Professional Documents
Culture Documents
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP
Vol. 7, No. 4, Agustus 2021
Uji Efektivitas Dosis Nutrisi Organik Keong Mas Terhadap Karakter Agronomis dan
Produksi Selada Merah (Lactuca sativa L var. crispa) Varietas Red Rapid F1 pada Sistem
Hidroponik Rakit Apung
563
PENDAHULUAN untuk meningkatkan produksi tanaman
selada merah dengan cara menggunakan
Kebutuhan komoditas sayuran
pupuk organik cair.
semakin meningkat di masa pandemi
Covid-19 sejalan dengan meningkatnya Keong mas (Pomaceae caniculata
kesadaran masyarakat akan penting nya L.) atau dikenal dengan siput murbei
kebutuhan gizi yang diperlukan manusia. merupakan hama utama tanaman padi.
Menurut Wardhana et al., (2016) Selada Untuk mengurangi populasi keong mas
merah (Lactuca sativa L var. crispa) dilahan perlu upaya pengendalian seperti
merupakan tanaman sayuran yang memiliki menjadikan keong mas sebagai pupuk cair
kandungan gizi diantaranya protein, lemak, alternatif tanaman hidroponik. Keong mas
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin memiliki kandungan gizi seperti asam
B dan Vitamin C yang berguna untuk omega 3, 6 dan 9. Menurut Syefani dan
kesehatan tubuh. Lilia dalam Mufida (2013) Keong mas
dapat dijadikan pupuk karena dapat
Menurut Badan Pusat Statistik
berfungsi sebagai mikroba yang
(2017) produksi sayuran selada di
menguntungkan dalam proses penyuburan
Indonesia mengalami peningkatan produksi
tanah. Penelitian Maspary (2012)
pada tahun 2015 hingga 2017. Pada tahun
menyatakan bahwa pupuk organik cair
2015 produksi selada sebesar 600.200
dengan bahan dasar keong mas
ton/tahun, pada tahun 2016 meningkat
mengandung mikroorganisme seperti :
sebesar 601.204 ton/tahun dan pada tahun
azotobacter, azospirillium, mikroba pelarut
2017 sebesar 627.611 ton/tahun. Produksi
phospat, staphylococcus, pseudomonas,
sayur selada diharapkan dapat terus
auksin dan enzim. Hal ini didukung oleh
meningkat, namun petani masih dihadapi
penelitian Suwita (2018) menunjukan
dengan kendala faktor-faktor produksi
bahwa pada konsentrasi 30 ml/liter air POC
antara lain luas lahan dan penggunaan
Keong mas memberikan pengaruh terbaik
pupuk yang dapat menentukan tingkat
terhadap pertumbuhan dan produksi
produksi.
tanaman selada yang mampu mengasilkan
Upaya budidaya yang dianggap rerata tertinggi pada tinggi tanaman (64.33
mampu menjadi solusi terbatasnya lahan cm), jumlah daun (21.22 helai), berat basah
alhamdulillah memanfaatkan sistem tanaman (212.22 g).
Hidroponik Rakit Apung (Floating Raft Berdasarkan latar belakang yang
Hidroponic System / water culture System) telah diungkapkan di atas, penelitian ini
merupakan budidaya tanaman dengan mencoba uji efektivitas dosis nutrisi
sistem pemberian air menggunakan sub organik keong mas terhadap karakter
irigasi larutan yaitu larutan unsur hara agronomi dan produksi selada merah
disuplai melalui pompa secara teratur (Lcatuca sativa L. Var. Crispa) Varietas
(Anisyah, 2017). Faktor penting yang perlu Red Rapid F1 pada sistem hidroponik rakit
diperhatikan dalam budidaya sistem apung.
hidroponik adalah pemberian nutrisi.
Nutrisi AB Mix dipercaya memiliki METODOLOGI PENELITIAN
kandungan unsur hara esensial lengkap Penelitian ini dilaksanakan di Screen
untuk tanaman. Permasalahan saat ini House Kebun Percobaan Hidroponik,
penggunaan AB Mix yang relatif mahal dan
Universitas Padjadjaran, Jatinangor
memiliki efek residu bagi lingkungan.
Kabupaten Sumedang pada bulan Maret
Sehingga perlu adanya pupuk alternatif
564
sampai bulan Juni 2021. Penelitian
menggunakan yang Rancangan Acak HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6
Pengamatan Penunjang
(enam) perlakuan dengan 4 (empat)
ulangan sehingga total tedapat 24 Selama percobaan berlangsung,
suhu udara berkisar antara 23⁰C - 30⁰C
perlakuan.
dengan rerata 26,45⁰C, suhu tersebut
P0 = AB Mix 3 EC
termasuk tinggi sehingga kurang optimum
P1 = Nutrisi keong mas 30 ml/l air untuk pertumbuhan selada merah. Menurut
P2 = Nutrisi keong mas 30 ml/l air + AB Setyaningrum dan Saparinto (2011) juga
Mix 3 EC menyebutkan bahwa tanaman selada dapat
P3 = Nutrisi Keong Mas 30 ml/l air + AB tumbuh optimum pada kisaran suhu 15⁰C-
Mix 1.5 EC 25⁰C. Kelembaban relatif antara 60%-87%
P4 = Nutrisi keong mas 15 ml/l air + AB dengan rerata 72,46%. Krisna, et al (2017)
Mix 3 EC menyebutkan bahwa kelembaban udara
P5 = Nurisi keong mas 15 ml/l air + AB yang dibutuhkan untuk pertumbuhan selada
Mix 1.5 EC yang optimum berkisar antara 80-90%.
Rerata pH larutan nutrisi selama
Instalasi box berukuran 41 cm x 31 cm percobaan berlangsung pada setiap
x 13 cm yang kemudian sterofoam diberi perlakuan berkisar 6,8-8,1 yang tergolong
lubang sebanyak 6 lubang dengan diameter pada kriteria basa. Pengamaan dilakukan
5 mm, jarak tanam 13 cm x 10 cm. Data setiap hari pada pagi hari. Selama
dianalisis dengan menggunakan uji F taraf percobaan berlangsung terdapat serangan
5% dan uji lanjut dengan analisis data Least hama diantaranya, ulat grayak (Spodoptera
Significant Different (LSD) atau Berbeda litura) menyerang tanaman selada merah
Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% dengan cara merusak daun hingga
(Gomez dan Gomez, 2010). berlubang. Gejala yang ditimbulkan berupa
bintik-bintik hitam segitiga dan bergaris-
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Pupuk Organik garis berwarna kekuningan. Lalat
Cair Dinas Tanaman Pangan dan
penggorok daun (Liriomyza sp) gejala
Holtikultura Satuan Pelayanan
Laboratorium Kimia Agro. serangan hama ini berupa bintik-bintik
Metode putih serta liang korokan larva yang
Parameter Satuan Hasil berkelok-kelok dan berwarna keperakan
Pengujian
pH (1:4) - 4.06 Elektrometri bagian bawah.
IK.2.MPMPO/
C -Organik 0.97
Spektrofotometri Pengamatan Utama
%
N Total (N- Tinggi Tanaman
0.05 Kjeldahl
Org + NH4)
Data hasil analis menunjukkan
C/N - 19.4 -
bahwa pemberian dosis nutrisi organik
Kadar Ca 0.12 AAS keong mas pada hidroponik sistem rakit
Kadar P2O5 % 0.02 Spektrofotometri apung memberikan pengaruh yang berbeda
Kadar K2O 0.11 AAS nyata terhadap tinggi tanaman selada merah
pada umur 7, 14, 21, 28 dan 35 hst Tabel 2.
565
Tabel 2. Rerata tinggi tanaman selada merah (Lactuca sativa L.) varietas Red Rapid umur 7,
14, 21, 28 dan 35 hst
Tinggi Tanaman (cm)
Kode Perlakuan
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST 35 HST
P0 AB Mix 3 EC 2,78 bc 4,25 ab 7,58 ab 11,65 ab 16,91 ab
Nutrisi Keong Mas 30
P1 2,49 c 3,53 b 3,75 c 3,93 d 4,14 c
ml/liter air
Nutrisi Keong Mas 30 ml/
P2 2,87 bc 3,72 ab 6,17 b 7,34 c 13,28 b
liter air + AB Mix 3 EC
Nutrisi Keong Mas 30 ml/
P3 3,55 a 4,35 ab 7,16 ab 9,83 b 13,26 b
liter air + AB Mix 1.5 EC
Nutrisi Keong Mas 15 ml/
P4 3,19 ab 4,52 a 8,87 a 11,83 a 17,37 a
liter air + AB Mix 3 EC
Nutrisi Keong Mas 15 ml/
P5 3,09 bc 4,49 ab 7,97 a 10,83 ab 15,41 ab
liter air + AB Mix 1.5 EC
Koefisien Keragaman (%) 13,93 15,70 16,86 14,15 19,07
566
khususnya pada batang, dan daun. Menurut Berdasarkan hasil analisis kimia yang telah
Djafar (2013) bahwa unsur N merupakan dilakukan oleh Laboratorium Kimia Agro
unsur yang dibutuhkan dalam jumlah (2021) pada tabel 1 yang menunjukkan
banyak pada selada merah dan kecukupan bahwa nutrisi keong mas mengandung pH
N diikuti dengan peningkatan pertumbuhan 4,06 dan mengandung N 0,05%; P 0,02%;
dan hasil tanaman. K 0,11%, yang belum memenuhi standar
Perlakuan P1 (Nutrisi Keong Mas mutu persyaratan teknis minimal pupuk
30 ml/ liter air) pada umur 7,14, 21, 28 dan organik cair berdasarkan peraturan menteri
35 hst yang memberikan rerata terendah pertanian Nomor
namun berbeda nyata dengan perlakuan 70/Permentan/SR.140/10/2011, sebagaimana
lainnya, diduga karena kandungan nutrisi halnya pupuk organik, umumnya
keong mas tidak cukup tersedia untuk mengandung unsur hara lengkap namun
pertumbuhan tinggi tanaman selada. kadar haranya rendah. Hal ini sejalan
Kandungan N P K dalam nutrisi keong mas dengan pernyataan Utaminingsih (2013)
yang digunakan tidak memiliki cukup bahwa bahan organik yang dibuat menjadi
nutrisi untuk proses metabolisme dalam pupuk cair memiliki mikroorganisme yang
tubuh tanaman sehingga pertumbuhan dan sangat tinggi, namun kadar N P K rendah.
perkembangan tanaman terhambat.
Tabel 3. Rerata jumlah daun selada merah (Lactuca sativa L.) varietas Red Rapid umur 7, 14,
21, 28 dan 35 hst
Jumlah Daun (helai)
Kode Perlakuan
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST 35 HST
P0 AB Mix 3 EC 4,56 a 5,25 a 7,81 a 8,75 a 10,88 a
Nutrisi Keong Mas 30
P1 4,31 a 4,44 a 4,88 a 3,81 a 4,31 a
ml/liter air
Nutrisi Keong Mas 30 ml/
P2 4,38 a 5,25 a 7,25 a 8,50 a 10,38 a
liter air + AB Mix 3 EC
Nutrisi Keong Mas 30 ml/
P3 4,63 a 5,75 a 8,19 a 8,44 a 10,50 a
liter air + AB Mix 1.5 EC
Nutrisi Keong Mas 15 ml/
P4 4,50 a 5,69 a 8,81 a 9,56 a 11,31 a
liter air + AB Mix 3 EC
Nutrisi Keong Mas 15 ml/
P5 4,69 a 5,31 a 8,19 a 9,25 a 9,75 a
liter air + AB Mix 1.5 EC
Koefisien Keragaman (%) 13,93 11,06 14,95 10,05 10,46
567
air + AB Mix 3 EC) memberikan jumlah akan tetapi memberikan pengaruh yang
daun tertinggi mencapai 9,56 helai. Pada berbeda nyata dengan perlakuan P1 dan P2.
umur 35 hst perlakuan P4 (Nutrisi Keong Tinggi tanaman tertinggi pada umur 14 hst
Mas 15 ml/l air + AB Mix 3 EC) mencapai 0,08 mm. Pada umur 21 hst
memberikan jumlah daun tertinggi perlakuan P1 (AB Mix 3 EC) memberikan
mencapai 9,56 helai. pengaruh yang berbeda nyata dengan
Hal ini diduga bahwa unsur N P K perlakuan P1 (Nutrisi Keong Mas 30 ml/
yang terkandung dalam nutrisi keong mas liter air ) akan tetapi tidak berbeda nyata
tidak memenuhi jumlah kebutuhan tanaman dengan perlakuan lainnya. Diameter batang
untuk melakukan penyusunan protein dan tertinggi pada umur 21 hst mencapai 0,26
klorfil, sehingga klorofil tidak tersedia dan mm. Pada umur 28 hst perlakuan P1 (AB
proes fotosintetis terhambat. Kandungan Mix 3 EC) memberikan pengaruh yang
unsur N P K yang rendah pada nutrisi keong berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.
mas tidak dapat dijadikan sebagai pupuk Tinggi tanaman tertinggi pada umur 28 hst
utama. Menurut Hambali (2018) bahwa mencapai 2,99 mm. Pada umur 35 hst
jumlah unsur hara yang sedikit dalam POC perlakuan P1 (AB Mix 3 EC) memberikan
dapat menyebabkan nutrisi tersebut tidak pengaruh yang berbeda nyata dengan
memberikan respon pengaruh nyata perlakuan lainnya. Tinggi tanaman tertinggi
terhadap pertumbuhan tanaman. Hal ini pada umur 35 hst mencapai 7,42 cm.
selaras dengan hasil analisis kimia yang Pada perlakuan P0 (AB mix 3 EC)
telah dilakukan oleh Laboratorium Kimia menghasilkan diameter batang tertinggi,
Agro (2021) pada Tabel 1 yang diduga terjadi karena kandungan unsur N
menunjukkan bahwa nutrisi keong mas yang tinggi dalam nutrisi AB Mix mudah
mengandung pH 4,06 dan mengandung N diserap secara langsung oleh tanaman dan
0,05%; P 0,02%; K 0,11%, yang belum aktivitas batang, seperti translokasi unsur
memenuhi standar mutu persyaratan teknis hara yang diserap akar atau hasil fotosintat
minimal pupuk organik cair berdasarkan yang dihasilkan daun diangkut oleh
peraturan menteri pertanian Nomor jaringan xylem dan floem dalam jumlah
70/Permentan/SR.140/10/2011, banyak, sehingga aktivitas kambium pada
sebagaimana halnya pupuk organik, daerah lateral akan menambah diameter
umumnya mengandung unsur hara lengkap batang tanaman agar translokasi unsur hara
namun kadar haranya rendah. berjalan lancar. Menurut Harjadi (1991)
Diameter Batang Proses translokasi unsur hara yang berjalan
lancar mempengaruhi aktivitas pembelahan
Hasil analisis ragam dan uji lanjut
dan perpanjangan sel serta pembentukan
LSD taraf signifikan 5% menunjukkan
perlakuan pemberian dosis nutrisi organik jaringan dalam pertumbuhan batang, daun
dan akar. Nutrisi AB mix memiliki
keong mas dan AB Mix pada hidroponik
kandungan unsur hara yang lengkap baik
sistem rakit apung memberikan pengaruh
unsur hara makro dan mikro dan mudah
berbeda nyata terhadap diameter batang
larut sempurna di dalam air sehingga
selada merah pada umur 14 hst, 21 hst, 28
mampu menunjang pertumbuhan. Unsur
hst dan 35 hst (Tabel 4).
kalium berperan penting dalam
Pada umur 14 hst perlakuan P4 penambahan diameter batang tanaman.
(Nutrisi Keong Mas 15 ml/ liter air + AB Menurut Rahmania dan Bel (2001)
Mix 3 EC) memberikan pengaruh tidak menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman
berbeda nyata dengan perlakuan P5 (Nutrisi berkolerasi dengan penambahan
Keong Mas 15 ml/ liter air + AB Mix 3 EC)
568
konsentrasi kalium pada daerah perpanjangan sel terhambat, akan
pembesaran. Bila tanaman kekurangan mempengaruhi pertumbuhan tanaman
kalium pada daerah pembesaran dan selada merah.
Tabel 4. Rerata diameter batang selada merah (Lactuca sativa L.) varietas Red Rapid umur 7,
14, 21, 28 dan 35 hst
Diameter Batang (mm)
Kode Perlakuan
14 HST 21 HST 28 HST 35 HST
P0 AB Mix 3 EC 0,07 ab 0,26 a 2,99 a 7,42 a
P1 Nutrisi Keong Mas 30 ml/liter air 0,04 c 0,10 b 0,51 c 1,16 c
Nutrisi Keong Mas 30 ml/ liter
P2 0,06 b 0,24 a 1,79 b 4,29 b
air + AB Mix 3 EC
Nutrisi Keong Mas 30 ml/ liter
P3 0,07 ab 0,22 a 2,40 ab 5,19 b
air + AB Mix 1.5 EC
Nutrisi Keong Mas 15 ml/ liter
P4 0,08 a 0,26 a 2,43 ab 5,43 ab
air + AB Mix 3 EC
Nutrisi Keong Mas 15 ml/ liter
P5 0,08 a 0,26 a 2,59 ab 5,44 ab
air + AB Mix 1.5 EC
Koefisien Keragaman (%) 15,52 16,63 18,73 19,42
569
Hal tersebut dapat menimbulkan nutrisi, sehingga akar tidak dapat menyerap
pengendapan unsur hara mikro dalam unsur hara makro tersebut.
Tabel 5. Rerata luas daun, bobot segar tanaman, dan panjang akar selada merah (Lactuca sativa
L.) varietas Red Rapid umur 35 hst
Bobot Segar Panjang Akar
Kode Perlakuan Luas Daun (cm²)
(gram) (cm²)
P0 AB Mix 3 EC 16,58 ab 5,36 ab 3,85 a
Nutrisi Keong Mas 30
P1 4,03 d 3,49 c 1,31 d
ml/liter air
Nutrisi Keong Mas 30 ml/
P2 12,33 c 4,34 bc 2,30 c
liter air + AB Mix 3 EC
Nutrisi Keong Mas 30 ml/
P3 14,90 bc 4,44 bc 2,80 bc
liter air + AB Mix 1.5 EC
Nutrisi Keong Mas 15 ml/ 3,72 a
P4 19,90 a 5,98 a
liter air + AB Mix 3 EC -
Nutrisi Keong Mas 15 ml/
P5 16,62 ab 4,94 ab 3,00 b
liter air + AB Mix 1.5 EC
Koefisien Keragaman (%) 37,91 16,70 15,94
Bobot Segar Hasil produksi selada merah
dipengaruhi oleh nutrisi yang seimbang dan
Hasil analisis ragam dan uji lanjut
LSD taraf signifikan 5% menunjukkan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
tanaman. Unsur nitrogen yang sangat
perlakuan pemberian dosis nutrisi organik
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
keong mas dan AB Mix pada hidroponik
perkembangan organ-organ selada merah.
sistem rakit apung memberikan pengaruh
Hal ini diduga kandungan air yang terdapat
yang berbeda nyata terhadap Bobot segar
pada tanaman sehingga berpengaruh dalam
tanaman sampel selada merah pada umur
meningkatnya pertumbuhan. Hal ini sesuai
35 hst Tabel 5.
dengan pernyataan Endang (2007) semakin
Pada rerata bobot segara tanaman, banyak jumlah daunnya maka kandungan
perlakuan P4 (Nutrisi Keong Mas 15 ml/ liter airnya akan meningkat bobot segar tanaman
air + AB Mix 3 EC) memberikan pengaruh
akan semakin tinggi, hal ini dikarenakan
yang berbeda nyata dengan perlakuan pembentukan karbohidrat hasil asimilasi
lainnya, rerata bobot segar per sampel tanaman meningkat sehingga menyebabkan
tertinggi mencapai 5,98 gram. Hal ini peningkatan pada bobot segar tanaman.
diduga pemberian nutrisi keong mas dan
pupuk AB Mix mampu memenuhi Luas Daun
kebutuhan nutrisi tanaman secara optimum, Hasil analisis ragam dan uji lanjut
karena kedua nutrisi tersebut saling LSD taraf signifikan 5% menunjukkan
melengkapi sehingga dapat memberikan perlakuan pemberian dosis nutrisi organik
pengaruh yang sangat baik bagi keong mas dan AB Mix pada hidroponik
pertumbuhan dan hasil tanaman. Hal ini sistem rakit apung memberikan pengaruh
menunjukkan bahwa pupuk AB Mix yang berbeda nyata terhadap luas daun
mengandung unsur makro dan mikro yang selada merah pada umur 35 hst.
cukup untuk proses fisiologi dan Pada rerata luas daun per tanaman,
metabolisme dalam tanaman untuk memicu perlakuan P4 (Nutrisi keong mas 15 ml/l air
pertumbuhan. + AB Mix 3 EC) memberikan pengaruh
yang berbeda nyata dengan perlakuan
570
lainnya, rerata luas daun tertinggi mencapai daun dan fikasasi CO₂ yang dibutuhkan
19,90 cm². Hal ini diduga nutrisi keong mas tanaman untuk fotosintesis (Subandi et al.,
dan AB Mix mampu menangkap sinar 2015)
matahari lebih optimal dalam proses Luas daun yang memiliki
fotosintesis untuk menghasilkan fotosintat permukaan yang melebar dapat menrima
yang tinggi yang selanjutnya dapat cahaya matahari dalam jumlah lebih banyak
digunakan untuk menghasilkan jumlah dibanding luas daun kecil sehingga dalam
daun lebih banyak serta sehingga daun proses fotosintesis untuk menghasilkan
semakin berkembang dan bertambah fotosintat yang tinggi sehingga
ukuran. Unsur N merupakan unsur penting berpengaruh dalam pertambahan luas daun
dalam pembentukkan daun. Kandungan dan berat tanaman selada merah. Hal ini
hara N yang tinggi dapat memicu juga sesuai dengan pernyataan Fahrudin
peningkatan jumlah daun dan tinggi (2009) bahwa luas daun dan jumlah klorofil
tanaman selada merah. Hal ini sejalan yang tinggi dapat menyebabkan proses
dengan pernyataan Subandi et al., (2015) fotosintesis berjalan dengan baik. Semakin
bahwa unsur N berperan penting terhadap besar luas daun tanaman makan penerimaan
luas daun berkaitan dengan sintesis klorofil cahaya matahari juga lebih optimal.
maupun enzim, berperan sebagai katalisator
Anisyah, S. 2017. Pengaruh Limbah Cair Fauzi, R., 2013. Pengkayaan oksigen di
Tapioka Terhadap Pertumbuhan zona perakaraan untuk
Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) meningkatkan pertumbuhan dan
Dengan Teknik Hidroponik Rakit hasil selada. Skripsi, Program
Apung. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Sarjana, Fakultas Pertanian,
Dan Keguruan. Universitas Islam Universitas Gadjah Mada,
Negeri Raden Intan. Lampung. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Gomez, A.K. dan A.A Gomez. 2010.
Tanaman Selada di Indonesia Prosedur Statistika untuk
Tahun 2015-2017. Penelitian Pertanian Edisi Kedua.
Penerjemah : Endang sjamsuddin
Badan Pusat Statistika. 2014. Statistika dan Justika S. Baharsjah.
Produksi Hortikultura Tahun 2013. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
571
Harjadi. 1991. Pengantar Agronomi. (Amaranthus sp.) pada hidroponik
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta sistem rakit apung (floating
hidroponics system). Jurnal
Maspary. 2012. Membuat Dan Manfaat Agroekoteknologi 9 (2) : 136-152.
Mol Keong Mas.
http://www.gerbangpertanian. com Sutiyoso Y. 2018. “100 Kiat Sukses
/2012/05/ membuat-dan-manfaat- Hidroponik”. Trubus Swadaya.
mol keong-mas. html (diakses 23
November 2020). Suwita, R. 2018. Respon Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Selada Terhadap
Megasari, R. (2020). “Uji Pertumbuhan Pemberian POC Limbah Buah yang
Tanaman Pakcoy (Brassica rappa Dikombinasikan dengan Pupuk
L) Dengan Pemberian Nutrisi Ab- NPK. Skripsi Fakultas Pertanian
Mix Dan Pupuk Organik Cair Pada Universitas Baturaja.
System Hidroponik”. Musamus
Journal of Agrotechnology Wardhana, I., H. Hasbi, dan I. Wijaya.
Research. 2(2). 2016. Respons pertumbuhan dan
produksi tanaman selada (Lactuca
Nuryani , S. 2007. Pengaruh Pupuk NPK
sativa L.) pada pemberian dosis
pada Pertumbuhan dan
pupuk kandang kambing dan
Pembungaan Melati Air
interval waktu aplikasi pupuk cair
(Echinodorus paleafolius)
super bionic. J. Ilmu-ilmu
(Skripsi). (Tidak dipublikasikan).
Pertanian. 14(2):165-185.
Setyaningrum, H. D dan C. Saparinto.
Warman., Syawaluddin dan Imelda S.H.
2011. Panen Sayur Secara Rutin di
2016. Pengaruh perbandingan jenis
Lahan Sempit. Penebar Swadaya,
larutan hidroponik dan media
Jakarta.
tanam terhadap pertumbuhan serta
Subandi, M., Salam, N. P., & Frasetya, B.. hasil produksi tanaman sawi
2015. Pengaruh berbagai nilai EC (Brassica juncea. L) driff irigation
(Electrical Conductivity) terhadap system. J. Agrohita, 1 (1): 28-53.
pertumbuhan dan hasil bayam
572