You are on page 1of 15

SURVEI METODE SELF POTENTIAL

MENGGUNAKAN ELEKTRODA POT BERPORI


UNTUK MENDETEKSI ALIRAN FLUIDA PANAS BAWAH PERMUKAAN
DI KAWASAN BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS
JAWA TENGAH

Sehah dan Sukmaji Anom Raharjo

Abstract: Self Potential research has been done in the area of geothermal prospects
of Slamet Volcano, with locations is at around the hot water sources of Pancuran
Tujuh Baturaden, District of Banyumas, Central Java. Tools used in this study were
porous pot electrodes and digital milivoltmeter that have very high input impedance.
Dimension of research area are 24 x 24 square meters, with the number of
measurement points are 112 point. The electrode configuration used is the fixed
model that is by keeping one electrode fixed at the reference point, while the other
electrode moved at any interval in accordance with the direction of trajectory in the
research area. According to the results obtained is known that the highest potential
data obtained is -2.20 mV, the lowest data is -40.83 mV, and then the average data is
-16.40 mV. According to the contour map of iso-potential obtained is known that the
study area is a conductive zone, which probably contains of sulfide minerals in the
subsurface hot fluid. This is indicated by the low value of the measured self potential
(its value are negative). According to qualitative and quantitative interpretation, known
that the flow of subsurface hot fluid in following the change of research area
topography and self potential anomalies. The subsurface hot fluid in research area is
predicted flow from southern to northern.

Keywords: self potential, porous pot electrode, subsurface hot fluid,


Pancuran Tujuh Baturaden

PENDAHULUAN reservoir panas bumi (Ishido, 2010),


Metode Potensial Diri (Self mineral logam (Adeyemi et. al., 2006),
Potential, SP) merupakan suatu air bawah tanah (Satao et. al., 2004)
metode survei Geofisika yang dapat dan sebagainya. Selain itu, metode ini
dimanfaatkan untuk mengeksplorasi juga dapat digunakan untuk
sumberdaya alam bawah permukaan. mendeteksi rembesan limbah cair
Metode ini didasarkan pada bawah permukaan dan analisis
pengukuran potensial diri massa geokimia (Naudet et. al., 2004).
endapan batuan dalam kerak bumi Potensial diri merupakan
tanpa harus menginjeksikan arus listrik tegangan statis alam yang terdapat di
ke dalam tanah, seperti metode permukaan bumi, akibat proses
geolistrik lainnya. Metode Potensial Diri mekanik dan elektrokimia di bawah
dapat digunakan untuk mendeteksi permukaan. Pada dasarnya potensial
Staf Pengajar Program Studi Fisika, Jurusan MIPA, Fakultas Sains dan Teknik, UNSOED
Jalan dr. Suparno No. 61 Karangwangkal Purwokerto
e-mail: sehahallasimy@yahoo.com
7
8 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (7 – 21)

diri merupakan tegangan listrik searah digunakan untuk mencari mineral


(DC) yang terjadi di permukaan bumi logam yang terkait dengan sulfida,
yang bervariasi secara lambat. grafit, dan magnetit. Berdasarkan hal
Kemunculan potensial diri terkait ini, para ahli geofisika mengungkapkan
dengan pelapukan batuan/mineral, mekanisme potensial diri pada daerah
variasi mineral di dalam batuan, mineral. Mekanisme polarisasi listrik
aktivitas biolistrik bahan organik, spontan pada daerah mineral dapat
gradien tekanan dan temperatur pada dipahami dari teori dikembangkan oleh
permukaan cairan, serta gejala alam Sato dan Mooney (1960). Mereka
lainnya. Pada proses mekanik mengatakan bahwa di dalam tubuh
dihasilkan potensial elektrokinetik, mineral terjadi reaksi setengah sel
sedangkan pada proses elektrokimia elektrokimia, dimana anodanya berada
dihasilkan potensial difusi (liquid- di bawah permukaan air tanah. Pada
junction), potensial shale dan potensial anoda terjadi reaksi oksidasi sehingga
mineralisasi (Telford et. al., 1990; anoda merupakan sumber arus sulfida
Glover, 2009). yang berada di bawah tanah. Sulfida
Pada mulanya metode Potensial mengalami oksidasi dan reduksi yang
Diri digunakan untuk menentukan akibat reaksi H2O dan O2 di dalam
daerah yang mengandung mineral tanah (Gambar 1).
logam. Selanjutnya metode ini

Gambar 1. Mekanisme polarisasi pada tubuh mineral.


Sehah dan Raharjo, S. A., Survei Metode Self Potential .............. 9

Secara teknis prinsip kerja polarisasi, sehingga nilai potensialnya


metode Potensial Diri adalah mengukur tidak dipengaruhi oleh arus yang
tegangan statis alam (natural static melewatinya. Elektroda semacam ini
voltage) melalui dua buah elektroda dapat didesain dari logam penghantar
yang ditancapkan di permukaan bumi, yang dicelupkan ke dalam larutan
yang dihubungkan dengan Digital jenuhnya, misalnya logam Cu dalam
Milivoltmeter. Milivoltmeter ini harus larutan CuSO4, logam Zn dalam larutan
mempunyai impedansi masukan yang ZnSO4 dan sebagainya. Logam dan
besar untuk mengabaikan arus listrik larutan tersebut dikemas dalam sebuah
yang berasal dari bumi selama container berbentuk pot berpori (porous
pengukuran (Indriana, 2007). pot). Penggunaan pot berpori
Keunggulan metode Potensial Diri dimaksudkan agar larutan dapat
daripada metode geolistrik lain adalah merembes secara perlahan sehingga
sangat responsif untuk target bawah membuat kontak dengan tanah
permukaan yang bersifat konduktif (Raharjo dkk., 2010).
seperti mineral logam dan mineral Metode Potensial Diri yang
sulfida, serta dapat diterapkan untuk didesain dengan elektroda pot berpori
daerah yang topografinya tidak datar (porous pot) sangat tepat diterapkan
(Vichabian and Morgan, 2002). untuk penelitian panas bumi, karena
Jika sebuah elektroda pada umumnya reservoir panas bumi
ditancapkan ke tanah sebagai berisi fluida panas yang mengandung
elektroda potensial, maka resultan mineral-mineral sulfida yang bersifat
gaya elektrokimia pada bidang kontak konduktif (Morgan, 2002). Dalam
antara elektroda dengan tanah akan penelitian ini, reservoir panas bumi
membentuk potensial palsu (spurious) yang diteliti adalah kawasan prospek
meski tidak ada arus yang melaluinya. panas bumi Gunungapi Slamet, yaitu di
Potensial palsu ini mempunyai nilai sekitar lokasi Pancuran Tujuh,
berbeda-beda antara satu tempat Baturaden Kabupaten Banyumas Jawa
dengan tempat yang lain, atau antara Tengah. Kawasan ini terletak di lereng
satu waktu terhadap waktu yang lain, selatan Gunungapi Slamet, yaitu
sehingga sangat sulit membuat faktor gunungapi tertinggi di Jawa Tengah
koreksinya untuk mereduksi nilai (3.432 meter) dan memiliki empat
potensial ini. Konsekuensinya lubang kawah di puncak (Anonim,
diperlukan elektroda yang bersifat non 2010). Potensi panas bumi di kawasan
10 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (7 – 21)

ini diperkirakan sangat besar, karena Desain instrumen metode Potensial Diri
berdasarkan survei, potensi panas dengan elektroda pot berpori (porous
bumi di kawasan ini mencapai 175 pot) dilakukan pada Laboratorium
MWE, jauh lebih besar dari Fisika Eksperimen, UNSOED.
Pegunungan Dieng yang hanya 50 Pengukuran data potensial di
MWE (Republika Online, 2009). lapangan, dilakukan di kawasan
prospek panas bumi Pancuran Tujuh
METODE PENELITIAN Baturaden Kabupaten Banyumas
Pelaksanaan penelitian dilaksa- (Gambar 2). Adapun pengolahan dan
nakan selama 3 (tiga) bulan yaitu dari interpretasi dilakukan di Laboratorium
bulan September – Nopember 2010. Fisika Komputasi, UNSOED.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian; kawasan mata air panas Baturaden Kabupaten
Banyumas (Gambar diunduh dari www.bappeda-banyumas.net).

Peralatan yang diperlukan dalam penelitian yang digunakan di lapangan


penelitian ini, meliputi peralatan maupun di laboratorium (Tabel 1).
Sehah dan Raharjo, S. A., Survei Metode Self Potential .............. 11

Tabel 1. Daftar peralatan yang digunakan dalam penelitian

No. Nama Alat Jumlah


Elektroda pot berpori, dari kawat tembaga yang dibungkus
1 dalam keramik gerabah dengan ukuran diameter dalam 5 13 buah
cm dan panjang 10 cm.
2 Kabel konektor, panjang 50 cm 13 buah
3 Kabel gulung, panjang 200 m 2 buah
4 Capit buaya 30 buah
5 Kristal CuSO4 dan 5 kilogram
6 Akuades (H2O) 2 galon
7 Peta geologi 1 set
8 Digital milivoltmeter (impedansi tinggi) 2 buah
9 Rol meter, panjang 100 m 1 buah
10 Global Positioning System (GPS) 1 buah
11 Laptop atau Personal Computer (PC) 1 unit
12 Software Excel 2003 1 paket
13 Software Surfer versi 8 1 paket
14 Software Matlab for Windows versi 7 1 paket
15 Buku catatan dan alat tulis 1 set

Pada pelaksanaan penelitian, millivolt, maka kedua elektroda pot


kegiatan yang dilakukan adalah: berpori harus dibersihkan, kemudian
kalibrasi alat, pengukuran data di diisi kembali dengan larutan CuSO4
lapangan, pengolahan, dan dengan konsentrasi yang sama di
interpretasi. Secara lengkap uraian antara kedua elektroda tersebut. Hal ini
kegiatan dalam tahap pelaksanaan akibat elektroda pot berpori tidak bersih
adalah sebagai berikut: atau larutan bocor (Indriana, 2007).

A. Kalibrasi Alat B. Pengukuran Data Lapangan


Tujuan kalibrasi alat adalah Pengukuran data pada
untuk memperoleh data lapangan yang penelitian ini dilakukan dengan
akurat. Kalibrasi elektroda non menggunakan digital milivoltmeter yang
polarisasi dilakukan dengan cara memiliki impedansi masukan tinggi
menanam kedua elektroda ke tanah untuk mengabaikan arus dari bumi
dengan jarak yang relatif dekat (10 selama proses pengukuran.
cm). Kemudian nilai potensial diukur Konfigurasi elektroda yang
dengan hasil yang diperoleh harus  2 dipergunakan adalah model konfigurasi
millivolt. Apabila nilai potensial  2 elektroda tetap yaitu dengan menjaga
satu elektroda tetap di titik referensi,
12 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (7 – 21)

sedangkan elektroda lainnya bergerak terjadi. Untuk memperoleh peta


setiap interval tertentu sesuai arah sebaran iso-potensial di lokasi
lintasan seperti Gambar 3. Keuntungan penelitian, maka titik pengukuran
konfigurasi ini adalah potensial yang Potensial Diri diusahakan disebar
terukur selalu kontinyu terhadap titik dalam bentuk grid atau lintasan yang
referensi, sehingga kesalahan nol (zero teratur (Revil and Hubard, 2009)
error) antara kedua elektroda tidak

Gambar 3. Teknis pengukuran data dalam metode Potensial Diri


Dengan konfigurasi elektroda tetap.

C. Pengolahan Data (noise). Data potensial yang telah


Pada setiap titik ukur di terkoreksi diasumsikan sebagai data
lapangan, data yang diperoleh adalah potensial diri benda anomali, dalam hal
nilai potensial atau tegangan antara ini reservoir panas bumi yang menjadi
dua buah elektroda yang terbaca pada target penelitian ini.
digital milivoltmeter. Data potensial ini
belum menunjukkan nilai potensial diri D. Interpretasi Data
pada titik ukur tersebut, karena ada Data potensial diri yang telah
perbedaan nilai di suatu titik ukur jika terkoreksi diinterpretasikan secara
pengukuran diulang-ulang pada waktu kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi
yang berlainan. Oleh karena itu, data- kualitatif dilakukan menggunakan
data potensial hasil pengukuran harus software Surfer versi 8 untuk
dikoreksi, yang meliputi: koreksi mendapatkan peta kontur isopotensial.
pembacaan awal, koreksi topografi, Berdasarkan peta kontur ini, maka
koreksi harian, dan koreksi gangguan dapat diinterpretasi sebaran panas
Sehah dan Raharjo, S. A., Survei Metode Self Potential .............. 13

bumi di daerah penelitian. Adapun Slamet. Lokasi yang dipilih adalah


interpretasi kuantitatif dilakukan kawasan sekitar mata air panas
dengan cara membuat beberapa garis Pancuran Tujuh Baturaden Kabupaten
di atas closure peta kontur yang diduga Banyumas sebagai manifestasi panas
sebagai posisi reservoir panas bumi, bumi Gunungapi Slamet. Karena
hingga diperoleh beberapa kurva profil terkendala kondisi topografi dan
potensial. Kurva yang diperoleh, vegetasi alam yang luar biasa ekstrim,
selanjutnya dihitung menggunakan maka luas daerah yang diteliti hanya
metode Lempeng Miring untuk 24 meter x 24 meter. Jumlah titik
mengestimasi kedalaman dan bentuk pengukuran dalam daerah penelitian
geologis dari benda anomali bawah adalah 112, dengan jarak rata-rata
permukaan, yang diduga sebagai antar titik adalah 2 meter. Titik referensi
reservoir panas bumi di daerah diletakkan di luar daerah penelitian
penelitian (Rao and Ram Babu, 1983). pada jarak kira-kira 10 meter ke arah
timur. Penelitian difokuskan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN mendeteksi aliran fluida panas bawah
Pengukuran Potensial Diri (self permukaan di daerah penelitian.
potential) telah dilakukan di daerah Sebaran titik pengukuran di daerah
prospek panas bumi Gunungapi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4

Gambar 4. Sebaran titik-titik pengukuran


di atas peta topografi daerah penelitian.
14 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (7 – 21)

A. Interpretasi Kualitatif rendahnya nilai potensial diri yang


Berdasarkan hasil pengukuran terukur, yang secara numerik bernilai
potensial diri, diperoleh data-data negatif (Kartini dan Danusaputro,
potensial dengan sebaran seperti 2005). Zona anomali potensial paling
terlihat pada Gambar 5. Data potensial negatif ditemukan di kawasan selatan
diri tertinggi yang diperoleh di daerah hingga barat daya daerah penelitian
penelitian adalah -2,20 mV, data dengan nilai potensial diri mencapai -
terendah adalah -40,83 mV, dan data 40,83 mV. Hal ini mengindikasikan
rata-ratanya adalah -16,40 mV. bahwa di zona tersebut kemungkinan
Berdasarkan peta kontur isopotensial terdapat sumber aliran fluida panas
yang telah dibuat dapat diinterpretasi bawah permukaan yang cukup
bahwa daerah penelitian adalah zona dangkal.
konduktif. Hal ini diindikasikan dengan

Gambar 5. Peta kontur hasil pengukuran potensial diri di daerah penelitian.

Sementara itu, di bagian utara bagian tengah. Hal ini mengindikasikan


hingga timur laut daerah penelitian kemungkinan terjadinya akumulasi
yang nilai elevasinya lebih rendah aliran fluida panas bawah permukaan
memiliki sebaran nilai potensial diri dari bagian tengah menuju ke utara
yang relatif lebih negatif daripada dan timur laut. Aliran fluida panas dari
Sehah dan Raharjo, S. A., Survei Metode Self Potential .............. 15

selatan dan barat daya, selain interprestasi SP pada penelitian yang


diperkirakan mengikuti perubahan telah dilakukan didasarkan pada teori
topografi, ternyata juga sesuai dengan Rao and Ram Babu model lempeng
perubahan anomali potensial diri. Hal dua dimensi dengan asumsi panjang
ini sesuai dengan hasil penelitian strike-nya tak berhingga. Lempeng
Hamzah dkk. (2008), bahwa semakin miring yang tertanam di tanah seperti
kecil anomali potensial diri (bernilai terlihat pada Gambar 7 dianggap
negatif), maka akumulasi aliran air ke sebagai sumber anomali SP, yang
lokasi itu relatif semakin besar. terletak pada kedalaman dari ujung
atas (h) hingga kedalaman ujung
B. Interpretasi Kuantitatif bawah (H) dengan panjang lempeng
Model lempeng dua dimensi (2l). Dalam sistem koordinat kartesian,
digunakan untuk interpretasi data O tepat di ujung batas lempeng, sumbu
potensial diri (Self potential, SP). Y terletak pada arah strike, adapun
Metode interpretasi anomali SP model sumbu Z adalah arah vertikal. Sudut
lempeng dikembangkan oleh Rao and kemiringan lempeng atau dip () diukur
Ram Babu (1983). Dengan melihat searah jarum jam terhadap sumbu X
data geologi lapangan maka positif.

Gambar 7. Penampang lintang model lempeng dua dimensi.

Selanjutnya untuk kasus model R12


VX  M Ln ….. (1)
lempeng ini nilai potensial diri yang R2 2
terukur di setiap titik P sepanjang profil Jika R1 dan R2 pada persamaan (1)
yang sejajar dengan sumbu X, dinyatakan dalam x , maka didapatkan:
dirumuskan dengan persamaan:
16 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (7 – 21)

x 2  h2  H h 
VX  M Ln ….. (2)   tan 1   ..... (6)
( x  a)2  H 2  a 
I H h Dari uraian di atas, dibuat
dimana M  dan a 
2 tan  beberapa garis di atas closure peta
dengan I adalah rapat arus per satuan kontur yang diduga sebagai sumber
panjang, r adalah resistivitas medium anomali, hingga diperoleh beberapa
batuan, x adalah jarak titik origin (0,0) kurva profil potensial diri. Dari data
ke titik P, h adalah kedalaman ujung profil yang diperoleh, selanjutnya
atas lempeng, H adalah kedalaman dihitung kedalaman benda anomali
ujung bawah lempeng, dan  adalah yang diperkirakan sebagai reservoir
sudut kemiringan lempeng terhadap panas bumi berupa lapisan batuan
arah horisontal. yang berisi fluida panas di daerah
Jika ditentukan x0 adalah ½ penelitian menggunakan teori Rao dan
jarak dari Vmax ke Vmin, xs adalah jarak Ram Babu (1983). Jumlah lintasan
simetris yaitu jarak dari titik origin ke yang dibuat adalah tiga buah, yaitu
titik yang mempunyai amplitudo sama lintasan AB, CD, dan EF. Model benda
tetapi berlainan tanda, xmax adalah anomali berupa lempeng miring yang
jarak titik origin ke titik yang memiliki dapat diasumsikan sebagai lapisan
nilai potensial maksimum, xmin adalah batuan bawah permukaan yang berisi
jarak titik origin ke titik yang fluida panas. Pemilihan model benda
mempunyai potensial minimum, anomali berupa lempeng didasarkan
sehingga parameter-parameter dari atas hasil interpretasi kualitatif dan
lempeng yang terdiri dari kedalaman keadaan geologi setempat. Letak
atas (h), kedalaman bawah (H), serta lintasan pemodelan pada peta kontur

kemiringan benda anomali () dapat isopotensial dapat dilihat pada Gambar

dihitung dari parameter x0, xs, xmax, dan 7. Perhitungan parameter benda

xmin, dengan menggunakan anomali (lempeng miring) dilakukan

persamaan-persamaan: berdasarkan persamaan (1) hingga (6)


1/2 menggunakan software Matlab for
H   xmax  xmin  ….. (3)
Windows versi 7. Sedangkan kurva
profil lintasan dan hasil perhitungan
x 2  h2
a s ….. (4) parameter benda anomali dapat dilihat
2 x0
1/2 pada Gambar 8, Gambar 9, dan
H   xs 2  a 2  ….. (5)
Gambar 10.
Sehah dan Raharjo, S. A., Survei Metode Self Potential .............. 17

Gambar 7. Peta kontur isopotensial daerah penelitian dengan beberapa lintasan


interpretasi (peta dibuat menggunakan software Surfer 8).

Gambar 8. Kurva profil AB dan data hasil perhitungan parameter model anomali.
18 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (7 – 21)

Gambar 9. Kurva profil CD dan data hasil perhitungan parameter model anomali.

Gambar 10. Kurva profil EF dan data hasil perhitungan parameter model anomali.
Sehah dan Raharjo, S. A., Survei Metode Self Potential .............. 19

Berdasarkan hasil pemodelan KESIMPULAN


dan perhitungan parameter benda Berdasar hasil penelitian metode
anomali yang diperoleh untuk lintasan potensial diri (self potential)
AB, CD, dan EF, diketahui bahwa menggunakan elektroda pot berpori
benda anomali bawah permukaan yang untuk mendeteksi aliran fluida panas
diperkirakan sebagai reservoir panas bawah permukaan di kawasan
bumi adalah berupa lempeng miring Baturaden Kabupaten Banyumas Jawa
dengan panjang strike diasumsikan Tengah dapat disimpulkan:
“tak terhingga”. Lempeng miring ini 1. Diperoleh sebaran data potensial
diinterpretasi sebagai lapisan batuan di daerah penelitian dengan nilai
dengan permeabilitas tinggi sehingga tertinggi yang diperoleh adalah -
dapat dilalui atau dialiri oleh fluida 2,20 mV, nilai terendah adalah -
panas. Kedalaman benda anomali hasil 40,83 mV, dan nilai rata-rata
perhitungan berturut-turut dari lintasan adalah -16,40 mV.
AB, CD, dan EF adalah 2,379 meter, 2. Berdasarkan peta kontur
4,350 meter, dan 9,369 meter untuk isopotensial yang diperoleh dapat
bagian atas; serta 2,980 meter, 5,050 diinterpretasi bahwa daerah
meter, dan 9,468 meter untuk bagian penelitian merupakan zona
bawah. Sedangkan kemiringan konduktif, yang diduga berasal dari
o
lempeng berturut-turut adalah 149,87 , mineral sulfida dalam fluida panas.
o o
25,31 , dan 7,18 terhadap bidang Hal ini terindikasi dengan
horisontal. Berdasarkan data-data rendahnya nilai potensial yang
tersebut dapat dibuktikan bahwa posisi terukur, yang secara numerik
lempeng-lempeng tersebut dari selatan bernilai negatif.
ke utara, semakin dalam. Dengan 3. Aliran fluida panas bawah
demikian arah aliran fluida panas permukaan berarah dari selatan ke
bawah permukaan diperkirakan berasal utara mengikuti perubahan
dari selatan menuju ke utara melalui topografi daerah penelitian serta
lempeng-lempeng atau lapisan-lapisan menyesuaikan dengan perubahan
batuan tersebut. anomali potensial diri. Hal ini
didasarkan pada hasil interpretasi
kualitatif serta interpretasi
kuantitatif.
20 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 8 No.1, Pebruari 2011 (7 – 21)

UCAPAN TERIMA KASIH Interpretasi Bawah Permukaan


dengan Metode Self Potential
Terima kasih disampaikan
Daerah Bledug Kuwu Kradenan
kepada Rektor UNSOED serta Ketua Grobogan, Berkala Fisika, ISSN
: 1410 – 9662, Vol 10 , No.3, Juli
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
2007 hal. 155-167.
Masyarakat UNSOED atas disetujuinya Ishido, T., Nishi, Y., Pritchett, J.W.,
usul penelitian ini dan dana yang 2010, Application of Self-
Potential Measurements to
disediakan. Selain itu, terima kasih
Geothermal Reservoir
disampaikan kepada Kepala Engineering: Characterization of
Fractured Reservoirs,
Laboratorium Fisika Eksperimen Proceedings, Thirty-Fifth
UNSOED atas peralatan yang Workshop on Geothermal
Reservoir Engineering Stanford
disediakan, serta beberapa mahasiswa
University, Stanford, California,
Program Studi Fisika UNSOED pecinta February 1-3, 2010.
Geofisika yang ikut berjerih payah Kartini dan Danusaputro, H., 2005,
Estimasi Penyebaran Polutan
membantu akuisisi data di lapangan. dengan Metode Self Potential
(Studi Kasus TPA Jatibarang
Kecamatan Mijen Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA Semarang), Jurnal Ilmiah,
Adeyemi, A.A., Idornigie, A.I., Berkala Fisika ISSN : 1410 –
Olorunfemi, M.O., 2006, 9662, Vol.8, No.1, Januari 2005,
Spontaneous Potential and hal 27-32
Electrical Resistivity Response Naudet, V., Revil, A., Rizzo, E.,
Modelling for a Thick Conductor, Bottero, J.Y., Begassat, P.,
Journal of Applied Sciences 2004, Groundwater Redox
Research, 2(10): 691-702, 2006. Conditions and Conductivity in a
Anonim, 2010, Gunung Slamet, Contaminant Plume from
Wikimedia Project, Sumber: Geoelectrical Investigations,
http://id.wikipedia.org. Journal of Hydrology and Earth
Science, 8(1), 8 – 22, France.
Grover J., 2009, The Spontaneous
Potential Log, Petrophysics MSc Raharjo, S.A., Sugito, Hartono,
Course Notes. Sehah, 2010, Rancang Bangun
dan Pengujian Elektroda Porous
Hamzah, M., S., Djoko, S., Wahyudi,
Pot Untuk Survei Metode
W.P., Budi, S., 2008, Deteksi
Geolistrik Resistivitas, Laporan
Aliran Air dalam Media Pori
Penelitian, Program Studi Fisika,
Pemodelan Fisik dengan MIPA, UNSOED, Purwokerto.
Metode Self Potential, Prosiding,
Seminar Nasional Sains dan Rao, Atchuta, D., and Ram Babu,
Teknologi-II 2008 Universitas H.V., 1983, Quantitati6e
Lampung, 17-18 November Interpretation of Self-potential
2008. Anomalies due to Two-
dimensional Sheet-like Bodies,
Indriana, R.D., Nurwidyanto, M.I.,
Geophysics 48, 1659–1664.
Haryono, K.W., 2007,
Sehah dan Raharjo, S. A., Survei Metode Self Potential .............. 21

Republika Online, 2009, Banyumas Sato and Money, 1960, the


akan Miliki PLTU Panas Bumi, Electrochemical Mechanism of
Senin, 25 Mei 2009, sumber: Sulphida Self Potential,
http://koran.republika.co.id. Geophysics, Vol.XXV, p. 226-
Revil, A., Hubbard, S., 2009, Self- 246.
Potential and Induced Telford, W.M., Gedaart, L.P., Sheriff,
Polarization: Geophysical Tools R.E., 1990, Applied Geophysics,
to Map Flowpaths and monitor Cambridge, New York.
Contaminant Plumes, Vichabian, Y., Morgan, F.D., 2002,
Department of Geophysics, Self Potentials in Cave
Colorado Schools of Mines, U.S. Detection, Massachusetts
Satou, S., Shimada, J., Goto, T.N., Institute of Technology,
2004, Use of Self-potential (SP) Cambridge, Massachusetts,
Method to Understand the U.S.
Regional Groundwater flow
System, Poster, Kumamoto
University, Japan.

You might also like