You are on page 1of 7

Jurnal Agrotek Tropika, Agustus 2022, Vol 10, No. 3, pp.

485 - 491
DOI : http://dx.doi.org/10.23960/jat.v10i3.6304
Widyastuti
ISSN: et al.
2337-4993 : Pengaruh
(Print), Pemberian
2620-3138 (Online)Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Hayati 485

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK NPK DAN PUPUK HAYATI


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

EFFECT OF NPK FERTILIZER AND BIOLOGICAL FERTILIZER


ON CHILI GROWTH AND PRODUCTION (Capsicum annuum L.)

R. A. Diana Widyastuti1*, Yohanes C Ginting1 Purba Sanjaya1,


Hayane Adeline Warganegara2 dan M Hafidz Yugo2
1
Jurusan Agroteknologi, 2Jurusan Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung, Bandarlampung, Indonesia
*Email: rdiana.widyastuti@fp.unila.ac.id

* Corresponding Author, Diterima: 22 Mei 2022, Direvisi: 20 Jul. 2022, Disetujui: 11 Ags. 2022

ABSTRACT

Red chilies’ productivity has decreased yearly due to lower soil fertility. Efforts that can be made to overcome
these problems are fertilizing with NPK fertilizers and biological fertilizers. This research was conducted in
Sukabanjar Village, Gedong Tataan, Pesawaran Regency from November 2020 to April 2021. The research
method used was a 4x3 factorial randomized complete block design (RCBD) with 3 replications so there
were 12 combinations of treatments. The first factor was NPK fertilizer dose treatment of 0, 10, 20, and 30 g/
plant. The second factor was the concentration of Grikulan Plus (biological fertilizer) consisting of 0, 15,
and 30 ml/l. Homogeneity of variance was tested with the Bartlett test and additivity using the Tukey test,
and further testing with BNT at the 5% level. The results showed that the 30 g NPK fertilizer dosage
treatment/plant was the best treatment resulting from the highest red chili fruit weight of 521,44 g/plant.
The application of Grikulan Plus biological fertilizer at a concentration of 30 ml/l resulted in a higher red
chili weight of 415,21 g/plant. The interaction between the 30 g/plant NPK fertilizer dose and the 30 ml/l
concentration of Grikulan Plus biofertilizer resulted in the highest red chili weight being 657,67 g/plant or
equivalent to 13,15 ton/ha.
Keywords: Biological fertilizer concentration, NPK fertilizer doses, red chili

.
ABSTRAK

Produktivitas cabai merah mengalami penurunan setiap tahunnya hal ini disebabkani oleh kesuburani tanahi
yang semakini irendah. Upayai yangi idapat dilakukan untuk imengatasii permasalahani tersebuti iyaitui
melakukan pemupukan dengani pupuki NPK dan pupuk hayati. Penelitiani iini dilaksanakan dii Desai Sukabanjar,
iGedong iTataan, Pesawaran i padai bulani November 2020i sampaii April 2021. Metodei penelitiani yangi
digunakani yaitui Rancangani Acaki Kelompoki (RAK) faktoriali 4x3 dengani 3 ulangani dani terdapati 12
kombinasiii iperlakuan. Faktori iipertama iyaitu iperlakuan dosis ipupuk iNPK 0, 10, 20, dan 30 ig/tanaman.
Faktori keduai yaitui konsentrasii pupuki hayatii Grikulani Plusi 0, 15, 30 ml/l. Setiap perlakuan diambil 2
sampel. Homogenitasi ragami diujii dengan uji Bartletti dani aditivitasi menggunakani ujii Tukey, dani ujii
lanjuti dengan BNTi padai tarafi 5%. Hasili penelitiani menunjukkani perlakuani dosisi pupuki NPKi 30 g/
tanaman menghasilkani boboti buahi cabaii merahi palingi tinggii yaitui sebesari 521,44 g/tanaman.
Pengaplikasian pupuki hayatii Grikulani iPlus konsentrasi 30 ml/l menghasilkani boboti cabai merah yang lebih
tinggi sebesar 415,21 g/tanaman. Interaksii antarai dosisi pupuki NPKi 30 g/tanamani dengani pupuki hayatii
Grikulani Plusi konsentrasi 30 ml/l menghasilkan bobot cabai merah yang tertinggi yaitu sebesar 657,67g/
tanaman ataui setarai dengan i13,15 ton/ha.
Kata Kunci : Cabaii merah, dosis pupuk NPK, konsentrasi pupuk hayatii
486 Jurnal Agrotek Tropika 10(3): 485-491, 2022

1. PENDAHULUAN itanaman cabai. Padai dosisi pupuk 20 ml/L


memberikani ihasil iyang signifikan, untuk
Sebagiani besari imata pencaharian penduduk peningkatan produksi tanaman cabai merah.
Indonesia adalah bertani karenai negarai inii kayai
akani hasil ipertanian. Hasil ipertaniannya 2. BAHAN DAN METODE
melimpah, mulaii darii tanamani industri irempah-
rempah, ipangan, idan hortikultura. Produk Penelitiani inii idilaksanakan di Desai Sukabanjar
ihortikultura iyang dihasilkan iberupa buah, Kecamatani Gedong TataaniKabupateniPesawaran
sayuran,bahan obati dan inabati. Salahi satui Lampung. Penelitianidilaksanakan pada November
tanamani hortikultura yangi ibanyak dibudidayakan 2020i sampai April 2021. Bahani yangi digunakani
iadalah itanaman icabai merah. Hal ini dapat dilihat adalahi bibit cabai merah varietas Indrapura Paten,
dari sebagian ibesar sajian masakani mengandung icabai pupuk NPK mutiara, pupuk hayati Grikulan Plus.
imerah (Warisno & Kres, 2010). Penelitiani inii imenggunakan Rancangani Acak
Cabai merupakan salahi satu komoditi iprimadona iKelompok (RAK) yangi disusun isecara ifaktorial
ipasar dan komoditi istrategis idi iIndonesia. (4x3) dengani 3 iulangan. Pengelompokan
Berdasarkani data Badan Pusat Statistika, 2018i berdasarkan jumlah daun. Terdapati 12 kombinasi
konsumsii cabaii besar padai tahuni 2016 sebesari perlakuani dan imasing-masing idiulang sebanyak
1,55 (kg/kapita), tahuni 2017 ijumlah konsumsii 3 ikali sehingga idiperoleh 36 satuan percobaan.
menjadii 1,56 (kg/kapita) dan tahuni 2019 imenjadi Setiap petak percobaan terdapat 6 populasi
1,58 (kg/kapita). Sementara di Lampung pada sehingga terdapat 216 tanaman. Faktori ipertama
periode yang sama mengalami fluktuasi, dan pada pemupukan imenggunakan pupuki NPK P0 = Tanpa
tahun 2019 produktivitas turun menjadi 6,23 ton/ha pupuk NPK ( 0%), P1 = Pupuki NPK 10g (50%),
(BPS Provinsi Lampung, 2019). P2 = Pupuki NPK 20g (100%), P3 = Pupuki NPK
Data ini menunjukkan i ibahwa ketersediaani 30g (150%).
cabai merah masihi rendahi dibandingkani kebutuhani Faktor ikedua pemupukani menggunakan
cabaii merahi besar. Untuki meningkatkani produksi ipupuki hayati, B0 = Tanpai pupuk ihayati grikulan,
tanaman cabai merahi tersebut, ketersediaan unsur B1 = Pupuki hayatii grikulani 15 ml/l, B2 = Pupuki
hara bagi tanaman harus terpenuhi. Salah satu cara hayatii grikulani 30ml/l
yaitu dengan melakukan pemupukan Homogenitasi ragami datai diuji menggunakani
menggunakani pupuki NPKi dan pupuki ihayati. Uji iBarlett, sedangkan Uji Additivitas idilakukan
Pupuki NPK Mutiara (16:16:16) merupakan dengani Uji Tukey. Jika idata idinyatakan ihomogen
pupuki majemuki yang mengandungi unsuri harai dan ibersifat imenambah imaka idata dianalisisi
N (16%) dalami bentuki NH3, Pi (16%) idalam iidengan ianalisis iragam dan dilakukani pengujiani
bentuki PO5i dani K (16%) idalam bentukii (K2O). iperbedaan inilai tengahi idengan iUji iBeda Niyata
Berdasarkan hasil penelitian (Nurjanani, 2016) Terkecili (BNT) ipada itaraf 5%.
aplikasi pupuk NPK (16:16:16) dapat meningkatkani
hasil pertumbuhani dan produksii tanamani cabai. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada dosis pupuki NPK mutiara 400 kg/ha (20 g/
tanaman) memberikani hasili yangi terbaik, hali inii Hasili penelitiani memperoleh adanya interaksii
dapat dilihati pada parameter variabel pertumbuhani yang berpengaruhi nyatai antara dosisi pupuk iNPK
tinggii tanaman, lebar tajuk, jumlahi daun, jumlahi dan konsentrasi pupuk ihayati, pada beberapai
buah, dan berati keringi brangkasan. ivariabel ipengamatan. Hasili rekapitulasii iitersebut
Pupuki hayatii imerupakan pupuki iyang idisajikan pada Tabel 1.
iberbahan iaktif organisme ihidup (mikroba). iPupuk
ini berfungsi iuntuk imenambah hara tertentu atau 3.1 Tinggi Tanaman
imemfasilitasi itersedianya hara idalam itanah bagi
itanaman (Simanungkalit et al., 2006). iPupuk Hasil penelitian menunjukkan tanaman tertinggi
hayati bermanfaati untuk imengurai iresidu kimia, umur 24 mst dihasilkan oleh perlakuani idosis NPK
imelarutkan isenyawa fosfat dan menyuplai 30 g/tanaman (Tabel 2). iTinggi tanamani pada
sebagian N bagi tanaman. aplikasi pupuk hayati Grikulan Plus oleh perlakuan
Hasili penelitiani (Aisyah, 2013), aplikasi pupuki konsentrasi 30 ml/l (Tabel 2), tetapi tidak ada
hayatii dengan jenis tiens golden harvest dapat interaksi antar dosis pupuk NPK dengan pupuk
meningkatkan pertumbuhani dan produksii hayati.
Widyastuti et al. : Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Hayati 487

Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Pengaruh Dosisi NPKi dani Konsentrasi Pupuki Hayati, Menunjukan Adanya
Interaksi pada Beberapa Variabel Pengamatan
Perlakuan
Variabel Pengamatan
Pupuk NPK Pupuk Hayati Interaksi
Tinggi Tanaman 24 MST (cm) ** * tn
Tingkat Percabangan 24 MST ** tn tn
Jumlah Buah per Tanaman ** ** **
Bobot Buah per Tanaman (gram) ** ** **
Jumlah Buah Konsumsi ** ** *
Bobot Buah Konsumsi (gram) ** ** *
Keterangan: tn = tidak nyata, * = berbeda nyata pada α 5%, ** = berbeda nyata pada α 1%.

Tabel 2. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Konsentrasi Pupuk Hayati terhadap Tinggi Tanaman
24 MST.
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) BNT 5%
0 g/tan. (P0) 64,00 c
Dosis Pupuk NPK 10 g/tan. (P1) 72,72 b 1,88
20 g/tan. (P2) 77,89 a
30 g/tan. (P3) 79,33 a
0 ml/l (B0) 72.33 b
Konsersi Pupuk Hayati 15 ml/l (B1) 72,88 b 1,63
30 ml/l (B2) 75,25 a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%.

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK 3.3 Jumlah Buah Pertanaman
terhadap Jumlah Tingkat Percabangan
Tanaman 24 MST Hasil penelitiani memperoleh terjadi interaksii
antara idosis ipupuk NPKi dani konsentrasii pupuki
Jumlah Tingkat hayati pada variabel ijumlahi buahi per tanaman.
Perlakuan
Percabangan Dari interaksi tersebut didapatkan hasil terbanyak
NPK Dosis 0 g/tan. (P0) 12,78 d pada perlakuan dosis ipupuk iNPK 30 g/tanamani
NPK Dosis 10 g/tan. (P1) 14,33 c dengani pupuki hayati Grikulani Plusi konsentrasi
NPK Dosis 20 g/tan. (P2) 17,78 b 30 ml/l. Jumlah buah per tanaman pada aplikasi
NPK Dosis 30 g/tan. (P3) 18,78 a pupuki hayatii Grikulan Plus dengani konsentrasii
BNT 5% 0,82 30 ml/l lebih banyak yaitu 202 buah dibandingan
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dengan aplikasi pupuk hayati grikulan plus dengan
tidak berbeda nyata pada taraf 5%. konsentrasi yang berbeda (Tabel 4).

3.4 Bobot Buah Pertanaman


3.2 Tingkat Percabangan
Hasili penelitiani imenunjukkan bahwai terjadii
Hasil penelitian menunjukkan jumlah tingkat interaksii iantara idosis pupuki NPK dan konsentrasi
percabangan pada tanaman cabai merah 24 mst pupuk hayati pada variabel bobot buah per
hanya dipengaruhi oleh perlakuan dosis pupuk NPK tanaman. Dari interaksi tersebut didapatkan hasil
dengan jumlah tingkat percabangan terbanyak terbanyak pada perlakuan dosisi pupuki iNPK 30
diperolehi pada perlakuani dosisi pupuki NPKi 30 g/tanamani dengani pupuki hayati Grikulani Plusi
g/tanamani dengan jumlah tingkat percabangan konsentrasi 30 ml/l. Jumlah buahi peri tanaman pada
18,78 (Tabel 3). aplikasii pupuki hayatii Grikulani iPlus dengan
488 Jurnal Agrotek Tropika 10(3): 485-491, 2022

Tabel 4. Pengaruhi Interaksi dosis Pupuki NPK dan Konsentrasi Pupuk Hayati terhadap Jumlah Buah
per Tanaman
Pupuk hayati grikulan
Perlakuan
Konsen trasi 0 ml/l (B0) Konsentrasi 15 ml/l (B1) Konsen trasi 30 ml/l (B2)
55,33a 59,33a 68,00a
NPK Dosis 0g/tan. (P0)
B C C
73,00b 98,83a 118,33a
NPK Dosis 10g/tan. (P1)
B B B
102,17a 101,67a 120,33a
NPK Dosis 20g/tan.(P2)
A B B
115,83b 188,67a 202,67a
NPK Dosis 30g/tan. (P3)
A A A
BNT 5% 20,14
Keterangan : Angkaisebaris yangidiikuti huruf keciliyang sama menunjukkanitidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
Angka sekolom yang diikuti huruf besar yangisamaimenunjukkanitidak berbeda nyataipada taraf 5 %.

Tabel 5. Pengaruh Interaksi Dosisi Pupuk NPK dan Konsentrasi Pupuk Hayati terhadap Bobot Buah per
Tanaman (gram)
Pupuk Hayati Grikulan
Perlakuan
Konsentrasi 0 ml/l (B0) Konsentrasi 15 ml/l (B1) Kosen trasi 30 ml/l (B2)
138,00a 170,67a 200,50a
NPK Dosis 0 g/tan. (P0)
B C C
197,17b 322,83a 385,67a
NPK Dosis 10g/tan. (P1)
B B B
313,83b 291,17b 417,00a
NPK Dosis 20g/tan. (P2)
A B B
336,00c 570,67b 657,67a
NPK Dosis 30g/tan. (P3)
A A A
BNT 5% 70,35
Keterangan : Angkaisebarisiyang diikutiihuruf keciliyang samaimenunjukkanitidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
Angka sekolom yang diikuti huruf besar yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 %.

konsentrasi 30 ml/l lebih berat yaitu 657 gram 3.6 Bobot Buah Konsumsi
dibandingan dengan aplikasi pupuk hayati grikulan
plus dengan konsentrasi yang berbeda (Tabel 5). Hasili penelitiani memperoleh terjadii interaksii
antarai dosisi pupuk NPK dani konsentrasii pupuki
3.5 Jumlah Buah Konsumsi ihayati pada variabel jumlah buah per tanaman.
Dari interaksi tersebut didapatkan hasil terbanyak
Hasili penelitiani imenunjukkan bahwai terjadii pada perlakuan dosis pupuk NPK 30 g/tanaman
interaksii antaraidosis pupukiNPK dani dengan pupuk hayati Grikulan Plus konsentrasi 30
konsentrasi pupuk hayati padai variabel jumlah ml/l. Jumlah buah per tanaman pada aplikasi pupuk
buah konsumsi. Dari interaksi tersebut didapatkan hayati Grikulan Plus dengan konsentrasi 30 ml/l
hasil terbanyak pada perlakuan dosisi pupuki lebih berat yaitu 463,00 gram dibandingan dengan
NPKi 30 g/tanamani denganipupuki hayati aplikasi pupuk hayati grikulan plus dengan
Grikulan Plus konsentrasi 30 ml/l. Jumlah buahi konsentrasi yang berbeda (Tabel 7).
per itanaman pada aplikasii pupuki hayatii Pada awal pertumbuhan, tanaman banyak
Grikulani iPlus dengan konsentrasi 30 ml/l lebih memerlukan unsur hara nitrogen untuk membentuk
banyak yaitu 118,50 buah dibandingan dengan jaringan terutamai padai batang, iakar dani idaun.
aplikasi pupuk hayati grikulan plus dengan Menurut (Novizan, 2007), fungsi N berperani
konsentrasi yang berbeda (Tabel 6). pentingi terutamaiuntuk meningkatkanipertumbuhani
Widyastuti et al. : Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Hayati 489

Tabel 6. Pengaruh Interaksi Dosisi Pupuk NPK dan Konsentrasi Pupuk Hayati terhadap Jumlah Buah
Konsumsi
Pupuk Hayati Grikulan
Perlakuan
Konsen trasi 0 ml/l (B0) Konsentrasi 15 ml/l (B1) Kosen trasi 30 ml/l (B2)
27,83ab 33,17a 41,00a
NPK Dosis 0 g/tan. (P0)
AB C C
34,83 c 60,00b 79,33a
NPK Dosis 10g/tan. (P1)
A B B
49,33ab 59,17a 68,33a
NPK Dosis 20g/tan. (P2)
A B B
47,33b 116,67a 118,50a
NPK Dosis 30g/tan. (P3)
A A A
BNT 5% 18,20
Keterangan : Angkaisebaris yangidiikuti huruf keciliyang sama menunjukkanitidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
Angka sekolom yang diikuti huruf besar yangisamaimenunjukkanitidak berbeda nyataipada taraf 5 %.

Tabel 7. Pengaruh Interaksi Dosis Pupuk NPK dan Konsentrasi Pupuk Hayati terhadap Bobot Buah per
Tanaman (gram)
Pupuk Hayati Grikulan
Perlakuan
Konsentrasi 0 ml/l (B0) Konsentrasi 15 ml/l (B1) Kosen trasi 30 ml/l (B2)
95,50a 115,83a 151,50a
NPK Dosis 0 g/tan. (P0)
AB C C
117,33b 247,67a 309,33a
NPK Dosis 10g/tan. (P1)
A B B
208,33a 210,33a 246,17a
NPK Dosis 20g/tan. (P2)
A B B
184,00c 381,33b 463,00a
NPK Dosis 30g/tan. (P3)
A A A
BNT 5% 77,80
Keterangan : Angkaisebarisiyang diikutiihuruf keciliyang samaimenunjukkanitidak berbeda nyata pada taraf 5 %.
Angka sekolom yang diikuti huruf besar yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 %.

tanaman, untuki pembentukani iklorofil dan klorofil karena N memiliki fungsi sebagai bahan
meningkatkan sintesis protein untuk pembelahan sintetis klorofil (Rostini, 2012). Hal ini terlihati pada
sel. Menurut (Napitulu & Winarno 2010), unsuri iperlakuani dosisi NPK 0 g/tanaman (tanpa
nitrogeni (N) merupakani unsur harai utamai bagi iperlakuan) menghasilkani tinggii tanamani yang
tanamani iyang berperan dalami pembentukani dan lebih rendah dibandingkani iperlakuan lainnya.
ipertumbuhan bagian vegetatif itanaman, iseperti Pengaplikasian pupuk hayati berpengaruh
daun, batang, dan iakar. nyatai ipadai tinggi tanamani umur 24 MST. Padai
Berdasarkan hasili ipenelitian tersebuti pengamatani tinggii itanaman, aplikasi pupuki hayatii
imenunjukkan bahwa perlakuan ipupuk iNPK Grikulani Plusi dengan konsentrasi 30 ml/l
iberpengaruh sangati nyatai pada variabeli tinggi imenghasilkan tinggii itanaman ilebih itinggi
tanamani cabai merah minggu ke 24 dan jumlah dibandingkani dengani aplikasii pupuk hayati
tingkat percabangan. Perlakuan dosis pupuk NPK Grikulan Plus konsentrasi 15 ml/l dan 0 ml/l.
30 g/tanaman menghasilkan hasil pengukuran Grikulan Plus mengandung mikroba
paling tinggi dibanding dengan pemberian dosis Azospirillum sp. dan iAzotobacter isp. Kedua
pupuk NPK 20 g/tanaman dan 10 g/tanaman. Dari imikroba tersebut imampu imenambat initrogen darii
hasil tersebut menunjukan bahwa semakin udarai dani mengubahnyai menjadii unsur yang
meningkatnya dosis ipupuk, maka akan terjadii dapat diserap tanaman, serta menghasilkan hormon
ikenaikan pada ipertumbuhan tinggii itanaman. IAA yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman
Kekurangan unsur N pada tanaman (Hindersah & Simarmata, 2004). Grikulan Plus
mengakibatkan terhambatnya pembentukkan dapat merangsangi ipertumbuhan iakar sehingga
490 Jurnal Agrotek Tropika 10(3): 485-491, 2022

ijangkauan iakar mengambil hara meningkat dibutuhkan untuk pembentukani ibunga, buahi dan
(Gunarto, 2015). Selain itu, Grikulan plus ibiji. Fosfori dapati imeningkatkan pembentukkani
mengandung bakteri Pseudomonas sp. yang bungai menjadii ibuah karenai ifosfor berperan
berperan penting dalam pembentukan izat pengaturi idalam membantui penyerapani unsuri harai laini di
tumbuh i (auksin, sitokinin, dan giberalin) yang akan idalam itanah. Kaliumi berfungsii dalami prosesi
mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman fotosintesis, pengangkutani hasili asimilasi, ienzim
(Dermiyati, 2015). dan imineral termasuk air (Shinta dan Warisnu,
Interaksii antarai iperlakuan dosisi ipupuk NPK 2014). Translokasi ihasil fotosintesis dipengaruhii
dan jenis pupuk hayati tidak terjadii pada fasei ioleh ikalium.
vegetatif. Hal ini diduga karena pupuk hayati bekerja Pengaruh pengaplikasian jenis pupuk hayati
lebih lambat dibandingkan dengan pupuk NPK. berpengaruhi iterhadap peningkatani produksii
Berdasarkan hasil penelitian (Lekatompessy & tanamani cabai merah, hal ini dapat dilihat dari
Nurjanah 2019), pupuki hayatii yang idiberikan meningkatnya variabel jumlahi ibuah per tanaman,
belum imemberikan irespon yang signifikani dalami boboti buahi peri tanaman, jumlahi buahi ikonsumsi,
imenunjang pertumbuhani tanaman. Carai kerja dan boboti buahi konsumsi. Pupuki ihayati
pupuki hayati tidak isecepat ipupuk kimia. mengandungi berbagai mikroorganisme hidup,
Pertambahan tinggi tanaman akan diikuti salahi satunyai yaitui bakteri pelarut fosfat. Bakteri
meningkatnya jumlah tingkat percabangan. Jumlah ini mampu menghasilkan asam organik. Asam
tingkat percabangan berkaitan dengan jumlahi ibuah organik akan melepaskan ikatan P di dalami tanahi
idan ibobot ibuah pertanaman. Hali iini disebabkan sehinggai unsuri P idapat diserapi oleh itanaman.
karenai itanaman icabai imerah menghasilkani ibuah Aplikasi pupuki ihayati iGrikulan Plus dengan
ipada icabang sekunder. Jadi semakin banyak konsentrasii 30 iml/l menghasilkan produksi yang
cabang sekunder, maka semakin tinggi buah yang lebih tinggii dibanding dengani konsentrasii 15 ml/l.
dihasilkan tanaman cabai tersebut (Widyastuti & Penggunaan pupuk hayati Grikulan Plus dapat
Hendarto, 2018). mengoptimalkan produksi tanaman cabaii merah.
Hasili penelitiani imenunjukkan bahwai Interaksii antarai iperlakuan dosisi pupuki NPKi
iterdapat iinteraksi iantara perlakuani pemberiani dan ipupuk hayati terjadi pada produksi yang
idosis ipupuk NPK 30 g/tanamani idengan ipupuk ditunjang dengan meningkatnya ijumlah ibuah per
hayati iGrikulan iPlus konsentrasii 30 ml/l dapati tanaman, boboti buahi per itanaman, jumlah ibuah
meningkatkani pertumbuhan dani produksii ikonsumsi dan ibobot buahi ikonsumsi. Interaksi
tanamani cabaii imerah yang ditunjang oleh antar perlakuani idosis ipupuk NPK 30 g/tanamani
peningkatan terhadap variabel pengamatan ijumlah dengani pupuki ihayati Grikulani Plusi konsentrasi
buahi peri tanaman, boboti ibuah iper tanaman, 30 ml/l menghasilkan hasil yang paling tinggi.
ijumlah ibuah ikonsumsi idan boboti buahi konsumsi. Penggunaani kombinasii ipupuk iNPK dani pupuki
Berdasarkani hasili penelitiani ini, pemberiani hayatii Grikulani iPlus dapati menguntungkani
pupuki NPKi dengan dosisi 10 ig/tanaman, 20 g/ idalam ihal pertaniani berkelanjutan ikarena ipupuk
tanamani dan 30 g/tanamani memberikani ihasil hayati iGrikulan Plus mengandung mikroorganisme
yangi berbeda. Hali iini imenunjukan bahwai setiapii yang berfungsi untuk merangsangi pertumbuhani
perlakuanii iyangi berbedai akan selalui akari idari hormoni yangi terkandungi isehingga
memberikani responi pada pertumbuhani dan hasili jangkauani iakar imengambil ihara meningkat,
yangi berbeda (Rinsema, 1993). Pemberiani pupuki membantu proses dekomposisi bahan organik,
NPKi dosisi 30 g/imenunjukan hasili iterbaik padai menghasilkan ZPT, meningkatkani ketersediaan P
produksi tanaman cabai merah, hal ini didukung dan meningkatkan ketersediaani beberapai unsur
dengan meningkatnya jumlahi buahi peri itanaman, hara (Hs, 2020).I
ibobot buahi iper tanaman, ijumlah ibuah konsumsii Pada penelitian ini, dilakukan 12 kali pemanenan
dan ibobot ibuah ikonsumsi. dan bobot buah panen tertinggi yaitu pada perlakuan
Menurut (Wiharjo 1997) mengungkapkani dosis pupuk NPK dosis 30 g/tanaman dengan pupuk
bahwai itanaman akan tumbuhi suburi dani hayati Grikulan Plus konsentrasi 30 ml/l dengan
iberproduktif apabilai isemua iunsur iyang bobot total buah pertanaman sebesar 657,67 g/
dibutuhkan olehi itanaman itersedia dalam ijumlah tanaman atau jika dikonversikan menjadi 13,15 ton/
yangi tersedia. Unsuri harai fosfor (P) dan kalium ha. Produktivitas tanaman cabai dengan interaksi
(K) i memilikii peranani pentingi di dalam prosesi perlakuan ini menghasilkan produktivitas yang lebih
pembentukani buah pada tanaman. Unsur P tinggi dibandingkan rata-rata produktivitas nasional
Widyastuti et al. : Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Hayati 491

sebesar 8,69 ton/ha dan rata-rata Provinsi Lampng Dermiyati. 2015. Sistem Pertanian Organik
sebesar 7,32 ton/ha. Berkelanjutan. Plantaxia. Yogyakarta.
Cabai merah memiliki masa produktivitas yang Gunarto, L. 2015. Bio Max Grow Tanaman.
panjang yaitu dapat dipanen terus menerus hingga Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
berumur 6-7 bulan, tetapi produktivitasnya akan Jakarta.
menurun sedikit demi sedikit (Redaksi Agromedia, Hindersah, R. & T. Simarmata. 2004. Potensi
2011). Perlakuan dosis pupuk NPK 150% (30 g/ Rizobakteri Azotobacter dalam Meningkatkan
tanaman) dengan Grikulan Plus konsentrasi 30 ml/ Kesehatan Tanah. Jurnal Nature
l dilakukan dengan cara memperpanjang frekuensi Indonesia. 5 (2): 127–133.
pemupukan. Pada penelitian ini, pemupukan NPK Hs, O. S. 2020. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang
dengan dosis 30 g/tanaman dibagi menjadi 5 kali Ayam dan Aplikasi Pupuk Hayati terhadap
pemupukan. Perpanjangan frekuensi pemupukan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon
bertujuan agar terjadi keseimbangan unsur hara (Cucumis melo L.). Skripsi. Fakultas
didalam tanah maupun tanaman sehingga tidak Pertanian. Universitas Lampung.
meracuni tanaman dan produktivitas tanaman cabai Napitulu, D., & L. Winarno. 2010. Pengaruh
merah tidak menurun. Pemberian Pupuk N dan K terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah.
4. KESIMPULAN Jurnal Hortikultura. 20 (1): 27–35.
Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan yang
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
adalah erlakuan dosis pupuk NPK 150% (30 g/ Redaksi Agromedia. 2011. Petunjuk Praktis
tanaman) menghasilkan tinggi tanaman yaitu 80,83 Bertanam Cabai. Agromedia Pustaka.
cm dan bobot buah cabai merah paling tinggi yaitu Jakarta.
sebesar 521,44 g/tanaman. Pengaplikasian pupuk Rinsema, W. J. 1993. Pupuk dan Cara
hayati Grikulan Plus konsentrasi 30 ml/l Pemupukan. Bhratara. Jakarta.
menghasilkan bobot buah cabai merah yang paling Rostini, N. 2012. 9 Strategi Bertanam Cabai Bebas
tinggi sebesar 415,21 g/tanaman. Interaksi antara Hama dan Penyakit. Agromedia. Jakarta.
perlakuan dosis pupuk NPK 30 g/tanaman dengan Shinta, K. & A. Warisnu. 2014. Pengaruh Aplikasi
aplikasi pupuk hayati Grikulan Plus konsentrasi 30 Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan
ml/l menghasilkan bobot buah cabaii merahi iyang Produktivitas Tanaman Cabai Rawit
tertinggi yaitu sebesar 657,67 g/tanaman ataui (Capsicum frutescens L.). Jurnal Sains
setara dengan 13,15 ton/ha. dan Seni Pomits. 2 (1): 2337–3520.
Simanungkalit, R. D. M., D. A. Suriadikarta, R.
5. DAFTAR PUSTAKA Saraswati, D. Setyorini, & W. Hartatik. 2006.
Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai
Aisyah, S. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Besar Penelitian dan Pengembangan
Hayati terhadap Produksi Tanaman Cabai. Sumberdaya Lahan Pertanian. Jawa Barat.
Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Widyastuti, R. A. D & K. Hendarto. 2018. Uji
Prestasi. 2 (2): 133–137. Efektifitas Penggunaan Pupuk NPK dan
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan
Hortikultura. 2018. Produktivitas Cabai Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
Besar Menurut Provinsi, 2016-2019. Agrica Ekstensia. 12 (1): 20–26.
http://www.pertanian.go.id/. Diakses 28 Wiharjo. 1997. Bertanam Semangka. Kanisius.
April 2020. Yogyakarta.

You might also like