Professional Documents
Culture Documents
Volume 8. Nomor 1.
Maret 2020
Abstrack
Tanjung (Mimusops elengi. L) is a type of plant that is prospective for use in urban forest formation
programs, because it has multiple functions. This study aims to determine the effect of onion extarak
on the growth of cape stumps (Mimusops elengi. L). This research was conducted from January to
March 2019, which was housed in the Permanent Nursery BPDAS-HL Palu-Poso Tadulako
University, Palu. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatment
concentrations of shallot extract, namely: M0 = Without Provision of Shallot Extract, M1 =
Concentration of Shallot Extract 25%, M2 = Concentration of Shallot Extract 50%, M3 =
Concentration of Shallot Extract 75%, and M4 = Shallot Concentration 100%. Each treatment was
repeated by 10 stumps. Observations included: percentage of life, number of shoots, shoot height, and
number of cape stump leaves for 2 months. Data were analyzed by analyzing variables (F test) and
BNT advanced test. The results showed that the administration of shallot extra concentrations as ZPT
had no significant effect on the growth of cape stumps. Provision of 75% onion concentrates gives
better results on the percentage of life by 70%, the average number of shoots 2 pieces, the average
shoot height of 0.966 cm, and the average number of leaves in cape stumps as much as 2.6 fruit .
Keywords: Stump, Growth Regulatory Substances, Extracts, Shallots.
28
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 8. Nomor 1.
Maret 2020
tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima pada pertumbuhan stump tanjung
kelompok yaitu auksin, sitokinin, giberelin, (Mimusops elengi. L).
etilene, dan inhibitor dengan ciri khas yang H1 = Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah
berpengaruh berlebihan terhadap fisiologis yang berbeda berpengaruh nyata pada
(Haryono,1996). Zat pengatur tumbuh berperan pertumbuhan stump tanjung
sebagai biokatalisator yang mempercepat sintetis (Mimusops elengi. L).
sebagai senyawa di dalam sel tanaman
meningkatkan kapasitas tanaman dalam MATERI DAN METODE PENELITIAN
menggunakan cadangan yang tersedia dalam
pembentukan organ tanaman baru. Waktu dan Tempat
Berdasarkan sumbernya zat pengatur Penelitian ini dilaksanakan dari Januari
tumbuh dapat diperoleh baik secara alami dan sampai dengan Maret 2019, yang bertempat di
sintetis. Pengunaan zat pengatur tumbuh lebih Persemaian Permanen BPDAS-HL Palu-Poso
menguntungkan dibandingkan zat pengatur Universitas Tadulako, Palu.
tumbuh sinteteis. Karena harganya lebih murah, Alat dan Bahan
mudah diperoleh serta pengaruhnya tidak jauh Bahan yang di gunakan sebagai berikut:
beda dengan zat pengatur tumbuh sintetis. Salah 1. Cabutan anakan Tanjung (Mimusops
satunya zata pengatur tumbuh alami yang dapat elegi.L) yang diperoleh dari persemaian
digunakan adalah ekstrak bawanag merah (Allium permanen BPDAS-HL Palu-Poso di
cepa L). Menurut Rahayu dan Berlian (1999), lingkungan Universitas Tadulako.
umbi bawang merah mengandung vitamin B1, 2. Media tumbuh berupa tanah (topsoil), pasir
Thiamin, riboflavin, asam nikotinat, serta dan pupuk kandang sapi yang didapat pada
mengandung Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) auksin persemaian permanen BPDSAS-HL Palu-
dan rhizokalin yang dapat merangsang Poso di lingkungan Universitas Tadulako.
pertumbuhan akar. 3. Ekstrak bawang merah.
Pada penelitian sebelumnya Ekstrak 4. Aquades digunakan untuk mencampur
bawang merah diaplikasikan pada tanaman ekstrat bawang merah.
mawar yang distek dan hasilnya pertumbuhan Alat yang digunakan pada penelitian ini
akar pada tanaman yang distek dan diberikan adalah sebagai berikut:
Ekstrak bawang merah menghasilkan pengaruh 1. Gunting stek dan cutter untuk memotong
terhadap pertumbuhan akar pada stek mawar batang dan akar.
(Alimudin,dkk 2017). 2. Polybag berukuran 12 cm x 17 cm.
Berdasarkan latar belakang maka perlu 3. Handspayer untuk menyiram media tumbuh
dilakukan penelitian tentang pengaruh zat dengan air.
pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stump 4. Cangkul untuk mencampur media tumbuh.
tanjung (Mimusops elengi. L). 5. Gelas ukur mencampur Ekstrak bawang
merah
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah 6. Alat tulis menulis untuk mencatat data.
dipaparkan maka rumusan masalah pada 7. Kalkulator
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ekstrak 8. Komputer
bawang merah terhadap pertumbuhan stump 9. Kamera untuk dokumentasi.
tanjung (Mimusops elengi. L ). Metode Penelitian
Tujuan dan Kegunaan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Terdiri atas empat perlakuan konsentrasi zat
pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah pengatur tumbuh dan diberi simbol M, yaitu:
terhadap pertumbuhan stump tanjung (Mimusops Mo : Tanpa pemberian Ekstrat Bawang Merah
elengi. L). (kontrol)
Kegunaan penelitian ini agar dapat dijadikan M1 : Konsentrasi Ekstrat Bawang Merah 25 %
sebagai bahan informasi dalam perkembangan M2 : Konsentrasi Ekstrat Bawang Merah 50 %
vegetatif terutama pemberian konsentrasi Ekstrak M3 : Konsentrasi Ekstrat Bawang Merah 75 %
bawang merah yang baik untuk stump tanjung M4 : Konsentrasi Ekstrat Bawang Merah 100 %
(Mimusops elengi. L ). Setiap perlakuan diulang sebanyak 10 kali
Hipotesis Penelitian sehingga diperoleh 50 unit percobaan.
H0 = Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah
yang berbeda berpengaruh tidak nyata
29
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 8. Nomor 1.
Maret 2020
30
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 8. Nomor 1.
Maret 2020
tanjung. Maka dilakukan analisis sidik ragam konsentrasi 75%) cenderung memberikan hasil
yang terdapat jumlah daun yang terbentuk yang lebih baik dari perlakuan yang lain dengan
sempurna dapat dilihat pada tabel 4 . memberikan hasil tertinggi dengan presentase
Tabel 4. Analisis sidik ragam jumlah daun hidup 70%. Persentase stump hidup lebih rendah
pada perlakuan M1dan M2 (konsentrasi ekstrak
F-tabel
SK DB JK KT F-hitung bawang merah 25% dan 100%) presentase stump
hidup 50%. Hal ini disebabkan pada konsentrasi
5% 1%
25% jumlah auksin yang terkandung pada
Perlakuan 4 5.84 1.46 2.09tn 2.87 4.43 bawang merah lebih rendah, sedangkan pada
Galat 20 14.00 0.70 peningkatan konsentrasi hingga 100% jumlah
Total 24 19.84 auksin yang terkandung terlalu tinggi untuk
Tabel 4. Analisis sidik ragam jumlah daun pertumbuhan stump tanjung. Menurut Sumisari
Hasil analisis sidik ragam menunjukan dan Priadi (2003), tanaman memerlukan
bahwa pemberian konsentrasi ekstrak bawang konsentrasi auksin yang sesuai untuk
merah tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah pertumbuhannya. Kusumo (1990) menyatakan
daun yang terbentuk sempurna, sehingga tidak bahwa zat pengatur tumbuh efektif dalam jumlah
dilakukan uji lanjut. Hasil rata-rata jumblah daun tertentu, konsentrasi yang terlalu rendah atau
yang terbentuk sempurna berdasarkan berbagai tinggi menyebabkan tidak efektifnya kerja zat
perlakuan pemberian ekstrak bawang dapat pengatur tumbuh. Ciri setek yang hidup adalah
dilihat pada Gambar 4. setek yang masih segar hingga akhir pengamatan,
sedangkan setek yang mati dicirikan dengan
3 2.6 warna batang hitam, busuk, bakal tunas dan daun
2.4
Jumlah daun (buah)
buah tunas tiap stump dan 0.966 cm untuk tinggi cm, dan rata-rata jumlah daun pada stump
stump tanjung. tanjung sebanyak 2,6 buah perstum.
Jumlah tunas lebih rendah pada perlakuan
M1 (dengan konsentrasi 25%) dengan hasil rata- DAFTAR PUSTAKA
rata 1.2 buah perstump tanjung dan 0.75 cm
untuk tinggi stump tanjung. Hal ini diduga karena Alimudin,S. Melisa dan Ramli 2017.Aplikasi
ekstrak bawang merah mengandung auksin dan Pemberian Ekstrak Bawang Merah
thiamin yang dapat meningkatkan pertumbuhan (Allium cepa L) Terhadap
dan perkembangan tanaman. Auksin bekerja Pertumbuhan Stek Batang Bawah
dengan merangsang sel-sel meristem apikal Mawar (Rosa Sp)Varientas Malltic.
batang dan pucuk batang Menurut Artanti (2007), Journal Agroscience. 7(1);194-202
salah satu peran auksin adalah menstimulasi Depertemen Kehutanan RI. 2009. Hutan Kota
terjadinya perpanjangan sel pada pucuk. Rahayu Untuk Pengolahan dan Peningkatan
dan Berlian (1999) menyatakan bahwa auksin Kualitas Lingkungan Hidup.
dan vitamin B1 (thiamin) yang terdapat dalam http://WWW.deput.go.id. Diakses
ekstrak bawang merah mampu untuk merangsang anggal 21 September 2015.
pertumbuhan akar dan tunas. . Cepat lambatnya Mendila, H. 2000. Pertumbuhan Bibit Stump
saat muncul tunas akan mempengaruhi tinggi Jati Pada Berbagai Wadah dan Lama
tunas Penyimpanan Di Persemaian. Skripsi
Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa (tidak dipunlikasikan). Fakultas
jumlah daun stump tanjung selama dua bulan Pertanian Universitas Tadulako. Palu.
tidak berpengaruh nyata pada setiap perlakuan. Rahayu, E dan Berlian, N. 1999. Bawang
Meskipun dari analisi statik tidak berpengaruh Merah. Jakarta. PT Penebar Swadaya.
nyata, perlakuan M3 (dengan konsentrasi 75%) Haryono, 1996. Zat Pengatur Tumbuh Dalam
cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari Pertanian. Yayasan Bina Fakultas
perlakuan yang lain dengan memberikan hasil Pertanian. Gajah Mada University Press.
tertinggi dengan rata-rata 2.6 buah daun pertunas Yogyakarta.
stump tanjung jumlah terendah pada perlakuan Gasperz, V., 1991. Metode rancangan
M1 (dengan konsentrasi 25%) dengan rata-rata Percobaan Untuk Ilmu-ilmu
jumlah 1.2 buah daun pertunas . Tunas yang Pertanian, Ilmu-ilmu Teknik dan
tumbuh lebih panjang akan memiliki tempat Biologi. Armico. Bandung.
tumbuh daun yang lebih banyak dibandingkan Sumisari, N. dan D. Pribadi, 2003.
dengan yang pendek. Auksin secara tidak Pertumbuhan stek cabang sungkai
langsung berperan dalam meningkatkan jumlah (peronema canescens Jack) pada
daun bibit stump tanjung melalui pembentukan berbagai konsentrasi zat pengatur
ruas baru. Karnedi (1998) menyatakan jumlah tumbuh (GA3) dalam media cair.
daun erat hubungannya dengan panjang tunas. Jurnal Natur Indonesia. Majalah Ilmiah
Jumlah tempat tumbuh daun akan bertambah Lembaga Penelitian Universitas
seiring dengan panjang tunas. Riau6 (1) :1-2.
Kusumo, S. 1990. Zat Pengatur Tumbuh.
KESIMPULAN Yasaguna. Jakarta.
Budiman, A. 2000. Pengaruh hormon IBA
terhadap pertumbuhan stek Shorea
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan Balangeran Korth pada medium air
dapat disimpulkan : (water rooting system). Skripsi. Institut
1. Pemberian konsentrasi ekstrak bawang Pertanaian Bogor. Bogor.
merah sebagai ZPT tidak berpengaruh nyata Salisbury, F.B dan Ross, C.W. 1995.
terhadap parameter pengamatan pada stump Fisiologi Tunbuhan. Terjemahan
tanjung. Rukmana dan Sumaryono Jilid III.
2. Ada kecenderungan pemberian konsentrasi Institut Teknologi Bandung. Bandung
ekstrak bawang merah 75% memberikan Karnedi, 1998. Pengaruh Konsentrasi Urine
hasil yang lebih baik terhadap presentase Sapi terhadap pertumbuhan bibit
hidup sebesar 70% , rata-rata jumlah tunas panili (vanila planifora Andrew).
sebanyak 2 buah, rata-rata tinggi tunas 0,966 Skripsi Fakultas Pertanian Universitas
Andalas. Padang. (tidak dipublikasikan).
33