R. B. Pearce, dan R. L.
konsentrasi tidak menunjukkan Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Universitas Indonesia
pengaruh nyata pada jumlah polong
Press. Jakarta.
isi per tanaman, berat polong isi per
tanaman, jumlah biji segar per Hastuti, D. P., Supriyono, S. Hartati. 2018.
tanaman, berat biji segar per Pertumbuhan dan Hasil Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) pada
tanaman, kadar protein biji kedelai
Beberapa Dosis Pupuk Organik dan
16
VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika 7 (1) : 9 - 18 (2022)
18